Uploaded by jonyrabuansyah

metodologiinstruktur2017

advertisement
METODOLOGI INSTRUKTUR
KARAKTER,KOMPETEN,KOMPETITIF
Enah
Pahlawati
Putri Lampung 2001
Penyiar Radio
Motivator,Coacher &
Mentor
Training Of Trainers
METODOLOGI
Profile
Enah Pahlawati
Putri Lampung 2001
Penyiar Radio
Professional Motivator
Professional Trainer
Professional Coach
Professional Mentor
Certified Trainer BNSP
Certifiet TOTMetodologi BNSP
TRAINER:
1. KARAKTER
2.KOMPETEN
3.KOMPETITIF
Fungsi & Manfaat Tujuan Pelatihan
 Fungsi tujuan pelatihan
• sebagai sesuatu yang akan dicapai;
• kriteria untuk mengukur keberhasilan atau kegiatan pelatihan.
 Manfaat tujuan pelatihan
• landasan untuk mengembangkan pertanyaan;
• alat untuk evaluasi program dan bahan ajar
• alat untuk menentukan metode penyampaian, isi, garis besar
dan urutan, serta tipe media yang digunakan;
• alat bantu bagi peserta untuk mengarahkan perhatiannya
kepada hasil-hasil pelatihan dan perilaku yang diharapkan.
4
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mengikuti pembelajaran ini diharapkan
peserta pelatihan kompeten Merencanakan
Penyajian Materi Pembelajaran berdasarkan
standar acuan yang dipakai di lingkungan
terkait, masing-masing minimal 1 tatap muka
dan mampu melaksankan proses
pembelajaran sesuai dengan situasi dan
peraturan yang berlaku.
PELATIHAN SEBAGAI SUATU
SISTEM
Input
(Peserta)
TNA
Proses
Output
Instruktur
+
Lesson Plan
Paparan
DEFINISI PELATIHAN
Pelatihan adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh,
meningkatkan, serta Mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas,
disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian
tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.
Pelatihan Berbasis Kompetensi
adalah pelatihan kerja yang
menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja
yang
mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan standar
yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja.
Kompetensi adalah kemampuan setiap individu yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
TUGAS & PERAN TRAINER
Tugas trainer sebagai berikut:
a) Membantu peserta pelatihan dalam
merencanakan proses pelatihan.
b) Membimbing peserta melalui tugas-tugas
pelatihan yang dijelaskan dalam pelatihan.
c) Membantu untuk memahami konsep dan
menjawab pertanyaan peserta pelatihan.
d) Membantu mencari sumber informasi
tambahan
yang
diperlukan
peserta
pelatihan.
e) Mengorganisasikan kegiatan pelatihan
kelompok jika diperlukan.
f) Mendatangkan seorang ahli dari tempat kerja
jika diperlukan.
g) Menguji/mengamati dan mengumpulkan
bukti-bukti serta membuat catatan-catatan
kemajuan pelatihan untuk setiap
peserta pelatihan.
h) Mengevaluasi pencapaian kompetensi
peserta per individu.
Peran trainer sebagai berikut:
a) Sebagai narasumber, mengusasi materi teori dan
mampu mendemonstrasikan materi praktek.
b) Sebagai fasilitator, mampu menjembatani antara
peserta dan materi pelatihan.
c) Sebagai pembimbing, mampu menolong peserta
pelatihan mengembangkan rencana-rencana
belajar individu atau
kelompok, mendorong cara berfikir kritis dan
kemampuan memecahkan persoalan, dan
memotivasi peserta pelatihan secara
perorangan.
d) Sebagai penilai, membuat keputusan mengenai
RCC/RPL, menilai capaian kompetensi
perorangan menurut kriteria dan
standar yang ditetapkan, serta
mendokumentasikan hasil-hasil penilaian setiap
peserta pelatihan
e) Sebagai mechanism, lebih memfokuskan pada
proses pelatihan dan mampu menggerakkan
proses pelatihan.
Tugas dan tanggung jawab
instruktur
•
•
•
•
•
•
•
•
Menentukan isi dan rencana materi
Memilih dan mempersiapkan alat evaluasi
Memilih metode melatih
Memilih dan mempersiapkan alat bantu training
Mempersiapkan kebutuhan praktik & demonstrasi
Menyampaikan pendahuluan pelajaran
Menyajikan materi
Menerapkan materi
Matrik Analisis Materi Pembelajaran : ....................................................
Unit Kompetensi/Topik Materi Pembelajaran : .....................................
Waktu/Sesi pembelajaran : .....................................
Bentuk
tabel

No.

Elemen Kompetensi

Kriteria Unjuk Kerja

Indikator Unjuk Kerja

Domain (KSA)

Isi/Konten

Sumber Belajar

Metode

Media

Waktu

Pengetahuan

Keterampilan

Sikap

Waktu Total
10
Strategi Pembelajaran
• Standar acuan
• Metode Pelatihan
• Kualitas Mutu Pembelajaran:
Kualifikasi pelatih /instruktur dalam pelatihan dan kriteria
Peserta
• Fasilitas Pelatihan:
Sarana Prasarana dalam pelatihanini adalah ruangan be
AC , dilengkapi kursi , saklar listrik , evofukus/proyektor ,
whiteboard, spidol
• Pembiayaan dalam pelatihan/budgeting.
Sumber Daya Program Pembelajaran
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Pedoman Pembelajaran
Lembar kerja/latihan
Lembar evaluasi
Peralatan alat tulis
Papan tulis putih dan spidol
Ruang kelas
Ruang praktek
Meja dan kursi
Sanitasi ruangan belajar
Alat pemadam kebakaran fasilitas gedung
Parkir yang luas
Toilet yang bersih
dll
Gaya Pembelajaran
• Visual
• Auditorial
• Kinestetik
Prinsip-prinsip Pelatihan
• Dimensi Kompetensi:
 Kemampuan melakukan tugas-tugas sesuai dengan tingkat keterampilan
yang dipersyaratkan/disepakati (Task Skill)
 Kemampuan untuk mengelola sejumlah tugas dalam rangka pelaksanaan
pekerjaan dalam jabatannya (Task Management Skill)
 Kemampuan untuk menanggapi ketidak teraturan atau kendala yang
timbul dalam pekerjaan sehari-hari (Contingency Management Skill)
Bertanggung jawab dan memenuhi perananannya di dalam lingkungan
tempat kerjanya termasuk bekerja dengan orang lain
(Job/Role/Environment Skill)
 Kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilannya pada
situasi yang baru (adaptation or transfer skill)
• Kriteria peserta & kualifikasi instruktur
• Metode pelatihan
• Standar acuan
Menerapkan Prinsip Kesehatan Kerja
untuk Mengendalikan Risiko K3
• Mengenali hazards di
tempat kerja
15
 Mengakses sumber informasi dan data
eksternal untuk membantu identifikasi
hazards kesehatan di tempat kerja
•
•
Data sumber informasi dan data eksternal
Unsur hazards yang timbul selama pelatihan
yang bisa mengganggu tercapainya tujuan
pelatihan.
16
CHEMICAL & DUST
HAZARDS
BIOLOGICAL
HAZARDS
(mold, insects/pests,
communicable diseases, etc.)
SAFETY HAZARDS
(slips, trips and falls, faulty
equipment, etc.)
(cleaning products,
pesticides, asbestos, etc.)
WORK
ORGANIZATION
HAZARDS
Things that cause STRESS!
ERGONOMIC
HAZARDS
(repetition, lifting, awkward
postures, etc.)
PHYSICAL HAZARDS
(noise, temperature
extremes, radiation, etc.)
1. SKKNI
LEMBAGA
DIKLAT
TRAINER
Materi
Pelatihan
2. Standar Khusus
3. Standar
Internasional
STANDAR ACUAN PEMBUATAN MATERI:
1.
2.
3.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, yang selanjutnya
disingkat SKKNI, adalah rumusan kemampuan kerja yang
mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian
serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan
syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Standar Khusus adalah standar kompetensi kerja yang
dikembangkan dan digunakan oleh organisasi untuk memenuhi
tujuan internal organisasinya sendiri dan/atau untuk memenuhi
kebutuhan organisasi lain yang memiliki ikatan kerja sama
dengan organisasi yang bersangkutan atau organisasi lain yang
memerlukan.
Standar Internasional adalah standar kompetensi kerja yang
dikembangkan dan ditetapkan oleh suatu organisasi
multinasional dan digunakan secara internasional.
TAHAPAN PERSIAPAN PELATIHAN
•
•
•
•
•
•
•
•
Melakukan identifikasi kebutuhan pelatihan
Menyusun Program Pelatihan
Melakukan Rekrutmen & Seleksi
Menyusun Rencana Pelatihan
Menyiapkan SDM
Menyiapkan Fasilitas pelatihan
Menyusun Jadwal Pelatihan
Menyiapkan Adminintrasi pelatihan
PENDEKATAN
•
Melakukan Identifikasi Kebutuhan Pelatihan.
Identifikasi kebutuhan pelatihan adalah suatu proses pengumpulan
data dalam rangka mengidentifikasi bidang-bidang atau faktor-faktor
apa saja yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan melalui pelatihan.
Identifikasi kebutuhan pelatihan dapat dilakukan secara makro
dan/atau mikro. Pada umumnya, identifikasi kebutuhan pelatihan yang
dilakukan oleh lembaga pelatihan adalah bersifat mikro, yaitu proses
identifikasi untuk mengetahui kesenjangan atau “gap” kompetensi yang
dimiliki oleh angkatan kerja/calon peserta dengan kebutuhan pasar kerja
atau persyaratan jabatan. Identifikasi kebutuhan pelatihan dilaksanakan
dengan cara membandingkan kondisi riil calon peserta dengan
kompetensi yang harus dimiliki untuk melaksanakan suatu pekerjaan
tertentu.
Identifikasi dapat dilakukan dengan pendekatan:
1. Level Industri
Untuk mendapatkan informasi kinerja dari setiap bagian/departemen yang dapat
mempengaruhi kinerja, tujuan dan rencana bisnis organisasi secara keseluruhan, sehingga
dapat ditentukan kebutuhan pelatihan yang menjadi skala prioritas.
2. Level Jabatan
Untuk mendapatkan informasi tugas dan rincian tugas dari suatu jabatan baik untuk waktu
sekarang maupun kemungkinannya dimasa yang akan datang, kemudian mengidentifikasi
hubungan atau korelasi antar tugas dan informasi dari jabatan yang relevan.
3. Level Individu
Identifikasi kebutuhan pelatihan pada level individu dilakukan untuk menganalisis tingkat
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki oleh tenaga kerja atau peserta saat ini
dibandingkan dengan tingkat yang dipersyaratkan, sehingga dapat ditentukan kebutuhan
kompetensi apa yang harus ditambahkan terhadap seorang tenaga kerja atau peserta.
Hasil identifikasi kebutuhan pelatihan, tidak selamanya harus direspon
dengan kebutuhan pelatihan, tetapi dapat juga hanya menghasilkan respon
bukan pelatihan seperti; bimbingan dan konsultasi, re-desain jabatan, dan
lain-lain.
Menyusun Program Pelatihan
Program pelatihan disusun berdasarkan hasil identifikasi
kebutuhan pelatihan. Jika hasil identifikasi kebutuhan
pelatihan telah tersedia standar kompetensinya baik
SKKNI, standar internasional atau standar khusus, maka
program
pelatihan
disusun
berdasarkan
standar
kompetensi tersebut. Namun, jika standar kompetensinya
belum tersedia maka program pelatihan harus disusun
berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan pelatihan.
PROGRAM PELATIHAN YANG
TERDIRI DARI:
DISUSUN
1. Judul/nama program pelatihan
2. Tujuan
3. Kompetensi yang akan ditempuh
4. Perkiraan waktu pelatihan.
5. Persyaratan peserta pelatihan
6. Kurikulum dan silabus
a. Unit kompetensi yang akan ditempuh.
b. Elemen kompetensi.
c. Kriteria unjuk kerja yang harus dicapai.
d. Indikator unjuk kerja.
e. Ilmu pengetahuan yang terkait.
f. Praktek yang diperlukan untuk mencapai unjuk kerja.
g. Sikap kerja yang diperlukan.
h. Perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk setiap elemen kompetensi.
7. Daftar bahan dan peralatan
MELAKUKAN REKRUTMEN & SELEKSI
Rekruitmen dan seleksi merupakan proses penyaringan awal untuk
mendapatkan calon peserta pelatihan yang memenuhi syarat normatif.
Penerapan jenis dan materi uji dalam proses seleksi tergantung pada
program pelatihan yang akan diikuti.
Secara keseluruhan proses pelaksanakan rekruitmen dan seleksi dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Menyebarluaskan informasi tentang program pelatihan yang akan
dilaksanakan serta persyaratannya.
2. Melakukan pendaftaran calon peserta.
3. Menyiapkan daftar rekapitulasi calon peserta.
4. Menetapkan metode seleksi yang akan dipakai sesuai dengan persyaratan yang
telah ditetapkan.
5. Melakukan seleksi terhadap calon peserta
6. Menetapkan hasil seleksi.
7. Mengumumkan hasil seleksi.
8. Menyiapkan daftar peserta yang telah dinyatakan diterima.
9. Membuat data lengkap peserta pelatihan.
PROSES PELAKSANAAN SELEKSI & REKRUTMEN
1. Menyebarluaskan
informasi tentang program pelatihan yang akan dilaksanakan serta
persyaratannya.
2. Melakukan pendaftaran calon peserta.
3. Menyiapkan daftar rekapitulasi calon peserta.
4. Menetapkan metode seleksi yang akan dipakai sesuai dengan persyaratan yang telah
ditetapkan. Seleksi dapat dilakukan dengan salah satu atau kombinasi metode sebagai
berikut:
a. Tes tertulis.
b. Wawancara.
c. Recognition Current Competency (RCC) atau pengakuan terhadap kompetensi terkini.
d. Recognition Prior Learning (RPL) atau pengakuan terhadap hasil pembelajaran
sebelumnya (formal, non formal atau pengalaman kerja).
5. Melakukan seleksi terhadap calon peserta. Tujuan dilakukan seleksi:
a. Untuk memilih calon peserta sesuai dengan persyaratan yang ditentukan;
b. Untuk mengetahui kondisi (pengetahuan, keterampilan) calon peserta pelatihan.
Data/informasi dari kedua tujuan tersebut dipakai sebagai dasar dalam memulai pelatihan.
6. Menetapkan hasil seleksi.
7. Mengumumkan hasil seleksi.
8. Menyiapkan daftar peserta yang telah dinyatakan diterima.
9. Membuat data lengkap peserta pelatihan.
MENYUSUN RENCANA PELATIHAN
Rencana pelatihan merupakan dokumen perencanaan tahapan
pelatihan yang disusun berdasarkan analisis terhadap isi materi
pelatihan secara keseluruhan.
Rencana pelatihan digunakan sebagai acuan bagi trainer untuk
memfasilitasi dan memilih metode pelatihan yang tepat bagi peserta
pelatihan sesuai dengan materi pelatihan yang ditempuh masingmasing
peserta pelatihan.
Rencana pelatihan minimal berisi:
1. Tujuan pelatihan.
2. Metode dan teknik yang digunakan untuk setiap materi pelatihan.
3. Alat bantu dan media pelatihan yang dibutuhkan untuk setiap materi
pelatihan.
4. Jenis evaluasi/asesmen yang akan digunakan.
Lesson plan
• Rencana kegiatan proses
pembelajaran







topik sajian
tujuan pembelajaran
uraian kegiatan peserta dan instruktur
metode
alat
media pembelajaran
alat evaluasi
29
Menyiapkan Sumber Daya Manusia
1. Penyelenggara
2. Tenaga trainer
3. Peserta
30
MENYIAPKAN FASILITAS PELATIHAN
•
•
•
•
1. Peralatan
2. Bahan pelatihan
3. Tempat Pelatihan
4. Modul
MENYUSUN JADWAL PELATIHAN
• Jadwal pelatihan disusun oleh bagian
penyelenggara pelatihan di setiap lembaga
pelatihan dan dikoordinasikan dengan
trainer. Jadwal dipergunakan sebagai
pegangan bagi trainer, penyelenggara, dan
peserta pelatihan untuk mengetahui tahapan
selama latihan berlangsung sesuai dengan
program latihan.
MENYIAPKAN ADMINISTRASI PELATIHAN
1. Daftar hadir peserta.
2. Daftar hadir tenaga pelatih.
3. Tanda terima perlengkapan peserta.
4. Tata tertib pelatihan.
5. Sertifikat pelatihan.
6. Formulir-formulir penilaian/asesmen
dll.
34
Mengorganisasikan Lingkungan Pembelajaran
Sesuai dengan Situasi Pembelajaran
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Lesson plan
Handouts
Materi presentasi
Alat evaluasi
Ruang kelas
Papan tulis
OHP/LCD
Peralatan praktek
Bahan praktek
35
PENYAJIAN MATERI
• Isi pelajaran atau materi pelatihan memiliki
keragaman tuntutan apa yang harus
dilakukan peserta pelatihan atau aktivitas
apa yang harus dilakukan peserta pelatihan
untuk dapat memahami isi pelatihan
tersebut.
 Visual Activities - Oral Activities - Listening Activities Writing Activities - Drawing Activities - Motor Activities Mental Activities - Emotional Activities
36
Tahapan belajar-mengajar
dikelompokkan dalam 4 tahap
•
Tahap motivasi: tahap ini adalah tahap awal/persiapan proses
belajar-mengajar yang berfungsi memotivasi peserta pelatihan
agar tertarik dan fokus terhadap topik yang akan disajikan
• Tahap elaborasi: pada tahap ini instruktur lebih berperan dalam
mengelaborasi atau mempresentasikan materi pembelajaran
• Tahap konsolidasi: pada tahap ini diharapkan dilaksanakan dengan
lebih menekankan pada terjadinya penyerapan dan pengendapan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap oleh peserta pelatihan
dengan melakukan tugas-tugas atau praktik, dan
• Tahap evaluasi: adalah tahap akhir yang intinya mengukur
pencapaian belajar peserta pelatihan
37
Sifat Materi Pembelajaran
• Isi pelajaran atau bahan ajar memiliki
keragaman tuntutan apa yang harus
dilakukan peserta pelatihan atau aktivitas
apa yang harus dilakukan peserta pelatihan
untuk dapat memahami isi pelajaran
tersebut.
 Visual Activities - Oral Activities - Listening Activities Writing Activities - Drawing Activities - Motor Activities Mental Activities - Emotional Activities
38
DIMENSI KOMPETENSI
• Kemampuan melakukan tugas-tugas sesuai dengan
tingkat keterampilan yang dipersyaratkan/disepakati
(Task Skill)
• Kemampuan untuk mengelola sejumlah tugas dalam
rangka pelaksanaan pekerjaan dalam jabatannya
(Task Management Skill)
• Kemampuan untuk menanggapi ketidak teraturan
atau kendala yang timbul dalam pekerjaan sehari-hari
(Contingency Management Skill)
• Bertanggung jawab dan memenuhi perananannya di
dalam lingkungan tempat kerjanya termasuk bekerja
dengan orang lain (Job/Role/Environment Skill)
• Kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dan
keterampilannya pada situasi yang baru (adaptation
or transfer skill)
EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN
• Merupakan tujuan yaitu muara akhir suatu pelatihan,
berupa kemampuan peserta dalam menguasai materi
sesuai dengan unit kompetensi yang dipelajari
• Untuk mengukur kemampuan peserta, sebelum/sesudah
proses pemelajaran
• Untuk mengetahui kemampuan peserta pada akhir
pelatihan
• Untuk meneliti masalah/kesulitan peserta dalam
mengikuti pelatihan
• Untuk mendapatkan bukti bahwa peserta Pelatihan telah
mendemonstrasikan kemampuannya sesuai dengan
standar kompetensi
41
EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN
• Merupakan tujuan yaitu muara akhir suatu pelatihan,
berupa kemampuan peserta dalam menguasai materi
sesuai dengan unit kompetensi yang dipelajari
• Untuk mengukur kemampuan peserta, sebelum/sesudah
proses pemelajaran
• Untuk mengetahui kemampuan peserta pada akhir
pelatihan
• Untuk meneliti masalah/kesulitan peserta dalam
mengikuti pelatihan
• Untuk mendapatkan bukti bahwa peserta Pelatihan telah
mendemonstrasikan kemampuannya sesuai dengan
standar kompetensi
42
Definisi Evaluasi
• Evaluasi adalah alat pengukur kondisi (awal, proses,
akhir) suatu kegiatan pada kurun waktu tertentu
• Asesmen merupakan bentuk evaluasi hasil
pembelajaran selama peserta pelatihan mengikuti
Pelatihan di lembaga diklat atau lembaga pelatihan
43
44
Download