Laporan Praktikum (Nematelminthes) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nemathelminthes berasal dari kata Nemathos = benang, Helminthes = cacing. Jadi pengertian Nemathelminthes adalah cacing yang berbentuk benang atau gilig. Saluran peredaran darah tidak ada, tetapi cacing ini mempunyai cairan yang fungsinya menyerupai darah. Alat kelamin terpisah, cacing betina lebih besar dari cacing jantan dan yang jantan mempunyai ujung berkait. Gonad berhubungan dengan saluran alat kelamin, dan telur dilapisi oleh kulit yang terbuat dari kitin. Hewan ini tidak lumbricoides (cacing duodenale (cacing berkembangbiak secara aseksual. gelang) Necator Contohnya Ascaris americanus dan Ancylostoma tambang) Enterobius atau Oxyuris vermicularis (cacing kremi) Filaria atau Wucheria bancrofti (penyebab kaki gajah) (Sutarno 2014: 17) Nemathelminthes hampir seluruhnya mempunyai akibat yang buruk jika memasuki tubuh mahluk hidup lainya. Contoh cacing Ascaris lumbricoides merupakan cacing perut yang menghisap sari makanan dari manusia. Jadi selain pengurai annelid seringkali malah menjadi parasit pada tubuh manusia atau hewan. Nemathelminthes dapat dijumpai di darat, air tawar dan air laut, dari daerah kutub hingga daerah tropis. Hidup bebas, ada pula yang parasit pada tumbuhan dan hewan. Contoh Nemathelminthes yang terkenal antara lain Ascaris lumbricoides (cacing gelang), Ancylostoma duodenale (cacing tambang) dan Trichinella spiralis, Oyuris vermicularis (Oemarjati 1990 : 53). Mayoritas nematoda berukuran sangat kecil. Beberapa di antaranya, seperti Ascaris, dapat mencapai panajang satu kaki (30,48 cm) dan seekor cacing, cacing raksasa yang merupakan parasit bagi ikan paus, mencapai 30 kaki (915 cm) panjangnya. Akan tetapi sebagian besar nematode tidak lebih besar daripada potongan-potongan benang kecil. Meskipun demikian cacing ini mudah dikenal dari gerakan yakni seperti pecut yang mendera. Sebagai parasit, hewan ini dapat hidup dalam tubuh hewan, tumbuhan, dan manusia (Kimball 2006 : 905). Habitat Nemathelminthes, sebagian besar hewan ini hidup bebas dalam air dan tanah, tetapi ada juga sebagai parasit dalam tanah, yakni merusak tanaman atau dalam saluran pencernaan Vertebrata.Peranan Nemathelminthes bagi kehidupan manusia secara ekonomi tidak ada yang menguntungkan melainkan merugikan. Nemathelminthes kebanyakan adalah parasit pada manusia, tumbuh-tumbuhan, dan hewan (Yenni 2014: 1). Sistem pencernaanya sudah lengkap dan memiliki cairan pseudoselom yang membantu sirkulasi makanan ke seluruh tubuh. Saluran pencernaan berupa pipa lurus yang dimulai dari kerongkongan (esophagus) dilanjutkan ke usus dan berakhir di anus. System eksresi hewan ini terdiri atas dua saluran lateral yang bermuara di sebuah lubang dibagian ventral. Respirasi denga pertukaran gas secara difusi melalui permukaan tubuh. System ganglio serebral (dua kelompok sesl-sel saraf dengan komisura) dan berkas saraf longitudinal (trunkus nervosus) yang berjumlah 2-3 buah (Sutarno 2014: 18). Sistem Reproduksi Nemathelminthes, alat kelamin terpisah, cacing betina lebih besar dari cacing jantan dan yang jantan mempunyai ujung berkait. Gonad berhubungan dengan saluran alat kelamin, dan telur dilapisi oleh kulit yang terbuat dari kitin. Hewan ini tidak berkembangbiak secara aseksual. Nemathelminthes umumnya melakukan reproduksi secara seksual. Sistem reproduksi bersifat gonokoris, yaitu organ kelamin jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda. Fertilisasi terjadi secara internal. Telur hasil fertilisasi dapat membentuk kista dan kista dapat bertahan hidup pada lingkungan yang tidak menguntungkan (Yenni 2014: 1). BAB II TINJAUAN PUSTAKA Filum Nemathelmintes (Yunani, nema = benang, helminthes = cacing), memiliki ronngga tubuh tetapi bukan rongga tubuh yang sejati (Pseodocoelom). Tubuh tersusun atas 3 lapisan disebut tripoblastik dan tidak bersegmen. Permukaan tubuh dilapisi kutikula yang berfungsi untuk melindungi diri dari enzim-enzim pencernaan inangnya. Mempunyai sistem pencernaan lengkap (mulut, faring, usus, dan anus), tetapi tidak memiliki pembuluh darah, makanan diedarkan melalui cairan pada pseodocoelom. Pernafasan secara difusi dan alat ekskresinya berupa nefridium. Produksi terpisah dalam individu yang berbeda (sistem reproduksinya bersifat gonokoris). Dibagi menjadi 2 kelas yaitu nematode dan nematophora. Kelas nematode merupakan kelas yang paling banyak daripada kelas nemathopora, kelas nemathoda dapat ditemukan di daerah-daerah yang lembab dan parasit pada hewan, tumbuhan, dan manusia (Sutarto 2006: 40). Nemathelminthes hampir seluruhnya mempunyai akibat yang buruk jika memasuki tubuh mahluk hidup lainya. Contoh cacing Ascaris limbricoides merupakan cacing perut yang menghisap sari makanan dari manusia. Jadi selain pengurai annelid seringkali malah menjadi parasit pada tubuh manusia atau hewan. Tubuh berbentuk gilig atau seperti batang tidak bersegmen, mempunyai selom semu (psedoselomata), tripoblastik. Permukaan tubuh dilapisi kutikula sehingga tampak mengkilat. Saluran pencernaan sempurna mulai dari mulut samapi anus. Beberapa jenis diantaranya memiliki kait. Sistem respirasi melalui permukaan tubuh secara difusi. Saluran peredaran darah tidak ada, tetapi cacing ini mempunyai cairan yang fungsinya menyerupai darah (Oemarjati 1990 : 53) Nemathelminthes atau cacing gilig adalah hewan berbentuk silinder yang memanjang. Hewan-hewan ini mempunyai dua sifat yang berkembang lebih maju secara evolusi dibanding dengan cacing pipih. Hewan-hewan ini mempunyai saluran pencernaan satu arah yang menjulur dari mulut di bagian muka sampai anus dibagian belakang. Sistem pencernaan satu arah ini menguntungkan karena meniadakan percampuran makanan yang masuk dengan limbah yang keluar. Setelah makanan masuk ke dalam mulut, maka makanan tersebut dapat diproses tahap demi tahap pada waktu melalui satu bagian saluran pencernaan ke bagian lain. Akhirnya sisa yang tidak tercerna dikeluarkan melalui anus. (Kimball 2006 : 904). Nemathelminthes hampir seluruhnya mempunyai akibat yang buruk jika memasuki tubuh mahluk hidup lainya. Contoh cacing Ascaris lumbricoides merupakan cacing perut yang menghisap sari makanan dari manusia. Jadi selain pengurai annelid seringkali malah menjadi parasit pada tubuh manusia atau hewan. Nemathelminthes dapat dijumpai di darat, air tawar dan air laut, dari daerah kutub hingga daerah tropis. Hidup bebas, ada pula yang parasit pada tumbuhan dan hewan. Contoh Nemathelminthes yang terkenal antara lain Ascaris lumbricoides (cacing perut), Ancylostoma duodenale (cacing tambang) dan Trichinella spiralis, Oyuris vermicularis (Oemarjati 1990 : 53). Ascaris lumbricoides (cacing perut), merupakan contoh dari kelas nematoda. Untuk membedakan anatara cacing jantan dan betina, biasanya tubuh cacing jantan lebih kecil daripada cacing betina dan bagian posterior cacing jantan bengkok. Cacing betina panjangnya 20-40 cm, sedangkan cacing jantan antara 10-15 cm. Cacing betina dapat bertelur 200.000 tiap hari dan pertumbuhan embrio dalam telur selama 2-3 minggu. Daur hidup cacing ini dimulai dari telur yang keluar bersama feses, telur telah dibuahi dan apabila tetelan oleh manusia, didalam usus akan menetas dan menembus dinding usus ikut bersama aliran darah, larva ke jantung lalu ke paru-paru dan seterusnya ke kerongkongan. Apabila larva di kerongkongan tetelan lagi, akan tumbuh menjadi dewasa dalam usus halus (Sutarto 2006: 40). Nematoda hidupnya bersifat parasit. Manusia terutama anak-anak, juga sering terkena infeksi jenis nematoda seperti cacing perut (Ascaris lumbricoides), cacing tambang (Ancylostoma duodenale), cacing kremi (Oxyuris vermiculari), dan cacing rambut (Wuchureria bancrofti). Kesemuanya ini hidupnya bersifat parasit di dalam usus dan saluran limfa (getah bening) hal ini disebabkan karena sanitasi yang kurang baik. Akan tetapi, biasanya menghinggapi anjing kita juga suatu nematode dari genus Ascaris. Cacing filarial (Wuchureria bancrofti) yang menyebabkan pembengkakan kaki yang disebut elephantiasis, adalah salah satu dari beberapa parasit nematoda yang menyerang penduduk daerah tropis (Kimball 2006: 906). Infeksi cacing tambang disebabkan oleh cacing gelang usus, baik merupakan Ancylostoma duodenale maupun Necator americanus. Sekitar seperempat penduduk dunia terinfeksi oleh cacing tambang. Infeksi paling sering ditemukan di daerah yang hangat dan lembab, dengan tingkat kebersihan yang buruk. Ancylostoma duodenale ditemukan di daerah Mediterenian, India, Cina dan Jepang. Necator americanus ditemukan di daerah tropis Afrika, Asia dan Amerika. Penyebabnya adalah cacing gelang usus, yaitu Ancylostoma duodenale dan Necator americanus. Telur dari kedua cacing tersebut ditemukan di dalam tinja dan menetas di dalam tanah setelah mengeram selama 1-2 hari. Dalam beberapa hari, larva dilepaskan dan hidup di dalam tanah (Sutarto 2006: 41). Oxyuris vermikularis atau cacin kremi, cacing ini hidup dalam usus besar manusia tetapi ketika akan bertelur mereka bergerak menuju anus dan bertelur di anus dan menyebabkan rasa gatal pada anus. Karena gatal, mengakibatkan penderita akan menggaruknya sehingga terjad penularan dengan sendiri atau autoinfeksi. Sistem pencernaan makanannya, Saprozoik dengan memakan zat yang terdapat pada intestin. Pencernaan ekstrasel, sisa pencernaan dikeluarkan melalui anus. Reproduksinya secara generatif (persatuan antara gamet jantan dan gamet betina). Alat reproduksi jantan berupa testis, vas deferen, seminal vesicle, penial specula, lubang kelamin dan alat reproduksi betina berupa ovarium, oviduct, uterus, vagina, lubang kelamin (Sutarno 2014: 18). Wuchereria bancrofti (cacing rambut) dinamakan pula cacing filaria.Tempat hidupnya di dalam pembuluh limfa.Cacing ini menyebabkan penyakit kaki gajah (elefantiasis), yaitu pembengkakan tubuh.Pembengkakan terjadi karena akumulasi cairan dalam pembuluh limfa yang tersumbat oleh cacing filaria dalam jumlah banyak.Cacing filaria masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Culex yang banyak terdapat di daerah tropis.Trichinella spiralis, cacing ini hidup pada otot manusia dan menyebabkan penyakit trikhinosis atau kerusakan otot (Yenni 2014: 2). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. 2. 3. 4. Nemathelminthes (Yunani; nema = benang: helmin = cacing) dinamakan cacing bulat tak beruas untuk membedakannya dari cacing pipih. Cacing dari Philum ini panjang dan ramping dengan permukaan tubuh halus dan mengkilap. Salah satu atau kedua ujung meruncing. Kelamin terpisah.Menhasilkan beribu- ribu telur. Filum ini terbagi ke dalam dua kelas, yakni Nematoda, mempunyai usus tetapi tidak mempunyai belalai, dan Acantho cepala, tidak mempunyai usus tapi mempunyai belalai yang berduri. Permukaan tubuh Nemathelminthes dilapisi Kutikula untuk melindungi dir. Kutikular ini lebih kuat dari cacing parasit yang hidup diinang daripada yang hidup bebas. kutikular berfungsi untuk melindungu diri dari enzina pencernaan inang.[1] Nemathelminthes memiliki sistem pencernaan yang lengkap, terdiri dari mulut, faring, usus dan anus. Mulut terdapat pada ujung anterior,sedangkan anus terdapat pada ujung posterior. Beberapa Nemathelminthes memiliki kait pada mulutnya. Nemathelminthes tidak memiliki pembuluh darah. Makanan diedarkan ke seluruh tubuh melalui cairan pada pseudoselon. Nemathelminthes tidak memiliki sistem respirasi, pernapasan dilakukan secara difusi melalui permukaan tubuh. Sistem saraf meliputi cincin sirkunfaringeal yang mengelilingi faring.cincing saraf itu tersusun oleh serabut-serabut saraf dan sel-sel saraf difus. cincin saraf sirkumfararigeal itu berhubungan dengan banyak ganglion subdorsal yang berpasangan. Pada tiap sisi dari cincin saraf terdapat satu pasang ganglion. Pada sisi bawah dari cincin saraf terdapat satu saraf ganglion venteral yang berukuran besar. Masing-masing ganglion mempunyai sel-sel saraf yang jumlahnya.[2] Kelas Nematoda yang penting sebagai berikut : Beberapa jenis cacing askarid Pada manusia sering ditemukan Ascaris lumbriacoides yang biasa disebut cacing gelang. Marga askarid yang terdapat pada hewan antara lain Ascaris (babi), Ascaridia(unggas), Neoascaris (sapi), Parascaris (kuda), dan Toxascaris (anjing). Semua cacing askarid itu diesius, dan pembuahan terjadi internal setelah kopulasi. Telur yang mengandung embrio keluar bersama feses dan tumbuh menjadi larva stadium kedua yang efektif. Cacing kait Cacing kait pada herbivora adalah Bunostomum, cacing kait pada manusia adalahAncyslostoma. Kait terdapat dalam bursa genital cacing jantan dan dalam mulut cacing jantan dan betina. Telur keluar bersama tinja, belum sebagai embrio (masih stadium morula), lalu tumbuh menjadi L1, L2 dan L3 yang efektif di tanah yang basah. Trichinella Sebagai kista, cacing ini terdapat di antara serabut-serabut otot bergaris dari hewan pemakan daging dan monivora. Jika inang memakan daging tersebut, maka didalam usus tumbuh kista yang tumbuh menjadi cacing dewasa. Cacing rambut Yang termasuk cacing rambut adalah Gordius yang oleh beberapa ahli dimasukkan menjadi filum Nematomorpha. Cacing ini sangat kecil dibandingkan ukuran panjangnya.[3] Alat reproduksi jantan terdiri atas testis dengan saluran berbentuk benang kusut, kemudian saluran vas deferens yang menuju ke vesikula seminalis dan berakhir pada saluran ejakulasi (ejaculatory duct). Alat reproduksi betina tekenal dengan bentuk Y. Tiap- tiap cabangnya terdiri atas ovari dan saluran berbentuk benang kemudian bersambung dengan uterus. Selanjutnya kedua uterus bersambung menjadi satu membentuk saluran dengan otot dan bermuara pada vagina. Sekitar vagina terdapat vulva. pembuahan sel telur terjadi didalm uterus. Dalam uterus telur dapat mencapai 27 juta dan tiap-tiap cacing menghasilkan 2000.000 telur. Telur akan keluar bersama-sama dengan faeces hospes.[4] Cacing ascaris tidak mempunyai alat respirasi.respirasi dilakukan secara anaerob. Energi diperoleh dengan mengubah gligoken menjadi CO2 dan asam lemak yang dieksresikan melalui kutikula. Namun sebenarnya arcaris dapat mengkomsumsi oksigen kalau dilingkungannya tersedia.jika oksigen tersediah, gas itu daiambil oleh hemoglobin yang ada didalam dinding tubuh dan cairan pseudosel. Nematoda kebanyakan hidup di dalam tanah atau air dengan bebas. Tapi ada juga yang bersifat parasit baik pada hewan-hewan maupun tanaman. Hewan-hewan hospes cacing ini adalah Annelia, Arthropoda, dan Mollusca. Disamping itu ada spesies tertentu yang hidup dalam intestinum, dalam darah atau dalam organ-organ lain dalam tubuh hewan, terutama Vertebrata.[5] [1]Maskoeri Jasin, Zoologi Invertebrata, (Surabaya: Sinar Wijaya, 1992), h. 149. [2]Rudi, 2012, “Laporan Praktikum Zoologi Nemathelminthes” Blog Rudi. http://rudibiologi. blogspot.com/2012/03/laporan-prtikum-zoologi-nemathelminthes.html (26 Mei 2012). [3]Mukayat Djarubito Brotowidjojo, Zoologi Dasar, (Jakarta: Erlangga, 1989), h. 88. [4]Amin Tabin, 2010, “Filum Nemathelminthes” Blog Amin Tabin. http://amintabin.blogspot. com/2010/01/filum-nemathelminthes.html (26 Mei 2012). [5]Adun Rusyana, Zoologi Invertebrata, (Bandung: ALFABETA, 2011), h. 74. Pembahasan 1. Morfologi Pada pengamatan ini, Ascaris lumbricoides mempunyai tubuh yang panjang, berbentuk silinder, dan runcing pada kedua ujungnya. Permukaaan tubuh pada umumnya tidak berwarna. Kutikula berwarna putih kekuningan. Permukaan tubuh tertutup oleh kutikula yang halus, elastis, liat membentuk garis-garis melintang sehingga menampakkan ruas-ruas semua pada tubuh cacing. Memeliki tiga buah bibir, satu dibagian dorsal dan dua di ventrolateral. Di dekat ujung postenior terdapat anus dengan bibir yang tebal. Di belakang bibir terdapat sebauh lubang eksresi yang terletak pada bagian midventral.[1] 2. Anatomi Pada Ascaris lumbricoides, mulut berlanjut pada faring atau esofagus yang berbentuk silindris. Faring berlanjut dengan intestin yang merupakan saluran pencernaan bagian tengah. Intestin itu berbentuk pipih dorsoventral dan berdiding tipis. Ovarinya berjumlah dua berbentuk benang yang menggulung. Ovari mempunyai saluran telur (oviduk) yang berukuran lebih lebar. Oviduk menuju ke uterus yangterle dindingya berotot. Kedua uterus bergabung dan bermuara pada vagina lubang vagina atau vulva terletak pada sepertiga bagian tubuh dari arah anterior. a. Reproduksi Alat reproduksi jantan terdiri dari testis dengan saluran berbentuk benang kusut, kemudian saluran vas deferens yang menuju ke vesikula seminalis dan berakhir pada saluran ejakulasi, alat reproduksi betina terkenal dengan bentuk Y. Tiap-tiap cabangnya terdiri atas ovari dan saluran berbentuk benang kemudian bersambung dengan uterus. Selanjutnya kedua uterus bersambung menjadi satu membentuk salurn dengan otot dan bermuara pada vagina. Pembuahan sel telur terjadi di dalam uterus. Di dalam telur dapat mencapai 27 juta dan tiap-tiap hari cacing ascaris menghasilkan 200.000 telur. b. Pernapasan Cacing Ascaris tidak mempunyai alat respirasi. Respirasi dilakukan secara an-aerob. Energi didapat dengan cara mengubah glikogen menjadi CO2 dan asam lemak yang dieksresikan melalui kutikula. c. Pencernaan Faring atau esofagus merupakan saluran pencernaan depan. Faring berlanjut dengan itnestin yang merupakan saluran pencernaan bagian tengah. Makanan diserpa oleh taring. Sel-sel kelenjar dari taring menghasilkan enzim dan intestinnya menyerap makanan serta melaksanakan pencernaan secara intraseluler. Kelebihan makanan disipang sebagai cadangan glikogen dan lemah di dalam intestin, otot dan epidermis.[2] 3. Habitat Merupakan cacing yang bersifat endoparasit di dalam usus halus manusia. Cacing hidup bebas dalam rongga usus. Ascaris limbricoidesmerupakan farietas yang hidup pada usus babi dapat menginfeksi manusia, tetapi infeksinya akan hilang setelah 1-2 bulan.[3] 4. Klasifikasi Adapun klasifikasi dari Ascaris lumbricoides adalah sebagai berikut : Kingdom : Animalia Pylum : Nemathelminthes Class : Nematoda Ordo : Ascaroida Family : Ascaridae Genus : Ascaris Spesies : Ascaris lumbricoides (Anonim, 2012) [1]Rudi, 2012, “Laporan Praktikum Zoologi Nemathelminthes” Blog Rudi. http://rudibiologi. blogspot.com/2012/03/laporan-prtikum-zoologi-nemathelminthes.html (25 Mei 2012). [2]Rudi., Log. cit. [3]Rudi., Log. cit. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Nemathelminthes (Y unani : nema =benang ; helmin=cacing) dinamakan cacing bulat tak beruas untuk membedakannya dari cacing pipih. Cacing dari Philum ini panjang dan ramping dengan permukaan tubuh halus dan mengkilap. Salah satu atau kedua ujung meruncing. Kelamin terpisah.Menhasilkan beribu- ribu telur. Filum ini terbagi ke dalam dua kelas, yakni Nematoda, mempunyai usus tetapi tidak mempunyai belalai, dan Acantho cepala, tidak mempunyai usus tapi mempunyai belalai yang berduri (rohmimohtarto, 2005). Permukaan tubuh Nemathelminthes dilapisi Kutikula untuk melindungi dir. Kutikular ini lebih kuat dari cacing parasit yang hidup diinang daripada yang hidup bebas. kutikular berfungsi untuk melindungu diri dari enzina pencernaan inang. Nemathelminthes memiliki sistem pencernaan yang lengkap, terdiri dari mulut, faring, usus dan anus. Mulut terdapat pada ujung anterior,sedangkan anus terdapat pada ujung posterior. Beberapa Nemathelminthes memiliki kait pada mulutnya. Nemathelminthes tidak memiliki pembuluh darah. Makanan diedarkan ke seluruh tubuh melalui cairan pada pseudoselon. Nemathelminthes tidak memiliki sistem respirasi, pernapasan dilakukan secara difusi melalui permukaan tubuh (Anonim,2009). Sistem saraf meliputi cincin sirkunfaringeal yang mengelilingi faring.cincing saraf itu tersusun oleh serabut-serabut saraf dan sel-sel saraf difus. cincin saraf sirkumfararigeal itu berhubungan dengan banyak ganglion subdorsal yang berpasangan. Pada tiap sisi dari cincin saraf terdapat satu pasang ganglion. Pada sisi bawah dari cincin saraf terdapat satu saraf ganglion venteral yang berukuran besar. Masing-masing ganglion mempunyai sel-sel saraf yang jumlahnya (Jasin, 1992). Alat reproduksi jantan terdiri atas testis dengan saluran berbentuk benang kusut, kemudian saluran vas deferens yang menuju ke vesikula seminalis dan berakhir pada saluran ejakulasi (ejaculatory duct). Alat reproduksi betina tekenal dengan bentuk Y. Tiap- tiap cabangnya terdiri atas ovari dan saluran berbentuk benang kemudian bersambung dengan uterus. Selanjutnya kedua uterus bersambung menjadi satu membentuk saluran dengan otot dan bermuara pada vagina. Sekitar vagina terdapat vulva. pembuahan sel telur terjadi didalm uterus. Dalam uterus telur dapat mencapai 27 juta dan tiap-tiap cacing menghasilkan 2000.000 telur. Telur akan keluar bersama-sama dengan faeces hospes (jasin, 1992). Cacing ascaris tidak mempunyai alat respirasi.respirasi dilakukan secara anaerob. Energi diperoleh dengan mengubah gligoken menjadi C02 dan asam lemak yang dieksresikan melalui kutikula. Namun sebenarnya arcaris dapat mengkomsumsi oksigen kalau dilingkungannya tersedia.jika oksigen tersediah, gas itu daiambil oleh hemoglobin yang ada didalam dinding tubuh dan cairan pseudosel (lahay, 2009). Pada Ascaris, mulut dikelilingi oleh tiga bibir. Mulut berlanjut pada faring atau esofagus yang berbentuk silindris. Bagian belakang faring atau esofagus itu menebal, dan dilenkapi oleh kelep. Dinding faring mempunyai serabut-serabut otot radial yang dapat melebarkan rongga faring. Faring mempunyai tiga sel kelenjar yang bercabang. Kelenjar itu mempunyai saluran yang menuju rongga faring. Rongga faring mempunyai tiga lekuk longitudinal yang bagian dalamnya dilapisi oleh kutikula (Jasin, 1992). Nematoda yang hidup di laut sistem eksresinya terdiri atas satu atau dua sel kelenjar Renetta yang terletak pada bagian mid-ventral. Banyak bukti menunjukkan bahwa dari sistem kelenjar ini sistem pembuluh aksresi yang berbentuk huruf H. pembuluh ekresi itu mempunyai dua saluran eksresi longitudinal yang di hubungkan oleh jebatan kanal transversal. Dari jembatan kanal transversal itu muncul saluran eksresi menuju ke lubang eksresi. Pada Ascaris lumbricoides terdapat sebuah saluran eksresi pada setiap tali lateral (Jasin, , 1992). Nematoda kebanyakan hidup di dalam tanah atau air dengan bebas. Tapi ada juga yang bersifat parasit baik pada hewan-hewan maupun tanaman. Hewan-hewan hospes cacing ini adalah Annelia, Arthropoda, dan Mollusca. Disamping itu ada spesies tertentu yang hidup dalam intestinum, dalam darah atau dalam organ-organ lain dalam tubuh hewan, terutama Vertebrata (Jasin, , 1992). Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat diperoleh data sebagai berikut : 1. Ascaris lumbricoides (cacing perut) a. Morfologi Ascaris lumbriocoides mempunyai tubuh yang panjang, berbentuk silinder, dan runcing pada kedua ujungnya. Permukaaan tubuh pada umumnya tidak berwarna. Kutikula berwarna putih kekuningan. Permukaan tubuh tertutup oleh kutikula yang halus, elastis, liat membentuk garis- garis melintang sehingga menampakkan ruas-ruas semua pada tubuh cacing. Memeliki tiga buah bibir, satu dibagian dorsal dan dua di ventrolateral. Di dekat ujung postenior terdapat anus dengan bibir yang tebal. Di debelakang bibir terdapat sebauh lubang eksresi yang terletak pada bagian midventral (Jasin, 1992). b. Anatomi Mulut berlanjut pada faring atau esofagus yang berbentuk silindris. Faring berlanjut dengan intestin yang merupakan saluran pencernaan bagian tengah. Intestin itu berbentuk pipih dorsoventral dan berdiding tipis. Ovarinya berjumlah dua berbentuk benang yang menggulung. Ovari mempunyai saluran telur (oviduk) yang berukuran lebih lebar. Oviduk menuju ke uterus yangterle dindingya berotot. Kedua uterus bergabung dan bermuara pada vagina lubang vagina atau vulva terletak pada sepertiga bagian tubuh dari arah anterior (Jasin, 1992). c. Fisiologi 1. Reproduksi Alat reproduksi jantan terdiri dari testis dengan saluran berbentuk benang kusut,kemudian saluran vas deferens yang menuju ke vesikula seminalis dan berakhir pada saluran ejakulasi, alat reproduksi betina terkenal dengan bentuk Y. tiap-tiap cabanya terdiri ats ovari dan saluran berbentuk benang kemudian bersambung dengan uterus. selanjutnya kedua uterus bersambung menjadi satu membentuk salurn dengan otot dan bermuara pada vagina. Pembuahan sel telur terjadi di dalam uterus. Di dalam telur dapat mencapai 27 juta dan tiap-tiap hari cacing ascaris menghasilkan 200.000 telur (Jasin, 1992). 2. Pernapasan Cacing Ascaris tidak mempunyai alt respirasi. Respirasi dilakukan secara anaerob. Energi didapat dengan cara mengubah glikogen menjadi CO2 dan asam lemak yang dieksresikan melalui kutikula.(Kastawi,2001) 3. Pencernaan Faring atau esofagus merupakan saluran pencernaan depan. Faring berlanjut dengan itnestin yang merupakan saluran pencernaan bagian tengah. Makanan diserpa oleh taring. Sel-sel kelenjar dari taring menghasilkan enzim dan intestinnya menyerap makanan serta melaksanakan pencernaan secara intraseluler . kelebihan makanan disipang sebagai cadangan glikogen dan lemah di dalam intestin, otot dan epidermis (Jasin, 1992). d. Habitat Merupakan cacing yang bersifat endoparasit di dalam usus halus manusia. Cacing hidup bebas dalam rongga usus. Ascari limbicoides merupakn farietas yang hidup pada usus babi dapat menginfeksi manusia, tetapi infeksinya akan hilang setelah 1-2 bulan (Jasin, 1992). e. Klasifikasi Kingdom : Animalia Pylum : Nemathelminthes Class : Nematoda Ordo : Ascaroida Fmily Genus Spesies : Ascaridae : Ascaris : Ascaris lumbricoides (Jasin, 1992). BAB V PENUTUP A. 1. 2. Kesimpulan Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapt ditarik kesimpilan bahwa : Organisasi yang tergolong dalam spesies dari phylum Nemathelminthes adalah Ascaris lumbricoides atau biasa disebut cacing perut yang termasuk dalam kelas Nematoda. Ascaris memiliki beberapa bagian tubuh yaitu mulut, usus, faring, uterus, anus dan bagian-bagian lainnya Ascaris lumbricoides tergolong dalam kelas Nematoda, yaitu salah satu keelas dari Phylum Nemathelminthes. B. Saran Sebaiknya para praktikum memperhatikan dengan teliti setiap bagian dari spesimen dan tidak segan bertanya pada saat melakukan pengamatan. DAFTAR PUSTAKA Jasin, Maskoeri. 1992. Zoologi Invertebrata. Surabaya Sinar Wijaya. Lahay, Jutje S dkk. 2009 Zoologi Invertebrata. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Makassar. Muhammad, 2012. PembahasanCoelenterata. (online). (Http:// aqshabiogger 2010.blogspot.com/2012/02/laporanpraktikumcoelenterata.html .diakses pada tanggal 17 februari 2012). Diposting 4th March 2012 oleh rudiawan