Uploaded by User8277

Penerapan V-Model Dalam Fleksibilitas Software Development

advertisement
REKAYASA PERANGKAT LUNAK
Oleh :
DWI SYAMSUIFIN ALHAM (5114201063)
Pascasarjana Teknik Informatika
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Tahun Ajaran 2014
Dwi Syamsuifin Alham
5114201063
Iterative Maintenance Life Cycle using eXtreme Programming
1.
Latar Belakang
Pemeliharaan Software sekarang ini sangat dibutuhkan untuk proses jangka
panjang. Karena dibutuhkannya kode yang terstruktur, moral dan kekompakan dari tim,
buruknya visibilitas pada proyek, kurangnya teknik komunikasi dan kurang tepatnya
test suite. Di sisi lain pemrograman ekstrim adalah proses pengembangan perangkat
lunak dengan praktik tantangan. dalam makalah ini diusulkan sebuah pemeliharaan
jangka panjang secara berulang menggunakan eXtreme Programming[1]. Ini bisa
mengatasi masalah pemeliharaan software dengan cara yang lebih halus. Diusulkan
pendekatan proses pemeliharaan untuk mempercepat dengan usaha yang lebih sedikt
dan menghasilkan pemeliharaan jangka panjang dan perkembangan pemeliharaan
perangkat lunak[2].
2.
Konsep yang ditwarkan
a. Analysiss
b. Perencanaan
c. Perubahan design
d. Perubahan implementasi
e. Regresi / Pengujian Sistem
f. Pengujian Penerimaan
g. pengiriman
3.
Keuntungan Classic Software Engineering dan Modern Software Engineering
Classic Software Engineering[3] dan Modern Software Engineering[4][5] terbagi
dalam beberapa model
- Waterfall
- Rapid Application Development[6]
- Spiral
- Rational Unified Procces
- V-shaped Model
Modern Software Engineering
- Component Based Software Develepment (CBSD)
- agile
4.
Conclusion and Future Work
Pemeliharaan jangka pancang secara berulang menggunakan pemrograman ekstrim. Ini
terdiri dari tujuh tahapan, yaitu; analisis, perencanaan, desain perubahan, perubahan
implementasi, pengujian regresi/sistem, pengujian penerimaan, dan pengiriman.
Pendekatan yang diusulkan menggunakan permintaan untuk perubahan (RC) cerita dan
perangkat lunak lama sebagai masukan dan melakukan semua fase dalam model
pemeliharaan berulang yang diusulkan. akhirnya, model yang diusulkan menghasilkan
produk yang dimodifikasi mewarisi atribut kualitas seperti meningkatkan pemeliharaan
software, meningkatkan produktivitas tim pemeliharaan, mengurangi biaya dan upaya
perawatan perangkat lunak. Pengguna sistem yang ada dapat meminta untuk beberapa
fungsionalitas tambahan atau dapat melaporkan bug di dalamnya. ini spesifikasi untuk
perubahan atau peningkatan dalam yang ada fungsi atau pelaporan bug akan dalam
bentuk singkat cerita. Cerita umumnya ditulis pada kartu indeks, yang termasuk tingkat
tinggi deskripsi tentang cerita pengguna, prioritas cerita, perkiraan, dan rincian lainnya.
prioritas dapat umumnya didasarkan pada tinggi/menengah/rendah atau indeks
nomor. Nomor Prioritas akan menentukan mendesaknya kebutuhan untuk pelaksanaan
perubahan atau penghapusan bug di sistem yang ada.
Catatan.
Review ini diterima oleh ibu. Tapi diusulkan untuk mencari reference yang berhubungan
dengan maintenance atau extreme programming. Karena review yang diajukan dianggap
metode yang digunakan kurang. Sekarang penulis mencoba reference
yang
beruhubungan dengan V-model.
Nama : Dwi Syamsuifin Alham
NRP : 5114201063
MK : Rekayasa Perangkat Lunak
Topik: Penerapan V-Model Dalam Fleksibilitas Software Development
1. Pendahuluan
V-Model sering disebut sebagi pengembangan dari teknik waterfall[7]. Jika dalam model
waterfall proses dijalankan secara linear, maka dalam V-Model proses dilakukan
bercabang. Dalam V-Model ini digambarkan hubungan antara tahap pengembangan
software dengan tahap pengujiannya. Untuk verifikasi dan validasi merupakan model
standar yang banyak dipakai dinegara-negara Eropa seperti standar untuk proyek
pertahanan dan administrasi federal di Jerman. V-Model Merupakan proses
pengembangan perangakat lunak (juga berlaku untuk pengemabanagan hardware)
yang dapat dianggap perluasan dari model waterfall. Bergerak turun secara linear,
langkah-langkah yang bengkok ke atas setelah fase coding, untuk membentuk V yang
khas. V-Model menunjukan hubungan antara vase siklus hidup pengembangan dan fase
terkait pengujian. Sumbu horizontal dan vertical merupakan kelengkapan waktu atau
proyek (kiri ke kanan) dan tingkat abstraksi masing-masing.
V-model dikembangkan di Jerman untuk aplikasi pertahanan. Didalam V-model
terdapat 3 kompomen kerja yang pokok yaitu:
- Project Definition yakni mendefenisian project apa yang akan dibuat.
- Time yakni waktu yang dibutuhkan dalam pengimplementasiannya dan
- Project Test And Integration atau pengujian dan integrasi project tersebut.
2. Metode V-Model
Tahapan V Model
Tahapan pada V Model dibagi menjadi 2 garis besar yaitu tahap Verifikasi dan Validasi
atau
testing.
Tahap Verfiikasi mengacu kepada usaha penyesuaian spesifikasi software dengan
kebutuhan klien/konsumen, tahapan ini meliputi serangkaian kegiatan sebagai berikut:



Business Case: Merupakan
tahapan awal yang menggambarkan
kebutuhan/harapan konsumen terhadap sistem yang akan dikembangkan,
termasuk manfaat sistem terhadap konsumen dan perkiraan biaya yang harus
disediakan.
Requirement: pada fase ini klien mendapatkan gambaran atau diminta
memberikan gambaran kebutuhan yang diharapkan dapat dipenuhi oleh
software, baik kebutuhan fungsional maupun non fungsional.
Analisis Informasi: Setelah diperoleh spesifikasi sistem dari fase requirement,
selanjutnya aktivitas difokuskan bagaimana cara kerja software untuk









memenuhi kebutuhan tersebut, termasuk metode, hardware dan software apa
saja yang diperlukan untuk mencapai kebutuhan yang sudah didefinisikan.
Perancangan Sistem: pada tahapan ini akan dibuat rancangan software secara
lebih terinci sesuai spesifikasi yang sudah disepakati.
Unit Design: merancang setiap elemen/unit software termasuk rancangan
modul/program, antarmuka, database dan lain-lain.
Development: merealisasikan hasil rancangan menjadi satu aplikasi/program
tertentu.
Tahapan Validasi merupakan serangkaian tahapan yang mengacu kepada
kesesuaian software dengan spesifikasi yang sudah ditetapkan. Tahapan ini
dicapai melalui serangkaian pengujian/testing sebagai berikut:
Unit test: menguji setiap komponen/unit program apakah sesuai dengan
rancangan unit yang sudah ditetapkan. Secara teoritis seharusnya pengujian
dilakukan oleh orang tertentu yang bertugas sebagai software tester, tetapi
dalam kenyataannya seringkali unit testing dilakukan oleh programmer
sendiri.[8]
Interface test: setelah semua komponen diuji secara terpisah, tahapan
selanjutnya dilakukan interface test untuk melihat sejauh mana setiap
komponen dapat berinteraksi satu sama lain sesuai dengan fungsi yang
diharapkan.
System test: setelah semua interface berjalan dengan baik, selanutnya dilakukan
system test untuk melihat sejauh mana sistem/software dapat memenuhi
kebutuhan secara keseluruhan. System testing bersifat menyeluruh dan tidak
dapat dilakukan berdasarkan fungsionalitas sistem yang diuji secara terpisah.
Acceptance test merupakan aktivitas untuk menguji sejauh mana
sistem/software dapat membantu memecahkan business case, dalam artian
apakah sistem/software tersebut sudah sesuai dengan harapan konsumen/klien
dan sejauh mana manfaat sistem/software ini bagi klien. Test ini sering kali
disebut sebagai User Acceptance Test (UAT).
Release testing: test ini dilakukan untuk menguji sejauh mana sistem/software
dapat mendukung aktivitas organisasi dan berjalan dengan harmonis sesuai
dengan kegiatan rutin organisasi. Beberapa pertanyaan coba dijawab pada fase
ini misalnya apakah software tersebut mempengaruhi sistem lain? Apakah
software tersebut kompatibel dengan sistem lain? Bagaimana kinerja sistem
sebenarnya di dalam organisasi?
3. Penerapan V-Model
[9][10][11][12] [13] [14][15] [16]
4. Kesimpulan
Refense
[1]
J. Choudhari and U. Suman, “Iterative Maintenance Life Cycle Using eXtreme
Programming,” 2010 Int. Conf. Adv. Recent Technol. Commun. Comput., pp. 401–
403, Oct. 2010.
[2]
M. M. Hugh and O. Cawley, “An agile V-model for medical device software
development to overcome the challenges with plan-driven software development
lifecycles,” … Heal. Care ( …, pp. 12–19, 2013.
[3]
H. Mao and L. Zhu, “Template-Based Framework for Rapid Application
Development Platform,” 2011 Asia-Pacific Power Energy Eng. Conf., pp. 1–4, Mar.
2011.
[4]
S. H. Vanderleest, C. College, and G. Rapids, “ESCAPE THE WATERFALL : AGILE
FOR AEROSPACE,” pp. 1–16, 2009.
[5]
G. Kumar, “Comparative Analysis of Software Engineering Models from
Traditional to Modern Methodologies,” 2014.
[6]
N. Marsyahariani, N. Daud, N. Azila, A. Abu, H. M. Rusli, U. Teknologi, and M. Uitm,
“Implementing Rapid Application Development ( RAD ) Methodology in
Developing Practical Training Application System,” pp. 1664–1667, 2010.
[7]
M. Iqbal and M. Rizwan, “Application of 80/20 rule in software engineering
Waterfall Model,” Inf. Commun. …, no. Author 1, 2009.
[8]
H. Qian, “A Embedded Software Testing Process Model,” 2009.
[9]
P. C. Anitha, D. Savio, and V. S. Mani, “Managing requirements volatility while
‘Scrumming’ within the V-Model,” 2013 3rd Int. Work. Empir. Requir. Eng., pp. 17–
23, Jul. 2013.
[10] L. Carnevali, L. Ridi, and E. Vicario, “Putting preemptive Time Petri Nets to work
in a V-Model SW life cycle,” Softw. Eng. IEEE …, vol. 37, no. 6, pp. 826–844, 2011.
[11] J. O. Clark, “System of Systems Engineering and Family of Systems Engineering
from a standards, V-Model, and Dual-V Model perspective,” 2009 3rd Annu. IEEE
Syst. Conf., pp. 381–387, Mar. 2009.
[12] M. Ikoma, M. Ooshima, T. Tanida, M. Oba, and S. Sakai, “Using a Validation Model
to Measure the Agility of Software Development in a Large Software Development
Organization Issues of Productivity in Software,” pp. 91–100, 2009.
[13] L. Dai and L. Huang, “V-Model Method of Individual Education Based on
Networked Learning Community,” 2009 Int. Conf. Inf. Eng. Comput. Sci., pp. 1–3,
Dec. 2009.
[14] K.-K. Lau, F. M. Taweel, and C. M. Tran, “The W Model for Component-Based
Software Development,” 2011 37th EUROMICRO Conf. Softw. Eng. Adv. Appl., pp.
47–50, Aug. 2011.
[15] P. Trivedi, A. Sharma, and G. E. College, “A Comparative Study between Iterative
Waterfall and Incremental Software Development Life Cycle Model for Optimizing
the Resources Using Computer Simulation,” pp. 188–194, 2013.
[16] A. Deuter, “Slicing the V-Model -- Reduced Effort, Higher Flexibility,” 2013 IEEE
8th Int. Conf. Glob. Softw. Eng., pp. 1–10, Aug. 2013.
Download