BARLEY (Hordeum vulgare) Barley (Hordeum vulgare) adalah sejenis serealia yang dulunya banyak dijadikan sumber pangan pokok dunia. Barley termasuk tumbuhan berasal dari ordo Poales. Barley adalah jenis serealia yang dapat tumbuh mencapai ketinggian sekitar 0,7 sampai 12 meter. Seiring dengan berjalannya waktu, barley sekarang dijadikan sebagai bahan pakan ternak, dan dikecambahkan (malt). Kecambah ini yang digunakan sebagai sumber citarasa pada industri bir dan whiskey. Penggunaan barley sebagai bahan pangan hanya ± 10%, sepertiga digunakan untuk membuat bir dan sebagian besar dijadikan bahan pakan ternak. Waktu berkecambahnya sekitar 1-3 hari. Barley adalah anggota suku padi-padian (Poaceae). Barley ini cocok ditanam pada musim dingin dan musim semi, dengan kata lain merupakan tumbuhan subtropis. Barley tumbuh subur di daerah beriklim sedang pada musim semi dan memiliki masa panen ±90 hari. Pun tumbuh di daerah sub-artik, seperti di Alaska dan Norwegia, dimana musim panen lebih pendek. Karena biji-bijian ini mempunyai daya tahan yang baik terhadap panas, maka Barley dapat tumbuh pula pada daerah gurun, seperti di daerah Afrika Utara. Taksonomi Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Poales Famili : Poaceae Genus : Hordeum Spesies : H. vulgare Morfologi dan Anatomi Tanaman barley memiliki tinggi antara 60 – 120 cm. Jenis akar barley ada dua, yaitu seminal dan adventif. Akar barley memiliki kedalaman yang bergantung pada kondisi, tekstur, dan struktur dari tanah tempat ditanam. Biasanya akar barley yang paling dalam merupakan akar seminal, sementara di bagian dekat permukaan tumbuh akar adventif. Batang barley dapat berdiri tegak layaknya tumbuhan padi dan gandum. Batangnya tersusun dari ruas-ruas berongga dan silindris, yang terpisah jika daunnya tumbuh. Tumbuhan barley yang sudah dewasa memiliki batang sentral dan 2-5 cabang, yang disebut sebagai anakan (tillers). Ujung puncak dari batang utama dan tiap anakan yang sudah berisi memiliki ujung yang lancip (spike). Di permukaan tanah atau di dekatnya, bagian dari batang yang menumbuhkan daun mengembang untuk membentuk mahkota. Mahkota ini yang akan mengembangkan akar adventif dan anakannya. Daun dari tumbuhan barley berbentuk lurus/linear, selebar 5-15 mm, dan tumbuh dari sisi-sisi batang barley. Struktur dari daunnya terdiri dari sheath, blades, auricles, dan ligule. Sheath mengelilingi batang secara keseluruhan, sementara auricles dan ligule membedakan barley dengan jenis tumbuhan serealia lain, dengan bentuknya yang halus. Selain itu, auricles dan ligule juga menumbuhkan batang dan juga bisa mengembangkan pigmen antosianin. Ruas terakhir dari batangnya memanjang menjadi rachis/tulang punggung, yang membawa spikula di tiap ruasnya. Spike dari tiap ruas disitu tidak memiliki spikula terminal, tidak seperti gandum dan serealia lain. Spike dapat berupa bulu-bulu halus dengan ujung yang tajam, maupun berbentuk tumpul, dan ada juga yang halus dan kasar. Tiap spike dapat memiliki dua atau enam baris biji-bijian serealia, tergantung dari tingkat kesuburannya. Rachis bisa memiliki 10-30 ruas, sehingga biji barley bisa yang bisa didapatkan adalah 25-30 biji untuk barley dengan dua baris dan 25-60 biji untuk barley dengan enam baris. Ada juga barley dengan empat baris biji barley, yang merupakan modifikasi dari barley enam baris. Barley dengan dua baris memiliki kandungan protein yang lebih rendah daripada barley enam baris, tetapi kandungan glukosa untuk fermentasi lebih besar daripada yang enam baris. Buah barley matang terdiri dari embrio dan endosperm, yang mengandung karbohidrat (terutama pati) dan protein untuk mendukung pertumbuhan awal embrio berkecambah. Endosperm terdiri dari endosperm bertepung, yang merupakan jaringan penyimpanan non-hidup, dikelilingi oleh lapisan sel non-pati hidup yang disebut aleuron. Buah barley dilindungi oleh kulit luar. Adapun biji serealia dari barley memiliki bentuk oval dan bergerigi, denga ujung yang tumpul. Spike memiliki bentuk yang pendek atau panjang, tergantung dari tipe barleynya, dan memiliki beberapa glume (modifikasi daun yang terletak di dasar spikelet) yang dapat berkembang nantinya. Sementara bijinya tertutup secara keseluruhan, dengan palea dan lemma melekat dengan bijinya, tetapi ada juga jenis yang terbuka. Warnanya biasanya adalah putih, biru, atau hitam. Komposisi Gizi Barley mengandung berbagai macam kandungan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Diantaranya sebagai berikut. Karbohidrat 1. Pati Pati adalah polisakarida, dan dapat dibagi menjadi amilosa dan amilopektin. Granula pati terdiri dari sedikit lipid, mineral, protein dan nukleotida. Rasio amilosa dan amilopektin pada barley adalah 1:3, high amylose glacier 1:1 dan waxy barley adalah 97-100% amilopektin. 2. Soluble Sugar Yang termasuk dalam soluble sugar disini adalah glukosa, fruktosa dan monosakarida yang membentuk polimer seperti oligosakarida, polisakarida, glikosida, glikolipid dan glikoprotein. Kandungan soluble sugar pada barleyadalah 2-3%, wholes barley 2-4%, high-lysine barley 7-13%. Total gula dan gula reduksi menurun seiring dengan kematangan barley. Akan tetapi, jumlah gulareduksi tetap konstan selama masa pertumbuhan. Sukrosa adalah jenis gula yangpaling banyak ditemukan pada barley. 3. Nonstarch Polysaccharide Termasuk dalam Nonstarch Polysaccharide ini adalah arabinosa, xylosa, manosa, galaktosa, glukosa, dan asam uronat. Nonstarch Polysaccharide termasuk seratpangan pada barley selain pati resisten dan lignin. Protein Protein pembatas pada barley adalah lisin, diikuti oleh metionin, thereonine, dan thryptopane. Protein pada sereal diklasifisikan menjadi albumin, globulin, prolamin,dan glutelin. Pada barley, globulin dan albumin kaya akan lisin (±5-7%) dan thereonine. Prolamin adalah protein cadangan utama pada endosperma dan rendah lisin (<2%). Glutelin juga ditemukan pada endosperma berhubungan dengan ikatan struktur pada membran dan ± mengandung 4% lisin. Lemak Kandungan lemak pada barley rendah (2-3%) dibandingkan dengan jagung dan oat. Trigliserida terdiri dari 77,9% asam palmitat dan asam lemak tak jenuh seperti oleat, linoleat, dan linolenat. Biji pada barley juga mengandung digliserida, sterol bebas, asam lemak bebas, ester sterol dan hidrokarbon. Lipid kebanyakan ditemukan padaendosperma (77%), embrio (18%) dan hull (5%). Vitamin Barley mengandung beberapa sumber vitamin. Sereal ini merupakan sumber vitaminB1 (thiamine), B6 (pyridoksine), B2 (riboflavin), dan asam pantotenate. Barley jugamengandung niasin tetapi hanya 10% yang dapat digunakan. Vitamin E ditemukanpada germ, dan beberapa biotin dan folacin. Mineral Kadar abu pada barley bisa dibilang lumayan (2-3%) hal ini karena dipengaruhi olehmusim, jenis tanah dan kesuburan tanah. Senyawa Fenol Barley mengandung senyawa fenol dengan distribusi yang luas—baik dalambentuk terikat maupun bentuk bebas kombinasi tyrosine, tyramine dan turunannya,asam fenolat, ester dan glikosida, dan jenis fenol lain termasuk lignin dan substansiyang mempunyai hubungan dengan lignin. Barley juga mengandung protein gluten, di dalam 100 g barley jugaterkandung berbagai komponen nutrisi mikro yang penting, antara lain 50 mg asamfolat, 6 mg besi, dan 50 mg kalsium. Manfaat Barley mempunyai manfaat di bidang kesehatan yang luar biasa. Banyak studi penelitianyang telah dilakukan oleh banyak pihak dan hasilnya cukup positif. Penelitian yang dilakukanoleh Anne Nilson dari Lund University menunjukkan barley dapat dikonsumsi oleh penderitadiabetes mellitus karena mampu menurunkan kadar glukosa darah selama 10 jam setelahdikonsumsi. Selain itu, kandungan magnesium pada Barley merupakan kofaktor salah satuenzim dalam tubuh yang dapat mengontrol tekanan darah. Para penderita diabetes tipe 2 disarankan mengonsumsi sereal ini sebagai sumber energi di pagi hari. Akan lebih baik jikadikonsumsi bersama dengan susu low-fat (rendah lemak). Kandungan serat pangan (dietary fiber) yang tinggi pada Barley juga telah diakui manfaatnyabagi kesehatan oleh FDA (Food and Drug Administration) Amerika Serikat. Komponen β-glucan pada Barley memiliki manfaat salah satunya membantu menurunkan kadar kolestroldalam darah dan membantu mengurangi resiko penyakit diabetes tipe 2. Serat pangan dalam Barley juga bermanfaat dalam menjaga saluran pencernaan dengan baik. Ini komponen yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan bakteri baik yang hidup di kolon. Kelompokbakteri yang dikenal sebagai probiotik ini akan membantu memfermentasi serat pangan dan memproduksi asam lemak rantai pendek, yaitu asam butirat. Asam butirat membantu menekan pertumbuhan bakteri jahat sehingga saluran pencernaan tetap sehat. Sebuah studi yang dimuat oleh The American Journal of Gastroenterology menunjukkan bahwa konsumsi makanan yang mengandung serat pangan seperti Barley sebanyak 5 gram setiap hari dapat membantu menekan resiko kanker empedu hingga sepuluh persen. Tak hanya sampai disitu saja, menurut studi penelitian Dutch National Institute of Public Health and The Environment, Utrecht University menunjukkan konsumsi Barley dapat menurunkanresiko asma pada anak-anak hingga 54 persen. Barley juga diindikasikan dapat menghilangkan racun dalam tubuh, termasuk darah, untuk stimulasi kekebalan tubuhmanusia, cicatrisation dan regenerasi. Jenis Barley hijau juga memiliki efek anti-inflamasi,revitalisasi tegument. Serealia ini menunjukkan hasil nyata dalam memerangi kolagen dan leukimia, dan juga menetralkan efek racun dalam tembakau. Malt Salah satu produk dari barley yang paling sering diolah adalah biji-bijiannya atau buah dari barleynya, dan dibuat menjadi malt. Barley yang sering digunakan dalam pembuatan malt adalah barley dengan dua baris. Malt barley sering digunakan sebagai bahan pembuatan bir, minuman keras, susu malt, dan bumbu. Malt barley juga bisa ditambahkan pada biskuit, roti, dan kue. Sisa-sisa malt barley dari proses pembuatan dan penyulingan bir juga memiliki kandungan protein yang baik bagi pangan hewan. Ketika barley diproses menjadi malt, biji-biji barley diseduh hingga mereka mengalami proses perkecambahan. Setelah itu malt dikeringkan dan disimpan dalam waktu yang relatif lama, karena respirasi mereka yang rendah. Malt sendiri sudah bisa digunakan dalam proses pemasakan lainnya, salah satunya adalah fermentasi untuk pembuatan bir dan wiski.