Uploaded by User6910

proposalku ptk

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Permasalahan yang ada dalam dunia pendidikan formal bertambah dari tahun ke tahun.
Salah satu permasalahan utama yang dihadapi bangsa indonesia adalah rendahnya mutu
pendidikan formal pada setiap jenjang pendidikan. Usaha telah dilakukan untuk meningkatkan
mutu pendidikan nasional, antara lain melalui berbagai pelatihan dan peningkatan
kompetensi guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan prasarana
pendidikan dan peningkatan mutu manajemen sekolah. Namun demikian berbagai indikator
mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan yang berarti.
Banyak pihak yang mempertanyakan apa yang salah dalam penyelenggaraan
pendidikan kita. dari berbagai pengamatan dan analisis data ada banyak faktor yang
menybabkan mutu pendidikan tidak mengalami peningkatan yang bermakna, salah satunya
yaitu pendekatan yang digunakan di dalam kelas belum mampu menciptakan kondisi optimal
bagi berlangsungnya pembelajaran. Selama ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
input-output analisis, yaitu pendekatan yang menganggap bahwa apabila input pendidikan
seperti pelatihan guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan prasarana
pendidikan lainnya dipenuhi maka mutu pendidikan secara otomatis akan terjadi. Dalam
kenyataan mutu pendidikan yang diharapkan tidak terjadi. Mengapa? karena selama ini
pendekatan terlalu memusatkan pada input pendidikan dan kurang memperhatikan proses
pendidikan padahal proses pendidikan sangat menentukan output pendidikan.
Proses pendidikan tidak terlepas dari kegiatan belajar mengajar di kelas. Kegiatan belajar
mengajar sangat ditentukan oleh kerjasama antara guru dan siswa. Guru dituntut untuk
mampu menyajikan materi pelajaran dengan optimum. Olehnya itu diperlukan kreatifitas dan
gagasan yang baru untuk mengembangkan cara penyajian materi pelajaran di sekolah.
Kreativitas yang dimaksud adalah kemampuan seorang guru dalam memilih metode,
pendekatan, dan media yang tepat dalam penyajian materi pelajaran.
Dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada siswa yang berakhir pada peningkatan
hasil belajar dan mutu sekolah maka pada tahun ajaran 2018/2019 SMP SWASTA
MASYARAKAT DAMAI melakukan tes awal pada siswa baru kemudian dari hasil tes
tersebut, siswa dikelompokkan kedalam kelas. Diharapkan tiap kelas mendapatkan pendekatan
yang sesuai berdasarkan kondisinya masing- masing.
Kelas yang berisi siswa yang hasil tesnya baik cenderung aktif sementara yang kurang baik
pasif/kurang aktif. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kurang aktifnya siswa dikelas ini,
diantaranya :
1.Tingkat kompetisi yang rendah dalam kelas tersebut.
2.Pendekatan pembelajaran yang kurang tepat.
3.Motivasi dan minat belajar ipa yang rendah.
Dari kenyataan itulah penulis tertarik untuk melakukan perbaikan pembelajaran dengan
mengadakan Penelitian Tindakan Kelas(PTK) mengenai “Upaya Meningkatkan Aktifitas Belajar
Siswa Melalui Pendekatan Tingkah Laku Pada Materi Alat Optik Pada SMP SWASTA
MASYARAKAT DAMAI Tahun Ajaran 2018/2019.
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang masalah, maka yang menjadi identifikasi masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Pembelajaran yang dilakukan guru masih bersifat konvensional dan monoton.
2. Kurangnya keterlibatan siswa di dalam proses pembelajaran.
4. Sarana dan prasarana yang tidak memadai.
5. Rendahnya penggunaan berbagai pendekatan dalam proses pembelajaran.
6. Hasil belajar siswa masih tergolong dalam kategori kurang.
7. Kurangnya kerjasama antara guru dan siswa
C.Batasan masalah
1. Penerapan pendekatan tingkah laku dalam pembelajaran ipa
2. mengetahui respon siswa dalam pembelajaran ipa dengan menerapkan pendekatan tingkah
laku.
3. Hasil belajar Siswa Melalui Pendekatan Tingkah Laku Pada Materi Alat Optik Pada Smp
swasta masyarakat damai Tahun Ajaran 2018/2019.
D. Perumusan masalah.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
a.Bagaimanakah aktifitas belajar siswa pada pembelajaran ipa ?
b.Bagaimanakah respon
tingkah laku?
siswa dalam pembelajaran ipa dengan menerapkan pendekatan
c.Apakah pendekatan tingkah laku dapat
pembelajaran ipa ?
meningkatkan aktifitas
belajar
siswa
dalam
E.Tujuan penelitian
a. Bagi
ipa
guru: guru dapat meningkatkan
strategi dan kualitas
dalam
pembelajaran
b. Bagi siswa: siswa merasa mendapatkan perhatian dan kesempatan dalam mengubah tingkah
lakunya.
F.Manfaat hasil penelitian
a.Bagi
guru: guru mendapatkan strategi dan kualitas dalam pembelajaran ipa
b.Bagi siswa: siswa mendapatkan perhatian dan kesempatan dalam mengubah tingkah lakunya.
G.Batasan operasional
Untuk menghindari timbulnya perbedaan pengertian, peneliti memberikan batasan operasional.
Batasan-batasan operasional dalam penelitian ini adalah :
1.Pendekatan tingkah laku didasarkan atas prinsip-prinsip psikologi behavioral. Prinsip
pokoknya ialah bahwa semua tingkah laku itu dipelajari, baik tingkah laku yang disukai
maupun tidak disukai.
2.Hasil aktifitas belajar siswa dalam materi Alat Optik pada
pendekatan tingkah laku.
pembelajaran ipa melalui
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.Kajian teori
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti berhasil atau
gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu sangat tergantung pada proses belajar yang dialami
siswa baik ketika ia berada disekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.
Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang pengertian belajar, antara lain:
a.
Skiner dalam Barlow (1985), berpendapat “…. A procces of progressive adaptation”
yang artinya “Belajar adalah suatu proses adaptasi (penyesuaian tingkah laku) yang berlangsung
secara progresif.”
b.
Chalplin (1972), “…. Acquiring of any relatively permanent change in behavior as a
result of paratice and experience.” Artinya, “Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif
menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman.”
c.
Ngalim Purwanto
Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku, yang terjadi sebagi
hasil dari suatu latihan atau pengalaman.
d.
Robert M. Gagne
Learning is change in human disposition or capacity, wich persists over a period time, and which
is not simply ascribable to process a growth.
Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar secara terus
menerus, bukan hanya disebabkan karena proses pertumbuhan saja. Gagne berkeyakinan bahwa
belajar dipengaruhi oleh faktor dari luar diri dan faktor dalm diri dan keduanya saling
berinteraksi.
Berdasarkan pengertian atau defenisi tentang belajar diatas, maka ada beberapa hal yang
ditekankan oleh para ahli yaitu:
a.
Belajar merupakan suatu proses
b.
Belajar dilakukan untuk beradaptasi
c.
Belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku
d.
Sumber belajar adalah pengalaman
Maka belajar dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan, yaitu perubahan
dalam tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan
lingkungan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan yang terjadi diakibatkan oleh suatu
latihan yang semakin diperkuat maupun pengalaman langsung individu.
1.
Hakekat pendekatan tingkah laku
Pendekatan tingkah laku didasarkan atas prinsip-prinsip psikologi behavioral. Prinsip pokoknya
ialah bahwa semua tingkah laku itu dipelajari, baik tingkah laku yang disukai maupun tidak
disukai. Para penganut pendekatan ini percaya bahwa seorang siswa yang bertingkah laku
menyimpang melakukan perbuatannya itu karena satu atau dua alasan:
1.
siswa telah mempelajari tingkah laku yang menyimpang itu, atau
2.
siswa itu belum mempelajari tingkah laku yang sebaiknya.
Pendekatan tingkah laku dibangun atas dua anggapan dasar:
1.
ada empat proses yang perlu diperhitungkan dalam belajar bagi semua orang pada
segala tingkatan umur dan dalam segala keadaan dan
2.
proses belajar itu sebagian atau seluruhnya dipengaruhi (dikontrol) oleh kejadiankejadian yang berlangsung di lingkungan. Dengan demikian, tugas pokok guru adalah menguasai
dan menerapkan keempat proses yang telah terbukti (bagi kaum behavioris) merupakan
pengontrol tingkah laku manusia, yaitu: penguatan positif, penghukuman, penghilangan dan
penguatan negative
.
2.
Hakikat aktivitas belajar
a)
Aktivitas
Menurut Anton M. Mulyono (2001 : 26), Aktivitas artinya “kegiatan atau keaktifan”. Jadi
segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupunnon-fisik,
merupakan
suatu
aktifitas. Menurut
Sriyono aktivitas adalah
segala
kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani. Aktivitas siswa selama proses
belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan
siswa untuk
belajar. b)
Belajar
Menurut Oemar Hamalik (2001: 28), belajar adalah “Suatu proses perubahan tingkah laku
individu melalui interaksi
dengan lingkungan”. Aspek tingkah laku tersebut adalah:
pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial,
jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap. Sedangkan, Sardiman A.M. (2003 : 22) menyatakan:
“Belajar merupakan suatu proses interaksi antara diri manusia dengan lingkungannya yang
mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun teori”.
Dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam
proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas yang
dimaksudkan di sini penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran terciptalah situasi belajar aktif, seperti yang dikemukakan oleh
Rochman Natawijaya dalam Depdiknas(2005 : 31), belajar aktif adalah “Suatu sistem belajar
mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental intelektual dan emosional guna
memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek koqnitif, afektif dan psikomotor”.
Keaktifan siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya
keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Siswa dikatakan memiliki keaktifan apabila
ditemukan ciri-ciri perilaku seperti : sering bertanya kepada guru atau siswa lain, mau
mengerjakan tugas yang diberikan guru, mampu menjawab pertanyaan, senang diberi tugas
belajar, dan lain sebagainya. Seorang pakar pendidikan, Trinandita (1984) menyatakan
bahwa ” hal yang paling mendasar yang dituntut dalam proses pembelajaran adalah keaktifan
siswa”. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi
antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri. Hal ini akan mengakibatkan
suasana kelas menjadi segar dan kondusif, dimana masing - masing siswa dapat melibatkan
kemampuannya
semaksimal
mungkin.
Aktivitas
yang
timbul dari siswa akan
mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada
peningkatan prestasi.
2.
Hakekat alat optik
ALAT-ALAT OPTIK
Mata
Mata manusia sebagai alat indra penglihatan dapat dipandang sebagai alat optik yang sangat
penting bagi manusia. Bagian-bagian mata menurut kegunaan fisis sebagai alat optik : Kornea
merupakan lapisan terluar yang keras untuk melindungi bagian-bagian lain dalam
mata
yang halus dan lunak. Aqueous humor (cairan) yang terdapat di belakang kornea fungsi
untuk membiaskan cahaya yang masuk ke dalam mata. Lensa terbuat dari bahan
bening (optis) yang elastik, merupakan lensa cembung berfungsi membentuk bayangan.Iris
(otot berwarna) membentuk
celah
lingkaran
yang
disebut
pupil. Pupil
berfungsi mengatur banyak cahaya yang masuk ke dalam mata. Lebar pupil diatur oleh iris,
di tempat gelap pupil membuka lebar agar lebih banyak cahaya yang masuk ke dalam
mata. Retina (selaput jala) terdapat di permukaan belakang mata yang berfungi sebagai layar
tempat terbentuknya bayangan benda yang dilihat. Bayangan yang jatuh pada retina bersifat :
nyata, diperkecil dan terbalik.
Bintik buta merupakan bagian pada retina yang tidak peka terhadap cahaya, sehingga
bayangan jika jatuh di bagian ini tidak jelas/kelihatan, sebaliknya pada retina terdapat bintik
kuning. Permukaan retina terdiri dari berjuta-juta sel sensitif, ada yang berbentuk sel batang
berfungsi membedakan kesan hitam/putih dan yang berbentuk sel kerucut berfungsi
membedakan kesan berwarna.Otot siliar (otot lensa mata) berfungsi mengatur daya akomodasi
mata.
Cahaya
yang masuk
ke mata difokuskan oleh lensa mata ke
permukaan retina. Oleh sel-sel yang ada di dalam retina, rangsangan cahaya ini dikirimkan
ke otak. Oleh otak diterjemahkan sehingga menjadi kesan melihat.
Kamera
Kamera digunakan manusia untuk merekam kejadian penting atau kejadian yang menarik.
Banyak jenis dan model kamera dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kamera yang
dipakai wartawan berbeda dengan yang dipakai fotografer. Kamera video dipakai dalam
pengambilan gambar untuk siaran televisi atau pembuatan film. Kamera elektronik
(autofokus) lebih mudah dipakai karena tanpa pengaturan lensa. Dewasa ini sudah ada kamera
digital yang data gambarnya tidak perlu melalui proses pencetakan melainkan dapat dilihat atau
diolah melalui komputer. Bagian-bagian kamera mekanik (bukan
otomatis) menurut
kegunaan fisis :
•
lensa cembung berfungsi untuk membentuk bayangan dari benda yang difoto
•
diafragma berfungsi untuk membuat sebuah celah/lubang yang dapat diatur luasnya
•
aperture
yaitu
lubang yang
dibentuk
diafragma
untuk
mengatur banyak cahaya
•
shutter pembuka/penutup “dengan cepat” jalan cahaya yang menuju ke pelat film
•
pelat film berfungsi sebagai layar penangkap/perekam bayangan.Setiap benda yang di
foto, terletak pada jarak yang lebih besar dari dua kali jarak fokus di depan lensa kamera,
sehingga bayangan yang jatuh pada pelat film memiliki sifat nyata, terbalik dan diperkecil.
Untuk memperoleh bayangan yang tajam dari benda-benda pada jarak yang berbeda-beda, lensa
cembung kamera dapat digeser ke depan atau ke belakang.
Lup (kaca pembesar)
Lup (kaca pembesar) dipakai untuk melihat benda-benda kecil agar tampak lebih besar dan jelas.
Oleh tukang arloji, lup dipakai agar bagian jam yang diperbaikinya kelihatan lebih besar dan
jelas. Oleh siswa saat praktikum biologi, lup dipakai untuk mengamati bagian hewan atau
tumbuhan agar kelihatan besar dan jelas.
Sebagai alat optik, lup berupa lensa cembung tebal (berfokus pendek). Sifat bayangan yang
diharapkan dari benda kecil yang dilihat dengan lup adalah tegak dan diperbesar. Orang yang
melihat benda dengan menggunakan lup akan mempunyai sudut penglihatan (sudut anguler)
yang lebih besar daripada orang yang melihat dengan mata biasa. Ada dua cara memakai lup,
yaitu dengan mata tak
berakomodasi dan
mata berakomodasi.
Mikroskop
Penggunaan lup untuk mengamati benda-benda kecil ada batasnya. Jika kita menggunakan lup
yang berjarak fokus kecil untuk mendapatkan perbesaran yang lebih besar, bayangan yang
diperoleh tidak sempurna. Untuk itu, diperlukan mikroskop. Dengan memakai mikroskop
kita dapat mengamati benda atau hewan renik, seperti bakteri dan virus yang tidak dapat
dilihat mata secara langsung ataupun dengan memakai lup. Jenis mikroskop mutakhir yang
sudah dibuat manusia adalah mikroskup elektron. Dalam subbab ini akan dipelajari mikroskop
cahaya yang proses kerjanya memanfaatkan lensa cembung dengan menerapkan pembiasan
cahaya.
Teropong (Teleskop)
A.
Teropong bintang
Teropong bintang disebut juga teropong astronomi.
-
-
B.
terdiri dari 2 buah lensa cembung.
jarak fokus lensa obyektif lebih besar dari jarak fokus lensa okuler.
Teropong Bumi
Teropong
bumi
disebut
juga
teropong
medan. Terdiri dari 3 buah lensa
cembung yaitu lensa obyektif, lensa okuler dan lensa pembalik.
C.
Teropong prisma (binokuler)
Teropong prisma terdiri atas dua pasang lensa cembung (sebagai lensa objektif dan lensa
okuler) dan dua pasang prisma kaca siku-siku samakaki. Sepasang prisma yang diletakkan
berhadapan, berfungsi untuk membelokkan arah cahaya
dan
membalikkan bayangan.
Bayangan yang dibentuk lensa objektif bersifat nyata, diperkecil, dan terbalik. Bayangan
nyata dari lensa objektif menjadi benda bagi lensa okuler. Sebelum dilihat dengan lensa
okuler, bayangan ini dibalikkan oleh sepasang prisma siku-siku sehingga bayangan akhir dilihat
maya, tegak, dan diperbesar. Perbesaran bayangan yang diperoleh dengan memakai teropong
prisma sama dengan teropong bumi.Beberapa keuntungan praktis dari teropong prisma
dibandingkan teropong yang lain :
1.
Menghasilkan bayangan yang terang, karena berkas cahaya dipantulkan sempurna oleh
bidang-bidang prisma.
2.
Dapat dibuat pendek sekali, karena sinarnya bolak-balik 3 kali melalui jarak yang
sama (dipantulkan 4 kali oleh dua prisma).
3.
Daya stereoskopis diperbesar, dua mata melihat secara bersamaan
4.
Dengan adanya prisma arah cahaya telah dibalikkan sehingg terlihat bayangan akhir
bersifat maya, diperbesar dan tegak.
D.
Teropong pantul astronomi .
Teropong pantul terdiri dari sebuah cermin cekung berjarak fokus besar sebagai cermin objektif,
sebuah lensa cembung sebgai lensa okuler dan sebuah cermin datar sebagai pembelok arah
cahaya dari cermin objektif ke lensa okuler.
E.
Teropong panggung
Teropong panggung terdiri dari dua lensa, yaitu :
-
lensa obyektif berup lensa cembung
-
lensa okuler berupa lensa cekung
B.Penelitian relevan
C.Kerangka Berfikir
Upaya yang dilakukan oleh guru untuk dapat mencapai KKM siswa/hasil belajar adalah
melakukan tindakan yang mengarah pada pencapaian tujuan secara optimal. Menerapkan model
dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar(KBM) adalah merupakan contoh salah satu dari
tindakan tersebut. Dalam penelitian ini akan dicobakan suatu model pembelajaran pendekatan
tingkah laku. Model ini akan memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan rasa
kerjasama dan tanggungjawab dalam pencapaian KKM/hasil belajar sehingga dalam setiap
evaluasi akan ada pencapaian KKM dan bahkan melampaui KKM. Tercapainya KKM akan
meningkatkan kebermaknaan pembelajaran.
Dari paparan semua ini sudah dapat diduga bahwa upaya untuk meningkatkan hasil
belajar dengan penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan Aktifitas Belajar Siswa Melalui
Pendekatan Tingkah Laku Pada Materi Alat Optik Pada SMP SWASTA MASYARAKAT
DAMAI Tahun Ajaran 2018/2019”. benar-benar dapat terwujud dan pasti ada respon yang
positif dari peserta didik.
D. Hipotesis tindakan
Dengan dilakukannya pendekatan tingkah laku pada materi alat optik dengan maksimal dan
benar akan meningkatkan aktifitas belajar di kelas VIII SMP SWASTA MASYARAKAT
DAMAI gunungsitoli
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Desain penelitian
1.
TahapPerencanaan
Dalam tahap perencanaan peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan
untukpenelitian seperti :
-
Meyusun proposal
-
Pembuatan desain/skenario
-
Pemilihan media yang digunakan
-
Pembuatan soal uji kompetensi
2.
Pelaksanaan
Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan tingkah laku sesuai dengan RPP dan
desain/skenario yang telah disusun dalam tahap perencanaan
3.
Pengamatan
Dalam tahap pengamatan peneliti melakukan pengumpulan data dengan menggunakan
instrumen yang telah disusun dalam tahap perencanaan. Data yang dikumpulkan adalah data
belajar siswa dengan menggunakan lembar kerja. Sedangkan data tentang hasil pendekatan
tingkah laku dapat dilihat dari lembar kerja siswa.
4.
Refleksi
Dalam tahapan refleksi peneliti melakukan analisis data dengan melakukan kategorisasi dan
penyimpulan data yang telah terkumpul dalam tahapan pengamatan. Dalam tahapan refleksi,
peneliti juga melakukan evaluasi terhadap kekurangan atau kelemahan dari implementasi
tindakan sebagai bahan dan pertimbangan untuk perbaikan di siklus berikutnya.
Hal ini sebagaimana menurut Kemmis dan Mc. Taggar
B.
Subjek dan objek penelitian
1.
Subyek Penelitian.
Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah kelas VIII yang terdiri dari 25 siswa
dengan komposisi 10 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan.
2.
Objek Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP SWASTA MASYARAKAT DAMAI untuk
pembelajaran ipa “Upaya Meningkatkan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Pendekatan Tingkah
Laku Pada Materi Alat Optik Pada SMP SWASTA MASYARAKAT DAMAI”
C.Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada maret semester genap tahun ajaran 2018/2019. Penentuan
waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah, karena PTK memerlukan beberapa
siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif dikelas.
D.Rancangan penelitian
E.Instrumen penelitian
a. Dokumentasi
Dokumentasi pada penelitian ini berupa foto-foto kegiatan pembelajaran guru pada siswa kelas
VIII SMP SWASTA MASYARAKAT DAMAI.
b. lembar kerja siswa
F.Jadwal penelitian
NO
BULAN/MINGGU
KEGIATAN
MARET
1
1
2
Studi melakukan observasi
Laporan observasi
3
Pembuatan proposal
4
Seminar proposal
5
Penelitian
6
Laporan ptk
APRIL
MEI
2 3 4 1 2 3 4 1
JUNI
JULI
2 3 4 1 2 3 4 1 2
Download