ANALISIS RISIKO UMKM SEKITAR : MINIMARKET MANTU LANANG Dosen Pembimbing : Anindya Ardiansari, S.e., M.m. Disusun Oleh : Tsany Ainur Rizki UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa selesaikan makalah “Analisis Risiko Terhadap UMKM Sekitar : Minimarket Mantu Lanang” Makalah ini sudah selesai penulis susun dengan maksimal dengan bantuan pertolongan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu, penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah ikut berkontribusi didalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, penulis menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, penulis terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sehingga kami bisa melakukan perbaikan dan dapat menjadi makalah yang baik dan benar. Akhir kata, penulis meminta semoga makalah ini memberikan manfaat untuk para pembaca utaupun memberikan inpirasi pada para pembaca. . Semarang, April 2019 2 Daftar Isi BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................................................4 I.I LATAR BELAKANG.................................................................................................................................. 4 I.II RUMUSAN MASALAH ........................................................................................................................... 5 I.III TUJUAN ............................................................................................................................................... 5 BAB II. LANDASAN TEORI....................................................................................................................6 II.I PENGERTIAN MANAJEMEN RISIKO ...................................................................................................... 6 II.II TUJUAN MANAJEMEN RISIKO ............................................................................................................. 6 II.III JENIS-JENIS RISIKO YANG SERING DIJUMPAI PERUSAHAAN .............................................................. 7 BAB III. PEMBAHASAN .......................................................................................................................9 III.I PROFIL UMKM MINIMARKET MANTU LANANG.................................................................................. 9 III.II RISIKO YANG MUNGKIN DIHADAPI OLEH UMKM MINIMARKET MANTU LANANG ......................... 11 III.III TINDAKAN MITIGASI YANG DAPAT DITERAPKAN UNTUK MENGURANGI RISIKO YANG MUNGKIN TERJADI........................................................................................................................................... 14 BAB IV. PENUTUP ............................................................................................................................. 18 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 19 LAMPIRAN ....................................................................................................................................... 20 3 BAB I. PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata “Resiko” dan sudah biasa dipakai dalam percakapan sehari-hari oleh kebanyakan orang. Resiko merupakan bagian dari kehidupan kerja individual maupun organisasi. Berbagai macam resiko, seperti resiko kebakaran, tertabrak kendaraan lain di jalan, resiko terkena banjir di musim hujan dan sebagainya, dapat menyebabkan kita menanggung kerugian jika resiko-resiko tersebut tidak kita antisipasi dari awal. Resiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Sebagaimana kita pahami dan sepakati bersama bahwa tujuan berwirausaha adalah membangun dan memperluas keuntungan kompetitif dalam organisasi. Aktivitas suatu badan usaha atau perusahaan pada dasarnya tidak dapat dilepaskan dari aktivitas mengelola resiko. Operasi suatu badan usaha atau perusahaan biasanya berhadapan dengan resiko usaha dan resiko non usaha. Imam Ghazali dalam Kasidy, Manajemen Resiko (2010) menyatakan bahwa, resiko usaha adalah resiko yang berkaitan dengan usaha perusahaan untuk menciptakan keunggulan bersaing dan memberikan nilai bagi pemegang saham. Sedangkan resiko non usaha adalah resiko lainnya yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Secara umum, resiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan di mana terdapat kemungkinan yang merugikan. Contohnya, resiko yang terjadi pada perusahaan-perusahaan kecil berupa UMKM seperti Minimarket Mantu Lanang yang terletak di sekitar Universitas Negeri Semarang. Bagaimana jika kemungkinan yang dihadapi oleh Minimarket Mantu Lanang dapat memberikan kerugian yang kecil hingga besar? Atau bahkan kemungkinan itu memberikan keuntungan yang besar bagi Minimarket Mantu Lanang? Dapat kita contohkan perumpaan ini seperti kita membeli lotere. Jika beruntung maka akan mendapat hadiah yang sangat besar, tetapi jika tidak beruntung uang yang digunakan membeli lotere relatif kecil. Apakah ini juga tergolong resiko? Jawabannya adalah hal ini juga tergolong resiko. Selama mengalami kerugian walau sekecil apapun hal itu dianggap risiko. 4 Mengapa risiko harus dikelola? Jawabannya tidak sulit ditebak, yaitu karena resiko mengandung biaya yang tidak sedikit. Bayangkan suatu kejadian di mana suatu perusahaan sepatu yang mengalami kebakaran. Kerugian langsung dari peristiwa tersebut adalah kerugian finansial akibat asset yang terbakar (misalnya gedung, material, sepatu setengah jadi, maupun sepatu yang siap untuk dijual). Namun juga dilihat kerugian tidak langsungnya, seperti tidak bisa beroperasinya perusahaan selama beberapa bulan sehingga menghentikan arus kas. Akibat lainnya adalah macetnya pembayaran hutang kepada supplier dan kreditor karena terhentinya arus kas yang akhirnya akan menurunkan kredibilitas dan hubungan baik perusahaan dengan partner bisnis tersebut. I.II RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana profil dari UMKM Minimarket Mantu Lanang Unnes? 2. Apa saja risiko yang mungkin terjadi di UMKM Minimarket Mantu Lanang Unnes? 3. Bagaimana tindakan mitigasi dari risiko-risiko yang mungkin terjadi di UMKM Minimarket Mantu Lanang Unnes? I.III TUJUAN 1. Untuk mengetahui profil dari UMKM Minimarket Mantu Lanang Unnes 2. Untuk mengetahui risiko-risiko yang mungkin terjadi di UMKM Minimarket Mantu Lanang Unnes 3. Untuk memahami tindakan mitigasi yang dapat dilakukan untuk meminimalisir risiko-risiko yang mungkin terjadi di UMKM Minimarket Mantu Lanang Unnes 5 BAB II. LANDASAN TEORI II.I PENGERTIAN MANAJEMEN RISIKO Manajemen risiko adalah suatu proses identifikasi, analisis, penilaian, pengendalian, dan upaya menghindari, meminimalisir, atau bahkan menghapus risiko yang tidak dapat diterima. Dalam hal ini risiko berhubungan dengan pendekatan atau metodologi dalam menghadapi ketidakpastian dalam bisnis. Dalam KBBI arti kata risiko adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu tindakan. Ketidakpastian ini bisa berupa ancaman, pengembangan strategi, dan mitigasi risiko. Dalam perusahaan, manajemen risiko (risk management) adalah suatu proses perencanaan, pengaturan, pemimpinan, dan pengontrolan aktivitas sebuah organisasi untuk meminimalisir resiko pendapatan perusahaan. II.II TUJUAN MANAJEMEN RISIKO Secara umum ada enam tujuan risk management dalam perusahaan atau badan usaha, diantaranya adalah: 1. Melindungi Perusahaan Memberikan perlindungan terhadap perusahaan dari tingkat risiko signifikan yang bisa menghambat proses pencapaian tujuan perusahaan. 2. Membantu Pembuatan Kerangka Kerja Membantu dalam proses pembuatan kerangka kerja manajemen risiko yang konsisten atas ririko yang ada pada proses bisnis dan fungsi-fungsi di dalam sebuah perusahaan. 3. Mendorong Manajemen Agar Proaktif Mendorong manajemen agar bertindak proaktif dalam mengurangi potensi risiko, dan menjadikan manajemen risiko sebagai sumber keunggulan bersaing dan kinerja perusahaan. 6 4. Sebagai Peringatan untuk Berhati-Hati Mendorong semua individu dalam perusahaan agar bertindak hati-hati dalam menghadapi risiko perusahaan demi tercapainya tujuan yang diinginkan bersama. 5. Meningkatkan Kinerja Perusahaan Membantu meningkatkan kinerja perusahaan dengan menyediakan informasi tingkat risiko yang disebutkan dalam peta risiko/ risk map. Hal ini juga berguna dalam pengembangan strategi dan perbaikan proses risk management secara berkesinambungan. 6. Sosialisasi Manajemen Risiko Membangun kemampuan individu maupun manajemen untuk mensosialisasikan pemahaman tentang risiko dan pentingnya risk management. II.III JENIS-JENIS RISIKO YANG SERING DIJUMPAI PERUSAHAAN 1. Risiko Keuangan Risiko keuangan adalah segala macam risiko yang berkaitan dengan keuangan, biasanya diperbandingkan dengan risiko non keuangan, seperti risiko operasional. Jenis risiko keuangan misalnya adalah risiko likuiditas, risiko kredit, dan risiko permodalan, dan risiko pasar. • Risiko Likuiditas adalah risiko yang muncul akibat kesulitan menyediakan uang tunai dalam jangka waktu tertentu. Misalnya : jika suatu pihak tidak dapat membayar kewajibannya yang jatuh tempo secara tunai. Meskipun pihak tersebut memiliki aset yang cukup bernilai untuk melunasi kewajibannya, tetapi ketika aset tersebut tidak bisa dikonversikan segera menjadi uang tunai, maka Aset tersebut dikatakan tidak likuid. • Risiko Kredit adalah suatu risiko kerugian yang disebabkan oleh ketidak mampuan (gagal bayar) dari debitur atas kewajiban pembayaran utangnya baik utang pokok maupun bunganya ataupun keduanya. 7 • Risiko Permodalan adalah risiko yang timbul akibat kerugian penjualan likuiditas dan keuangan, yang akan membuat modal usaha mengalami penurunan secara signifikan. • Risiko Pasar adalah risiko yang timbul akibat persaingan usaha gaya hidup pelanggan, perubahan pola persaingan, atau munculnya pesaing baru yang potensial di pasar produk. Risiko Pasar terdiri dari 4 jenis, yakni : - Risiko Suku Bunga adalah risiko kerugian pada posisi keuangan (neraca dan rekening administratif) karena perubahan suku bunga. - Risiko Nilai Tukar adalah risiko kerugian pada posisi keuangan (neraca dan rekening administratif) akibat perubahan nilai tukar valuta asing, termasuk perubahan harga emas dimana. - Risiko Komoditas adalah Risiko kerugian pada posisi keuangan (neraca dan rekening administratif) akibat perubahan nilai komoditas. - Risiko Ekuitas adalah risiko kerugian pada posisi keuangan (neraca dan rekening administratif) akibat perubahan nilai komoditas. 2. Risiko Operasional Risiko Operasional adalah suatu risiko kerugian yang disebabkan karena tak berjalannya atau gagalnya proses internal, manusia dan sistem, serta oleh peristiwa eksternal. Walaupun risiko ini dapat diterapkan pada semua jenis organisasi bisnis, keterkaitan utamanya adalah pada bidang perbankan yang regulatornya bertanggung jawab untuk menciptakan pengamanan sebagai perlindungan terhadap kegagalan sistemik sistem perbankan dan ekonomi. 3. Risiko Strategis Resiko Strategi merupakan risiko yang dihadapi perusahaan akibat dari adanya perubahan fundamental pada lingkungan ekonomi atau politik . Risiko ini sulit untuk diprediksi karena sangat berkaitan dengan berbagai hal makro di luar perusahaan. Contohnya kebijakan ekonomi negara, kebijakan politik, dan lain-lain. 4. Risiko Eksternalitas Risiko Eksternalitas adalah potensi penyimpangan hasil pada eksposur korporat dan strategis dan dapat berdampak pada potensi penutupan usaha karena pengaruh dari faktor eksternal. Faktor eksternal meliputi reputasi, lingkungan, sosial dan hukum. 8 BAB III. PEMBAHASAN III.I PROFIL UMKM MINIMARKET MANTU LANANG A. Profil Secara Umum • Alamat : Jalan Taman Siswa, No 9 Sekaran, Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah, 50229 • Kontak : (024) 86458376 • Jam Buka : Setiap hari, 06.30 - 00.00 Minimarket Mantu Lanang adalah salah satu minimarket di daerah Universitas Negeri Semarang yang menjual berbagai macam perlengkapan dan kebutuhan sehari-hari, seperti kebutuhan pokok (beras, telur, mie, minyak goreng, air mineral), snack dan berbagai macam jenis minuman, berbagai macam bumbu masakan, perlegkapan kuliah dan alat tulis, perlengkapan listrik, present gift, dll. Sebelum berdiri dengan nama Minimarket Mantu Lanang, minimarket ini sebelumnya adalah salah satu toko milik Indomaret. Namun, akhirnya toko ini menjadi hak milik salah satu pengusaha bernama Ibu Nunik. Walaupun Minimarket Mantu Lanang dikelilingi minimarket-minimarket lain seperti Indomaret dan Alfamart, namun tidak membuat minimarket ini sepi dari pembeli. Karena, memang ada beberapa produk di Minimarket Mantu Lanang yang harganya lebih murah 9 dibandingkan harga produk di minimarket lainnya. Ketersediaan barang di Minimarket Mantu Lanang pun cukup lengkap. B. Target Pasar Target pasar yang difokuskan oleh Minimarket Mantu Lanang adalah para mahasiswa dan mahasiswi yang sedang menuntut ilmu di Unnes serta para masyarakat sekitar yang tinggal di daerah Unnes. C. Sistem Kerja Di Minimarket Mantu Lanang peran dan tugas pegawainya masih cukup sederhana. Terdapat owner, admin, pramuniaga dan kasir berjumlah delapan orang. Pramuniaga dan kasir biasanya bergantian sesuai jadwal yang telah ditentukan. Terdapat tiga shift kerja yang berlaku di Minimarket Mantu Lanang, satu shift biasanya terdiri dari dua orang. Shift pertama pukul 06.30-15.30 bertugas memindahkan dan mendisplay barang dari gudang ke toko, kemudian shift yang kedua pukul 13.00-21.00 bertugas menerima barang yang datang, dan shift yang ketiga pukul 17.00-01.00 bertugas membantu shift pertama untuk mendisplay barang dari gudang ke toko. Lalu, admin bertugas pukul 08.00-16.00 untuk menginput barang ke komputer dan mengecek keseluruhan barang. Sedangkan owner bertugas mengatur serta mengawasi pramuniaga dan kasir, memesan barang, serta melakukan pembayaran tagihan. Kemudian untuk hari liburnya, bagi pramuniaga dan kasir dalam satu minggu dapat libur sekali, namun harinya tidak menentu dan biasanya ditentukan secara acak oleh owner. Lalu, untuk admin mendapat libur setiap hari minggu. Kemudian, untuk peraturan yang lain seperti ketentuan berpakaian yang harus sopan dan rapi sangat berlaku di minimarket ini. Untuk sekarang ini di Minimarket Mantu Lanang tidak menerima kerja part-time dikarenakan mahasiswa yang mengambil kerja part-time sering kali bertabrakan dengan jam kuliah sehingga tidak dapat menjalankan tugas kerja dengan baik. Namun, untuk saat ini, ada juga karyawan yang masih kuliah, tetapi karena kuliahnya sudah terjadwal jadi jam kerja yang didapat dari mahasiswa tersebut dapat menyesuaikan dengan jam kuliah. Biasanya mahasiswa ini menjalankan aktivitas kerjanya di pagi hari dan menjalankan aktivitas kuliahnya di malam hari. 10 D. Sistem Administrasi Usaha Dalam mengontrol administrasi usahanya, owner mengendalikan keseluruhannya secara pribadi agar lebih mudah dalam mengontrol barang yang masuk maupun keluar, serta agar lebih mudah dalam mengatasi masalah keuangan dari minimarket itu sendiri. Untuk keuntungan yang diperoleh, owner mendapatkan keuntungan per bulannya sekitar 20-30% dari pendapatan yang dihasilkan oleh usaha tersebut. Dalam merekrut dan menerima pegawai baru, syarat pendidikan yang harus dipenuhi dan keahlian yang dipunya pun tidak terlalu diperhatikan, yang terpenting adalah mau belajar bersungguh-bersungguh, dapat bekerja secara jujur, rajin, teliti, aktif, dan dapat bekerjasama dengan tim (teamwork). Biasanya, jika terdapat karyawan baru, maka akan diadakan training terhadap karyawaan tersebut selama 3 bulan. Hal ini berguna untuk karyawan baru agar lebih mudah beradaptasi dan owner pun dapat mengukur bagaimana kinerjanya. E. Strategi Pemasaran Untuk menjaga stok barang yang ada di rak barang agar tetap penuh, biasanya dilakukan survey harga secara berkala. Survey harga biasanya dilakukan sekitar dua atau tiga bulan sekali. Terdapat juga doorprize yang diberikan Minimarket Mantu Lanang terhadap para konsumennya, misalnya dengan konsumen berbelanja minimal Rp 50.000 maka konsumen berhak mendapat kupon. Lalu, kupon tersebut dapat dikumpulkan dan ditukarkan dengan berbagai macam hadiah. Bisanaya hadiah yang diberikan berupa kalender, kaos, satu pack tissue gratis, ataupun dapat bunga jika hari itu bertepatan dengan hari valentine. III.II RISIKO YANG MUNGKIN DIHADAPI OLEH UMKM MINIMARKET MANTU LANANG M Setiap perusahaan pasti memiliki risiko yang harus dihadapi dalam melakukan aktivitas bisnisnya. Mulai dari perusahaan besar hingga perusahaan kecil seperti UMKM. Begitu pula dengan Minimarket Mantu Lanang yang merupakan salah satu usaha yang sejenis dengan UMKM. Minimarket Mantu Lanang pun mempunyai beberapa risiko yang mungkin dihadapi dalam melakukan kegiatan bisnisnya. Risiko-risiko yang mungkin dihadapi adalah sebagai berikut : 11 1. Risiko Keuangan Dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya seperti melakukan penjualan dan pembelian barang, Minimarket Mantu Lanang sangat rentan terhadap penurunan omset hingga mencapai kerugian yang diakibatkan oleh penurunan penjualan barang terhadap konsumen. Hal ini dikarenakan jumlah pesaing yang tidak sedikit dan letak pesaing yang sangat berdekatan dengan Minimarket Mantu Lanang ini sendiri sehingga mengakibatkan konsumen memiliki pilihan lain untuk membeli barang di toko lain selain di Minimarket Mantu Lanang. Jika kerugian akan terjadi secara signifikan, maka risiko permodalan yang dihadapi pun semakin besar. Minimarket Mantu Lanang pun akan kehilangan modal untuk membeli (restock) barang yang akan dijual. Jika hal ini telah terjadi, maka konsumen pun akan mengurangi pembelian kebutuhannya terhadap Minimarket Mantu Lanang dan Minimarket Mantu Lanang akan mengalami kerugian secara finansial. 2. Risiko Pasar Minimarket Mantu Lanang adalah salah satu minimarket di daerah Universitas Negeri Semarang yang menjual berbagai macam perlengkapan dan kebutuhan sehari-hari, seperti kebutuhan pokok (beras, telur, mie, minyak goreng, air mineral), snack dan berbagai macam jenis minuman, berbagai macam bumbu masakan, perlegkapan kuliah dan alat tulis, perlengkapan listrik, present gift, dll. Barang-barang kebutuhan ini harus terus disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Gaya hidup konsumen pun berubah-ubah seiring berjalannya waktu, minimarket Mantu Lanang pun begitu rentan terhadap produk yang sudah ketinggalan jaman (out of date) karena kurangnya pembaruan dan keterbatasan info dari para pemasoknya sehingga begitu tidak diminati oleh para konsumennya sendiri. Lalu, munculnya pesaing baru di pasar produk yang sejenis pun kemungkinannnya sangat besar. Karena, letak yang strategis dengan target pasar yang baik memungkinkan pesaing untuk membuka usaha yang sejenis di lokasi terdekat Minimarket Mantu Lanang. Lalu, kemungkinan perubahan pola persaingan pun cukup besar. Sistem usaha dan pemasaran yang dijalankan oleh minimarket jenisnya sangat beragam dan sangat mengandung berbagai macam inovasi. Minimarket Mantu Lanang akan dihadapi dengan pola persaingan yang terus berubah-ubah, mulai dari perang harga, berubah menuju persaingan 12 melalui doorprize dan undian, dan berubah kembali menuju persaingan mengenai kelengkapan produk yang dijual. Perubahan ini akan terus terjadi diakibatkan oleh jumlah pesaing yang begitu banyak. 3. Risiko Operasional Dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya, Minimarket Mantu Lanang terkadang merekrut pegawai yang berprofesi sebagai mahasiswa. Oleh karena itu, Minimarket Mantu Lanang sangat sensitif dengan terganggunya proses operasional yang dijalankan. Hal ini dikarenakan mahasiswa yang kurang mempunyai pengalaman dalam bekerja dan terkadang pikirannya tidak selalu fokus pada pekerjaan yang dilakukan sehingga memungkinkan kegiatan dan tugas yang dijalankannya mengalami kesalahan dan kegagalan. Ini akan menghambat dan menunrunkan kinerja yang dihasilkan oleh Minimaket Mantu Lanang. Lalu, Minimarket Mantu Lanang pun mengalami keterbelakangan sistem dibandingkan dengan minimarket-minimarket yang lain. Minimarket pesaing Mantu Lanang seperti Indomaret dan Alfamart telah melakukan sistem yang lebih canggih dengan teknologinya yang dapat befungsi untuk mengisi pulsa baik elektrik maupun non-elektrik, pembelian tiket transportasi, dll. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan minat konsumen untuk melakukan pembelanjaan di Minimarket Mantu Lanang. 4. Risiko Strategis Perubahan kebijakan pemerintah akan berdampak begitu sensitif bagi aktivitas bisnis yang dijalankan oleh Minimarket Mantu Lanang. Perubahan nilai pajak, himbauan mengenai pembatasan konsumsi bagi para konsumen, keterbatasan ekspor-impor, dan kebijakankebijakan pemerintah lain memungkinkan Minimarket Mantu Lanang mengalami penurunan dalam jumlah produk yang dijual sehingga tingkat keuntungan yang diraih pun akan semakin menurun. 5. Risiko Eksternalitas Eksternalitas terjadi ketika harga yang terjadi di pasar tidak sesuai dari yang seharusnya. Namun ada jenis eksternalitas yang bukan termasuk dalam hal tersebut, contohnya seperti salah satu masalah yang dihadapi oleh Minimarket Mantu Lanang. 13 Letak Minimaket Mantu Lanang tepat pada sebuah tikungan menuju ke arah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Banyak mahasiswa yang sering melakukan pembeliaan di minimarket ini, terkadang sebelum tikungan itu banyak mahasiswa yang sering berhenti mendadak sehingga sering terjadi kecelakaan ringan di dekat Minimarket Mantu Lanang ini. Lalu, sering kali terdapat banyak truk dekat Minimarket Mantu Lanang yang parkir sembarangan, terlihat truk tersebut milik para pemasok-pemasok yang bekerja sama dengan Minimarket Mantu Lanang. Hal ini sangat mengganggu lalu lintas di sekitar jalan Minimarket Mantu Lanang. Sering kali terjadi kemacetan di sekitar jalan Minmarket Mantu Lanang yang diakibatkan oleh truk-truk yang sering parkir sembarangan. Kemudian, karena banyaknya jumlah konsumen yang berbelanja di Minimarket Mantu Lanang mengakibatkan semakin banyak pula jumlah angkutan umum yang sering parkir di dekat tikungan Minimarket Mantu Lanang. Hal ini pun sangat menganggu lalu lintas di sekitar jalan Minimarket Mantu Lanang. Karena hal-hal tersebut yang sering terjadi di sekitar Minimarket Mantu Lanang dan kerap mengganggu lalu lintas, maka Minimarket Mantu Lanang pun rentan dengan reputasi dan penilaian yang buruk dari banyak padangan masyarakat setempat. Mulai dari reputasi dalam aspek sosial hingga reputasi dalam aspek lingkungan. III.III TINDAKAN MITIGASI YANG DAPAT DITERAPKAN UNTUK MENGURANGI RISIKO YANG MUNGKIN TERJADI Risiko-risiko yang mungkin dihadapi oleh Minimarket Mantu Lanang telah dianalisis dari berbagai macam aspek. Lalu, untuk menghindari risiko-risiko itu terjadi, maka ada beberapa tindakan mitigasi yang perlu dilakukan, antara lain adalah sebagai berikut : 1. Risiko Keuangan Penurunan jumlah penjualan secara signifikan menyebabkan penurunan omset secara signifikan pula, bahkan bisa mencapai sebuah tingkat kerugian tertentu, lalu hal ini pun bisa menyebabkan suatu usaha menjadi gulung tikar. Lalu, untuk menghindari hal tersebut maka 14 diperlukan evaluasi laporan keuangan secara berkala. Kerugian dan kejanggalan kecil yang mungkin terjadi dalam aspek keuangan dapat dianalisis dan diminimalisir terlebih dahulu sebelum kerugian dan kejanggalan tersebut menjadi besar. Lalu, jika kemungkinan terjadi penurunan penjualan, maka diperlukan beberapa inovasi dari Minimarket Mantu Lanang untuk menarik para konsumen agar berbelanja di tokonya seperti memperlengkap produk-produk yang dijual, membuat tampilan toko menjadi lebih tertata dan lebih cantik, memperbanyak diskon dan promo, dll. Cara-cara tersebut dapat membantu Minimarket Mantu Lanang untuk meningkatkan jumlah penjualan dan hal tersebut juga dapat membantu meningkatkan jumlah keuntungan yang didapat serta meningkatkan jumlah modal yang dimiliki agar Minimarket Mantu Lanang bisa lebih dikembangkan lagi. Kemudian, tindakan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah permodalan, Minimarket Mantu Lanang juga bisa melakukan pinjaman dana ke BPR (Badan Perkreditan Rakyat) untuk mengembangkan usahanya. Namun, hal ini cenderung menimbulkan risiko baru, yaitu risiko kredit, dimana suatu usaha memiliki kemungkinan untuk tidak dapat membayar kredit yang telah diterima. 2. Risiko Pasar Gaya hidup konsumen yang terus berubah-ubah seiring berjalannya waktu membuat minimarket Mantu Lanang pun begitu rentan terhadap produk yang sudah ketinggalan jaman (out of date) karena kurangnya pembaruan dan keterbatasan info dari para pemasoknya sehingga begitu tidak diminati oleh para konsumennya sendiri. Untuk menghindari agar hal ini tidak terjadi, maka owner dan para pegawai Minimarket Mantu Lanang harus memiliki hubungan yang baik dengan para pemasok dan pelanggannya. Hubungan yang baik dengan pemasok dapat membantu sebuah usaha menjadi lebih mengerti akan kondisi pasar saat ini. Lalu, hubungan yang baik dengan pelanggan juga dapat dilakukan dengan mengadakan kuesioner mengenai kebutuhan-kebutuhan pelanggan pada umumnya, lalu para pengisi kuesioner tersebut dapat diberikan souvenir sebagai tanda terima kasih karena telah ikut berkontribusi. 15 Lalu, untuk tindakan mitigasi dari kemungkinan munculnya pesaing baru dan perubahan pola persaingan, Minimarket Mantu Lanang dapat melakukan beberapa strategi agar tetap dapat bersaing di tengah persaingan yang ketat, antara lain : • Amati dan pelajari saingan usaha anda. Minimarket Mantu Lanang harus memperlajari apa saja yang membuat produk mereka di minati banyak masyarakat. Minimarket Mantu Lanang juga harus mempelajari kapan mereka ramai atau sepi dikunjungi konsumen. Hal ini akan menjadi strategi usaha yang bisa dilakukan. • Pahami Karakteristik usaha sendiri. Hal ini bertujuan agar dapat mencapai target pasar. • Amati, tiru, dan perbarui. Cobalah untuk mengamati perilaku pesaing, tirulah cara tersebut, dan berikan modifikasi untuk cara tersebut. Strategi ini sudah banyak dilakukan untuk mengembangkan usaha. • Cari mitra usaha. Mitra usaha berguna untuk menanam modal dalam Minimarket Mantu Lanang atau dengan kata lain Minimarket Mantu Lanang dapat menjalin kerjasama dengan perusahaan yang berkaitan supaya dapat menekan biaya iklan yang dilakukan. • Beri potongan harga atau diskon. Tujuanya untuk menarik minat masyarakat,cara ini juga menjadi cara yang ampuh untuk meningkatkan penjualan yang biasa kita terapkan di event atau di hari-hari tertentu. • Keramahan dalam komunikasi ke konsumen. Pelayanan merupakan salah satu cara yang bisa membuat orang senang. Hal ini bisa memberi kepuasan terhadap konsumen. • Jujur. Jangan sampai karena hanya untuk keuntungan semata, usaha yang dijalani Minimarket Mantu Lanang sampai membohongi konsumen yang ada, hal ini lambat laun pasti terbongkar dan mungkin kebangkrutan usaha pun juga pasti terjadi. 3. Risiko Operasional Kegiatan operasional merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah perusahaan, karena tanpa kegiatan ini sebuah perusahaan tidak akan dapat menjalankan aktivitasnya. 16 Dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya, Minimarket Mantu Lanang terkadang merekrut pegawai yang berprofesi sebagai mahasiswa untuk bagian kasir dan hal ini sangat sensitif dengan terganggunya proses operasional yang dijalankan. Maka dari itu, sebisa mungkin sistem perekrutan pegawai dari Mantu Lanang lebih difokuskan pada SDM yang berlulusan SMA, sehingga para SDM ini dapat memfokuskan dirinya pada tugas dan kewajiban kerja yang harus dilakukan. Lalu, Minimarket Mantu Lanang pun mengalami keterbelakangan sistem dibandingkan dengan minimarket-minimarket yang lain. Maka dari itu, Minimarket Mantu Lanang perlu merekrut satu pegawai yang berlulusan dari Teknik Informatika untuk meng-update sistemsistem dan teknologi terbaru agar Minimarket Mantu Lanang tidak kalah saing dengan Minimarket yang lain dan tetap up to date terhadap segala aspek dan bidang. 4. Risiko Strategis Untuk tindakan mitigasi dari risiko strategis, Minimarket Mantu Lanang cukup mengikuti dan menaati kebijakan pemerintah yang berlaku agar tidak menjalani sanksi yang menyebabkan suatu usaha menjadi rugi dan tidak dapat beroperasi kembali. 5. Risiko Eksternalitas Letak Minimarket Mantu Lanang yang cukup strategis sering menimbulkan kemacetan hingga kecelakaan ringan yang terjadi di sekitar jalan. Untuk mencegah dan mengatasi agar hal ini tidak terjadi kembali, perlu diadakannya juru parkir dan peraturan-peraturan parkir yang sesuai dan harus diataati oleh para pengunjung Minimarket Mantu Lanang agar lalulintas di sekitar Minimarket Mantu Lanang pun dapat berjalan dengan baik serta masalah kemacetan pun dapat berkurang. Minimarket Mantu Lanang pun dapat memasang sign lampu kuning agar para pengendara dapat lebih berhati-hati jika berada di dekat Minimarket Mantu Lanang. Strategi-strategi ini dapat membuat reputasi dan penilaian masyarakat setempat semakin membaik terhadap Minimarket Mantu Lanang, mulai dari reputasi dalam aspek sosial hingga reputasi dalam aspek lingkungan. 17 BAB IV. PENUTUP Kesimpulan : • Minimarket Mantu Lanang adalah salah satu minimarket di daerah Universitas Negeri Semarang yang menjual berbagai macam perlengkapan dan kebutuhan sehari-hari, seperti kebutuhan pokok, snack dan berbagai macam jenis minuman, berbagai macam bumbu masakan, perlegkapan kuliah dan alat tulis, perlengkapan listrik, present gift, dll. • Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, Minimarket Mantu Lanang mempunyai beberapa risiko yang mungkin dihadapi dalam melakukan kegiatan bisnisnya. Risiko-risiko yang mungkin dihadapi adalah seperti penurunan jumlah penjualan secara signifikan yang menyebabkan penurunan omset secara signifikan pula. Lalu, untuk menghindari hal tersebut maka diperlukan evaluasi laporan keuangan secara berkala. Kerugian dan kejanggalan kecil yang mungkin terjadi dalam aspek keuangan dapat dianalisis dan diminimalisir terlebih dahulu sebelum kerugian dan kejanggalan tersebut menjadi besar. • Gaya hidup konsumen, munculnya pesaing baru, dan perubahan pola pesaingan memungkinan terjadinya penurunan penjualan. Maka diperlukan beberapa inovasi dan strategi-strategi khusus dari Minimarket Mantu Lanang agar tetap dapat berkompetitif di tengah persaingan yang semakin ketat. • Dalam melakukan tindakan mitigasi dari risiko operasional seperti tergganggunya SDM dan keterbelakangan sistem, Minimarket Mantu Lanang dapat merekrut pegawai yang lebih berpotensi lagi dan fokus pada tugas dan kewajiban kerjanya. • Untuk tindakan mitigasi dari risiko strategis seperti perubahan kebijakan pemerintah yang dapat merugikan suatu usaha, Minimarket Mantu Lanang cukup mengikuti dan menaati kebijakan pemerintah yang berlaku agar tidak menjalani sanksi yang menyebabkan suatu usaha menjadi rugi dan tidak dapat beroperasi kembali • Untuk mencegah dan mengatasi agar kemacetan dan kecelakaa ringan tidak terjadi, maka perlu diadakannya juru parkir dan peraturan-peraturan parkir yang sesuai dan harus diataati oleh para pengunjung, atau Minimarket Mantu Lanang pun dapat memasang sign lampu kuning agar para pengendara dapat lebih berhati-hati jika berada di dekat Minimarket Mantu Lanang. 18 DAFTAR PUSTAKA https://www.kompasiana.com/prabu.siagian/550ac5798133117713b1e2e0/pemahaman-sederhanatentang-eksternalitas-beserta-contoh-nyatanya https://www.kompasiana.com/kanya/5b6c0f23d0e3ed7e4e1f2862/7-cara-jitu-menghadapi-penjualanbisnis-yang-menurun https://www.moneysmart.id/5-kebijakan-pemerintah-yang-ternyata-rugikan-pengusaha/ https://idcloudhost.com/cara-mengatasi-persaingan-dalam-berbisnis/ http://marselinafian.blogspot.com/2012/12/resiko-yang-dihadapi-ukm.html https://www.jagoanhosting.com/blog/5-permasalahan-utama-yang-dihadapi-para-pelaku-umkm/ https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-risiko.html 19 LAMPIRAN 20