Uploaded by User17496

MAKALAH EKONOMI SMA - bank sentral dan sistem pembayaran

advertisement
MAKALAH EKONOMI
BANK DAN SISTEM
PEMBAYARAN
Disusun Oleh:
1.
2.
3.
4.
M. HANIF MAHFUDZ
HELVI CANTIKA
DWI NINGTYAS ARUM PERTIWI
NADIYA LAVENIA
Kelas X MIPA 1
Guru Pembimbing:
NONI ILIYATI, S.Pd
SMA NEGERI 02 MUKOMUKO
TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyusun makalah tentang “BANK DAN
SISTEM PEMBAYARAN”.
Makalah ini merupakan salah satu tugas Mata Pelajaran Ekonomi yang
ditujukan untuk menambah wawasan para pelajar SMA Negeri 02 Mukomuko
tentang apa dan bagaimana lembaga keuangan bank beroperasi.
Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan moril maupun materil. Penyusun juga menyambut baik saran
dan kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan kliping ini.
Ipuh,
November 2017
Penyusun
BANK SENTRAL
Secara umum bank memiliki dua fungsi umum yaitu menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat serta memberikan
pelayanan lalu lintas.
1)
Menghimpun dana dari masyarakat dalam hal ini dilakukan dengan cara
mengumpulkan dana yang di miliki masyarakat melalui strategi-strategi
tertentu, seperti pemberian balas jasa berupa bunga agar masyarakat mau
menginvestasikan uangnya dalam bentuk simpanan.
2)
Menyalurkan dana dalam hal ini maksudnya bank memutarkan uang yang telah
diinvestasikan masyarakat kepada masyarakat lain yang membutuhkan dalam
bentuk pinjaman atau lebih di kenal dengan kredit.
3)
Pelayanan lalu lintas
- Pengiriman uang / transfer
- Inkaso
- Cek wisata
- Kartu kredit dan pelayanan lainnya
Sumber dana bank :
Dana yang bersumber dari bank sendiri yang berupa setoran modal waktu
pendirian
Dana yang bersumber dari masyarakat yang di kumpulkan melalui usaha
perbankan seperti giro, tabanan, deposito, Dll
Dana yang bersumber dari lembaga keuangan.
Jasa-jasa bank merupakan kegiatan perbankan yang dilakukan oleh suatu bank
untuk memperlancar kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan dana. Semakin
lengkap jasa bank yang diberikan maka akan semakin baik dalam menarik nasabah.
Hal tersebut karena nasabah merasa nyaman melakukan kegiatan keuangan dari satu
bank saja. Bank melaksanakan jasa ini tidak hanya untuk menarik perhatian nasabah
semata-mata, namun juga untuk mencari keuntunagn yang disebut dengan fee based.
Jasa-jasa Bank Umum yang ditawarkan meliputi :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
Transfer (jasa pengiriman uang lewat bank)
Jasa pengiriman uang melalui bank, baik dalam lingkup dalam kota, luar kota,
maupun ke luar negri.
Kliring (Clearing), penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet
giro) yang berasal dari dalam kota.
Inkaso (Collection),penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet
giro) yang berasal dari luar kota atau luar negeri.
Safe Deposit Box
Memberikan layanan penyewaan box atau kotak pengaman tempat menyimpan
surat-surat berharga atau barang-¬barang berharga milik nasabah.
Bank Card (Kartu kredit)
Bank card atau lebih populer dengan sebutan kartu kredit. Kartu ini dapat
dibelanjakan di berbagai tempat perbelanjaan atau tempat-tempat hiburan.
Bank Notes
g)
h)
i)
j)
k)
l)
m)
Merupakan jasa penukaran valuta asing. Dalam jual beli bank notes bank
menggunakan kurs (nilai tukar rupiah dengan mata uang asing).
Bank Garansi
Merupakan jaminan bank yang diberikan kepada nasabah dalam rangka
membiayai suatu usaha.
Bank Draft
Merupakan wesel yang dikeluarkan oleh bank kepada para nasabahnya. Wesel
ini dapat diperjual-belikan apabila nasabah membutuhkannya.
Letter of Credit (L/C)
Surat kredit yang diberikan kepada para eksportir dan importir yang digunakan
untuk melakukan pembayaran atas transaksi ekspor-impor yang mereka
lakukan. Dalam tran-saksi ini terdapat berbagai macam jenis L/C, sehingga
nasabah dapat meminta sesuai dengan kondisi yang diinginkannya.
Cek Wisata (Travellers Cheque)
Merupakan cek perjalanan yang biasa digunakan oleh turis atau wisatawan.
Menerima setoran-setoran,membantu nasabahnya menampung setoran dari
berbagai tempat.
Melayani pembayaran, diantaranya :
- Pembayaran pajak, telepon, air, listrik, serta uang kuliah
- Membayar Gaji/Pensiun/honorarium
- Pembayaran deviden, pembayaran kupon, serta pembayaran bonus hadiah
Perdagangan Efek
Bank dapat memberikan atau bermain surat-surat berharga di pasar modal.
Jenis-jenis bank yang ada di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Perbankan.
Jenis-jenis perbankan berdasarkan UU Perbankan No.10 tahun 1998 berbeda dengan
ketentuan sebelumnya, yaitu UU No. 14 tahun 1967. Namun kegiatan utama atau
pokok bank sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan dana tidak berbeda.
Perbedaan jenis perbankan dapat dilihat dari fungsi bank, dan kepemilikan bank.
Dari segi fungsi, perbedaan terletak pada luasnya kegiatan atau jumlah produk yang
dapat ditawarkan maupun jangkauan wilayah operasinya. Sedangkan kepemilikan
perusahaan dapat dilihat dari segi pemilikan saham yang ada dan akte pendiriannya.
Perbedaan lainnya adalah dilihat dari segi siapakah nasabah yang mereka layani,
apakah masyarakat luas atau masyarakat di lokasi tertentu (kecamatan). Jenis
perbankan juga diklasifikasikan berdasarkan caranya menentukan harga jual dan
harga beli.
BANK SENTRAL
Bank sentral yang dimaksud adalah Bank Indonesia.
Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas
dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah dan atau pihak lain, kecuali
untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang ini. Menurut UU Pokok
Perbankan nomor 14 Tahun 1967 jenis perbankan menurut fungsinya terdiri atas:
Bank Umum, Bank Pembangunan, Bank Tabungan, Bank Pasar, Bank Desa,
Lumbung Desa, atau Bank Pegawai.
Namun setelah keluar UU Pokok Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dan ditegaskan
lagi dengan keluarnya UU RI nomor 10 tahun 1998, jenis perbankan menjadi Bank
Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank Pembangunan dan Bank Tabungan berubah fungsi menjadi Bank Umum,
sedangkan Bank Desa, Bank Pasar, Lumbungan desa dan Bank Pegawai menjadi
Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Tugas pokok Bank Sentral adalah:
1)
mengatur, menjaga, dan memelihara kestabilan nilai rupiah
2)
mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas
kesempatan kerja guna meningkatkan taraf hidup rakyat.
SISTEM PEMBAYARAN
1. Pengertian Sistem Pembayaran
Pembayaran adalah aktivitas pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban
yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi. Pembayaran ini terjadi setiap hari,
melibatkan ribuan transaksi ekonomi yang beraneka ragam, seperti seperti jual beli
barang dan jasa, pembelian dan pelunasan kredit, melibatkan miliaran rupiah dengan
berbagai alat pembayaran seperti pembayaran tunai dengan uang kartal, Cheque,
Bilyet Giro, Wesel dan lain-lain.
Proses pembayaran memang mudah dan sederhana, tetapi bisa juga kompleks dan
sulit tergantung dari kompleks tidaknya transaksi ekonomi yang terjadi. Pembayaran
secara umum dapat diartikan sebagai “pindahnya kepemilikan hak atas dana dari
pembayar kepada penerimanya”. Atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa
pembayaran adalah perpindahan hak atas nilai antara pihak pembeli dan pihak
penjual yang secara bersamaan terjadi perpindahan hak atas barang atau jasa secara
berlawanan.
Pembayaran bukanlah sebagai suatu proses yang berdiri sendiri, yang terjadi secara
spontan tanpa ada kaitannya dengan transaksi lain, sebab setiap pembayaran
merupakan realisasi dari suatu transaksi ekonomi. Pembayaran dapat dilakukan
secara tradisional sederhana yang tidak memerlukan jasa bank, atau suatu proses
yang cukup rumit, dimana lembaga perbankan mempunyai peran yang sangat
penting dan memerlukan jasa-jasa perantara karena tanpa jasa perantara tidak dapat
terlaksana dengan aman cepat dan efisien.
Secara etimologi, kata sistem berasal dari Bahasa Yunani yaitu “Systemo”,
sedangkan dalam Bahasa Inggris dikenal dengan “System” yang mempunyai satu
pengertian yaitu sehimpunan komponen atau bagian yang saling berhubungan secara
teratur dan merupakan satu keseluruhan yang tidak terpisahkan.
Lalu apa itu sistem pembayaran? Pengertian sistem pembayaran yang lebih lengkap
sebagaimana definisi sistem pembayaran menurut UU No.23/1999 tentang Bank
Indonesia pasal 1 angka 6:
“Sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang
digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban
yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi”.
Sistem Pembayaran adalah tata-cara atau prosedur yang saling berkaitan dalam
pemindahan sejumlah nilai uang (alat pembayaran) dari satu pihak ke pihak lain yang
terjadi karena adanya transaksi ekonomi. Adapun tata-cara atau prosedur yang
digunakan dalam pemindahan dana ini bermacam-macam dari cara-cara yang paling
sederhana sampai dengan sistem pemindahan nilai uang secara elektronik seperti saat
ini. Tentu saja dalam sistem pembayaran ini akan melibatkan berbagai lembaga
sebagai perantara yang memberikan jasa dalam hal penyelesaian pembayaran
tersebut.
2.
Lembaga yang Terkait dalam Sistem Pembayaran di Indonesia
Pelaksanaan sistem pembayaran melibatkan lembaga-Jembaga yang secara langsung
maupun tidak langsung berperan dalam penyelenggaraan sistem pembayaran. Secara
umum, lembaga-Iembaga yang terlibat dalam sistem pembayaran meliputi antara lain
bank sentral, bank, dan lembaga bukan bank, seperti kantor pos, lembaga kliring,
pasar modal, lembaga penerbit kartu kredit, lembaga penyedia jasa jaringan
komunikasi dibidang sistem pembayaran, dan lembaga terkait sistem pembayaran
lainnya. Masing-masing lembaga tersebut mempunyai peranan yang berbeda dalam
penyelenggaraan sistem pembayaran.
3. Peran Sistem Pembayaran dalam Perekonomian
Betapa pentingnya peranan sistem pembayaran bagi suatu perekonomian. Pentingnya
sistem pembayaran bagi perekonomian secara sederhana dapat dianalogikan ibarat
saluran darah dalam tubuh manusia, dan tubuh manusia diibaratkan sebagai
perekonomian. Jika peredaran darah melalui saluran tersebut lancar, maka darah
yang berisi energi dan zat yang dibutuhkan akan tersalurkan keseluruh organ tubuh
dengan baik, sehingga orang akan sehat. Demikian pula sistem pembayaran. Adanya
mekanisme sistem pembayaran yang dapat berjalan dengan lancar akan berpengaruh
terhadap maju-mundurnya ekonomi suatu negara.
Peran sistem pembayaran dalam perekonomian semakin hari semakin penting seiring
dengan semakin meningkatnya volume dan nilai transaksi, serta sejalan dengan
pesatnya perkembangan teknologi. Dengan semakin meningkatnya transaksi dalam
kegiatan ekonomi maka risiko yang ditimbulkan menjadi semakin besar. Oleh karena
itu adanya gangguan pada sistem perekonomian dapat membahayakan stabilitas
sistem dan pasar keuangan secara keseluruhan.
Akibatnya dapat disimpulkan bahwa peranan sistem pembayaran sangat penting
dalam suatu perekonomian. Sistem pembayaran akan berperan sebagai penjaga
stabilitas keuangan dan perbankan, sebagai sarana transmisi kebijakan moneter; serta
sebagai alat untuk meningkatkan efisiensi ekonomi suatu negara. Untuk itu, sistem
pembayaran perlu diatur dan diawasi dengan baik agar sistem pembayaran berjalan
dengan aman dan lancar.
4. Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran
Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 Tentang
Bank Indonesia Bab III disebutkan bahwa Tujuan dan Tugas Bank Indonesia adalah
seabagi berikut :
Pasal 7. Tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah.
Pasal 8. Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Bank
Indonesia mempunyai tugas sebagai berikut :
a. menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter;
b. mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran;
c. mengatur dan mengawasi Bank.
Dalam Undang-Undang No.23 tahun 1999 tetang Bank Indonesia dinyatakan secara
tegas, bahwa salah satu tugas Bank Indonesia dalam rangka mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah adalah mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran, disamping dua tugas pokok lainnya yaitu menetapkan dan
melaksanakan kebijakan moneter serta mengatur dan mengawasi bank.
Dalam menjalankan mandat tersebut, Bank Indonesia mengacu pada empat prinsip
kebijakan sistem pembayaran, yakni keamanan, efisiensi, kesetaraan akses dan
perlindungan konsumen. Aman berarti segala risiko dalam sistem pembayaran
seperti risiko likuiditas, risiko kredit, risiko fraud harus dapat dikelola dan dimitigasi
dengan baik oleh setiap penyelenggaraan sistem pembayaran. Prinsip efisiensi
menekankan bahwa penyelanggaran sistem pembayaran harus dapat digunakan
secara luas sehingga biaya yang ditanggung masyarakat akan lebih murah karena
meningkatnya skala ekonomi. Kemudian prinsip kesetaraan akses yang mengandung
arti bahwa Bank Indonesia tidak menginginkan adanya praktek monopoli pada
penyelenggaraan suatu sistem yang dapat menghambat pemain lain untuk masuk.
Terakhir adalah kewajiban seluruh penyelenggara sistem pembayaran untuk
memperhatikan aspek-aspek perlindungan konsumen. Sementara itu dalam kaitannya
sebagai lembaga yang melakukan pengedaran uang, kelancaran sistem pembayaran
diejawantahkan dengan terjaganya jumlah uang tunai yang beredar di masyarakat
dan dalam kondisi yang layak edar atau biasa disebut clean money policy.
ALAT PEMBAYARAN
Sebagai contoh, telah dikenal alat pembayaran berbasis kertas seperti cek dan
bilyet giro atau alat pembayaran menggunakan kartu (APMK), seperti kartu kredit dan
kartu ATM/debet. Sedangkan untuk sistem transfer, telah dilakukan pengembangan
sistem transfer dana secara berkesinambungan oleh Bank Indonesia, sehingga saat ini
telah tersedia sistem BI-RTGS dan sistem Kliring Nasional. Untuk itu, mari kenali
alat pembayaran dan sistem transfer yang ada di Indonesia, untuk mempermudah
Anda dalam bertransaksi.
Alat Pembayaran : Cek dan BG
Cek dan Bilyet Giro (BG) merupakan alat pembayaran paling lama yang
digunakan oleh masyarakat Indonesia. Cek telah diatur dalam KUHD, sementara BG
pertama kali diatur tahun 1972 dalam Surat Edaran Bank Indonesia. Penggunaan Cek
dan BG untuk pembayaran umumnya dilakukan oleh pelaku usaha dalam
mendukung kelancaran transaksi bisnisnya. Namun demikian, tidak menutup
kemungkinan nasabah individu menggunakan Cek dan BG dalam melakukan
pembayaran.
Info Lebih Lengkap
Alat Pembayaran : Kartu ATM/Debet
Sebagian besar masyarakat Indonesia telah mengenal kartu pembayaran. Kartu
pembayaran yang saat ini paling diminati oleh masyarakat adalah Kartu ATM/Debet.
Sebagian besar masyarakat Indonesia tentunya telah banyak mengenal kartu
pembayaran. Kartu pembayaran yang saat ini paling diminati oleh masyarakat
Indonesia dalam melakukan transaksi keuangan adalah Kartu ATM/Debet. Selama
tahun 2010, dengan jumlah kartu yang beredar sebesar 51,6 juta kartu, volume
penggunaan Kartu ATM/Debet yang mencapai 1,81 milyar transaksi atau 4,95 juta
transaksi per hari, menjadi yang paling tinggi diantara alat pembayaran lainnya.
Info Lebih Lengkap
Alat Pembayaran : Kartu Kredit
Kartu Kredit merupakan alat pembayaran yang memiliki prinsip “buy now pay
later”, dimana pada saat transaksi kewajiban pemegang kartu ditalangi terlebih
dahulu oleh penerbit Kartu Kredit. Pemegang kartu dapat melunasi pembayaran
berdasarkan waktu yang disepakati antara pemegang kartu dan penerbit. Saat ini
fasilitas yang ditawarkan bagi pengguna Kartu Kredit sangat beragam, mulai dari
diskon di merchant, point rewards yang dapat digunakan untuk berbelanja, sampai
dengan pembelian barang dengan bunga cicilan 0%.
Info Lebih Lengkap
Alat Pembayaran : Uang Elektronik
Di tahun-tahun terakhir, inovasi pada instrumen pembayaran elektronis dengan
menggunakan kartu telah berkembang menjadi bentuk yang lebih praktis. Saat ini di
Indonesia sedang berkembang suatu instrumen pembayaran yang dikenal dengan
uang elektronik. Walaupun memuat karakteristik yang berbeda dengan instrumen
pembayaran lainnya seperti kartu kredit dan kartu ATM/Debet, namun penggunaan
instrumen ini tetap sama dengan kartu kredit dan kartu ATM/Debet yaitu ditujukan
untuk pembayaran.
Info Lebih Lengkap
Sistem Transfer : BI - RTGS
Terkadang dalam kehidupan sehari-hari, kita dihadapkan pada kondisi yang
menuntut kita untuk melakukan pembayaran yang bersifat urgent dengan nilai yang
besar kepada pihak lain dalam waktu cepat. Apabila Anda pernah menghadapi
kondisi tersebut, gunakanlah Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement
(BI-RTGS) untuk melakukan transaksi pembayaran tersebut
Info Lebih Lengkap
Sistem Transfer : SKNBI
Saat ini, masyarakat Indonesia memiliki banyak alternatif dalam melakukan
transaksi transfer dana kepada pihak lain di bank yang berbeda (transfer dana antar
bank). Mulai dari Sistem BI-RTGS untuk keperluan transfer dana seketika, melalui
mesin ATM dari penerbit yang tergabung dalam jaringan bersama ATM, atau dapat
melalui layanan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI). Apabila Anda
akan melakukan transfer dana kepada pihak lain di bank yang berbeda, maka layanan
SKNBI dapat dipertimbangkan untuk digunakan. Kelebihan dari penggunaan SKNBI
untuk transfer dana Anda adalah biayanya yang relatif murah
Info Lebih Lengkap
Sistem Tranfer : Pengiriman Uang
Kegiatan usaha pengiriman uang (KUPU), yang juga dikenal sebagai money
remittance service, merupakan kegiatan pengiriman uang, baik secara domestik
maupun lintas batas (cross border), yang dilakukan oleh penyelenggara pengiriman
uang untuk melaksanakan perintah tidak bersyarat dari pengirim kepada
penyelenggara pengiriman uang untuk mengirim uang kepada penerima. Pada
umumnya, jasa layanan pengiriman uang ini banyak digunakan oleh migrant
workers, dalam hal ini digunakan sebagai sarana transfer dana dari Tenaga Kerja
Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri kepada keluarganya di Indonesia.
Namun demikian, pengguna layanan jasa ini dapat juga dilakukan oleh selain TKI,
seperti turis mancanegara, orang tua pelajar Indonesia di luar negeri, dan sebagainya
DAFTAR PUSTAKA
http://kamarulintangsakti.blogspot.co.id/2014/02/sistem-pembayaran-dan-alatpembayaran.html
Download