Uploaded by Risma Che Joentak

159133 KELENJAR ENDOKRIN

advertisement
HISTOLOGI
KELENJAR ENDOKRIN
dr. Ani Oranda Panjaitan, M.Biomed
dr. Moskwadina Gultom, M.Pd.Ked.
Prinsip bentuk sediaan sesuai potongan
pada organ
Kelenjar Endokrin
Kelenjar yang mengekskresikan sekretnya (hormon) ke dalam aliran
darah (melalui kapiler-kapiler darah disekitarnya) yang akan
memberikan efek pada sel-sel target yang letaknya jauh dari kelenjar
tersebut. Hanya sel yang memiliki reseptor terhadap hormon yang
bersangkutan yang akan menangkap hormon tersebut dan bereaksi
terhadapnya. (Hormon = media komunikasi antar sel).
KELENJAR HIPOFISIS/
KELENJAR PITUITARI
Kelenjar Hipofisis/ Pituitari
Kelenjar Hipofisis/ Pituitari
• Volume: 1cm x 1s/d1,5cm x 0,5 cm
• Berat: sekitar 0,5g
• Terletak di bawah hipotalamus, menonjol dari diensefalon
ke bagian inferior
• Dilapisi duramater (dinamakan: diafragma sellae)
• Kedudukannya di fossa hipofiseal (lekukan pada sella tursika)
• Kebanyakan hormon yang dihasilkan oleh hipofisis diatur
oleh hormon atau sinyal saraf dari hipotalamus
Terdiri atas:
A. Adenohipofisis (hipofisis lobus/ pars anterior)
 berasal dari ektoderm oral
B. Neurohipofisis (hipofisis lobus/ pars posterior)
berasal ektoderm neural  pertumbuhan diensefalon ke
bawah
A & B  Keduanya bersatu dan diselubungi kapsula menjadi
sebuah kelenjar
Diantara lobus/ pars anterior dan posterior hipofisis terdapat Sisa
Kantung Rathke berupa sel epitel yang mengelilingi koloid amorf
A. Adenohipofisis/ Hipofisis Anterior
Berdasarkan letaknya, terdiri atas
A.1. Pars distalis
A.2. Pars intermedia
A.3. Pars tubelaris
Dalam hipofisis lobus/pars anterior terdapat kelompokan sel
yang tidak beraturan. Diantaranya terdapat sinusoid
B. Neurohipofisis/ Hipofisis posterior
Terdiri atas”
B.1. Emenensia mediana
B.2. Infundibulum
B.3. Pars nervosa
 Pucat karena terdiri atas serat saraf tak bermielin
Sel-sel pada Adenohipofisis pars distalis
• Sel α (baca: alfa) atau sel asidofil
Berbentuk bundar, lonjong atau polygonal. Sitoplasmanya
bergranul merah, intinya bulat berwarna biru. Tampak
berkelompok-kelompok
• Sel β (baca: beta) atau sel basophil
Bentuk sel mirip sel alfa. Sitoplasmanya bergranul biru. Ada
yang berkelompok sendiri, ada yang terdapat di dalam
kelompokan sel alfa
• Sel kromofob
Sitoplasmanya pucat, glanula tidak tampak
• Sel α/ asidofil menghasilkan hormon Prolaktin dan hormon
pertumbuhan (Growth hormone) lewat somatomedin
• Sel β/ basophil menghasilkan hormon
1. Gonadotropin: Folicle-stimulating hormone (FSH) dan
hormone (LH)
2. Tirotropin: Thyroid stimulating hormone (TSH)
3. Kortikotropin: Adrenocorticotropic hormone (ACTH)
baca mekanisme kerja hormon-hormon tersebut
Luteinizing
• Sel kromofob: Kebanyakan berasal dari sel asidofil dan basophil yang
mengalami degranulasi sehingga terjadi deplesi hormone. Sebagian lagi
merupakan sel punca (stem cell) yang belum berdiferensiasi menjadi sel
penghasil hormon (“sel muda”).
*Next: gambar sediaan histologi adenohipofisis anterior pars distalis dalam
berbagai pulasan warna
• Adenohipofisis pars intermedia mensekresikan hormon
melanotropin atau Melanocyt Stimulating Hormone (MSH)
yang mempengaruhi pigmen kulit
Pada pars posterior terdapat
• Badan Herring (Herring body)
Berbentuk bundar atau lonjong, biasanya dekat kapiler,
berwarna bisa tampak kemerahan  pelebaran setempat dari
ujung serat saraf yang mengandung granul-granul neurosekret
yang mengandung hormon ADH dan Oksitosin
• Sel Pituisit
Sel penyokong = neuroglia
KELENJAR TIROID
Kelenjar Tiroid mengeluarkan hormon yang mengontrol metabolisme
Hormon ini meregulasi fungsi vital tubuh termasuk:
• Pernapasan
• Detak jantung
• SSP dan SST
• Berat badan
• Kekuatan otot
• Siklus menstruasi
• Temperatur tubuh
• Level kolesterol
• dll
Kelenjar Tiroid
• Setinggi C5-T1
• Terdiri atas lobus dextra dan lobus sinistra yg menutupi trachea
• Dihubungkan oleh jembatan yang tipis yang disebut istmus
• Kadang terdapat lobus pyramidal (juluran dari istmus) yang
merupakan sisa embriologik tiroid yang turun dari bagian dalam lidah
• Bentuknya jadi agak mirip dengan dasi kupu-kupu
• Diantara semua kelenjar dari sistem endokrin, tiroid merupakan salah
satu yang terbesar.
Kelenjar Tiroid
Kelenjar Tiroid
Mensekresikan
• Tiroksin (T4)
• Tri-iodo-tironin (T3)
 Dipengaruhi oleh hormon TSH yang dikeluarkan oleh hipofisis
anterior
• Kalsitonin
Kelenjar Tiroid dibungkus oleh kapsula
berupa jaringan ikat padat kolagen yang
iregular dan tipis, merupakan derivat
dari Fascia cervicalis profunda
Jaringan ikat kapsula ini masuk ke dalam
kelenjar sebagai septa yang membagi
kelenjar menjadi banyak lobulus
Di dalam tiap lobulus terdapat folikelfolikel
Kelenjar Tiroid
Tiap lobulus memiliki folikelfolikel (kantung) berbentuk
bulat/lonjong, diameter
beragam, lumennya
merupakan tempat
menyimpan sekret yang
disebut substansia koloid
(colloid substance)
Epitel folikel/ sel folikular (disebut juga thyrocyte)
biasanya berbentuk kubus ( epitel selapis kubus) dengan variasi
gepeng s/d silindris
Diantara folikel terdapat jaringan ikat yang kaya akan pembuluh darah
Folikel yang aktif (sel folikel sedang menyerap isi substansi koloid untuk
dikeluarkan ke pembuluh darah kapiler) akan terlihat tepi koloid-nya
compang-camping dan sel folikel lebih tinggi
A
B
C
Keterangan Gambar:
A. Sel folikular yang
berbentuk gepeng
saat folikel tidak aktif.
B. Sel folikular yang
berbentuk kubioid saat
folikel mulai aktif.
C. Sel folikular yang
berbentuk silindris saat
folikel sangat aktif.
Langkah pertama dari sintesis hormon tiroid adalah pembentukan protein yang bernama
Tiroglobulin oleh sel folikular (oleh retikulum endoplasmik kasar sel folikular).
Tiroglobulin ditransfer dari dalam sel ke dalam lumen folikel melalui proses eksositosis  koloid
Pada saat yang sama, iodida (I–) dari kapiler darah yang dekat, dipompa ke dalam sel folikular.
Setelah konsentrasi I– meningkat di dalam sel maka I– secara pasif ditranspor ke dalam
lumen/koloid.
I– dalam koloid teroksidasi oleh enzim menghasilkan iodin (I0), molekul yang sangat reaktif
Di dalam koloid, tiroglobulin dan iodin berikatan  tiroglobulin yang teriodinasi
Saat dibutuhkan:
Tiroglobulin yang teriodinasi di koloid kembali masuk ke dalam sel folikular melalui proses
endositosis
Enzim-enzim di dalam sel folikular memecah protein tiroglobulin teriodinasi tersebut menjadi
tetraiodotironin/ tiroxin (T4) yang meiliki 4 ikatan iodin dan triiodothironin (T3) yang memiliki 3
ikatan iodin.
Kemudian sel folikular melepaskan T4 dan T3 ke dalam aliran darah kapiler.
Perhatikan pembentukan tiroglobulin (atas), pembentukan iodin (tengah) dan T3 danT4 dibawa ke kapiler (bawah)
Sel Parafolikular
• Selain terdapat sel folikular, dalam tiroid terdapat sel yg
tunggal atau mengelompok di antara folikel-folikel yang
bukan merupakan epitel folikel/sel folikular (tidak
berhubungan dengan lumen folikel/koloid), besarnya dapat
2-3 kali lebih besar daripada sel folikular dinamakan Sel
Parafolikular atau C cell (clear cell)
• Di dalam sitoplasma sel parafolikular terdapat granula
sekretoris yang menghasilkan hormon Kalsitonin
(tirokalsitonin)
• Hormon ini menghambat resorpsi tulang oleh osteoklas
 Apa efeknya?
Grave’s Disease
• Adalah tipe penyakit hipertiroidisme akibat produksi autoantibodi
yang menghambat reseptor TSH pada sel folikular
• Autoantibodi ini meniru efek TSH dan menyebabkan produksi hormon
tiroid yang berlebihan.
• Sel folikular tidak lagi mengitari folikel yang berbentuk
bundar/lonjong karena koloid terus menerus diambil dan masuk ke
dalam aliran darah  deplesi sehingga tampak gambaran folikelfolikel hilang.
Grave’s Disease
N
GD
KELENJAR PARATIROID
Kelenjar Paratiroid
Kelenjar Paratiroid
• Berjumlah 4 buah
• Masing-masing berukuran sekitar 5mm x 4mm x 2mm
• Berat 25-50 mg
• Terletak di permukaan posterior kelenjar tiroid
• Diselubungi oleh kapsula jaringan kolagen
• Menghasilkan PTH (parathyroid hormone)
• PTH bekerja pada usus, ginjal dan tulang utk pertahankan kadar
kalsium di darah dan cairan intersisial
Sel Prinsipal
• Di dalam kelenjar paratiroid terdapat sel prinsipal/ Chief cell
• Kecil, intinya besar dibandingkan dengan sitoplasmanya
Sel Oksifil
• Diantara sel prinsipal terdapat sel Oksifil.
• Ukurannya kebih besar daripada sel prinsipal, inti relatif
lebih kecil dibandingkan dengan sitoplasmanya
• Sitoplasma merah  homogen
KELENJAR PANKREAS
PANKREAS
 mixed glands
Organ berbentuk pipih, menempel pada dinding
posterior rongga abdomen samping antrum gaster.
• Ukuran : 25cm x 5cm x 1s/d2cm
• Berat: 150g
• Eksokrin: Enzim utama: Protease, lipase pancreas,
amylase. Lainnya: Ribonuklease,
Deoksiribonuklease, Gelatinase dan Elastase.
• Endokrin: hormon yang utama: Insulin, Glucagon
Pulau Langerhans (Islets of Langerhans)
• Adalah bagian endokrin pankreas
• Terdiri dari beribu-ribu sel berkelompok yang dilapisi serabut
retikuler.
• Terdapat 4 jenis epitelial sel yaitu:
Sel alfa ( A-cells) : Glucagon
Sel beta ( B-cells) : Insulin
D-cells : Somatostatin
F-cells : Pancreatic polipeptide
Clinical application
• DIABETES MELLITUS( DM)
Akibat metabolisme Insulin terganggu
Dua type :
1. Type I ( IDDM)=juvenile diabetes = Insulin-dependent
diabetes mellitus,terjadi pd umur <15 thn,autoimmun
akibatnya sel β rusakinsulin (-)dependent insulin
injection
2. Type II ( NIDDM)= mature onset =Non-insulin dependent
diabetes mellitus.Terjadi pd umur 40 thn atau lebih, o/k
obesitas,insulin diproduksi tetapi inadequate
• Acute pancreatitis
Kelenjar
endokrin (hijau)
Di pulau Langerhans banyak terdapat
kapiler sebagai kelenjar endokrin
Kelenjar eksokrin
(biru)
Gambaran histologi Pankreas
Pulau
Langerhans
(warna lebih
terang)
KELENJAR ADRENAL
(SUPRARENALIS)
Kelenjar Suprarenalis
Korteks Suprarenal/ Adrenal
terdiri dari sel-sel parenkim yang mensintesis dan mensekresi berbagai
hormon steroid (tanpa menyimpan)
Terdapat 3 zona konsentrik pada daerah korteks secara histologi yaitu
• Zona Glomerulosa
• Zona Fasikulata
• Zona Retikularis
 Batas zona kurang jelas
Perhatikan baikbaik morfologi
sel kelenjar di
tiap zona pada
korteks
suprarenal
Korteks Suprarenal
Zona Glomerulosa
• Zona terletak dekat kapsul.
• Sel-sel epitel berbentuk silindris.
• Sekresi: Aldosteron
Zona Fasciculata
Bagian korteks terbesar (80% dari kelenjar)
• Letak dibawah zona glomerulosa, terletak ditengah
• Sel-sel berbentuk polihedral yang membentuk kolum memanjang.
• Sekresi: Kortisol
Zona Reticularis
• Zona terletak di bagian dalam dekat medulla
• Warna asidofilik
• Sel-sel berbentuk silindris membentuk jala saling beranastomosis.
Sekresi: androgenmisal: Dehidroepiandrosteron & Androstenedion
MEDULA SUPRARENAL/ ADRENAL
• Terdiri dari
• Sel kromafin (Chromaffin Cells)
• sel-sel berkelompok dekat dengan kapiler dan venula.
• Sering disebut sebagai modifikasi ganglion simpatis.
• Sel kromafin mensekresikan ketokolamin
• Ketokolamin tersebut adalah transmitter simpatis yang
dinamakan Epinefrin dan Norepinefrin
Cortex adrenal
KAPSULA FIBROSA
CORTEX
MEDULLA
Cortex adrenal
ZONA GLOMERULOSA
ZONA FASCICULATA
ZONA RETICULARIS
Histofisiologi
• Zona Glomerulose : Mineralocorticoid (Aldosteron).
Mengontrol volume cairan tubuh melalui reabsorbsi Natrium
dlm ginjal.
• Zona Fasciculata : Glucocorticoid
(kortisol).Fungsi : menurunkan sintesa protein,meningkatkan
gluconeogenesis.
• Zona Reticularis : Androgen
(dehidroepiandrostero) potensi hormon seks lebih kecil
dibanding testosteron.
Cortex adrenal dikontrol oleh ACTH
Histofisiologi
• Medulla adrenal :
Sekresi Catecholamine (Epinephrine dan Norepinephrine)
Respons terhadap rasa takut dan stress shg detak jantung
meningkat  glukosa naik
Dikontrol oleh pusat hypothalamus melalui nervus
splanchnicus (visceral)
Aplikasi klinis
• ADDISON’S DISEASE (hipofungsi korteks adrenal)
Akibat infeksi kronis, proses autoimmun  degenerasi kel.
adrenal insufisiensi adrenokortikal  sekresi hormon
inadequat. Gejala: hipotensi, fatique, weakness, pigmentasi
abnormal kulit.
• CUSHING SYNDROM (hiperfungsi korteks adrenal)
Akibat tumor pars distalis hiphophisis  sekresi ACTH
berlebihan.
Gejala: hipertensi, obesitas, osteoporosis, hirsutisme,
terbentuk garis keunguan pada kulit abdomen
Terapi: biasanya dilakukan eksisi tumor hipofisis atau tumor
adrenal
THANK YOU
Download