Analisis Pengaruh Investasi Infrastruktur Publik Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Daerah Istimewa Yogyakarta Oleh : Bombong Haryadi Sianturi NIM : 010121281722092 EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019 Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa sebab atas segala rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya, makalah mengenai “Analisis Pengaruh Investasi Infrastruktur PublikTerhadap Petumbuhan Ekonomi di Daerah Istimewa Yogyakarta” ini dapat diselesaikan tepat waktu,tujuan dari pembuatan makalah ini untuk memenuhi syarat Ujian Akhir Semester di mata kuliah ekonomi publik. Meskipun saya menyadari masih banyak terdapat kesalahan didalamnya. Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Saya juga yakin bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna dan masih membutuhkan kritik serta saran dari pembaca, untuk menjadikan makalah ini lebih baik ke depannya. Palembang, 16 Maret 2019 Penyusun Pendahuluan Pembangunan ekonomi daerah merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan pemerintah daerah bersama dengan masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara optimal guna merangsang perkembangan ekonomi daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan atau perkembangan jika tingkat kegiatan ekonominya meningkat atau lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan kata lain, perkembangannya baru terjadi jika jumlah barang dan jasa secara fisik yang dihasilkan perekonomian tersebut bertambah besar pada tahun-tahun berikutnya. Dengan demikian aspek pertumbuhan ekonomi daerah menjadi salah satu indikator penilaian keberhasilan pelaksanaan pembangunan ekonomi di suatu wilayah yang diukur dari besaran nilai tambah bruto (gross value added) yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu atau disebut dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Beragamnya kondisi wilayah dan potensi sumberdaya yang ada di daerah menyebabkan pembangunan dengan pendekatan sektoral menjadi pilihan utama dalam menentukan strategi dan kebijakan pembangunan daerah. Menurut Sirojuzilam (2008), pendekatan perencanaan regional dititikberatkan pada aspek lokasi di mana kegiatan dilakukan. Pemerintah daerah mempunyai kepentingan yang berbeda-beda dengan instansi-instansi di pusat dalam melihat aspek ruang di suatu daerah. Artinya bahwa dengan adanya perbedaan pertumbuhan dan disparitas antar wilayah, maka pendekatan perencanaan parsial adalah sangat penting untuk diperhatikan. Dalam perencanaan pembangunan daerah perlu diupayakan pilihan-pilihan alternatif pendekatan perencanaan, sehingga potensi sumber daya yang ada akan dapat dioptimalkan pemanfaatannya. Menurut Arsyad (1999) bahwa permasalahan pokok dalam pembangunan daerah adalah terletak pada penekanan kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan pada kekhasan daerah yang bersangkutan (endogenous development) dengan menggunakan potensi sumber daya manusia. Orientasi ini mengarahkan pada pengambilan inisiatif-inisiatif yang berasal dari daerah tersebut dalam proses pembangunan untuk menciptakan kesempatan kerja baru dan merangsang peningkatan ekonomi. Menurut Fachrurrozy (2009), pembangunan dengan pendekatan sektoral mengkaji pembangunan berdasarkan kegiatan usaha yang dikelompokkan menurut jenisnya ke dalam sektor dan sub sektor. Sektor-sektor tersebut adalah sektor pertanian, pertambangan, konstruksi (bangunan), perindustrian, perdagangan, perhubungan, keuangan dan perbankan, dan jasa. Pemerintah daerah harus mengetahui dan dapat menentukan penyebab tingkat pertumbuhan dan stabilitas dari perekonomian wilayahnya. Identifikasi sektor dan sub sektor yang dapat menunjukkan keunggulan komparatif daerah merupakan tugas utama pemerintah daerah. Infrastruktur publik merupakan kebutuhan dasar fisik pengorganisasian sistem struktur yang diperlukan suatu negara untuk jaminan ekonomi sektor publik dan sektor privat sebagai layanan dan fasilitas yang diperlukan agar perekonomian dapat berfungsi dengan baik. Struktur fasilitas infrastruktur publik yang disediakan oleh pemerintah dapat berupa jalan, kereta api, air bersih,bandara, kanal, waduk, tanggul, pengelolahan limbah, listrik, telekomunikasi dan pelabuhan. Sedangkan fasilitas publik yang disediakan oleh swasta yaitu jalan tol, area wisata dan sebagainya. Anggaran yang disediakan oleh pemerintah pusat untuk berbagai provinsi di Indonesia tidak sama, hal ini tergantung dengan bagian dan tingkat pertumbuhan ekonomi dimasing-masing wilayah tersebut, begitu juga dengan fasilitas infrastruktur publik yang disediakan oleh pihak swasta. Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota pemerintahan yang ada di wilayah Provinsi Jawa Tengah. Dengan kedudukannya sebagai pusat ekonomi, pendidikan, kesehatan, budaya, sekaligus pemerintahan di Provinsi Jawa Tengah, kota Yogyakarta memiliki peran penting dalam mendorong peningkatan peranan berbagai pelaku ekonomi yang ada di wilayahnya. Salah satu tolak ukur keberhasilan pembangunan ekonomi Kota Yogyakarta dilihat dari perkembangan pertumbuhan ekonomi (PDRB) yang secara rinci dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1. 1 Perkembangan PDRB, Jalan, Listrik, Telepon, Air, Rumah Sakit, dan Sekolah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2010-2014 Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 PDRB Jalan 15.685.903,23 6.743 16.615.500,94 Listrik Rumah sakit Sekolah 15.215,04 66 5.511 7.094 16.420,83 68 5.612 17.412.518,02 7.094 17.998,43 72 5.015 18.376.363,01 7.094 19.460,74 74 5.122 19.507.817,82 7.094 20.641,01 109 5.142 Pada tabel 1.1di tunjukkan bahwa infrastruktur jalan hanya mengalami perubahasn sekali pada tahun 2010 ke tahun 2011, pada tahun selanjutnya tidak mengalami perubahan (statis). Pada tabel ini juga menunjukan bahwa produksi listrik di Daerah Istimewa Yogyakarta setiap tahunnya mengalami kenaikan. Ini di sebabkan karena adanya peningkatan listrik dan produksi setiap tahunnya. Karena jumlah penduduk Indonesia banyak dan jumlah produksi listrik juga banyak maka setiap penduduk Indonesia mendapat jumlah produksi listrik yang cukup baik Dari tabel 1.1 dapat di simpulkan bahwasan dari seluruh sektor infrastruktur yang di miliki Daerah Istimewa Yogyakarta dari tahun 2010 samapai tahun 2014 selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Hal ini menandakan adanya pertumbuhan ekonomi yang baik pada daerah tersebut. Tinjauan Pustaka Infrastruktur Publik Dalam kamus besar bahasa Indonesia infrastruktur diartikan sebagai sebuah sarana dan prasarana umum. Dimana sarana umum dapat berupa fasilitas publik seperti kereta api, rumah sakit, jembatan, jalan, sanitasi, telepon, air bersih, listrik, sekolah dan sebagainya. Infrastruktur, menurut American Public Works Association,infrastruktur adalah fasilitas-fasilitas fisik yang dikembangkan atau dibutuhkan oleh agen-agen publik untuk fungsi-fungsi pemerintahan dalam penyediaan air, tenaga listrik, pembuangan limbah, transportasi dan pelayananpelayanan similar untuk memfasilitasi tujuan-tujuan sosial dan ekonomi. Berdasarkan pengertian infrastruktur tersebut maka infrastruktur merupakan sistem fisik yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi.Menurut Baldwin dan Dixon (2008:20) mejelaskan bahwa infrastruktur memiliki beberapa karakteristik, yaitu : Aset yang memilik bentuk fisik dalam jangka panjang, penciptaan aset ini memerlukan cukup periode persiapan pembangunan. Aset memiliki sedikit pengganti dalam jangka pendek Struktur aset mampu memperlancar aliran barang dan jasa, dan tanpa akan menjadi gangguan aliran dalam persedian barang dan jasa. Aset penting terutama karena aset tersebut berfungsi sebagai barang komplementer (barang pelengkap) terhadap barang dan jasa dalam faktor produksi Mempunyai eksternalitas positif yang memiliki manfaat besar yang dapat dinikmati pihak luar pembuat infrastruktur tersbut. Produk Domstik Regional Bruto Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Produk Domestik Regional Bruto merupakan neraca makro ekonomi yang dihitung secara konsisten dan terintegrasi berdasarkan konsep definisi, klasifikasi serta cara perhitungan yang telah disepakati secara internasional. Tujuan dari menghitung PDRB ialah untuk mengetahui total produksi suatu barang dan jasa pada wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu. Produk Domestik Regional Bruto adalah jumlah secara keseluruhan dari nilai barang dan jasa yang dihasilkan dari seluruh kegiatan perekonomian di seluruh daerah dalam satu priode atau tahun tertentu dan biasanya satu tahun. Dalam pendekatan produksi dapat ditinjau kegiatan ekonomi yang dikelompokan dalam tujuh belas sektor, yaitu : 1. Pertanian,kehutanan,dan perikanan 2. Pertambangan dan penggalian 3. Industri pengolahan 4. Pengadaan listrik dan gas 5. Pengadaan air,pengelolaan sampah,limbah dan daur ulang 6. Konstuksi 7. Perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan motor 8. Transportasi dan pergudangangan 9. Penyediaan akomodasi dan makan minum 10. Informasi dan komunikasi 11. Jasa keuangan dan asuransi 12. Real estat 13. Jasa perusahaan 14. Adminitrasi pemerintah 15. Jasa pendidikan 16. Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 17. Jasa lainnya Teori Investasi Investasi, atau yang disebut juga dengan istilah penanaman modal atau pembentukan modal juga merupakan komponen kedua yang menentukan suatu tingkat pengeluaran agregat. Dengan demikian istilah investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau perbelanjaan penanam-penanaman modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. Pertambahan jumlah barang modal ini memungkinkan perekonomian tersebut menghasikan lebih banyak barang dan jasa di masa yangakan datang. Investasi dapat dilaksanakan oleh pemerintah, swasta maupun gabungan antara swasta dan pemerintah guna untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan mencari keuntungan. Adapun empat komponen investasi menurut Mankiw (2003:45), yaitu: Investasi perusahaan-perusahaan swasta (Business Fixed Investment) Pengeluaran untuk mendirikan tempat tinggal (Real Estase Investment) Perubahan dalam investaris perusahaan (Inventory Investment) Investasi yang dilakukan oleh pemerintah (Government Investment) Dalam hal ini semakin besarnya investasi pemerintah pada barang publik maka diharapkan akan mendorong pertumbuhan sektor swasta maupun rumah tangga dalam mengalokasikan sumber daya yang ada di suatu daerah. Pada akhirnya hal ini dapat menyebabkan makin meningkatnya PDRB yang berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi. Teori Produksi 1. Produksi Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Produksi tidak hanya terbatas pada pembuatannya saja tetapi juga penyimpanan, distribusi, pengangkutan, pengeceran, dan pengemasan kembali atau yang lainnya. Produksi adalah suatu proses dimana barang dan jasa yang disebut input diubah menjadi barang-barang dan jasa-jasa lain yang disebut output. Banyak jenis-jenis aktifitas yang terjadi di dalam proses produksi, yang meliputi perubahanperubahan bentuk, tempat, dan waktu penggunaan hasil-hasil produksi. Masing-masing perubahan-perubahan ini menyangkut penggunaan input untuk menghasilkan output yang diinginkan. Produksi dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang menciptakan atau menabah nilai atau manfaat baru. Guna atau manfaat mengandung pengertian kemampuan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Jadi produksi meliputi semua aktifitas menciptakan barang dan jasa. 2. Fungsi Produksi Adalah hubungan diantara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakan. Faktor-faktor produksi yang diciptakan terdiri dari tenaga kerja, tanah, modal, dan keahlian keusahawan. Dalam teori ekonomi, menganalisis mengenai produksi selalu dimisalkan bahwa tiga faktor produksi (tanah, modal, keahlian keusahawan) adalah tetap jumlahnya. Hanya tenaga kerja yang dipandang sebagai faktor produksi yang berubah-ubah jumlahnya. Hubungan antara faktor-faktor produksi dengan tingkat output yang dihasilkan apabila input yang digunakan adalah tenaga kerja, modal dan kekayaan alam dapat dirumuskan melalui persamaan berikut ini : 𝑸 = 𝒇 (𝑲, 𝑳, 𝑴) Dimana : Q : Output barang-barang tertentu selama suatu periode, K : Merupakan input modal yang digunkan periode tersebut, L : Merupakan input tenaga kerja dalam satuan jam, dan M : Merupakan input bahan mentah yang digunakan. Berbagai kombinasi input yang menghasilkan tingkat output yang sama digambarkan dalam kurva isoquant. Isoquant adalah kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi input (K dan L) yang menghasilkan satu tingkat produksi tertentu. Pertumbuhan Ekonomi Merupakan suatu perubahan tingkat kegiatan ekonomi yang berlangsung dari tahun ke tahun untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi harus dibandingkan dengan pendapatan nasional berbagai tahun yang dihitung berdasarkan atas harga konstan. Jadi perubahan dalam nilai pendapatan hanya semata-mata disebabkan oleh suatu perubahan dalam suatu tingkat kegiatan ekonomi. Laju pertumbuhan ekonomi suatu daerah dapat dihitung melalui indikator perkembangan PDRB dari tahun ke tahun. Suatu perekonomian dikatakan baik apabila tingkat kegiatan ekonomi masa sekarang lebih tinggi daripada yang dicapai pada masa sebelumnya. Menurut Faried W (1992) menerangkan dua konsep pertumbuhan ekonomi, yaitu : 1. Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan pendapatan nasional riil. Perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang apabila terjadi pertumbuhan output riil, suatu perekonomian bisa juga tetap konstan atau mengalami penurunan. Perubahan ekonomi meliputi pertumbuhan, statis ataupun penurunan, dimana pertumbuhan adalah perubahan yang bersifat positif sedangkan penurunan merupakan perubahan negatif. 2. Pertumbuhan ekonomi terjadi apabila ada kenaikan output perkapita dalam hal ini pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup yang diukur dengan output total riil perkapita. Oleh karena itu pertumbuhan ekonomi terjadi apabila tingkat kenaikan output total riil > daripada tingkat pertambahan penduduk, sebaliknya terjadi penurunan taraf hidup actual bila laju kenaikan jumlah penduduk lebih cepat daripada laju pertambahan output total riil. Faktor-faktor yang menentukan suatu pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah adalaha sebagai berikut ini a) Tanah dan kekayaan alam lainnya, b) Jumlah dan mutu dari penduduk dan tenagakerja, c) Barang-barang modal dan tingkat teknologi. Motode Penelitian Teknik Analisis Data Dalam penelitian analasis data yang dipakai menggunakan teknik deskriptif kuantitatif, yang mendeskripsikan/menggambarkan yang telah terkumpul sebagaimana mestiny tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Dalam penelitian ini juga menggunakan data sekunder, dimana data sekunder adalah data yang di peroleh dalam bentuk jadi an telah di olah oleh pihak lain,yang biasanya dalam bentuk publikasi. Jenis data yang digunakan adalah data panel dari tahun 2010-2014. Sumber data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI)