Uploaded by Muhammad Riki Hidayat

FEVER

advertisement
Temperatur tubuh di kontrol oleh hypothalamus. Neuron di kedua hypothalamus (anterior dan posterior
menerima 2 sinyal yaitu :
1. Peripheral nerve : yang mentransmisikan informasi dari warmth/cold receptor di kulit
2. Temperature of the blood bathing the region
Kedua sinyal di atas di intergrasikan oleh thermoregulatory center of the hypothalamus untuk
menyeimbangkan temperatur normal.
Human metabolic rate memproduksi panas untuk menyeimbangkan temperature tubuh sekitar 36.5–
37.5°C (97.7–99.5°F).
Normal body temperature
Oral temperature :



rata-rata 36.8 C dengan low level di jam 6 A.M dan higher levels di jam 4-6 P.M
maximal normal : 37.2 C (98.9 F) at 6 A.M. and 37.7 C (99.9 F) at 4 P.M
A.M. temperature of >37.2 C (>98.9 F) or P.M. temperature of >37.7 C (>99.9 F) would define
a fever
Rectal temperature :

Rectal temperature umumnya O.4 C (0,70F) lebih tinggi daripada oral hal ini mungkin
disebabkan oleh mulut pernapasan, yang merupakan faktor pada pasien dengan infeksi saluran
pernapasan dan pernapasan cepat. Suhu esofagus yang lebih rendah mencerminkan inti secara
dekat suhu.
Fever atau pyrexia
Definisi :






peningkatan dari body temperature di atas yang normal sebagai akibat dari perubahan termoregulasi
yang terletak dalam hipotalamus anterior (internal medicine harrison)
menggambarkan peningkatan suhu tubuh yang disebabkan oleh perpindahan termostatik ke atas set
point dari pusat termoregulasi hipotalamus. Suhu adalah salah satu respons fisiologis yang paling
sering dipantau selama sakit. ( porth physiology edisi 9)
merupakan peningkatan suhu tubuh yang dihasilkan dari peningkatan yang diinduksi sitokin di set
point dari pusat termostatik di hipotalamus. ( porth physiology edisi 9)
Respon tidak spesifik yang dimediasi oleh pirogen endogen dilepaskan dari sel inang di respons
terhadap gangguan menular atau tidak menular. ( porth physiology edisi 9)
Physiological fever : interlukin 1 memediasi peningkatan dari termoregulasi set point of the
hipotalamic center
Clinical fever : peningkatan body temperature 1 C atau lebih dari rata-rata at site of temperature
recording
 Rectal temperature >38.0 C
 Oral temperature >37.6 C
 Axillary temperature >37.4 C
Phase of fever: (IAP Pediatric textbook)
1. Phase ketika temperatur meningkat
- Karakteristik :
 discomfort mungkin disebabkan karena penurunan dari heat loss yang dapat menyebabkan
vasokontriksi atau peningkatan heat production yang dapat menyebabkan shivering
 cold
 skin feels cold
2. Phase ketika temperatur stabilisation (fastigium)
- Heat loss dan heat producction balance in normal health but set point hipotalamic tinggi
- Karakteristik :
 Flushed or pink apperance
 Child feels comfortable without shivering
3. Phase ketika temperature turun atau defensencence ( turun secara bertahap dalam 2-3 hari ke suhu
yang normal)
Etiologi :
Mekanisme of fever : (internal medicine harrison dan Porth pathophysiology)
Substasi yang menyebabkan demam = Pyrogen
Pyrogen dibagi menjadi 2 :

Eksogen : berasal dari luar hospes (mikroorganisme, toksin)
 Kelompok eksogen yang paling dikenal adalah kelompok molekul heterogen yang umum
bagi semua bakteri gram negatif yaitu endotoksin (lipopolisakarida/LPS) yang dapat
ditemukan dalam membran kuar semua bakteri gram negatif yang terdapat suatu lipid A
dan inti polisakarida yang menempel pada rantai sisi polisakarida O


Untuk bakteri gram positif pyrogen yang poten meliputi : asam lipoteikoat,
peptidoglikan, dan berbagai eksotoksin dan enterotoksin.
Endogen : yang di produksi oleh penjamu atau polipepetida (sitokin) yang dihasilkan oleh jenis sel
penjamu terutama monosit/makrofag, umumnya sebagai respons terhadap stimulus yang biasanya
dicetuskan oleh infeksi atau inflamasi
Infections toxin and other inducer of endogenous pyrogen
Menginduksi monosit dan makrofage endotelial cell, B
lymphocyte, mesangial cell, keratinocyte, epitelial cell, glia
cell
IL-1, IL-6,TNF-alfa
Blood stream to hipotalamus (anterior)
Sel endotel OVLT (vscularum laminae terminalis)
Melepas asam arakidonat
Melepaskan derivatnya PGE2
Mengeluarkan cyclooxygenase-2
Berikatan dengan reseptornya
Aktivasi cyclic adenosine monofosfate (CAMP)
Meningkatkan set point
Heat conservation dan heat production meningkat
FEVER
Pattern of fever (clinical manual of fever in children dan IAP pediatric)
1.
-
Continous/sustain/persistant
Meningkatnya suhu tubuh yang menetap dengan fluktuasi max 0,4 C selama periode 24 jam
No assosiated with chill or rigous
Tidak ada normal diurnal fluktuasi
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
-
-
Contoh : thyphoid fever, malignant falcifarum malaria, maybe assosiated with bacterial
endocarditis , TB, drug fever
Remitten fever
Menurun nya temperature setiap hari tetapi tidak sampai ke suhu normal (paling sering ditemukan
di kasus pediatrik dan tidak spesifik pada penyakit tertentu)
Biasanya paling sering terjadi karena infeksi
Contoh : viral or bacterual disease
Intermitten fever
Menurun temperature setiap hari sampai ke suhu yang noemal biasanya pada pagi hari dan suhu
kemmbali memuncak pada saat sore hari
Merupakan jenis demam yang terbanyak kedua yang ditemukan di praktik klinis
Contoh : malaria, lymphoma, endocarditis
Hectic or septic fever
Terjadi saat demam remitten atau intermitten menunjukkan perbedaan antara puncak dan titik
terendah suu yang sangat besar
Contoh : kawasaki disease, pyogenic infection
Quotidian fever
Disebabkan oleh plasmodium vivax, ditandai dengan paroksisme demam yang terjadi setiap hari
Contoh: malaria cause Plasmodium vivax
Double quotidian fever
Memiliki 2 lojakan dala 12 jam (siklus 12 jam) atau 2 paroxysme of fever in 24 jam
Contoh : Kalaazar, juvenile idiopatgic athritis drug fever (eg. Carbamazepine), milliary
tuberculosis, right side endocarditis
Undulant fever
Peningkatan suhu seara perlahan dan menetap tinggi selama beberapa hari kemudian secara
perlahan turun menjadi normal
Contoh :penyebab brucella
Prolong fever
Menggambarkan 1 penyakit dengan lama demam melebihi yang diharapkan untuk penyakitnya
Contoh: > 10 hari untuk ISPA
Recurrent fever
3 atau lebih episode demam selama periode 6 bulan demam interval bebas gejala minimal 7 hari
untuk memisahkan periode atau demam yang timbul kembali dengan interbal irregular pada suatu
penyakit yang melibatkan organ yang sama (contohnya : urinary tract) atau sistem organ multiple.
Contoh :
o Infeksi
Viral (URTI, EBV)
Bacterial (UTI, brucelle)
Fungi (histoplasmosis)
Parasit (malaria, toxoplasmosis)
o Non infeksi
Imunmediates (SLE)
Neoplasma
Drug fever
Auto inflamantory disease
10. Relapsing fever
- Istilah yang sering digunakan untuk demam recurrent yang disebabkan oleh sejumlah spesies
borrelia dan ditularkan melalui kutu (louse-boenw RF) atau tiks (tiks-borne RF)
- Maksimal temeprature : 40,6 C in tick borne
- Maksimal temperature: 39,5 C in louse borne
11. Periodic fever
- Episode demam recurrent dengan interbal regular atau irregular . tiap episode diikuti 1 sampai
beberapa hari dan minggu/bulan dari normal temperature
- Contoh:
Malaria
o Tertian : demam spike every hari ke 3
o Kuantana : demam spike every hari ke 4
12. Pel-ebstein fever
- Khusus limfoma hodgkin(LH)
- Karakteristik : episode demam recurrent yang berlangsung 3-10 hari diikuti oleh periode afebril
dalam durasi serupa
- Penyebab: destruksi jaringan/berhubungan dengan anemia hemolitik
Classification based on duration (jurnal fever)
-
-
-
Acute (< 7 days)
o Malaria
o Viral related upper respiratory tract infection
Sub acute (< 2 week)
o Intraabdominal abses
o Thypoid
Chorinic or persistant (>2 week)
o TB
o HIV
o Cancer
o Connective tissue disease
Manifestasi
-
Chill (rigor)
Myalgia
Headache
Anorexia
Excessive space
Fatique
Delirium
Oliguria
Tachycardy : meningkat 10 beat per minute for every 1C temperature elevated
Tachypnea : meningkat 2,5 breath per minute for every 1C temperature evevated
-
Fuctional murmur dan 3rd heart sound
Clinical differentiation between viral and bacterial (IAP Pediatric)
FEVER OF UNKNOWN ORIGIN (IAP Pediatric dan Internal medicine)
Definisi:
1. Demam dengan suhu >38,3 C pada beberapa kali pengukuran
2. Durasi lebih dari 3 minggu
3. Kegagalan untuk memperoleh diagnosis setelah dilakukan pemeriksaan selama 1 minggu di
rumah sakit
Tipe/klasifikasi FUO
1.
2.
-
Classic
Temperature > 38.3 C
Durasi > 3 week
Harus di evaluasi minimal 3 outpatirt departement visit atau 3 hari pasien nya stay di rumah sakit
Contoh : infection disease, malignancy, inflamatory disease, drug fever.
Nasocomial
Temperature >38.3 C
Berkembang pada saat pasien menerima acute care in infection in hospital
Penyelidikan selama 3 hari termasuk pemeriksaan kultur dengan inkubasi 2 hari termasuk lama
minimal untuk menegakan diagnosis.
- Penyebab: trombofeblitis septic, colitis, drug fever
3. Neutropenic
- Temperatur ≥38,3C dengan beberapa kali pengukuran
- Neutrofil <500/ml3 (menurun hingga dibawah level tersebut dalam waktu 1-2 hari)
-
Diagnosis : penyebab demam tidak ditemukan setelah 3 hari penyelidikan yang mencakup
inkubasi kultir selama 2 hari
4. Berkaitan dengan HIV
- Temperatur ≥38,3C dengan beberapa kali pengukuran
- Waktu > 4 minggu pada pasien rawat jalan yang menderit HIV atau pada pasien di RS yang
dirawat > 3 hari pada pasien HIV.
- Penyebab : TB, lifoma non hodgkin, drug fever.
Download