Uploaded by User19967

Dalam teori H terdapat angka 4

advertisement
Dalam teori H terdapat angka 4 (kolom ke 8) yang merupakan persamaan dengan angka 4
arab yang dimana angka 4 bentuk hurufnya sama dengan huruf ha besar dalam bahasa arab
dan jika di dalam bahasa latin yakni sama dengan ha. Maka hal tersebut tertuang dalam surat
al hijr 15.87 (kolom ke 12). Didalam al qur’an surat al hijr ayat 15.87 tersebut menjelaskan
bahwa trerdapat kata 7 qur’an. Jika dijabarkan, angka 7 tetap 7, dan quran di
interprestasikan sebagai angka 114 karena didalam al’qur’an terdiri dari 114 surat. 114 surat
ini di faktorisasi menjadi 2 dikali 3 dikali 19 jika di total menjadi 114. 2 dikali 3 dikali 19 ini di
pisah lagi menjadi 4 (kolom ke 9) angka saja yaitu dua, tiga, satu dan sembilan jadi 114.
Dimana, jika dilihat dan diteliti bahwa angka 2 ini hampir sama dengan huruf ha kecil (kolom
ke 10 kolom ke 3), angka 3 sama seperti huruf sin, angka 1 seperti huruf lam, angka 9 seperti
huruf mim, sehingga jika dibuat kedalam huruf latin hasilnya h (kolom ke 11) sama dengan
alif, ha, sin, lam, mim. Maka dari itu, dasar asalnya ini berlandaskan dalam surat al hijr
15.87, mengatan 7 quran. Namun ada juga versi lain mengatakan quran surat al hajj 22.78
(kolom ke 6) terdiri dari 5 variabel. Ada yang menyebutkan nimat mawla, nimat nashir, wa’
atuz zakah, wa’tashimu billah dan wa’aqimis sholah. Hal ini terkutip dalam surat 22 ayat 78
dan ini sesuai dengan teori H (kolom ke 7) yang dimana dalam teori H ini terdapat nimal
mawla, nimat nashir, maslahah, tauhid dan ibadah.
Kemudian, dapat disimpulkan bahwa dari sinilah dianggap bahwa surat al hijr 22.78 itu
sebagai petunjuk dari qur’an. Dimana makna petunjuk (kolom ke 5) itu adalah sebagai jalan
lurus manusia kepada Allah untuk ibadah. Sedangkan kata jalan 1, jalan 2, jalan 3 ini untuk
mempersamakan dengan konstanta yang ada pada rumus statistik bahwa terdapat konstanta
jalan 0 (kolom ke 2), ada eror lurus, kontanta jalan 1, konstanta jalan 2, ada konstanta jalan
3. Dalam bahasa arab petunjuk ini adalah huda (kolom ke 4) dan huda ini memiliki
kepanjangan dari alif, hanif, sin, lillah dan masjid. Dimana dalam rukun islam (kolom ke 3)
dipersamakan dengan alif adalah haji, hanif adalah shaum, sin adalah zakat, lillah adalah
sahadat dan masjid itu adalah solat.
Dan akhirnya karena hal tersebut diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa rumus
konvensional ini dapat diganti menjadi rumus islam yakni teori H. Hal ini untuk memperluas
makna bahwa islam juga dapat dirumuskan dan lebih baik kita sebagai peneliti mengambil
literatur rumus islam karena dalam islam hasil penelitian maknanya bisa lebih luas dan lebih
komprehensif. Karena jika memakai rumus y sama dengan x saja hanya terbatas itu saja.
Dalam artian X tanpa arti dan y tanpa arti. Tetapi jika memakai teori H maka akan terbentuk
variabel internal independen, variabel eksternal independen dan variabel religiusitas
independen sebagai pandangan nilai islam terhadap hasil penelitian tersebut.
Berdasarkan tabel rumus ekonometrik diatas, dapat di deskripsikan bahwa terdapat
rumus sebagai berikut:
Y = a + e + a1X1+a2X2+a3X3............
H = a + h + a1S+a2L+a3M...............(th)
Y = H = Variabel dependen
a = a = Konstanta
e = h= Tingkat kesalahan
X1 = S = variabel internal
X2 = L = variabel eksternal
X3 = M = variabel religiusitas
a1, a2, a3 = koefisien variabel independen
Parameter variabel bebas, variabel terikat, konstanta, dan eror dapat disesuaikan dengan
persamaan yang ada. Dalam Ekonomi Islam parameter yang dibuat untuk persamaan ini
memiliki dasar filosofis dari Quran Surat Haji 22.78 yang berbunyi: ‫فأقيموا الصالةوآتوا الزكاة واعتصموا باهلل‬
‫هو موالكم فنعم المولى ونعم النصير‬
Artinyal Dirikan shalat, tunaikan zakat, berpegang tali Allah, Dia penjagamu, sebagai
pelindung dan sebagai penolong.
Sehingga terbentuk persamaan petunjuk berupa pelindung, penolong, shalat, zakat/wakaf,
Allah. Dengan 3 variabel utama dan 2 varians. Variabel utama atau super variable dapat
digeneralisir menjadi 3 faktor yaitu faktor internal (variabel zakat/wakaf), faktor eksternal
(variabel Allah). Dan faktor religiusitas (variabel shalat). Varians atau differentiate variable
dapat digeneralisir menjadi pelindung (konstanta), dan penolong (error).
Dalam th sudah memiliki standar parameter dari faktor dan varians tersebut, yaitu variabel
internal memiliki parameter S, variabel eksternal memiliki parameter L, dan variabel
religiusitas memiliki parameter M. Sedangkan varians pelindung berparameter a dan varians
penolong berparameter h. Dengan variabel dependen berparameter H. Persamaan yang
terbentuk menjadi H = a+h+a1S+a2L+a3M. Dengan S,L,M merupakan kelompok faktor yang
merupakan kumpulan dari variabel-variabel independen. Variabel lebih dari tiga akan masuk
dalam kelompok faktor Sn atau Ln atau Mn..
BAB ANALISIS
Tabel Hasil Analisis Uji H
H
Y
=
=
a0
a0
+
+
H
E
+
a1
S0
+
a2
S2
+
a3
S3
+
a4
S4
+
a1
X1
+
a2
X2
+
a3
X3
+
a4
X4
+
a2
L
+
a3
M
+
a5
X5
+
a6
X6
Vari
abel
=
Kon
stan
ta0
+
E
rr
or
+
Kon
stan
ta1
Vari
abel
Inter
nal
Inde
pend
en
+
Kon
stan
ta2
Varia
bel
Ekst
ernal
Inde
pend
en
+
Kon
stan
ta3
=
aset
+
E
rr
or
+
pem
biay
aan1
Pert
umb
uha
n
aset
+
aset
Pertu
mbu
han
aset
+
aset
Dep
end
en
Pert
um
buh
an
aset
SBIS2
5
Vari
abel
Relig
iusit
as
Inde
pend
en
6
DPK
3
Sumber: Aziz, 2018
Uji H
H merupakan variabel dependen dari singkatan Huda atau petunjuk. Dalam artian, dalam
teori ini H di persepsikan sebagai variabel Y yang berarti dalam penelitian ini yang menjadi
variabel H/Y ini adalah total aset pada teori H. Sedangkan a merupakan konstanta yang
menjadi variabel pembeda (differentiate variable) atau disebut sebagai varians, yang dalam th
memiliki arti jalan dari singkatan alif, dalam penelitian ini yang menjadi variabel a adalah
variable aset. Untuk variabel utamanya atau super variable merupakan terjemahan dari S atau
Sin yang berarti Manusia atau variabel internal, dalam penelitian ini yang menjadi variabel
S/internal adalah variabel tempat pembiayaan. kemudian L atau Lam singkatan dari Lillah
yang berarti ke Allah atau variabel eksternal, berarti yang menjadi variabel L/eksternal dalam
penelitian ini adalah variabel SBIS. Dan yang terakhir terdapat M atau Mim singkatan dari
Masjid yang berarti ibadah, dalam artian yang menjadi variabel M dalam penelitian ini adalah
variabel DPK.
Dari penelitian diatas dapat kita ketahui hasil uji H :
Y = a + e + a1X + a2X1 + a3X3
H = A + h + a1S + a2L + a3M
IER = a+e+S&N+T,K&P+R
Dimana:
Variabel Internal (S) pembiayaan
Variabel Eksternal (L) SBIS
Variabel Religiusitas (M) DPK
Dan berdasarkan penjabaran diatas, dapat di interpretasikan bahwa faktor internal, eksternal
dan religiusitas mendukung terciptanya
Tabel Hasil Uji H
H
A
h
S
L
M
Total aset
aset
Perbank
an
syariah
Pembiay
aan,
SBIS
(Eksternal)
DPK
(Religiusitas)
Sumber : Data diolah, 2017
Parameter H merupakan singkatan dari Huda yang diambil dari parameter Quran sebagai
petunjuk yang dipersamakan dengan fungsi y dalam persamaan matematis. Parameter
dependen H (H besar dengan garis bawah) memiliki perbedaan huruf dengan parameter H (h
kecil) sesuai dengan parameter bahasa Arab yang memiliki 2 huruf yang berbeda fungsi.
Sedangkan a merupakan singkatan dari Alif yang berarti jalan atau menjadi konstanta dalam
persamaan tersebut, selain itu parameter a berart arsitektur. Untuk parameter H (h kecil dan
tanpa garus bawah) merupakan singkatan dari hanif atau lurus yang sesuai dengan parameter
error atau tingkat kesalahan dalam persamaan matematis. Parameter S adalah singkatan dari
Sin yang menjadi variabel internal yakni tempat ibadah. Sedangkan parameter L atau Lillah
adalah variabel eksternal yaitu pengetahuan, kendali perilaku dan trust nazhir yang datang
dari luar sistem. Dan faktor yang bersifat intengible adalah faktor relligiusitas yaitu M
singkatan dari Masjid yang bermakna ibadah yaitu Allah.
Teori H memiliki diferensiasi dalam Causal Loop Diagram yang terdiri dari 3 (tiga)
elemen dasar yaitu elemen eksternal yang mengarah ke elemen internal yang menuju ke
elemen religiusitas kemudian kembali ke elemen eksternal. Deskripsi dari interaksi ketiga
elemen ini sebagai berikut : L atau faktor eksternal.
Sedangkan kurva teori H memiliki kekhususan pada garis ketiga yaitu garis M atau
garis X3 dalam hal ini adalah komitmen beragama yang menjadi paramater variabel internal
dan eksternal dalam mendorong perilaku nasabah untuk cash waqf diperbankan syariah.
Sumber : Data diolah, 2017
Dari hasil tabel teori H diatas dapat kita simpulkan bahwa pertumbuhan aset merupakan
suatu bentuk dan fenomena dari Allah yang akan mendukung terciptanya sesuatu yang
bersifat menambah maupun mengurangi total aset dari perbankan syariah dengan faktor
eksternal dalam hal ini SDIS dengan faktor religiusitas yang diproksikan ke dalam bentuk
implementasi ibadah kita kepada Allah.
Download