PENGARUH PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK TERHADAP PERILAKU SOSIAL SEHARI-HARI SISWA KELAS VIII DI MTs AL-IKHLAS NW MONGGE PUJUT LOMBOK TENGAH TAHUN PELAJARAN 2017 Oleh Nurhasanah 151. 101. 143 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KUGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM 2017 i PENGARUH PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK TERHADAP PERILAKU SOSIAL SEHARI-HARI SISWA KELAS VIII DI MTs AL-IKHLAS NW MONGGE PUJUT LOMBOK TENGAH TAHUN PELAJARAN 2017 Skripsi Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar sarjana Pendidikan Oleh Nurhasanah 151. 131.067 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KUGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM 2017 ii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi oleh: Nurhasanah, NIM: 151. 131. 067 dengan judul, “Pengaruh Pembelajaran Aqidah Akhlak Terhadap Perilaku Sosial Sehari-Hari Siswa Kelas VIII di MTs Al-Ikhlas NW Mongge Pujut Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2017” telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diuji. Disetujui pada tanggal: ..…./......../……. Pembimbing I, Pembimbing II, Drs. Achsanuddin, M.Pd. NIP. 195208151980031004 Dr. Abdul Quddus.M.A NIP.197811112005011009 iii Mataram, …/……………./……… Hal: Ujian Skripsi Yang Terhormat Rektor UIN Mataram di Mataram Assalamu‟alaikum, Wr. Wb. Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara: Nama Mahasiswa : Nurhasanah NIM : 151.131.067 Jurusan/Prodi : Pendidikan Agama Islam (PAI) Judul :”Pengaruh Pembelajaran Aqidah Akhlak Terhadap Perilaku Sosial Sehari-Hari Siswa Kelas VIII di MTs Al-Ikhlas NW Mongge Pujut Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2017” Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam siding munaqasyah skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram. Oleh karena itu, kami berharap agar skripsi ini dapat segera dimunaqasyahkan. Wassalamu‟alaikum, Wr. Wb Pembimbing I, Pembimbing II, Drs. Achsanuddin, M.Pd. NIP. 195208151980031004 Dr. Abdul Quddus.M.A NIP.197811112005011009 iv PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Nurhasanah NIM :151.131.067 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Fakultas : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Menyatakan bahwa skripsi dengan judul: Pengaruh Pembelajaran Aqidah Akhlak Terhadap Perilaku Sosial Sehari-Hari Siswa Kelas VIII di MTs Al-Ikhlas NW Mongge Pujut Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2017 ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya. Jika saya terbukti melakukan plagiat tulisan/karya orang lain, siap menerima sanksi yang telah ditentukan oleh lembaga. Mataram, …/………./…… Saya yang menyatakan, Nurhasanah v PENGESAHAN Skripsi oleh: Nurhasanah, NIM: 15.1.13.1.067 dengan judul: Pengaruh Pembelajaran Aqidah Akhlak Terhadap Perilaku Sosial Sehari-Hari Siswa Kelas VIII di MTs Al-Ikhlas NW Mongge Pujut Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2017, telah dipertahankan di depan dewan penguji Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram pada tanggal Dewan Penguji Drs. Achsanuddin, M.Pd. (Ketua Sidang/Pemb. I Dr. Abdul Quddus. M.A (Sekretaris Sidang/Pemb.II Drs. Mukhlis, M. Ag (Penguji I) Dr. Abdul Fattah, M.Fil.I (Penguji II) Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Dr. H. Nurul Yaqin, M.Pd. NIP. 196912311991032006 vi Juli 2017 MOTTO: “Berfikir Dan Berani Bertindak Adalah Kunci Dari Kesuksesan” “Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan.” (QS. AlAhqaaf: 19)1 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Terjemahannya (Surabaya: AlHidayah, 1971), h. 825. 1 vii PERSERMBAHAN Skripsi ini Kupersembahkan untuk Kedua orang tuaku tercinta (Sabarudin dan Kumin) yang selalu mendo‟akan setiap langkah dan perjalananku serta telah memberikan dukungan, motivasi dan bantuan pisik dari segi moril maupun materil demi menyelesaikan studiku di UIN Mataram. Adek-adekku tersayang (Nurhidayah, Muhammad Yusuf dan Muhammad Zakhwan Faizi) yang selalu memberikan semangat dan dukungan untuk menggapai impian dan cita-citaku. Kakakku tercinta (Nurhema) yang selalu menasehatiku agar terus berjuang menggapai cita.citaku. Keluarga besarku yang selalu menanti perjuanganku dalam menyelesaikan studi di UIN Mataram dan selalu menanti kesuksesanku. Sahabat-Seperjuanganku (Ria Al-Husna dan Izzati Wundi Akbarrian) dan adek-adek kosku (Laily, Widya, Lena, Isti, Reni, Saida, Ida, Eka, dan Yeyen) yang selalu memberikan dukungan dan motivasi untuk terus berjuang agar dapat menyelesaikan skripsi ini. Kakak kosku (Saknah) yang selalu menasehati dan memberikan semangat agar segera menyelesaikan studiku di UIN Mataram. Buat Almamaterku Tercinta. viii KATA PENGANTR Segala puji kehadirat Allah SWT. Yang dengan izin-Nya, peneliti dapat menyelesaikan menyusunan skripsi ini, dan tidak lupa pula shalawat serta salam dihaturkan kepada junjungan alam Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW yang telah menyebarkan agama Islam sampai ke penjuru dunia. Atas berkat rahmat dan hidayah-Nya penyusunan skripsi yang berjudul: “Pengaruh Pembelajaran Aqidah Akhlak Terhadap Perilaku Sosial Sehari-Hari Siswa Kelas VIII di MTs Al-Ikhlas NW Mongge Pujut Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2017” dapat terselesaikan Dengan selesainya skripsi ini, peneliti menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam memberikan bimbingan, saran dan informasi yang sangat berharga, peneliti tujukan kepada yang terhormat : 1. Bapak Drs. Achsanuddin, M.Pd. selaku pembimbing I dan Bapak Dr. Abdul Quddus.M.A selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktunya untuk membimbing peneliti dalam menyusun skripsi ini. 2. Bapak Dr. H. Mutawalli, M.Ag selaku Rektor UIN Mataram 3. Ibu Dr. Hj. Nurul Yakin M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan UIN Mataram. 4. Bapak dan Ibu Dosen UIN Mataram yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan bagi peneliti selama berada di bangku kuliah dan seluruh karyawan/staff pegawai UIN Mataram atas bantuan yang diberikan selama peneliti mengikuti studi di UIN Mataram. ix 5. Bapak Mahlum, S.Pd.i. selaku Kepala MTs Al-Ikhlas NW Mongge yang telah memberikan ijin untuk penelitian dan Ibu Siana S.Pd.i. selaku guru mata pelajaran Aqidah Akhlak serta staf tata usaha yang telah banyak membantu dan memberikan data serta informasi yang diperlukan penliti dalam penyusunan skripsi ini. Peneliti menyadari bahwa dalam kapasitas sebagai mahasiswa, masih terlalu banyak kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki, untuk itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat penulis harapkan bagi kemajuan dimasa yang akan datang. Semoga skripsi ini bisa memberikan manfaat khususnya bagi peneliti sendiri dan pembaca pada umumnya serta bagi perkembangan pengetahuan. Peneliti, Nurhasanah 151.131.067 x DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii PERSETUJAN PEMBIMBING ................................................................... iii NOTA DINAS PEMBIMBING ..................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... v PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ........................................................... vi HALAMAN MOTTO .................................................................................... vii HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... viii KATA PENGANTAR .................................................................................... ix DAFTAR ISI ................................................................................................... xi DAFTAR TABEL........................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv ABSTRAK ................................................................................................. … xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................... 5 C. Batasan Masalah.............................................................................. 5 D. Tujuan dan Manfaat ........................................................................ 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teoritis ............................................................................ 7 xi 1. Pembelajaran Aqidah Akhlak ................................................... 7 a. Pengertian Pembelajaran ..................................................... 7 b. Aqidah Akhlak .................................................................... 8 1) Pengertian Aqidah Akhlak ............................................ 8 2) Pelajaran Aqidah Akhlak di MTs .................................. 9 a). Iman Kepada Kitab-Kitab Allah .............................. 9 b) Akhlak Terpuji Kepada Diri Sendiri......................... 14 c) Akhlak Tercela Kepada Diri Sendiri ......................... 19 2. Perilaku Sosial........................................................................... 25 a. Pngertian Perilaku Sosial .................................................... 25 b. Bentuk-Bentuk Perilaku Sosial ........................................... 26 c. Faktor Pembentuk Perilaku Sosial ...................................... 30 B. Kerangka Berfikir............................................................................ 33 C. Hipotesis Penelitian......................................................................... 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain dan Pendekatan Penelitian .................................................. 36 B. Populasi dan Sampel ....................................................................... 37 1. Populasi ..................................................................................... 37 2. Sampel ....................................................................................... 38 C. Instrumen Penelitian........................................................................ 39 D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 46 E. Asumsi Klasik ................................................................................. 48 1. Uji Normalitas ........................................................................... 48 xii 2. Uji Linieritas ............................................................................. 49 F. Teknik Analisis Data ....................................................................... 49 BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN A. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ............................................... 51 1. Validitas Instrumen ................................................................... 51 2. Reliabilitas Instrumen ............................................................... 54 B. Teknik Pengumpulan dan Penyajian Data ...................................... 55 1. Pengumpulan Data .................................................................... 55 2. Penyajian Data .......................................................................... 56 3. Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 58 C. Analisis Data ................................................................................... 59 D. Hasil Analisis .................................................................................. 63 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi dan Hasil Penelitian ............................................ 65 B. Pengujian Hipotesis ......................................................................... 68 C. Pembahasan ..................................................................................... 68 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ..................................................................................... 74 B. Saran................................................................................................ 75 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 76 LAMPIRAN xiii DAFTAR TABEL Tabel 1 Kisi-kisi Instrumen Angket Variabel X ......................................... 41 Tabel 2 Kisi-kisi Instrumen Angket Variabel Y ......................................... 42 Tabel 3 Koefesien Korelasi ......................................................................... 44 Tabel 4 Uji Validitas Instrumen Variabel X ............................................... 52 Tabel 5 Uji Validitas Instrumen Variabel Y ............................................... 53 Tabel 6 Interpretasi Koefesien Reliabilitas ................................................. 54 Tabel 7 Data Variabel X dan Y ................................................................... 57 Tabel 8 Test of Normality ........................................................................... 58 Tabel 9 Anova ............................................................................................. 58 Tabel 10 Coefficients .................................................................................. 59 Tabel 11 Perhitungan Korelasi Product Moment variabel X dan Y ........... 61 Tabel 12 Koefesien Korelasi ....................................................................... 62 Tabel 13 Daftar Nama Guru MTs Al-Ikhlas NW Mongge ......................... 65 Tabel 14 Data Siswa MTs Al-Ikhlas NW Mongge ..................................... 67 Tabel 15 Sarana Prasarana MTs Al-Ikhlas NW Mongge............................ 67 xiv DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 01: Angket Penelitian Variabel X dan Y Lampiran 02: Uji Validitas Angket Variabel X dan Y Lampiran 03: Uji Reliabilitas Variabel X dan Y Lampiran 04: Tabulasi Variabel X dan Y Lampiran 05: Foto-foto Penelitian xv ABSTRAK PENGARUH PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK TERHADAP PERILAKU SOSIAL SEHARI-HARI SISWA KELAS VIII DI MTs AL-IKHLAS NW MONGGE PUJUT LOMBOK TENGAH TAHUN PELAJARAN 2017 Aqidah dan Akhlak merupakan pedoman yang menuntut umat Islam dalam berperilaku, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam berprilaku khusus. Sedangkan perilaku sosial adalah perbuatan dan tingkah laku individu yang muncul dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkungan keluarga ataupun dalam lingkungan masyarakat. Untuk itu, peneliti tertarik mengadakan penelitian tentang Pengaruh Pembelajaran Aqidah Akhlak Terhadap Perilaku Sosial SehariHari Siswa Kelas VIII di MTs Al-Ikhlas NW Mongge Pujut Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah Pengaruh Pembelajaran Aqidah Akhlak Terhadap Perilaku Sosial Sehari-Hari Siswa Kelas VIII di MTs Al-Ikhlas NW Mongge Pujut Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2017. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, angket, wawancara dan dokumentasi. Untuk mencari kuatnya pengaruh atau hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen maka dicari dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana. Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas VIII MTs Al-Ikhlas NW Mongge yang berjumlah 25 siswa yang terdiri dari 1 kelas. Dalam penelitian ini tidak menggunakan sampel karena jumlah populasi hanya 25. Dari hasil perhitungan product moment, diperoleh sebesar 0,736 yang dikonsultasikan dengan � sebesar 0,396. Ini berarti hubungan atau pengaruh antara variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) tinggi, karena ℎ� �� � . Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi “Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Pembelajaran Aqidah Akhlak Tergadap Perilaku Sosiall Siswa Kelas VIII di MTs Al-Ikhlas NW Mongge Pujut Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2017” diterima, dan Ho ditolak.. Kata Kunci: Pembelajaran Aqidah Akhlak, Perilaku Sosial. xvi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu upaya mengarahkan aktivitas siswa ke arah aktivitas belajar. Dalam proses pembelajaran, terkandung dua aktivitas sekaligus, yaitu aktivitas mengajar dan aktivitas belajar. Proses pembelajaran merupakan proses interaksi, yaitu interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Proses belajar dan pembelajaran ini dilakukan sebagai usaha untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. 2 Dalam bukunya Nasution S yang berjudul Didaktik Asas-Asas Mengajar juga disebutkan bahwa Pendidikan adalah sebuah proses untuk mengubah jati diri seorang peserta didik untuk lebih maju, dalam bahasa sederhana berarti mengubah manusia menjadi lebih baik dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Pendidikan adalah pengaruh, bantuan atau tuntunan yang diberikan oleh orang yang bertanggung jawab kepada anak didik, orang yang bertanggung jawab kepada anak didik di lingkungan sekolah/madrasah dalam hal ini adalah guru/pendidik.3 2 Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal I, UU RI No. 2 Tahun 2003 (Jakarta: Permata Press, 2003), h. 2. 3 Nasution S, Didaktik Asas-Asas Mengajar (Jakarta, Bumi Aksara: 2010), h. 4. 1 2 Selain pengertian di atas, dijelaskan pula tentang tujuan pendidikan nasional, pada bab II pasal 3 bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk “berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.4 Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional di atas, pentingnya pendidikan Aqidah Akhlak yang secara umumnya disekolah umum adalah pendidikan agama Islam yang diajarkan mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi di Indonnesia. Hal ini ditegaskan dalam bab IX pasal 38 Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional dalam bukunya Ramayulis menyataakan bahwa: “Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, seni dan budaya, pendidikan jasmani dan olahraga, keterampilan/kejuruan dan muatan lokal.” 5 Terkait dengan pendidikan agama Islam, Ramayulis mengatakan bahwa: Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa, berakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab sucu Al-Qur‟an dan al-Hadis, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran latihan, serta penggunaan pengalaman.6 Berhubungan dengan pembelajaran Aqidah Akhlak diharapkan dapat menghasilkan perubahan yang sifatnya menetap sehigga pada tahap akhir 4 Undang-undang, h, 6. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam Edisi Revisi (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), h. 40. 6 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2005), h. 21. 5 3 akan didapat perubahan pengetahuan, perilaku yang positif atau baik dan dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Ali Anwar Yusuf akidah merupakan fondasi utama dalam ajaran Islam. Karena itu ia merupakan dasar-dasar pokok kepercayaan atau keyakinan seseorang yang wajib dimilikinya untuk dijadikan pijakan dalam segala sikap dan tingkah lakunya sehari-hari. Sedangkan akhlak adalah tabi‟at, sifat seseorang atau perbuatan manusia yang bersumber dari dorongan jiwanya yang sudah terlatih, sehingga dalam jiwa tersebut benar-benar sudah melekat sifat-sifat yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikirkan serta diangan-angankan lagi.7 Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa Aqidah dan Akhlak merupakan pedoman yang menuntut umat Islam dalam berperilaku. Baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam berprilaku khusus. Hal tersebut sangat dibutuhkan agar generasi penerus umat Islam dapat memiliki tata laku yang baik. Pada realita kehidupan sekarang ini, kebanyakan orang yang melakukan suatu tindakan atau perilaku dengn semau-maunya, tidak peduli dan tidak pernah memandang ke belakang apa yang akan terjadi ketika sudah melakukan suatu perbuatan, karena tidak mempunyai landasan hidup yang kuat untuk mengharap ridho Allah SWT. 7 Ali Anwar Yusuf, Studi Agama Islam (Bandung: Pustaka Setia, 2013), h. 111. 4 Dari hasil observasi awal yang ditemukan oleh peneliti di MTs Al-Ikhlas NW Mongge yakni pada tanggal 9 Agustus peneliti melihat salah satu siswa yang bernama Zainul Fahmi mengganggu teman-temannya yang sedang mencatat di papan tulis, terutama teman perempuannya. Dari hasil obserrvasi pertama yang dilakukan oleh peneliti, peneliti sudah menemukan satu permasalahan, yaitu mengenai perilaku yang tidak baik dari salah satu siswanya. Dari luar kelas peneliti melihat saat pembelajaran sedang berlangsung, ada dua siswa yang minta izin kepada gurunya untuk pergi ke kamar mandi, namun mereka pergi bermain dan pergi ke kantin. Sikap seperti ini mencrminkan perilaku yang tidak baik. 8 Selain itu peneliti juga mewawancarai secara langsung salah satu siswa MTs Al-Ikhlas NW Mongge yang bernama Sur Kartini. Peneliti bertanya “kenapa kamu memberikan sebagian bekalmu kepada teman sebangkumu?” Sur Kartini menjawab “karena kita harus saling membantu ketika ada teman yang tidak mampu, itu adalah kewajiban kita sebagai umat Islam dan makhluk sosial.” 9 Untuk itu pembelajaran Aqidah Akhlak sngat berperan penting bagi siswa untuk mengembangkan perilaku sosial yang baik. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk mengkaji dan meneliti lebih lanjut mengenai: “Pengaruh Pembelajaran Aqidah Akhlak Terhadap Perilaku Sosial Sehari-hari Siswa Kels VIII di Mts AlIkhlas NW Mongge Pujut Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2017” 8 9 Observasi, MTs Al-Ikhlas NW Mongge Pujut Lombok Tengah, Selasa 9 Agustus 2016. Sur Kartini, Wawancara, Mongge 10 Agustus 2016. 5 B. Rumusan dan Batasan Masalah 1. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang akan dicari jawabannya oleh peneliti adalah: Adakah Pengaruh Pembelajaran Aqidah Akhlak Terhadap Perilaku Sosial Sehari-hari Siswa Kelas VIII di MTs AlIkhlas NW Mongge Pujut Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2017? 2. Batasan Masalah Penelitian ini hanya dibatasi pada pengaruh pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap perilaku sosial sehari-hari siswa. Pembelajaran Aqidah Akhlak yang dimaksud adalah proses kegiatan pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas. Sedangkan perilaku sosial yang dimaksud adalah segala bentuk tindakan yang dilakukan tanpa direncanakan untuk menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan. C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdsarkan rumusan masalah yang diajukan oleh peneliti, tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap perilaku sosial sehari-hari siswa kelas VIII di MTs Al-Ikhlas NW Mongge Pujut Lombok Tengah tahun pelajaran 2017. 2. Manfaat Penelitian Manfaat hasil penelitian merupakan dampak tersendiri dari tercapainya tujuan, sehingga dengan begitu dapat terlihat sejauh mana 6 penelitian ini bermanfaat bagi individu maupun orang lain. Adapun manfaat penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut: a. Kegunaan teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kajian ilmu pengetahuan tentang pembelajaran Aqidah Akhlak siswa, khususnya yang berkaitan dengan perilaku sosial sehari-hari. Serta dapat dikembangkan oleh peneliti lain tentang hal-hal yang belum terungkap secara luas dan terperinci dalam penelitian ini. b. Kegunaan praktis 1) Bagi pendidik a) Memberikan informasi tentang pengembangan perilaku sosial siswa di MTs Al-Ikhlas NW Mongge Pujut guna mempertinggi efektifitas kegiatan belajar mengajar. b) Mendorong para pendidik untuk membimbing siswa di MTs Al-Ikhlas NW Mongge Pujut dalam membentuk perilaku sosial siswa yang baik. 2) Bagi Siswa a) Mendorong siswa untuk lebih memperhatikan proses pembelajaran Aqidah Akhlak di dalam kelas. b) Siswa dapat berperilaku baik dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam hidup bermasyarakat. 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teoritis 1. Pembelajaran Aqidah Akhlak a. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid.10 Sedangkan menurut Benny yang dikutip oleh Achsanuddin bahwa pembelajaran adalah “serangkaian aktivitas yang sengaja diciptakan dengan maksud untuk memudahkan terjadinya proses belajar”11 Pembelajaran berbeda dengan pengajaran yang pada prinsipnya menggambarkan aktivitas guru, sedangkan pembelajaran menggambarkan aktivitas siswa. Nana Sudjana mengatakan bahwa “Pengajaran adalah operasionalisasi dari kurikulum atau GBPP (Garisgaris Besar Program Pengajaran).”12 Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran siswa dituntut untuk lebih aktif mencari informasi yang lebih luas tentang materi pelajaran yang diberikan. Sedangkan pengajaran 10 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran (Bandung: ALFABETA, 2012), h. 61. Achsanuddin, Program Pengalaman Lapangan; Wahana Pembentukan Profesionalitas Guru (Mataram: LEPPIM IAIN Mataram, 2013), h. 145. 12 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2011), h. 10. 11 7 8 merupakan aktivitas guru dalam membimbing dan mengarahkan proses belajar siswa. b. Aqidah Akhlak 1) Pengertian Aqidah Akhlak Secara etimologis, Aqidah berasal dari kata „aqada yang mengandung arti ikatan atau keterkaitan. 13 Aqidah merupakan fondasi utama dalam ajaran islam. Karena itu, ia merupakan dasardasar pokok kepercayaan atau keyakinan seseorang yang wajib dimilikinya untuk dijadikan pijakan dalam segala sikap dan tingkah lakunya sehari-hari. Menurut Ali Anwar Yusuf akidah merupakan fondasi utama dalam ajaran Islam. Karena itu ia merupakan dasar-dasar pokok kepercayaan atau keyakinan seseorang yang wajib dimilikinya untuk dijadikan pijakan dalam segala sikap dan tingkah lakunya sehari-hari. Sedangkan akhlak adalah tabi‟at, sifat seseorang atau perbuatan manusia yang bersumber dari dorongan jiwanya yang sudah terlatih, sehingga dalam jiwa tersebut benar-benar sudah melekat sifat-sifat yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikirkan serta diangan-angankan lagi.14 Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa Aqidah dan Akhlak merupakan pedoman yang menuntut umat Islam dalam berperilaku, 13 14 Ali Anwar, Studi Agama, h. 110. Ibid., h. 111.. 9 baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam berprilaku khusus. Hal tersebut sangat dibutuhkan agar generasi penerus umat Islam dapat memiliki tata laku yang baik. 2) Pelajaran Aqidah Akhlak di MTs Aqidah Akhlak merupakan salah satu nama mata pelajaran kelompok agama yang diajarkan di madrasah, pelajaran Aqidah Akhlak masuk dalam kurikulum sehingga harus ditempuh oleh siswa. Berhubungan dengan obyek penelitian, yaitu kelas VIII, maka peneliti hanya akan memaparkan materi pelajaran kelas VIII semester I, karena dalam penelitian ini materi yang berhubungan dengan judul penelitian adalah materi pelajaran Aqidah Akhlak kelas VIII semester I. Adapun materi pelajaran Aqidah Akhlak yang harus ditempuh sesuai dengan standar kompetensi dan indikator yang harus dicapai adalah sebagai berikut: a) Iman Kepada Kitab-kitab Allah Seorang muslim beriman dan yakin kepada segala hal yang diturunkan dan diwahyukan oleh Allah, berupa kitab dan apa yang difirmankan-Nya kepada beberapa Rasul berupa shuhuf (lembaran).15 Oleh karena itu sebagai seorang Islam kita wajib 15 h. 26-27. Sukarta, Kuliah Aqidah, (Mataram: LP2I Universitas Muhammadiyah Mataram, 2015) 10 mempercayai semua kitab dan suhuf yang diturunkan Allah kepada para rasul-Nya. (1) Pengertian Kitab dan Suhuf Kitab yaitu wahyu Allah yang disampaikan kepada para rasul untuk diajarkan kepada manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidupnya. Suhuf yaitu wahyu Allah yang disampaikan kepada para rasul, tetapi tidak wajib disampaikan atau diajarkan kepada manusia. Jadi, kitab dan suhuf masing-masing memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya: Kitab dan Suhuf sama-sama wahyu Allah SWT. Sedangkan perbedaannya adalah: (a) Isi kitab lebih lengkap daripada Suhuf. (b) Kitab wajib disampaikan kepada manusia untuk diketahui dan diikuti, sedangkan Suhuf tidak. (c) Kitab dibukukan, sedangkan Suhuf tidak dibukukan. 16 (2) Nama-nama Kitab Allah yang diturunkan kepada utusanNya. Kitab suci yang diturunkan Allah kepada Rasul yang wajib kita imani adalah: (a) Kitab Taurat, diturunkan kepada Nabi Musa as., kirakira pada abad 12 SM. Di daerah Israel dan Mesir. 16 Masan AF,Aqidah Akhlak; madrasah tsanawiyah kelas VIII (Semarang: Karya Toha Putra, 2009), h. 4. 11 (b) Kitab Zabur, diturunkan kepada Nabi Dawud as., kirakira pada abad 10 SM. Di daerah Israel. (c) Kitab Injil, diturunkan kepada Nabi Isa as., pada permulaan abad pertama Masehi. (d) Kitab Al-Qur‟an, diturunkan kepada Nabi Muhammad saw., pada abad ke-6 di Mekah, Madinah dan sekitarnya (sekarang Negara Arab Saudi). (3) Pengertian dan Nama-nama Lain Dari Al-Qur‟an (a) Pengertian Al-Qur‟an Qur‟an menurut bahasa artinya bacaan. Menurut istilah Al-Qur‟an yaitu Kalam (perkataan) Allah SWT. Yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad melalui Jibril. (b) Nama-nama Lain Dari Al-Qur‟an Selain nama Al-Qur‟an masih banyak lagi nama lain untuk Kitab sucu yang diturunkan kepda Nabi Muhammad saw. Dalam buku yang ditulis oleh Masan AF, hanya ada Sembilan nama selain dari nama AlQur‟an yaitu: Al-Furqan, Al-Kitab, Al-Bayyinah, AzZikru, Al-Huda, Al-Karim, Al- Kalam, An-Nur, AsySyifa.17 17 Ibid., h. 23-24. 12 (c) Fungsi Diturunkan Al-Qur‟an Bagi Manusia dan Pokok-pokok Isi Kandungan Al-Qur‟an Al-Qur‟an berfungsi sebagai pedoman bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Adapun pokok-pokok isi kandungan Al-Qur‟an secara garis besar yaitu sebagai berikut: (i) Ajaran mengenai Aqidah atau Tauhid. (ii) Ajaran mengenai ibadah dan syari‟ah. (iii) Ajaran tentang muamalah. (iv) Keterangan mengenai hak (yang benar) dan batil (yang salah). (v) Petunjuk-petunjuk ilmiah yakni penjelasan tentang penciptaan manusia, penciptaan langit dan bumi, laut beserta segala keunikannya. (vi) Keterangan-keterangan tentang alam gaib. (vii) Kisah umat-umat terdahulu. (viii) Tabsyir dan Indzar, yakni himbauan untuk memperbanyak amal soleh untuk kebahagiaan duia dan akhirat.18 18 Sukarta, Kuliah Akhlak., h. 25. 13 (d) Keistimewaan Al-Qur‟an Al-Qur‟an adalah kitab yang paling sempurna, karena Al-Qur‟an berlaku sepanjang masa dan berlaku untuk seluruh umat manusia. Selain itu Al-Qur‟an juga terpelihara kemurniannya sepanjang masa. Sejak zaman Nabi Muhammad saw. Sampai saat sekarang ini selalu banyak orang yang menghafal dan mempelajari AlQur‟an, sehingga apabila ada seseorang yang ingin mengubah satu ayat pun akan dapat diketahui. Disamping isi Al-Qur‟an yang sangat lengkap yang meliputi berbagai aspek kehidupan, susunan kalimatnya pun memiliki nilai sastra yang sangat tinggi, sehingga tidak ada seorang ahli sastra pun yang dapat menandingi Al-Qur‟an. 19 Di dalam surah Al-Isra‟ ayat 88, Allah berfirman:20 “Katakanlah, “sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang sempurna (dengan) Al-Qur‟an ini, mereka tidak akan dapat membuat yang serupa 19 20 Masan AF, Aqidah Akhlak, h.26-27 QS. Al-Isra‟ (17): 88. 14 dengannya, sekalipun mereka saling membantu satu sama lain”. (QS. Al-Isra‟: 88). b) Akhlak Terpuji Kepada Diri Sendiri (1) Tawakal Tawakal artinya berserah diri kepada Allah Tuhan semesta alam secara bulat dan utuh. Kata-kata yang secara bulat dan utuh inilah yang sering kali membuat orang salah menafsirkannya. Ini tidak berarti menyerahkan sesuatu kepada Tuhan tanpa melakukan usaha, melainkan berusaha dulu baru menyerahkannya kepada Tuhan, secara bulat dan utuh.21 Allah berfirman dalam surah Ali-Imran, ayat 159:22 “Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertakwa.” (QS. Ali-Imran: 159). Tawakal kepada Allah bukan berarti menghilangkan dan meninggalkan usaha atau ikhtiar. Bahkan tawakal tidak sah tanpa adanya usaha. Banyak keuntungan yang dapat kita peroleh denhgan memiliki sifat tawakal, antara lain: 21 Abdullah Zakiy, Membentuk Akhlak; Mempersiapkan Generasi Islam (Bandung: Pustaka Setia, 2001), h. 209. 22 QS. Ali-Imran (3): 159. 15 (a) Giat dan bersemangat dalam bekerja. (b) Senantiasa berserah diri kepada Allah SWT. dengan berdo‟a. (c) Bersyukur jika mendapat kebahagiaan dan bersabar apabila mengalami kegagalan. (d) Terhindar dari sifat sombong karena keberhasilan itu bukan semata-mata hasil pekerjaan seseorang, tetapi atas kehendak Allah. (e) Tidak gelisah, tetapi selalu tenang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. (2) Ikhtiar Manusia adalah makhluk yang paling baik diciptakan Allah dibandingkan dengan makhluk-makhluk lainnya. Untuk dapat hidup layak, manusia memerlukan berbagai kebutuhan, ada kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder. Allah dan Rasul-Nya memerintahkan kepada kita berikhtiar atau bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup. 23 Allah berfirman dalam surah At-Taubah ayat 105:24 23 24 Masan AF, Aqidah Akhlak, h.36-38. QS. At-Taubah (9): 105. 16 “dan katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin”. (QS. At-Taubah: 105) Dengan adanya perintah Allah untuk giat bekerja, maka tidak ada alasan bagi kita untuk hidup bermalasmalasan. Kita bebas bekerja dan berikhtiar mencari nafkah sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan kita.25 (3) Sabar Dalam buku yang ditulis oleh Muhammad Rabbi Muhammad Jauhari yang berjudul Keistimewaan Akhlak islam bahwa sabar adalah bertahan diri untuk menjalankan berbagai ketaatan, menjauhi larangan dan menghadapi berbagai ujian dengan rela dan pasrah.26 Firman Allah dalam surah Luqman ayat 17:27 “Wahai anakku! Laksanakanlah salat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya perkara yang demikian itu termasuk perkara yang penting”. (QS. Lukman: 17) 25 Masan AF, Aqidah Akhlak, h. 39. Muhammad Rabbi Muhammad Jauhari, Keistimewan Akhlak Islam (Bandung: Pustaka Setia, 2006), h. 343. 27 QS. Lukman (31): 17. 26 17 Dalam kehidupan sehari-hari ada tiga hal yang harus kita hadapi dengan sabaar, yaitu: (a) Sabar dalam berbuat, artinya sabar meenghadapi rintangan dalam kesulitan. Sabar di sini mengandung pengertian tekun, gigih, dan bekerja keras. (b) Sabar dalam menderita, artinya sabar menerima musibah atau cobaan. Jika ditimpa musibah janganlah mengeluh, tapi terimalah dengan penuh kesabaran. (c) Sabar menahan amarah, adalah bersikap sabar jika dihadapkan kepada situasi yang dapat menimbulkan kemarahan. (4) Syukur Syukur itu tersusun atas 3 hal, yaitu: ilmu, keadaan dan perbuatan. Yang dimaksud dengan ilmu adalah menyadari bahwa semua kenikmatan itu datang dari Zat yang Maha Pemberi Kenikmatan, yakni Allah SWT. Keadaan yaitu menyatakan kegembiraan karena memperoleh kenikmatan. Sedangkan perbuatan yaitu memanfaatkan dan mengamalkan nikmat yang diberikan Allah tersebut. 28 Dalam buku yang ditulis oleh Muhirdan, syukur adalah berterimakasih terhadap segala nikmat yang 28 Masan AF, Aqidah Akhlak, h. 43. 18 diberikan oleh Allah SWT. Nikmat yang Allah berikan merupakan bentuk kasih sayang-Nya kepada semua makhluk. Jika semua makhluk termasuk manusia diminta untuk menghitung-hitung nikmat-Nya pasti manusia tidak akan pernah mampu menghitung nikmat yang telah diberikan Allah.29 Seseorang belum dikatakan bersyukur kepada Allah, melainkan apabila kenikmatan yang diperolehnya itu dimanfaatkn dan dipelihara dengan sebaik-baiknya. Oleh sebab itu, jika seseorang menggunakan kenikmatan dari Allah untuk hal-hal yang tidak baik, maka orang itu telah mengingkari nikmat dari Allah atau kufur nikmat. (5) Qana‟ah Qana‟ah artinya rela menerima apa adanya atas hasil usaha. Orang yang bersifat qanaah merasa cukup dengan rezeki yang diperolehnya, karena memang itulah rezeki yang diberikan Allah kepadanya. Namun demikian, orang tersebut harus tetap berusaha agar taraf hidupnya lebih baik. Ia tetap berpendirian agar hari esok lebih baik dari pada hari ini. Orang yang memiliki sifat qanaah pasti tidak memiliki sifat rakus. Ia tidak dengki terhadap apa yang 29 Muhirdan, Kuliah Akhlak (Mataram: LP2I Universitas Muhammadiyah Mataram, 2015), h. 90. 19 dimiliki orang lain. Lawan dari kanaah adalah rakus. Jika orang qanaah merasa cukup dan bersyukur atas pemberian Allah, maka orang rakus selalu merasa tidak puas atas pemberian Allah betapapun banyaknya dan tidak pernah ia bersyukur. Jika qanaah menuju jalan ridha Allah, maka rakus menuju jalan murka Allah. Keuntungan memiliki sifat qanaah antara lain: (i) Giat berusaha atau bekerja (ii) Rela menerima apa adanya (iii) Bersabar ketika mengalami kegagalan (iv) Bersyukur jika mendapat kebahagiaan (v) Tidak terpengaruh oleh tipu daya dunia (vi) Terhindar dari sifat raku, iri hati, dengki, dan malas.30 c) Akhlak Tercela Kepada Diri Sendiri Adapun akhlak tercela kepada diri sendiri adalah sebagai berikut: (1) Ananiah Ananiah berasal dari bahasa Arab yaitu ana artinya aku. Jadi, ananiah artinya keakuan. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah egoisme. Ananiah atau egois adalah 30 Masan AF,Aqidah Akhlak, h. 49-50. 20 orang yang selalu mementingkan dirinya sendiri tanpa memperhatikan nasib atau kesejahteraan orang lain. Ananiah termasuk akhlak tercela. Dalam kehidupan sehari-hari, baik di dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun di lingkungan masyarakat, banyak orang yang berperilaku ananiah atau egois. Adapun akibat buruk dari sifat ananiah antara lain sebagai berikut: (a) Orang yang memiliki sifat ananiah atau egois tidak akan disenangi orang lain, tetapi akan dibenci. (b) Sifat ananiah menimbulkan atau rasa egoisnya ketidak orang adilan kaya di akan kalangan masyarakat, terutama di kalangan orang-orang fakir miskin yang tidak diperhatikan nasibnya. (c) Sifat ananiah akan menimbulkan perbuatan-perbuatan yang melawan hokum, seperti penipuan, pencurian, dan sebagainya. (d) Sifat ananiah dapat menimbulkan sifat tercela lainnya, seperti: curang, bohong, pelit, serakah, dan sebagainya. (e) Orang yang ananiah tidak diridhai oleh Allah SWT. karena tidak sesuai dengan ajaran-Nya. (2) Putus Asa Putus asa artinya habis atau hilang harapan. Putus asa termasuk akhlak tercela. Orang yang putus asa merasa pada 21 dirinya tidak ada harapan lagi.31 Firman Allah dalam surah Yusuf ayat: 87:32 “Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orangorang yang kafir.” (QS. Yusuf: 87) Jika ada perasaan putus asa pada diri kamu, hendaklah kamu sadari bahwa itu adalah bujukan setan. Setan selalu berusaha menjerumuskan manusia kelembah kesengsaraan. Oleh sebab itu, berusahalah untuk melawan bisikan setan itu . hindarilah sifat putus asa, karena akibatnya sangat buruk bagi kita baik di dunia maupun di akhirat. Adapun akibat buruk dari sifat putus asa, antara lain: (a) Tidak ada semangat untuk belajar atau bekerja. (b) Bisa mendatangkan penyakit, baik penyakit fisik maupun penyakit jiwa. (c) Tidak ada peningkatan dalam kehidupan. (d) Bisa menyebabkan orang bunuh diri.33 (3) Gadab 31 Ibid., h. 56-57 QS. Yusuf (12): 87. 33 Masan AF, Aqidah Akhlak, h. 58. 32 22 Gadab artinya marah. Marah adalah perasaan sangat tidak senang karena dihina, diperlakukan tidak sepantasnya dan sebagainya. Orang yang sedang dihinggapi gadab sangat mudah dipengaruhi oleh tipu daya setan. Gadab termasuk akhlak tercela. Allah dan rasul-Nya melarang umat Islam untuk menjadi seorang yang pemarah. Banyak hal yang menyebabkan timbulnya marah, antara lain: adanya rasa tinggi hati, rasa kebanggaan diri, suka berenda gurau yang berlebihan, suka omong kosong, suka melontarkan kata-kata ejekan, suka berbantah-bantahan, berkhianat, tamak pada harta atau pangkat. Marah adalah sikap yang tidak mengandung kebaikan sedikitpun, karena jika sikap tersebut diarahkan hanya kepada Allah, karena sikap marah itu akan mendorong untuk menyerang, memukul dan mencaci maki orang yang sedang dimarahinya. Dan tak jarang orang yang pemarah trjerumus pada perbuatan dosa besar seperti memutuskan tali persaudaraan.34 Untuk menghindari atau mencegah timbulnya kemarahan pada diri kita, maka kita hendaknya mencegah 34 Abdul Aziz bin Fathi as-Sayyid Nada, Ensiklopedia Etika Islam (Jakarta: Maghfirah Pustaka, 2005), h. 442. 23 terlebih dahulu adanya sifat-sifat tercela tersebut diatas dengan cara menanamkan sifat yang sebaliknya. 35 (4) Tamak Tamak atau serakah termasuk akhlak tercela. Orang yang dihinggapi sifat tamak, pikirannya selalu tertuju kepada harta atau benda. Ia ingin bagaimana agar hartanya terus bertambah, ia senang numpuk harta. Biasanya orang yang tamak juga pelit atau bakhil. Orang yang tamak pada akhir hidupnya di dunia menderita dan di akhirat akan mendapat azab yang pedih. 36 Akibat sifat tamak/serakah adalah sebagai berikut: (a) Jatuhnya martabat kemanusiaan selaku hamba Allah SWT. (b) Dapat melalaikan kewajiban kepada Allah. (c) Dapat merusak kerukunan dan kedamaian. (d) Memperdalam jurang pemisah antara orang yang kaya dan yang miskin. (e) Membawa kebinasaan di dunia dan di akhirat. Adapun cara menghindari sifat tamak/serakah antara lain: 35 36 Masan AF, Aqidah Akhlak, h. 59. Ibid ., h. 63-64. 24 (a) Berusaha hidup sederhana, yaitu membiasakan diri hidup qana‟ah dengan mencukupkan apa adanya dan mengendalikan hawa nafsu. (b) Hindari khayalan-khayalan yang tak berguna, seperti ingin menjadi juara kelas tapi malas belajar. (c) Menanamkan keyakinan pada diri sendiri bahwa rezeki sudah diatur oleh Allah SWT. (d) Banyak bersyukur kepada Allah atas segala nikmat yang diberikan-Nya kepada kita. (5) Takabur Takabur artinya sombong. Takabur adalah sifat tercela, takabur merupakan penyakit hati berupa kebanggaan dan kesombongan atas nikmat yang diberikan Allah. Menurut Imam Ghazali ada tujuh nikmat yang menyebabkan seseorang menjadi takabur, yaitu: (a) Ilmu pengetahuan (b) Amal ibadah (c) Kebangsawanan (d) Kecantikan dan ketampanan rupa (e) Harta dan kekayaan (f) Kekuatan dan kekuasaan 25 (g) Banyak pengikut, teman sejawat, karib kerabat yang mempunyai kedudukan, dan pejabat-pejabat penting.37 2. Perilaku Sosial a. Pengertian Perilaku Sosial Menurut teori psikososial maupun teori perkembangan kognitif menyatakan bahwa perilaku yang ada pada diri seseorang berlandaskan pada pertimbangan-pertimbangan moral kognitif. Selanjutnya, masalah aturan, norma, nilai, etika, akhlak dan estetika adalah hal-hal yang sering didengar dan selalu dihubungkan dengan konsep moral ketika seseorang akan menetapkan suatu keputusan perilakunya. 38 Menurut Sarwono sebagaimana dikutip oleh Ahmad, perilaku diartikan sebagai perbuatan-perbuatan manusia, baik yang terbuka (kasat mata) maupun yang tertutup (tidak kasat mata).39 Dalam diri setiap insan terdapat dua faktor utama yang sangat menentukan kehidupannya, yaitu fisik dan ruh. Pemahaman tentang kedua faktor ini memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap bagaimana seseorang bersikap dalam realitas kehidupannya. Kedua faktor ini memiliki ruang dan dimensi yang berbeda, jika yang pertama adalah sesuatu yang sangat mudah untuk dilihat dalam bentk perilaku, namun pada faktor kedua hanya dapat dirasakan dan menentukan 37 Ibid., h. 65-66 Sjarkawi, Pembentukan Kepribadian anak; Peran Moral, Intelektual, Emosional, dan Sosial Sebagai Wujud Integritas Membangun Jati Diri (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 26. 39 Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini; Pengatar Dalam Berbagai Aspeknya, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 138. 38 26 terhadap baik dan buruknya suatu perilaku.40 Makna sosial dipahami sebagai upaya pengenalan (sosialisasi) anak terhadap orang lain yang ada diluar dirinya dan lingkungannya, serta pengaruh timbal balik dari berbagai segi kehidupan bersama yang mengadakan hubungan satu dengan yang lainnya, baik dalam bentuk perorangan maupun kelompok. Menurut Bar-Tar yang dikutip oleh Ahmad Susanto perilaku sosial diartikan sebagai perilaku yang dilakukan secara sukarela (voluntary) yang dapat menguntungkan atau menyenangkan orang lain tanpa antisipasi riwerd eksternal. Perilaku sosial ini dilakukan dengan tujuan yang baik seperti menolong, membantu, berbagi, dan menyumbang atau menderma.41 Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa perilaku sosial adalah kegiatan yang berhubungan dengan orang lain, kegiatan yang berhubungan dengan pihak lain yang memerlukan sosialisasi dalam hal bertingkah laku yang dapat diterima oleh orang lain tanpa memperdulikan motif-motif pribadi. Atau dengan kalimat lain perilaku sosial adalah perbuatan dan tingkah laku individu yang muncul dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkungan keluarga ataupun dalam lingkungan masyarakat. 40 AKH. Muwafik Saleh, Membangun Karakter Dengan Hati Nurani (Jakarta: Erlangga, 2012), h. 103. 41 Ahmad Susanto, Perkembangan Anak, h. 138. 27 b. Bentuk Perilaku Sosial Manusia sebagai makhluk sosial adalah manusia yang senantiasa hidup dengan manusia lain (masyarakatnya), ia tidak dapat merealisasikan potensi hanya dengan dirinya sendiri. Manusia akan membutuhkan manusia lain untuk hal tersebut, termasuk dalam hal mencukupi kebutuhannya.42 Kehidupan manusia memerlukan perilaku sosial yang melekat dalam dirinya. Perilaku sosial terdiri dari perilaku sosial dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. 1) Lingkungan Keluarga Keluarga merupakan lingkungan manusia yang pertama dan utama. Dalam keluarga itulah manusia menemukan kodratnya sebagai makhluk sosial, karena dalam lingkungan itulah untuk ia pertamakali berinteraksi dengan orang lain.43 Perilaku sosial yang dilakukan adalah: a) Bersikap baik dan menghormati orang tua dan anggota keluarga lain, yaitu menghargai serta mendengarkan nasehat dan melaksanakan apa yang diperintahkan serta pula tidak mengecewakannya. b) Kasih sayang terhadap orang tua dan anggota keluarga lain, yaitu membuat rasa aman dan menyenangkan dalam keluarga, karena dengan rasa kasih sayang akan menimbulkan rasa saling 42 Herimanto dan Winarno, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), 43 Ibid., h. 45-46. h. 45. 28 memiliki antara keluarga satu dan keluarga lainnya sehingga akan semakin mempererat hubungan dalam keluarga tersebut.44 2) Lingkungan Masyarakat Manusia adalah makhluk sosial yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan sosial tempat ia berada. 45 Yang dimaksud dengan masyrakat di sini adalah pergaulan hidup manusia yang berinteraksi terus-menerus menurut sistem nilai atau norma tertentu yang terikat pada identitas bersama.46 Sering, pengaruh lingkugan itu sangat besar sehingga bukan hanya mengubah atau meluruskan, tetapi mengalahka tabiat asal seseoang.47 a) Rasa kasih sayang terhadap sesama Bergaul dan berhubungan dengan orang lain di lingkungan keluarga maupun masyarakat dilakukan dengan kasih sayang, saling menghormati dan menghargai. Kasih sayang merupakan ungkapan perhatian yang hangat, bersahabat, simpati dan kesediaan untuk menolong, dapat berbentuk tindakan fisik maupun bersifat verbal. 44 Sutjihati Sumantri, Psikologi Anak Luar Biasa (Bandung: Rapika Aditama, 2007), h. 45 Saefullah, Psikologi Perkembangan dan Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia, 2012), h. 33. 127. 46 Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006), h. 183. 47 Saefullah, Psikologi Perkembangan, h. 127. 29 b) Menumbuhkan rasa aman terhadap sesama Menjadikan orang lain berada di dekat kita merasa tentram. Tidak terdapat ancaman dan kecurigaan terhadap orang lain. Selalu membuat keadaan yang damai sejahtera. c) Toleransi Bersikap menerima dan menghargai sesuatu yang bertentangan atau yang berbeda seperti perbedaan dalam memeluk agama. Mentoleransi orang lain adalah salah satu sifat menerima dan menghargai keadaan pribadi individu. d) Menghargai dan menghormati orang lain Yang dimaksud adalah menghargai dan menghormati orang lain secara wajar, baik dalam forum formal maupun non formal. Bertingkah laku yang baik sehingga tidak mengganggu orang lain, saling menerima sifat-sifat tertentu dari orang lain, sehingga dapat menjalin interaksi yang baik. e) Memiliki rasa tolong menolong Sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari manusia mau saling membantu sesamanya, baik dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat dan teman sebaya. f) Simpati Simpati diartikan sebagai kemungkinan untuk terpengaruhi oleh keadaan emosional orang lain, dan hal ini dimungkinkan 30 dengan adanya kemampuan seseorang untuk membayangkan dirinya pada posisi orang lain dengan cara menolong, melindungi, atau mempertahankan orang lain dari hal-hal yang mengganggu. 48 g) Tenggang rasa terhadap sesama Yaitu bersikap selalu menjaga perasaan orang lain dalam aktivitasnya sehari-hari. Dalam arti tidak menyakiti ataupun menyinggug perasaan orang lain dengan kata-kata yang tidak baik. h) Mau memberi dan menerima saran Hidup bermasyarakat tidak selalu sesuai yang diinginkan. Apa yang menjadi kehendak belum tentu baik dan diterima oleh orang lain. Saling mengingatkan dan menerima saran dri orang lain akan membuat suasana lebih harmonis. Sehingga dapat saling menerima sifat ataupun kepribadian dari masing-masig individu.49 c. Faktor Pembentuk Perilaku Sosial Setiap tindakan dan perbuatan ada faktor-faktor yang mempengaruhi dan mendorong manusia untuk melakukan sesuatu. Ada dua jenis faktor yang mempengaruhi perilaku sosial, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. 48 49 Sutjihati Sumantri, Psikologi Anak, h. 33. Ibid., h. 45. 31 Faktor internal yaitu faktor yang bisa datang dari diri manusia itu sendiri, sedangkan faktor eksternal yaitu faktor dari luar atau pengaruh yang berasal dari luar diri manusia. Dan faktor tersebut dapat dilihat dari lingkungan dimana seseorang itu hidup. 1) Faktor internal Faktor internal terdiri dari sikap, instink, motif, kepribadian, sistem kognitif yang menjelaskan tentang perilaku manusia. Secara garis besar faktor ini dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor biologis dan faktor sosiopsikologis. a) Faktor biologis Faktor biologis terlihat dalam seluruh kegiatan manusia. Warisan biologis manusia akan menentukan perilakunya, dapat diawali dari struktur DNA yang menyimpan seluruh memori tentang warisan biologis yang diterima dari orang tuanya. Begitu juga dengan struktur biologis manusia genetika, system syaraf dan system hormonal sangat berpengaruh terhadap perilaku manusia. Faktor biologis yang mendorong perilaku manusia, yang terpenting dalam faktor biologis ini adalah kebutuhan fisik manusia untuk memelihara kelangsungan hidupnya. b) Faktor sosiopsikologis Manusia sebagai makhluk sosial, maka ia memperoleh beberapa karakteristik yang mempengaruhi perilaku sosialnya yang 32 kemudian diklasifikasikan dalam tiga komponen, yaitu komponen afektif (rasa ingin tahu, emosi), komponen kognitif (rasa kepercayaan), dan komponen konatif (kebiasaan).50 2) Faktor eksternal Faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku sosial anak adalah: a) Faktor keluarga Keluarga adalah lembaga pertama dan utama dalam melaksanakan proses sosialisasi dan sivilisasi pribadi anak. Ditengah keluarga anak belajar mengenal makna cinta kasih, simpati, loyalitas, ideologi, bimbingan dan pendidikan. Keluarga memberikan pengaruh menentukan pada pembentukan watak dan kepribadian anak; dan menjadi unit sosial terkecil perkembangan yang memberikan fondasi anak. Baik buruknya primer bagi struktur keluarga memberikan dampak baik atau buruknya perkembangan jiwa dan jasmani anak maupun tingkah laku.51 b) Lingkungan sekolah Sekolah merupakan tempat pendidikan kedua bagi seorang anak, dimana sekolah ini merupakan tempat belajar, berbagi, saling mengenal dan bergaul dengan berbagai macam sifat teman bagi anak. Dapat kita bayangkan apabila seorang anak 50 51 Fitria Nurmanisa, Hubungan Ketaatan, h. 51. Kartini Kartono, Kenakalan Remaja (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 120. 33 yang sejak lahirnya dipisahkan dari pergaulan manusia sampai kira-kira berusia 10 tahun, walaupun diberikan kecukupan makanan dan minuman, saat dia dihadapkan dengan pergaulan manusia, dapat dipastikan bahwa dia tidak akan mampu berbicara dengan bahasa yang biasa, canggung pemalu dan lain-lain.52 c) Lingkungan masyarakat Lingkungan pada uraian ini hanya meliputi seseorang atau orang lain yang dapat memberikan pengaruh dan dapat dipengaruhi, sehingga menurut keharusan sebagai makhluk sosial untuk bergaul satu dengan yang lainnya. Terputusnya hubungan manusia dengan masyarakat manusia pada tahuntahun permulaan perkembangannya mengakibatkn berubahnya tabiat manusia sebagai manusia. Ini artinya bahwa ia tidak akan mampu bergaul dan bertingkah laku dengan sesamanya. 53 B. Kerangka Berfikir Pembelajaran Aqidah Akhlak di sekolah memiliki pengaruh besar dalam proses pembentukan kepribadian dan menanamkan kesadaran beragama. Karena dalam hal ini siswa akan meniru segala tingkah laku dilingkungan sekitarnya. Mengingat pembelajaran Aqidah Akhlak dalam proses perkembangan aspek dan kepribadian anak, maka pendidik perlu menyadari kedudukan sikap dan tingkah laku, maupun kepribadiannya sendiri. 52 53 Saefullah, Psikologi Perkembangan, h. 195. Ibid., h. 195. 34 Anak yang memiliki akhlak yang baik akan tampak jelas pada kepribadiannya dalam menjalani aktifitas sehari-hari. Adapun ciri-ciri yang dominan dimiliki oleh anak yang memiliki akhlak yang baik seperti, merasa malu melakukan perbuatan buruk, tidak menyakiti atau menyinggung perasaan orang lain, selalu bersikap baik kepada orang lain, berkata jujur, tidak banyak bicara, selalu bersyukur kepada Allah, bersabar menghadapi segala cobaan hidup dan kasih sayang terhadap sesama makhluk. Berpijak dari kerangka berfikir di atas, maka dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui pengaruh pembelajaran aqidah akhlak terhadap perilaku sosial sehari-hari siswa kelas VIII di MTs Al- Ikhlas NW Mongge Pujut Lombok Tengah tahun pelajaran 2017. C. Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta yang empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.54 Menurut Yatim Riyanto, sebagaimana yang dikutip oleh Nurul Zuriah bahwa “hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara terhadap permasalahan yang diajukan dalam penelitian, karena belum tentu benar. Dan 54 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 64. 35 benar atau tidaknya suatu hipotesis tergantung hasil pengujian dari data empiris.”55 Hipotesis terdiri dari dua jenis, yaitu hipotesis Nol dan hipotesis Alternnatif. Hipotesis Nol yakni hipotesis yang menyatakan ketidak adanya hubungan antara variabel. Dalam notasi, hipotesis ini ditulis dengan “Ho”. Dan hipotesis Alternatif yakni hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antar variabel. Dalam notasi, hipotesis ini ditulis dengan “Ha”. 56 Dalam penelitian ini, hipotesis yang diajukan oleh peneliti adalah hipotesis Alternatif (Ha) yaitu “Terdapat pengaruh pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap perilaku sosial sehari-hari siswa kelas VIII MTs Al- Ikhlas NW Mongge Pujut Lombok Tengah tahun Pelajaran 2017. 55 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2007), h. 162. 56 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), h. 47. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain dan Pendekatan Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana kerja yang terstruktur dalam hal hubungan-hubungan antara variabel secara komperehensip, sedemikian rupa agar hasil risetnya dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan riset. Rencana tersebut mencakup hal-hal yang akan dilakukan per-riset, mulai dari pembuatan hipotesis dan implikasinya secara operasional sampai pada analisis akhir.57 Membuat desain penelitian dalam suatu penelitian merupakan sesuatu yang sangat penting untuk dilakukan. Desain dari penelitian adalah “Semua proses yang dilakukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”. Dalam pengertian yang sempit, desain penelitian hanya mengenai pengumpulan dan analisis data saja.58 Sesuai dengan masalah yang akan diuji dalam penelitian ini serta memperhatikan tujuan dan manfaatnya, maka penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif adalah “suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”. 59 57 Husein Umar, Desain Penelitian MSDM dan perilaku Kariyawan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), h. 6. 58 Nazir, Metode Penelitian (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), h. 84. 59 Ibid., h. 54. 36 37 Adapun pendekatan kuantitatif adalah suatu bentuk penelitian yang lebih menekankan pada angka. 60 Pendapat lain mengatakan bahwa metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.61 Berdasarkan pendapat diatas, maka metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif adalah cara pemecahan terhadap suatu masalah dalam penelitian berdsarkan fakta-fakta yang ada dalam bentuk angka. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Dalam penelitian kuantitatif, populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.62 Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang diteliti itu.63 Sedangkan menurut pendapat lain, populasi adalah “keseluruhan dari obyek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, 60 Sugiyono, Memahami Penelitian Kuantitatif (Bandung: Alfabbeta, 2005), h. 1. Sugiyono, Metode Penelitian, h.7. 62 Sugiyono, Memahami Penelitian, h. 49. 63 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2016), h. 61. 61 38 udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan lainnya sehingga dapat menjadi sumber data penelitian”.64 Dari beberapa pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan dari objek yang diteliti, bisa berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa dan lain-lain yang dapat dijadikan sumber untuk memperoleh data dalam penelitian. Adapun yang dimaksud dengan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang ada di MTs NW Mongge Pujut yang berjumlah 25 orang yang hanya berjumlah satu kelas. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.65 Sedangkan menurut pendapat lain untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. 66 Menurut sugiyono sampel adalah “Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.67 64 Burhan Mungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Pajar Interpratama Ofset, 2006), h. 99 65 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, h. 62. 66 Sugiyono, Metode Penelitian, h. 81. 67 Ibid., h. 81. 39 Dari beberapa pengertian di atas, dapat dipahami bahwa sampel adalah wakil atau sebagian dari populasi yang akan diteliti dan diambil dari jumlah populasi yang ada.68 Dalam penelitian ini, peneliti tidak menggunakan sampel, karena jumlah siswa kelas VIII di MTs Al-Ikhlas Nw Mongge hanya berjumlah 25 orang sehingga semua populasi diambil sebagai obyek penelitian. C. Instrumen Penelitian Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian, dan kualitas pengumpulan data. Dalam penelitian kuantitatif, kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrument dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data.69 Untuk memudahkan dan memperlancar peneliti dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan satu instrumen dalam mengumpulkan data, yaitu menggunakan angket atau kuesioner. Angket atau kuesioner merupakan “Suatu alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyan tertulis untuk dijawab secara tertulis juga oleh responden. Kuesioner seperti halnya interview, dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang diri responden atau informasi tentang orang lain”.70 68 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, h. 95. Sugiyono, Memahami Penelitian, h. 59. 70 Amirul Hadi dan Haryono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia, 2005), h. 237. 69 40 Pada dasarnya, kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden).71 Instrument yang digunakan dalam memperoleh data dengan metode angket adalah dalam bentuk tes tertulis yang diberikan kepada populasi penelitian untuk dijawab. Adapun yang diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di MTs Mongge Pujut Lombok Tengah. Adapun jenis angket yang digunakan dlam penelitian ini adalah angket tertutup. Angket tertutup adalah “Angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang disertai sejumlah jawaban yang terikat dengan sejumlah kemungkinan jawaban yang sudah disediakan”.72 Alasan peneliti menggunakan angket tertutup adalah agar responden mudah menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan jawaban yang sudah disediakan. Dalam hal ini responden memberikan jawaban yang telah disediakan dengan jumlah 20 pertanyaan untuk pembelajaran aqidah akhlak dan 20 pertanyaan untuk perilaku sosial sehari-hari. Skala pengukuran yang digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini adalah Skala Likert. Salah satu model untuk mengukur sikap, yaitu dengan menggunakan skala sikap yang dikembangkan oleh Likert, peserta didik tidak disuruh memilih pernyataan-pernyataan yang positif saja, tetapi memilih juga pernyataan-pernyataan yang negatif.73 71 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 42. 72 Amirul Hadi, Metodologi Penelitian, , h. 138. Warnii Djuwita, Evaluasi Pembelajaran (Labuapi Lombok Barat NTB: Elhikam Press Lombok, 2012), h. 108. 73 41 Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.74 Pada penelitian ini peneliti menggunakan angket dengan skala likert 4 option dengan bobot skor sebagai berikut: a. Jika responden menjawab “selalu”, maka skornya 4 b. Jika responden menjawab “sering”, maka skornya 3 c. Jika responden menjawab “kadang-kadang”, maka skornya 2 d. Jika responden menjawab “tidak pernah”, maka skornya 1 Tabel 01 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel (X) Aqidah Akhlak Dimensi a) Iman kepada kitab-kitab Allah 74 Indikator 1) Menampilkan perilaku yang mencerminkan beriman kepada kitab-kitab Allah 2) Mengamalkan isi kadungan AlQur‟an b) Akhlak terpuji kepada diri sendiri 1) 2) 3) 4) 5) Tawakal Ikhtiar Sabar syukur qanaah c) Akhlak tercela kepada diri sendiri 1) menghindari sifat ananiah 2) menghindari sifat Sugiyono, Metode Penelitian, h. 107. No. item 10,19,17, 18 4 7 8 6 5,2, 1 9 12, 3 13 42 putus asa 3) menghindari sifat gadab 4) menghindari sifat tamak 5) menghindari sifat takabur 11,3 15 16, 20 Tabel 02 Kisi-kisi instrumen penelitian variabel (Y) perilaku sosial sehari-hari Dimensi a) Lingkungan keluarga Indikator No. Item (1) Menghormati 1, 2, 11 orang tua (2) Bersikap baik dan engasih sayangi 12, 14 keluarga b) Lingkungan sekolah (1) Menumbuhkan rasa aman dan tentram c) Lingkungan masyarakat (1) Toleransi (2) Menumbuhkan rasa aman dan tentram (3) Simpati (4) Menghargai dan menghormati (5) Tolong menolong (6) Tenggang rasa (7) Memberi dan 10, 20 menerima saran 43 Suatu instrumen dikatakan baik apabila memenuhi dua syarat, yaitu: a. Validitas Instrumen Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. 75 Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukr) itu valid.76 Sedangkan Rahmat berprndapat bahwa instrument pengukuran dikatakan valid jika instrument tersebut dapat mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur. Hasil penelitian dikatakan valid apabila data yang terkumpul dan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti terdapat kesamaan.77 Adapun rumus yang digunakan untuk mencari kevalidan instrumen dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:78 rxy = Keterangan: �∑ −∑ ∑ {�∑ 2 −(∑ )2 }{�∑ 2 −(∑ )2 } Rxy : Koefisien korelasi antara dua variabel X dan Y N : Banyaknya responden ∑X : Jumlah skor tiap item soal (Variabel X) ∑Y : Jumlah skor keseluruhan item soal (variabel Y) X2 75 : Kuadrat dari variabel X Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi, h. 211. Sugiyono, Metode Penelitian, h. 121. 77 Rahmat, Statistik Penelitian (Bandung: Pustaka Setia, 2013), h. 155. 78 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi, h. 87. 76 44 Y2 : Kuadrat dari variabel Y Tabel 03 Koefesien Korelasi79 R Interpretasi 0,800-1,00 Sangat tinggi 0,600-0,800 Tinggi 0,400-0,600 Cukup 0,200-0,400 Rendah 0,000-0,200 Sangat redah Penafsiran harga koefesien korelasi yaitu dengan berkonsultasi ke tabel harga kritik r product moment sehingga dapat diketahui signifikan tidaknya korelasi tersebut. Jika harga r lebih kecil dari harga kritik dalam tabel, maka korelasi tersebut tidak signifikan. Begitu juga arti sebaliknya. 80 b. Reliabilitas Tingkat reliabilitas suatu instrumen menunjukkan berapa kalipun data itu diambil akan tetap sama. Reliabilitas juga menunjukkan adanya tingkat keterandalan suatu tes. Instrumen yang reliabel sebenarnya mengandung makna bahwa instrumen tersebut cukup mantap untuk 79 80 Ibid., h. 89. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi, h. 89. 45 mengambil data penelitian, sehingga mengungkap data yang dapat dipercaya hasilnya.81 Menurut Warni Djuwita dalam bukunya yang berjudul Evaluasi Pembelajaran bahwa selain dipersyaratkan memenuhi konsep validitas, tes yang baik harus juga memenuhi konsep reliabilitas, yakni berkaitan dengan masalah derajat konsistensi (ketetapan hasil tes). Suatu tes dikatakan reliabel jika memiliki konsistensi yang tinggi. 82 Menurut Suharsimi Arikunto sebagaimana yang dikutip oleh rahmat bahwa rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrument dalam penelitian ini adalah koefesien alfa (α) dari Crombach yaitu:83 r11 = ( Dimana: 2 = Reliabilitas instrument atau koefesien korelasi k = Banyak item instrumen 2 N 81 ∑ �2 r11 Ʃ s −1) 1− 2 � = Jumlah varians skor butir atau item ke-i = Varians skor total = Jumlah responden Panji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan pengembangan (Jakarta: Kencana, 2010), h. 180. 82 Warni Djuwita, Evaluasi Pembelajaran, h. 125. 83 Rahmat, Statistik Penelitian, h. 166. 46 Keputusan reliabel dan tidak reliabelnya instrument, ditentukan dengan membandingkan r11 dengan rtabel pada jumlah N dan taraf signifikan 5% dengan kaidah keputusan: r11 > rtabel berarti reliabel dan jika r11< rtabel berarti tidak reliabel. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.84 Kualitas data sangat ditentukan atau tergantung pada kualitas alat pengambil data atau alat pengukurnya.85 Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data agar hasil yang diperoleh sesuai dengan yang dibutuhkan. Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini antara lain: a. Teknik observasi Menurut Sutrisno Hadi sebagaimana yang dikutip oleh sugiyono mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis. 86 Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.87 84 Sugiyono, Metode Penelitian, h. 224. Panji Setyosari, Metode Penelitian, h. 188. 86 Ibid., h. 145. 87 Margono, Metode Penelitian, h. 158. 85 47 Adapun metode observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah observasi sistematik. Observasi sistematik adalah observasi yang diselenggarakan dengan menentukan secara sistematis, faktor-faktor yang akan diobservasi lengkap dengan kategorinya. Dengan kata lain wilayah dan ruang lingkup observasi telah dibatasi secara tegas sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian.88 Metode observasi ini merupakan salah satu alat bagi peneliti untuk memperoleh data variabel X (pembelajaran aqidah akhlak) terhadap variabel Y (perilaku sosial sehari-hari siswa) kelas VIII di MTs Al-Ikhlas NW Mongge Pujut Lombok Tengah. b. Teknik angket (kuesioner) Kuesioner adalah suatu alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula oleh responden. 89 Sedangkan menurut Rahmat kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab.90 Berdasarkan pendapat di atas dapat diuraikan bahwa angket adalah suatu bentuk pertanyaan atau pernyataan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula yang diberikan kepada responden untuk memperoleh informasi sesuai dengan tujuan penelitian tersebut dan untuk membuktikan hipotesis. 88 Ibid., h. 162. Ibid., h. 167. 90 Rahmat, Statistik Penelitian, h. 105. 89 48 Dalam penelitian ini angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang pengaruh pembelajaran aqidah akhlak terhadap perilaku sosial sehari-hari siswa kelas VIII di MTs Al- Ikhlas NW Mongge Pujut Lombok Tengah tahun pelajaran 2017 yang diambil seluruhnya sebagai populasi. c. Teknik Dokumentasi Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. 91 Metode pengumpulan data dengan menggunakan dokumentasi ini yaita meminta secara langsung dari sekolah atau pihak yang ada di sekolah tentang data yang dibutuhkan pada penelitian ini. E. Asumsi klasik Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah data mengalami penyimpangan atau tidak. Untuk menghindari hal tersebut maka model-model asumsi klasik yang harus terpenuhi adalah sebagai berikut: 1. Uji Normalitas Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji statistik yang diproses oleh program SPSS, yang di mana uji normalitas menggunakan uji Shapiro-wilk, dengan uji ini dapat diketahui bahwa data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Dengan ketentuan apabila sig rhitung > 0,05, sehingga jika data yang diperoleh seperti ketentuan di atas maka data tersebut berdistribusi noral dan begitu juga sebaliknya. 91 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, h. 274. 49 2. Uji Linieritas Salah satu asumsi dari analisis regresi adalah linieritas. Maksudnya apakah garis regresi antara X dan Y membentuk garis linier atau tidak. Dengan ketentuan bahwa jika tidak linier maka analisis regresi linier tidak dapat dilanjutkan.92 F. Teknik Analisis Data Analisis dalam penelitian merupakan bagian dalam proses penelitian yang sangat penting, karena dengan analisis inilah data yang ada akan Nampak manfaatnya terutama dalam memecahkan masalah penelitian dan mencapai tujuan akhir penelitian.93 Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Menurut Sugiyono analisis data adalah “proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami diri sendiri maupun orang lain.94 Dalam penelitian kuantitatif, secara garis besar pengerjaan analisis data meliputi tiga langkah, yaitu: pertama persiapan, kedua tabulasi, dan ketiga penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian. 95 Sesuai dengan judul, latar belakang masalah, tujuan dan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis statistik dengan menggunakan rumus regresi. Analisis regresi digunakan untuk 92 Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, h. 265. P. Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h. 105. 94 Sugiyono, Metode Penelitian, h. 244. 95 Saebani, Metode Penelitian (Bandung: Pustaka Setia, 2008), h. 204. 93 50 memprediksi nilai variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen. Analisis regresi dilakukan apabila hubungan dua variabel berupa hubungan kausa/sebab akibat, atau hubungan fungsional.96 Adapun analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier sederhana. Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Adapun rumus yang dimaksud adalah:97 Ŷ = a+bX Keterangan: Ŷ: Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a: Harga Y ketika harga X= 0 (harga konstan). b: Angka arah atau koefesien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun koefesien variabel X. X: Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen atau variabel yang mempengaruhi dilambangkan X (pembelajaran aqidah akhlak), sedangkan yang menjadi variabel dependen atau variabel yang dipengaruhi dilambangkan dengan Y (perilaku sosial sehari-hari). 96 97 Sugiyono, Metode Penelitian, h. 236. Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, h. 261. 51 BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN A. Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Validitas Instrumen Data dalam penelitian ini berupa data pembelajaran Aqidah Akhlak (X) dan perilaku sosial sehari-hari (Y) siswa kelas VIII di MTs Al-Ikhlash NW Mongge. Untuk mendapatkan data pembelajaran Aqidah Akhlak (X) dan perilaku sehari-hari (Y) siswa, peneliti menggunakan angket sebagai instrument penelitian. Suatu instrument dikatakan baik, jika instrument tersebut valid dan reliabel. Oleh karena itu perlu untuk menguji validitas dan reliabilitas instrument. Untuk mengetahui validitas instrument peneliti melakukan uji coba instrument pada tanggal 27 April 2017 di kelas IX MTs Al-Ikhlas NW Mongge yang berjumlah 25 selain dari populasi penelitian. Berdasarkan hasil uji coba angket yang terdiri dari 40 item pertanyaan, 20 butir angket variabel pembelajaran Aqidah Akhlak (X) dan 20 butir pertanyaan untuk perilaku social sehari-hari (Y), terdapat 16 butir angket yang tidak valid. Dimana 6 butir angket diantaranya variabel X dan 10 butir angket lainnya variabel Y. karena masih terdapat butir soal yang tidak valid pada variabel Y, maka peneliti mengganti kisi-kisi instrument variabel Y. Sedangkan pada variabel X hanya diganti butir soal yang tidak valid dengan soal yang lain. 51 52 Adapun kisi-kisi instrumen penelitian variabel Y yang sudah diganti sehingga butir soal angket yang tidak valid diganti dengan soal yang lain. Tabel 04 Kisi-kisi instrument variabel (Y) Aqidah Akhlak ensi kator 1. Lingkungan keluarga 2. Lingkungan sekolah 3. Lingkungan asyarakat Item a. Menghormati orang tua b. Bersikap baik terhadap keluarga c. Patuh pada perintah orang tua a. b. a. b. c. d. e. f. g. Menghormati guru Disiplin Toleransi Menumbuhkan rasa aman dan tentram Simpati 5, 6, 10, 14 Menghargai dan menghormati 7, 12, 17 Tolong menolong Tenggang rasa Memberi dan menerima saran Suatu butir item pertanyaan dikatakan valid jika nilai koefesien korelasi rxy lebih besar daripada table dengan jumlah populasi 25 orang siswa dan taraf signifikan 5% dengan nilai 0,396. Data hasil uji coba disajikan pada lampiran. 53 Berdasarkan hasil perhitungan validitas angket dengan menggunakan program SPSS maka hasilnya dapat dilihat pada table berikut: Tabel 05 Uji Validitas Instrumen Variabel X soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 rhitung 0,470 0,612 0,524 0,478 0,557 0,566 0,495 0,435 0,247 0,602 0,571 0,475 0,071 0,144 0,601 0,466 0,173 0,061 0,526 0,141 rtabel 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 Tingkat Validitas Cukup Tinggi Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Rendah Tinggi Cukup Cukup Sangat rendah Sangat rendah Tinggi Cukup Sangat rendah Sangat rendah Cukup Sangat rendah keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tabel 06 Uji Validitas Instrumen Variabel Y o. soal 1 2 3 4 5 6 7 rhitung 0,415 0,225 0,243 0,489 0,499 0,318 0,299 rtabel 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 Tingkat Validitas Cukup Rendah Rendah Cukup Cukup Rendah Rendah Keterangan Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid 54 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 3. 0,612 0,344 0,032 0,134 0,367 0,227 0,499 0,681 0,513 0,183 0,565 0,634 0,470 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 Tinggi Rendah Sangat rendah Sangat rendah Cukup Rendah Cukup Tinggi Cukup Sangat rendah Cukup Tinggi Cukup Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Reliabilitas Instrumen Untuk mengukur tingkat kepercayaan, keterandalan dan terukurnya instrument angket yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti selanjutnya menguji reliabilitas instrument penelitian. Table 07 Interpretasi Koefesien Reliabilitas R 0,80 < rt < 1,00 0,60 < rt < 0,80 0,40 < rt < 0,60 0,20 < rt < 0,40 -1,00 < rt < 0,20 Interpretasi Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Suatu angket dikatakan reliabel jika r hitung > rtabel. Berdasarkan hasil perhitungan rumus Alpha Cronbach dengan menggunakan program SPSS didapatkan rhitung untuk variabel X sebesar 0,728 dan untuk variabel Y sebesar 0,667. Dengan demikian dari dua variabel tersebut didapatkan rhitung lebih besar daripada rtabel 0,396. Hal ini berarti bahwa 55 angket yang digunakan merupakan angket yang reliabel, akan tetapi instrument penelitian masih perlu diperbaiki kembali karenah masih terdapat soal yang tidak valid agar tingkat reliabilitas instrument semakin tinggi. Data hasil uji coba dianalisis dengan menggunakan program SPSS yang disajikan pada lampiran. B. Pengumpulan dan Penyajian Data 1. Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan suatu teknik yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian. Data yang dikumpulkan untuk mengetahui penggaruh pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap perilaku social sehari-hari siswa kelas VIII di MTs Al-Ikhlash NW Mongge Pujut Lombok Tengah tahun pelajaran 2017. Dan penelitian ini dilakukan pada tanggal 25 April sampai dengan tanggal 25 Mei 2017 pada siswa kelas VIII di MTs Al-Ikhlash NW Mongge dengan jumlah populasi 25 orang siswa. Pengambilan data dilakukan dengan metode angket, observasi dan dokumentasi, yaitu dengan langkah sebagai berikut: a. Pengumpulan data dengan angket Pengumpulan data dengan angket bertujuan untuk mendapatkan data variabel (X) yaitu pengaruh pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap variabel (Y) yaitu perilaku sosial sehari-hari siswa kelas VIII di MTs Al-Ikhlash NW Mongge Pujut Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2017 sebanyak 25 orang. 56 b. Pengumpulan data dengan observasi Pengumpulan data dengan observasi dilakukan dengan cara mengamati secara langsung cerminan perilaku sosial yang dimiliki oleh siswa kelas VIII di MTs Al-Ikhlas NW Mongge. Perilaku sosial yang dimaksud disini ialah bagaimana siswa bergaul dan berperilaku saat bersama teman-teman dan gurunya di sekolah. c. Pengumpulan data dengan dokumentasi Pengumpulan data dengan dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan data sebagai berikut: 1) Letak geografis MTs Al-Ikhlas NW Mongge 2) Keadaan guru MTs Al-Ikhlas NW Mongge 3) Keadaan siswa MTs Al-Ikhlas NW Mongge 4) Keadaan sarana dan prasarana MTs Al-Ikhlas NW Mongge 2. Penyajian Data Setelah melakukan pengumpulan data, maka langkah selanjutnya adalah penyajian data penelitian. Penyajian data meliputi pemaparan hasil penelitian berupa pengaruh pembelajaran pendidikan Aqidah Akhlak sebagai variabel bebas (X), dan Perilaku Sosial sebagai variabel terikat (Y). Jumlah populasi yang diteliti sebanyak 25 siswa. Adapun skor tertinggi variabel X yakni 72, skor terendah 42 dengan nilai ratarata 61,04. Sedangkan skor tertinggi pada angket variabel Y yakni 70, skor terendah 44 dengan nilai rata-rata 61,20. Untuk lebih jelas data dari kedua variabel tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: 57 Tabel 08. Data pengaruh pembelajaran Aqidah Akhlak (X) terhadap Perilaku Sosial Sehari-Hari (Y) siswa kelas VIII MTs Al-Ikhlas NW Mongge Pujut Lombok Tengah Tahun Pelajaran 201798 No Nama Siswa X Y 1 Sianawatun Hasiah 2 Sur Kartini 3 Zainul Fahmi 4 Reza Irawan 5 Mediantara 6 Sulis Mai Fitriani 7 Rina Melia Belinda 8 Yanti Asturi 9 Yulia Fitri 10 Murni Atun Fitri 11 Sofiana Wahyu Ningsih 12 Nur Aysyah 13 Surnia Renata 14 Arrofiul Waachi Diyah 15 Nadia 16 Mariana 17 Mardi Ayu 18 Lifia Zauri 19 Dina Raudatul Jannah 20 Soha Susiani 21 Faridasussa‟diyah 22 Sofia Harwiatun 23 Yani 24 Sri Puja Wati 25 Ending Widara JUMLAH 72 60 66 64 58 42 49 46 58 71 70 68 70 62 71 64 62 54 61 64 60 56 59 58 61 1526 70 63 69 66 69 45 53 48 60 67 70 68 63 64 68 63 44 59 57 69 56 58 65 61 55 1530 RATA-RATA 61,04 61,20 3. Uji Asumsi Klasik a) Uji Normalitas Uji normalitas untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal atau tidak. Model 98 Hasil olah data dari tabulasi variabel X dan Y 58 regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal atau mendekati normal. Uji kenormalan data dilakukan dengan cara teknik ShapiroWilk dengan menggunakan program SPSS.99 Tabel 09. Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov Statistic Total Df a Shapiro-Wilk Sig. .100 25 Statistic .200 * Df Sig. .944 25 .179 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Dari output di atas dapat diketahui bahwa pada kolom Shapirowilk nilai signifikansi ℎ� �� yang diperoleh sebesar 0,179, sedangkan nilai taraf signifikan sebesar 0,05 (5%). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa data sampel variabel X dan Y berdistribusi normal karena b) Uji Linieritas ℎ� �� lebih besar dari pada 0,05. Tabel 10. ANOVAb100 Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 768.607 1 768.607 27.222 .000 Residual 649.393 23 28.234 Total 1418.000 24 a a. Predictors: (Constant), X 99 Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 181. 100 Hasil analisis linieritas dengan menggunakan program SPSS 59 Tabel 10. ANOVAb100 Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 768.607 1 768.607 27.222 .000 Residual 649.393 23 28.234 Total 1418.000 24 a b. Dependent Variable: Y Dari tabel ANOVA di atas menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan untuk meprediksi Perilaku Sosial (Y) dipengaruhi oleh Pembelajaran Aqidah Akhlak (X), karena dari tabel di atas menunjukkan F hitung >F tabel. Hal ini ditunjukkan pada tabel F dengan nilai sebesar 27,2 yang dikonsultasikan dengan F hitung tabel sebesar 4,28, maka Ho ditolak. Artinya model regresi linier sederhana dapat digunakan dalam memprediksi Perilaku Sosial (Y) dipengaruhi oleh Pembelajaran Aqidah Akhlak (X). C. Analisis Data 1. Analisis regresi sederhana Tabel 10. Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) X Std. Error 16.339 8.664 .735 .141 Coefficients Beta t .736 Sig. 1.886 .072 5.218 .000 60 Tabel 10. Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) X Std. Error 16.339 8.664 .735 .141 Coefficients Beta t .736 Sig. 1.886 .072 5.218 .000 a. Dependent Variable: Y Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS pada tabel Coefficients kolom Unstandardized Coefficients B diperoleh harga masing-masing koefisien regresi yaitu = 16,339 = 0,735. Persamaan umum regresi linier sederhana yang digunakan dalam penelitian ini adalah = + . Dari persamaan ini dapat dijelaskan bahwa hasil pengamatan variabel Y yaitu Perilaku Sosial dipengaruhi oleh variabel X yaitu pembelajaran Aqidah Akhlak. Sehingga persamaan regresi sederhananya adalah : = 16,339 + 0,735 . Persamaan yang diperoleh dari hasil analisis regresi sederhana di atas, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap Perilaku sosial. Semakin banyak materi Aqidah Akhlak yang diperoleh maka akan semakin berpengaruh pada Perilaku sosial. 2. Analisis korelasi product moment Analisis product moment dilakukan untuk melihat signifikansi dari pengaruh pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap perilaku sosial. 61 Tabel 12. Tabel penolong untuk menghitung korelasi product moment/hubungan variabel X dengan variabel Y101 No X Y XY X2 Y2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 72 60 66 64 58 42 49 46 58 71 70 68 70 62 71 64 62 54 61 64 60 56 59 58 61 70 63 69 66 69 45 53 48 60 67 70 68 63 64 68 63 44 59 57 69 56 58 65 61 55 5040 3780 4554 4224 4002 1890 2597 2208 3480 4757 4900 4624 4410 3968 4828 4032 2728 3186 3477 4416 3360 3248 3835 3538 3355 5184 3600 4356 4096 3364 1764 2401 2116 3364 5041 4900 4624 4900 3844 5041 4096 3844 2916 3721 4096 3600 3136 3481 3364 3721 4900 3969 4761 4356 4761 2025 2809 2304 3600 4489 4900 4624 3969 4096 4624 3969 1936 3481 3249 4761 3136 3364 4225 3721 3025 Jumlah 1526 1530 94437 94570 95054 Dari tabel di atas dapat diketahui: N = 25 ∑ X = 1526 ∑ Y =1530 ∑ ∑ ∑XY= 94437 101 2 =95054 2 = 94570 Hasil olah data dengan menggunakan excel 62 = = �∑ �∑ 2 − ∑ − ∑ �∑ 2 2 − ∑ 2 25×94437 − 1526×1530 2 25×94570 −1526 = ∑ 2 25×95054 −1530 2360925 −2334780 2364250 −2328676 2376350 −2340900 = 26145 35574 ×35450 = 26145 1261098300 26145 = 35511 ,94588 = 0,736 Tabel 13. Koefesien Korelasi 102 R 0,800 – 1,00 0,600 – 0,800 0,400 – 0,600 0,200 – 0, 400 0,000 – 0,200 Interpretasi Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah Dari hasil perhitungan korelasi product moment di atas diperoleh sebesar 0,736. Ini artinya tingkat hubungan atau pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen berada pada kategori tinggi. 102 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi, h. 89. 63 Dari hasil perhitungan di atas, untuk mengetahui kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen atau koefesien determinasi ( 2 ) dengan cara mengkuadratkan hasil dari sehingga besarnya koefisien determenasinya = 0,541. D. Hasil Analisis Berdasarkan analisa data, hasil perhitungan regresi linier sederhana dengan menggunakan program SPSS serta korelasi product moment tentang pengaruh pembelajaran Aqidah Akhlak (X) dan Perilaku Sosial (Y) diperoleh persamaan regresi = 16,339 + 0,735 . = 16,339 + 0,735 Persamaan regresi linier menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu unit X akan mengakibatkan 0,735 unit kenaikan untuk Y. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara X dan Y. Kuatnya pengaruh pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap perilaku sosial ditunjukkan dengan koefesien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan = 0,736. Dari hasil perhitungan korelasi tersebut jika nilai dikonsultasikan dengan diperoleh � � ℎ� �� untuk taraf kesalahan 5% dengan N = 25 = 0,396. Karena ℎ� �� � (0,735 0,396), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap kecerdasan spiritual. Kontribusi atau besarnya pengaruh pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap Perilaku Sosial, sesuai dengan hasil perhitungan koefisien determinasi diperoleh 2 = 0,541. Hal ini berarti besarnya pengaruh atau kontribusi 64 pembelajaran Aqidah Akhlak (X) terhadap Perilaku Sosial (Y) adalah sebesar 54,1%. Sisanya 45,9% ditentukan oleh faktor lain. 65 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi dan Hasil Penelitian 1. Letak Geografis MTs Al-Ikhlash NW Mongge MTs Al-Ikhlash NW Mongge berlokasi di desa Sukadana kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah. Dan jika dilihat dari letak bangunannya, maka MTs Al-Ikhlash NW Mongge berbatasan dengan: a) Sebelah Barat : Kantor Desa Sukadana b) Sebelah Timur : Rumah penduduk c) Sebelah Selatan : Tempat pemakaman d) Sebelah Utara : Jalan raya Melihat dari letak geografis ini, dapat dikatakan bahwa MTs AlIkhlash NW Mongge memiliki posisi yang sangat strategis sebagai sebuah lembaga pendidikan, sehingga memungkinkan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di sekolah ini. 2. Data Guru Guru merupakan orang tua kedua bagi siswa sehingga dengan demikian guru harus mengetahui secara mendalam perannya dalam sebuah lembaga pendidikan bagi siswa. Tabel 14. Daftar Nama Guru di MTs Al-Ikhlas NW Mongge Tahun Pelajaran 2017 No 1 Nama Guru Mahlum, S.PdI 121252020164020001 Jabatan Kepala madrasah 65 Mata pelajaran Qur‟an Hadis 66 2 Srinate, S. Pt 121252020164120002 Wakamad kurikulum IPA 3 Sudarmini, S. Pd 121252020164160003 Guru bidang study IPS 4 Karianah, S. Pd 121252020164240004 Guru Seni Budaya 5 Legewarman, S.Pd 121252020164070005 Bendahara Bahasa Indonesia 6 Nurhema, S. Pd 121252020164110006 Wali kelas VII Matematika 7 Kelem Suryani, S. Pd 121252020164090007 Wali kelas VIII Bahasa Inggris 8 Siana, S. PdI 121252020164050008 Wali elas IX Aqidah Akhlak 9 Sakup, S. Pd 121252020164290009 Guru Mulok 10 Bq. Linda Agus Kartini, S. Pd 121252020164060010 Lume Guru Sejarah TU - 12 M. Zaini, S. PdI 121252020164080012 Wakamad kesiswaan Bahasa Arab 13 M. Jumadil Awal, S. Pd 121252020164270013 Guru Penjaskes 11 3. Data Siswa Suatu sekolah atau lembaga pendidikan tidak akan pernah berjalan lancar jika tidak ada siswa, sehingga antara lembaga pendidikan, guru dan siswa saling mempengaruhi. 67 Tabel 15. Data Siswa MTs Al-Ikhlas NW Monge Tahun Pelajaran 2017 Kelas Jumlah Siswa L P 3 15 3 22 6 21 12 58 VII VIII IX Jumlah Jumlah 18 25 27 70 4. Keadaan Prasarana Sarana prasarana adalah suatu alat pendukung untuk kelangsungan sistem pembelajaran di sekolah agar lebih efektif dan efisien sehingga sangat perlu untuk dilengkapi. Adapun sarana dan prasarana yang terdapat di MTs Al-Ikhlas NW Mongge yakni sebagai berikut: Tabel 16. Sarana yang terdapat di MTs Al-Ikhlas NW Mongge Tahun Pelajaran 2017 No . 1. Jumlah Ruangan Menurut Kondisi Jenis Bangunan Baik Rusak Ringan 2 1 Rusak Sedang Total Luas Bangunan Rusak (m2) Berat 3. Ruang Kelas Ruang Kepala Madrasah Ruang Guru 4. Ruang Tata Usaha 5. Ruang Perpustakaan 1 40 6. Ruang UKS 1 10 7. Toilet Guru 8. Toilet Siswa 9. Masjid/Mushola 1 60 10. Rumah Dinas Guru 1 50 11. Kamar Asrama 2. 1 1 10 1 40 1 30 1 8 2 8 1 40 68 Siswa (Putra) Kamar Asrama Siswi (Putri) 13. Kantin 12. 1 40 1 10 Berdasarkan hasil observasi, tidak semua ruangan yang digunakan untuk belajar di MTs Al-Ikhlas NW Mongge bagus, begitupun ruanganruangan yang lain. Walaupun demikian, siswa siswinya tetap semangat belajar. B. Pengujian Hipotesis Hipotesis berbunyi “Terdapat pengaruh pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap perilaku sosial sehari-hari siswa kelas VIII di MTs Al-Ikhlas NW Mongge Tahun Pelajaran 2017.” Dari hasil perhitungan korelasi sebesar 0,736, jika nilai ℎ� �� dikonsultasikan dengan 5% dengan N = 25 diperoleh � � � = 0,396. Karena untuk taraf kesalahan 5% (0,736 untuk taraf kesalahan ℎ� �� lebih besar dari 0,396), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap Perilaku Sosial siswa. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap Perilaku Sosial siswa kelas VIII di MTs Al-Ikhlas NW Mongge Tahun Pelajaran 2017 diterima, berarti Ha diterima dan H0 ditolak. C. Pembahasan Jika peneliti mengemukakan bahwa semakin banyak materi Aqidah Akhlak yang diperoleh maka akan semakin berpengaruh pada perilaku sosial 69 sehari-hari siswa. Hal demikian dikarenakan pembelajaran Aqidah Akhlak merupakan upaya dalam memberikan bimbingan kepada siswa agar ia memiliki kepribadian muslim. Sehingga dalam setiap perilaku maupun perbuatannya tercermin nilai ibadah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pembelajaran Aqidah Akhlak (X) terhadap Perilaku sosial sehari-hari (Y) siswa kelas VIII di MTs Al-Ikhlas NW Mongge Tahun Pelajaran 2017. Dari sini dapat diketahui bahwa variabel independen (X) dalam penelitian ini adalah Pembelajaran Aqidah Akhlak dan variabel dependen (Y) adalah perilaku sosial sehari-hari siswa. 1. Aqidah Akhlak Sebagaimana diketahui bahwa Aqidah dan Akhlak merupakan pedoman yang menuntut umat Islam dalam berperilaku, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam berprilaku khusus. Hal tersebut sangat dibutuhkan agar generasi penerus umat Islam dapat memiliki tata laku yang baik. Tinggi atau rendahnya keberhasilan siswa dalam menyerap materi Aqidah Akhlak di sekolah akan terlihat dari perubahan tingkah lakunya, seperti siswa menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan sekolah dengan cara tidak membuang sampah sembarangan. Karena menjaga kebersihan merupakan salah satu akhlak terpuji yang mencerminkan bahwa seseorang memiliki rasa keimanan. 70 Oleh karena itu pembelajaran Aqidah Akhlak diharapkan dapat menghasilkan adanya perubahan yang sifatnya menetap sehingga dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dan bermanfaat bagi orang lain. Dalam penelitian ini, Pembelajaran Akidah Akhlak (X) berpengaruh terhadap perilaku sosial sehari-hari (Y) hanya 54,1% dan 45,9% dipengaruhi oleh faktor lain. 2. Perilaku Sosial Sehari-hari Setiap perilaku tidak terlepas dari yang namanya baik dan buruk, sehingga sangat perlu untuk mengontrol diri sendiri. Dan jika seorang anak tidak ada kemampuan atau ilmu pengetahuan tentang dampak perilaku baik buruk yang dimiliki, maka akan selalu cendrung berbuat apa adaanya sesuai keinginan hati tanpa harus berpedoman pada syari‟at agama. Sehingga Aqidah Akhlak ini sangat penting untuk dikembangkan supaya dapat menerapkan apa yang ada dalam syari‟at islam dalam berprilaku, khususnya perilaku sosial sehari-hari. Perilaku sehari-hari mencerminkan kepribadian dan karakteristik anak, sehingga jika anak memiiki pengetahuan tentang agama maka setiap anak berperilaku baik, karena secara tidak langsung setiap perbuatan akan selalu mengikuti kata hati dan kata hati akan bersumber dari pengetahuan. Dalam kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, perilaku sosial merupakan salah satu bentuk tindakan yang menghubungkan anak dengan orang lain, karena manusia tidak akan pernah bisa hidup tanpa adanya 71 orang lain untuk melengkapi. Saling melengkapi adalah suatu kodrat manusia, sehingga berprilaku sosial yang baik akan mampu mempererat tali silaturrahim, dengan rasa kepedulian, kebersamaan dan saling menghargai. Dari hasil observasi peneliti bahwa perilaku sosial anak di sekolah ini sangat beragam, ada yang berprilaku baik, dan ada juga yang berprilaku tidak baik. Karena baik dan buruk perilaku anak tergantung juga dengan karakteristik yang dimiliki masing-masing individu. 3. Pengaruh pembelajaran aqidah akhlak terhadap perilaku sosial sehari-hari siswa kelas VIII di MTs Al-Ikhlas NW Mongge tahun pelajaran 2017. Pembelajaran Akidah Akhlak akan dikatakan berhasil apabila diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Dengan demikian perilaku sosial seharihari yang dimiliki oleh siswa akan sangat terlihat melalui kepribadian maupun tingkah lakunya walaupun pada dasarnya ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi perilaku sosial yang dimiliki oleh masing-masing individu. Dari hasil observasi, bahwa sepenglihatan peneliti dalam melakukan penelitian, setiap anak memiliki perilaku yang berbeda-beda, tidak semua siswa ta‟at dan patuh pada ajaran agama Islam yang dianutnya baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Hal demikian dikarenakan pembelajaran Aqidah Akhlak yang diterima di sekolah tidak 72 terserap dengan baik sehingga tidak bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil analisis data, hasil perhitungan regresi linier sederhana dengan menggunakan program SPSS serta korelasi product moment dengan cara manual, bahwa antara Pembelajaran Aqidah Akhlak (X) dengan perilaku sosial sehari-hari (Y) diperoleh persamaan regresi = 16,339 + 0,735 . Persamaan regresi = 16,339 + 0,735 , dengan nilai a = 16,339 dengan tanda positif menunjukkan bahwa pembelajaran Aqidah Akhlak akan berpengaruh baik pada perilaku sosial sehari-hari siswa. Begitupun sebaliknya, apabila nilai a tersebut negatif itu artinya pembelajaran Aqidah Akhlak yang diterima tidak diserap dengan baik maka perilaku sosial sehari-hari siswa akan menurun. Dalam analisis regresi linier sederhana salah satu asumsinya adalah linieritas yakni regresi antara variabel independen (Pembelajaran Aqidah Akhlak) dan variabel dependen (perilaku sosial sehari-hari) membentuk garis linier atau tidak. Analisis regresi linier sederhana dengan persamaan regresi = 16,339 + 0,735 , membentuk garis linier dan koefisien arah regresi berarti. Ini menunjukkan bahwa garis yang terbentuk dari pembelajaran Aqidah Akhlak (X) dan perilaku sosial sehari-hari (Y) linier. Dari hasil perhitungan yang dianalisis oleh SPSS diperoleh = 0,736 yang dikonsultasikan dengan 0,396. Dengan demikian ℎ� �� koefisien regresi tersebut berarti. � � ℎ� �� dengan taraf kesalahan 5% = (0,736 0,396), sehingga 73 Untuk mengetahui kuat atau rendahnya pengaruh atau hubungan pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap perilaku sosial sehari-hari siswa dengan koefesien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan = 0,736 dengan tanda plus (+). Ini menunjukkan bahwa adanya korelasi sejajar atau searah. Semakin banyak siswa menyerap peljaran Aqidah Akhlak yang diajarkan dengan baik maka akan semakin baik pula perilakusosial sehari-hari yang dimilki oleh siswa. Nilai dari korelasi sebesar 0,376. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat hubungan atau pengaruh Pembelajaran Aqidah Akhlak (X) terhadap perilaku sosial sehri-hari siswa (Y) sangat tinggi. Dari hasil perhitungan product moment tersebut jika nilai dikonsultasikan dengan diperoleh � � ℎ� �� untuk taraf kesalahan 5% dengan N = 25 = 0,396 , maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan Pembelajaran Aqidah Akhlak (X) terhadap perilaku sosial sehari-hari siswa (Y). Dengan demikian hipotesis yang menyatakan “terdapat pengaruh yang positif dan signifikan Pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap perilaku sosial sehari-hari siswa kelas VIII di MTs Al-Ikhlas NW Mongge Tahun Pelajaran 2017”, diterima. 74 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab terdahulu, maka penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran Aqidah Akhlak (X) memiliki pengaruh yang sangat rendah terhadap perilaku sosial sehari-hari siswa (Y) kelas VIII di MTs Al-Ikhlas NW Mongge. Hal ini ditunjukkan oleh hasil ℎ� �� yang dikonsultasikan pada � dengan menggunakan analisis product moment dan taraf signifikan 5% pada populasi yang berjumlah 25 orang siswa. Sehingga diperoleh nilai sebesar 0,396, berarti ℎ� �� � ℎ� �� sebesar 0,736 dan � . Ini berarti tingkat hubungan atau pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen berada pada katagori tinggi/kuat. Sedangkan besarnya kontribusi pengaruh Pembelajaran Aqidah Akhlak (X) terhadap perilaku sosial sehari-hari (Y) siswa adalah sebesar 54,1% sisanya 45,9% dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi “Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan Pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap perilaku sosial sehari-hari siswa kelas VIII di MTs Al-Ikhlas NW Mongge Tahun Pelajaran 2017” diterima dan H0 ditolak. 74 75 A. Saran Sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh dari penelitian ini, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Untuk pihak orang tua, jika menginginkan anak memiliki kepribadian atau akhlak yang baik, tidak hanya dengan mengajarkan ilmu agama khususnya Aqidah Akhlak akan tetapi iringilah dengan bimbingan yang sebaik-baiknya, sehingga ilmu yang diperoleh bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. 2. Untuk pihak lembaga pendidikan, jika ingin memiliki peserta didik yang berakhlak baik untuk dijadikan sebagai penerus bangsa yang memiliki potensi Islami, maka bimbing dan ajarkanlah tentang Aqidah Akhlak dengan lebih baik agar peserta didik menjadi pribadi yang muslim. DAFTAR PUSTAKA Achsanuddin. Program Pengalaman Lapangan; Wahana Pembentukan Profesionalitas Guru, Mataram: LEPPIM IAIN Mataram, 2013. Ali, Mohammad Daud. Pendidikan Agama Islam, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006. Al-Mawardi, Abu Al-Hasan Ali Al-Bashri. Etika Agama dan Dunia, Bandung: Pustaka Setia, 2003. Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2005. Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Aksara, 2013. Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Djuwita, Warnii. Evaluasi Pembelajaran, Labuapi Lombok Barat NTB: Elhikam Press Lombok, 2012. Hadi, Amirul dan Haryono. Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2005. Herimanto dan Winarno. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Jakarta: Bumi Aksara, 2014. Kartono, Kartini. Kenakalan Remaja, Jakarta: Rajawali Pers, 2013. Masan AF. Aqidah Akhlak; madrasah tsanawiyah kelas VIII, Semarang: Karya Toha Putra, 2009. Muhammad Jauhari, Muhammad Rabbi. Keistimewaan Akhlak Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2006. Muhirdan. Kuliah Akhlak, Yogyakarta: LP2I Mataram, 2015. Universitas Muhammadiyah Mungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Pajar Interpratama Ofset, 2006. Nada Abdul „Aziz bin Fathi as-Sayyid. Ensiklopedia Etika Islam, Jakarta: Maghfirah Pustaka, 2005. Nasution S. Didaktik Asas-Asas Mengajar, Jakarta, Bumi Aksara: 2010. Nazir., Metode Penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005. Rahmat. Statistik Penelitian, Bandung: Pustaka Setia, 2013. Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam Edisi Revisi, Jakarta: Kalam Mulia, 2002. . Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2005. Saebani. Metode Penelitian, Bandung: Pustaka Setia, 2008. Saefullah. Psikologi Perkembangan dan Pendidikan, Setia, 2012. Bandung: Pustaka Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: ALFABETA, 2012. Saleh, AKH. Muwafik. Membangun Karakter Dengan Hati Nurani, Jakarta: Erlangga, 2012. Setyosari, Panji. Metode Penelitian Pendidikan dan pengembangan, Jakarta: Kencana, 2010. Sjarkawi. Pembentukan Kepribadian anak; Peran Moral, Intelektual, Emosional, dan Sosial Sebagai Wujud Integritas Membangun Jati Diri, Jakarta: Bumi Aksara, 2009. Subagyo, P. Joko. Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2004. Sudjana, Nana. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2011. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2011. . Memahami Penelitian Kuantitatif, Bandung: Alfabbeta, 2005. . Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2016. Sukarta. Kuliah Aqidah, Yogyakarta: LP2I Universitas Muhammadiyah Mataram, 2015. Sumantri. Sutjihati, Psikologi Anak Luar Biasa, Bandung: Rapika Aditama, 2007. Susanto. Ahmad, Perkembbangan Anak Usia Dini; Pengatar Dalam Berbagai Aspeknya, Jakarta: Kencana, 2011. Umar, Husein. Desain Penelitian MSDM dan perilaku Kariyawan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013. Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal I, UU RI No. 2 Tahun 2003, Jakarta: Permata Press, 2003. Yusuf, Ali Anwar. Studi Agama Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2013. Zakiy Al-Kaaf, Abdullah. Membentuk Akhak, Mempersiapkan Generasi Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2001 Zuriah, Nurul. Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan, Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2007. Lampiran 01 ANGKET VARIABEL X PENGARUH PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK TERHADAP PERILAKU SOSIAL SEHARI-HARI SISWA KELAS VIII DI MTs ALIKHLAS NW MONGGE TAHUN PELAJARAN 2017 I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Alamat : 3. Kelas : II. Petunjuk Pengisian 1. Isilah identitas anda dengan lengkap 2. Pilih salah satu dari 4 (empat) jawaban yang sudah tersedia dan berikan tanda (X) pada jawaban yang anda pilih sesuai dengan keadaan yang sebenarnya 3. Pengisian angket ini tidak bermaksud menilai kepribadian anda akan tetapi hanya menggali atau untuk kepentingan penyusunan skripsi. III. Pertanyaan-pertanyaan 1. Apakah anda mengucap “Alhamdulillah” ketika mendapat nilai bagus? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 2. Apakah anda berterimakasiah ketika anda dibantu oleh teman? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 3. Apakah anda marah ketika diejek oleh teman anda? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 4. Apakah anda pernah berfikir bahwa semua yang terjadi di dunia ini adalah semata-mata kehendak Allah SWT? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 5. Apakah anda suka berbagi kepada orang lain ketika anda mendapat rezeki yang banyak? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 6. Apakah anda bersikap baik walaupun orang tersebut menyakiti hati anda? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 7. Apakah anda berserah diri kepada Allah ketika anda mendapat nilai rapot yang jelek? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 8. Apakah anda mencari uang sendiri ketika ingin membeli sesuatu? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 9. Apakah anda mengeluh ketika apa yang direncanakan tidak sesuai dengan harapan? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 10. Apakah anda membaca Al-Qur‟an setiap selesai shalat? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 11. Apakah anda marah ketika teman anda sengaja mendorong anda sampai jatuh? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 12. Apakah anda senantiasa mengakui ketika anda melakukan kesalahan kepada orang lain? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 13. Apakah anda belajar lebih giat ketika nilai rapot anda jelek? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 14. Apakah anda menerima saran dari teman yang anda benci, walaupun saran itu baik? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 15. Apakah anda minta jajan kepada teman walaupun anda punya? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 16. Apakah anda menolong ketika seseorang mendapat suatu kesulitan atau musibah? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 17. Apakah anda memberikan uang ketika bertemu pengemis? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 18. Apakah anda meyakini bahwa Allah yang menciptakan langit dan bumi? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 19. Apakah anda beribadah semata-mata mengharap rida Allah? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 20. Apakah anda menceritakan kepada teman ketika anda punya uang banyak? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah ANGKET VARIABEL Y PENGARUH PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK TERHADAP PERILAKU SOSIAL SEHARI-HARI SISWA KELAS VIII DI MTs ALIKHLAS NW MONGGE TAHUN PELAJARAN 2017 I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Alamat : 3. Kelas : II. Petunjuk Pengisian 1. Isilah identitas anda dengan lengkap 2. Pilih salah satu dari 4 (empat) jawaban yang sudah tersedia dan berikan tanda (X) pada jawaban yang anda pilih sesuai dengan keadaan yang sebenarnya 3. Pengisian angket ini tidak bermaksud menilai kepribadian anda akan tetapi hanya menggali atau untuk kepentingan penyusunan skripsi. III. Pertanyaan-pertanyaan 1. Apakah anda salaman dengan orang tua ketika berangkat sekolah? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 2. Apakah anda mendengarkan ketika dimarahi oleh orang tua anda? a. Selalu pernah b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak 3. Apakah anda sedih ketika keluarga anda mendapat musibah? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 4. Apakah anda merasa nyaman dan tentram ketika sudah berbuat kebaikan? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 5. Apakah anda menghargai pendapat teman ketika diskusi walaupun pendapat itu menyimpang? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 6. Apakah anda menghormati orang lain walaupun belum kenal? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 7. Apakah anda menolong teman ketika mendapat musibah walaupun anda membencinya? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 8. Apakah anda simpati ketika ada teman kelas yang meninggal saudaranya? a. Selalu pernah b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak 9. Apakah anda menjaga perasaan teman ketika bercanda berlebihan? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 10. Apakah anda membantu teman mengerjakan PR kalu teman anda tidak bisa? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 11. Apakah anda menjamu ketika keluarga dari orangtua anda datang? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 12. Apakah anda mebagikan kepada tetangga ketika anda memiliki makanan yang banyak? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 13. Apakah anda sayang dengan paman anda walaupun dia sering memarahi anda? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 14. Apakah anda bersikap baik kepada orang yang lebih kecil dari anda? a. Selalu pernah b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak 15. Apakah anda pernah terlambat ke sekolah? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 16. Apakah anda menghargai orang lain walaupun berbeda keyakinan? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 17. Apakah anda menolong tetangga yang mengalami kesusahan? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 18. Apakah anda merasa simpati kepada teman yang gagal dalam meraih prestasi? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 19. Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru di luar sekolah? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 20. Apakah anda menerima saran dari orang lain ketika melakukan sesuatu yang salah? a. Selalu pernah b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Lampiran 02 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Nama Sianawatun Hasiah Sur Kartini Zainul Fahmi Reza Irawan Mediantara Sulis Mai Fitriani Rina Melia Belinda Yanti Asturi Yulia Fitri Murniatun Fitri Sofiana Wahyu N Nur Aysyah Surnia Renata Arrofiul Waachi D Nadia Mariana Mardi Ayu Lifia Zauri Dina Raudatul J Soha Susiani Faridasussa‟diyah Sofia Harwiatun Yani Sri Puja Wati Ending Widara Jumlah Nilai r Hitung Interpretasi 1 2 3 4 5 6 2 4 3 4 3 2 2 2 4 4 2 3 3 3 4 3 2 2 2 4 3 2 1 2 3 69 0,470 1 2 3 2 2 2 2 3 4 4 3 4 4 4 4 1 2 4 4 4 3 2 2 2 4 72 0,612 2 2 2 1 4 1 2 1 3 4 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 1 2 2 3 4 59 0,478 3 2 2 4 3 2 2 3 4 4 3 3 2 2 2 4 3 3 4 2 3 3 2 3 4 72 0,557 1 3 2 4 1 3 2 2 4 4 3 2 2 2 1 2 4 3 4 2 3 2 1 2 4 63 0,566 valid valid 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 90 0,071 Tidak valid Hasil Uji Coba Instrumen Variabel X Butir soal 7 8 9 10 11 12 2 2 2 4 2 2 3 4 3 3 3 1 4 4 2 2 3 2 4 4 3 4 2 2 3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 4 4 2 4 2 2 3 4 3 2 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4 3 2 4 2 1 3 3 2 4 4 2 3 3 2 4 4 2 3 3 2 2 3 1 2 3 4 3 3 2 3 4 2 3 3 2 3 4 2 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 1 3 1 3 3 4 1 3 3 3 3 2 2 2 3 2 1 3 1 2 3 3 3 2 3 4 4 3 4 4 3 74 80 80 80 79 69 0,495 0,435 0,435 0,602 0,571 0,470 valid valid valid valid valid valid valid valid valid Total 13 14 15 16 17 18 19 20 4 4 4 3 4 2 3 4 3 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 90 0,071 Tidak valid 3 2 3 2 2 3 3 4 2 2 4 2 2 3 2 1 4 3 1 1 3 3 2 2 2 61 0,144 Tidak valid 2 3 2 4 3 2 2 4 3 2 4 2 3 3 4 4 2 2 4 4 3 3 2 3 4 74 0,601 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 73 0,466 valid 4 2 3 1 3 3 2 2 2 3 1 3 3 2 2 2 1 3 2 2 3 2 2 3 4 42 0,173 Tidak valid 2 3 3 2 4 2 3 3 4 2 3 2 2 3 4 3 1 3 3 4 3 1 1 3 4 60 0,061 Tidak valid 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 63 0,566 valid 2 3 2 1 1 1 1 1 4 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 3 1 73 0,466 Tidak valid valid 50 55 56 58 57 49 43 60 66 63 62 52 59 60 57 56 55 60 63 58 55 52 41 55 71 1413 No Nama 1 2 1 Sianawatun asiah 2 Sur Kartini 3 2 3 Zainul Fahmi 4 Reza Irawan 2 3 5 Mediantara 6 Sulis Mai Fitriani 2 2 7 Rina Melia Belinda 2 8 Yanti Asturi 9 Yulia Fitri 2 2 10 Murniatun Fitri 11 Sofiana Wahyu N 2 2 12 Nur Aysyah 13 Surnia Renata 2 2 14 Arrofiul Waachi D 15 Nadia 2 2 16 Mariana 17 Mardi Ayu 2 2 18 Lifia Zauri 19 Dina Raudatul J 2 2 20 Soha Susiani 1 21 Faridasussa‟diyah 22 Sofia Harwiatun 1 2 23 Yani 24 Sri Puja Wati 2 2 25 Ending Widara Jumlah Jumlah Nilai r Hitung Nilai r Hitung Interpretasi Interpretasi 2 4 4 4 4 3 2 3 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 90 0,47 valid 3 2 4 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 1 2 3 2 84 0,367 Tidak valid Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Y Butir soal 4 5 6 2 2 2 4 4 2 4 2 1 4 4 1 4 4 3 2 3 2 4 2 2 4 3 2 3 2 2 4 4 2 4 3 2 2 2 2 4 3 1 4 3 1 4 2 4 3 4 2 2 3 1 2 3 1 4 4 2 4 2 2 3 4 2 1 2 1 4 1 3 2 2 1 4 2 3 82 70 47 0,415 0,634 0,134 Tidak valid valid valid 7 1 1 1 1 4 1 1 1 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 33 0,183 Tidak valid 8 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 89 0,225 Tidak valid 9 4 2 1 4 2 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 78 0,227 10 2 3 3 2 2 3 2 2 4 2 2 2 2 2 1 4 3 3 4 1 3 3 1 2 3 61 0,344 Tidak valid Tidak valid Total 11 2 2 3 3 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 4 1 2 2 3 2 4 52 0,243 Tidak valid Lampiran 03 Tabel Uji Reliabilitas Angket Variabel X dengan program SPSS Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .728 20 Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha if Item Deleted Total Correlation Item Deleted Item Deleted A 53.96 41.290 .142 .729 B 54.56 39.340 .389 .711 C 53.60 39.583 .385 .712 D 53.32 38.893 .319 .715 E 52.92 42.910 -.028 .739 F 53.76 38.440 .356 .712 G 53.80 37.500 .411 .706 H 53.56 38.590 .396 .709 I 54.08 45.493 -.269 .765 J 53.64 35.740 .496 .696 K 54.12 43.110 -.064 .747 L 54.00 36.417 .442 .702 M 54.88 41.943 .059 .736 N 52.88 39.110 .448 .708 O 52.80 42.333 .048 .734 P 53.64 37.990 .467 .703 Q 53.36 37.740 .480 .702 R 54.16 38.223 .361 .711 S 53.52 37.010 .506 .698 T 53.32 37.310 .513 .699 Tabel Uji Reliabilitas Angket Variabel Y dengan program SPSS Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .667 20 Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha if Item Deleted Total Correlation Item Deleted Item Deleted A 54.08 39.577 -.032 .673 B 52.48 36.177 .384 .645 C 52.72 36.210 .233 .657 D 52.80 35.417 .274 .652 E 53.28 33.127 .535 .620 F 54.20 41.500 -.252 .702 G 54.76 41.857 -.293 .704 H 52.52 37.927 .097 .671 I 52.96 37.957 .105 .669 J 53.64 36.573 .214 .659 K 54.00 37.750 .117 .669 L 52.72 33.960 .376 .638 M 52.60 34.583 .359 .641 N 52.80 33.417 .605 .617 O 52.88 34.443 .466 .632 P 53.68 34.893 .384 .640 Q 53.64 37.407 .191 .661 R 52.96 35.040 .390 .640 S 53.76 36.523 .160 .667 T 53.04 32.540 .489 .622 Lampiran 04 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Nama Sianawatun Hasiah Sur Kartini Zainul Fahmi Reza Irawan Mediantara Sulis Mai Fitriani Rina Meli Belinda Yanti Asturi Yulia Fitri Murni Atun Fitri Sofiana Wahyu N Nur Aysyah Surnia Renata Arrofiul Waachi D Nadia Mariana Mardi Ayu Lifia Zauri Dina Raudatul J Soha Susiani Faridasussa‟diyah Sofia Harwiatun Yani 1 2 3 4 5 6 7 Tabulasi Variabel X Butir soal 8 9 10 11 12 Total 13 14 15 16 17 18 19 20 4 3 2 2 3 3 4 4 4 4 4 3 2 2 4 3 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 2 4 3 4 3 4 2 4 3 72 60 3 2 2 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 66 3 2 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 64 3 2 3 3 3 4 1 3 2 3 4 2 3 3 3 2 4 3 3 4 58 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 42 3 1 2 4 4 2 1 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 49 3 1 2 3 3 2 1 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 46 2 4 1 4 4 4 4 4 2 3 1 4 4 4 2 2 3 1 2 3 58 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 3 3 4 71 4 2 3 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 70 4 2 3 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 2 3 4 4 3 4 68 4 2 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 2 3 4 3 4 4 70 4 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 62 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 2 4 71 4 2 4 3 4 4 3 3 3 2 4 3 4 3 2 3 3 3 3 4 64 4 1 3 4 3 2 2 3 4 3 4 4 4 4 2 3 4 3 3 2 62 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 4 3 3 3 2 3 2 2 3 3 54 4 2 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3 4 3 1 3 3 4 2 3 61 4 3 3 1 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 64 4 2 4 3 4 2 2 2 3 2 4 2 4 4 2 2 2 4 4 4 60 4 1 2 4 3 3 2 3 3 2 4 2 3 3 2 3 4 3 3 2 56 3 2 3 4 3 3 2 2 4 2 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 59 24 25 Sri Puja Wati Ending Widara Jumlah No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Sianawatun Hasiah Sur Kartini Zainul Fahmi Reza Irawan Mediantara Sulis Mai Fitriani Rina Meli Belinda Yanti Asturi Yulia Fitri Murni Atun Fitri Sofiana Wahyu N Nur Aysyah Surnia Renata Arrofiul Waachi D Nadia Mariana Mardi Ayu Lifia Zauri Dina Raudatul J Soha Susiani Faridasussa‟diyah Sofia Harwiatun 4 3 3 2 4 2 2 3 4 3 4 2 4 3 2 2 2 2 3 4 58 4 1 3 4 4 3 3 2 4 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 2 61 89 52 73 85 91 75 60 74 81 77 83 73 90 86 59 69 82 73 74 81 1526 13 14 15 16 17 18 19 20 4 3 2 4 3 3 3 2 2 3 4 4 2 4 4 3 4 3 2 4 2 3 4 3 4 3 3 2 3 2 4 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 3 4 4 1 3 3 4 4 3 4 4 2 4 4 2 2 3 4 3 3 2 4 3 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 2 1 1 1 3 4 3 3 3 4 3 2 3 2 4 2 2 4 2 4 3 2 2 3 3 2 3 2 4 3 3 4 3 2 3 2 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 1 4 3 4 3 3 4 2 2 2 3 2 3 2 3 4 3 4 4 4 2 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 1 2 3 4 5 6 Tabulasi Variabel Y Butir soal 7 8 9 10 11 12 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 1 3 2 1 4 2 2 3 4 1 1 3 2 1 1 1 2 2 1 3 2 2 3 2 4 4 3 2 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 1 3 3 4 4 3 4 3 4 2 4 3 2 2 2 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3 4 4 4 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 4 2 3 4 3 4 4 3 2 3 2 1 4 4 4 3 3 4 3 4 2 3 4 2 3 4 4 4 2 3 2 3 2 2 3 4 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 2 3 2 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 1 3 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 1 3 2 3 3 2 2 2 3 3 1 2 1 1 1 2 2 3 1 3 2 2 Total 70 63 69 66 69 45 53 48 60 67 70 68 63 64 68 63 44 59 57 69 56 58 23 24 25 Yani Sri Puja Wati Ending Widara Jumlah 4 3 3 87 3 4 4 91 4 2 1 51 4 3 4 83 3 2 4 79 3 3 2 70 2 3 3 77 4 4 3 81 4 4 3 80 3 4 3 83 4 4 4 93 3 2 2 52 4 4 3 79 3 2 2 75 2 2 3 82 3 2 4 79 3 2 1 65 3 3 1 67 2 4 3 68 4 4 2 88 65 61 55 1530 Penyebaran angket pertama Penyebaran angket ke 2 Penyebaran angket ke 3 v