RADIOAKTIF Oleh : I WAYAN SUPARDI PENDAHULUAN Fluoresensi yakni perpendaran suatu bahan selagi disinari cahaya. Fosforecensi yaitu berpendarnya suatu bahan setelah disinari cahaya, jadi berpendar setelah tak disinari cahaya. Radio aktifitas adalah suatu gejala yang menunjukan adanya aktivitas inti atom,yang disebabkan karena inti atom tak stabil Tahun 1896 seorang fisikawan Perancis. Henry Becquerel(1852-1908) untuk pertama kalinya menemukan radiasi dari senyawa-senyawa uranium. SIFAT-SIFAT UNSUR RADIOAKTIF a.Menghitamkan film b.Dapat mengadakan ionisasi c.Dapat memendarkan bahan-bahan tertentu d.Merusak jaringan tubuh e.Daya tembusnya besar PANCARAN SINAR RADIOAKTIF suami istri Pierre Curie(1859-1906), dan Marrie Currie (1867-1934), yang menemukan 3 jenis sinar pancaran yang lazim disebut sinar α,sinar β dan sinar γ SINAR α, β, γ Sinar α adalah berkas yang menyimpang ke keping negatif. Sinar β adalah berkas yang menyimpang kearah keping positif Sinar γ adalah berkas yang tidak mengalami simpangan di dalam medan listrik maupun medan magnet. Urutan naik daya tembus adalah : α, β, γ Urutan naik daya ionisasi adalah : γ, β, α x B HVL BAHAN x Io I Sebuah sinar radioaktif dengan intensitas Io, menembus bahan Dengan ketebalan x, maka intensitasnya menjadi I : I = Ioe − µ .x µ = koefisien pelemahan bahan HVL sebuah bahan adalah : nilai x (tebal bahan) yang menghasilkan intensitas sinar radioaktif setelah menembus bahan menjadi ½ Io. 1 I o = I o .e − µ . x 2 1 ln = − µ .x ln e 2 x= ln 2 µ HVL = 0, 693 µ CONTOH SOAL HVL Sebuah benda mempunyai HVL 2 cm, Hitunglah intensitas sinar radioaktif yang menembus bahan tersebut setebal 3 cm. JAWABAN CONTOH SOAL HVL HVL = 0, 693 0, 693 µ= = 0,3465 / cm 2 µ −1,0395 −0,3465.3 I = Ioe ln I = ln I o e I ln I − ln I o = −1, 0395 = 0,3536 Io I = 0,3536 I o STRUKTUR INTI ATOM Simbol inti atom inti terdiri dari Neutron dan proton. X A z Z nomor atom menyatakan banyak proton A nomor massa atom Menyatakan banyak proton dan neutron neutron 1 0 (n ) proton ( p11 ) ENERGI IKAT INTI Proton dan proton akan timbul gaya tolak, karena mempunyai muatan positif yang sama. Namun dapat berkumpul dalam inti atom, Energi yang digunakan inti mengikat protonproton disebut Energi ikat Inti/energi binding. Energi ikat inti di dapat dari Deffek Massa, yaitu pengurangan massa dari jumlah massa proton dan netron dengan massa intinya. Deffek massa = (∑ massa proton + ∑ massa netron) − massa int i Eikat = {(∑ mp + ∑ mn ) − mint i } c 2 joule Kg Kg Kg Eikat = {(∑ m p + ∑ mn ) − mint i } 931 MeV MeV 3.108 m/s sma sma sma KESTABILAN INTI ATOM Inti atom bersifat stabil jika : 1. jumlah proton (Z) kurang dari 20 dan harga N / Z sama dengan satu atau jumlah proton sama dengan jumlah neutron. 2. jumlah proton (Z) lebih dari 20 dan harga N / Z berkisar 1 - 1,6. Nuklida-nuklida dengan N/Z diluar pita kestabilan merupakan nuklida tidak stabil disebut sebagai nuklida radio aktif. HUKUM PERGESERAN Jika inti atom tidak stabil akan terjadi disintegrasi (peluruhan) yaitu keluarnya sinar α, β dan γ secara spontan dari inti atom. X A z α A−4 z −2 →Y X X A z β →Y A z +1 A z γ → X A z WAKTU PARUH SATUAN SETENGAH UMUR: (waktu paruh / half life time) Adalah : Selang waktu agar unsur radioaktif itu stabil (tidak aktif lagi) disebut umur unsur radioaktif. T= ln 2 λ = 0, 693 N = N0e λ − λ .t atau N = N0 2 − λ = koefisien peluruhan N = zat yang sisa (belum meluruh) N Contoh soal t T t CONTOH SOAL WAKTU PARUH Setelah 60 jam suatu isotop natrium yang memancarkan sinar β, ternyata yang tinggal 6,25 %. Hitung waktu paruh isotop natrium ini. JAWABAN CONTOH SOAL WAKTU PARUH N = No 2 0, 0625 N o = N o 2 − 60 T t − T 60 (− ) log 2 = (log 6, 25) − 2 T 60 − .0,30103 = 0, 79588 − 2 T 18, 0618 18, 0618 = 15 jam − = −1, 20412 T = 1, 20412 T TRANSMUTASI jika jumlah proton dan neutron yang menyusun inti dapat kita rubah akan berubalah pula atom itu menjadi atom yang lain. merubah atom secara buatan lazim disebut TRANSMUTASI Pada tahun 1959 Rutherford menempatkan preparat radio aktif yang memancarkan sinarα α didalam tabung yang berisi gas niterogen. α +N →0 + p 4 2 14 7 17 8 1 1 Pada tahun 1937 Chadwick menembaki logam berilium dengan partikel-partikel αdari unsur radioaktif. α + Be → O + n 4 2 9 4 12 6 1 0 DOSIS PENYERAPAN Besar energi pengion yang diserap oleh materi yang dilalui sinar radioaktif tergantung pada sifat materi dan berkas sinar radioaktif. DOSIS PENYERAPAN adalah banyaknya energi radiasi pengion yang diserap oleh satu satuan massa materi yang dilalui sinar radioaktif. Satuan dosis penyerapan adalah Gray (Gy) atau rad. 1 Gy = 1 joule/ Kg 1 rad = 0,01 joule/ Kg 1Gy = 100 rad E D= m Ereaksi = REAKSI INTI inti atom yang tidak bersifat radioaktif dapat diubah sehingga menjadi zat radioaktif (radioaktif buatan).yaitu dengan jalan menembaki inti itu dengan partikel-partikel (ingat peristiwa transmutasi)yang mempunyai kecepatan tinggi. Penembakan inti dengan kecepatan tinggi ini disebut : REAKSI INTI 4 Hukum yang berlaku dalam reaksi Inti 1. Hukum kekekalan nomor atom 2. Hukum kekekalan nomor massa 3. Hukum kekekalan energi 4. Hukum kekekalan momentum HUKUM KEKEKALAN NOMOR ATOM X +Y → P +Q B A D C F E A+C=E+G H G HUKUM KEKEKALAN NOMOR MASSA X +Y → P +Q B A D C F E B+D=F+H H G HUKUM KEKEKALAN ENERGI X +Y → P +Q B A D C F E H G Ereaksi = {(mX + mY ) − (mP + mQ )} c Joule Kg Kg Kg Kg 2 3.108 Ereaksi = {(mX + mY ) − (mP + mQ )} 931 MeV MeV sma sma sma sma CONTOH SOAL REAKSI INTI Perhatikan reaksi inti C-12 menjadi N-14 : He + C → N + p + n 4 2 12 6 14 7 1 1 1 0 Jika massa 2He4=4,003 sma, massa 6C12=12,00 sma 14=14,003 sma, p1=1,007 sma dan n1= N 7 1 0 1,008 sma, Hitunglah berapa joule energi yang Diserap pada reaksi tersebut. JAWABAN CONTOH SOAL REAKSI INTI Ediserap = (mN + mp + mn ) − (mHe + mC ) 14 7 1 1 1 0 4 2 12 6 Ediserap = {(14, 003 + 1, 007 + 1, 008) − (4, 03 + 12, 00)}931MeV Ediserap = 0, 015.931MeV = 13,963.1, 6.10−13 J = 2, 2344.10−12 J REAKSI BERANTAI Reaksi yang berulang hanya berakhir akibat zat yang bereaksi itu habis atau berubah menjadi zat yang lain. contoh : Reaksi berantai ENRICO PERMI (1937) U 235 92 + n → Xe 1 0 140 54 + Sr + n + n 94 38 1 0 n01 n01 1 0 n n01 n01 n01 n01 1 0 REAKSI FISI adalah reaksi pembelahan dari sebuah inti atom menjadi dua bagian inti atom lain yang disertai dengan pelepasan tenaga. REAKSI FUSI adalah reaksi penggabungan 2 buah unsur ringan disertai pengeluaran tenaga. KELUARGA RADIOAKTIF Ada 4 golongan keluarga radioaktif : 1. Thorium (4n) 2. Neptunium (4n + 1) 3. Uranium (4n + 2) 4. Aktinium (4n + 3) ALAT DETEKSI a. Pencacah Geiger (penghitung Geiger Muller) detektor Geiger Muller yang memanfaatkan ionisasai menjadi pulsa listrik. b. Kamar kabut Wilson (Geiger Chamber) bubble chamber radiasi yang mengionkan akan meninggalkan jejak berupa gelembung-gelembung didalam hidrogen cair kita lihat hanyalah menimbulkan ionisasi. jejak lintasan, bukan radiasi yang c. Imulsi Film Garis-garis sinar dari ketiga jenis radiasi, dapat juga dipelajari pada film fotografi. d. Detektor Sintilasi Detektor sintilasi memanfaatkan cahaya yang timbul pada interaksi radiasi. REAKTOR ATOM 1942 ENRICO FERMI berhasil membuat reaksi fisi berantai yang dikendalikan. Berdasarkan hasil tersebut terciptalah reaktor nuklir, yaitu suatu alat untuk menimbulkan reaksi berantai yang terkendali. Neutron-neutron yang terjadi pada reaksi fisi dikendalikan jumlahnya, sehingga energi yang timbul juga dapat dikendalikan. Energi yang ditimbulkan pada reaktor nuklir itu dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia. Banyak persoalan juga , yang berhubungan dengan reaktor atom : reaksi fisi yang terlepas di atmosfer, sisa dari bahan bakar, air pendingin yang sangat panas. FUNGSI REAKTOR ATOM Berdasarkan fungsinya, reaktor nuklir dibedakan sebagai berikut : Reaktor penelitian, yaitu reaktor yang dipergunakan untuk penelitian di bidang fisika, kimia, biologi, pertanian, industri, kedokteran, dan di bidang teknologi lainnya. Reaktor daya, yaitu reaktor yang dapat menghasilkan tenaga listrik (PLTN). Reaktor produksi isiotop, yaitu reaktor yang dipergunakan untuk memproduksi radioisiotop, yang akan dipergunakan dalam bidang kedokteran, pertanian, industri dan sebagainya. REAKTOR DI INDONESIA Tiga reaktor itu adalah : Reaktor Triga Mark II di Bandung dengan daya 1 mega watt (Triga singkatan dari Training Research and Isotop Production by General Atomic).Reaktor ini berfungsi untuk penelitian dan untuk memproduksi radioisotop. Reaktor Kartini di Jogyakarta. Reaktor dengan daya operasi maksimal 250 kilowatt, juga merupakan reaktor penelitian dan produksi radioisotop. Reaktor serba guna di Serpong, dengan nama MPR 30 (Multi Purpose Reactor) dengan daya operasi 30 megawatt. Reaktor ini berfungsi untuk latihan, penelitian dan memproduksi radioisotop. BAGIAN-BAGIAN REAKTOR KETERANGAN REAKTOR ATOM Bahan bakar. Bahan bakar sebagai sumber energi terdapat di dalam teras reaktor, yaitu berupa Uranium-235. Uranium dibungkus dalam klongsong agar hasil radioaktif dari reaksi fisi tetap terselubung (tidak terpancar keluar). Moderator. Moderator berfungsi untuk menurunkan energi neutron dari energi tinggi ke energi thermal (rendah) melalui tumbukan. Biasanya bahan moderator yang dipilih adalah unsur-unsur yang nomor massanya kecil, misalnya H2O (air ringan), D2O (air berat) dan grafit, sekaligus sebagai pendingin primer. Batang Kendali (pengontrol). Batang kendali terbuat dari bahan yang mempunyai kemampuan menyerap neutron sangat besar. Alat ini berfungsi untuk mengendalikan jumlah populasi neutron yang terdapat di dalam teras reaktor, yang berarti pula mengendalikan reaksi fisi dan energi yang terjadi. Bahan batang kendali yang biasa dipergunakan adalah Kadmium, boron, dan hafnium. LANJUTAN KETERANGAN REAKTOR ATOM Perisai radiasi (Shielding)/ dinding pelindung. Perisai radiasi berfungsi untuk menahan radiasi yang dihasilkan proses pembelahan inti. Hal ini bertujuan supaya para pekerja dapat bekerja dengan aman di sekitar reaktor. Pendingin sekunder atau pemindahan panas. Alat ini berfungsi untuk memindahkan panas dari pendingin primer. Panas dapat dipindahkan dengan mengalirkan air ke tempat pemindah panas, kemudian keluar reaktor untuk didinginkan. KEGUNAAN RADIOISOTOP Bidang kedokteran. Dengan menggunakan detektor, radioisotop di dalam tubuh manusia dapat di deteksi : Adapun fungsi radioisotop adalah untuk : Mengetahui keefektifan kerja jantung dengan menggunakan Sodium – 24. Menentukan lokasi tumor otak, mendekati tumor kelenjar gondok, dipergunakan Yodium – 131. Penanganan penderita Leukimia, dengan Phosporus – 32. Penyembuhan kanker dan tumor dengan cara penyinaran, seperti sinar x dan untuk steril alat-alat kedokteran.