REFERAT STROKE AKUT DEFINISI Defisit neurologis >> MENDADAK >> cacat atau KEMATIAN Gejala Klinis : •Gangguan fungsi otak fokal atau global akibat terhentinya suplai darah ke otak karena sumbatan atau perdarahan EPIDEMIOLOGI Di Indonesia >>tiga yang mematikan setelah jantung dan kanker RIKERDAS 2013 >> 25,7 JUTA 10,3 JT : Serangan pertama 6,5 juta : Kematian 11,3 juta : Kecacatan RIKERDAS 2014 : PENYEBAB KEMATIAN 1. STROKE : 21,1% 2. JANTUNG ; 12,9% 3. DM : 6,7 % KLASIFIKASI STROKE ISKEMIK PERDARAHAN • Trombosis • Emboli • Perdarahan Sub Arachnoidalis (PSA) • Perdarahan Intraserebal (PIS) KLASIFIKASI STROKE KLASIFIKASI STROKE ALGORITMA STROKE BERDASARKAN WAKTU TRANSIENT ISKEMIC ATTACK (TIA) RESIDUAL ISCHEMIC NEUROLOGICAL DEFISIT (RIND) PROGRESSIVE STROKE COMPLETED STROKE •TIA : Serangan akut deficit neurologis focal >> berlangsung singkat ( < 24 jam) >> sembuh tanpa gejala • RIND : > 24 jam, sembuh dalam kurun waktu 3 minggu • Completed stroke : defisiit neurologis memberat dan menetap dalam 6 jam • Progressive stroke : defisit neurologi focal bertahap dan capai puncak 24-48 jam Faktor Resiko MODIFIKASI • hipertensi •Penyakit jantung) •diabetes melitus, •Merokok •Konsumsi •alkohol hiperlipidemia, • kurang aktifitas, dan • stenosis arteri karotis. NON-MODIFIKASI •Usia •Jenis •Kelamin •ras/suku, •faktor genetic. Faktor Resiko •Perubahan tingkat kesadaran (mengantuk, letih, apatis, koma). •Kesulitan berbicara atau memahami orang lain. •Kesulitan menelan. •Kesulitan menulis atau membaca. •Sakit kepala yang terjadi ketika berbaring, bangun dari tidur, membungkuk, batuk, atau kadang terjadi secara tiba-tiba. •Kehilangan koordinasi. •Kehilangan keseimbangan. •Perubahan gerakan, biasanya pada satu sisi tubuh, seperti kesulitan menggerakkan salah satu bagian tubuh, atau penurunan keterampilan motorik. •Mual atau muntah. •Kejang. •Sensasi perubahan, biasanya pada satu sisi tubuh, seperti penurunan sensasi, baal atau kesemutan. Kelemahan pada salah satu bagian tubuh DIAGNOSIS ANAMNESIS DJOENAEDI STROKE SCORE SCORE: 1. >20 : SH 2. <20 : SNH SIRRIRAJ STROKE SCORE perdarahan adalah > +1 dan skor untuk stroke iskemik < -1, sedangkan skor antara > -1 dan < +1 TATALAKSANA Bila memang stroke, letak, jenis dan luas lesi sangat penting diperhatikan. Untuk kedua keadaan di atas, pemeriksaan dengan pencitraan tomografi terkomputer (CT-scan), walaupun pada beberapa keadaan, antara lain stroke di batang otak pada hari-hari pertama sering kali tidak didapatkan abnormalitas, sehingga harus diulang setelah 24 jam kemudian. MRI (magnetic resonance imaging) didagnosis letak dan jenis lesi dapat lebih diketahui dengan pasti. Lesi kecil di batang otak yang tidak terlihat dengan CT-scan Status pasien >>tekanan darah, kadar gula darah,keadaan kardiorespirasi, keadaan hidrasi, elektrolit, asam-basa, keadaan ginjal dan lain-lain. Perbaikan gangguan/komplikasi sistemik Tekanan darah. Peningkatan tekanan darah pada hari-hari pertama stroke tidak perlu dikoreksi, kecuali bila mencapai nilai yang sangat tinggi (sistolik>220mmHg / diastolik>130mmHg) atau merupakan tekanan darah yang emergency. Penurunan tekanan darah harus secara perlahan, tidak sampai normal. Karena adanya peristiwa kompensasi pasca stroke, yaitu gangguan autoregulasi. Sehingga bila mendadak tekanan darah diturunkan, akan terjadi gangguan metabolic otak yang sering justru memperburuk keadaan. Gula darah. Gula darah yang tinggi akan memperburuk kerusakan otak KGD diturunkan senormal mungkin dengan pemberian insulin. Prognosis 75% pasien pasca stroke terdapat gejala sequel Gejala sequel tergantung pada ukuran dan lokasi lesi. Dan gejala ini akan mempengaruhipasien secara fisik, mental, dan emosional. Prognosis baik jika ukurannya tidak luas dan lokasi lesi tidak terlalu mempengaruhi fungsi kognitif pasien pasca stroke. KESIMPULAN Stroke sering menyerang tiba-tiba, dibedakan menjadi 2 yaitu Stroke Hemoragik dan Stroke Non Hemoragik. Kedua jenis stroke tersebut merupakan suatu defisit neurologis mendadak yang menyebabkan penurunan kemampuan secara kognitif atau pun gangguan mental dan fisik. Rehabilitasi dini dan penatalaksanaan utama diperlukan untuk mencegah komplikasi sistemik dan kematian otak, kematian otak yang sudah terjadi tidak dapat terobati dengan cara apapun.