PROPOSAL PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA I. Pendahuluan 1.1.Latar Belakang Kesehatan dan keselamatan merupakan hak setiap manusia. Kesehatan dan keselamatan sangat perlu dijaga dan ditingkatkan baik dalam lingkungan tempat tinggal maupun dalam lingkungan bekerja. Bahaya yang terjadi dalam lingkungan pekerjaan dapat mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa seseorang. Kesehatan pekerja perlu diperhatikan untuk mengurangi gangguan produktivitas para pekerja. Dalam hal ini di lingkungan kampus pun perlu adanya kegiatan yang merujuk pada keselamatan, kesaehatan dalam melakukan aktifitas dalam kampus. Salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan para karyawan, mahasiswa / tamu / pedagang adalah dengan cara adanya program Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) untuk mencegah terjadinya bahaya di lingkungan pekerja serta memelihara dan meningkatkan kesehatan pekerja. Tujuan dari kesehatan keselamatan kerja adalah; untuk meningkatkan derajat kesehatan pekerja, mahasiswa maupun warga kampus baik secara fisik, mental, dan spiritual; mencegah terjadinya gangguan atau bahaya dari lingkungan kerja; memberikan perlindungan melalui kewaspadaan dalam pekejaan maupun aktifitas yang di lakukan di dalam kampus akan hal-hal yang dapat membahayakan pekerja, memelihara dan meningkatkan lingkungan kerja sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis karyawan, mahasiswa, tamu dan pedagang . Program Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) di lingkungan Universitas menjadi tanggung jawab bersama ; Pimpinan, Pengajar, karyawan, mahasiswa dan pedagang yang selalu berada di lingkungan Kampus Oleh karena itu, sebagai seorang mahasiswa kami merasa perlu dibentuk tim K3 dan dibuat Pedoman yang pada nantinya menjadi dasar baku untuk penerapan budaya K3 di lingkungan kampus, dan dapat berjalan berkesinambungan sehingga lingkungan kampus menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk kita beraktifitas. 1 1.2.Tujuan Umum dan Khusus a. Tujuan umum dibuatnya pedoman kesehatan keselamatan kerja ini adalah agar setelah seluruh karyawan, pengajar dan mahasiswa dapat memahami mengenai standar umum K3, mengingat serta mampu mengaplikasikan kehidupan pekerjaan mereka. Hal ini dapat memberikan manfaat untuk mencegah terjadinya bahaya yang terjadi dilingkungan kerja yang dapat mengancam jiwa pekerja. b. Tujuan khusus dibuat pedoman K3 ini adalah: Mahasiswa, karyawan dan pengajar maupun pedagang mampu memahami standar umum K3 Universitas Mahasiswa, karyawan dan pengajar maupun tamu dan pedagang menegakan dan memahami buku pedoman tentang K3 Universitas Mahasiswa, karyawan dan pengajar maupun tamu dan pedagang mampu menghindari adanya kecelakaan kerja Mahasiswa, karyawan dan pengajar maupun tamu dan pedagang mampu mengaplikasikan standar umum K3 dalam pekerjaan dan keseharian 1.3.Sasaran Sasaran pembentukan tim K3 Universitas dan dibuat buku pedoman tentang K3 Universitas 1. Mahasiswa UNINUS 2. Dosen/Pengajar UNINUS 3. Petinggi Universitas dan Yayasan 4. Karyawan UNINUS 5. Tamu dan Pedagang II. Pola Tindakan 2.1. Pembentukan Tim K3L Universitas Tim ini dibentuk dengan melibatkan berbagai sektor di lingkungan kampus antara lain: Pengajar, Karyawan, DKM serta Mahasiswa 2 2.2. Pembuatan Pedoman Umum K3 Universitas Buku pedoman ini sangat diperlukan sebagai dasar utama pelaksanaan Budaya K3 dilingkungan Kampus dan dapat diturunkan menjadi Standar Operasional Prosedur dan buku saku yang dapat digunakan sebagai pengingat untuk seluruh warga kampus 2.3. Materi Buku Pedoman K3 Terlampir 2.4. Evaluasi Pedoman K3 Universitas Evaluasi yang digunakan dalam mengevaluasi pembuatan pedoman standar K3 Universitas merupakan evaluasi isi ketika dilakukan pengkajian mengenai Penambahan atau perbaikan dari standar K3 yang dapat selalu berkembang setiap waktu. Evaluasi dilakukan minimal 6 bulan sekali. III. Penutup Demikianlah proposal Pembentukan tim K3 dan Pembuatan pedoman K3 Universitas ini kami ajukan. Semoga proposal ini mendapatkan tanggapan baik dan kerjasama dari berbagai pihak, sebagai wujud nyata upaya untuk mencegah halhal yang dapat mengancam jiwa pekerja dan meningkatkan kesehatan pekerja. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. 3 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………….6 PUSAT INFORMASI DAN NOMOR TELEPON PENTING………………………….9 BAB II KETERTIBAN ………………………………………………………………...14 A. LARANGAN MEROKOK………………………………………………………..14 B. PERIZINAN MENYELENGGARAKAN KEGIATAN………………………….15 BAB III KEAMANAN …………………………………………………………………18 A. PENGELOLAAN PINTU MASUK DAN KELUAR KAMPUS…………………16 B. PENCURIAN……………………………………………………………………...19 C. PEMERASAN……………………………………………………………………..19 D. PENGGUNA NARKOBA………………………………………………………...20 BAB IV BANTUAN HUDUP DASAR…………………………………………………22 BAB V KESELAMATAN TRANSPORTASI ………………………………………...30 A. TATA TERTIB LALU LINTAS………………………………………………….30 B. PEJALAN KAKI………………………………………………………………….30 C. PARKIR SEPEDA MOTOR DI LINGKUNGAN KAMPUS…………………….30 D. PARKIR MOBIL DI LINGKUNGAN KAMPUS………………………………..31 BAB VI KESELAMATAN DI GEDUNG …………………………………………….32 A. KORIDOR…………………………………………………………………………32 B. TANGGA………………………………………………………………………….32 C. KANTIN . ……………………...………………………………………………...32 D. TOILET…...……………………………………………………………………….32 E. ERGONOMI/KENYAMANAN KERJA………………………………………….33 F. LISTRIK…………………………………………………………………………..33 BAB VII KESELAMATAN DI LABORATORIUM ………………………………...34 BAB VIII KEADAAN DARURAT……………………………………………………...35 A. KEBAKARAN…………………………………………………………………….35 B. GEMPA BUMI……………………………………………………………………36 C. ANCAMAN BOM………………………………………………………………...37 BAB IX PROGRAM KAMPUS SEHAT……………………………………………….39 BAB XI KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………………….44 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….46 4 DAFTAR GAMBAR Gbr. 1.1 Struktur organisasi UPT K3 Uninus.................................................................8 Gbr . 1.2 denah Satelit Uninus.........................................................................................12 Gbr. 1.3 Denah Siteplan Uninus......................................................................................13 Gbr. 1.4 Peta Kampus......................................................................................................13 Gbr. 2.1 Peringatan larangan Merokok.........................................................................15 Gbr. 3.1 Denah akses Keluar/Masuk Kampus..............................................................18 Gbr. 3.1 Head tilt <> chin leaf........................................................................................25 Gbr. 3.2 Jaw Trust...........................................................................................................25 Gbr. 3.3 Lihat dengar rasakan........................................................................................26 Gbr. 3.4 Cek denyut nadi................................................................................................26 Gbr. 3.5 Posisikan kembali..............................................................................................27 Gbr. 3.6 Berikan Hembusan Nafas dari Mulut ke Mulut............................................27 Gbr . 3.7 Mulut ke hidung...............................................................................................28 Gbr. 3.8 Prosedur CPR...................................................................................................28 Gbr. 3.9 Posisi melakukan CPR.....................................................................................29 Gbr. 3.10 Posisi tangan saat memompa jantung...........................................................29 Gbr . 6.1 Posisi duduk saat menggunakan komputer...................................................33 Gbr. 6.2 Peletakan stop kontak..................................................................................... 33 Gbr. 9.1 Skema Program Kampus Sehat (WHO, 2013)................................................40 Gbr. 9.2 Skema Program Kampus Sehat........................................................................41 Gbr. 9.3 Jenis-jenis Gangguan yang perlu diperhatikan dalam program..................42 DAFTAR TABEL Tbl. 1.1 daftar telepon penting.........................................................................................9 Tbl. 2.1 Formulir Izin Kegiatan......................................................................................16 Tbl. 3.1 Tabel keberhasilan BHD....................................................................................22 5 BAB I PENDAHULUAN Dalam rangka menciptakan ketertiban, keamanan, kenyamanan serta keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan (K3L) di kampus UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA, diperlukan partisipasi dan keterlibatan dari semua pihak yang ada di dalam kampus UNINUS. Buku pedoman teknis ini merupakan acuan yang dapat digunakan oleh warga UNINUS, yaitu seperti mahasiswa, dosen, pegawai UNINUS, dan warga non UNINUS, seperti tamu universitas ataupun pengunjung kampus UNINUS serta warga masyarakat di sekitar wilayah kampus UNINUS. Selain itu, buku pedoman ini mencakup kegiatan-kegiatan non akademis, baik di dalam gedung dan di luar gedung, yang ada di kampus UNINUS Buku pedoman ini terdiri dari pedoman teknis secara umum dan khusus. Pedoman teknis secara umum, yaitu meliputi hal-hal yang secara umum terkait dengan ketertiban, keamanan, kenyamanan, keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan, keadaan darurat (kebakaran, gempa, dll), yang di dalamnya juga terdapat ketetentuan terkait perizinanperizinan. Pedoman teknis secara umum ini berlaku pada seluruh pihak yang melakukan aktivitas kegiatan di lokasi manapun di lingkungan UNINUS. Sedangkan pedoman teknis secara khusus meliputi kegiatan yang secara khusus dilakukan oleh seluruh pihak yang melakukan di lokasi kegiatan tertentu. Selain untuk memberikan pedoman teknis mengenai kehidupan kampus, buku pedoman teknis ini bertujuan untuk meningkatkan ketertiban, keamanan, kenyamamanan, serta K3L di UNINUS “Kampus UNINUS Tertib, Aman, Nyaman, Selamat, Sehat Milik Kita Bersama” “Ketertiban, Keamanan, Kenyamanan, Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Kampus UNINUS, Merupakan Tanggung Jawab Bersama” 6 VISI Visi Universitas Islam Nusantara adalah: Menjadi Perguruan Tinggi Islam yang Mandiri dan Unggul tahun 2035 MISI Misi Universitas Islam Nusantara adalah: 1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas secara akademik, serta memiliki kompetensi dan integritas pribadi sebagai cendekiawan muslim 2. Menyelenggarakan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya berdasarkan nilai-nilai keislaman yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. 3. Menyelenggarakan pengabdian pada masyarakat dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan berdasarkan nilai-nilai Islam. 4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang menjamin peningkatan kualitas berkelanjutan berdasarkan berdasarkan prinsip-prinsip otonom, kredibel, akuntabel dan transparan. 5. Mengembangkan kerjasama dan kemitraan dengan berbagai pihak di dalam dan di luar negeri berdasarkan prinsip-prinsip kesetaraan. Tujuan Kesehatan kerja di lingkungan Universitas Islam Nusantara adalah Dosen, Mahasiswa dan Karyawan serta warga non kampus yang berada di kampus baik sedang dalam kegiatan maupun tidak pada lingkungan sekitarnya. Sasaran yang dituju dalam penerapan K3 : 1. Menghindari adanya kecelakaan kerja. 2. Menghindari adanya penyakit akibat kerja. 3. Menyediakan lingkungan kerja yang sehat. 4. Upaya pertolongan pertama pada kecelakaan kerja dan kejadian penyakit pada saat jam kerja / perkuliahan. 7 Struktur Organisasi UPT K3 Universitas Islam Nusantara Gbr. 1.1 Struktur organisasi UPT K3 Uninus 8 NOMOR TELEPON PENTING KOTA BANDUNG Dinas Pemadam Kebakaran 022-113 / 022-7207113 Ambulance 022-118 PMI PMI Daerah Jawa Barat 022-2500095 Informasi & Layanan Transfusi darah 022-4207051, 4207052 Siaga P3K dan Layanan Bencana 022-4213858 Cabang Kabupaten Bandung di Soreang 022-5891313 RUMAH SAKIT RSUP Hasan Sadikin 022-2034953-55 RSUD Ujung Berung (C) Kota Bandung 022-7800017, 7811794 RSUD Astana Anyar 022-5201139 RSU Sartika Asih 022-5229544 RSU Advent 022-2034386-9 RSU Santo Borromeus 022-2552000 RSU Santo Yusuf 022-7208172 RSU Muhammadiyah 022-7301062, 7312167 RSU Al-Islam 022-7562046, 7565588 RSU Pindad 022-7321964 RSUD Cibabat Cimahi 022-6652025 RSUD Soreang (C) 022-5896590 9 RSUD Majalaya (C) 022-5950035 RSU Lanud Sulaiman 022-5409608 RSUD Al-Ihsan 022-5940872, 5941719 RSU Rajawali 022-6011913, 6031087 RSU Limijati 022-420770 RS Dustira Cimahi 022-6633967 RSU Kebonjati 022-6140658 RS Cahya Kawaluyan 022-6803700, 6803701 RSU Bungsu 022-4231550, 4217371 RSU Immanuel 022-5201656, 5201051 RS Mata Cicendo 022-4231281 RS Bedah Halmahera 022-4206061 RS Paru Dr. H.A Rotinsulu 022-2034446 RS Bina Sehat 022-5207964 RS Santosa 022-4248222 RS Ibu & Anak Pasteur 022-6072525, 60804422 RS Melinda 022-4222788 RS AMC 022-7781630 RS Hermina Arcamanik 022-87242525 POLISI Polda Jabar 022-7800166, 7804777 Polrestabes Bandung 022-4203500, 4244444 Polres Kota Cimahi 022-6652095, 6640444 10 Polres Kabupaten Bandung 022-85871965 Tbl. 1.1 daftar telepon penting 11 Denah Universitas Islam Nusantara Gbr . 1.2 denah Satelit Uninus 12 Gbr. 1.3 Denah Siteplan Uninus Gbr. 1.4 Peta Kampus 13 BAB II KETERTIBAN UPT-Pengelolaan Lingkungan UNINUS memiliki tugas pokok, yaitu menyelenggarakan tugas keamanan dan ketertiban di lingkungan kampus UNINUS. Maka untuk menjaga hal tersebut khususnya ketertiban UPT-Pengelolaan Lingkungan menerapkan aturan-aturan yang berlaku untuk sivitas akademika dan masyarakat umum di wilayah kampus Universitas Islam Nusantara. Adapun hal-hal yang berkaitan dengan aspek ketertiban yang diatur dalam Peraturan adalah: A. LARANGAN MEROKOK Tentang kawasan tanpa rokok di kampus UNINUS maka meliputi beberapa point anatara lain : - Dilarang menghisap atau menikmati rokok, ditempat tertentu yang ada symbol dilarang merokok - Perusahaan rokok atau institusi yang citranya terkait dengan rokok dilarang menjadi sponsor yang terkait dengan kegiatan mahasiswa, pendidik, dan/atau tenaga kependidikan di Kawasan UNINUS. - Pegawai di kampus UNINUS dilarang merokok saat melaksanakan tugas. - Pengajar dan dosen dilarang merokok saat melaksanakan kegiatan pembelajaran. - Pengajar,mahasiswa maupun warga di kampus UNINUS dilarang merokok saat berada di lingkungan Laboratorium - Petugas Satuan Pengamanan berhak menegur warga UNINUS yang merokok di area kampus UNINUS 14 Gbr. 2.1 Peringatan larangan Merokok B. PERIZINAN MENYELENGGARAKAN KEGIATAN 1. Jika pemohon adalah mahasiswa, maka mengajukan surat permohonan izin kegiatan ke Bagian Umum mahasiswa, sedangkan jika pemohon bukan dari mahasiswa (umum), maka mengajukan surat permohonan ke Direktur Umum dan Fasilitas, serta ditembuskan ke UPT- PLK, dengan mencantumkan jenis kegiatan (seminar, musik, talkshow, dll) serta mencantumkan siapa dan jumlah peserta yang akan mengikuti kegiatan tersebut. Surat diajukan minimal 7 hari sebelum hari H. 2. Menunggu surat disposisi persetujuan dari Direktur Kemahasiswaan atau Direktur Sarana dan Prasarana. 3. Jika kegiatan telah disetujui, maka pemohon berkoordinasi dengan petugas UPT-PLK untuk membahas teknis keamanan, ketertiban, dan K3L di lapangan saat berlangsungnya kegiatan. 4. Pemohon diwajibkan mengisi dan melengkapi Formulir Analisis Bahaya dan Risiko K3 serta Formulir Izin Kerja. 5. Setiap penyelenggara kegiatan, dalam membuat rencana kegiatan wajib memasukkan aspek K3L yang berkaitan dengan kegiatan tersebut, seperti: 15 a. Memberikan penjelasan tentang bahaya/risiko, atau potensi kecelakaan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan. b. Mengetahui prosedur keadaan darurat yang ada di UNINUS. c. Melaporkan setiap kejadian bahaya dan kecelakaan yang terjadi saat pelaksanaan kegiatan kepada pihak terkait, seperti satpam atau UPT Lingkungan UNINUS d. Menyediakan petugas kesehatan dan kotak P3K. Contoh formulir izin kegiatan No. Izin : Tanggal : Waktu Pelaksanaan: / / Lokasi Kerja/Kegiatan: sampai dengan Jenis Pekerjaan/Kegiatan: Deskripsi Pekerjaan/Kegiatan: Organisasi/Unit Kerja : Penanggung Jawab : Departemen/Instansi (Pemberi Pekerjaan) : Peralatan yang digunakan : Jenis bahaya di lokasi Tindaka kerja/Kegiatan: n pengendalian yang perlu Terjatuh, terpeleset, terkilir dilakukan: Tertabrak kendaraan Tanda Peringatan (Warning Sign) Garis Pembatas Terpotong, teriris (Baricade) Tertiban Supervisi Lain-lain, sebutkan Tengggelam ………………… Ketinggian Kebakaran dan Ledakan Bahan Kimia Berbahaya Racun Panas Binatang buas Area Terbatas Lain-lain, sebutkan………………… Alat Pelindung Diri (APD) yang disediakan Tindakan safety sebelum pekerjaan dimulai Perlu memutuskan hubungan 16 Safety Helmet Tali Keselamatan (safety belt) Penunjang seluruh tubuh (full body harness) Sepatu pelindung (safety shoes) Sarung Tangan (gloves) Tali Pengaman (Safeaty Harness) Penutup Telinga (Ear Plug / Ear Muff) Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses) listrik Pencegahan terhadap bahaya kebakaran Sirkulasi udara / ventilasi Menyiapkan Petugas dan Kotak P3K Stop mesin / peralatan listrik Pembilasan dan pembersihan Tutup / putuskan hubungan ke setiap pipa Ada bagian yang bergerak / berputar Mengukur kembali bahaya yang ada Perlu mengamankan / mengisolasi lokasi Masker (Respirator) kerja Jas Hujan (Rain Coat) Lain-lain, sebutkan………………… Lain-lainnya, sebutkan……………… Sertifikat syarat pelaksanaan kerja/kegiatan : Tbl. 2.1 Formulir Izin Kegiatan 17 BAB III KEAMANAN A. PENGELOLAAN PINTU MASUK DAN KELUAR KAMPUS 1. Pintu Masuk maupun pintu keluar kampus berada di Utara kampus. 2. Pintu masuk Kampus UNINUS merupakan akses masuk, menuju wilayah kampus UNINUS. 3. Pintu keluar Kampus UNINUS merupakan akses keluar, dari wilayah kampus UNINUS. 4. Seluruh Pintu Kampus UNINUS dibuka pada pukul 05.00 WIB dan ditutup kembali pada pukul 23.00 WIB. Gbr. 3.1 Denah akses Keluar/Masuk Kampus 18 B. PENCURIAN Korban 1. Korban atau petugas lapangan atau pihak fakultas melaporkan ke petugas piket tentang adanya kejadian pencurian. 2. Petugas akan datang ke TKP dan melakukan olah TKP. 3. Petugas akan membuatkan laporan yang berisi waktu dan tempat kejadian, data diri korban, dan kronologis kejadian. 4. Setelah laporan selesai dibuat, korban dapat meminta kasusnya diproses ke pihak kepolisian atau mencabut kasusnya. Pelaku 1. Pelaku dibawa ke Kantor Keamanan Kampus untuk dimintai keterangan. 2. Petugas akan melakukan pendataan terhadap pelaku pencurian (identitas pelaku) dan juga barang buktinya. 3. Petugas akan menanyakan kepada korban apakah kasus dihentikan atau kasus tetap dilanjutkan untuk diproses. 4. Jika korban meminta kasus diproses, maka petugas akan membuatkan berita acara serah terima tersangka kepada kepolisian. 5. Jika korban meminta kasus dihentikan, maka korban dan pelaku membuat dan menandatangani surat pernyataan. PEMERASAN Korban 1. Korban melakukan pelaporan terhadap kejadian kepada petugas Subdit PLK. 2. Petugas akan membuatkan laporan yang berisi (waktu dan tempat kejadian, data diri, korban, data saksi, kronologis kejadian). 3. Korban dapat meminta kasusnya diproses ke pihak kepolisian atau mencabut kasusnya. 4. Jika korban meminta kasusnya diproses ke kepolisian, petugas akan menyerahkan berkas laporan ke kepolisian. Pelaku 1. Pelaku dibawa ke Kantor Keamanan Kampus untuk dimintai keterangan. 2. Petugas melakukan pendataan terhadap pelaku pemerasan (identitas pelaku). 19 3. Petugas melakukan pendataan terhadap barang bukti. 4. Petugas akan menanyakan kepada korban apakah pengaduan dicabut atau kasus tetap dilanjutkan untuk diproses. 5. Jika korban meminta kasus diproses, maka petugas akan membuatkan berita acara serah terima tersangka kepada kepolisian. 6. Jika korban meminta kasus dihentikan, maka korban dan pelaku membuat dan menandatangani surat pernyataan PENGGUNA NARKOBA 1. Apabila diketemukan seseorang sedang memakai narkoba, maka petugas akan: a. Menangkap pelaku b. Mengamankan barang bukti c. Membawa pelaku ke Kantor Keamanan Kampus untuk mendata identitas pelaku dan barang buktinya d. Menyerahkan pelaku dan barang bukti ke Kepolisian. 2. Apabila diketemukan seseorang sedang fly, sakau, sehingga bertingkah laku tidak wajar seperti berteriak-teriak, mengganggu orang lain, merusak fasilitas, maka pertugas akan: a. Mengamankan pelaku dan memeriksa identitasnya. b. Memeriksa apakah ada barang bukti. c. Apabila ada barang bukti, pelaku dibawa ke Kantor Keamanan Kampus. d. Apabila tidak ada barang bukti, menganjurkan untuk segera meninggalkan kampus UNINUS. 3. Apabila diketemukan seseorang yang sedang melakukan transaksi narkoba, maka: a. Petugas segera menangkap pelaku dan barang buktinya, bisa uang dan narkoba. b. Membawanya segera ke Kantor Keamanan Kampus baik penjual maupun pembeli, atau salah satunya. c. Mencatat identitas dan barang buktinya. d. Menyerahkan pelaku dan barang bukti ke Kepolisian. 20 4. Apabila diketemukan seseorang yang tertangkap basah membawa narkoba, petugas akan: a. Membawa pelaku ke Kantor Keamanan Kampus. b. Mencatat identitas dan barang buktinya, c. Melakukan pemeriksaan maksud membawa barang narkoba, d. Menyerahkan pelaku dan barang bukti ke Kepolisian. 5. Apabila pelaku di atas merupakan mahasiswa UNINUS, maka akan dilaporkan ke Bagian Kemahasiswaan UNINUS. 21 BAB IV BANTUAN HIDUP DASAR A. BANTUAN HIDUP DASAR ( BHD ) Usaha yang dilakukan untuk mempertahankan kehidupan pada saat pasien atau korban mengalami keadaan yang mengancam jiwa dikenal dengan Bantuan Hidup Dasar/Basic Life Support (BLS). Tujuan Mencegah berhentinya sirkulasi atau berhentinya respirasi. Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi dan ventilasi dari korban yang mengalami henti jantung atau henti napas melalui Resusitasi Jantung Paru (RJP). Kapan Harus Dilakukan Henti napas ◦ Tenggelam ◦ Stroke ◦ Obstruksi jalan napas ◦ Epiglotitis ◦ Overdosis obat-obatan ◦ Tersengat listrik ◦ Infark miokard ◦ Tersambar petir ◦ Koma akibat berbagai macam kasus. Henti jantung Apabila Bantuan Hidup Dasar dilakukan cukup cepat, kematian mungkin dapat dihindari seperti tampak pada tabel di bawah ini: KETERLAMBATAN KEMUNGKINAN BERHASIL 1 MENIT 98 DARI 100 2 MENIT 50 DARI 100 10 MENIT 1 DARI 100 Tbl. 3.1 Tabel keberhasilan BHD 22 B. EM AMA ET ITI = MATI Dalam istilah kedokteran dikenal dengan dua istilah untuk mati: mati klinis dan mati biologis 1. Mati Klinis Tidak ditemukan adanya pernafasan dan denyut nadi. Mati klinis dapat reversible. Pasien /korban mempunyai kesempatan waktu selama 4-6 menit untuk dilakukan resusitasi, sehingga memberikan kesempatan kedua sistem tersebut berfungsi kembali. 2. Mati Biologis Terjadi kematian sel, dimana kematian sel dimulai terutama sel otak dan bersifat irreversible, biasa terjadi dalam waktu 8 – 10 menit dari henti jantung. Ciri – Ciri Orang Mati a) Lebam mayat Muncul sekitar 20 – 30 menit setelah kematian, darah akan berkumpul pada bagian tubuh yang paling rendah akibat daya tarik bumi. Terlihat sebagai warna ungu pada kulit. b) Kaku mayat Kaku pada tubuh dan anggota gerak setelah kematian. Terjadi 1- 23 jam kematian 3. Tanda lainnya : cedera mematikan Cedera yang bentuknya begitu parah sehingga hampir dapat dipastikan pasien/korban tersebut tidak mungkin bertahan hidup. Pupil pada Mata Orang Mati diameternya melebar Refleks Pupil terhadap Cahaya sudaha tidak ada (negatif) Jika anda menemukan korban dengan ciri-ciri diatas, tidak perlu lakukan RJP…… (she is gone man) Jika Saya Menemukan Pasien yang Henti nafas dan Henti jantung dan tidak menemukan tandatanda kematian, Apa yang harus kita lakukan ? D Danger R Response A Airway B Breathing C Circulation 23 DANGER Lihat situasi dan kondisi sebelum bertindak Sadari apakah ada hal-hal yang dapat membahayakan penolong dan korban Selamatkan diri sendiri sebelum menyelamatkan orang lain !!!! Jangan menambah korban !!! RESPONSE Adalah respon dari korban atas rangsangan yang kita berikan Apa yang dinilai ??? -A Alert -V Verbal -P Pain -U Unresponsive Response Alert : kesadaran baik, orientasi baik saat ditanyakan nama, tempat, tanggal, waktu Verbal : korban hanya memberi respon jika namanya di panggil Pain : korban baru memberikan respon jika diberi rangsang sakit Unresponsive : korban tidak berespon terhadap rangsangan apapun Korban Tidak Sadar Setelah dipastikan aman bagi diri anda dan korban, yang pertama harus dilakukan adalah teriak minta tolong. Contoh: TULUNG…. TULUNG ….. ADA ORANG GA SADAR DI UNINUS !!!!! Lalu telepon 911, 110, 113 dan nomor darurat lain AIRWAY Buka jalan nafas - Head tilt <> chin leaf atau - Jaw Trust - cross finger Periksa jalan nafas dari kemungkinan adanya sumbatan oleh benda asing maupun oleh lidah. - finger sweep 24 Gbr. 3.1 Head tilt <> chin leaf Gbr. 3.2 Jaw Trust Buka mulut korban dengan Cross finger manuver Keluarkan benda asing dan perbaiki posisi lidah dengan manuver finger sweep Breathing Periksa apakah ada pernafasan spontan atau tidak. Gimana caranya ???? Look, Listen and Feel Lihat…. . Dadanya Dengar …… Nafasnya Rasakan ……… hembusannya Look, Listen and Feel Pastikan denyut Nadi 25 Gbr. 3.3 Lihat dengar rasakan CIRCULATION Rabalah pembuluh darah leher (Carotid Artery) Ada terasa denyut nadi ga? Hitung berapa kali dalam 15 detik!!! Gbr. 3.4 Cek denyut nadi Hasil perhitungan 15 detik di kalikan 4 Jika hasilnya > 60, dan bernafas dengan baik, korban diposisikan dalam posisi recovery Jika hasilnya < 60, artinya denyut jantung tidak cukup efektif untuk mensirkulasikan darah ke seluruh tubuh 26 LAKUKAN RESUSITASI Gimana caranya : Berikan 2 kali pernafasan efektif (mouth to mouth atau mouth to nose) dan dilanjutkan dengan 30 kali chest compression Lakukan terus menerus sebanyak 5 kali (satu siklus) Nilai ulang pernafasan dan denyut nadinya Gbr. 3.5 Posisikan kembali Gbr. 3.6 Berikan Hembusan Nafas dari Mulut ke Mulut 27 Gbr . 3.7 Mulut ke hidung Saat meniupkan nafas ke mulut korban, perhatikan, dadanya akan bergerak naik. Kemudian lepaskan dan lakukan look, listen and feel. Rasakan hembusan nafas dari korban. BERIKAN 2 KALI NAFAS EFEKTIF !!!! Gbr. 3.8 Prosedur CPR Posisi tangan jari-jari saling mengunci, tangan dominan diatas yang tidak dominan Posisi penekanan, 2 jari kearah atas dari ujung bawah tulang taji pedang. Posisi 90 derajat, kaki rapat ke korban, tangan lurus, gunakan berat badan untuk menekan 28 Gbr. 3.9 Posisi melakukan CPR Gbr. 3.10 Posisi tangan saat memompa jantung Lakukan secara berulang, setiap 1 siklus segera nilai ulang kondisi korban Sampai kapan??? 1. Sampai pasien HIDUP kembali 2. Sampai bantuan datang 3. Sampai korban dipastikan mati 4. Sampai Penolong Kelelahan 29 BAB V KESELAMATAN TRANSPORTASI TATA TERTIB LALU LINTAS Tata tertib lalu lintas di kawasan lingkungan kampus Uninus adalah sebagai berikut : 1. Wajib membawa kelengkapan surat berkendaraan bermotor (SIM dan STNK). 2. Wajib memperhatikan dan mematuhi rambu-rambu dan marka jalan yang ada. 3. Wajib mengemudikan kendaraan pada kecepatan maksimal 40 km/jam. 4. Wajib memarkirkan kendaraan di tempat parkir yang telah ditentukan. 5. Wajib memakai helm bagi pengendara kendaraan bermotor roda dua. PEJALAN KAKI Bagi mahasiswa yang bertempat tinggal atau kost di sekitar lingkungan kampus Uninus yang ke kampus cukup dengan berjalan kaki pun tidak luput dari risiko dan bahaya di lalu lintas kampus dan sekitar kampus Uninus. Menyeberang jalan raya, dan jalan di lingkungan kampus berpotensi untuk menimbulkan kecelakaan bagi pejalan kaki. Perilaku berjalan kaki yang benar, yaitu: 1. Jangan berjalan di tempat yang berbahaya, seperti jalan yang sepi dan gelap. Jika perlu minta untuk ditemani satpam. 2. Berjalanlah di trotoar. 3. Jangan menyeberang jalan dengan ceroboh atau sembarangan, menyeberanglah di zebracross. 4. Jangan berjalan sambil bercanda yang berlebihan, sambil mendengarkan musik, sambil menggunakan hp atau benda apa saja yang dapat mengalihkan perhatian mata dari jalanan. PARKIR SEPEDA MOTOR DI LINGKUNGAN KAMPUS 1. Parkirlah kendaraan di lokasi parkir yang telah disediakan. 2. Mintalah kartu pas kepada petugas. 3. Parkirlah dengan posisi parkir mundur. Hal ini sangat direkomendasikan agar saat terjadi keadaan darurat dapat dengan mudah melakukan evakuasi. 4. Gunakanlah kunci pengamanan ganda pada kendaraan. 5. Pastikan kendaraan anda sudah dikunci dengan aman. 30 6. Jangan meninggalkan barang berharga (seperti suat kelengkapan kendaraan (stnk), laptop, perhiasan, dll.) di dalam kendaraan. 7. Jangan meninggalkan kartu pas di dalam kendaraan. 8. Segala bentuk kerusakan atau kehilangan pada kendaraan menjadi tanggung jawab pemilik kendaraan. 9. Laporkan segera ke satpam jika melihat sesuatu yang mencurigakan. 10. Pada saat kendaraan akan keluar area parkir, petugas akan meminta kartu pas dan memeriksa STNK untuk dicocokkan dengan nomor polisi kendaraan tersebut. Jika cocok, maka kendaraan dapat keluar dari area parkir. Jika tidak 11. cocok / tidak dapat menunjukkan STNK, maka petugas berhak menahan kendaraan tersebut untuk keluar area parkir. Petugas segera berkoordinasi dengan UPT PLK untuk proses lebih lanjut. 12. Jika pengendara tidak dapat menyerahkan atau mengaku kartu pas-nya hilang, maka petugas berhak memberi sanksi administasi sesuai ketentuan. PARKIR MOBIL DI LINGKUNGAN KAMPUS 1. Parkirlah kendaraan di lokasi parkir yang telah ditentukan. 2. Parkirlah dengan posisi parkir mundur. Hal ini sangat direkomendasikan agar saat terjadi keadaan darurat dapat dengan mudah melakukan evakuasi. 3. Gunakanlah kunci pengamanan ganda pada kendaraan. 4. Cek kembali pintu/kaca mobil apakah sudah dikunci atau belum. 5. Jangan meninggalkan barang berharga (seperti laptop, perhiasan, dll.) di dalam kendaraan. 6. Jangan meninggalkan KPM di dalam kendaraan. 7. Segala bentuk kerusakan atau kehilangan pada kendaraan menjadi tanggung jawab pemilik kendaraan. 8. Laporkan segera ke satpam jika melihat sesuatu yang mencurigakan. 31 BAB VI KESELAMATAN DI GEDUNG a) KORIDOR 1. Berjalanlah di korodor secara berhati hati ,Jangan Berlarian karena selain dapat mencelakakan sendiri juga dapat menclakakan orang lain 2. Hormatilah para pengendara koridor , jangan duduk diarea koridor karena dapat menghalangi pejalan orang lain. 3. Selalu gunakan koridor yang tersedia sebagai penghubungantar bangunan jangan memotong jalur yang dapat merusak lingkungan kampus b) TANGGA 1. Gunakan tangga yang tersedia dengan baik,jangan tergesa gesa jika menaiki dan menurunkan tangga 2. Gunakan Handrail untuk berpegangan ketika menaiki dan menurunkan tangga 3. Bawalah barang bawaan sesuai dengan kemampuandan kapasitas anda kelebihan beban dapat menimbulkan ganguan yang bersifat ergonomis c) KANTIN 1. Budayakan antri dalam memesan atau menerima pesanan pelayan kantin 2. Sebelum makan pastikan tangan anda sudah bersih dari segala kotoran, mencuci tangan sebelum makan d) TOILET 1. Gunakan Toilet dengan benar, gunakan toilet duduk dalam posisi duduk, Toilet jongkok untuk jongkok 2. Berjalanlah dengan hati hati didalam toilet , karena toilet cenderung dalam keadaan basah maka resiko terpeleset karena lantai licin cukup besar 3. Jaga kebersihan toilet jangan lupa menyiram sampai bersih, setelah membuang air kecil 4. Tidak membuang sampah kedalam toilet yg menyebabkan tersumbatnya saluran pembuangan 5. Cuci tangan setelah melakukan buang air besar 32 e) ERGONOMI/KENYAMANAN KERJA 1. Ketika bekerja didalam ruangan perhatikan kondisi ergonomic, Duduklah dengan posisi punggung merapat ke sandaran kursi. Agar tidak cepat lelah pijakan kaki harus sesuai dengan panjang kaki atau jangan mengantung Gbr . 6.1 Posisi duduk saat menggunakan komputer 2. Hal lain yg perlu diperhatikan adalah tingkat pencahayaan ruangan cukup agar mata tidak cepat lelah 3. Pengunaan barang elektronik sudah jamak dilakukan di dunia kampus Uninus, Perlu diperhatikan radiasi yg timbul akibat dari barang elektronik tersebut. 4. Jika mengunakan laptop lebih dari 2 jam maka istirahatlah dalam jangka 2 menit dengan melihat jauh kedepan 20 meter dan lakukan peregangan otot otot yg lelah seperti leher, pingang dan tangan 5. Beberapa kondisi kadang memaksa kita mengambil barang yg jauh pada ketinggian diatas kepala, Gunakan tangga untuk mempermudah pengambilan barang tersebut f) LISTRIK Pengunaan Listrik 1. Matikan lampu, AC, serta peralatan listrik lainnya jika sudah tidak digunakan. 2. Jangan menumpuk beban listrik terlalu banyak pada satu Extension cord. 3. Rapikan kabel listrik yang tidak terurai kelantai sehingga dapat menyebabkan orang tersandung bahkan jika perlu ditutup mengunakan lakban 4. Jangan memasang dan mencabut listrik dalam keadaan basah 5. Cabut semua kabel listrik jika libur panjang. Gbr. 6.2 Peletakan stop kontak 33 BAB VII KESELAMATAN DI LABORATORIUM 1. Setiap orang yang masuk kedalam laboratorium, sebelumnya harus mendapat ijin dari petugas laboratorium 2. Petugas laboratorium harus memberikan induksi keselamatan terlebih dahulu kepada orang orang yang baru masuk laboratorium 3. Kenali jenis bahaya resiko,Kimia,Biologi, Listrik, Egronomi, Kebakaran dan kejatuhan 4. Gunakan Alat pelindung diri (APD) seperti jas, Kacamata keselamatan,Sepatu, Sarung tangan, Pelindung wajah serta rambut diikat. 5. Jangan gunakan mulut untuk memipet 6. Jangan mengunakan jarum 2 kali 7. Lakukan aktivitas di laboratoriumSesuai dengan peralatannya. 8. Lakukan Housekeeping yang baik. 9. Buanglah limbah limbah yang berbahaya ketempat yang sesuai,Seperti dalam kantong limbah 10. Didalam laboratorium dilarang makan dan minum, Memakai kosmetik, Merokok, Mengunakan kontak lensa dan mengunakan perhiasan. 11. Bagi yang sering masuk kedalam laboratorium,sebaiknya mengunakan peralatan kesehatan secara berkala. 12. Setelah bekerja didalam laboratorium, Cuci tangan hingga bersih dan Benar 13. Apabila terjadi kecelakaan kerja di dalam laboratorium, lakukan pertolongan pertama pada korban atau mengunakan Emergency shower +15 menit atau mengunakan eyewash jika mengenai mata, dan kotak P3K 14. Laporkan Setiap kejadian yang terjadi kepada setiap petugas. 34 BAB VIII KEADAAN DARURAT Dalam menghadapi potensi keadaan darurat di lingkungan UNINUS, ikuti petunjuk pelaksanaan penanggulangan dan evakuasi keadaan darurat berikut ini: 1. Ketahui dan pahami semua prosedur keadaan darurat. 2. Saat terjadi keadaan darurat, tetaplah tenang dan tidak panik. 3. Ikuti prosedur atau rambu keadaan darurat dan instruksi dari floor warden (seseorang yang bertugas menanggulangi keadaan darurat pada satu lantai di unit kerjanya) / building warden (Komandan Regu Satpam di gedung tersebut) untuk menuju tempat berkumpul (meeting/ assembly/ muster point) yang aman ketika terjadi keadaan darurat. 4. Dilarang meninggalkan tempat berkumpul, karena akan dilakukan pengecekan untuk memastikan jumlah penghuni dan pengunjung gedung yang selamat. 5. Hubungi ambulans atau telepon Klinik UNINUS atau UPT-PLK UNINUS, bila ada seseorang yang memerlukan pertolongan medis lebih lanjut (lihat nomor telepon penting di halaman 1). A. KEBAKARAN Ketika melihat/terjadi kebakaran di area gedung: 1. Segera beritahukan kepada petugas dan penghuni lainnya (jika diperlukan, berteriaklah bahwa ada kebakaran). 2. Jika api masih kecil, maka segera padamkan dengan APAR (Alat Pemadam Kebakaran) atau media pemadam lainnya, jika anda sudah merasa yakin bisa menggunakannya, namun jika ragu-ragu lebih baik urungkan niat. 3. Jika api sudah membesar, segera aktifkan alarm kebakaran secara manual. 4. Informasikan ke floor warden dan orang lain tentang kebakaran tersebut. Floor warden dan building warden akan ke lokasi untuk memastikan kondisi dan menilai situasi. 5. Segeralah keluar melalui pintu darurat menuju tempat berkumpul (meeting/ assembly/ muster point) yang terdekat dengan anda. 35 Ketika mendengar alarm kebakaran berbunyi: 1. Ketika alarm berbunyi, tetaplah tenang dan tunggu instruksi selanjutnya dari floor warden / building warden atau melalui Public Announcement (PA) atau sistem megaphone (TOA). 2. Jika diinstruksikan untuk evakuasi, maka hentikan pekerjaan, tinggalkan barang Anda dan pergilah melalui pintu keluar darurat atau pintu keluar yang ditunjuk oleh floor warden ke tempat berkumpul (meeting/ assembly/ muster point) 3. Bila anda berada di lantai 2, 3, atau seterusnya, jangan melompat melalui jendela. 4. Bila terjebak kepulan asap kebakaran, maka tetap menuju tangga darurat dengan ambil nafas pendek-pendek, upayakan merayap atau merangkak untuk menghindari asap, jangan berbalik arah karena akan bertabrakan dengan orang-orang di belakang anda. 5. Bila terpaksa harus menerobos kepulan asap maka tahanlah nafas anda atau tutup hidung dan mulut anda menggunakan kain basah, dan cepat menuju pintu darurat. 6. Tutup pintu ketika meninggalkan ruangan. 7. Segera ikuti alur evakuasi menuju tempat berkumpul (meeting/ assembly/muster point) terdekat. 8. Jangan menggunakan lift/elevator sebagai jalan keluar dalam keadaan darurat. 9. Tunggu di tempat berkumpul (meeting/assembly/muster point) dan tunggu informasi selanjutnya dari floor warden. B. PROSEDUR TANGGAP BENCANA GEMPA BUMI Jika alarm gempa berbunyi: 1. Tetaplah tenang dan jangan panik. 2. Ikuti instruksi yang diberikan atau diumumkan oleh floor warden / building warden. Selama terjadi getaran gempa: 1. Jika memungkinkan, segera keluar gedung. 2. Jika tidak memungkinkan untuk keluar (pintu keluar jauh atau berada di lantai atas), tetaplah tenang, jangan berlari keluar. 3. Lindungi badan, kepala-leher dan mata Anda di bawah meja, sudut ruang atau dinding. Tunggu hingga getaran berhenti dan aman untuk keluar gedung 36 4. Hindari partisi, kaca, jendela, rak gantung, filling cabinet, lampu, kabel dan peralatan kantor yang mudah jatuh (mesin ketik, komputer, dll). 5. Jika berada di gang atau koridor, jatuhkan diri ke lantai, punggung membelakangi dinding, lindungi kepala dengan lengan dan lindungi leher dengan tangan bertautan. Di luar gedung ketika terjadi getaran gempa: 1. Jauhi gedung dan area yang memungkinkan barang-barang berjatuhan, kabel listrik atau bahaya terkena sengatan listrik (electro cuted / short). 2. Jauhi pohon-pohon tinggi atau struktur tinggi yang mudah jatuh / roboh, seperti tiang listrik, tiang bendera, plang dan rambu. 3. Waspadai terjadinya banjir, yang dapat menyebabkan bahaya aliran listrik. Evakuasi Gempa Bumi: 1. Ikuti perintah floor warden dan building warden, terutama instruksi untuk rute evakuasi yang aman menuju tempat berkumpul (meeting / assembly/ muster point). 2. Jangan menggunakan lift, gunakanlah tangga. 3. Laporkan kepada floor warden / petugas terdekat bila ada yang cidera, orang hilang, kebakaran atau asap, dan/atau bahaya lain yang timbul setelah gempa bumi. 4. Jangan menggunakan telepon, kecuali untuk melaporkan keadaan darurat jika floor warden Anda tidak berada di tempat. 5. Bantulah floor warden untuk mengurangi potensi bahaya lain setelah terjadi gempa bumi. 6. Jangan membuat situasi semakin memburuk dengan kecerobohan dan mengambil tindakan sendiri, Anda dapat membuat diri Anda dalam bahaya. C. ANCAMAN BOM Jika anda menerima ancaman bom melalui telepon yang ditujukan ke Uninus, maka: 1. Terima telepon dengan bersikap tenang, wajar dan jangan panik. 2. Jangan meneruskan telepon tersebut ke orang lain atau mengganti penerima telepon sampai hal tersebut diizinkan oleh floor warden. 3. Pancing penelepon agar bicara selama mungkin dengan berbagai pertanyaan untuk mengenali suara penelepon. 37 4. Ingat dan catat pesan-pesan penelepon dan perhatikan suasana lingkungan yang terdengar di telepon, misalnya dialek/logat penelepon, suara mobil lalu lalang, dll. 5. Setelah telepon selesai, segera beritahukan floor warden atau petugas satpam terdekat. 6. Floor warden atau satpam akan mengiformasikan ke Building warden. 7. Building warden melaporkan ke UPT PLK. 8. Building warden mengumumkan untuk dilakukan evakuasi seluruh penghuni gedung, namun tidak mengumumkan bahwa ada ancaman bom, untuk mengurangi kepanikan atau kebingungan. 9. UPT-PLK menghubungi polisi, melaporkan ancaman dan meminta telepon tersebut untuk dilacak. 10. Jika alarm evakuasi berbunyi, segera evakuasi ke tempat berkumpul (meeting/assembly/muster point). 11. Tidak menyentuh atau campur tangan terhadap benda/barang dalam cara apapun”. Jika menemukan benda/barang mencurigakan, laporkan segera ke floor warden. 12. Jangan masuk ke dalam gedung sebelum diinformasikan oleh building warden bahwa gedung telah bersih dan aman. 38 BAB IX PROGRAM KAMPUS SEHAT Program Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization) (WHO, 2013) mencanangkan target sehat 2020 atau terkenal dengan istilah Health 2020. Health for all 2020 merupakan kesempatan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan bagi generasi sekarang maupun yang akan datang. Health for all 2020 bukan hanya tugas para ahli tetapi seluruh masyarakat, komunitas, keluarga, dan individu. Target Health for all 2020 didasari konsep bahwa kesehatan sangat berguna untuk semua sektor kehidupan.Sesuai dengan salah satu visi Universitas Islam Nusantara (UNINUS) dalam kedudukannya sebagai perguruan tinggi merupakan bagian dari system pendidikan nasional yang bertujuan mempersiapkan peserta didik dalam mengembangkan potensi keilmuan, pengetahuan, teknologi dan kebudayaan agar menjadi manusia yang beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Maka sebagai Insan kampus kita berkewajiban untuk mengimplementasikan Program Kampus Sehat. Kesehatan yang memburuk akan membuat potensi-potensi yang kita punyai menjadi sia-sia, menimbulkan keputusasaan, dan menghabiskan sumber daya yang kita punyai. Pada kenyataan, belum semua orang mudah menjadi sehat. Hal-hal yang mempengaruhi kesehatan seseorang adalah sebagai berikut: 1. Pada taraf individu: gaya hidup 2. Pada taraf komunitas: jejaring dan dukungan sosial 3. Pada taraf lingkungan dan masyarakat: kondisi lingkungan fisik (perumahan, kebersihan air, dan kebersihan udara); kondisi lingkungan sosial (tidak mampu sekolah; pengangguran; tidak punya akses keperawatan kesehatan, persaingan hidup) Secara singkat, faktor yang mempengaruhi kesehatan dapat digambarkan dalam skema berikut ini: 39 Gbr. 9.1 Skema Program Kampus Sehat (WHO, 2013) 40 Berkaca pada New York University menyatakan bahwa ada enam pendekatan strategis untuk mencapai sehat dan sukses di universitas New York. Keenam strategi yang dapat diterapkan di kampus Universitas Islam Nusantara adalah sebagai berikut : 1) partner dalam pencegahan 2) pemahaman arti sehat secara luas (tidak hanya bebas dari rasa sakit dan kecacatan) 3) pembuatan target khusus pada setiap kelompok yang berbeda 4) menggali usaha-usaha kesehatan yang inovatif 5) memperluas sumber daya/teknologi yang mendukung kesehatan 6) semua kegiatan didasari oleh teori dan bukti di kehidupan nyata. Keenam strategi tersebut dinyatakan dalam sebuah niat/janji untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang kesehatan (health literacy); mengaktifkan perubahan perilaku dan gaya hidup sehat, sehingga mencapai taraf kesehatan yang diharapkan; berakibat pada kemampuan potensial meningkat dan menjadi bermanfaat serta berjalan dengan lancar. Hasil belajar dari peningkatan pemahaman kesehatan tersebut bukan hanya berupa pengetahuan tetapi juga peningkatan status kesehatan, dan keberhasilan mahasiswa dalam kuliah dan staf akademik dalam bekerja. Konsep kampus sehat dapat dilihat pada diagram di bawah ini. Gbr. 9.2 Skema Program Kampus Sehat 41 Adapun prioritas perilaku kesehatan yang diperhatikan oleh Universitas Islam Nusantara adalah sebagai berikut: 1. Pemahaman tentang kesehatan (Health Literacy) 2. Hubungan interpersonal 3. Kesehatan mental 4. Nutrisi 5. Aktivitas fisik 6. Keamanan (tidak rawan kecelakaan dan criminal) 7. Kesehatan seksual 8. Tidur yang cukup 9. Tidak stress 10. Pengendalian penyalahgunaan rokok, alcohol, dan obat terlarang “Kampus Sehat” LIVE WELL UNINUS Gbr. 9.3 Jenis-jenis Gangguan yang perlu diperhatikan dalam program 42 Yang terlibat dalam program kampus sehat di universitas Islam Nusantara adalah mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, pusat kesehatan kampus, orangtua mahasiswa, dan masyarakat sekitar kampus. 43 BAB XI KESIMPULAN DAN SARAN Kami sebagai mahasiswa yang cukup prihatin , karena Universitas Islam Nusantara Sangat minim akan budaya K3 dan kami melihat banyak hal yang dapat dijadikan petimbangan untuk memajukan Kampus dari sisi Kesehatan Keselamatan kerja di lingkungan universitas , yaitu : 1. Masing – masing fakultas melakukan pemetaan resiko di tiap bagian yang ada; di tujuannya dengan mengetahui resiko bagian kita dapat mengambil tindakan-tindakan pencegahan dan pengurangan resiko Kecelakaan/ bencana yang ada. 2. Universitas Membuat Unit Manajemen Resiko yang nantinya akan mengkoordinasikan dari sub tim k3 di masing- masing fakultas 3. Universitas Melakukan Perbaikan Infrastruktur yang ada di kampus untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan di dalam kampus : Pengadaan instalasi Hidrant dan Fire Alarm di lingkungan kampus Pemasangan APAR di daerah yang tingkat resiko kebakaran tinggi Pemasangan rambu-rambu jalur evakuasi dan penentuan Meeting Point jika terjadi bencana alam /kebakaran Pemasangan rambu Himbauan/larangan Merokok di Lingkungan Kampus Pemasangan rambu-rambu Informasi kampus yang jelas Pemasangan rambu-rambu lalu lintas di area jalan kampus sebagai salah satu sarana menata alur parkir dan lalu lintas kampus Menciptakan Budaya K3 yang sadar akan pentingnya kebersihan, kesehatan dan kenyamanan di lingkungan kampus Membentuk Disaster team untuk kampus yang tanggap bencana Memberikan edukasi secara terus menerus di lingkungan kampus, bentuk edukasi dapat berupa perkuliahan umum, seminar, workshop, pemasangan banner/ spanduk. 44 Memberikan edukasi tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) pada seluruh warga kampus dan mengedukasi tentang resiko penyakit yang bisa didapatkan dilingkungan kampus dan cara pencegahannya. Membuat Program Kampus Sehat dalam upaya peningkatan kesehatan di masyarakat 4. Universitas melakukan simulasi penanganan bencana dan dasar K3 minimal setahun sekali (jika memungkinkan dua kali setahun) dengan melibatkan seluruh aspek yang ada di dalam kampus dan dapat melibatkan pihak- pihak yang berwenang (Pemadam Kebakaran, Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan atau Kepolisian / TNI) 45 DAFTAR PUSTAKA Universitas Indonesia, 2014. Buku Panduan Teknis. Ketertiban, Keamanan, Kenyamanan Serta Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan Untuk Warga Universitas Indonesia. UI Press, Jakarta. Universitas Gadjah Mada, 2016. Pengelolaan Aset Universitas Gadjah Mada. [Power Point]. Direktorat Aset. Universitas Gadjah Mada. Jogjakarta. Universitas Sebelas Maret, 2011. Keputusan Rektor Tentang Peraturan Manajemen Pengelolaan Aset Universitas Sebelas Maret. [SK Rektor]. Semarang. PLK UI, 2016. Unit Pengelola Teknis Pengamanan Lingkungan Kampus. http://plk.ui.ac.id/node. New York University. (tt). Live well NYU. livewellnyu.com. diunduh tanggal 1 Februari 2015. 46