14. Kesiagaan. a. Peran keluarga. Peran keluarga dalam kesiagaannya terhadap ibu hamil yaitu masih mengandalkan keluarga masing-masing beserta tetangganya. Berikut penuturannya: “Iya biasa saya hati-hati kalo itumi macam kalo lagi kegiatan di dalam rumah. Adaji juga tetangga banyak disini. Tapi semoga nda kenapa-napaji iye.” (MD, 30 Tahun). Penuturan lainnya: “Iya biasa berharap sama keluargaji juga kalo minta pertolongan tetangga.Tapi saya juga hati-hatiji.” (Y, 29 Tahun). sama b. Peran tokoh masyarakat. Peran tokoh masyarakat dalam kesiagaan terhadap ibu hamil yaitu tetap menganjurkan pendampingan oleh keluarga masing-masing terhadap ibu. Berikut penuturannya: “Masih kurang. Namun tetap kita sarankan ke keluarganya untuk mendampingi. Jangankan suaminya, dari ibunya saja adaji respon toh kalau kita datang. Suaminya juga kan kerja, jadi kita jarang ketemu, palingan yang bersangkutan kita temui. Kalau anak pertama betul – betul diperhatikan toh. Kalau anak kedua dan ketiga kan mungkin dia pikir kan sudah ada pengalamannya toh dari anak pertama.” (NM, 46 Tahun). c. Peran pemerintah. Peran pemerintah dalam kesiagaan terhadap ibu hamil yaitu menghimbau masing-masing keluarga dalam pendampingan ibu hamil. Berikut penuturannya: “Kesiagaan, kami masih menghimbau kepada masing-masing keluarga. Karena mereka yang paling dekat dengan ibu. Saya kira suami juga berperan di situ.” (AM, 46 Tahun).