EVALUASI KINERJA ANGKUTAN ANTAR KOTA PADA TRAYEK BOJONEGORO SURABAYA (PURABAYA) 1. Latar Belakang Masalah Kabupaten bojonegoro adalah salah satu kabupaten di jawa timur. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Tuban di utara, Kabupaten ngawi, Kabupaten Nganjuk, dan Kabupaten Madiun di selatan, Kabupaten Lamongan di timur, serta kabupaten blora (Jawa Tengah) di barat yang merupakan bagian dari Blok Cepu, salah satu sumber minyak bumi terbesar di Indonesia. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, maka dituntut perbaikan fasilitas transportasi yang memadahi dan efektif guna menunjang kebutuhan penduduk tersebut. Salah satu jenis transportasi di Bojonegoro adalah angkutan umum (BUS) jurusan Bojonegoro – Surabaya (Purabaya) yang setiap harinya melayani 60 bus dan melewati rute Kapas-Balen-Sumberjo-Baureno-babat-pucuk-lamongan-gresik-surabaya. Menurut Abbas Salim (1993), transportasi adalah kegiatan pemindahan barang (muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain. Dimana dalam transportasi terdapat dua unsur penting yaitu: 1. Pemindahan/pergerakan. 2. Secara fisik tempat dari barang (komoditi) dan penumpang ke tempat lain Untuk meningkatkan kinerja angkutan umum (BUS) bojonegoro sampai surabaya perlu dilakukan evaluasi, karena bus jurusan ini salah satu bus yang paling banyak di terminal Rejekwesi. Faktor-faktor yang paling dominan dalam mengukur kinerja angkutan umum adalah waktu, yang meliputi antara lain waktu tundaan, waktu perjalanan, waktu menunggu, jarak mencapai pemberhentian, kecepatan dan tingkat pergantian moda Menurut Undang Undang Menteri no 10 Tahun 2012 Tentang Standart Minimal Angkutan Massal Berbasis Jalan, standar minimal yang harus dipenuhi untuk memberikan kepastian waktu pemberangkatan dan kedatangan bus, meliputi: (1) Waktu tunggu, (2) Waktu perjalanan, (3) Waktu berhenti di halte, (3) Informasi pelayanan, (4) Informasi waktu kedatangan mobil bus, (5) Akses keluar masuk halte, (6) Informasi halte yang akan di lewati, (7) Ketepatan dan kepastian jadwal kedatangan dan keberangkatan mobil bus, (8) Informasi gangguan perjalanan mobil bus, (9) Sistem pembayaran, Tujuan dari evaluasi kinerja angkutan umum ini adalah untuk mengetahui faktorfaktor apa saja yang mempengaruhi kinerja angkutan umum. Kajian ini diawali dengan sebuah review terhadap rute angkutan yang paling banyak armadanya dan yang melayani terminal utama di Kabupaten Bojonegoro dan Kota Surabaya, yaitu Terminal Rejekwesi dan Terminal Purabaya. Hal ini dengan pertimbangan bahwa Terminal Rajekwesi adalah sebuah terminal bus tipe A yang melayani angkutan kota, angkutan pedesaan, angkutan antar kota dalam provinsi (AKDP) dan angkutan antar kota antar provinsi (AKAP) (wikipedia) sedangkan Terminal Purabaya merupakan Terminal yang melayani rute jarak dekat, menengah, dan jauh (AKAP) (wikipedia). 1. Rumusan Masalah 1. Bagaimana kinerja angkutan antar kota trayek Bojonegoro Surabaya (Purabaya)? 2. Apakah Kinerja angkutan antar kota trayek Bojonegoro Surabaya (Purabaya) sudah dengan standart pelayanan ? 3. Faktor faktor kinerja apa saja yang ada di angkutan antar kota Bojonegoro Surabaya (Purabaya) ? 3. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengevaluasi kinerja angkutan umum (BUS) Bojonegoro sampai Purabaya 2. Untuk mendiskripsikan kinerja angkutan umum (BUS) Bojonegoro sampai Surabaya (Purabaya) 3. Untuk mengetahui faktor kinerja angkutan antar kota Bojonegoro sampai Surabaya (Purabaya) 4. Manfaat Penelitian 1. Untuk Memperbaiki Kinerja angkutan umum (BUS) Bojonegoro sampai Purabaya. 2. Untuk merekomendasikan pada sistem operator yang didasarkan pada perbaikan pola pelayanan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Kinerja Angkutan Bus Kinerja adalah kemampuan atau potensi angkutan umum untuk melayani kebutuhan pergerakan pada suatu daerah, baik berupa transportasi barang maupun transportasi orang. Kinerja juga merupakan tingkat percapaian atau hasil kerja perusahaan dari sasaran yang harus dicapai atau tugas yang harus dilaksanakan dalam waktu waktu tertentu. (Haziah, 2008) Transportasi dapat diartikan sebagai usaha memindahkan atau mengangkut suatu objek dari suatu tempat ke tempat lain, dimana di tempat lain ini objek tersebut lebih bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuantujuan tertentu. Transportasi juga merupakan sebuah proses yaitu proses mengangkut dimana proses ini tidak bisa dilepaskan dari keperluan akan alat pendukung untuk menjamin lancarnya proses perpindahan sesuai dengan waktu yang akan dipindahkan, jarak antara suatu tempat dengan tempat yang lain dan maksud objek yang akan dipindahkan tersebut. (miro, 2002) 2. Waktu Tunggu dan Perjalanan Bus Budiarto, dkk (2007) Menjelaskan bahwa kecepatan adalah laju dari suatu pergerakan kendaraan dalam jarak per satuan waktu (m/det, Km/Jam, mil/jam). Kecepatan dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu : Kecepatan sesaat, Kecepatan perjalanan, dan Kecepatan bergerak. Menurut hobbs, F.D, (1995) Kecepatan adalah laju perjalanan yyang biasanya dinyatakan dalam kilometer per jam (km/jam). Pada umumnya kecepatan sendiri dibagi menjadi tiga jenis, yaitu : 1. Kecepatan setempat ( Spot Speed ) adalah kecepatan kendaraan pada suatu saat diukur sari suatu tempat yang ditentukan. 2. Kecepatan Perjalanan ( Journey Speed ) adalah kecepatan kendaraan rerata pada suatu jalan pada saat kendaraan bergerak dan didapat dengan membagi panjang jalur dengan lama waktu kendaraan bergerak menempuh jalur tersebut. 3. Kecepatan Bergerak ( Running Speed ) adalah kecepatan efektif kendaraan yanh sedang dalam perjalanan antara dua tempat dan merupakan jarak antara dua tempat dibagi dengan lama waktu bagi kendaraan untuk menyelesaikan perjalanan antara dua tempat tersebut. BAB III METODE PENELITIAN STUDI LITERATUR PENGUMPULAN DATA Data Sekunder : Data Primer : Dinas Perhub DLLAJR Jumlah Penumpang / thn Jumlah Armada Rute Trayek Type Bus Jarak Halte Design Bus Kecelakaan yang terjadi Survey Lapangan Headway Frekuensi Waktu tunggu Penumpang Kecepatan Kendaraan Standart Kenyamanan Kapasitas angkut Jumlah penumpang / hari ANALISA EVALUASI STANDART PELAYANAN OPERASIONAL KESIMPULAN & PENDAPAT GUNA PERBAIKAN PELAYANAN OPERASIONAL Gambar : Diagram Alir Pelaksanaan Penelitian