Uploaded by ira.0709

Limbah B3-Cobalt Hg

advertisement
Kelompok 5 :
Luthfia Hajar A. 2315201001
Tarikh Azis R. 2315201002
Prapti Ira K. 2315201006
Point-point pembahasan
 Sumber bahan pencemar
 Potensi (jumlah) bahan pencemar yg dihasilkan
 Ambang batas
 Dampak pd lingk, kesehatan dan makhluk lain
 Metode pengolahan
 Instalasi pengolahan
 Pengelolaan kaitkan dg aturan UU/KepMenLH, dll
Cobalt (Co)
Sifat
Carcynogenic
Magnetic
Hazardous in case of skin contact (irritant),
of eye contact (irritant), of ingestion, of
inhalation
http://www.rsc.org/periodic-table/element/27/cobalt
Mercury (Hg)
Sifat
Neurotoxin
extremely poisonous
damaging to humans whether it is eaten,
inhaled, or is in contact with the skin
http://www.reuk.co.uk/Toxic-Mercury-in-CFL-Bulbs.htm
Sumber pencemaran
Cobalt (Co)
Limbah baterai Lithium
ion
Industri sablon dan
percetakan
Industri pulp dan kertas
Industri elektronik
Industri cat
Industri plastik
Mercury (Hg)
Industri pertambangan
dan pengolahan emas
Industri farmasi
Industri pupuk
Industri elektronik
Industri cat
Industri plastik
Cobalt (Co)
Pollutan Mercuri
 Berbagai sumber
 Pertambangan Emas
 Pembakaran batubarapembangkit listrik
 Udara  Air
 Biomagnifikasi
Keracunan Mercuri :
• merusak sistem syaraf
• keterbelakangan mental
• perkembangan yang lambat
• kerusakan ginjal/gagal ginjal
Perundang-undangan untuk Menjaga Kualitas Air
Clean Water Act: memperbaiki dan menjaga keutuhan sifat-sifat
kimiawi, fisik, dan biologi air nasional. (1972/77/81/87)
banyak menurunkan jumlah titik-titik sumber polusi.
PCB’s, DDT, dan Dioxin tidak lagi diizinkan dibuang di
perairan sebagai limbah.
Program Superfund: perbaikan pada tempat-tempat
pembuangan limbah beracun dilakukan 1980/1984.
Safe Drinking Water Act: mengatur kualitas air untuk keperluan
komersil dan sistem perkotaan. (1974)
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 82 TAHUN 2001TENTANG PENGELOLAAN
KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
(UU No.11 Tahun 1974 tentang Pengairan, UUNo.23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup)
KlASIFIKASI AIR BAKU (PP 82/2001)
• Air Kelas Satu
: air yang peruntukkannya dapat digunakan untuk air
baku air minum, dan atau peruntukkan lain yang mempersyaratkan mutu
air yang sama dengan kegunaan tersebut.
• Air Kelas Dua
: air yang peruntukannya dapat digunakan untuk
prasarana / sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan,
air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang
mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
• Air Kelas Tiga
pembudidayaan
: air yang peruntukannya dapat digunakan untuk
ikan
air
tawar,
peternakan,
air
untuk
mengairi
pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air
yang sama dengan kegunaan tersebut.
• Air Kelas Empat : air yang peruntukannya dapat digunakan untuk
peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain
yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
Pencemaran Limbah Logam Berat di Teluk Buyat, Sulawesi
Mercury (Hg)
Parameter
Kadar
Sebelum
melewati
wilayah
Industri
Kadar
Limbah
Industri
Kadar
Setelah
melewati
wilayah
Industri
Syarat Batas
menurut Kep
Men no 51
tahun 2014
Download