FISIKA BANGUNAN SATU HOUSE - CHRYSTALLINE DISUSUN OLEH SEGEA RUSMIADI (201745500008) NUR ALIYANSYAH FAHRUDIN (201745500111) MUSHADIK (201745500115) HERIYANTO ( 201645500045) JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER (FTIK) UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI JAKARTA KATA PENGANTAR Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayahNya Karya Arsitek CHRYSTALLINE pada “SATU HOUSE” ini dapat diselesaikan dengan lancar dan tepat waktu Penulisan paper ini merupakan salah satu tugas wajib yang harus dilewati mahasiswa Fakultas Teknik program studi Arsitektur Unindra 2017 untuk menyelesaikan mata kuliah Fisika Bangunan. Dengan selesainya penulisan laporan survey ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada: 1. Nama dosen fisbang gua lupa.. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari paper ini, baik dari materi maupun teknik penyajian, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Terimakasih. Jakarta, 19 Mei 2019 BAB I. II. III. HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................. 1 DAFTAR ISI........................................................................... 2 PENDAHULUAN ................................................................... 3 1.1 Latar Belakang ................................................................. 3 1.2 Kajian ............................................................................... 4 1.3 Tujuan .............................................................................. 4 PEMBAHASAN ..................................................................... 5 2.1 Arsitektur Tropis ............................................................... 5 2.2 Satu House ...................................................................... 5 2.2.1 Lokasi Tapak................................................................. 6 2.2.2 Perancangan Lantai Dasar............................................ 7 2.2.3 Perancangan Lantai Dua............................................... 9 2.2.4 Perancangan Lantai Tiga .............................................. 10 2.2.5 Material ......................................................................... 11 2.2.6 Fasad ............................................................................ 12 PENUTUP.............................................................................. 13 3.1 Kesimpulan ...................................................................... 13 3.2 Saran ............................................................................... 13 3.3 Referensi ......................................................................... 15 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang terletak di Asia Tenggara, sehingga tidak heran banyak ditemukan bangunan-bangunan yang memiliki gaya arsitektur tropis di Indonesia. Arsitektur tropis adalah gaya atau sebutan untuk suatu karya arsitek yang merespon baik terhadap iklim tropis. Dengan iklim yang cukup lembab, arsitek di Indonesia memiliki tanggung jawab menciptakan arsitektur yang dapat mengatasi problematik iklim tropis, sehingga pengguna di dalam bangunan merasa tetap nyaman. Namun sayang sekali, banyak yang berprasangka salah mengenai arsitektur tropis di Indonesia. Banyak yang menganggap bahwa arsitektur tradisional adalah arsitektur tropis, karena memang pada dasarnya bangunan tradisional merespon cukup baik dengan iklim tropis. Akan tetapi tidak hanya di Indonesia saja yang menerapkan arsitektur tropis, melainkan negara-negara yang memiliki iklim tropis. Karena pada dasarnya arsitektur tropis memecahkan masalah seperti terik matahari, suhu tinggi, hujan dan kelembaban yang tinggi. Disamping itu, untuk kehidupan yang lebih baik untuk masa depan, tentunya rumah tinggal juga harus ramah lingkungan, walaupun gaya yang digunakan adalah kontemporer. Green building adalah salah satu yang sedang menjamur di Indonesia. Green building sendiri biasanya ramah terhadap lingkungan dan menyatu dengan alam, sebagai contohnya bangunan yang memiliki banyak ruang terbuka hijau, bahkan hingga penggunaan daur ulang dan pemanfaatan kembali dari air hujan. Salah satu rumah eco-green yang merespon iklim tropis dengan baik adalah Satu House, karya CHRYSTALLINE. Rumah ini didesain khusus untuk keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri dengan dua orang anak. 1. 2 Kajian Arsitektur tropis adalah Hanya ada 2 musim di negara tropis, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Suhu rata-rata negara tropis cukup tinggi, dan curah hujannya cukup banyak dibandingkan dengan negara lain. Sehingga memerlukan desain arsitektur yang cocok, agar pencahayaan tetap baik, tidak lembab dan panas. Eco-Green Building dan Arsitektur Tropis adalah perpaduan yang sangat bagus bagi arsitektur yang ada di Indonesia. Karena selain merespon iklim, tentunya juga dapat memanfaatkan kemampuan energi yang bisa menghemat sumber daya alam dan ramah lingkungan. Chrystalline telah berhasil mewujudkan hal tersebut melalui karyanya di daerah padat penduduk yakni Jakarta. Chrystalline membuat Satu House yang di sesuaikan dengan tema ramah lingkungan, sehingga Chrystalline mendesain sebaik mungkin mengenai sirkulasi udara dan cahaya bisa masuk secara natural. Sehingga memungkinkan bangunan ini merupakan salah satu sustainable. Luas lahan dari hunian ini sendiri sekitar 330 meter persegi. Ide desain untuk rumah ini adalah untuk memaksimalkan ruang di dalamnya dengan lahan yang terbatas. Salah satu cara memaksimalkan ruang adalah dengan membuat ruang dalam rumah lebih terbuka tanpa partisi atau dinding.Sehingga rumah akan terasa luas di lahan yang sempit. 1. 3 Tujuan Adapun tujuan dari penulisan paper Apresiasi Arsitektur Karya Chrystalline berupa Satu House adalah sebagai berikut: 1. Mahasiswa dapat mengapresiasi dengan baik suatu bangunan berdasarkan ketentuan yang ada. 2. Mahasiswa mengetahui lebih dalam arsitektur tropis dan green building serta penerapannya. 3. Mahasiswa dapat menghayati suatu rancangan karya arsitek. BAB II PEMBAHASAN 2. 1 Arsitektur Tropis Arsitektur tropis adalah salah satu jenis arsitektur yang merespon dengan baik pengaruh dari iklim tropis yang disebabkan oleh panas matahari, kelembaban yang tinggi, curah hujan, pergerakan angin dan sebagainya. Bentuk bangunan tropis tidak tergantung adaptasi dan penanganan terhadap iklim tropis, tetapi berdasarkan estetika yang diciptakan oleh arsitek. Penanganan masalah iklim dilakukan meskipun estetika eksterior terlihat modern ataupun gaya arsitektur lainnya. Sehingga memungkinkan perpaduan antara beberapa gaya arsitektur, dengan demikian orang awam tidak berpikiran bahwa arsitektur tradisional dan arsitektur tropis itu sama lagi. Arsitektur tropis diperbolehkan menggunakan material modern tanpa harus terpaku pada tradisi, asalkan masih memperhatikan bagaimana cara menangani iklim tanpa harus menggunakan cara modern seperti pemakaian AC. Konsep rumah tropis pada dasarnya adalah penanganan terhadap iklim dimana kondisi tropis memerlukan hal khusus. Karena suhu dan kelembaban tinggi berpengaruh pada tingkat kenyamanan dalam ruangan. Disamping itu, penggunaan material alam tropis juga mendukung gaya arsitektur tropis, seperti kayu, batuan ekspos, dan material asli yang diekspos. Kondisi yang berpengaruh dalam rancangan bangunan pada iklim tropis menurut Dr. Ir. RM. Sugiyatmo adalah kenyamanan thermal, aliran udara melalui bangunan, radiasi panas, dan penerangan alami pada siang hari. 2. 2 Satu House Satu House merupakan salah satu karya terbaik dari arsitek Chrystalline yang terletak di dareah Jakarta, Indonesia.Dimana proses pembuatan proyek dilaksanakan pada tahun 2011 dengan lahan seluas 330 m2 Tampak Eksterior proyek rumah Satu House 2.2.1 Lokasi Keadaan Tapak Indonesia memiliki iklim tropis yang memiliki curah hujan cukup tinggi sepanjang tahun. Untuk berbagai alasan cuaca ekstrim inilah, desain rumah harus mampu menangani problematik iklim tropis. Rumah ini terletak di kota Jakarta, Ibu Kota Indonesia dengan kawasan perumahan yang sangat padat. Sehingga desain lebih memfokuskan penerangan dan ventilasi. Daerah ini telah terbentuk sejak tahun 80an. Tapak bercampur dengan lingkungan sekitar sebagai kawasan hijau. Arsitek yang bersangkutan mengoptimalkan potensi asimetris berbentu dengan pendekatan fungsional. Pemiliknya adalah keluarga muda yang dinamis dengan dua anak. Keduanya berkeinginan untuk memiliki tempat tinggal yang lebih nyaman, ramah lingkungan dan pada saat bersamaan juga mewakili identitas diri. Sehingga proses perancangan “Form follow function” menjadi benang merah dalam menjaga karakteristik yang diinginkan. Bentuk tapak asimetris, membentuk grid baru dan menciptakan pengalaman ruang yang tak terduga. Elemen yang tak terduga pun dimasukkan ke dalam sirkulasi antar ruang. 2.2.2 Perancangan Lantai Dasar Lantai dasar dimaksudkan sebagai ruang publik yang dirancang seolah-olah terasa lega karena tidak ada pembatas dinding di dalan nya, dan ventilasi besar pada pola lubang di bagian depan rumah rumah. Ventilasi udara yang digunakan pada rumah ini tersusun unik dan besar dengan lubang udara berpola unik sehingga menambah estetika rumah. Sang arsitek menggunakan rongga yang berguna sebagai Cross Ventilation dan bisa mengurangi penggunaan energi listrik dan AC. Dari keseluruhan lantai, lantai dasar ini terdapat titik pusat lubang besar yang dijadikan void dan memiliki atap kaca skylight diatasnya. Sehingga cahaya dapat masuk hingga lantai dasar. Tepat dibawah atap kaca tersebut terdapat kolam ikan yang bertujuan untuk menurunkan suhu ruangan secara alami. Disamping itu juga dapat menghangatkan suhu di dalam kolam. Untuk fungsi lantai dasar, digunakan sebagai area terbuka. Berdasarkan fungsi ruangnya, terdapat garasi kendaraan yang dapat memuat dua mobil, kolam ikan sebagai pengatur suhu, ruang tamu yang bersebelahan langsung dengan kolam dan dapur, dapur yang terdiri dari dapur basah dan dapur kering, ruang makan yang juga bersebelahan langsung dengan kolam. Posisi yang dekat dengan ujung jalan diberikan penghijauan taman sehingga lebih asri. Selain itu juga terdapat penghijauan dibeberapa sektor untuk memberikan sirkulasi udara yang lebih baik. Karena akses masuk utama hanya satu maka di tempatkan pintu dengan ukuran yang lebar, dengan material besi dan kayu. Pintu masuk utama. 2.2.3 Perancangan Lantai Dua Lantai dua rumah ini difungsikan sebagai are privasi untuk keluarga, seperti ruang keluarga, satu kamar tidur utama, dua kamar tidur anak, ruang kerja, dan ruangan multi fungsi. Keunikan lainnya adalah adanya taman kecil yang letaknya diapit oleh kamar utama, ruang kerja, dan kamar anak. Karena letaknya di tengah-tengah ketiga ruangan tersebut, taman ini menjadi area sirkulasi udara bagi ketiga ruangan tersebut ketika jendela dibuka, sehingga memberikan kesegaran ke dalam rumah yang tidak memiliki banyak penyekat ini. Dengan kebutuhan yang diperlukan, lantai dua ini memiliki 3 kamar mandi untuk masing-masing kamar. Kamar utama dan satu kamar anak memiliki kamar mandi sendiri di dalam. Sedangkan kamar anak satunya lagi terpisah namun berdekatan. Terdapat void pada bagian atas kamar mandi utama dengan tujuan memperlancar sirkulasi udara pada bagian dalam rumah, serta penggunaan material kaca sehingga menambah kesan estetis dan mengurangi penggunaan lampu pada siang hari, 2.2.4 Perancangan Lantai Tiga Lantai paling atas merupakan desain taman di atap yang memberikan ruang terbuka untuk melakukan kegiatan aktivitas ourdoor dan acara keluarga. Desain green roof memberikan efek ramah lingkungan. Taman di lantai dua tadi merupakan salah satu area yang tidak tertutupi oleh atap. Area rooftop ini dapat dijadikan sebagai area bersantai keluarga layaknya taman yang berada di pekarangan rumah. Selain itu green roof ini juga mendinginkan ruangan dibawahnya. Lebih uniknya lagi, area ini bisa menjadi resapan dan menambung air hujan yang bisa digunakan untuk mencuci mobil dan menyirami tanaman, sehingga menambah suasana ramah lingkungan dan hemat energi. 2.2.5 Material Untuk membangun rumah ini, Chrystalline tidak sembarang memilih bahan. Material yang digunakan juga berfokus pada tema ramah lingkungan, karena merupakan material alam seperti kayu, GRC (Gain Reinforced Cement), dan logam daur ulang yang membuat rumah terdesain layaknya arsitektur kontemporer. Dengan material alami yang digunakan, rumah ini memiliki ciri identitas sebagai rumah modern yang ramah lingkungan (Eco-Friendly Indonesian Modern Family Home). 2.2.6 Fasad Fasad bangunan yang ditampilkan juga memiliki bentuk yang modern dan menjadi titik fokus pada ujung jalan. Hal ini disebabkan oleh jendela kaca yang besar dari ruang tidur utama tersaji, sehingga daya tarik menjadi lebih terbuka. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Konsep arsitektur tropis merupakan konsep yang sangat disarankan untuk rumah- rumah yang terletak di daerah tropis khususnya Indonesia. Karena selain merespon iklim Indonesia yang ekstrim, juga dapat menghemat energi alam yang digunakan. Sehingga terlihat sangat baik jika dipadukan konsep arsitektur tropis dengan green building yang pada dasarnya telah menerapkan sistem sustainable. Penerapan form follow function juga sangat berarti, karena dengan tersedianya tapak yang cukup menarik, kita lebih memperioritaskan fungsi, sehingga terciptanya bentuk yang semakin menarik. Tidak lupa fungsi tersebut juga bagian dari respon terhadap iklim seperti karya Satu House yang memfokuskan penerangan alami dan sirkulasi udara yang berhasil. 3.2 Saran Penulis sangat menyukai dan mengaprisasi tinggi karya arsitek Chrystalline, namun disini penulis menemukan beberapa kejanggalan yang mungkin bisa membuatnya menjadi lebih baik, namun sebelumnya ini hanya asumsi dari penulis, jika terdapat kesalahan, penulis sangat memohon maaf dikarenakan penulis masih mahasiswa yang dalam tahap belajar. Pada Satu House ini, ada satu lubang ventilasi yang sangat lebar di bagian depan rumah. Yang mana lubang tersebut menjadi pintu masuk utama sirkulasi udara dari luar, sedangakan seperti yang kita lihat bahwa tidak ada penyaring kotoan atau apapun di bagian ini. Penulis memberikan saran bahwa pada bagian ini di pasang filter udara sehingga udara yang masuk ke rumah tetap bersi dan tidak terkontaminasi udara kotor dari luar. Kemudian untuk railing tangga juga cukup berbahaya, beruntung jika anak dari pemilik rumah ini sudah besar, jika masih ada yang anak kecil atau tamu datang akan cukup berbahaya. Akan lebih baik jika memberi tambahan kaca 0,5mm di sisi kanan dan kiri, sehingga rainling tetap terekspos namun tetap aman. Kemudian hal terpenting untuk saat ini adalah perlunya promosi arsitektur tropis yang dipadukan dengan arsitektur berkelanjutan baik oleh arsitek, masyarakat, ataupun pemerintah dalam rangka mengurangi dampak pemanasan global. 3.3 Referensi Situs: https://hiconsumption.com/2012/05/modern-satu-house-by-chrystalline-architect/ http://furnizing.com/article/satu-house-rumah-bertingkat-bebas-kolom-yang-bikin-rumah-sejuk-dannyaman https://www.archdaily.com/151963/satu-house-chrystalline-artchitect/5014f0aa28ba0d5828000df0satu-house-chrystalline-artchitect-model https://www.caandesign.com/satu-house-by-chrystalline-architect/