Bab I -1 NASKAH AKADEMIK Pembentukan RSUD Kota Tangerang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan nasional sebagaimana terkamtub dalam pembukaan UUD 1945 adalah memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam tujuan tersebut jelas tersirat harapan yang ingin dicapai yaitu bagaimana kesejahteraan masyarakat itu tercapai sekaligus meningkatnya kualitas sumber daya manusianya. Artinya, semakin baik kualitas sumber daya manusianya maka semakin cepat tercapainya tingkat kesejahteraan sehingga proses pembangunan tidak hanya diperankan oleh pemerintah namun juga membuka ruang yang luas akan adanya partisipasi masyarakat. Kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimaksud mencakup kebutuhan dasar manusia (basic needs) yang mencakup aspek fisik (kesehatan), aspek intelektualitaa (pendidikan), dan aspek kesejahteraan ekonomi (daya beli) yang merupakan kebutuhan dasar manusia. Salah satu ukuran yang digunakan sebagai indikator pencapaian kualitas pembangunan manusia adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI). IPM merupakan indikator komposit tunggal yang digunakan untuk mengukur pencapaian pembangunan manusia yang dilakukan di suatu wilayah. mampu mengukur dimensi pokok pembangunan manusia yang mencerminkan status kemampuan dasar (basic capabilities) penduduk. Ketiga kemampuan dasar itu adalah umur panjang dan sehat yang diukur dengan angka harapan hidup waktu lahir, berpengetahuan dan keterampilan yang diukur dengan rata-rata lama sekolah dan angka NASKAH AKADEMIK Walaupun tidak dapat mengukur semua dimensi dari pembangunan manusia, namun Bab I -2 NASKAH AKADEMIK Pembentukan RSUD Kota Tangerang melek huruf serta akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai standar hidup layak. Jika dilihat dari IPM, pada tahun 2000, Indonesia menduduki peringkat ke 112 dari 175 negara dengan indeks 0,586 yang meningkat menjadi 0,728 pada tahun 2007 sehingga menjadi peringkat 107 dari 177 negara. Pada tahun 2011, IPM Indonesia pada urutan 124 dari 187 negara yang disurvei, dengan skor 0,617. Peringkat ini turun dari peringkat 108 pada tahun 2010. Berfluktuasinya skor IPM Indonesia meniscayakan perlunya kerja keras secara terus menerus untuk meningkatkan kualitas SDM sekaligus meningkatkan daya saing SDM Indonesia di level dunia. Dalam kaitan dengan kesehatan sebagai salah satu pilar pengukuran IPM, Deklarasi Universal Hak Azasi Manusia oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Tahun 1948 (Indonesia ikut menandatanganinya) dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada Pasal 28 H, menetapkan bahwa kesehatan adalah hak dasar setiap individu dan semua warga negara berhak mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk masyarakat miskin, dalam implementasinya dilaksanakan secara bertahap sesuai kemampuan keuangan Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Undang-undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun 2005-2025 mencantumkan bahwa: Pembangunan setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan berdasarkan perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain: ibu, bayi, anak, manusia usia lanjut dan keluarga miskin. Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan upaya NASKAH AKADEMIK bidang kesehatan diarahkan pada kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi Bab I -3 NASKAH AKADEMIK Pembentukan RSUD Kota Tangerang kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan yang ditandai oleh peningkatan pengawasan dan pemberdayaan masyarakat serta manajemen kesehatan. Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional ke-1, RPJMN ke-2 (2010–2014) ditujukan untuk lebih “Memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang dengan menekankan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi serta penguatan daya saing perekonomian”. Salah satu sasaran pokok dalam RPJMN 2010-2014 pada bagian aspek kesejahteraan rakyat, salah satunya adalah “Meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat”. Jika ditinjau dokumen perencanaan di tingkat Kota Tangerang, maka dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Tangerang telah ditentukan visi pembangunan Kota Tangerang 2005-2025, yaitu “Kota yang mandiri, maju, dan lestari berlandaskan akhlakul karimah”. Dalam mewujudkan Visi Pembangunan Kota Tangerang 2005-2025 tersebut maka akan ditempuh melalui 5 (lima) Misi Pembangunan Kota Tangerang Tahun 2005-2025, yang salah satunya sebagai misi pertama adalah: “Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Berakhlak Mulia, Maju dan Berdaya Saing”. Misi ini memiliki tujuan untuk meningkatkan moralitas, budaya agama dan martabat, melindungi perempuan dan anak serta keluarga sejahtera serta meningkatkan peran pemuda dan olahraga. Berdasarkan arahan pembangunan maka ditetapkan tahapan dan prioritas untuk membantu pencapaian sasaran pokok pembangunan Kota Tangerang. Tahapan dan prioritas tersebut terbagi ke dalam 5 periode RPJMD Kota Tangerang, dan pada tahapan NASKAH AKADEMIK derajat pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial, produktivitas dan ketenagakerjaan, Bab I -4 NASKAH AKADEMIK Pembentukan RSUD Kota Tangerang RPJMD kedua tahun 2009-2013, pembangunan Kota Tangerang ditujukan pada enam hal, antara lain: “Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia” dan “Penangulangan Kemiskinan dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial”. Hal tersebut dimaktubkan dalam misi ketiga yaitu ”Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial”. Kualitas pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial senantiasa akan ditingkatkan melalui peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur dan pelayanan publik yang prima. Salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat adalah dengan menyediakan fasilitas sarana dan prasarana kesehatan, antara lain pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah yang memberikan pelayanan kesehatan masyarakat di wilayahnya. Berdirinya RSUD merupakan salah satu bagian dari pembangunan kesehatan masyarakat di Kota Tangerang. Rumah Sakit Umum Daerah adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggitingginya. Rumah Sakit Umum Daerah merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan 1.2. Identifikasi Permasalahan Dari sedikit ulasan terkait upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat diatas maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan diantaranya adalah bagaimanakah kondisi penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Kota Tangerang saat ini? Apakah layak jika NASKAH AKADEMIK pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Bab I -5 NASKAH AKADEMIK Pembentukan RSUD Kota Tangerang didirikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kota Tangerang?. Jika layak, bagaimanakah mekanisme penataan kelembagaannya? Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan diatas maka berkaitan dengan perencanaan pendirian RSUD Kota Tangerang maka perlu dilakukan suatu studi akademik terkait pendirian RSUD di Kota Tangerang sebagai bentuk penjabaran dari RPJMD Kota Tangerang Tahun 2009-2013. 1.3. Maksud dan Tujuan Sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011 tentang pembentukan Peraturan Perundang-undangan maka pengajuan Naskah Akademik merupakan suatu keharusan. Naskah akademik adalah naskah hasil penelitian atau pengkajian hukum dan hasil penelitian lainnya terhadap suatu masalah tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah mengenai pengaturan masalah tersebut dalam suatu Rancangan Peraturan Daerah Kota, sebagai solusi terhadap permasalahan dan kebutuhan hukum masyarakat. Oleh karena itu, penyusunan Naskah Akademik ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil: i) Kajian ilmiah mengenai analisis pendirian rumah sakit umum daerah di Kota Tangerang. yang berlaku. iii) Tersusunnya dokumen yang berisi analisis perencanaan pendirian RSUD yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademik sebagai penjabaran dan implementasi dari RPJM-D Kota Tangerang. NASKAH AKADEMIK ii) Terindentifikasi struktur lembaga yang sesuai peraturan perundang-undangan Bab I -6 NASKAH AKADEMIK Pembentukan RSUD Kota Tangerang Adapun tujuan kajian ini adalah untuk mendapatkan hasil studi kelayakan akademik penataan RSUD Kota Tangerang. Dengan demikian, penyusunan Naskah Akademik sebagai acauan atau referensi penyusunan dan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah. 1.4. Metodologi Sebagai sebuah studi kelayakan secara akademik, maka studi ini lebih bersifat deskriptif eksploratif dengan melakukan estimasi ilmiah berdasarkan situasi dan kondisi yang ada sekarang. Situasi dan kondisi secara administratif, Kota Tangerang tidak memiliki RSUD, walaupun secara faktual ada RSUD di wilayah geografis Kota Tangerang, namun secara tata kelola di bawah kendali Kabupaten Tangerang. Kondisi demikian merupakan suatu hal yang perlu penanganan yang cermat, karena peluang-peluang perubahan organisasi berdasarkan pada regulasi peraturan perundang-undangan yang berlaku suatu saat dapat berubah-ubah yang dapat membawa akibat yang merugikan jika tidak diperhatikan secara seksama. Tanggungjawab pemerintah dalam penyelenggaraan rumah sakit secara tegas telah diatur dalam Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Data yang dibutuhkan dalam kegiatan ini meliputi data sekunder dan primer, yang dilakukan secara deskriptif. NASKAH AKADEMIK diperoleh dengan teknik studi pustaka/desk study dan wawancara. Teknik analisis data Bab I -7 NASKAH AKADEMIK Pembentukan RSUD Kota Tangerang Model dan Desain Studi Regulasi Pelayanan Publik Lingkungan Eskternal STUDI KELAYAKAN ORGANISASI Rumah Sakit Umum Daerah NASKAH AKADEMIK Pemetaan Masalah