2 – DATA SPASIAL DALAM PERENCANAAN WILAYAH Data spasial menurut ESRI (1999) adalah Informasi mengenai lokasi dan bentuk geografis, serta koordinat, maupun topografi. Sistem berbasis data spasial adalah kumpulan data (file) yang non-redundant yang saling terkait satu sama lainnya di dalam usaha membentuk bangunan informasi yang penting yang menggunakan tipe data spasial. SDI–Spatial Data Infrastructure. NGDI–National Geospatial Data Infrastructure. GSDI-Global Spatial Data Infrastructures Teknologi, kebijakan, standar, sdm, dan kegiatan terkait yg diperlukan untuk memperoleh, memproses, mendistribusikan, menggunakan, memelihara, dan melestarikan data spasial. NGDI EROPA = INSPIRE (Infrastructure for Spatial Information in the European Community). NGDI KANADA = Canadian Geospatial Data Infrastructure. Indonesia = Infrastruktur Data Spasial Nasional dikelola oleh BIG atau dikenal sebelumnya dengan nama Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal). Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Syarat syarat peta : Conform, Equidistance, Equivalent 1. 2. 3. Unsur unsur peta : Judul, Legenda, orientasi/tanda arah, skala (angka, garis, verbal), Simbol peta (titik, garis, area), warna peta, garis astronomis, inset, garis tepi peta, sumber dan tahun pembuatan. Jenis jenis peta : 1. Peta multiguna : Menggambarkan topografi suatu daerah (kondisi fisik: gunung, danau, kota, dsb.) dan batas-batas administrasi suatu wilayah (kelurahan, kecamatan, propinsi, negara). 2. Peta tematik : Menampilkan distribusi keruangan dari kenampakan seperti vegetasi, tanah, geomorfologi, geologi dan sumber daya alam. 3. Peta social ekonomi : Peta kependudukan, desa tertinggal, peninggalan sejarah, dll. Tersedia data-data yang gratis untuk diunduh, diantaranya toponimi, vegetasi, tanah, hipsografi kontur, batas administrasi, hipsografi, transportasi, penutupan lahan, garis pantai, untuk skala 1:250,000, 1:50,000, dan 1:25,000. Jenis peta berdasarkan skala Peta kadaster (skala sangat besar) yaitu peta dengan skala 1 : 100 sampai 1 : 5.000. Peta ini berguna untuk menggambarkan peta tanah dalam sertifikat hak milik tanah yang dibuat oleh Badan Kadaster - Badan Pertanahan Nasional (BPN). Peta skala besar yaitu peta dengan skala 1 : 5.001 sampai 1 : 250.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan wilayah yang sempit, misalnya peta kota Peta skala sedang yaitu peta dengan skala 1 : 250.001 sampai 1 : 500.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan daerah yang agak luas, misalnya peta provinsi. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. Peta skala kecil yaitu peta dengan skala 1 : 500.001 sampai 1 : 1.000.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan wilayah yang cukup luas, misalnya menggambarkan suatu negara. Peta skala geografi (skala sangat kecil) yaitu peta dengan skala kurang dari 1 : 1.000.001 atau lebih. Peta ini digunakan untuk menggambar benua atau dunia. Dasar Hukum Geospasial UU No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang PP No.26 Tahun 2008 tentang RTRW Nasional PP No 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang Keppres No. 4 Tahun 2009 tentang BKPRN UU No. 4 Tahun 2011 Tentang Informasi Geospasial. PP No. 8 Tahun 2013 Tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang Tujuan Dasar Hukum Geospasial Mewujudkan kesatuan sistem peta rencana tata ruang yang akurat Kesatuan sistem : mengacu pada single reference/georeferensi tunggal yang ditetapkan oleh BIG Akurat : peta-peta rencana tata ruang disusun berdasarkan IG Dasar dan IG Tematik yang dapat dipertanggungjawabkan Ketelitian Peta Rencan a Tata Ruang mencakup : sistem referensi geometri yang dipakai; skala, akurasi, atau kerincian basis data: format penyimpanan secara digital termasuk kode unsur; penyajian kartografis mencakup simbol, warna, arsiran dan notasi; dan kelengkapan muatan peta.