Kesulitan Membaca dan Menulis bahasa Arab atau Al-qur’an pada penyandang Disleksia di Surabaya Penelitian ini diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Metode Penelitian Dosen Pembimbing : Dr. Asep Abbas Abdullah,M Pd. Disusun Oleh : Putri Saelah Nadlifah Rachmaniyah (A91216145) PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2019 1 DAFTAR ISI Halaman Judul.................................................................................I Daftar Isi..........................................................................................II BAB I : Pendahuluan A. B. C. D. Latar Belakang.........................................................................3 Rumusan Masalah...................................................................5 Tujuan Penelitian....................................................................5 Manfaat Penelitian...................................................................5 E. Sistematika penulisan..............................................................5 BAB II : Kajian Pustaka A. B. C. D. Psikolinguistik.........................................................................8 Psikologi Abnormal.................................................................8 Gangguan belajar Disleksia ....................................................9 Penelitian Terdahulu ...........................................................11 BAB III : Metode Penelitian A. B. C. Jenis Penelitian ....................................................................13 Data dan Sumber Data...........................................................13 Langkah-Langkah Penelitian.................................................13 BAB IV : pembahasan A. Bentuk kesulitan kata membaca dan menulis bahasa arab pada penyandang Disleksia................................................................15 B. Makna kata bacaan dan tulisan pada penyandang Disleksia......18 BAB V : Penutup A. B. Kesimpulan............................................................................21 Saran......................................................................................22 Daftar Pustaka..............................................................................23 LAMPIRAN..................................................................................24 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesulitan Membaca dan Menulis umumnya terjadi kepada anak usia dini yang mana dalam proses perkembangan dan penangkapan materi atau sesuatu yang belum diketahuinya. dengan menulis seseorang akan menangkap sesuatu lebih lama karena mereka mencatat rekaman tersebut. Otak tidak sepenuhnya merekam apa yang diucapkan oleh penutur maka dari itu menulis adalah salah satu cara penyimpanan memori selain otak.sedangkan membaca kita dapat menggali informasi dari berbagai hal, tanpa membaca seseorang tidak akan mendapatkan informasi banyak dan hanya sebatas mendengar dari mulut ke mulut. “membaca adalah suatu proses yang dilakuka serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata /bahasa tulis” dalam tarigan (1984:4) dalam jurnal Uci Sugiatik pentingnya pembinaan kegiatan membaca sebagai implikasi pembelajaran bahasa Indonesia (2012). Akan tetapi berbeda kepada seseorang Penyandang Disleksia yakni bentuk kesulitan dalam mempelajari komponen-komponen kata dan kalimat yang secara historis menunjukkan perkembangan bahasa yang lambat dan hampir selalu bermasalah dalam menulis dan mengeja serta kesulitan dalam mempelajari system repsentional, misalnya waktu, arah dan masa. Membaca sangat berperan penting dalam proses belajar, jika kemampuan terganggu maka proses belajar akan terganggu juga sedangkan menulis berperan penting ketika seseorang dapat membaca dengan baik maka dari itu keduanya harus diasah sejak dini. Mereka akan kesulitan untuk membaca Huruf Hijaiyyah maupun ayat-ayat Al-Qur’an. Mereka belum bisa membedakan Huruf satu dengan 3 yang lainnya sehingga Penyandang Disleksia bisa di katakan Gangguan Buta huruf westein (2008) dalam Yudhitia (2015:4) gangguan ini menyebabkan pertukaran huruf yang pada mulanya فdi baca قbagi Penyandang Disleksia ini suatu hal yang membingungkan dan hal ini menarik untuk diketahui. Martini Jamaris (2014:139) mendifinisikan bahwa disleksia adalah kondisi dimana seseorang mempunyai IQ normal dengan memiliki kemampuan membaca tidak sepenuhnya atau satu dna satu setengah sehingga penyandang Disleksia kesulitan dalam membaca. Tidak semuanya Penyandang Disleksia memiliki keterbatasan dalam hal membaca dan menulis terkadang mereka dapat membaca tetapi sukar dalam menulis begitupun sebaliknya, dan rata-rata penyandang disleksia terjadi pada Anak usia dini yang merangkah untuk belajar dan menulis. Penyandang Disleksia bisa disebut gangguan otak,otak yang terdapat pada penyandang Disleksia memiliki gangguan asosiasi daya ingat/memori mereka memiliki daya ingat yang lemah serta bingung untuk membedakan huruf-huruf yang dia baca keluar dari permasalahan ini penyadang Disleksia bisa dilatih untuk membaca belajar di Sekolah Intelegasi yang normal. Dan dari ini Penyandang Disleksia perlu diperhatikan agar semakin minim angka anak yang sukar untuk membaca dan menulis sehingga memudahkan proses belajar pada anak tersebut. Karena cara membaca dan menulis pada orang normal dan penderita Disleksia sangat berbeda dan perlu memakai cara yang berbeda untung mengajari keduanya. Masyarakat mengira penyandang Disleksia adalah kelainan dalam sisi kejiwaan padahal seorang penyandang Disleksia memiliki fikiran yang normal layaknya seseorang yang normal dan demikian salah satu cara untuk mengurangi adanya penyandang Disleksia yaitu dengan cara terapi cara ini tidak hanya satusatunya cara,banyak Metode yang akan diberikan. Surabaya Kota Metropolitan ke-2 setelah Kota Jakarta yang memiliki banyak Organisasi maupun Asosiasi yang dinaungi oleh Kota Surabaya, salah satunya naungan untuk penyandang Disleksia yakni di Surabaya corner yang bertempat di balai pemuda untuk perkumpulan serta perpustakaan khusus bagi 4 penyandang Disleksia, dan penyandang Disleksia terdapat di titik-titik daerah Surabaya, yakni Surabaya Timur,Barat,Utara maupun Selatan. Dari hal ini sangat menarik untuk mendalami permasalahan tersebut serta meneliti lebih mendalam tentang membaca dan menulis pada penyandang disleksia. B. Rumusan Masalah Sesuai uraian pada latar belakang yang telah dikemukakan, maka Rumusan Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana bentuk kesukaran membaca dan menulis Bahasa Arab dan AlQur’an bagi penyandang disleksia di Surabaya ? 2. Bagaimana makna kata pada kesukaran tulisan maupun bacaan Bahasa Arab dan Al-Qur’an pada penyandang disleksia di Surabaya ? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dipaparkan, tuhuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mendiskripsikan bentuk kesukaran membaca dan menuis bagi penyandang Disleksia di Surabaya 2. mendiskripsikan makna kata pada kesukaran tulisan maupun bacaan pad penyandang Disleksia di Surabaya D. Manfaat Penelitian Setelah dipaparkan tujuan dari penelitian ini dan penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teoretis Secara Teoretis penelitian ini bisa berkontribusi memberikan manfaat bagi pembaca serta sekaligus sebagai bahan tela’ah bagi peneliti yang membahas hal-hal yang berkaitan dengan membaca dan menulis khusunya untuk penderita disleksia. 2. Manfaat Praktis secara praktis penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi mengenai Disleksia serta memahami tata cara pembelajaran khusus untuk penyandang 5 Disleksia. Dan menjadi bahan referensi dan pembelajaran terutama bagi Mahasiswa yang berlatar belakang membelajari Linguistik atau Ilmu Kebahasaan serta memberikan sumbangan pemikiran dan ide-ide dalam memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan disleksia dan menambahkan koleksi pustakan di perpustakaan Universitas. E. Sistematika penulisan Sistematika penulisan adalah runtutan dalam penulisan hasil penelitiannya dalam penelitian ini terdiri dari 4 bab yaitu : Bab I berisi gambaran umum mengenai judul penelitian . Pada bab I terdiri dari Latar Belakang ,Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian serta Sistematidan Penulisan. Bab II pada bab ini menjelaskan tetntang Teori-teori yang dijadikan dasar dalam menganalisis Data penelitian Bab III pada bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian yang dilakukan serta proses pengambilan data dan langkah- langkah penelitian. Bab IV pada bab ini mengemukakan rumusan masalah yang dibuat untuk batasan sebebuah penelitian Serta kesimpulan dan daftar pustaka. 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA Penelitian yang disusun oleh Fuadah Fakhruddiana, Dian Ekawati, Dian Kinayang mereka berprofesi sebagai Dosen Fakultas Psikologi, Universitas Ahmad Dahlan dan mereka menyusun sebuah Jurnal yang berjudul “metode fonemik motorik untuk meningkatkan kemampuan membaca penyandang Disleksia” pada penelitian ini peneliti menjabarkan tentang kesulitan membaca peneliti bereksperimen untuk melakukan stimulus eksperimental dengan metode fonemik yakni intervensi yang diberikan kepada penyandang disleksia yang terdiri daru phonemic + reading dengan mengenali huruf dan menghubungkan antara huruf dan bunyi. penelitian lainnya yang berhubungan dengan disleksia ditulis oleh Intan Amalia, Mahasiswi Universitas Airlangga yang mengambil Program Sastra Indonesia pada fakultas Ilmu Budaya di Universitas Airlangga Surabaya, adapun penelitian yang diteliti oleh Intan Amalia berjudul “kesulian membaca kata pdada anak disleksia usia 7-12 tahun di sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya” kata kunci penelitian ini adalah Disleksia, kesulitan membaca, Psikolinguistik. Membaca adalah satu komponen penting dalam berbahasa. Berbahasa sendiri adalah kegiatan mnusia dalam memproduksi dan memahami bahasa itu yang dimulai dari Enkode Semantik dalam Otak pembicara dan Dekode semantik pada otak pendengar dengan kata lain proses penyampaian informasi dalam berkomunikasi (chaer 2002: 30) berbicara dan menulis sangat berbeda dengan menulis dapat melibatkan penyandian (Enkoding) dengan menghubungkan katakata tulis dengan makna lisan yang mencakuppengubaha tulisan / cetakan menjadi bunyi yang bermakna. Peneliti melakukan penelitian di sekolah Galuh Handayani adalah Sekolah Inklusif pertama di Surabaya yang memiliki dokter, psikologi dan staf para medis. penelitian disusun oleh Azizurohman yang mendiskripsikan “strategi guru dalam menangani kesulitan pembelajaran disleksia pada pembelajaran siswa SD” umumnya kesulitan belajar disleksia merupakan kesulitan membaca yang disebebkan oleh gangguan otak yang berakibatkan pada kemampuan berbahasa anak dan hal ini bisa dialami oleh siapa saja tanpa ada batasan umur. 7 A. Landasan Teori a. Psikolinguistik Psikolinguistik adalah istilah yang muncul pada tahun 1954 muncul pada zaman panini, kajian ini tidak dapat lepas dari filsafat yang mereka anut karena menurut mereka filsafat adalah induk dari semua displin ilmu. Psikolinguistik menurut levelt (1975) dibagi menjadi 3 : 1. Psikolinguistik umum Psikolinguistik umum adalah suatu studi membahas pengamatan orang dewasa tentang bahasa dan cara memproduksi bahasa studi ini mempelajari proses kognitif yang memdasari seseorang berbahasa 2. Psikolinguistik perkembangan Psikolinguistik perkembangan adalah studi Psikologi tentang pemerolehan bahasa baik bahasan I maupun bahasa II. Studi ini juga mengkaji proses pemerolehan Semantik,proses pemerolehan fonologi serta rancangan Intonasi.(2002:6) 3. Psikolinguistik terapan Psikolinguistik terapan berkaitan dalam kehidupan sehari-hari. dengan Yang termasuk teori-teori psikolinguistik dalam studi ini ialah psikologi,linguistik,penuturan,pemahaman,pembelajaran Bahasa,Psikiatri dan Susastra. Dan ketiga Psikolinguistik tersebut adalah hasil dari pemikiran para-para ilmuan terdahulu. b. Psikologi abnormal Psikologi abnormal adalah salah satu cabang psikologi yang membahasa tentang pola perilaku abnornal dan cara menolong orang-orang yang mengalaminya psikologi upnormal mencakup sudut pandang tentang perilaku 8 abnormal. Seorang penyandang Disleksia mengalami Biologi Disabilitas belajar karena disleksia merupakan gangguan yang paling banyak terjadi. Penyandang Dislekia memiliki kelemahan untuk mengingat sebuah faktafakta aritmetik, seorang disleksia menurut buku penyandang Disabilitas motorik Disleksia adalah yaitu memiliki kelemahan memahami suatu bentuk dan kesulitan untuk menangkap sebuah kata. untuk meminimalisirnya ada cara tertentu agar seorang penyandang Disleksia mengalami pengkembangan yang bagus yaitu “belajar untuk menfokuskan pada intruksi dalam keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis dengan cara yang Logis ,berurutan dan Multi Indrawi seperti memahami dengan keras seraya dispervisi dengan teliti” (2007:701) c. Gangguan belajar Disleksia Disleksia sebagai suatu sindrom kesulitan dalam mempelajari komponenkomponen kata dan kalimat, serta mempelajari waktu arah dan masa (2003:204) sedangkan menurut mar’at Disleksia adalah kesukaran dalam membaca yang tidak disadari oleh gangguan Neurologis, tidak ada bukti tentang adanya kerusakan otak atau gangguan lainnya. Penderita Disleksia tidak mampu mengelompokkan atau menggabungkan Fonem-fonem tulisan sehingga mengalami keterlambatan membaca (2005:82) ada 5 macam Disleksia : a. Surface dyslexia Surface Dsylexia adalah gangguan dalam proses membaca metode whole reading maksud dari whole reading adalah intruksi membaca dengan menekankan pengodean dan pengejaan. Sedangkan dengan surface dyslexia mengenali bentuk visual dan cara mengucapkannya bukan pada makna katanya. b. Phonologi dyslexia Phonologi dyslexia adalah gangguan pada phonetic reading yakni seseorang yang dapat membaca kata dengan familiar tapi kesulitan membaca yang tidak pernah dibaca. 9 c. Spelling dyslexia Spelling dyslexia adalah seseorang yang tidak dapat membaca dengan metode dengan whole-word dan phonological dyslexia namun mereka mampu membaca satu persatu huruf dalam kata dan akan memahami maknanya/ d. Comprehension without reading Comprehension without reading adalah seseorang yang dapat memahami makna namun tida bisa mengenali huruf ataupun fonologi huruf dalam kata ada dua penemuan mengenai penyebab disleksia yaitu : i. Munculnya kesulitan dalam mengamati dan mengingat urutan waktu . oleh karena itu jika ada seseorng yang merasa kesulitan dalam hal ini maka terjadilah kesulitan dalam membaca contohnya dala suatu percobaan pada seorang anak yang mengalami disleksia diberikan 3 huruf hijaiyah dimulai dari huruf alif hingga ba’ , dan memberikan stimulus dengan mempelajari huruf hijaiyah secara berurutan aakan tetapi anak tersebut memiliki kesukaran dalam mengurutkan dan menemukan salah satu dari 3 huruf tersebut. ii. Dominasi dari hemisphere otak kiri yang tidak cukuphal ini memungkinkan dengan kenyataan bahwa hemisphere kiri pada seseorang/seorang anak mengalami kelambatan hingga seseorang mengalami dengan temporal order Disleksia. Hubungannya dan persoalan membaca. Contohnya deretan audio tentang bilangan angka akan diberikan seorang anak seorang penderita disleksia jika dia mendengarkan audio tersebut dari telingan kanan dia akan mengingatnya jika mendengarkan audio tersebut dari telingan kiri maka dia akan kesulitan untuk mengingat bilangan angka tersebut. e. Direct Dyslexia 10 Direct Dyslexia adalah seseorang yang dapat membaca dengan lantang namu mereka tidak dapat memahami satu katapun yang mereka bacakan. d. Penelitian terdahulu Sebelum melakukan penelitan tentang disleksia peneliti membaca beberapa pustaka yang hampir sama dalam segi variabelnya, dan dijadikan bahan perbedaan antara penelitian ini dengan 3 penetian berikut dari segi variabelnya : Pertama , artikel yang diambil dari mendeley dan disusun oleh John D E Gabriel dengan judul dyslexia a new synergy between education an cognitive neuroscience pada tahun 2009 gabriel berpendapat bahwa usia muda sangat berpengaruh dalam pembelajaran membaca dan ia beranggapan bahwa membaca adalah suatu hal yang penting dalam kehidupan sosial modern. Akan tetapi beberapa orang mengalami gangguan membaca yang disebut disleksia kita bisa mengetahuinya sejak berumur 5 tahun ketika seorang anak memiliki keingintahuan, adapun penyebab disleksia menurut gabriel (2009:280) ada 3 penyebab : Pertama disleksia memiliki karakteristik tersendiri yaitu kesukaran dalam menggunakan alfabet dan bentuk kata dalam keterampilan membaca. Kedua kekurangan kosa kata yang dibutuhkan untuk menyusun sebuah kalimat dan yang terakhir kurangnya motivasi untuk membaca, minimnya minat membaca terkadang disebebkan oleh faktor ekonomi, rumah ataupun sekolah dan itulah ruang lingkup pandangan ini. Persamaan antara artikel ini terdapat pada variabel II yakni membahas tentang Disleksia Kedua, penelitian ini disusun oleh tatik imadatus sa’adati dengan judul intervensi psikologis pada siswa dengan kesulitan belajar (disleksia,disgrafia dan diskakulia) dengan keyword psychological interventions, dyslexia, dysgraphia, dyskalkulia. Penelitian ini disusun pada tahun 2015. Palam penelitian ini dijelaskan arti dari disleksia yang berasal dari bahasa yunani “dys” dengan arti sulit dalam dan “lex” berasal dari legein artinya berbicara (2010:153) snowling mendefinisikan disleksia ialah gangguan belajar dan kesulitan yang memberi dampak terhadap proses belajar diantanya proses membaca, mengucapkan dan menulis dan biasanya juga kesulitan dalam pengkodean angka ataupun huruf. 11 Adapun kesamaan penelitian ini dengan penlitan dari tatik adalah kesamaan pada variabel pertama dan kedua yakni membaca pada penyandang disleksia Ketiga, penelitian yang ke-3 ini membahas tentang kemampua baca-tulis siswa disleksia disusun oleh rifa hidayah dari fakultas psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang pada tahun 2011 dengan keyword reading ability, writing ability, learning modelas, dysexia.dalam jurnal ini peneliti berpendapat bahwa penyendang disleksia kebanganyakan mengalami kelemahan pada penangkapan fonologi memiliki ingatan pendek dll. Penguasaan anak bagi penyandang disleksia wajib dikembangkan dan dituntun karena itu diperlukan latihan dan bimbingan khusus jika tidak maka kelambatan membaca atau menulis akan terdampak pada anak tersebut. 12 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian a. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Metode ini menggunakan penelitian deskriptif atau narasi dengan usaha mendiskripsikan objek penelitian tanpa adanya bilangan angka didalamnya sedangkan penelitian kualitatif sebuah cara atau prosedur untuk menghasilkan sebuah deskripsi. b. Data dan sumber data Data dan sumber data yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah hasil menulis dan membaca dengan objek penyandang atau penderita diseleksia di kota Surabaya. c. Proses pengumpulan data Yang digunakan dalam Metode penelitian lapangan adalah wawancara, observasi, tes kemampuan membaca dan menulis. d. Langkah-langkah penelitian Langkah-langkah penelitian ini terlebih dahulu melakukan observasi atau pengamatan langsung kepada penyandang disleksia. Awalnya peneliti menetapkan 5 subjek subjek yang sesuai dengan kriteria penelitian yaitu siswa penyandang Disleksia. Selama kegiatan belajar yang mereka lakukan dan kita memfokuskan pada kegiatan membaca dan menulis data akan diambil ketikaa proses pembelajaran berlangsung. Alat-alat yang dibutuhkan dalam langkah-langkah ini adalah alat tulis, buku Qira’ati dan vidio recorder untuk merekam hasil tersebut. setelah melakukan observasi peneliti melakukan analisis data, dalam penelitian ini data langsung dikelompokkan menjadi dua yakni data kesukaran membaca dan kesukaran menulis. Setelah peneliti mengobservasi, mengumpulkan dan mengelompokkan kemudian peneliti melakukan tahap 13 selanjutnya dengan menganalisis setiap kata yang telah dibaca dan ditulis oleh penderita Disleksia dengan beberapa teori yang ada. 14 BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti akan membahas dari pertanyaan yang telah tertera dirumusan masalah yaitu “bagaimana bentuk kesukaran membaca dan menulis pada penyandang Disleksia diSsurabaya?” sedangkan rumusan masalah kedua adalah “bagaimana makna kata dari kesukaran tulisan maupun bacaan pada penyandang Disleksia di Surabaya?” setelah kita observasi dan menemukan beberapa Data yang dibaca ataupun ditulis oleh penyandang disleksia maka kita teliti bentuk bagaimanakah yang membuat penyandang Disleksia merasa kesulitan untuk membaca bahasa arab dan pada bab ini data akan diklasifikasi berdasarkan kelas kata bahasa arab kemudian diklasifikasi kembali, sehingga diketahui kesulitan membaca dan menulis yang dilakukan oleh pelaku. C. Bentuk kesulitan kata membaca dan menulis bahasa arab pada penyandang Disleksia Dalam sebuah penelitian terdapat Variabel satu,dua dan tiga dan Variabel kedua adalah sebuah subjek yang diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi subjeknya adalah penyandang Disleksia dan peniliti akan membahas bentuk kesukaran membaca dan menulis bahasa arab pada penyandang Disleksia. Setip subjek memiliki data yang berbed dikarenakan setiap penyandang Disleksia memiliki bacaan yang berbeda dan tulisan yang berbeda tidak hanya ditujukan satu Referensi melainkan beberapa referensi data yang ditemukan pada subjek pertama sebanya 9 kata yang diambil dari kitab qira’ati jilid dua subjek ketiga memiliki kata sebanyak 12 kata sedangkan subjek ketiga memiliki 7 kata. Kata tersebut ditemukn oleh peneliti ketika peneliti menghampiri sebuah TPQ dan Pondok Pesantren yang memiliki murid yang menyandang Disleksia yan ada di Surabaya kita menemukan 3 subjek dengan 27 kata dan dalam 27 kata tersebut terdapat data bacaan ataupun tulisan penyandang Disleksia, berikut adalah paparan kesulitan membaca dan menulis bahasa arab dari subjek 1 sampai subjek 3 selama pengajaran berlangsung. Data kesukaran kata bacaan penyandang disleksia : 15 Tuturan No Tuturan 11. عن يتسالون ليحص ليمحص 12. قراما كراما 2. بلدنا بدلنا 13. كتب 3. عوحا 14. عناء غناء 4. حناء كتابا 15. االرد االرض 5. عوادا غناء 16. لباَس 6. ماتعت متعت 17. حبيث حبث 7. عبانا غناء 18. َكل 8. وجعلنا وجعلنا 19 ارواجا ازواجا 9. سيعلمون سيعلمون 20. اوتاذا اوتادا 10. الذين Kata الذين عوجا Tulisan menurut sumber No Kata 1. عما يتسائلون كتابا لبآسآ كال No Tulisan اب ت ث ج ح خ د ذ ر ز اب ت ث خ ح ج د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ سشصضطظفقك ف ق ك ال أ ن ه ى و ء 1. ل م ن و ال ء ي غرابيب غرابيبو 2. بني بيني 3. فذا فاذا نقص نقص 16 4. 5. 6. كلم كمل 7. عمد عمذ *Data-data diatas adalah data yang telah dikumpulkan ketika observasi Selama proses belajar mengajar berlangsung ditemukan 27 kata pada beberapa subjek, pada data tersebetu beberapa bacaan ada beberapa kata yang tidak mengalami kesulitan atau kesukaran pada subjek pertama ada 9 yang telah ditemukan pada proses pengajaran, subjek menlafalkannya dengan keras tetapi terbata-taba dan emerasa kebingungan seperti kata عما يسائلونdari kata ini fonem yang hilang yakni kata ماdari ini terlihat bahwa subjek melupakan jika ada Syiddah dan subjek mengucapkannya tanpa melafalkan syiddahnya yakni mengandung dua huruf atau “tertahannya aliran suara akibat dari tertutupnya makhraj huruf” (2009:80) dari beberapa data jika ditela’ah subjek merasa kesulitan pada bentuk huruf yang sama seperti pada data nomor empat,sembilan dan delapan belas pada data nomor empat subjek melafalkan غناءmenjadi عناءjika dilihat secara sekilat bentuk dari huruf a’in dan ghain adalah sama yang membedakan hanyalah titik pada ghain. Selain itu subjek merasa kesulitan pada huruf yang memiliki makhorijul huruf yang sama sehingga subjek melafalkannya dengan huruf yang hampis sama dengan kata tersebut seperti pada data ke-Sepuluh اوتاداdibaca اوتاذاsifat dari دdan ذdua huruf tersebut memiliki sifat yang sama yaitu : jelas, menurun dan terpisah sama-sama jelas di ucapkan dan sifat pelafalannya menurun tetapi ada beberapa perbedaan diantara kedua huruf tersebut yaitu jika huruf دsulit diucapkan karena tertahan oleh lidah berbeda pula dengan huruf ذhuruf ini lemah dari keluarny aliran suara. Dari data ini terlihat jika bentuk kesulitan atau kesukaran membaca dan menulis ada pada bentuk sebuah fonem dan suara atau Makhorijul Huruf yang dimiliki pada huruf tersebut. Dan jika ditela’ah dari ketiga subjek ini adalah seorang penyandang Disleksia yang termasuk spelling Disleksia yaitu seseorang yang mengucapkan sebuah Fonem secara terbata-bata dan sulit untuk menyebutkan sebuah kata secara keseluruhan kemudian subjek terkadang lemah dalam membedakan suatu huruf sehingga kata itu berubah fonemnya. 17 D. Makna kata bacaan dan tulisan pada penyandang Disleksia Untuk mengetahui adanya perubahan makna atau tidak pada data penelitian ini, maka data yang telah diambil akan dianalisis maknanya menurut kamus Al-Munjid yang merujuk pada Makna Bahasa Arab bukan Bahasa Indonesia. Kamus ini menjadi acuan tertinggi dalam makna Bahasa Arab, kamus ini memilikin penjabaran yang jelas serta contoh kata yang disusun dalam sebuah kalimat sehingga seseorang memahami makna tersebut. Data-data yang dilafalkan oleh penyandang Disleksia akan dianalisis menggunakan kamus ini karena data yang diperoleh berupa ujaran Bahasa arab. Berikut tabel perbandingan makna kata yang dilafalkan oleh subjek dari kata baku yang asli hingga lafadz yang diucapkan oleh subjek : Kata عما يتسائلون Makna menurut Tuturan Makna Kamus Munjid kamus Munjid ما+عن عن يتسالون فعل يسالون من سال مضارع menurut ”عنdari/tentang” يسالون من فعل مضار “ سالbertanya " "bertanya " كراما اسماء الكرماء قراما ستر االحمار كتابا )مصدر (ما يكتب فيه كتب Kata kerja غناء Lagu عناء Tidak ditemukan االرض Bumi االرد Tidak ditemukan الذين ليمحص اسم موصول الذين ل (الم الجواب) يمحص ليحص “ mencairkan” اسم موصول ل (الم الجواب) يمحص “ mencairkan” بدلنا غيّر واتخذ بديال بلدنا عودة حياة البلد عوجا الضامرة المهزولة عوحا الضامرة المهزولة كتابا )مصدر (ما يكتب فيه حناء شجر ورقه كوقرة الرمان لبآسآ ما يستر الجسم لباَس ما يستر الجسم بحث بحيث بذل الجهد في موضع ما ضرف زمن كال مصدر كالء و كلىء مشترك لشيئ ازواجا زوج من كل ارواجا جم “suami” 18 Tidak ditemukan Tidak ditemukan اوتاذا جبالها اوتادا البر و اللطف عوادا غناء غناء الجيد البالغ ماتع ذهب به متعت Tidak ditemukan عبانا غناء غناء خعلنا وجعلنا خلقه وجعلنا س +يعلمون سيْعلمون س +يعلمون سيَعلمون Berikut adalah data yang diperoleh dari subjek berupa kata dalam tulisan : Tulisan sumber Makna Makna menurut menurut kamus Munjid kamus Tulisan subjek Munjid Hurufاب ت ث ج ح خ د hijaiyah Huruf hijaiyah اب ت ث خ ح ج د ذ ر ز س ذرزسش صض ش ص ض ط ظ ف ق ك ال أ ن طظفقكلم هىوء ن و ال ء ي مجع من غريب غرابيب Tidak غرابيبو ditemukan املعىن االسواد شديد االسواد ظرف مكان بني شاذة فذا الضعف نّقص الكامل كمل Tidak بيني ditemukan 19 Maka jika فاذا Berkurang نقص حدث كلم عمد مرض عمذ Tidak ditemukan Kita bisa melihat perubahan makna yang signifikan jika terubah dan subjek tidak mengetahui adanya perubahan tersebut jika subjek dilatih dan terlatih kemungkiman untun menvapai nilai sempurna bisa diraih walaupun subjek atau penyandang disleksia sangat kesulitan dan ketelatenan untuk memahaminya. 20 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Hasil dari penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya ini memaparkan bahwa penyandang Disleksia di Surabaya masih kesulitan untuk melafalkan sebuah kata Bahasa Arab meskipun ada salah satu subjek yang berumur 18 tahun, dia masih kesusahan untuk melafalkan Ayat Al-Qur’an dan salah satu ciri penyandang Disleksia adalah lambatnya perkembangan belajar seorang anak, remaja atau-pun dewasa kemudian kesulitan membaca dan menulis setiap subjek memiliki variasi yang berbeda dan lebih umumnya subjek lemah untuk membedakan bentuk fonem yang sama sehingga beberapa fonem tertukar dari kata semestinya. Dan yang terakhir Kesulitan menulis yang ditemukan pada subjek adalah lemahnya untuk mengurutkan sebuah objek pada data yang tertera adalah mengurutkan huruf Hijaiyah yang dimana subjek tidak mengurutkan sesuai urutan pada urutan terakhir. B. SARAN Dengan adanya penelitian ini dapat memahami tentang kesukaran atau kesulitan membaca dan menulis pada penyandang Disleksia. Peneliti memberi sara kepada pihakpihak yang berhubungan khususnya orang tua, sabahabat bagi seorangr Remaja agak selalu memotivasi dan pengajaran hingga dapat meraih apa yang diinginkan. Perlukan rasa emppati dan pembentukan lingkungan yang kondusif agar penyandang Disleksia aman dan mendapat dukungan dan tidak mendapatkan pembullyan baik Guru,Teman, Saudara ataupun Orang tua. Peneliti berharap dari penelitian ini diharapkan agar sebuah disiplin Ilmu yang bernama Psikolinguistik lebih berkembang di Indonesia hingga dapat memberikan sumbang asih keilmuan dan pustaka yang digunakan. 21 Daftar Pustaka Abdillah , Abul Afnan 2009.metode asy-syafi’i olmu tajwid praktis.Bandung : Pustaka Imam Syafi’i. Chaer, Abdul. 2002. psikolinguistik:kajian teoritik. Jakarta: Rineka Cipta. Davidson, Gerald,c , John M.Neale dan Ann M.Kring. 2006. Psikologi abnormal edisi-9.Depok : Rajawali Lerner, J .2003. learning disabilities diagnosis and teaching strategis. Bosto: Houghton mifflin Company. Mar’at, Samsunuwiyati. 2005. Psikologi suatu pengantar. Bandung: Refika Aditama. Mulyadi. 2010. Diagnosis kesulitan Belajar dan Bimbingan terhadap K esulitan Belajar Khusus. Yogyakarta: Nuha Litera. Sugiati,Ucik.2012. pentingnya pembinaan kegiatan membaca sebagai Implikasi pembelajaran Bahasa Indonesia, Universitas Negeri Medan. 22 LAMPIRAN *tulisan arin salah satu subjek penelitian ini *salah satu tulisan dari subjek penelitian yang bernama asyifa 23 *sesi belajar dimulai mengaji dengan menggunakan metode Qiro’ati *salah satu bacaan yang dibaca oleh Erin MetodeYanbu’a 24