Temperatur tubuh di kontrol oleh hypothalamus. Neuron di kedua hypothalamus (anterior dan posterior menerima 2 sinyal yaitu : 1. Peripheral nerve : yang mentransmisikan informasi dari warmth/cold receptor di kulit 2. Temperature of the blood bathing the region Kedua sinyal di atas di intergrasikan oleh thermoregulatory center of the hypothalamus untuk menyeimbangkan temperatur normal. Human metabolic rate memproduksi panas untuk menyeimbangkan temperature tubuh sekitar 36.5– 37.5°C (97.7–99.5°F). Normal body temperature Oral temperature : rata-rata 36.8 C dengan low level di jam 6 A.M dan higher levels di jam 4-6 P.M maximal normal : 37.2 C (98.9 F) at 6 A.M. and 37.7 C (99.9 F) at 4 P.M A.M. temperature of >37.2 C (>98.9 F) or P.M. temperature of >37.7 C (>99.9 F) would define a fever Rectal temperature : Rectal temperature umumnya O.4 C (0,70F) lebih tinggi daripada oral hal ini mungkin disebabkan oleh mulut pernapasan, yang merupakan faktor pada pasien dengan infeksi saluran pernapasan dan pernapasan cepat. Suhu esofagus yang lebih rendah mencerminkan inti secara dekat suhu. Fever atau pyrexia Definisi : peningkatan dari body temperature di atas yang normal sebagai akibat dari perubahan termoregulasi yang terletak dalam hipotalamus anterior (internal medicine harrison) menggambarkan peningkatan suhu tubuh yang disebabkan oleh perpindahan termostatik ke atas set point dari pusat termoregulasi hipotalamus. Suhu adalah salah satu respons fisiologis yang paling sering dipantau selama sakit. ( porth physiology edisi 9) merupakan peningkatan suhu tubuh yang dihasilkan dari peningkatan yang diinduksi sitokin di set point dari pusat termostatik di hipotalamus. ( porth physiology edisi 9) Respon tidak spesifik yang dimediasi oleh pirogen endogen dilepaskan dari sel inang di respons terhadap gangguan menular atau tidak menular. ( porth physiology edisi 9) Physiological fever : interlukin 1 memediasi peningkatan dari termoregulasi set point of the hipotalamic center Clinical fever : peningkatan body temperature 1 C atau lebih dari rata-rata at site of temperature recording Rectal temperature >38.0 C Oral temperature >37.6 C Axillary temperature >37.4 C Phase of fever: (IAP Pediatric textbook) 1. Phase ketika temperatur meningkat - Karakteristik : discomfort mungkin disebabkan karena penurunan dari heat loss yang dapat menyebabkan vasokontriksi atau peningkatan heat production yang dapat menyebabkan shivering cold skin feels cold 2. Phase ketika temperatur stabilisation (fastigium) - Heat loss dan heat producction balance in normal health but set point hipotalamic tinggi - Karakteristik : Flushed or pink apperance Child feels comfortable without shivering 3. Phase ketika temperature turun atau defensencence ( turun secara bertahap dalam 2-3 hari ke suhu yang normal) Etiologi : Mekanisme of fever : (internal medicine harrison dan Porth pathophysiology) Substasi yang menyebabkan demam = Pyrogen Pyrogen dibagi menjadi 2 : Eksogen : berasal dari luar hospes (mikroorganisme, toksin) Kelompok eksogen yang paling dikenal adalah kelompok molekul heterogen yang umum bagi semua bakteri gram negatif yaitu endotoksin (lipopolisakarida/LPS) yang dapat ditemukan dalam membran kuar semua bakteri gram negatif yang terdapat suatu lipid A dan inti polisakarida yang menempel pada rantai sisi polisakarida O Untuk bakteri gram positif pyrogen yang poten meliputi : asam lipoteikoat, peptidoglikan, dan berbagai eksotoksin dan enterotoksin. Endogen : yang di produksi oleh penjamu atau polipepetida (sitokin) yang dihasilkan oleh jenis sel penjamu terutama monosit/makrofag, umumnya sebagai respons terhadap stimulus yang biasanya dicetuskan oleh infeksi atau inflamasi Infections toxin and other inducer of endogenous pyrogen Menginduksi monosit dan makrofage endotelial cell, B lymphocyte, mesangial cell, keratinocyte, epitelial cell, glia cell IL-1, IL-6,TNF-alfa Blood stream to hipotalamus (anterior) Sel endotel OVLT (vscularum laminae terminalis) Melepas asam arakidonat Melepaskan derivatnya PGE2 Mengeluarkan cyclooxygenase-2 Berikatan dengan reseptornya Aktivasi cyclic adenosine monofosfate (CAMP) Meningkatkan set point Heat conservation dan heat production meningkat FEVER Pattern of fever (clinical manual of fever in children dan IAP pediatric) 1. - Continous/sustain/persistant Meningkatnya suhu tubuh yang menetap dengan fluktuasi max 0,4 C selama periode 24 jam No assosiated with chill or rigous Tidak ada normal diurnal fluktuasi 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. - - Contoh : thyphoid fever, malignant falcifarum malaria, maybe assosiated with bacterial endocarditis , TB, drug fever Remitten fever Menurun nya temperature setiap hari tetapi tidak sampai ke suhu normal (paling sering ditemukan di kasus pediatrik dan tidak spesifik pada penyakit tertentu) Biasanya paling sering terjadi karena infeksi Contoh : viral or bacterual disease Intermitten fever Menurun temperature setiap hari sampai ke suhu yang noemal biasanya pada pagi hari dan suhu kemmbali memuncak pada saat sore hari Merupakan jenis demam yang terbanyak kedua yang ditemukan di praktik klinis Contoh : malaria, lymphoma, endocarditis Hectic or septic fever Terjadi saat demam remitten atau intermitten menunjukkan perbedaan antara puncak dan titik terendah suu yang sangat besar Contoh : kawasaki disease, pyogenic infection Quotidian fever Disebabkan oleh plasmodium vivax, ditandai dengan paroksisme demam yang terjadi setiap hari Contoh: malaria cause Plasmodium vivax Double quotidian fever Memiliki 2 lojakan dala 12 jam (siklus 12 jam) atau 2 paroxysme of fever in 24 jam Contoh : Kalaazar, juvenile idiopatgic athritis drug fever (eg. Carbamazepine), milliary tuberculosis, right side endocarditis Undulant fever Peningkatan suhu seara perlahan dan menetap tinggi selama beberapa hari kemudian secara perlahan turun menjadi normal Contoh :penyebab brucella Prolong fever Menggambarkan 1 penyakit dengan lama demam melebihi yang diharapkan untuk penyakitnya Contoh: > 10 hari untuk ISPA Recurrent fever 3 atau lebih episode demam selama periode 6 bulan demam interval bebas gejala minimal 7 hari untuk memisahkan periode atau demam yang timbul kembali dengan interbal irregular pada suatu penyakit yang melibatkan organ yang sama (contohnya : urinary tract) atau sistem organ multiple. Contoh : o Infeksi Viral (URTI, EBV) Bacterial (UTI, brucelle) Fungi (histoplasmosis) Parasit (malaria, toxoplasmosis) o Non infeksi Imunmediates (SLE) Neoplasma Drug fever Auto inflamantory disease 10. Relapsing fever - Istilah yang sering digunakan untuk demam recurrent yang disebabkan oleh sejumlah spesies borrelia dan ditularkan melalui kutu (louse-boenw RF) atau tiks (tiks-borne RF) - Maksimal temeprature : 40,6 C in tick borne - Maksimal temperature: 39,5 C in louse borne 11. Periodic fever - Episode demam recurrent dengan interbal regular atau irregular . tiap episode diikuti 1 sampai beberapa hari dan minggu/bulan dari normal temperature - Contoh: Malaria o Tertian : demam spike every hari ke 3 o Kuantana : demam spike every hari ke 4 12. Pel-ebstein fever - Khusus limfoma hodgkin(LH) - Karakteristik : episode demam recurrent yang berlangsung 3-10 hari diikuti oleh periode afebril dalam durasi serupa - Penyebab: destruksi jaringan/berhubungan dengan anemia hemolitik Classification based on duration (jurnal fever) - - - Acute (< 7 days) o Malaria o Viral related upper respiratory tract infection Sub acute (< 2 week) o Intraabdominal abses o Thypoid Chorinic or persistant (>2 week) o TB o HIV o Cancer o Connective tissue disease Manifestasi - Chill (rigor) Myalgia Headache Anorexia Excessive space Fatique Delirium Oliguria Tachycardy : meningkat 10 beat per minute for every 1C temperature elevated Tachypnea : meningkat 2,5 breath per minute for every 1C temperature evevated - Fuctional murmur dan 3rd heart sound Clinical differentiation between viral and bacterial (IAP Pediatric) FEVER OF UNKNOWN ORIGIN (IAP Pediatric dan Internal medicine) Definisi: 1. Demam dengan suhu >38,3 C pada beberapa kali pengukuran 2. Durasi lebih dari 3 minggu 3. Kegagalan untuk memperoleh diagnosis setelah dilakukan pemeriksaan selama 1 minggu di rumah sakit Tipe/klasifikasi FUO 1. 2. - Classic Temperature > 38.3 C Durasi > 3 week Harus di evaluasi minimal 3 outpatirt departement visit atau 3 hari pasien nya stay di rumah sakit Contoh : infection disease, malignancy, inflamatory disease, drug fever. Nasocomial Temperature >38.3 C Berkembang pada saat pasien menerima acute care in infection in hospital Penyelidikan selama 3 hari termasuk pemeriksaan kultur dengan inkubasi 2 hari termasuk lama minimal untuk menegakan diagnosis. - Penyebab: trombofeblitis septic, colitis, drug fever 3. Neutropenic - Temperatur ≥38,3C dengan beberapa kali pengukuran - Neutrofil <500/ml3 (menurun hingga dibawah level tersebut dalam waktu 1-2 hari) - Diagnosis : penyebab demam tidak ditemukan setelah 3 hari penyelidikan yang mencakup inkubasi kultir selama 2 hari 4. Berkaitan dengan HIV - Temperatur ≥38,3C dengan beberapa kali pengukuran - Waktu > 4 minggu pada pasien rawat jalan yang menderit HIV atau pada pasien di RS yang dirawat > 3 hari pada pasien HIV. - Penyebab : TB, lifoma non hodgkin, drug fever.