Uploaded by Nasution Nadenggan

BAB III

advertisement
54
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
A. Desain Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan dalam sistem pengendalian BLDC
dengan metode fuzzy logic terdiri dari Arduino uno, inverter driver 3 fasa,
berikut gambaran sistem secara lengkap:
Gambar 15. Sistem Pengendali Secara Umum
Gambar 16. Desain Perangkat Keras
55
B. Arduino Uno
Arduino uno berfungsi untuk mengendalikan motor dengan sistem
logika fuzzy menuju gate, Arduino uno akan menjalankan logika fuzzy untuk
mengubah komutasi motor BLDC berdasarkan kombinasi dari keluaran
sensor hall yang dibaca oleh FCL.
Selain itu Arduino uno mendapatkan data kecepatan motor dan
menampilkan output pada putaran motor. Data kecepatan motor didapat
melaluideteksi perubahan medan magnet motor yang ditangkap oleh sensor
hall. Tiap perubahan medan magnet yang dideteksi akan selalu dijumlahkan
dan hasilnya akan dikirim ke output. Karena motor terdiri dari 12 pole, setiap
12 perubahan medan magnet pada tiap-tiap sensor hall. Sehingga untuk satu
putaran mekanik terdapat 36 perubahan medan magnet yang didapatkan
ketiga sensor. Oleh karena itu:
Mechround (t) =
∑ 𝑀𝑒𝑑𝑎𝑛 𝑀𝑎𝑔𝑛𝑒𝑡
36
(17)
C. Sensor Hall
Sensor hall berfungsi untuk menentukan timing perubahan komutasi
dan mengukur kecepatan dari motor. Untuk mendapatkan 6 kombinasi
keluaran sensor hall seperti pada gambar 2.7, sensor hall harus dipisahkan
masing – masing sebesar 20 derajat. Hal ini terjadi karena motor BLDC yang
digunakan memiliki 12 pole. Dengan menggunakan rumus berikut:
Letak Sensor =
120
𝐽𝑚𝑙 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑜𝑙𝑒
(18)
56
Maka didapatkan letak sensor satu dengan lainnya sebesar 20
derajat dan 40 derajat. Karena dimensi dari sensor hall itu sendiri, salah
satu sensor hall yang berbeda 20 derajat dipindahkan 180 derajat menjadi
200 derajat.
Pada implementasi perangkat keras pada skripsi ini, sensor hall
dapat diletakkan di luar motor. Hal ini terjadi karena motor BLDC yang
digunakan pada skripsi ini memiliki rotor di luar kumparan stator.
Gambar 21. konstruksi sensor hall dan motor
D. Motor BLDC
Motor BLDC yang digunakan adalah motor BLDC E bike hub, motor
E bike hub menggunakan alat mekanis yang disebut dengan sikat karbon
komulator dan dua kontak yang disebut dengan sikat karbon balikkan arus
listrik secara berkala dan pastikan asnya berputar kearah yang sama. E bike
hub adalah motor tanpa sikat yang menggantikan komulator dan sikat dengan
roda gigi planet dan sirkuit eketronik. Sensor efek hall membantu untuk
57
menemukan posisi magnet permanen dan kumparan mana yang harus
diaktifkan untuk mempertahankan motor berputar. Selain medan magnet
permanen, mode eksitasi E bike hub juga bisa menjadi eksitasi seri. E bike
hub seri memiliki karakteristik kerja yang lembut, kinerja pengaturan
kecepatan yang baik, dan torsi awal yang besar.
Gambar 22. Motor E Bike Hub
E. Inverter Tiga Fasa
Gambar 23. Inverter Tiga Fasa
Untuk mengatur kecepatan motor induksi dengan menggunakan
inverter PWM sebagai suplai daya yang mengubah tegangan searah menjadi
58
tegangan variabel dan frekuensi variabel dalam rangka memperoleh
kecepatan yang sesuai dengan perubahan beban. Gambar 24 dibawah ini
menunjukkan
sebuah
sistem
pengaturan
kecepatan
motor
induksi
menggunakan inverter PWM.
Gambar 24. Sistem Pengaturan Kecepatan Motor Menggunakan PWM
Gambar 25. Diagram Pembentukan Sinyal Pwm
F. Algoritma Pengendalian
Algoritma
pengendali
dan
fungsi-fungsi
komunikasi
diimplementasikan ke dalam arduino uno dengan menggunakan fungsi-fungsi
interrupt. Implementasi dari perangkat lunak tersebut adalah sebagai berikut:
a. Inisialisasi modul komunikasi, logika fuzzy, dan port I/O
59
b. Baca sensor hall dan putar motor secara open loop dengan FLC (Fuzzy
Logic Control) awal yang sesuai dengan kombinasi sensor hall. Pada
kondisi open loop tetap terjadi pembacaan sensor hall dan terus bertambah
hingga yang di-set.
c. Setelah motor berputar beberapa saat, jalankan algoritma closed-loop:
1.
Baca sensor hall menggunakan logika fuzzy.
2.
Apabila terjadi perubahan kombinasi sensor hall yang dibaca oleh
logika fuzzy ubah step komutasi dan jalankan FLC sesuai dengan step
komutasi baru dan table lookup.
3.
Berikan output berupa kecepatan motor pada user setiap 15 detik.
4.
Apabila motor slip, matikan seluruh proses. Untuk mengulang
kembali diperlukan hard reset dari user.
Gambar 26. Algoritma Pengendali
Download