BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Laporan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan
dan
transaksi-transaksi
keuangan
yang terjadi
selama
tahun
buku
bersangkutan yang dapat dijadikan sebagai salah satu sumber informasi dari
pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan. Menurut PSAK No.1
(2009: par 07) laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan
keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan
laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (dapat disajikan sebagai laporan
arus kas, atau laporan arus dana), catatan laporan keuangan (Astuti, 2012).
Kinerja manajemen perusahaan tersebut tercermin pada laba yang
terkandung dalam laporan laba rugi, sehingga proses penyusunan laporan
keuangan dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu yang dapat menentukan
kualitas laporan keuangan. Pada dasarnya perusahaan melakukan manajemen
laba (earnings management) bertujuan untuk memperbaiki hubungan dengan
kreditur, investor dan karyawan serta meratakan siklus bisnis (Heyworth
dikutip dari Syahriana, 2006). Diasumsikan apabila perusahaan yang labanya
relatif stabil, maka dapat dipastikan bahwa pihak internal ataupun eksternal
tidak akan ragu dalam pengambilan keputusan. Hal inilah yang mendorong
pihak manajemen untuk melakukan tindakan disfunctional behavior.
Disfunctional behavior merupakan suatu tindakan yang tidak semestinya
1
2
dilakukan di suatu perusahaan. Salah satu bentuk perilaku yang tidak
semestinya yang timbul dalam hubungannya dengan laba adalah praktik
manajemen laba (earnings management), Dewi (2010) dalam Astuti (2012).
Dengan tindakan yang tidak semestinya tersebut, secara tidak langsung dasar
pengambilan
keputusan
tersebut
dapat
dikatakan
tidak
dapat
dipertanggungjawabkan karena secara akuntabilitas lemah.
Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 1
menyatakan bahwa informasi laba merupakan perhatian utama untuk
menaksir kinerja atau pertanggungjawaban manajemen. Informasi laba juga
membantu pemilik atau pihak lain dalam menaksir earnings power
perusahaan dimasa yang akan datang. IAI dalam PSAK No.25 (2009:2)
menyatakan manfaat dari informasi laba yaitu untuk menilai perubahan
potensi sumber daya ekonomis yang mungkin dapat dikendalikan di masa
depan, menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada dan untuk
perumusan
pertimbangan
tentang
efektivitas
perusahaan
dalam
memanfaatkan tambahan sumber daya. Hal tersebut mengindikasikan bahwa
pihak manajemen mempunyai kecenderungan untuk melakukan tindakan
yang dapat membuat laporan keuangan menjadi baik.
Menurut Scott (2000) dalam Fitriyani (2011), terdapat dua tujuan
manajemen perusahaan untuk melakukan praktik manajemen laba (earnings
management). Pertama, manajemen perusahaan berusaha untuk menambah
tingkat transparansi laba dalam mengkomunikasikan hal yang bersifat
informasi internal perusahaan, dalam hal ini manajemen laba yang dilakukan
3
bersifat efisien. Sedangkan yang kedua adalah manajemen perusahaan
berusaha untuk memaksimalkan keuntungan bagi dirinya sendiri, dalam hal
ini pengelolaan laba bersifat oportunistik. Praktik pengelolaan laba yang
bersifat oportunistik inilah yang membuat investor salah dalam mengambil
keputusan investasinya. Pengelolaan laba oportunistik, tidak lepas dari sebuah
konsep teori keagenan (agency theory) yaitu ketika semua pihak memiliki
dorongan untuk mendahulukan kepentingannya sendiri-sendiri sehingga
timbul adanya konflik antara prinsipal dengan agen (Aji dan Mita, 2010).
Tindakan manajemen laba (earnings management) merupakan suatu
sarana yang dapat digunakan manajemen untuk mengurangi fluktuasi
pelaporan penghasilan dan memanipulasi variabel-variabel akuntansi atau
dengan melakukan transaksi-transaksi riil. Namun demikian, praktik
manajemen laba (earnings management) dapat menyebabkan pengungkapan
laba yang tidak memadai dan menyesatkan. Akibatnya, investor mungkin
tidak memperoleh informasi akurat yang memadai mengenai laba untuk
mengevaluasi hasil dan risiko dari portofolio mereka (Jin dan Machfoedz,
1998:176) dalam Pratama (2011).
Schroeder (2009) menyatakan bahwa manajemen laba (earnings
management) merupakan suatu alat untuk meratakan fluktuasi laba yang
dianggap normal bagi perusahaan. Manajemen laba (earnings management)
dipandang sebagai upaya yang sengaja dilakukan untuk menormalkan laba
perusahaan dalam rangka mencapai kecenderungan atau tingkat income yang
diinginkan (Belakaoui, 2006:56) dalam Astuti (2012). Hal inilah yang
4
mendorong pihak manajemen untuk melakukan tindakan manajemen laba
(earnings management) agar laba sesuai dengan yang diinginkan.
Penelitian mengenai manajemen laba (earnings management) telah
banyak dilakukan oleh para peneliti, diantaranya yaitu Juniarti dan Corolina
(2005), Jin dan Machfoed (1998) yang menguji mengenai faktor-faktor yang
memengaruhi manajemen laba (earnings management), serta Budiasih (2009)
yang menguji mengenai pengaruh profitabilitas. Selanjutnya Bitner dan
Dollan dalam Mawarti (2007) serta Aji dan Mita (2010) yang menguji
mengenai pengaruh nilai perusahaan. Kemudian Aji dan Mita (2010),
Septiani (2012), Pratama (2011) serta Fitriyani (2013) menguji mengenai
pengaruh kepemilikan manajerial. Dan yang terakhir yaitu Herni dan Susanto
(2008) serta Fitriyani (2013) yang menguji mengenai pengaruh kualitas
auditor.
Pertama, penelitian Juniarti dan Corolina (2005) menguji mengenai
faktor-faktor yang memengaruhi manajemen laba (earnings management),
menemukan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap tindakan
manajemen laba (earnings management) yang dilakukan perusahaan. Hasil
pengujian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Jin dan
Machfoed (1998). Namun inkonsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Budiasih (2009) yang menunjukkan bahwa profitabilitas memengaruhi
tindakan
manajemen
perusahaan.
laba
(earnings
management)
yang
dilakukan
5
Kedua, penelitian mengenai nilai perusahaan yang dilakukan oleh
Bitner dan Dollan dalam Mawarti (2007) menunjukkan hasil bahwa nilai
perusahaan memiliki pengaruh negatif terhadap earnings management.
Namun hal tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan Aji dan Mita
(2010) yang menunjukkan hasil bahwa nilai perusahaan mempunyai pengaruh
positif terhadap manajemen laba (earnings management).
Ketiga, penelitian mengenai kepemilikan manajerial yang dilakukan
oleh Aji dan Mita (2010) dan Septiani (2012) menunjukkan hasil bahwa
kepemilikan manajerial tidak memberikan pengaruh terhadap manajemen
laba (earnings management). Namun hal tersebut berbeda dengan penelitian
yang dilakukan Pratama (2011) dan Fitriyani (2013) yang menunjukkan hasil
bahwa kepemilikan manajerial mempunyai pengaruh terhadap manajemen
laba (earnings management).
Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Fitriyani (2013) mengenai
kualitas auditor yang menunjukkan hasil bahwa kualitas auditor memberikan
pengaruh terhadap manajemen laba (earnings management). Sedangkan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Herni dan Susanto (2008) menjelaskan bahwa
kualitas auditor memiliki pengaruh yang negatif terhadap tindakan manajer
untuk melakukan manajemen laba (earnings management). Perusahaan yang
melakukan audit melalui auditor yang termasuk big four maka cenderung
untuk mengurangi tindakan manajemen laba (earnings management) atau
tidak melakukan manajemen laba (earnings management).
6
Berdasarkan latar belakang tersebut serta hasil katidakkonsistenan
hasil-hasil penelitian sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian
dengan
MEMENGARUHI
judul
“ANALISIS
PRAKTIK
PERUSAHAAN MANUFAKTUR
FAKTOR-FAKTOR
MANAJEMEN
YANG
LABA
YANG
PADA
TERDAFTAR DI
BEI
TAHUN 2010-2012”.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh
Aji dan Mita (2010). Pada penelitian yang dilakukan oleh Aji dan Mita
(2010) menggunakan perataan laba sebagai pengukuran dari variabel
dependennya. Namun dalam penelitian ini penulis menggunakan manajemen
laba (earnings management) sebagai variabel dependennya. Disamping itu,
penulis menambahkan variabel independennya, yaitu kualitas auditor yang
berasal dari hasil ketidakkonsistenan penelitian-penelitian sebelumnya,
diantaranya yaitu penelitian Fitriyani (2013) dan Rahmadika (2011).
Kemudian penulis menghapus variabel independennya yaitu risiko keuangan
dan hanya menggunakan 1 variabel dalam struktur kepemilikan yaitu
kepemilikan manajerial, karena dalam penelitian-penelitian sebelumnya risiko
keuangan dan struktur kepemilikan publik tidak memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap praktik manajemen laba (earnings management), serta
menggeser waktu perioda pengamatan yaitu tahun 2010-2012.
7
B. Batasan Masalah
Atas pertimbangan-pertimbangan efisiensi, minat, keterbatasan waktu
serta pengetahuan penulis, maka penulis melakukan beberapa batasan konsep
terhadap penelitian yang akan diteliti. Variabel independen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah profitabilitas, nilai perusahaan, struktur
kepemilikan manajerial dan kualitas auditor.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka dapat ditarik
permasalahan-permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah profitabilitas berpengaruh negatif terhadap praktik manajemen
laba?
2. Apakah nilai perusahaan berpengaruh positif terhadap praktik manajemen
laba?
3. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap praktik
manajemen laba?
4. Apakah kualitas Auditor berpengaruh negatif terhadap praktik manajemen
laba?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian:
1. Untuk mengetahui apakah profitabilitas berpengaruh negatif terhadap
tindakan manajemen laba.
8
2. Untuk mengetahui apakah nilai perusahaan berpengaruh positif terhadap
tindakan manajemen laba.
3. Untuk mengetahui apakah kepemilikan manajerial berpengaruh positif
terhadap tindakan manajemen laba.
4. Untuk mengetahui apakah kualitas auditor berpengaruh negatif terhadap
tindakan manajemen laba.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua
pihak, diantaranya:
1. Manfaat Teoritis.
a. Memberikan pengetahuan mengenai tindakan manajemen laba
(earnings management) yang dilakukan perusahaan dan faktorfaktor yang memengaruhinya (profitabilitas, nilai perusahaan,
struktur kepemilikan manajerial dan kualitas audit).
b. Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan manajemen laba
(earnings management) yang dilakukan perusahaan.
2. Manfaat Praktik.
a. Dapat dijadikan sebagai pengembangan penelitian mengenai
manajemen laba (earnings management) bagi para akademisi
selanjutnya.
9
b. Memberikan masukan bagi para pemakai laporan keuangan
mengenai tindakan manajemen laba (earnings management),
sehingga dapat menganalisis laporan keuangan yang sesuai dengan
karakteristik kualitatif penyajian laporan keuangan.
Download