RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMK Muhammadiyah Pakem Kelas/ Semester : X TGB / 1 Mata Pelajaran : Dasar Kompetensi Kejuruan Tahun Pelajaran : 2016/ 2017 Materi Pokok : 1. Teknik perataan tanah 2. Teknik pemasangan bouwplank 3. Teknik pemberian as pondasi,tembok dinding dan kolom struktur 4. Teknik pemasangan batu bata pada dinding tembok Pertemuan ke :1-5 Alokasi Waktu : 7 x 45 menit A. KOMPETENSI INTI SMK KELAS X : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menalar pekerjaan konstruksi batu dan beton. B. KOMPETENSI DASAR 1.1 Menambah keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya. 1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur kebutuhan manusia terhadap kebutuhan yang berkaitan dengan ilmu bangunan. 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan diskusi. 2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksankan percobaan dan melaporkan hasil percobaan pada bidang penyediaan kebutuhan akan ilmu bangunan sebagai cerminan kehidupan dan pergaulan di masyarakat. 3.10 Menyimpulkan penggunaan macam pondasi berdasarkan spesifikasi teknis dan kebutuhan. 4.6 Menalar jenis dan fungsi struktur bangunan sesuai karakteristiknya. 4.10 Menalar penggunaan macam pondasi sesuai spesifikasi teknis dan kebutuhan C. INDIKATOR PENCAPAIAN INTI 1. Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, sikap disiplin, rasa percaya diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi berpikir memilih dan menerapkan strategi menyelesaikan masalah dalam pelajaran Konstruksi Bangunan. 2. Mampu mentransformasikan diri dalam berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah kritis dan disiplin dalam melakukan belajar pengertian kosntruksi bangunan. 3. Menunjukkan sikap bertanggung jawab, rasa ingin tahu, jujur dan perilaku peduli lingkungan dalam belajar pengertian Kontruksi Bangunan. 4. Mengidentifikasi pekerjaan perataan tanah 5. Menentukan tinggi duga lantai/peil ±0,00 pada bangunan 6. Menyebutkan as pondasi,tembok,kolom struktur 7. Memahami pelaksanaan pemasangan pondasi. 8. Memahami pelaksanaan pekerjaan dinding. D. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah selesai proses pembelajaran, siswa mampu : 1. Bekerjasama dan toleran terhadap perbedaan yang terjadi pada kehidupan. 2. Melalui kegiatan diskusi dan kerja kelompok, siswa dapat menalar pekerjaan konstruksi batu dan beton. 3. Memahami teknik perataan tanah 4. Memahami teknik pemasangan bouwplank 5. Memahami pelaksanaan pemasangan pondasi. 6. Memahami pelaksanaan pekerjaan pemasangan batu bata pada dinding tembok. E. MATERI 1. Teknik perataan tanah. Perataan tanah dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya yaitu dengan cut and fill atau penimbunan. Perataan tanah ini digunakan bertujuan untuk menentukan tinggi duga lantai 0,00. 2. Teknik pemasangan bouwplank Bouwplank berfungsi untuk menentukan titik as bangunan sesuai dengan gambar denah bangunan yang diperlukan untuk penentuan alur/arah pondasi dan juga sebagai dasar level/peil penentuan tinggi lantai. 3. Teknik pemberian tanda as pondasi,tembok dinding,dan kolom struktur A. Pelaksanaan pemasangan pondasi. Langkah-langah dalam pelaksanaan pemasangan pondasi adalah sebagai berikut : Menyiapkan adukan mortar/spesi. Adukan merupakan campuran yang terdiri dari semen portland, agregat (pasir) dan air. Pasir harus bersih dan layak untuk menghilangkan partikel yang terlalu kasar atau terlalu halus (berukuran antara 0,15 - 5 mm). Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5%, bahan organik, garam, minyak, dan sebagainya. B. Memasang pondasi batu belah/batu kali Persyaratan batu belah sebagai bahan konstruksi pondasi adalah batu tersebut mempunyai permukaan yang kasar, berukuran ± 25 cm, bersih dari segala kotoran. Batu belah yang permukaannya halus kurang baik dipakai sebagai bahan pondasi, sehingga harus dipecah terlebih dahulu agar didapatkatkan permukaan yang kasar. Demikian juga dengan batu belah yang berpori sebaiknya tidak digunakan untuk bahan konstruksi pondasi. Permukaan batu yang kasar akan membuat ikatan yang kokoh. Pada umumnya tampang lintang dari badan pondasi batu belah berbentuk trapesium dengan lebar sisi bagian atas paling sedikit 25 cm, sehingga didapatkan susunan batu yang kokoh. Sebelum dipasang, batu belah harus disiram air terlebih dahulu. Bila tanah dasar pondasi banyak mengandung air, maka sebelum pondasi dipasang harus disusun terlebih dahulu pasangan batu kosong yang diisi pasir pada rongga-rongganya. (Sumber : Teknik Konstruksi Bngunan Gedung Sederhana Jilid 1) Bentuk Konstruksi pondasi batu pecah antara lain adalah seperti berikut : (Sumber : Teknik Konstruksi Bngunan Gedung Sederhana Jilid 1) Bila kondisi lapisan tanah banyak mengandung air, maka sebelum badan pondasi dipasang terlebih dahulu disusun pasangan batu kosong yang diisi pasir pada ronggarongganya. Susunan batu kosong tersebut dinamakan aanstamping, yang berfungsi sebagai drainase untuk mengeringkan air tanah yang terdapat di sekitar badan pondasi. 4. Teknik pemasangan batu bata pada dinding tembok A. Pelaksanaan Pekerjaan Dinding Dinding adalah bagian bangunan yang sangat penting perannya bagi suatu konstruksi bangunan. Dinding membentuk dan melindungi isi bangunan baik dari segi konstruksi maupun penampilan artistik dari bangunan. Ditinjau dari bahan mentah yang dipakai, dinding bangunan dapat dibedakan atas: Dinding Bata Kapur Dinding Bata Heubel atau Celcon Dinding Partisi Dinding Batako Dinding Batu Bata B. Memasang Dinding Batu Bata a. Aturan Pemasangan Dengan aturan pemasangan batu merah kita menghubungkan batu merah asing-masing bersama mortar menjadi suatu kesatuan yang juga dapat menerima beban. Siar-siar vertikal selalu diusahakan agar tidak merupakan satu garis, harus bersilang, seperti terlihat pada gambar berikut. Siar vertikal pada umumnya kita pilih sebesar 1 cm dan siar horizontal setebal 1,5 cm. Jika dibedakan pengaturannya, ada beberapa kemungkinan, yaitu: Aturan batu memanjang Aturan batu melintang (1/2 batu) dengan tebal Aturan Batu Memanjang dinding 11 cm atau 11,5 melintang bersilang cm Aturan batu Gothik. Aturan batu menyilang Aturan batu belanda Semua nya pada tebal dinding 23-24 cm. b. Cara pemasangan batu bata Sebelum pemasangan, batu bata perlu dibasahi lebih dahulu atau direndam sebentar di dalam air. Sesudah lapisan pertama pada lantai atau pondasi dipasang, maka disiapkan papan mistar yang menentukan tinggi lapisan masingmasing,sehingga dapat diatur seragam. Untuk lapisan kedua dan yang berikutnya pada batu masingmasing diletakkan adukan (mortar) pada dinding yang sudah didirikan untuk siar yang horisontal dan pada batu merah yang akan dipasang pada sisi sebagai siar vertikal. Sekarang batu merah dipasang menurut tali yang telah dipasang menurut papan mistar sampai batu merah terpasang rapat dan tepat. Dengan sendok adukan, mortar yang tertekan keluar siarsiar dipotong untuk digunakan langsung untuk batu merah berikutnya. Pada musim hujan dinding-dinding pasangan batu merah yang belum kering harus dilindungi terhadap air hujan. c. Macam Pasangan Batu Bata Tembok memanjang setengah batu. Tembok sudut setengah batu dengan satu batu. Tembok pertemuan setengan batu Pasangan bata persilangan setengah batu Tembok persilangan satu bata dengan ikatan tegak Tembok pada pertemuan tegak lurus satu bata ikatan silang Tembok batu bata dengan ikatan tegak C. METODE PEMBELAJARAN Pendekatan : Saintifik (Scientific) Metode : 1. Ceramah. 2. Diskusi kelompok 3. penugasan D. MEDIA PEMBELAJARAN 1. Lembar Kerja Siswa 2. Buku Bahan Ajar E. SUMBER BELAJAR 1. Frick, Heinz. Ir. 1980. Ilmu Konstruksi Bangunan Kayu 1. Kanisius 2. Frick, Heinz. Ir. 1980. Ilmu Konstruksi Bangunan Kayu 2. Kanisius 3. Frick, Heinz. Ir. 1980. Rumah Sederhana. Kanisius 4. Gunawan, Rudy. Ir. 1978. Pengantar Ilmu Bangunan. Kansius. 5. Frick, Heinz. Ir dan Stiawan, Pujo. 2002. Ilmu Konstruksi Perlengkapan dan Utilitas Bangunan. Kanisius 6. Edward T White. (Graphic Vocabulary for Architectural Presentation) 7. Dian Ariestadi. 2008. Teknik Struktur Bangunan Jilid 1 – 3. BSE PSMK Depdikbud. 8. Tamrin, A.G. 2008. Teknik Konstruksi Bngunan Gedung Sederhana Jilid 1 9. IBG I, II, III 10. Paket dari depdikbud F. LANGKAH- LANGKAH PEMBELAJARAN Pertemuan ke-1 ALOKASI KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU 1. Guru memberi salam dan ketua kelas 15 Menit memimpin untuk berdoan bersama sebelum pelajaran dimulai. Pendahuluan 2. Guru memberikan gambaran mengenai ilmu bangunan gedung. 3. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Mengamati Inti 1. Guru menyampaikan secara singkat garis besar tentang ilmu bangunan gedung 240 menit 2. Peserta didik melakukan pengamatan terkait dengan ilmu bahan bangunan. 3. Mengamati berbagai jenis pekerjaan bangunan gedung. Menanya 1. Mengkondisikan siswa untuk secara aktif bertanya tentang topic yang berkaitan dengan ilmu bangunan gedung. 2. Dengan tanya jawab, dan arahan dari guru peserta didik menentukan masalah yag akan dibahas berhubungan dengan pengertian, ruang lingkup, dan tujuan ilmu bangunan gedung. Mengeksplorasi 1. Melakukan pencarian informasi dari buku/sumber lainnya tentang pengertian, ruang lingkup, dan tujuan ilmu bangunan gedung. 2. Guru membimbing/mengarahkan peserta didik didalam melakukan pencarian informasi . Mengasosiasi Mengkategorikan data/informasi dan menentukan selanjutnya hubungannya, disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan ilmu bangunan gedung. Mengkomunikasikan Mempresentasikan pemeriksaan hasil tentang pengertian, ruang lingkup, dan tujuan dari ilmu bangunan gedung. 1. Siswa dengan bimbingan guru 30 menit menyimpulkan materi. 2. Guru memberikan soal latihan sebagai tugas mandiri. Penutup 3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Pertemuan ke-2 ALOKASI KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU 1. Guru memberi salam dan ketua kelas 15 Menit memimpin untuk berdoan bersama sebelum pelajaran dimulai. 2. Mendiskusikan kompetensi yang telah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya terkait dengan kompetensi yang akan Pendahuluan dipelajari. 3. Memotivasi peserta didik agar semangat mempelajari ilmu bangunan gedung 4. Guru memberikan gambaran mengenai teknik perataan tanah 5. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Mengamati 1. Guru 240 menit menyampaikan materi mengenai pengertian, fungsi, dan tujuan serta teknik dan langkahlangkah teknik perataan tanah. 2. Membaca Inti bahan bacaan terkait dengan teknik perataan tanah 3. Mengamati alat-alat apa saja yang digunakan untuk perataan tanah 4. Mengamati langkah-langkah apa yang dilakukan untuk perataan tanah.. Menanya Mengkondisikan siswa untuk secara aktif bertanya tentang topic yang berkaitan dengan perataan tanah. Mengeksplorasi Melakukan pengumpulan data tentang teknik perataan tanah. Mengasosiasi Mengkategorikan data/informasi dan menentukan selanjutnya hubungannya, disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan teknik perataan tanah. Mengkomunikasikan Mempresentasikan pemeriksaan tentang hasil teknik perataan tanah. 1. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi. 30 menit 2. Guru memberikan soal latihan sebagai tugas mandiri. Penutup 3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Pertemuan ke-3 ALOKASI KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU 1. Guru memberi salam dan ketua kelas 15 Menit memimpin untuk berdoan bersama sebelum pelajaran dimulai. Pendahuluan 2. Mendiskusikan kompetensi yang telah dipelajari sebelumnya. 3. Memovitasi peserta didik mengenai pentingnya ilmu bahgunan gedung. 4. Guru memberikan gambaran/garis besar mengenai pemasangan bouwplank. 5. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai. 240 menit Mengamati 1. Guru menyampaikan secara singkat tentang pengertian langkah-langkah mengenai pemasangan bouwplank 2. Peserta didik melakukan pengamatan materi yang disampaikan. Menanya 1. Mengkondisikan siswa untuk secara aktif bertanya tentang topic yang berkaitan bouwplank. 2. Diskusi kelompok pengertian, tujuan, mengenai teknik dan langkah - langkah pemasangan bouwplank. Mengeksplorasi Inti Melakukan pengumpulan data/mencari pengertian, informasi tujuan, tentang teknik, dan langkah – langkah pemasangan bouwplank. Mengasosiasi Mengkategorikan data/informasi dan menentukan selanjutnya hubungannya, disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan teknik pemasangan bouwplank. Mengkomunikasikan 1. Mempresentasikan hasil pemeriksaan tentang tujuan, teknik, dan langkah-langkah pemasangan bouwplank. 2. Guru melakukan konfirmasi secara bersama-sama dengan peserta didik mengevaluasi secara umum hasil dari tugas peserta didik. 1. Siswa dengan bimbingan guru 30 menit menyimpulkan materi. 2. Guru memberikan soal latihan sebagai tugas mandiri. Penutup 3. Guru menyampaikan pembelajaran pada rencana pertemuan berikutnya. Pertemuan ke-4 ALOKASI KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU 1. Guru memberi salam dan ketua kelas 15 Menit memimpin untuk berdoan bersama sebelum pelajaran dimulai. 2. Mendiskusikan kompetensi yang telah dipelajari sebelumnya. 3. Memovitasi peserta didik mengenai Pendahuluan pentingnya ilmu bahgunan gedung. 4. Guru memberikan gambaran/garis besar mengenai fungsi dan teknik pemberian as pondasi,tembok dinding dan kolom struktur. 5. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai. 240 menit Mengamati 1. Guru menyampaikan secara singkat tentang pengertian mengenai Teknik Inti pemberian as pondasi,tembok dinding dan kolom struktur 2. Peserta didik melakukan pengamatan materi yang disampaikan. Menanya 1. Mengkondisikan siswa untuk secara aktif bertanya tentang topic yang berkaitan dengan teknik pemberian as pondasi,tembok dinding dan kolom struktur. 2. Diskusi kelompok pengertian, tujuan, pemberian as mengenai dan teknik pondasi,tembok dinding dan kolom struktur. Mengeksplorasi Melakukan pengumpulan data/mencari informasi tentang pengertian, tujuan, teknik pemberian as pondasi,tembok dinding dan kolom struktur, dan langkah – langkah pekerjaannya. Mengasosiasi Mengkategorikan data/informasi dan menentukan selanjutnya hubungannya, disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan teknik pemberian as pondasi,tembok dinding dan kolom struktur Mengkomunikasikan 1. Mempresentasikan hasil pemeriksaan tentang tujuan dan teknik pemberian as pondasi,tembok dinding dan kolom struktur. 2. Guru melakukan konfirmasi secara bersama-sama dengan peserta didik mengevaluasi secara umum hasil dari tugas peserta didik. 1. Siswa dengan bimbingan guru 30 menit menyimpulkan materi. 2. Guru memberikan soal latihan sebagai tugas mandiri. Penutup 3. Guru menyampaikan pembelajaran rencana pada pertemuan berikutnya. Pertemuan ke-5 ALOKASI KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU 1. Guru memberi salam dan ketua kelas 15 Menit memimpin untuk berdoan bersama sebelum pelajaran dimulai. 2. Mendiskusikan kompetensi yang telah dipelajari sebelumnya. Pendahuluan 3. Guru memberikan gambaran/garis besar mengenai teknik pemasangan batu bata pada dinding tembok 4. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai. 240 menit Mengamati 1. Guru menyampaikan secara singkat tentang pengertian mengenai jenis, langkah-langkah dan teknik pemasangan batu bata pada dinding tembok 2. Peserta didik melakukan pengamatan Inti materi yang disampaikan. Menanya 1. Mengkondisikan siswa untuk secara aktif bertanya tentang topic yang berkaitan dengan teknik pemasangan batu bata pada dinding tembok. 2. Diskusi pengertian, kelompok tujuan, mengenai teknik dan langkah - langkah pemasangan batu bata pada dinding tembok. Mengeksplorasi Melakukan pengumpulan data/mencari pengertian, informasi tujuan, tentang teknik, dan langkah – langkah pemasangan batu bata pada dinding tembok. Mengasosiasi Mengkategorikan data/informasi dan menentukan selanjutnya hubungannya, disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan Teknik pemasangan batu bata pada dinding tembok Mengkomunikasikan 1. Mempresentasikan pemeriksaan hasil tentang pengertian, tujuan, Teknik, dan langkah-langkah pemasangan batu bata pada dinding tembok. 2. Guru melakukan konfirmasi secara bersama-sama dengan peserta didik mengevaluasi secara umum hasil dari tugas peserta didik. 1. Siswa dengan bimbingan guru 30 menit menyimpulkan materi. 2. Guru memberikan soal latihan sebagai tugas mandiri. Penutup 3. Guru menyampaikan pembelajaran berikutnya. pada rencana pertemuan G. PENILAIAN 1. Teknik dan Bentuk Instrumen Teknik Bentuk Instrumen 1. Lembar Pengamatan Sikap dan 1. Pengamatan Sikap Rubrik 2. Portofolio 2. Panduan Penyusunan Portofolio 3. Tes Tertulis 3. Tes Uraian. 2. Lembar Pengamatan Sikap No. Aspek yang Dinilai 3 2 1 Keterangan Mengagumi seluruh panca indera pada diri 1 manusia sebagai alat indera ciptaan Tuhan YME yang tidak ternilai harganya 2 Memiliki rasa ingin tahu(curiosity) Menunjukkan ketekunan dan tanggungjawab 3 dalam belajar dan bekerja baik secara individu maupun berkelompok 3. No Lembar Penilaian Sikap Aspek yang Dinilai Rubrik 3 :Menunjukkan ekspresi kekaguman pada panca indera terhadap terkait materi dengan verbal yang pelajaran ungkapan menunjukkan rasa syukur terhadap Tuhan YME. Mengagumi seluruh panca indera pada 2. :Belum 1 secara diri manusia sebagai alat indera ciptaan menunjukkan Tuhan kekaguman harganya YME yang tidak ternilai syukur pada eksplisit ekspresi atau ungkapan panca indera, namun menaruh minat terhadap keseluruhan kegiatan belajar mengajar. 1. :Belum menunjukkan ekspresi kekaguman pada panca indera, atau menaruh minat terhadap belum menunjukkan kekaguman terhadap keseluruhan kegiatan belajar mengajar dengan verbal yang menunjukkan rasa syukur terhadap Tuhan YME. 3. : Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, terlibat aktif dalam kegiatan belajar mengajar. 2. : Menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu antusias, dan baru terlibat 2 Menunjukkan rasa ingin tahu (curiosity) aktif ketika diminta atau disuruh. 1. : Tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan, sulit terlibat aktif dalam kegiatan kelompok walaupun telah didorong untuk terlibat. 3. : Tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil terbaik yang bisa dilakukan, berupaya tepat waktu. Menunjukkan tanggungjawab 3 ketekunan dalam belajar dan 2. dan : Berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas, namun bekerja baik secara individu maupun belum menunjukkan upaya berkelompok. terbaiknya. 1. : Tidak berupaya sungguhsungguh menyelesaikan dalam tugas, tugasnya tidak selesai dan 4. Soal Uraian Pertemuan ke-1 Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! a. Sebutkan dan jelaskan pekerjaan-pekerjaan bawah bangunan? b. Apa yang dimaksud dengan ilmu bangunan gedung? Pertemuan ke-2 Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teknik perataan tanah? 2. Jelaskan fungsi dari perataan tanah? 3. Teknik apa sajakah yang digunakan didalam perataan tanah 4. Jelaskan langkah-langkah untuk perataan tanah? Pertemuan ke-3 Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Apa yang dimaksud dengan bouwplank? 2. Jelaskan tujuan dari pembuatan bouwplank? 3. Sebutkan peralatan apa saja yang digunakan untuk pembuatan bouwplank? 4. Jelaskan langkah-langkah pembuatan bouwplank? Pertemuan ke-4 Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Gambarkan konstruksi pondasi batu kali? 2. Sebutkan macam-macam bahan mentah yang dipakai untuk dinding bangunan? 3. Jelaskan perbedaan dinding bangunan dilihat dari bahan mentah yang dipakai? 4. Sebutkan macam-macam pasangan bata ? Pertemuan ke-5 Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Sebutkan alat-alat yang digunakan untuk membuat pasangan dinding batu bata? 2. Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah pemasangan batu bata? 3. Sebutkan dan jelaskan apa saja yang harus diperhatikan didalam pembuatan dinding batu bata? 4. Sebutkan dan jelaskan teknik-teknik didalam pemasangan dinding batu bata ? PEDOMAN PENSKORAN JAWABAN DAN PENGOLAHAN NILAI 1. Nilai 4 : jika sesuai kunci jawaban dan ada pengembangan jawaban 2. Nilai 3 : jika jawaban sesuai kunci jawaban 3. Nilai 2 : jika jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban 4. Nilai 1 : jika jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban Contoh pengolahan nilai IPK No. Soal Skor Penilaian 1. 1 3 2. 2 3 3. 3 4 4. 3 4 5. 4 3 Nilai Nilai perolehan KD pengetahuan : rerata dari nilai IPK (17/20) * 100 = 81,00 RUBRIK PENSKORAN Komponen Indikator/Penilaian Unjuk Kerja Skor Penilaian Hasil Siswa mampu menjelaskan pekerjaan ilmu bangunan 4 gedung 5 item pekerjaan. Siswa mampu menjelaskan pekerjaan ilmu bangunan 3 gedung 4 item pekerjaan. Siswa mampu mampu menjelaskan pekerjaan ilmu 2 bangunan gedung 3 item pekerjaan Siswa mampu mampu menjelaskan pekerjaan ilmu 1 bangunan gedung 2 item pekerjaan. Sleman, Juli 2016 Disusun Oleh, Guru Mata Pelajaran, Ibnu Yudho Nugroho H. Bambang Sudibyo, S.Pd NIM. 13505241008 NBM. 593.740 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMK Muhammadiyah Pakem Kelas/ Semester : X TGB/ 1 Mata Pelajaran : Ilmu Bangunan Gedung Tahun Pelajaran : 2016/ 2017 Materi Pokok : 1. Teknik pembuatan bentuk atap 2. Teknik pembuatan langit-langit dan pemodelannya Pertemuan ke :6-7 Alokasi Waktu : 7 x 45 menit A. KOMPETENSI INTI SMK KELAS X : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menalar pekerjaan konstruksi batu dan beton. B. KOMPETENSI DASAR 1.3 Menambah keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya. 1.4 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur kebutuhan manusia terhadap kebutuhan yang berkaitan dengan ilmu bangunan. 2.3 Menunjukkan perilaku ilmiah dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan diskusi. 2.4 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksankan percobaan dan melaporkan hasil percobaan pada bidang penyediaan kebutuhan akan ilmu bangunan sebagai cerminan kehidupan dan pergaulan di masyarakat. 3.1 Menganalisis bentuk-bentuk atap konstruksi gedung 4.2 Menalar bentuk-bentuk atap konstruksi gedung C. INDIKATOR PENCAPAIAN INTI 1. Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, sikap disiplin, rasa percaya diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi berpikir memilih dan menerapkan strategi menyelesaikan masalah dalam pelajaran Konstruksi Bangunan. 2. Mampu mentransformasikan diri dalam berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah kritis dan disiplin dalam melakukan belajar pengertian kosntruksi bangunan. 3. Menunjukkan sikap bertanggung jawab, rasa ingin tahu, jujur dan perilaku peduli lingkungan dalam belajar pengertian Kontruksi Bangunan. 4. Menyebutkan bentuk atap sesuai daerah asal 5. Mengidentifikasi langit-langit D. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah selesai proses pembelajaran, siswa mampu : 1. Bekerjasama dan toleran terhadap perbedaan yang terjadi pada kehidupan. 2. Melalui kegiatan diskusi dan kerja kelompok, siswa dapat mengidentifikasi bagian -bagian atas bangunan (atap dan langit - langit). 3. Memahami teknik pembuatan bentuk atap. 4. Memahami teknik pembuatan langit – langit dan pemodelannya. E. MATERI Konstruksi Atap 1. Pendahuluan Atap merupakan bagian dari struktur bangunan yang berfungsi sebagai penutup/pelindung bangunan dari panas terik matahari dan hujan sehingga memberikan kenyamanan bagi penggunan bangunan. Struktur atap pada umumnya terdiri dari tiga bagian utama yaitu: struktur penutup atap, gording dan rangka kuda-kuda. Penutup atap akan didukung oleh struktur rangka atap, yang terdiri dari kuda-kuda, gording, usuk, dan reng. Beban-beban atap akan diteruskan ke dalam fondasi melalui kolom dan/atau balok. Konstruksi atap memungkinkan terjadinya sirkulasi udara dengan baik. Lebih detail bagianbagian atap seperti gambar. Gambar. Struktur Atap Sederhana 2. Bentuk-Bentuk Atap a. Atap Limasan/Perisai (a) (b) Gambar. Tampak Muka (a) dan Tampak Samping (b) (i-i) (ii-ii) Gambar. Potongan Bujur (i-i); Potongan Melintang (ii-ii) Gambar. Tampak Muka b. Atap Pelana Gambar. Tampak Muka (a) dan Tampak Samping (b) (i-i) (ii-ii) Gambar. Potongan Bujur (i-i); Potongan Melintang (ii-ii) c. Atap Gerigi (Gergaji)/ Sawteeth Gambar. Atap Gerigi atau Gergaji d. Atap Joglo Gambar. Joglo Tanpa Soko Guru (a) dan Joglo dengan Soko Guru (b) 3. Bagian-Bagian Atap Bagian-bagian atap terdiri atas: gording, jurai, usuk, reng, penutup atap dan bubungan: Gambar. Konstruksi Atap 3D a. Gording Gording membagi bentangan atap dalam jarak-jarak yang lebih kecil pada proyeksi horizontal. Gording meneruskan beban dari penutup atap, reng, usuk, orang, beban angin, beban air hujan pada titik-titik buhul kuda-kuda. Gording berada di atas kuda-kuda, biasanya tegak lurus dengan arah kuda-kuda. Gording menjadi tempat ikatan bagi usuk, dan posisi gording harus disesuaikan dengan panjang usuk yang tersedia. Gording harus berada di atas titik buhul kuda-kuda, sehingga bentuk kuda-kuda sebaiknya disesuaikan dengan panjang usuk yang tersedia. Gording kayu memiliki dimensi; panjang maksimal 4 m, tinggi 12 cm dan lebar 10 cm. Jarak antar gording kayu sekitar 1,5 sampai dengan 2,5 m. b. Usuk/Kaso Usuk berfungsi menerima beban dari penutup atap dan reng dan meneruskannya ke gording. Usuk terbuat dari kayu dengan ukuran 5/7 cm dan panjang maksimal 4 m. Usuk dipasang dengan jarak 40 sampai dengan 50 cm antara satu dengan lainnya pada arah tegak lurus gording. Usuk akan terhubung dengan gording dengan menggunakan paku. Pada kondisi tertentu usuk harus dibor dahulu sebelum dipaku untuk menghindari pecah pada ujung-ujung usuk. c. Reng Reng berupa batang kayu berukuran 2/3 cm atau 3/5 cm dengan panjang sekitar 3 m. Reng menjadi tumpuan langsung penutup atap dan meneruskannya ke usuk/kaso. Pada atap dengan penutup dari asbes, seng atau sirap reng tidak digunakan. Reng akan digunakan pada atap dengan penutup dari genteng. Reng akan dipasang pada arah tegak lurus usuk dengan jarak menyesuaikan dengan panjang dari penutup atapnya (genteng). d. Jurai Pada pertemuan sudut atap terdapat batang baja atau kayu atau frame-work yang disebut jurai. Pengertian lain dari jurai adalah garis sambungan antara bidang atap yang satu dengan bidang atap yang lainnya. Menutut bentuknya jurai dibedakan menjadi jurai dalam dan jurai luar. Jurai dalam merupakan balok kayu yang diletakan miring menghadap kedalam. Jurai dalam ini berfungsi sebagai pertemuan dan tumpuan antara balok gording dengan balok gording lainnya serta dudukan papan talang. Kayu yang diguakan sebagai jurai dalam berukuran 8 cm x 12 cm atau 8 cm x 15 cm. Jurai luar adalah sambungan yang menonjol kearah luar. e. Penutup Atap Penutup atap adalah elemen paling luar dari struktur atap. Penutup atap harus mempunyai sifat kedap air, bisa mencegah terjadinya rembesan air selama kejadian hujan. Sifat tidak rembes ini diuji dengan pengujian serapan air dan rembesan. Struktur penutup atap merupakan struktur yang langsung berhubungan dengan beban-beban kerja (cuaca) sehingga harus dipilih dari bahan-bahan yang kedap air, tahan terhadap perubahan cuaca. Struktur penutup yang sering digunakan antara lain; genteng, asbes, kayu (sirap), seng, polycarbonat, plat beton, dan lain-lain. 1) Genteng dan Bubungan Menurut bahan material terdapat genteng beton dan genteng tanah liat (keramik). Sedangkan menurut bentuknya, genteng terdiri atas genteng biasa (genteng S), genteng kodok, genteng pres silang. Sedangkan untuk bentuk genteng karpus terdiri atas genteng setengah lingkaran, genteng segitiga, dan genteng sudut patah. Gambar. Genteng Biasa (Genteng S) Gambar. Genteng Kodok Gambar. Genteng Pres Silang (a) (b) (c) Gambar. Bubungan Setengah Lingkaran (a); Bubungan Segitiga (b); Bubungan Sudut Patah (c) 2) Penutup Atap Kayu (Sirap) Bahan yang banyak digunakan pada rumah tradisional Indonesia berbahan dasar kayu. Sirap yang terbentuk dari potongan-potongan kayu tipis yang disusun 3 atau 4. Potongan kayu ini kemudian dipaku ke multiplek yang melapisi rangka atap. Atap genteng sirap berbahan baku kayu ulin, kayu jati dan sebagainya. Bentuknya berupa lembaran tipis dengan panjang 40-60 cm, lebar 7-20 cm, dan tebal3-5 mm. Genteng sirap dipasang dengan susunan berlapis sehingga tidak terdapat celah yang memungkinkan air meresap ke bawah. Pemasangan atap sirap dengan sudut kemiringan 25-40 Gambar. Penutup Atap Kayu (Sirap) Keunggulan genteng sirap jika dibandingkan dengan genteng jenis lain antara lain bobotnya ringan, kuat, dan kokoh menahan beban yang berat; tidak menyerap panas sehingga ruangan dibawahnya terasa sejuk dan dingin; serta setelah disusun maka mempunyai nilai keindahan yang tinggi setelah disusun atau digunakan dirumah tinggal. Namun, pemasangan atap genteng sirap membutuhkan waktu yang lama. Apabila bocor, sulit untuk ditentukan letak atau posisi kebocorannya. Selain itu,karena berasal dari bahan kayu yang jarang didapatkan dipasaran, harganya pun menjadi relatif mahal. 3) Penutup Atap Seng Seng adalah salah satu sekian banyak bangunan yang sering digunakan sebagai penutup atap. Ukuran seng datar yang digalvanisir ( disepuh ) berkisar 915 mm x 1830 mm dengan beberapa macam tebal yang kurang dari 1mm. Jika seng terkena air hujan yang banyak mengandung garam akan mudah berkarat, lagipula oleh jatuhnya air hujan akan menimbulkan suara yang gaduh, serta tidak bersifat isolasi panas maupun dingin artinya bila udara di luar panas / dingin maka dalam ruangan akan terasa lebih panas / dingin. Kelebihannya bobotnya rendah, harganya murah, pemasangannya mudah sekaligus dapat menghemat biaya Gambar. Penutup Atap Seng 4) Penutup Atap Asbes Atap asbes berasal dari campuran semen dan bahan serat yangdipadatkan. Bentuk dan ukurannya beragam dengan tipe gelombang, antara laingelombang 5½, gelombang 6½, dan gelombang 14. Harga genteng asbes cukup murah dipasaran dan menghemat biaya dalam pemasangan karena penggunaan kayu untuk rangka atap lebih sedikit (tidak memerlukan usuk dan reng) serta keunggulan: pemasangannya mudah dan cepat. Gambar. Penutup Atap Asbes Akan tetapi, atap dari asbes memiliki kekurangan pertama yaitu menyerap panas sehingga ruangan dibawahnya terasa panas. Agar tidak mudah ditumbuhi lumut dan tahan lama, sebaiknya atap genteng asbes dicat dengan cat khusus genteng. Sudut kemiringan dalam pemasangan konstruksinya adalah 15-25. Kekurangan kedua, asbes dapat membahayakan tubuh. Jika ada bagian yang rusak, sehingga serat – seratnya bisa lepas, ini menjadi bebabahaya karena sulit untuk mendeteksi bagai manakah yang dikatakan rusak. Kondis lain yang sangat beresiko adalah saat asbes dipotong atau diperbaiki. Ketika di potong akan mengeluarkan serpihan-serpihan yang berupa serbuk, yang sangat berbahaya bagi paru-paru. Beberapa Penyakit Akibat Asbes: 1. Asbestosis yaitu luka pada paru-paru hingga menyebabkan kesulitan bernapas dan dapat mengakibatkan kematian. 2. Mesothelioma adalah sejenis kanker yang menyerang selaput pada perut dan dada, mesothelioma baru muncul gejalanya setelah 20 – 30 tahun sejak pertama kali menghirup serat asbes. 3. Kanker paru-paru, di negara-negara maju, asbes putih digolongkan sebagai karsinogen ( bahan penyebab kanker). Cara Mengurangi Efek Negatif Asbes 1. Jika atap menggunkan asbes, gunakanlah plafon untuk mecegah debu dan serat asbes jatuh kedalam rumah. 2. Ganti asbes setiap 5 tahun sekali, walaupun tidak ada tanda-tanda rusak. 3. Saat mengerjakan asbes, gunakan alat penutup hidung. 4. Buatlah ventilasi yang baik, ventilasi yang baik akan mengurangi efek gas radon yang terkandung di dalam asbes. 5. Mengecat asbes bukan solusi untuk mencegahnya asbes terhirup oleh tubuh, asbes yang rusak walaupun dicat tetapakan menimbulkan dampak yang sama. Atap adalah penutup atas suatu bangunan yang melindungi bagian dalam bangunan dari hujan maupun salju. Bentuk atap ada yang datar dan ada yang miring, walaupun datar harus dipikirkan untuk mengalirkan air agar bisa jatuh ke tanah. Fungsi atap yang paling penting yaitu menghindari air hujan agar tidak masuk kedalam bangunan, menerima panas sinar dan menahan suhu agar tetap sejuk diruang dan menyerap panas tersebut. Atap mempunyai fungsi menahan beban sendiri yaitu beban kuda-kuda dan bahan pelapis berarah vertikal kemudian meneruskannya pada kolom dan pondasi. Fungsi lainnya yaitu menahan tekanan angin yang berarah horizontal. Bahan pembuatan struktur atap terdiri dari 3 macam bahan yaitu kayu,baja,dan baja ringan. 1. Teknik pembuatan atap : Mengamati mengenai bentuk – bentuk atap sesuai culture asal daerahnnya. Mengamati susunan dan bentuk rangka atap Mengamati macam – macam bentuk dan bentang kuda - kuda Menghitung panjang jurai luar dan jurai dalam dengan proyeksi. Menentukan cara meletakkan jurai luar dan jurai dalam. 2. Teknik pembuatan langit – langit dan pemodelannya Langkah-langah dalam pelaksanaan pembuatan langit – langit dan pemodelannya adalah sebagai berikut : Mengamati pentingnya pemasangan langit – langit agar ruangan lebih indah. Mengamati cara – cara pemasangan rangka plafond sesuai macam – macam bahannya. Mengamati cara –cara pemasangan penutup plafond sesuai macam – macam bahannya. Menentukan model bentuk langit – langit Menentukan tambahan pelajaran berupa partition. Mengamati cara – cara pemasangan rangka partition sesuai dengan macam – macam bahannya. Mengamati cara memasang penutup partition sesuai dengan macam – macam bahannya. F. METODE PEMBELAJARAN Pendekatan : Saintifik (Scientific) Metode : 1. Diskusi dan ceramah. 2. Diskusi kelompok 3. Penugasan G. MEDIA PEMBELAJARAN 1. Lembar Kerja Siswa 2. Buku Bahan Ajar H. SUMBER BELAJAR 1. Frick, Heinz. Ir. 1980. Ilmu Konstruksi Bangunan Kayu 1. Kanisius 2. Frick, Heinz. Ir. 1980. Ilmu Konstruksi Bangunan Kayu 2. Kanisius 3. Frick, Heinz. Ir. 1980. Rumah Sederhana. Kanisius 4. Gunawan, Rudy. Ir. 1978. Pengantar Ilmu Bangunan. Kansius. 5. Frick, Heinz. Ir dan Stiawan, Pujo. 2002. Ilmu Konstruksi Perlengkapan dan Utilitas Bangunan. Kanisius 6. Edward T White. (Graphic Vocabulary for Architectural Presentation) 7. Dian Ariestadi. 2008. Teknik Struktur Bangunan Jilid 1 – 3. BSE PSMK Depdikbud. 8. Tamrin, A.G. 2008. Teknik Konstruksi Bngunan Gedung Sederhana Jilid 1 9. IBG I, II, III 10. Paket dari depdikbud I. LANGKAH- LANGKAH PEMBELAJARAN Pertemuan ke-6 ALOKASI KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU 1. Guru memberi salam dan ketua kelas 15 Menit memimpin untuk berdo’a bersama sebelum pelajaran dimulai. 2. Guru memberikan gambaran mengenai Pendahuluan penggunaan peralatan serta kelengkapan gambar teknik. 3. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Mengamati 1. Membaca 240 menit bahan bacaan terkait dengan ilmu bangunan gedung. 2. Mengamati berbagai jenis atap dan langit – langit bangunan gedung. Menanya Mengkondisikan siswa untuk secara aktif bertanya tentang topic yang berkaitan dengan bagian atas bangunan. Mengeksplorasi Inti 1. Melakukan pengumpulan data tentang bagian-bagian atas bangunan gedung (atap dan langit-langit). 2. Mengamati mengenai bentuk2 atap sesuai cultur asal daerahnya 3. Mengamati susunan dan bentuk rangka atap 4. Mengamati macam2 bentuk dan bentang kuda2 5. Mengnghitung panjang juari luar danjurai dalam dengan proyeksi 6. Menentukan cara meletakkan jurai luar dan jurai dalam Mengasosiasi Mengkategorikan data/informasi dan menentukan hubungannya, selanjutnya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan ilmu bangunan gedung. Mengkomunikasikan Mempresentasikan hasil pemeriksaan tentang berbagai jenis bagian atas bangunan. 1. Siswa dengan bimbingan guru 30 menit menyimpulkan materi. 2. Guru memberikan soal latihan Penutup sebagai tugas mandiri. Pertemuan ke-7 ALOKASI KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU 1. Guru memberi salam dan ketua kelas 15 Menit memimpin untuk berdo’a bersama sebelum pelajaran dimulai. 2. Guru memberikan gambaran mengenai Pendahuluan penggunaan peralatan serta kelengkapan gambar teknik. 3. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Mengamati 1. Membaca 240 menit bahan bacaan terkait dengan teknik pemasangan langitlangit dan juga pemodelannya. 2. Mengamati berbagai jenis atap dan Inti langit – langit bangunan gedung. Menanya Mengkondisikan siswa untuk secara aktif bertanya tentang topic yang berkaitan dengan bagian atas bangunan. Mengeksplorasi 1. Melakukan pengumpulan data tentang bagian-bagian atas bangunan gedung langit-langit / plafond. 2. Mengamati pentingnya pemasangan langit2 agar ruangan lebih indah 3. Mengamati cara2 pemasangan rangka plafon susuai macam2 bahannya 4. Mengamati cara2 pemasangan penutup plafon sesuai macam2 bahannya 5. Menentukan model bentuk langit2 6. Menentukan tambahan pelajaran berupa partition 7. Mengamati cara2 pemasangan rangka partition sesuai dengan macam2 bahannya 8. Mengamati cara memasang penutup partition sesuai dengan macan2 bahannya Mengasosiasi Mengkategorikan data/informasi dan menentukan hubungannya, selanjutnya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan ilmu bangunan gedung. Mengkomunikasikan Mempresentasikan hasil pemeriksaan tentang berbagai jenis bagian atas bangunan. 1. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi. 2. Guru memberikan soal latihan sebagai Penutup tugas mandiri. 30 menit J. PENILAIAN 1. Teknik dan Bentuk Instrumen Teknik Bentuk Instrumen 1. Lembar Pengamatan Sikap dan 1. Pengamatan Sikap Rubrik 2. Portofolio 2. Panduan Penyusunan Portofolio 3. Tes Tertulis 3. Tes Uraian. 2. Lembar Pengamatan Sikap No. Aspek yang Dinilai 3 2 1 Keterangan Mengagumi seluruh panca indera pada diri 1 manusia sebagai alat indera ciptaan Tuhan YME yang tidak ternilai harganya 2 Memiliki rasa ingin tahu(curiosity) Menunjukkan ketekunan dan tanggungjawab 3 dalam belajar dan bekerja baik secara individu maupun berkelompok 3. Lembar Penilaian Sikap No Aspek yang Dinilai Rubrik 1. :Menunjukkan ekspresi kekaguman pada panca indera terhadap materi pelajaran terkait dengan ungkapan verbal yang 1 Mengagumi seluruh panca indera pada menunjukkan diri manusia sebagai alat indera ciptaan syukur terhadap Tuhan Tuhan harganya YME yang tidak ternilai rasa 2. YME. 3. :Belum secara eksplisit menunjukkan kekaguman ekspresi atau ungkapan syukur pada panca indera, namun menaruh minat terhadap keseluruhan kegiatan belajar mengajar. 4. :Belum menunjukkan ekspresi kekaguman pada panca indera, atau menaruh minat terhadap belum menunjukkan kekaguman terhadap keseluruhan kegiatan belajar mengajar dengan verbal yang menunjukkan rasa syukur terhadap Tuhan YME. 1. : Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, terlibat aktif dalam kegiatan belajar mengajar. 2. : Menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu 2 Menunjukkan rasa ingin tahu (curiosity) antusias, dan baru terlibat aktif ketika diminta atau disuruh. 3. : Tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan, terlibat sulit aktif kegiatan dalam kelompok walaupun telah didorong untuk terlibat. 1. : Menunjukkan tanggungjawab 3 ketekunan dalam belajar dan dan bekerja baik secara individu maupun berkelompok. Tekun dalam menyelesaikan dengan yang hasil bisa tugas terbaik dilakukan, berupaya tepat waktu. 2. : Berupaya tepat waktu dalam tugas, menyelesaikan namun belum menunjukkan upaya terbaiknya. 3. : Tidak berupaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan dan tugas, tugasnya tidak selesai 4. Soal Uraian Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Gambarkan konstruksi kuda – kuda dengan bentang 8 m? 2. Sebutkan macam-macam bahan yang dipakai untuk bagian atas bangunan? 3. Jelaskan perbedaan jurai luar dan jurai dalam ? 4. Sebutkan macam-macam model langit – langit PEDOMAN PENSKORAN Siswa menjawab benar semua 10 Skor nomer 1 3,0 Skor nomer 2 2,0 Skor nomer 3 3,0 Skor nomer 4 2,0 PEDOMAN PENSKORAN JAWABAN DAN PENGOLAHAN NILAI A. Nilai 4 : jika sesuai kunci jawaban dan ada pengembangan jawaban B. Nilai 3 : jika jawaban sesuai kunci jawaban C. Nilai 2 : jika jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban D. Nilai 1 : jika jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban Contoh pengolahan nilai IPK No. Soal Skor Penilaian 1. 1 3 2. 2 3 3. 3 4 4. 3 4 5. 4 3 Nilai Nilai perolehan KD pengetahuan : rerata dari nilai IPK (17/20) * 100 = 81,00 RUBRIK PENSKORAN Komponen Indikator/Penilaian Unjuk Kerja Skor Siswa mampu menjelaskan jenis dan fungsi atap bangunan 4 Penilaian Hasil gedung 5 item pekerjaan. Siswa mampu menjelaskan jenis dan fungsi atap bangunan 3 gedung 4 item pekerjaan. Siswa mampu mampu menjelaskan jenis dan fungsi atap 2 bangunan gedung 3 item pekerjaan Siswa mampu mampu menjelaskan jenis dan fungsi atap 1 bangunan gedung 2 item pekerjaan. Sleman, Juli 2016 Disusun Oleh, Guru Mata Pelajaran, Ibnu Yudho Nugroho H. Bambang Sudibyo, S.Pd NIM. 13505241008 NBM. 593.740 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMK Muhammadiyah Pakem Kelas/ Semester : X TGB / 1 Mata Pelajaran : Ilmu Bangunan Gedung Tahun Pelajaran : 2016/ 2017 Materi Pokok : 1. Teknik perhitungan pondasi 2. Teknik penggambaran bentuk pondasi sesuai jenis tanahnya 3. Teknik pemasangan jenis pondasi Pertemuan ke : 8 - 12 Alokasi Waktu : 7 x 45 menit A. KOMPETENSI INTI SMK KELAS X : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menalar pekerjaan konstruksi batu dan beton. B. KOMPETENSI DASAR 1.5 Menambah keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya. 1.6 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur kebutuhan manusia terhadap kebutuhan yang berkaitan dengan ilmu bangunan. 2.5 Menunjukkan perilaku ilmiah dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan diskusi. 2.6 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksankan percobaan dan melaporkan hasil percobaan pada bidang penyediaan kebutuhan akan ilmu bangunan sebagai cerminan kehidupan dan pergaulan di masyarakat. 3.1 Menerapkan konsep dan prinsip statika serta kondisi tanah dalam perencanaan pondasi. 3.3 Memahami parameter tanah untuk perencanaan kedalaman pondasi berdasarkan daya dukung tanah (tanah keras). 4.1 Menyaji pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan. 4.3 Menyaji pembuatan pondasi berdasarkan parameter tanah berdasarkan hasil uji laboratorium melalui diskusi. C. INDIKATOR PENCAPAIAN INTI 1. Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, sikap disiplin, rasa percaya diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi berpikir memilih dan menerapkan strategi menyelesaikan masalah dalam pelajaran Konstruksi Bangunan. 2. Mampu mentransformasikan diri dalam berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah kritis dan disiplin dalam melakukan belajar pengertian kosntruksi bangunan. 3. Menunjukkan sikap bertanggung jawab, rasa ingin tahu, jujur dan perilaku peduli lingkungan dalam belajar pengertian Kontruksi Bangunan. 4. Mampu menentukan daya dukung tanah 5. Menghitung ukuran lebar dasar pondasi 6. Menyebutkan macam-macam pondasi D. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah selesai proses pembelajaran, siswa mampu : 1. Bekerjasama dan toleran terhadap perbedaan yang terjadi pada kehidupan. 2. Melalui kegiatan diskusi dan kerja kelompok, siswa dapat melakukan perhitungan untuk menentukan daya dukung tanah. 3. Menghitung ukuran lebar dasar pondasi. 4. Menyebutkan bentuk pondasi. 5. Menyebutkan macam-macam pondasi E. MATERI 1. Teknik perhitungan menentukan daya dukung tanah : Mengamati jenis-jenis tanah yang berbeda-beda, berlainan tingkat kekerasannya maka beda pula daya dukung tanahnya. Menghitung cara mencari daya dukung tanah dengan uji sondir Mengamati lapisan tanah dengan cara pengeboran. Menentukan tanah lembek σ tanah kurang dari 1 kg/cm2. Menentukan tanah berpasir sampai tanah pasir σ tanah sama dengan dari 1 kg/cm2. Menentukan tanah cadas σ tanah lebih besar dari 1 kg/cm2 2. Teknik perhitungan pondasi Menghitung untuk mendimensi lebar bawah pondasi yang aman. 3. Teknik penggambaran pondasi Mengamati bentuk pondasi tepi. Mengamati bentuk pondasi singgetan/tengah. Mengamati bentuk pondasi pagar bumi Mengamati bentuk pondasi tangga. 4. Teknik pemasangan jenis pondasi Menentukan teknik pemasangan pondasi yag sesuai dengan penggunaannya. Menentukan pondasi langsung. Menentukan pondasi tidak langsung atau dengan tiang pancang. Menentukan pondasi beton tumbuk. Menentukan pondasi perkuatan plat beton. Menentukan pondasi sumuran. Menentukan pondasi cakar ayam. F. METODE PEMBELAJARAN Pendekatan : Saintifik (Scientific) Metode : 1. Diskusi dan ceramah. 2. Diskusi kelompok 3. Penugasan G. MEDIA PEMBELAJARAN 1. Lembar Kerja Siswa 2. Buku Bahan Ajar H. SUMBER BELAJAR 1. Frick, Heinz. Ir. 1980. Ilmu Konstruksi Bangunan Kayu 1. Kanisius 2. Frick, Heinz. Ir. 1980. Ilmu Konstruksi Bangunan Kayu 2. Kanisius 3. Frick, Heinz. Ir. 1980. Rumah Sederhana. Kanisius 4. Gunawan, Rudy. Ir. 1978. Pengantar Ilmu Bangunan. Kansius. 5. Frick, Heinz. Ir dan Stiawan, Pujo. 2002. Ilmu Konstruksi Perlengkapan dan Utilitas Bangunan. Kanisius 6. Edward T White. (Graphic Vocabulary for Architectural Presentation) 7. Dian Ariestadi. 2008. Teknik Struktur Bangunan Jilid 1 – 3. BSE PSMK Depdikbud. 8. Tamrin, A.G. 2008. Teknik Konstruksi Bngunan Gedung Sederhana Jilid 1 9. IBG I, II, III 10. Paket dari depdikbud I. LANGKAH- LANGKAH PEMBELAJARAN Pertemuan ke-8-9 ALOKASI KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU 1. Guru memberi salam dan ketua kelas 15 Menit memimpin untuk berdo’a bersama sebelum pelajaran dimulai. 2. Guru Pendahuluan memberikan mengenai gambaran teknik perhitungan pondasi. 3. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Mengamati 240 menit 1. Mengamati Inti bentuk berbagai pondasi jenis sesuai dan jenis tanahnya. 2. Menganalisis pondasi rumah sederhana dan teknik menghitung pondasi rumah sederhana Menanya Mengkondisikan siswa untuk secara aktif bertanya tentang topic yang berkaitan dengan pondasi. Mengeksplorasi 1. Melakukan pengumpulan data tentang jenis-jenis tanah dan daya dukung tanahnya. 2. Membuat rencana lebar bawah pondasi yang aman. 3. Mendesain bentuk pondasi sesuai dengan jenis tanahnya. 4. Menghitung lebar dan tinggi pondasi serta daya dukung tanahnya. Mengasosiasi Mengkategorikan data/informasi dan menentukan selanjutnya hubungannya, disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan merencanakan pondasi bangunan gedung. Mengkomunikasikan Mempresentasikan hasil perhitungan dan desain pondasi yang aman sesuai dengan jenis tanahnya. 1. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi tentang pondasi. Penutup 2. Guru memberikan soal latihan sebagai tugas mandiri. 30 menit Pertemuan ke-9-10 ALOKASI KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU 1. Guru memberi salam dan ketua kelas 15 Menit memimpin untuk berdo’a bersama sebelum pelajaran dimulai. Pendahuluan 2. Guru memberikan gambaran mengenai teknik penggambaran pondasi. 3. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Mengamati 240 menit 1. Mengamati berbagai bentuk pondasi jenis dan serta dimensi pondasi. 2. Menggambar secara dimensi skalatis sesuai pondasi dengan perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya Menanya Mengkondisikan siswa untuk secara aktif bertanya tentang topic yang berkaitan dengan pondasi. Mengeksplorasi Inti 1. Melakukan pengumpulan data tentang jenis-jenis tanah dan daya dukung tanahnya. 2. Membuat rencana lebar bawah pondasi yang aman. 3. Menghitung dimensi lebar bawah pondasi 4. Menggambar pondasi yang benar sesuai perhitungan dimensi yang didapat. Mengasosiasi Mengkategorikan dan menentukan data/informasi hubungannya, selanjutnya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan merencanakan pondasi bangunan gedung. Mengkomunikasikan Mempresentasikan hasil perhitungan dan desain pondasi yang aman sesuai dengan jenis tanahnya. 1. Siswa dengan bimbingan guru 30 menit menyimpulkan materi tentang pondasi. Penutup 2. Guru memberikan soal latihan sebagai tugas mandiri. Pertemuan ke-11-12 ALOKASI KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU 1. Guru memberi salam dan ketua kelas 15 Menit memimpin untuk berdo’a bersama sebelum pelajaran dimulai. Pendahuluan 2. Guru memberikan gambaran mengenai teknik perhitungan pondasi. 3. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Mengamati 240 menit 1. Mengamati berbagai jenis dan bentuk pondasi sesuai jenis tanahnya. 2. Mengamati teknik pemasangan pondasi Inti Menanya Mengkondisikan siswa untuk secara aktif bertanya tentang topic yang berkaitan dengan pondasi. Mengeksplorasi 1. Melakukan pengumpulan tentang teknik data pemasangan pondasi 2. Menjelaskan langkah-langkah pembuatan pondasi rumah satu lantai. Mengasosiasi Mengkategorikan dan data/informasi menentukan hubungannya, selanjutnya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan merencanakan pondasi bangunan gedung. Mengkomunikasikan Mempresentasikan hasil perhitungan dan desain pondasi yang aman sesuai dengan jenis tanahnya. 1. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi tentang pondasi. 2. Guru memberikan soal latihan sebagai Penutup tugas mandiri. 30 menit J. PENILAIAN 1. Teknik dan Bentuk Instrumen Teknik Bentuk Instrumen 1. Lembar Pengamatan Sikap dan 1. Pengamatan Sikap Rubrik 2. Portofolio 2. Panduan Penyusunan Portofolio 3. Tes Tertulis 3. Tes Uraian. 2. Lembar Pengamatan Sikap No. Aspek yang Dinilai 3 2 1 Keterangan Mengagumi seluruh panca indera pada diri 1 manusia sebagai alat indera ciptaan Tuhan YME yang tidak ternilai harganya 2 Memiliki rasa ingin tahu(curiosity) Menunjukkan ketekunan dan tanggungjawab 3 dalam belajar dan bekerja baik secara individu maupun berkelompok 3. Lembar Penilaian Sikap No Aspek yang Dinilai Rubrik 1. :Menunjukkan ekspresi kekaguman pada panca indera terhadap materi pelajaran terkait dengan ungkapan verbal yang menunjukkan Mengagumi seluruh panca indera pada 1 diri manusia sebagai alat indera ciptaan Tuhan YME yang tidak ternilai rasa syukur terhadap Tuhan 2. YME. 3. :Belum secara eksplisit menunjukkan harganya ekspresi kekaguman atau ungkapan syukur pada panca indera, namun menaruh minat terhadap keseluruhan kegiatan belajar mengajar. 4. :Belum menunjukkan ekspresi kekaguman pada panca indera, atau menaruh minat terhadap belum menunjukkan kekaguman terhadap keseluruhan kegiatan belajar mengajar dengan verbal yang menunjukkan rasa syukur terhadap Tuhan YME. 1. : Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, terlibat aktif dalam kegiatan belajar mengajar. 2. : Menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu 2 Menunjukkan rasa ingin tahu (curiosity) antusias, dan baru terlibat aktif ketika diminta atau disuruh. 3. : Tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan, terlibat sulit aktif kegiatan dalam kelompok walaupun telah didorong untuk terlibat. 1. : Tekun dalam menyelesaikan dengan Menunjukkan tanggungjawab 3 ketekunan dalam belajar bisa terbaik dan yang dan berupaya tepat waktu. bekerja baik secara individu maupun berkelompok. hasil tugas dilakukan, 2. : Berupaya tepat waktu dalam tugas, menyelesaikan namun menunjukkan belum upaya terbaiknya. 3. : Tidak berupaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan dan tugas, tugasnya tidak selesai 2. Soal Uraian Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Sebutkan jenis-jenis tanah sesuai dengan tingkat kekerasannya ! 2. Jelaskan tentang : a. Pondasi langsung b. Pondasi tidak langsung c. Pondasi tiang pancang d. Pondasi beton tumbuk e. Pondasi perkuatan plat beton f. Pondasi sumuran g. Pondasi cakar ayam 3. Gambarkan bentuk pondasi rumah sederhana yang aman ! PEDOMAN PENSKORAN Siswa menjawab benar semua 10 Skor nomer 1 3,0 Skor nomer 2 2,0 Skor nomer 3 3,0 Skor nomer 4 2,0 PEDOMAN PENSKORAN JAWABAN DAN PENGOLAHAN NILAI A. Nilai 4 : jika sesuai kunci jawaban dan ada pengembangan jawaban B. Nilai 3 : jika jawaban sesuai kunci jawaban C. Nilai 2 : jika jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban D. Nilai 1 : jika jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban Contoh pengolahan nilai IPK No. Soal Skor Penilaian 1. 1 3 2. 2 3 3. 3 4 4. 3 4 5. 4 3 Nilai Nilai perolehan KD pengetahuan : rerata dari nilai IPK (17/20) * 100 = 81,00 RUBRIK PENSKORAN Hasil Indikator/Penilaian Unjuk Kerja Skor Siswa mampu menjelaskan 5 jenis dan fungsi dari pondasi 4 Siswa mampu menjelaskan 4 jenis dan fungsi dari pondasi 3 Siswa mampu menjelaskan 3 jenis dan fungsi dari pondasi 2 Siswa mampu menjelaskan 2 jenis dan fungsi dari pondasi 1 Siswa mampu menghitung dimensi pondasi sebanyak 4 soal dengan benar Siswa mampu menghitung dimensi pondasi sebanyak 3 Hasil soal dengan benar Siswa mampu menghitung dimensi pondasi sebanyak 2 soal dengan benar Siswa mampu menghitung dimensi pondasi sebanyak 1 soal dengan benar Siswa mampu menggambar pondasi dan menjelaskan 5 komponen pekerjaan pondasi. Siswa mampu menggambar pondasi dan menjelaskan 4 Hasil komponen pekerjaan pondasi. Siswa mampu menggambar pondasi dan menjelaskan 3 komponen pekerjaan pondasi. Siswa mampu menggambar pondasi dan menjelaskan 2 komponen pekerjaan pondasi. 4 3 2 1 4 3 2 1 Sleman, Juli Disusun Oleh, Guru Mata Pelajaran, Ibnu Yudho Nugroho H. Bambang Sudibyo, S.Pd NIM. 13505241008 NBM. 593.740 2016