RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Materi Pokok Pertemuan Alokasi Waktu : SMA Negeri 3 Kupang : X/ 1 : Biologi : PROTISTA : 1 dan 2 : 6 x 45 menit 1. Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunyatentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkanpengetahuan prosedural pada bidangkajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan 2. Kompetensi Dasar (1.1) Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup. (1.3) Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya. (2.1) Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium. (2.2) Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar. (3.5) Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan protista berdasarkan ciri-ciri umum kelas dan perannya dalam kehidupan melalui pengamatan secara teliti dan sistematis. (4.5) Merencanakan dan melaksanan pengamatan tentang ciri-ciri dan peran protista dalam kehidupan dan menyajikan hasil pengamatan dalam bentuk model/charta/gambar 3. Indikator 1. Mengidentifikasi macam – macam protista dari gambar 2. Mengelompokkan macam – macam protista berdasarkan karakteristik ( alat gerak dan cara makan ) 3. Melakukan pengamatan struktur jamur air dan lendir. 4. Menggambar hasil pengamatan. 5. Mendiskusikan hasil pengamatan dan mengidentifikasi jenis protista yang ditemukan berdasarkan pengamatan. 6. Membandingkan hasil pengamatan antara jamur air dan jamur lendir. 7. Membuat kesimpulan dari hasil pengamatan. 8. Menyusun laporan tertulis hasil pengamatan dan hasil diskusi dirangkum untuk memahami konsep keanekaragaman protista mirip jamur. 9. Mengidentifikasi protista mirip tumbuhan berdasarkan gambar. 10. Menjelaskan ciri – ciri protista mirip tumbuhan berdasarkan gambar. 11. Mendiskusikan ciri – ciri protista mirip tumbuhan berdasarkan hasil pengamatan. 12. Mengklasifikasikan protista mirip tumbuhan berdasarkan hasil pengamatan. 13. Menyimpulkan protista mirip tumbuhan berdasarkan hasil pengamatan. 14. Mengkomunikasikan hasil pengamatan dalam bentuk laporan praktikum. 15. Mengidentifikasi protista mirip hewan berdasarkan gambar. 16. Menjelaskan ciri – ciri protista mirip hewan berdasarkan gambar. 17. Mendiskusikan ciri – ciri protista mirip hewan berdasarkan hasil pengamatan. 18. Mengklasifikasikan protista mirip hewan berdasarkan hasil pengamatan mikroskopis. 19. Menyimpulkan ciri – ciri protista mirip hewan berdasarkan hasil pengamatan mikroskopis. 20. Mengkomunikasikan hasil pengamatan berdasarkan laporan praktikum : 21. Mengidentifikasi protista berdasarkan tayangan. 22. Mengelompokkkan peran protista yang menguntungkan dan merugikan. 23. Membandingkan peran berbagai protista dari berbagai artikel. 24. Membuat kesimpulan tentang peran protista 25. Mempresentasikan peran protista (4.5) Merencanakan dan melaksanan pengamatan tentang ciri-ciri dan peran protista dalam kehidupan dan menyajikan hasil pengamatan dalam bentuk model/charta/gambar 1. Laporan pengamatan berbentuk gambar dan ulasan 2. Hasil menulis laporan praktikum 3. Membuat bahan presentasi 4. Tujuan pembelajaran. Setelah proses menggali/meneliti; kaji pustaka; berdiskusi; eksperimen; kerja kelompok siswa dapat : 1. Mengidentifikasi macam – macam protista dari gambar 2. Mengelompokkan macam – macam protista berdasarkan karakteristik ( alat gerak dan cara makan ) 3. Melakukan pengamatan struktur jamur air dan lendir. 4. Menggambar hasil pengamatan. 5. Mendiskusikan hasil pengamatan dan mengidentifikasi jenis protista yang ditemukan berdasarkan pengamatan. 6. Membandingkan hasil pengamatan antara jamur air dan jamur lendir. 7. Membuat kesimpulan dari hasil pengamatan. 8. Menyusun laporan tertulis hasil pengamatan dan hasil diskusi dirangkum untuk memahami konsep keanekaragaman protista mirip jamur. 9. Mengidentifikasi protista mirip tumbuhan berdasarkan gambar. 10. Menjelaskan ciri – ciri protista mirip tumbuhan berdasarkan gambar. 11. Mendiskusikan ciri – ciri protista mirip tumbuhan berdasarkan hasil pengamatan. 12. Mengklasifikasikan protista mirip tumbuhan berdasarkan hasil pengamatan. 13. Menyimpulkan protista mirip tumbuhan berdasarkan hasil pengamatan. 14. Mengkomunikasikan hasil pengamatan dalam bentuk laporan praktikum. 15. Mengidentifikasi protista mirip hewan berdasarkan gambar. 16. Menjelaskan ciri – ciri protista mirip hewan berdasarkan gambar. 17. Mendiskusikan ciri – ciri protista mirip hewan berdasarkan hasil pengamatan. 18. Mengklasifikasikan protista mirip hewan berdasarkan hasil pengamatan mikroskopis. 19. Menyimpulkan ciri – ciri protista mirip hewan berdasarkan hasil pengamatan mikroskopis. 20. Mengkomunikasikan hasil pengamatan berdasarkan laporan praktikum : 21. Mengidentifikasi protista berdasarkan tayangan. 22. Mengelompokkkan peran protista yang menguntungkan dan merugikan. 23. Membandingkan peran berbagai protista dari berbagai artikel. 24. Membuat kesimpulan tentang peran protista 25. Mempresentasikan peran protista 5. Materi 1. Fakta Berbagai organisme protista 2. Konsep a. Ciri umum protista. b. Ciri-ciri umum Protista mirip jamur (jamur lendir/ Slime Mold. c. Ciri-ciri umum Protista mirip tumbuhan (Alga) d. Ciri-ciri umum Protista mirip hewan (Protozoai 3.Prinsip : Perbedaan antara protista mirip jamur, mirip tumbuhan, dan mirip hewan 4.Prosedur a. Pembuatan medium untuk menumbuhkan paramaecium b. Pengamatan mikroskopis air kolam, air rendaman jerami dll 6. Metode Pembelajaran 1. 2. 3. 4. 5. Inquiry / discovery Kaji pustaka Diskusi Eksperimen Penugasan 7. Media, Alat dan Sumber Belajar 1. Media a. Powerpoint mengenai protista. b. Gambar-gambar protista. c. LKS Praktikum Protista 2. Alat/Bahan a. Laptop b. LCD c. Mikroskop d. Kaca objek e. Kaca penutup f. Pipet tetes g. Air kolam h. Air sawah i. Air jerami 3. Sumber Belajar a. Buku Biologi SMA Kelas X, Erlangga b. Buku Biologi SMA kelas X, Esis, Bab VI 8. Langkah – Langkah Pembelajaran Pertemuan 1. a. Pendahuluan ( 10 menit ) Memberikan salam dan berdoa Mengondisikan kelas dan pembiasaan Apersepsi “Pernahkah kalian melihat kolam yang berwarna hijau? Kira-kira apa penyebabnya?” Memotivasi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran b. Kegiatan inti (100 menit) Mengamati Siswa mengamati suatu foto warna / gambar / animasi berbagai macam protista pada slide power point Guru membimbing siswa dengan merangsang ingatan siswa dengan apa yang dilihatnya pada slide power point yang sebelumnya ditampilkan. Siswa akan mencocokkan apa yang mereka lihat dengan gambar pada slide. Siswa harus mencocokkan ciri-ciri protista yang diketahui menurut teori dengan apa yang sedang siswa amati. Disini diharapakn adanya kerja sama yang terbangun diantara anggota kelompok. Sesekali guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam pengamatan. Guru menilai ketrampilan siswa dalam mengamati Menanya Guru membimbing siswa untuk membuat pertanyaan tentang organisme pada gambar , nama kelompok organisme serta habitatnya. Mengumpulkan data Siswa di beri tugas mandiri membuat kultur paramaecium dari rendaman air jerami. Siswa melakukan pengamatan mikroskopis air kolam dan air rendaman jerami. Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok dan membimbing/menilai keterampilan mencoba, menggunakan alat, dan mengolah data, serta menilai kemampuan siswa menerapkan konsep dan prinsip dalam pemecahan masalah Mengasosiasi Siswa mendiskusikan hasil pengamatan dan mengidentifikasi jenis protista yang ditemukan berdasarkan literatur. Siswa mendiskusikan ciri umum protista mirip jamur, protista mirip ganggang, protista mirip hewan menggunakan gambar/charta/animasi /film Siswa membandingkan hasil pengamatan dengan gambar/charta/foto/film berbagai jenis organisme golongan Protista Siswa membuat kesimpulan tentang ciri protista Guru membimbing/menilai kemampuan siswa mengolah data dan merumuskan kesimpulan Mengkomunikasikan Perwakilan setiap kelompok memaparkan hasil diskusi Kelompok mendiskusikan, menyimpulkan dan mengkomunikasikan hasil diskusi Guru menilai kemampuan siswa berkomunikasi lisan c. Penutup Guru membuat kesimpulan bersama-sama dengan siswa mengenai pembelajaran yang sudah dilalui. Guru melakukan evaluasi melalui hasil kerja siswa dalam LKS. Melaksanakan post test Pertemuan 2. a. Pendahuluan Memberikan salam dan berdoa Mengondisikan kelas dan pembiasaan Apersepsi “Siapa yang pernah mengkonsumsi agar-agar?” “Terbuat dari apakah agar-agar tersebut?” Memotivasi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran b. Kegiatan inti Mengamati Siswa membaca artikel atau buku literature yang relevan tentang peran berbagai jenis protista Siswa mendokumentasikan/mencatat hasil pengamatan Guru menilai keterampilan siswa mengamati Menanya Siswa secara berkelompok mendiskusikan peranan protista dalam kehidupan sehari – hari baik yang menguntungkan dan merugikan Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok dan membimbing/menilai keterampilan mencoba, menggunakan alat, dan mengolah data, serta menilai kemampuan siswa menerapkan konsep dan prinsip dalam pemecahan masalah Mengumpulkan Data (Eksperimen/Mengeksplorasi) Siswa menganalisis berbagai artikel yang berhubungan dengan peran protista dalam kehidupan baik yang menguntungkan maupun merugikan bagi manusia dan lingkungan Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok dan membimbing/menilai keterampilan mencoba, menggunakan alat, dan mengolah data, serta menilai kemampuan siswa menerapkan konsep dan prinsip dalam pemecahan masalah Mengasosiasikan Siswa mengaitkan berbagai penyakit dan fenomena alam seperti malaria, penyakit tidur, fosil minyak bumi, bahan granit dengan peran berbagai jenis protista Siswa membuat kesimpulan tentang peran protista Guru membimbing/menilai kemampuan siswa mengolah data dan merumuskan kesimpulan Mengkomunikasikan Menyusun laporan tertulis hasil diskusi dan mempresentasikan di depan kelas Guru menilai kemampuan siswa berkomunikasi lisan c. Penutup Guru membuat kesimpulan bersama-sama dengan siswa mengenai pembelajaran yang sudah dilalui. Siswa mengumpulkan laporan hasil diskusi tentang peranan protista Melaksanakan post test 9. Penilaian 1. 2. Jenis / Teknik Penilaian Observasi sikap Performance / tes praktik Tes Tertulis ( Essay ) Lembar penilaian antar teman Penilaian produk Instrumen penilaian Instrumen penilaian sikap Instrumen penilaian diskusi Instrumen penilaian laporan praktik menggunakan rubrik penilaian Instrumen tes menggunakan tes tertulis uraian Contoh Instrumen (Terlampir) Kupang, 10 juli 2013 Mengetahui Kepala SMAN 3 Kupang Dra. Selfina S. Dethan NIP. 19630714 198601 2 006 Guru Mata Pelajaran MGMP BIOLOGI Tim Penyusun MP Biologi Lampiran 1 : INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP Tanggungja wab Kepedulian Kejujuran Nama Kerjasama No. : PROTISTA : X/I : Disiplin Materi Kelas/Semester Hari/Tanggal Jumlah Skor Nilai 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. dst *) Ketentuan: 1 = jika peserta didik sangat kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator 2 = jika peserta didik kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator, tetapi belum konsisten 3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator 4 = jika peserta didik konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator 5 = jika peserta didik selalu konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator FORMAT PENILAIAN Nilai : Jumlah Skor X 100 30 Lampiran 2 : INSTRUMEN PENILAIAN DISKUSI Hasil Penilaian Diskusi Topik : ……………………………..………….. Tanggal : ………………………………………. Jumlah Siswa : …………….……… orang. No Nama Menyampaikan siswa pendapat 1 2 3 Menanggapi 1 2 3 4 Mempertahankan argumentasi 1 2 3 4 Jumlah Nilai score Rubrik : Menyampaikan pendapat 1. Tidak sesuai masalah 2. Sesuai dengan masalah, tapi belum benar 3. Sesuai dengan masalah dan benar Menanggapi pendapat 1. Langsung setuju atau menyanggah tanpa alasan 2. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar tidak sempurna 3. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar 4. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar dengan didukung referensi Mempertahankan pendapat 1. Tidak dapat mempertahankan pendapat 2. Mampu Mempertahankan pendapat, alasan kurang benar 3. Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar tidak didukung referensi 4. Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar didukung referensi Lampiran 3 LEMBAR PENILAIAN ANTAR TEMAN ASPEK NO NAMA 1 2 3 4 5 6 7 JUMLAH SCORE NILAI Keterangan Aspek : 1. Keaktifan 2. Kesediaan menerima pendapat 3. Tanggungjawab dalam tugas 4. Inisiatif dalam mengambil keputusan 5. Kepedulian terhadap kesulitan yang dialami sesama teman 6. Kepedulian dalam memberi kesempatan yang dialami sesama teman 7. Kemampuan mendorong aktivitas kerja kelompok Ketentuan: 1 = jika peserta didik sangat kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator 2 = jika peserta didik kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator, tetapi belum konsisten 3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator 4 = jika peserta didik konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator 5 = jika peserta didik selalu konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator Nilai = Jumlah score x 100 35 Lampiran 4 : INSTRUMEN KINERJA MELAKUKAN PRATIKUM NO ASPEK YANG DINILAI 1 1 2 3 4 PENILAIAN 2 3 MERANGKAI ALAT PENGAMATAN DATA YANG DIPEROLEH KESIMPULAN Rubrik: NO 1 2 3 5 ASPEK YANG PENILAIAN DINILAI 1 2 MERANGKAI Rangkaian alat Rangkaian alat ALAT tidak benar benar, tapi tidak rapi atau tidak memperhatikan keselamatan kerja PENGAMATAN Pengamatan tidak Pengamatan cermat cermat tetapi tidak mendukung interpretasi DATA YANG Data tidak Data lengkap, DIPEROLEH lengkap tetapi tidak terorganisir atau ada yang salah tulis KESIMPULAN Tidak benar atau Sebagian tidak sesuai kesimpulan ada tujuan yang salah atau tidaK Sesuai tujuan 3 Rangkaian alat, benar dan memperhatikan keselamatan kerja Pengamatan cermat mendukung interpretasi Data lengkap, terorganisir, dan ditulis dengan benar Semua benar atau sesuai tujuan Lampiran : 5 INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF Postest ( pertemuan pertama ) 1. Jelaskan klasifikasi protista ! 2. Jelaskan perbedaan Rhizopoda, Ciliata, Flagellata dan Sporozoa. Berikan masing – masing contohnya ! 3. Buatlah skema siklus hidup Plasmodium sp penyebab penyakit malaria ! 4.Sebutkan cirri khas Euglenophyta, Chrysophyta, Pyrrophyta, Chlorophyta dan Phaeophyta. Berikan contoh masing – masing ! 5. Jelaskan mekanisme reproduksi seksual pada paramaecium sp. JAWABAN 1. Berdasarkan kemiripan cirri – cirinya dengan organisme lain dan cara memperoleh makanan sebagai sumber energy, Protista dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu : Protista mirip hewan (protozoa) - Rhizopoda - Cilliata - Flagellate - Sporozoa Protista mirip tumbuhan (ganggang) - Euglenophyta - Chrysophyta - Pyrrophyta - Chlorophyta - Phaeophyta - Rhodophyta Protista mirip jamur - Myxomycota - Acrasiomycota - Oomycota 2. Perbedaan dari - Rhizopoda : bergerak dengan pseudopodia (kaki semu). Contohnya Amoeba - Ciliata : bergerak dengan silia (rambut getar). Contohnya Paramecium - Flagellata : bergerak dengan flagelum (bulu cambuk). Contohnya Trypanosoma - Sporozoa : tidak memiliki alat gerak. Contohnya Plasmodium. 3. Skema siklus hidup plasmodium : Dalam tubuh nyamuk Anopheles betina - Mikrogametosit mikrogamet (gamet jantan) - makrogametosit makrogamet (gamet betina). - mikrogamet dan makrogamet mengadakan zigot diploid (ookinet) ; ookinet (ookista) sporozoit. Dalam tubuh manusia - Sporozoit masuk ke sel-sel hati dan berkembang secara aseksual merozoit. Merozoit dapat menyerang sel darah merah (tropozoit), reproduksi aseksualnya menghasilkan ribuan merozoit yang menyebabkan pecahnya sel darah merah gametosit jantan dan gametosit betina. SKOR 15 10 30 4. Ciri khas Ganggang: Euglenoid (Euglenophyta): memiliki bintik mata berisi fotoreseptor yang ditutupi lapisan pigmen merah. Contohnya Euglena. Ganggang keemasan (Chrysophyta): memiliki pigmen dominan karoten berupa santofil. Contoh Navicula. Ganggang api (Pyrrophyta/Dinoflagellata): beberapa spesiesnya dapat berpendar dan pada musim tertentu dapat melimpah. Contoh Gymnodinium breve. Ganggang hijau (Chlorophyta): memiliki pigmen dominan klorofil a dan b. Contoh: Chlorella. Ganggang merah (Rhodophyta): memiliki pigmen dominan fikobilin jenis 25 fitoeritrin. Contoh Eucheuma spinosum 5. Reproduksi seksual paramaecium sp. Dua sel berkonyugasi membentuk jembatan sitoplasma Meiosis menghasilkan 4 mikronukleus tetapi yang tiga hancur. Masing – masing mikronukleus yang tersisa membelah secara mitosis. Pasangan konyugasi saling bertukar mikronukleus. Mikronukleus haploid menyatu membentuk mikronukleus diploid. Mikronukleus membelah secara mitosis 3 kali sehingga terbentuk 8 mikronukleus. Makronukleus asli hancur, 4 mikronukleus berkembang menjadi 4 makronukleus. Sel membelah 2 kali, menghasilkan 4 sel anak. JUMLAH SKOR 20 100 LPPD ( LEMBARAN PENILAIAN PESERTA DIDIK ) KELOMPOK NAMA : : Tujuan : Mengamati berbagai jenis protista yang hidup di air tawar Alat Bahan 1. Mikroskop 1. Air rendaman jerami 2. Kaca objek 2. Air kolam 3. Kaca penutup 3. Air sawah 4. Pipet tetes 5. Tisu Cara Kerja : 1. Ambillah sampel air kolam, air rendaman jerami dan air sawah yang ada di lingkungan sekolah atau di rumah. Masukkan dalam botol air mineral. 2. Teteskan masing-masing sampel air tersebut pada kaca objek lalu tutup dengan kaca penutup. 3. Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran kecil terlebih dahulu. Jika sudah menemukan organisme yang akan diamati, gunakan perbesaran yang lebih besar. 4. Gambar dan catat ciri-ciri berbagai protista yang anda amati kemudian klasifikasikan. 5. Diskusikan hasil pengamatan dengan teman dan guru anda. Tabel pengamatan NO Gambar protista Cirri Bergerak Habitat Nama Keterangan tubuh / tidak protista bergerak Pertanyaan : 1. Jelaskan cirri – cirri protista yang anda temukan kemudian golongkan ke filum protista yang tepat ! 2. Dihabitat manakah paling banyak ditemukan protista ? 3. Apakah perbedaan utama protista mirip hewan dan protista mirip tumbuhan ? 4. Bagaimanakah cirri – cirri protista mirip jamur ? No. 1. Klasifikasi Protista Mirip Jamur Myxomycota (jamur lendir plasmodial) 2. Acrasiomycota (jamur lendir selular) 3. Oomycota (jamur air) Ciri-Ciri Contoh Spesies BAB V BAHAN AJAR PROTISTA A. CIRI - CIRI PROTISTA : Eukariotik Uniseluler atau multiseluler Bersifat heterotrof atau autotrof Protista digolongkan menjadi 3 kelompok : Protista mirip hewan (protozoa) Protista mirip tumbuhan (ganggang) Protista mirip jamur B. PROTISTA MIRIP HEWAN (PROTOZOA) Merupakan hewan uniseluler yang dapat melakukan reproduksi seksual (konjugasi), dan reproduksi aseksual (pembelahan biner). Habitat : tempat yang basah atau berair. Jika kondisi tidak menguntungkan, beberapa Protozoa membentuk membran tebal dan kuat yang disebut kista. Ukurannya 10-200 mikron (µm). Protozoa bersifat heterotrof. Protozoa dibagi menjadi 4 kelas berdasar alat gerak : a. Rhizopoda (sarcodina ) - Alat gerak berupa pseudopodia ( kaki semu ). - Habitat : tanah lembab, lingkungan berair, parasit. - Reproduksi secara aseksual ( pembelahan biner ). - Rhizopoda yang membentuk kista adalah Amoeba. Contoh : Foraminifera sp = fosilnya sebagai petunjuk adanya minyak bumi, Radiolaria sp = endapan tanah hewan ini digunakan sebagai bahan penggosok, Entamoeba gingivalis = menyebabkan radang gusi pada manusia. b. Flagellata ( Mastigophora ) - Alat gerak berupa bulu cambuk (flagelum). - Habitat : lingkungan berair, hidup bersimbiosis, parasit dalam tubuh hewan. - Reproduksi secara aseksual (pembelahan biner membujur). Contoh : Trypanosoma gambiense = penyebab penyakit tidur di Afrika dengan vektor pembawa lalat tsetse (Glossina moritans), Trichomonas vaginalis = penyebab penyakit keputihan. c. Ciliata (Ciliophora) - Alat gerak berupa cilia (rambut getar). - Ciri khusus lainnya yaitu memiliki dua inti yaitu makronukleus dan mikronukleus. - Habitat : lingkungan berair, hidup bersimbiosis, parasit. - Reproduksi : seksual (konjugasi) dan aseksual (pembelahan biner membujur). Contoh : Balantidium coli = penyebab penyakit diare. Paramecium caudatum d. Sporozoa - Sporozoa adalah Protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Cara bergerak dengan mengubah kedudukan tubuhnya. - Reproduksi seksual yang disebut sporogoni (plasmodium berkembang biak membentuk spora yang disebut sporozoit yang terjadi dalam tubuh nyamuk Anopheles betina) ; - Reproduksi aseksual yang disebut skizogoni (pembentukan gamet yang terjadi di eritrosit manusia). Siklus hidup Plasmodium terjadi di dalam tubuh nyamuk Anopheles sp dan dalam tubuh manusia, sbb : Sporozoit masuk tubuh di dalam hati tropozoid merozoid (memakan eritrosit) eritrosit pecah (peristiwa sporulasi) gametosit terhisap nyamuk zigot ookinet oosis sporozoit. Contoh : Plasmodium falciparum malaria tropika (sporulasi tiap hari) Plasmodium vivax malaria tertiana (sporulasi tiap hari ke-3 = 48 jam) Plasmodium malariae malaria kuartana (sporulasi tiap hari ke-4 = 72 jam) Plasmodium ovale malaria ovale. C. PROTISTA MIRIP TUMBUHAN (GANGGANG) Algae atau ganggang adalah organisme eukariot uniseluler dan multiseluler berklorofil. Tubuhnya belum dapat dibedakan antara akar, batang, daun. Ganggang berukuran mikroskopis (25 µm) dan makroskopis (50 m). Ganggang uniseluler berbentuk bulat, oval, buah pir ; sedangkan ganggang multiseluler berbentuk lembaran. Ganggang memiliki kloroplas yang mengandung pigmen dan memiliki pirenoid untuk menyimpan cadangan makanan. Ganggang merupakan organisme fotoautotrof yang hidup bebas di air atau tempat lembab. Reproduksi seksual dengan penyatuan sel kelamin jantan dan betina ; Reproduksi aseksual dengan pembelahan biner, fragmentasi, pembentukan zoospora. Beberapa jenis ganggang mengalami pergiliran keturunan antara generasi penghasil spora (sporofit) dan generasi penghasil gamet (gametofit). Klasifikasi ganggang : a. Euglenoid Memiliki bintik mata, bentuk seperti botol, selnya dibungkus suatu protein yang lentur yaitu pelikel sehingga memungkinkan perubahan bentuk sel. Euglenoid ada yang bersifat fotosintetik dan heterotrof. Pigmen kloroplas yaitu klorofil a dan b, karoten. Hasil fotosintesis disimpan dalam bentuk cadangan makanan paramilon. Hidup di perairan tawar. Reproduksi secara aseksual (pembelahan biner). Contoh : Euglena. b. Chrysophyta (ganggang keemasan) Chrysophyta (Yunani, chrysos= emas) memiliki pigmen dominan karoten berupa santofil (keemasan). Pigmen lain : fukosantin, klorofil a, klorofil c. Bentuk tubuh : uniseluler soliter atau berkoloni tidak berflagelum ; multiseluler. Cadangan makanan berupa lemak dan karbohidrat. Habitat : sebagian besar di air tawar, laut. Reproduksi : aseksual (pembelahan biner) pada ganggang uniseluler, serta pembentukan spora pada ganggang uniseluler dan multiseluler. Sedangkan seksual dengan penyatuan dua jenis gamet. Contoh : Navicula , Synura . c. Pyrrophyta / Dinoflagellata (ganggan api) Dinamakan demikian karena beberapa jenis ganggang mampu berpendar sehingga laut tampak bercahaya di malam hari, serta jumlah mereka yangbanyak menyebabkan air laut berwarna merah kecoklatan. Pigmen : klorofil a dan c, santofil, dinosantin, fikobilin. Cara hidup : uniseluler fotosintetik, sebagian parasit. Habitat : laut. Umumnya memiliki dua flagellum di samping atau ujung selnya. Reproduksi secara aseksual (pembelahan biner). Contoh : Noctiluca scintillans = dapat berpendar. d. Chlorophyta (ganggang hijau) Chlorophyta (Yunani, chloros = hijau). Pigmen dominan berupa klorofil yakni klorofil a dan b. pigmen lain berupa karoten. Cara hidup : uniseluler (memiliki flagellum), multiseluler. Habitat : sebagian besar di air tawar (kolam, genangan air,tempat lembab) ; air laut. Reproduksi : aseksual (membelah diri, pembentukan spora, fragmentasi) ; seksual (isogami, anisogami, oogami). Contoh : Ulva, Spirogyra. e. Phaeophyta (ganggang cokelat) Phaeophyta (Yunani, phaios = cokelat). Pigmen dominan berupa karoten yakni fukosantin. Cara hidup : sebagian besar multiseluler (bentuk benang atau talus). Cadangan makanan dalam bentuk laminarin. Habitat : sebagian besar di laut. Reproduksi : aseksual (fragmentasi dan zoospora) ; seksual (isogami, anisogami, oogami). Phaeophyta mengalami pergiliran keturunan antara generasi gametofit dan sporofit. Contoh : Sargassum , Laminaria. f. Rhodophyta (ganggang merah) Rhodophyta (Yunani, rhodos = merah). Pigmen dominan : fikobilin jenis fikoeritrin (pigmen merah). Pigmen lain : klorofil a, klorofil d, karoten, fikosianin (pigmen biru). Cara hidup : sebagian besar multiseluler (bentuk benang atau lembaran). Cadangan makanan berupa tepung florid. Habitat : laut dalam. Reproduksi : aseksual (spora) ; seksual (oogami). Daur hidup Rhodophyta mengalami pergiliran keturunan antara gametofit dan sprofit. Contoh : Eucheuma spinosum , Gelidium robustum. D. PROTISTA MIRIP JAMUR Kesamaannya dengan jamur adalah memiliki struktur yang menghasilkan spora, heterotrof, parasit atau pengurai. Protista mirip jamur dibagi menjadi 2, yaitu : o Jamur air (Oomycota) Hidup dengan menyerap nutrisi dari sisa tumbuhan di kolam dan parasit. Reproduksi aseksual dengan menghasilkan sporangium dengan spora berflagel (zoospora), sedangkan reproduksi seksual dengan penyatuan gamet jantan dan betina. o Jamur lendir (Myxomycota) Menghasilkan sel-sel ameboid yang merupakan predator fagosit. Reproduksi secara aseksual. o Acrasiamycota Disebut juga jamur lendir seluler dimana merupakan peralihan antara bentuk Amoeba dan badan buah penghasil spora. Peranan protista dalam kehidupan : Protista yang menguntungkan - Foraminifera sp = fosilnya sebagai petunjuk adanya minyak bumi, - Radiolaria sp = endapan tanah hewan ini digunakan sebagai bahan penggosok, - Euglena viridis = sebagai plankton dan indikator polusi air atau sungai. - Chlorella = sumber makanan bergizi tinggi - Ulva, Caulerpa, Enteromorpha = sumber makanan berupa sayur - Eucheuma dan Gelidium = penghasil gelatin (agar-agar). - Laminaria digitalis = penghasil yodium untuk obat penyakit gondok. - Laminaria lavaniea = pupuk pertanian dan makanan ternak. - Saprolegnia = sebagai pengurai dalam ekosistem air tawar. Protista yang merugikan - Entamoeba gingivalis = menyebabkan radang gusi pada manusia - Trypanosoma gambiense = penyebab penyakit tidur di Afrika dengan vektor pembawa lalat tsetse (Glossina moritans), - Trichomonas vaginalis = penyebab penyakit keputihan. - Plasmodium falciparum = menyebabkan malaria tropika - Plasmodium vivax = menyebabkan malaria tertiana - Plasmodium malariae = menyebabkan malaria kuartana - Plasmodium ovale = menyebabkan malaria ovale - Trichomonas foetus = menyebabkan keguguran pada kambing - Trypanosoma evansi = menyebabkan penyakit surra pada kuda, sapi. - Phytophthora faberi = parasit pada luka bekas sedapan tanaman karet. - Phytophthora infestans = penyakit karat putih pada tanaman kentang. - Plasmopara viticola = menyerang tanaman anggur.