Uploaded by As-Shufi

MOU RS SAYANG RAKYAT

advertisement
PERJANJIAN KERJASAMA
ANTARA
RUMAH SAKIT SAYANG RAKYAT MAKASSAR
DENGAN
PT ASURANSI UMUM BUMIPUTERA MUDA 1967
TENTANG
PELAYANAN KESEHATAN PESERTA ASURANSI / TERTANGGUNG
Nomor
Nomor
:
:
Pada hari ini ………… tanggal ………… bulan ………. tahun …………. (…… -……..……….), kami yang bertanda tangan di bawah ini :
I. RUMAH SAKIT SAYANG RAKYAT, yang berkendudukan dan berkantor di Jalan
........................ dalam hal ini diwakili oleh ....................., sebagai Direktur
Rumah Sakit SAYANG RAKYAT yang didirikan berdasarkan Akta Notaris
No.………… tertanggal…………….yang dimuat oleh Notaris ……………. yang
berkendudukan di kota …………dan mengenai perubahan…………. telah
diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian
Hukum dan Aksasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Nomor : ……….-,
untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
II. PT. ASURANSI UMUM BUMIPUTERA MUDA 1967, yang berkedudukan dan
berkantor di Jl. Wolter Monginsidi No. 63 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan suatu
perseroan yang didirikan berdasarkan akta nomor 7 tanggal 8 desember 1967
yang di buat oleh dan di harapan Notaris Raden Soerojo Wongsowidjojo, SH,
Notaris di jakarta dan telah disalin oleh notaris Raharti Sudjarjati,SH Notaris di
Jakarta beserta perubahan-perubahannya yang terakhir dengan Akta Nomor 4
Tanggal 08 April 2019, yang dibuat oleh dan dihadapan Maria Gunarti, SH, MKN,
Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia AHU-AH.01.03-0206039 tanggal 15 April
2019, dalam hal ini diwakili oleh RIO RIZKI selaku Kepala Cabang Makassar
yang sebagaimana demikian bertindak untuk dan atas nama PT. ASURANSI
UMUM BUMIPUTERA MUDA 1967 berdasarkan surat kuasa Direksi Nomor
…………… tanggal : …………2019 untuk selanjutnya di sebut sebagai PIHAK
KEDUA.
1
Paraf
PIHAK
PERTAMA
PIHAK
KEDUA
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, secara bersama–sama disebut PARA
PIHAK, menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut :
A. PIHAK PERTAMA adalah penyedia jasa kesehatan yang telah mendapatkan ijin
operasional dari Kementerian Kesehatan RI, untuk menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan rawat darurat kepada masyarakat.
B. PIHAK KEDUA adalah perusahaan yang menyelenggarakan program Asuransi
Kesehatan, dalam menjalankan operasionalnya bermaksud mengadakan
kerjasama dengan PIHAK KEDUA dalam bidang pelayanan kesehatan bagi
seluruh nasabah / pemegang polis yang menjadi PESERTA program Asuransi
Kesehatan PIHAK PERTAMA
C. PIHAK KEDUA menunjuk kepada PIHAK PERTAMA sebagai Rumah Sakit
pusat rujukan nasional yang memberikan pelayanan kesehatan bagi seluruh
nasabah/pemegang polis yang menjadi peserta / tertanggung program asuransi
kesehatan dengan persetujuan PIHAK KEDUA.
D. Pelayanan yang dimaksud adalah semua pelayanan kesehatan yang disediakan
oleh PIHAK PERTAMA berupa Rawat Jalan dan Rawat Inap berikut pelayanan
Gawat Darurat, Penunjang Medis, Operasi Bedah, Gigi, Imunisasi dasar balita,
pelayanan KB, pelayanan ANC dan Farmasi.
E. Bahwa Para Pihak sebelumnya telah membuat dan menandatangani perjanjian
kerjasama tanggal ........... Nomor : ........... dan ............., dan telah berakhir pada
tanggal ................ .
F. Bahwa Para Pihak sepakat untuk memperpanjang Perjanjian Kerjasama
Pelayanan Kesehatan bagi seluruh nasabah/pemegang polis yang menjadi
peserta/tertanggung program asuransi kesehatan PT. Asuransi Bumiputeramuda
1967 dengan ketentuan dan syarat sebagai berikut :
PASAL 1
DASAR HUKUM
1. Undang – Undang Nomor : 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran;
2. Undang – Undang
Nasional;
Nomor : 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial
3. Undang – Undang Nomor : 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;
4. Undang – Undang Nomor : 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit;
5. Peraturan Pemerintah Nomor : 74 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum;
2
Paraf
PIHAK
PERTAMA
PIHAK
KEDUA
6. Peraturan Pemerintah Nomor : 28 Tahun 2018 Tentang Kerjasama Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Dalam Negeri Nomor : 22 Tahun 2009 Tentang Petunjuk
Teknis Tatacara Kerjasama Daerah;
8. Peraturan Presiden Nomor : 82 Tahun 2018 Tentang Jaminan Kesehatan;
9. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 1677/Menkes/Per/XII/2005 Tentang
Organisasi dan Tata Kelola RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 001 Tahun 2012 Tentang Sistem Rujukan
Pelayanan Kesehatan Perorangan;
11. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor : 137/PMK.05/2014 Tentang Tarif
Layanan Badan Layanan Umum RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 4 Tahun 2017 Tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2016 Tentang Standar Tarif
Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan.
PASAL 2
KETENTUAN UMUM
1. Layanan Kesehatan adalah seluruh jasa kesehatan yang diberikan oleh PIHAK
PERTAMA kepada Peserta PIHAK KEDUA yang meliputi tindakan promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif berupa rawat inap, rawat jalan, one day care,
one day surgery, operasi pembedahan dan/ atau tindakan medis tertentu;
2. Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan kepada
Peserta/tertanggung agar memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan
perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan oleh
PIHAK KEDUA;
3. Surat Rujukan adalah surat yang berisi rujukan medis dan sekaligus sebagai
jaminan yang diterbitkan oleh PIHAK KEDUA untuk menjamin pembayaran
seluruh biaya penyelenggaraan layanan kesehatan oleh PIHAK PERTAMA
kepada peserta/tertanggung PIHAK KEDUA atas pembiayaan pelayanan
kesehatan kepada Peserta/tertanggung PIHAK KEDUA;
4. Peserta/tertanggung adalah seluruh nasabah/pemegang polis yang memenuhi
persyaratan memperoleh bantuan fasilitas kesehatan dari PIHAK KEDUA yang
namanya tercantum dalam daftar peserta yang diterbitkan / diserahkan oleh
PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan;
5. Kartu Peserta adalah kartu/identitas yang diterbitkan oleh PIHAK KEDUA dan
telah diaktivasi oleh PIHAK KEDUA sebagai bukti kepesertaan untuk
memperoleh pelayanan kesehatan;
3
Paraf
PIHAK
PERTAMA
PIHAK
KEDUA
6. Rawat Inap adalah semua jenis pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
PIHAK PERTAMA dalam upaya pemulihan kesehatan yang diperuntukkan bagi
peserta/nasabah/tertanggung yang menginap.
7. Rawat Jalan adalah semua jenis pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
PIHAK PERTAMA dalam upaya pemulihan kesehatan yang diperuntukkan bagi
peserta/nasabah/tertanggung yang berobat di poliklinik tanpa harus menginap.
8. Gawat Darurat adalah pelayanan kesehatan yang diberikan untuk peserta/
nasabah/tertanggung yang berada pada kondisi memaksa segera untuk segera
dilakukan tindakan, termasuk jika layanan tersebut harus dilakukan di luar jam
kerja atau hari libur resmi.
9. Rawat Inap Khusus adalah pelayanan kesehatan di Rumah Sakit dimana
peserta/nasabah/tertanggung menginap pada ruang yang membutuhkan
perawatan Khusus yang meliputi ruang Rawat Intensif, High Care, Rawat Intensif
Cardio Care, Neonatal Intensif Care dan Postnatal Intensif Care.
10. Penunjang Medis adalah layanan kesehatan yang dimaksudkan sebagai
pendukung dan antara lain terdiri dari laboratorium, radiologi, hemodialisa,
fisioterapi, dan gizi.
11. Tarif adalah harga pelayanan kesehatan yang dibebankan kepada PIHAK
KEDUA sebagai pembayaran atas pelayanan kesehatan yang diterima peserta/
nasabah/tertanggung dari PIHAK KEDUA yang berlaku sebagai tarif umum di RS
PIHAK PERTAMA pada saat peserta/nasabah/tertanggung memperoleh
Pelayanan Kesehatan.
PASAL 3
LINGKUP PELAYANAN KESEHATAN
(1) PIHAK PERTAMA menyediakan Pelayanan Kesehatan untuk PIHAK KEDUA
berupa pelayanan meliputi Gawat Darurat, Rawat Jalan, Rawat Inap, Rawat
Inap Khusus, Penunjang Medis, Operasi Bedah, Imunisasi dasar balita,
pelayanan KB, pelayanan ANC dan Farmasi secara optimal baik fasilitas
maupun mutu layanan kesehatan, pemeriksaan, pengobatan, tindakan medis
serta perawatan sesuai fasilitas dan kemampuan PIHAK PERTAMA.
(2) Pelayanan Kesehatan yang diberikan PIHAK PERTAMA meliputi penyediaan
semua fasilitas yang tersedia di RS PIHAK PERTAMA pada setiap hari kerja,
sedangkan di luar jam kerja dan pada hari libur, Pelayanan Kesehatan diberikan
melalui Unit Gawat Darurat.
(3) PIHAK PERTAMA akan memberikan obat-obatan yang terkait dengan
perawatan Tertanggung PIHAK KEDUA.
(4) PIHAK PERTAMA membuka kesempatan kepada PIHAK KEDUA untuk
menawarkan layanan kesehatan lainnya yang juga diselenggarakan oleh PIHAK
4
Paraf
PIHAK
PERTAMA
PIHAK
KEDUA
PERTAMA di luar pelayanan yang telah dicantumkan pada Pasal 3 ayat (1) dari
Perjanjian ini, sebagai suatu perjanjian baru lainnya jika hal tersebut sudah
menjadi kesepakatan PARA PIHAK.
(5) Jenis obat-obatan adalah obat-obatan yang sesuai dengan standar Daftar Obat
Essensial Nasional (DOEN), ISO atau IIMS sebagaimana Daftar Formularium
resmi dari PIHAK PERTAMA.
PASAL 4
PENEMPATAN KELAS PERAWATAN
(1) Penempatan peserta yang memerlukan rawat inap di Rumah Sakit PIHAK
PERTAMA, disesuaikan dengan kelas perawatan yang menjadi haknya
berdasarkan ketentuan yang berlaku pada PIHAK KEDUA, sebagaimana
tercantum dalam surat rujukan dari PIHAK KEDUA.
(2) Apabila dalam keadaan kelas perawatan yang menjadi hak penderita pada saat
itu tidak tersedia/penuh, penderita sementara dapat menempati kelas perawatan
yang bukan haknya satu tingkat lebih tinggi dari haknya, sampai dengan
tersedianya kelas yang menjadi haknya, selisih biaya penempatan kelas kamar
rawat inap tersebut menjadi tanggungan PIHAK KEDUA maksimal 2 x 24 Jam.
(3) Apabila penderita meminta kelas perawatan lebih tinggi dari hak kelas perawatan
yang menjadi haknya maka PIHAK PERTAMA wajib menjelaskan bahwa selisih
tarif dari hak kelas perawatan yang diminta bukan menjadi beban PIHAK KEDUA
tetapi menjadi beban peserta/tertanggung, dalam hal ini berdasarkan surat
pernyataan persetujuan dari peserta/tertanggung.
(4) Dalam hal selisih harga biaya akibat kenaikan hak kelas perawatannya (tindakan,
honor, dokter, tarif operasi, dll) menjadi tanggungan atau beban peserta dan
selisih harga/biaya ditagihkan langsung kepada pasien oleh PIHAK KEDUA.
(5) Apabila ada tindakan pemeriksaan yang diperlukan dan tidak dapat dilaksanakan
PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA diwajibkan memberitahukan kepada
PIHAK KEDUA untuk mendapatkan persetujuan dilakukan rujukan dan biaya
menjadi tanggungan PIHAK KEDUA.
PASAL 5
5
Paraf
PIHAK
PERTAMA
PIHAK
KEDUA
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
(1) PIHAK PERTAMA wajib memberikan fasilitas pelayanan kesehatan yang
tersedia kepada peserta/tertanggung PIHAK KEDUA pada setiap waktu yang
diperlukan sesuai dengan kesepakatan yang telah ditentukan.
(2) PIHAK PERTAMA berkewajiban menerima dan melayani peserta/tertanggung
yang membawa Kartu Pengenal dan Surat Jaminan maupun yang tidak
membawa Surat Jaminan, dalam hal peserta/tertanggung dalam keadaan
darurat.
(3) PIHAK PERTAMA berkewajiban menyampaikan kepada PIHAK KEDUA seluruh
tagihan biaya pelayanan kesehatan yang telah diberikan kepada
peserta/tertanggung PIHAK KEDUA setiap saat dengan melampirkan kuitansi,
perincian biaya perawatan, formulir klaim dan surat jaminan biaya perawatan
yang ditagihkan pada bulan berikutnya paling lambat tanggal 20 setiap bulan.
(4) PIHAK PERTAMA tidak mengenakan biaya apapun kepada peserta/tertanggung
PIHAK KEDUA untuk setiap tindakan pelayanan kesehatan yang sesuai jaminan
dengan biaya termasuk kartu berobat yang dapat ditagihkan ke PIHAK KEDUA.
(5) PIHAK PERTAMA berhak menolak penggunaan Kartu Pengenal dan Surat
Jaminan yang dibawa apabila:
a. Tanda tangan pejabat pengirim Surat Jaminan tidak sesuai dengan tanda
tangan pejabat yang berwenang dari PIHAK KEDUA yang contoh tanda
tangannya sudah diberitahukan sebelumnya disertai cap asli PIHAK KEDUA.
b. Surat Jaminan memakai blangko yang di photo copy kecuali faksimili atau
scan dari email.
c. Identitas pasien tidak sesuai dengan yang tertulis pada Surat Jaminan.
d. Data yang tercantum dalam Surat Pengantar/Surat Jaminan dihapus atau
dicoret.
e. Nama pasien PIHAK KEDUA tidak tercantum dalam daftar yang dikirimkan.
(6) PIHAK PERTAMA berhak melakukan perubahan tarif dengan pemberitahuan
tertulis kepada PIHAK KEDUA paling lambat 1 (satu) bulan sebelumnya.
Pembiayaan atas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA
mengikuti tarif Umum yang berlaku di PIHAK PERTAMA.
(7) PIHAK PERTAMA berhak memperoleh pembayaran atas pelayanan kesehatan
yang telah diberikan kepada peserta/pasien PIHAK KEDUA sesuai ketentuan
dan tata cara pembayaran yang disepakati para pihak.
PASAL 6
6
Paraf
PIHAK
PERTAMA
PIHAK
KEDUA
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
(1) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang
tersedia pada PIHAK PERTAMA setiap waktu yang diperlukan sesuai dengan
kesepakatan yang ada.
(2) PIHAK KEDUA berhak melakukan pemantauan terhadap peserta/tertanggung
selama peserta/tertanggung mendapat perawatan di Rumah Sakit PIHAK
PERTAMA baik melalui kunjungan langsung maupun sarana komunikasi
elektronik.
(3) PIHAK KEDUA berkewajiban mematuhi peraturan yang berlaku di Rumah Sakit
PIHAK PERTAMA.
(4) PIHAK KEDUA berkewajiban menjamin sepenuhnya semua biaya Pelayanan
Kesehatan peserta/tertanggung sesuai dengan tagihan PIHAK PERTAMA.
(5) PIHAK KEDUA berkewajiban membayar klaim kepada PIHAK PERTAMA,
apabila klaim sudah diajukan dan diverifikasi serta kelengkapan administrasinya
telah terpenuhi.
(6) PIHAK KEDUA berkewajiban memberi nomor telepon contact person kepada
PIHAK PERTAMA .
(7) Apabila terjadi penggantian pejabat pada PIHAK KEDUA maka wajib
menyampaikan sesegera mungkin pada PIHAK PERTAMA nama dan tanda
tangan pejabat baru PIHAK KEDUA tersebut.
(8) PIHAK KEDUA berkewajiban memberikan semua data peserta/tertanggung
secara tertulis.
(9) PIHAK KEDUA berkewajiban meng update informasi secara tertulis jika terjadi
perubahan data sebagaimana dimaksud Pasal 6 ayat (8).
(10) PIHAK KEDUA berkewajiban memberikan laporan tertulis kepada PIHAK
PERTAMA apabila ada peserta/tertanggung yang sudah tidak berhak
menggunakan fasilitas dari PIHAK KEDUA.
PASAL 7
PROSEDUR PELAYANAN
(1) PIHAK PERTAMA hanya menerima pasien PIHAK KEDUA yang dilengkapi
dengan Kartu Pengenal dan Surat Jaminan, kecuali dalam keadaan darurat atau
pada hari libur. Surat Jaminan tersebut akan dilengkapi dalam tenggang waktu
paling lambat 1 x 24 jam berikutnya.
7
Paraf
PIHAK
PERTAMA
PIHAK
KEDUA
(2) Apabila dalam tenggang waktu 1 x 24 jam jatuh pada hari libur, maka diberi
waktu 1 x 24 jam pada hari berikutnya sebagai hari kerja yang tidak jatuh pada
hari libur
(3) Peserta/tertanggung PIHAK KEDUA yang dikirim, akan ditempatkan pada kelas
perawatan sesuai dengan Surat Jaminan.
(4) Apabila ruang kelas rawat inap sebagaimana yang disebut dalam Surat Jaminan
tidak tersedia maka peserta/tertanggung PIHAK KEDUA untuk sementara
waktu dapat dititip pada kelas satu tingkat lebih tinggi dari yang dijaminnya
dengan toleransi selama 2 x 24 jam sampai kelas rawat inap yang menjadi
haknya tersedia, begitu pula jika untuk sementara waktu ruang kelas rawat inap
sebagaimana yang disebut dalam surat jaminan tidak tersedia maka
peserta/tertanggung PIHAK KEDUA dapat ditempatkan pada kelas rawat inap
satu tingkat lebih rendah dari haknya sampai kelas rawat inap yang menjadi
haknya tersedia.
(5) Apabila peserta/tertanggung PIHAK KEDUA memilih kelas rawat inap yang
lebih tinggi, yang tidak sesuai dengan Surat Jaminan, maka selisih biaya yang
berkaitan dengan fasilitas rawat inap tersebut dibebankan kepada
peserta/tertanggung
PIHAK
KEDUA
dengan
membuat
pernyataan
kesediaannya untuk membayar selisih biaya pada saat yang bersangkutan
keluar dari Rumah Sakit.
(6) Peserta/tertanggung PIHAK KEDUA yang berobat di Rumah Sakit PIHAK
PERTAMA, wajib menyelesaikan seluruh administrasi pengobatannya sebelum
yang bersangkutan meninggalkan Rumah Sakit PIHAK PERTAMA.
(7) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) dilewati
tanpa Tertanggung menunjukkan Surat Jaminan, maka yang bersangkutan akan
diperlakukan sebagai pasien umum.
PASAL 7
TATA CARA PEMBAYARAN
(1) PIHAK PERTAMA mengajukan penagihan secara tertulis atas Pelayanan
Kesehatan yang diterima pasien/tertanggung kepada PIHAK KEDUA, paling
lambat 1 (satu) bulan setelah pasien/tertanggung selesai menjalani perawatan.
(2) PIHAK PERTAMA mengajukan penagihan dengan melengkapi dokumen
berupa :
a. Fotocopy Surat Jaminan.
b. Kuitansi asli dengan materai sesuai nominal.
c. Perincian asli biaya Pelayanan Kesehatan, termasuk biaya dokter,
pembedahan dan tindakan medis lainnya.
d. Resume medis Tertanggung.
8
Paraf
PIHAK
PERTAMA
PIHAK
KEDUA
(3) PIHAK PERTAMA menerbitkan kuitansi dan rincian tagihan asli hanya satu kali
kepada PIHAK KEDUA atau peserta/tertanggung PIHAK KEDUA khusus untuk
biaya yang ditanggung sendiri oleh peserta/tertanggung PIHAK KEDUA.
(4) PIHAK KEDUA akan melakukan pembayaran kepada PIHAK PERTAMA melalui
transfer ke Rekening PIHAK PERTAMA sbb. :
Bank
: ..............................
No. Rekening : ............................
Atas Nama
: ............................
Bukti transfer tersebut dikirim atau diinformasikan kepada PIHAK PERTAMA
selambat-lambatnya 2 (dua) hari setelah tanggal transfer.
(5) Perhitungan biaya Pelayanan Kesehatan yang dibebankan kepada PIHAK
KEDUA adalah berdasarkan tarif PIHAK PERTAMA yang berlaku pada saat
Tertanggung mendapat Pelayanan Kesehatan.
(6) PIHAK KEDUA akan membayar tagihan PIHAK PERTAMA setelah invoice
lengkap diterima dan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan kalender sejak
penerbitan tagihan PIHAK PERTAMA.
PASAL 8
PENGECUALIAN
PIHAK KEDUA tidak memberikan jaminan untuk pelayanan-pelayanan berikut, dan
menjadi beban dari peserta/tertanggung :
1. Pelayanan yang tidak biasa dan tidak lazim diberikan dalam kesehatan resmi,
seperti : Pelayanan Dukun, Paranormal, Shinshe, danpengobatan alternatif
lainnya, termasuk akomodasi dan perawatan kesehatan di Spa, Whirpool,
Sauna, Klinik Tradisional.
2. Pelayanan kesehatan eksperimental yaitu pelayanan yang belum diakui secara
resmii oleh Depkes RI. Termasuk praktek pada klinik kesehatan dengan disiplin
ilmu yang belum diakui oleh Fakultas Kedokteran Indonesia, kecuali pengobatan
akupunktur (bukan kecantikan) yang dilaksanakan oleh dokter.
3. Pemeriksaan dan pengobatan yang berhubungan dengan penyakit kelamin
(sexually transmitted disesases) dan segala akibatnya.
4. Pemeriksaan yang mendapatkan vitamin, suplemen, obat herbal dan obat
penenang.
5. Pemeriksaan laboratorium yang tidak ada hubungannya dengan diagnosa
penyakit yang tidak berdasarkan indikasi medis.
9
Paraf
PIHAK
PERTAMA
PIHAK
KEDUA
6. Pemeriksaan rutin dengan tujuan preventif, seperti pap’s smear (pemeriksaan
laboratorium pada hapus Vagina untuk mengetahui ada tidaknya sel-sel kanker).
7. Pelayanan kesehatan yang dicakup oleh program asuransi lain. Misalnya :
Jamsostek, Jasa Raharja Putra, BPJS, Asuransi Kerugian dll. Kecelakaan atau
penyakit
yang
berhubungan
dengan
tugas
pekerjaan
(occupational
disesases/accidents) yang sudah termasuk dalam program Jamsostek.
8. Perawatan di rumah (home nursing). Biaya perjalanan dari dan ke tempat berobat,
ambulans.
9. Biaya telepon, faximile, salon, lain-lain yang tidak ada hubungannya dengan
pengobatan di rumah sakit.
10. Perawatan yang disebabkan penggunaan alkohol, narkotik, psikotropika, dan
sejenisnya. AIDS, SRC (AIDS Related Complex) serta HIV positiv.
11. Cidera yang diakibatkan oleh perbuatan sendiri, misalnya percobaan bunuh diri,
melanggar hukum.
12. Pengguguran kandungan tanpa indikasi medis.
13. Gangguan akibat sinar radio aktif, nuklir, bencana alam (gempa bumi, banjir, letusan
gunung berapi, badai , tsunami) dan sejenisnya.
14. Akibat perang atau bertugas aktif dalam militer atau angkatan bersenjata dari suatu
negara atau Badan Internasional, terlibat demonstrasi, huru-hara (langsung dan
tidak langsung), pemberontakan, atau keributan sipil.
15. Olahraga tertentu yang membahayakan (panjat gunung/tebing, hang gliding, balap
mobil/motor, diving, parasut, tinju, akrobatik, scuba, diving dll).
16. Bahan pembersih gigi/tapal gigi, pengobatan gigi dengan laser/logam mulia.
17. Obat-obatan gosok seperti minyak kayu putih dan vicks, rhemason dan sejenisnya.
Semua perawatan obat-obatan, kosmetik untuk kecantikan, sabun, susu, dan obatobatan tradisional dan bukan atas indikasi medis, serta pengobatan obesitas dan
konsultasi gizi.
18. Operasi Plastik/Cosmetic Surgery, alat-alat kesehatan seperti : Thermometer, Icecup, Warm, Water Zak dan sejenisnya
19. Circumsisi/Sunat (kecuali atas indikasi)
20. Pengobatan dengan teraphy Ozon, tindakan dengan laser eximer.
21. Pengobatan Hyperbaric.
22. Immunisasi untuk anak yang berusia diatas 5 tahun dan immunisasi dewasa.
23. Immunisasi balita di luar Immunisasi dasar pemerintah (BCG, DPT, Polio, Hepatitis
A, Campak).
24. Penyakit menular yang diharuskan oleh hukum diisolasi atau dikarantinakan dan
wabah penyakit.
25. Perawatan/pengobatan untuk pengurangan atau penambahan berat badan.
10
Paraf
PIHAK
PERTAMA
PIHAK
KEDUA
26. Gangguan menstruasi-hormonal.
27. Pembelian alat-alat bantu untuk pemeriksaan atau pengobatan seperti clinistest, alat
pacu jantung, alat bantu pendengaran dll.
28. Perawatan atau tindakan pembedahan dan koreksi yang berkaitan dengan
cacat/kelainan bawaan (penyakit atau ketidak mampuan secara fisik yang dibawa
sejak lahir) kecuali hernia inguinalis, maksimal 2 orang, Hipospadia maksimal 3
orang, atresia ani maksimal 2 orang.
PASAL 9
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
(1) Perjanjian ini berlaku selama ... (......) tahun terhitung sejak tanggal ………, bulan
…….. tahun ……….. (…….-………-……….), dan berakhir pada tanggal …………
bulan ………… tahun ……………… (………..-……..-………..).
(2) Apabila PIHAK KEDUA hendak memperpanjang Perjanjian ini, maka PIHAK
KEDUA akan memberitahukan secara tertulis minimal 30 (tiga puluh) hari
kalender sebelum berakhirnya Perjanjian ini.
PASAL 10
SANKSI – SANKSI
(1) Apabila PIHAK KEDUA lalai membayar sesuai yang ditentukan selama 30 (tiga
puluh) hari, maka akan dilakukan denda sebesar 1 ‰ (satu permil/hari) dari total
tagihan.
(2) Bilamana dalam waktu 2 (Dua) bulan PIHAK KEDUA belum dapat membayar
tagihan dari PIHAK PERTAMA, maka kerjasama pelayanan kesehatan untuk
sementara dihentikan sampai adanya realisasi dari PIHAK KEDUA.
(3) Apabila PIHAK KEDUA lalai membayar biaya perawatan dan pengobatan selama
3 (Tiga) Bulan berturut-turut, maka dapat terjadi pemutusan hubungan kerjasama
sebelum perjanjian kerjasama berakhir, dan semua kewajiban yang belum
dibayarkan tetap menjadi tanggungjawab PIHAK KEDUA dan segera dibayarkan
oleh PIHAK KEDUA.
PASAL 11
11
Paraf
PIHAK
PERTAMA
PIHAK
KEDUA
AMANDEMEN DAN SIDE LETTER
(1) Apabila menurut pertimbangan salah satu pihak terdapat hal-hal yang memerlukan
perubahan/penambahan klausul yang bersifat prinsip/material, maka salah satu
pihak tersebut wajib memberitahukan secara tertulis untuk mendapatkan
kesepakatan
pihak lainnya
untuk kemudian dituangkan dalam bentuk
amandemen / addendum.
(2) Dalam hal perubahan/penambahan klausul yang bersifat tidak prinsip/meterial
maka perubahan tersebut cukup dituangkan dalam bentuk Side Letter.
PASAL 11
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
Dalam hal terjadi keterlambatan atau kegagalan dalam memenuhi kewajiban
sebagaimana diatur dalam Perjanjian oleh salah satu PIHAK yang diakibatkan oleh
terjadinya suatu peristiwa yang berada di luar kemampuan PARA PIHAK, seperti :
pemogokan, embargo, huru-hara, pertempuran, peperangan, kebakaran, peledakan,
sabotase, badai, banjir atau gempa bumi, maka keterlambatan atau kegagalan
karenanya tidak boleh dianggap sebagai kesalahan PIHAK yang mengalami
keterlambatan atau kegagalan.
PASAL 12
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1)
Apabila timbul perbedaan pendapat atau perselisihan dalam pelaksanaan
Perjanjian, maka PARA PIHAK akan menyelesaikannya dengan cara
musyawarah.
(2)
Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka PARA
PIHAK akan menyelesaikan perselisihan melalui Pengadilan Negeri Klas I A
Makassar.
PASAL 13
PEMBERITAHUAN
(1) Setiap surat dan/atau pemberitahuan kepada PARA PIHAK dianggap telah
diserahkan secara resmi dan patut apabila telah diserahkan kepada pegawai di
Ruangan atau Kantor PARA PIHAK dengan menerima bukti penerimaan atau
dengan surat tercatat yang ditujukan ke alamat terakhir PARA PIHAK yang
diketahui / diberitahukan PARA PIHAK.
12
Paraf
PIHAK
PERTAMA
PIHAK
KEDUA
(2) Untuk kelancaran pelaksanaan Perjanjian ini, semua surat menyurat atau
pengiriman berita melalui telepon / facsimile kepada masing-masing pihak
dipergunakan alamat sebagai berikut:
a. Untuk PIHAK PERTAMA ditujukan kepada :
Kepala Rumah Sakit Cq. Bagian Hukum dan Humas
RS. Sayang Rakyat
Nama
Jabatan
Alamat
No. HP
Facsimile
Email
:
:
:
:
:
:
..........................................
..........................................
..........................................
..........................................
..........................................
...........................................
Bagian Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana (klaim):
Nama
Jabatan
No. HP
Email
: ..........................................
: ..........................................
: ..........................................
: ..........................................
Instalasi Pengelola Pasien Jaminan
Nama
Jabatan
No. HP
Email
No. Telp
:
:
:
:
:
.........................................
.........................................
.........................................
........................................
.........................................
(3). Perubahan alamat oleh PARA PIHAK harus diberitahukan secara tertulis 30
(tiga puluh) hari kalender sebelumnya kepada pihak lainnya dan apabila tidak
ada pemberitahuan maka alamat sebagaimana tersebut diatas secara hukum
adalah alamat yang sah dan berlaku.
b. Untuk PIHAK KEDUA ditujukan kepada :
PT. ASURANSI UMUM BUMIPUTERAMUDA 1967
CABANG MAKASSAR
Jl. Gunung Bulusaraung No. 3 Makassar
Komp. Ruko Bulusaraung Square
Nama
Jabatan
Telepon
Faxmile
Email
: Reza Anggriyanto
: Kasie Umum
: 081238869660
: (0411)- 3651562
: [email protected]
13
Paraf
PIHAK
PERTAMA
PIHAK
KEDUA
PASAL 15
PENUTUP
(1) Perjanjian ini memiliki beberapa yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari
Perjanjian yang berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK maka dapat diperbarui
dengan dibubuhi tandatangan PARA PIHAK dan lampiran yang baru memiliki
kekuatan hukum yang sama dengan lampiran yang digantikan
(2) Hal-hal lain yang belum atau belum cukup diatur dalam Perjanjian maupun
perubahannya, akan dibicarakan dan disepakati oleh PARA PIHAK dan
dituangkan dalam perjanjian tambahan (addendum).
(3) Jika terdapat kewajiban yang belum diselesaikan pada saat berakhirnya
Perjanjian, maka PARA PIHAK akan menyelesaikan masing-masing
kewajibannya dan bertanggungjawab sampai kewajiban tersebut terpenuhi.
(4) Perjanjian dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli masing-masing sama bunyinya,
diatas kertas bermaterai cukup, serta diparaf pada setiap sudut kanan bawah
setiap lembarnya serta mempunyai ketentuan hukum yang sama dan mengikat
kedua belah pihak, serta salinan/foto copy dari asli diperbanyak sesuai
kebutuhan. Segala ketentuan dan syarat-syarat yang tercantum dalam perjanjian
kerjasama pelayanan kesehatan berlaku dan mengikat bagi para pihak untuk
melaksanakannya.
PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA
PT. Asuransi Umum
Bumiputeramuda 1967,
Rio Rizki
Kepala Cabang
RS. Sayang Rakyat Makassar,
..................................................................................
Direktur Rumah Sakit
14
Paraf
PIHAK
PERTAMA
PIHAK
KEDUA
Download