1. INDONESIA MELATI Melati mempunyai bentuk mahkota yang sederhana. Melati memiliki bunga berwarna putih suci. Melati memiliki aroma yang lembut menenangkan. Melati tidak membutuhkan pemeliharaan yang rumit. Harga melati yang merakyat (relatif murah). Dari semua kelebihan melati itu, tidak berlebihan jika kemudian melati ditetapkan sebagai bunga bangsa, salah satu dari 3 bunga nasional Indonesia. Klasifikasi ilmiah melati adalah sebagai berikut: Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida; Ordo: Lamiales; Famili: Oleaceae; Genus: Jasminum; Spesies:Jasminum sambac. Sinonim Nyctanthes sambac. ELANG JAWA Hewan yang menjadi identitas Nasional Indonesia adalah elang jawa yang memiliki nama latin Nisaetus Bartelsi, yaitu salah satu dari spesies Elang yang memiliki ukuran tubuh sedang yang hidup di Pulau Jawa. Elang Jawa ini sering kali di anggap sebagai lambang negara kita, negara Republik Indonesia, yaitu Burung Garuda. Elang Jawa telah di tetapkan sebagai maskot satwa langka di Indonesia. Burung endemis pulau jawa ini dengan luas habitat yang kecil serta penangkapan untuk diperjual belikan membuat populasi burung ini merosot dan waspada punah, berdasarkan fakta yang miris akan populasinya, burung ini dilindungi oleh Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, serta diperkuat lewat Kepres No. 4/1993 Tentang Satwa dan Bunga Nasional. Jenis ini juga termasuk salah satu dari 14 satwa prioritas untuk diselamatkan berdasar SK Dirjen PHKA Nomor 132/2011. 2. MALAYSIA Hibiscus rosa-sinensis (bunga raya) Bunga raya yang memiliki lima helai mahkota bunga telah ditetapkan sebagai bunga nasional Malaysia sejak tahun 1960. Secara simbolik, lima helai mahkota bunga ini mewakili filosofi lima dasar kemerdekaan Malaysia dalam memperkuat persatuan dan toleransi nasional. Sementara itu warna merah mewakili keberanian. Bunga ini dapat ditemukan di seluruh negeri dan bagian dari semak bunga raya memiliki kegunaan sebagai obat dan kosmetik Panthera tigris tigris Harimau malaya (bahasa Latin: Panthera tigris tigris) adalah subspesies harimau yang dapat ditemui di bagian pantai timur Semenanjung Malaysia sampai tahun 2004. Subspesies dari harimau ini kini terdapat 250 hingga 340 ekor pada 2013, membuatnya sebagai populasi macan terbesar selain harimau benggala dan harimau indocina. Spesies ini adalah spesies yang kritis dari kepunahan. Sejak tahun 2017, IUCN menggolongkan P. t. jacksoni dan subspesies harimau lainnya di daratan Asia sebagai populasi Panthera tigris tigris. 3. Thailand Cassia fistula (ratchaphreuk) Tanaman Ratchaphruek memiliki kumpulan bunga berwarna kuning. Rakyat Thailand menganggap warna kuning sebagai warna Buddha dan warna kemuliaan. Ratchaphruek mekar setiap tahun pada bulan Februari sampai Mei dan melambangkan persatuan serta harmoni rakyat Thailand. Sementara bunga – bunga mekar, pohon menggugurkan daunnya, sehingga hanya menyisakan bunga kuning cerah yang tergantung di cabang – cabangnya. Ratchaphruek dikenal luas di Thailand dan tumbuh melimpah di sepanjang pinggir jalan. Gajah asia (Elephas maximus), kadang dikenal dengan nama salah satu subspesiesnya, gajah india, adalah satu dari tiga spesies gajah yang masih hidup, dan merupakan satu-satunya spesies gajah dari genus Elephas yang masih hidup. Hewan ini adalah hewan darat terbesat di Asia. Gajah Asia adalah spesies terancam karena habitat yang terus berkurang dan perburuan liar, populasi gajah di alam liar tersisa antara 41,410 sampai 52,345. Gajah asia cenderung berumur panjang, dengan usia tertua yang diketahui mencapai 86 tahun. 4. Singapura Vanda ‘Miss Joaquim’ Anggrek terbaik di Singapura, adalah bunga nasional di negeri tersebut, Vanda Miss Joaquim. Anggrek ini merupakan tanaman hasil persilangan dan dinamakan sesuai dengan penemu bunga ini. Anggrek ini memiliki warna ungu dan bentuk yang cantik. Bunga ini mekar sepanjang tahun. Bentuk unik ini yang telah memenangkan bunga ini sebagai bunga nasional resmi Singapura di antara 40 pesaingnya pada tahun 1981. Vanda Miss Joaquim umum ditanam di Singapura. Kadal adalah hewan bersisik berkaki empat yang termasuk kelompok reptil. Secara luas, pengertian kadal atau kerabat kadal (bahasa Inggris: lizards) juga mencakup kelompok cecak, tokek, bunglon, cecak terbang, biawak, iguana dan lain-lain. Sedangkan secara sempit, istilah kadal dalam bahasa Indonesia biasanya merujuk terbatas pada kelompok kadal yang umumnya bertubuh kecil, bersisik licin berkilau, dan hidup di atas tanah (Ingg.: skink, suku Scincidae, atau umumnya anggota infraordo Scincomorpha). 5. Filipina Jasminum sambac (sampaguita) Bunga melati Sampaguita (Arabian Jasmine) diadopsi sebagai bunga nasional Filipina sejak 1934 oleh Gubernur Jenderal Filipina, Frank Murphy. Sampaguita berupa bunga berbentuk seperti bintang dengan warna putih yang mekar sepanjang tahun. Bunga akan terbuka di malam hari dan bertahan selama sekitar satu hari, menghasilkan aroma manis yang unik. Bagi rakyat Filipina, bunga ini adalah simbol dari kemurnian, kesederhanaan, kerendahan hati dan kekuatan. Mekarnya bunga ini dirayakan dalam wujud legenda Filipina, cerita dan lagu. Diyakini bunga ini dibawa dari daerah Himalaya ke Filipina pada abad ke-17. Carabao adalah kerbau domestik jenis rawa asli Filipina. Carabao juga telah dinyatakan sebagai hewan nasional oleh Presiden Pertama Filipina, Emilio Carabao juga sering digunakan dalam pertanian dan memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari orang Filipina. 6. Brunei Darussalam Dillenia suffruticosa (simpor) Tanaman Simpor memiliki mahkota bunga berwarna kuning dengan daun luas. ketika bunga bermekaran, mahkota bunga menyebar seperti sebuah payung. Gambar bunga simpor dijumpai di mata uang satu dolar Brunei. Bunga ini juga digunakan di Brunei sebagai desain untuk kerajinan tangan tradisional. Bunga ini umumnya dijumpai di sepanjang sungai – sungai di Brunei, khususnya Sungai Temburong, dan area rawa – rawa serta pantai pasir putih. Hampir semua bagian tanaman ini memiliki banyak khasiat, salah satunya sebagai pengobat luka. Bekantan tersebar dan endemik di hutan bakau, rawa dan hutan pantai di pulau Borneo (Kalimantan, Sabah, Serawak dan Brunai). Spesies ini menghabiskan sebagian waktunya di atas pohon dan hidup dalam kelompok-kelompok yang berjumlah antara 10 sampai 32 monyet. Sistem sosial bekantan pada dasarnya adalah One-male group, yaitu satu kelompok terdiri dari satu jantan dewasa, beberapa betina dewasa dan anak-anaknya. Selain itu juga terdapat kelompok all-male, yang terdiri dari beberapa bekantan jantan. Jantan yang menginjak remaja akan keluar dari kelompok one-male dan bergabung dengan kelompok all-male. Hal itu dimungkinkan sebagai strategi bekantan untuk menghindari terjadinya inbreeding. Bekantan juga dapat berenang dengan baik, kadangkadang terlihat berenang dari satu pulau ke pulau lain. Untuk menunjang kemampuan berenangnya, pada sela-sela jari kaki bekantan terdapat selaputnya. Selain mahir berenang bekantan juga bisa menyelam dalam beberapa detik, sehingga pada hidungnya juga dilengkapi semacam katup. 7. VIETNAM Nelumbo nucifera (lotus) Orang – orang Vietnam menganggap Lotus sebagai salah satu dari empat bunga dan tanaman yang anggun, bersama dengan pinus, bambu, dan bunga krisan. Dikenal sebagai “bunga fajar”. Lotus ditemukan di seluruhwilayah negara terutama di danau dan kolam. Bagi masyarakat Vietnam, teratai adalah simbol dari kemurnian, komitmen dan optimisme untuk masa depan. Keanggunan teratai sering dikutip dalam lagu – lagu rakyat Vietnam dan puisi. Dikenal sebagai unicorn Asia, saola (Pseudoryx nghetinhensis) sangat jarang terlihat di alam liar, dan satwa ini tidak ada di penangkaran. Saola memiliki tanduk dengan ujung yang runcing, yang bisa mencapai panjang 50 cm. tanduk ini juga terdapat pada betinanya, fungsinya adalah sebagai alat pertahannanya. Berat saola dewasa bias mencapai 100 kg dengan tinggi sekitar 85 cm. Sekilas hewan saola ini terlihat mirip dengan kambing. Mamalia ini memiliki ekor kecil dan telinga panjang. Namun, hewan ini memiliki pola yang sangat berbeda dengan kambing. Ciri-ciri hewan saola adalah tandung panjang yang tak biasa dan dengan pola strip atau garis putih yang terdapat pada mukanya, saola merupakan symbol keanekaragaman hayati di Laos dan Vietnam. Namun, saat ini popopulasinya sungguh sangat memprihatinkan . sedikit sekali yang mengetahui akan keberadaan hewan ini, dikarenakan kurangnya dokumentasi dan tidak ada di pusat konserwvasi maupun penangkaran. 8. LAOS Plumeria alba (champa) Dok Champa (Plumeria) adalah bunga nasional dan simbol resmi dari negara Laos. Bunga berlilin dengan aroma manis dapat ditemukan dalam berbagai warna: merah, kuning, merah muda dan multiple pastel. Bagi masyarakat Laos, Dok Champa mewakili ketulusan dan suka cita dalam hidup. Bunga ini sering digunakan sebagai hiasan dalam upacara atau dibuat menjadi karangan bunga untuk menyambut tamu. Dok Champa mekar setiap hari dan berlangsung lama. Pohon ini ditanam di seluruh negeri dan khususnya, dapat dilihat di dekat daerah istana. Macan tutul (bahasa Latin: Panthera pardus) adalah salah satu dari empat kucing besar. Hewan ini dikenal juga dengan sebutan harimau dahan karena kemampuannya memanjat. Pada mulanya, orang berpikiran bahwa macan tutul adalah hibrida dari singa dan harimau sehingga muncul nama "leopard" di kalangan peneliti Eropa awal. Macan tutul berukuran besar, dengan panjang tubuh antara satu sampai dua meter. Spesies ini pada umumnya memiliki bulu berwarna kuning kecoklatan dengan bintik-bintik berwarna hitam. Bintik hitam dikepalanya berukuran lebih kecil. Macan tutul betina serupa, dan berukuran lebih kecil dari jantan. Daerah sebaran macan tutul adalah di benua Asia dan Afrika. Spesies ini sempat dianggap memiliki banyak anakjenis (lebih dari 30 subspesies) yang ditemukan di segala macam habitat, mulai dari hutan tropis, gurun, savanah, pegunungan dan daerah pemukiman, namun sekarang direduksi menjadi hanya sembilan setelah dilakukan pengujian molekuler. 9. MYANMAR Pterocarpus indicus (paduak) Bunga Paduak bermekaran dalam wujud bunga kecil berwarna kuning keemasan dengan aroma wangi setelah hujan pertama di bulan April, bertepatan dengan festival Tahun Baru Myanmar. Setelah mekar, seluruh pohon akan berubah menjadi warna emas sepanjang malam. Orang-orang Myanmar menganggap pohon Paduak sebagai simbol kekuatan dan daya tahan. Bunga yang indah ini juga menandakan pemuda, cinta dan asmara. Bunga ini juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam upacara adat dan keagamaan. Kayu dari pohon ini juga digunakan untuk membuat perabot. Bukan rahasia lagi bila keindahan merak membuatnya dijadikan simbol atau inspirasi budaya di berbagai negara.Di Myanmar, burung ini menjadi lambang monarki Burma pada awal abad ke-19. Kini, ia menjadi lambang partai National League of Development, partai politik yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi. Merak hijau (Pavu muticus), atau dalam Bahasa Inggris disebut Green Peafowl merupakan jenis burung yang memiliki keindahan tiada tara. Ekornya yang panjang bagai kipas menambah kesempurnaan tampilan burung dari suku Phasianidae ini. Sang jantan dewasa, misalnya. Panjang tubuhnya bisa mencapai hingga tiga meter, yang sudah termasuk dengan panjang penutup ekornya yang bisa mencapai 1,6 meter. Tampilannya semakin memukau dengan jambul di atas kepalanya yang mengibaratkan sebuah mahkota raja. Sementara, betinanya, yang memiliki ukuran lebih kecil sekitar 120 cm, dicirikan dengan warna hijau keabuan tanpa bulu penutup ekor. 10. KAMBOJA Mitrella mesnyi (rumdul) Rumdul berupa bunga dengan warna putih kekuningan dengan daun tunggal. Bunga ini memiliki aroma yang khas dan menonjol pada saat malam hari. Karena aromanya yang menarik ini, wanita Khmer telah sering memanfaatkan bunga tersebut sejak zaman kuno. Tanaman rumdul memiliki tinggi hingga 8 – 12 meter. Tanaman ini dapat dijumpai di banyak tempat di Kamboja, terutama sebagai pohon hias di taman. Binatang nasional Kamboja adalah Kouprey, yaitu sapi liar hutan, yang lebih panjang dan tanduk beruli adalah spesies bovine liar yang sedikit diketahui, tinggal di hutan, dari Asia Tenggara. Seorang pria muda dikirim ke Kebun Binatang Vincennes pada tahun 1937 di mana ia digambarkan oleh ahli zoologi Perancis, Achille Urbain, dan dinyatakan sebagai holotipe. Kouprey memiliki tubuh yang tinggi, sempit, kaki panjang, punggung yang berpunggung dan tanduk panjang. Kouprey membentuk kawanan kecil yang dipimpin oleh seekor betina, dan memakan rumput, makan di hutan pada siang hari dan di tempat terbuka pada malam hari. Mereka dipengaruhi oleh degradasi habitat mereka dan diburu untuk daging, tanduk dan tengkorak mereka. TUGAS Nama : Furqon Ananda Kelas : VI B SEKOLAH DASAR NEGERI 66 TAHUN AJARAN 2018/2019