Uploaded by User7719

c4d2f-8.Market-Brief--Udang-2013 Agustus ITPC-Hamburg

advertisement
Market Brief
Udang
ITPC Hamburg
Agustus 2013
Kata Pengantar
Uni Eropa adalah pasar terbesar bagi pemasaran berbagai produk hasil
laut, dengan negara-negara seperti Spanyol, Perancis, Inggris, Itali,
Belanda dan Jerman sebagai pengimpor utama. Meningkatnya jumlah
angkatan kerja dan kesadaran masyarakat Eropa untuk mengkonsumsi
makanan yang sehat juga mengakibatkan konsumsi untuk makanan laut
menjadi meningkat. Konsumsi masyarakat Eropa akan produk hasil laut
pada tahun 2012 tercatat sebesar 24 kg per kapita1.
Salah satu produk hasil laut yang kian populer akhir-akhir ini adalah
udang. Tingginya kandungan asam lemak Omega 3 pada udang
membuatnya tergolong salah satu makanan sehat yang digemari di Eropa,
khususnya di Jerman. Saat ini, untuk memenuhi konsumsi udang dalam
negeri Jerman melakukan impor dari berbagai negara seperti Vietnam,
Banglades, Thailand dan Indonesia.
Penyusunan Market Brief ditujukan untuk memberi gambaran lebih jauh
mengenai peluang pemasaran udang dan hasil olahannya di luar negeri,
khususnya di Negara Jerman. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
yang memerlukan.
Hamburg, Agustus 2013
ITPC Hamburg
1
Hervé Lucien-Brun, Aquaculture et Qualité, European Shrimp Market, Alalysis of the French
case, Asia Pasific Aquaculture 2009
Market Brief : Udang –
Indonesian Trade Promotion Center
Page 2
Daftar Isi
Kata Pengantar .......................................................................................... 2
1. Pendahuluan ....................................................................................... 5
1.1.
Pemilihan Negara ............................................................................................. 5
1.2.
Pemilihan Produk ............................................................................................. 6
1.3.
Profil Geografi Negara Jerman ...................................................................... 8
2. Potensi Pasar Negara Jerman .......................................................... 11
2.1.
Potensi Pasar Udang dan Olahannya di Jerman ...................................... 11
2.2.
Potensi Produk Udang Indonesia di Jerman.............................................. 13
2.3.1.
Kebijakan Impor Udang di Negara Jerman ........................................ 15
2.3.2.
Persyaratan Mutu, Label dan Kemasan ............................................. 16
2.3.
Saluran Distribusi Produk Udang di Negara Jerman ................................ 17
2.4.
Hambatan Lainnya ......................................................................................... 20
2.4.1.
Transportasi ............................................................................................ 20
2.4.2.
Kompetisi ................................................................................................. 21
2.4.3.
Komunikasi .............................................................................................. 22
3. Peluang dan Strategi ......................................................................... 24
3.1.
Peluang ............................................................................................................ 24
3.2.
Strategi ............................................................................................................. 25
3.3.
Etika Bisnis ...................................................................................................... 28
4. INFORMASI PENTING...................................................................... 30
4.1.
Perwakilan Jerman di Indonesia .................................................................. 30
4.2.
Perwakilan Indonesia di Negara Jerman ................................................... 30
4.3.
Asosiasi Pengusaha Produk Udang di Negara Jerman ........................... 31
4.4.
Daftar Importir Produk Udang di Negara Jerman ...................................... 32
Referensi ................................................................................................. 34
Market Brief : Udang –
Indonesian Trade Promotion Center
Page 3
Peta Negara Jerman
Negara bagian Jerman dan nama Ibu kota :
1. Baden-Württemberg, Stuttgart
2. Freistaat Bayern (Bavaria), München (Munich)
3. Berlin, Berlin
4. Brandenburg, Postdam
5. Freie Hansestadt Bremen, Bremen
6. Freie Hansestadt Hamburg, Hamburg
7. Hessen, Frankfurt
8. Mecklenburg-Vorpommmern, Schwerin
9. Niedersachsen (Lower Saxony), Hanover
10. Nordrhein-Westfalen (NRW), Duesseldorf
11. Rheinland-Pfalz (Rhineland-Palatinate), Mainz
12. Saarland, Saarbruecken
13. Freistaat Sachsen (Saxony), Dresden
14. Sachsen-Anhalt (Saxony-Anhalt), Magdeburg
15. Schleswig-Holstein, Kiel
Market Brief : Udang –
Indonesian Trade Promotion Center
Page 4
1.
Pendahuluan
1.1.
Pemilihan Negara
Krisis ekonomi selama periode 2008 hingga 2012 menyebabkan impor
udang segar Uni Eropa secara umum mengalami sedikit penurunan.
Namun hal ini tidak terlihat pada impor udang di negara Jerman selama
periode tersebut :
Tabel 1. Impor udang beberapa negara Uni Eropa
periode 2008 hingga 2012
JUMLAH VOLUME IMPOR (DALAM TON)
TOTAL
2009
151.580,2
2010
157.058,6
2011
169.153,8
2012
145.875,4
PERTUMBUHAN
(%)
Spanyol
2008
155.569,6
779.237,6
-0,19
Perancis
70.650,8
71.787,6
78.479,5
68.938,2
73.514,3
363.370,4
0,39
Denmark
69.161,7
63.016,8
60.225,7
52.929,4
52.732,7
298.066,3
-6,92
Italia
53.297,4
54.189,2
55.468,1
56.397
50.315,8
269.667,5
-0,75
Beligia
56.261
45.049,6
44.508
50.330,5
39.221
235.370,1
-5,92
Inggris
36.954,1
38.267,2
39.908,7
41.018,6
37.812,1
193.960,7
1,16
Belanda
30.503,2
38.987,2
32.742,9
29.926,9
29.162,1
161.322,3
-3,48
Jerman
19.815,3
22.990
22.799,4
22.580,2
22.501,8
110.686,7
2,39
NEGARA
Sumber : Eurostat
Kebijakan ekonomi yang menjamin stabilitas perekonomian di Jerman
tidak menyebabkan penurunan yang berarti pada konsumsi udang di
negara ini. Hal ini terlihat dari pertumbuhan volume impor udang segar
yang positif yaitu sebesar 2,39% dalam periode 2008 hingga 2012,
dibandingkan dengan tren negatif yang dialami negara-negara pengimpor
terbesar lainnya seperti Spanyol (-0,19%), Belanda (-3,48%), dan
Denmark (-6,92%). Nilai tersebut juga masih lebih tinggi dari pertumbuhan
volume impor Perancis (0,39%) dan Inggris (1,16%).
Pada tahun 2012 Jerman merupakan negara pengimpor udang ke
delapan terbesar di Eropa. Kondisi pasar yang cenderung positif ini
Market Brief : Udang –
Indonesian Trade Promotion Center
Page 5
menunjukkan Jerman merupakan pasar yang potensial bagi pemasaran
udang segar maupun produk olahan udang dari Indonesia.
1.2. Pemilihan Produk
Saat ini udang yang masuk ke Jerman diimpor dari negara-negara Uni
Eropa dan Asia. Untuk jenis udang tropis seperti udang jerbung, udang
windu dan udang galah, impor terbesar berasal dari Vietnam, Thailand,
Banglades, Indonesia, Cina dan India.
Jenis-jenis udang yang masuk ke pasaran Jerman antara lain :
1.
Udang hasil tangkapan nelayan, seperti udang laut dalam Pandalus
borealis dan udang Cragnon cragnon yang banyak terdapat di
perairan laut utara Eropa.
Udang windu/ tiger shrimp
Udang jerbung/ whiteleg
Udang galah
Penaeus monodon
shrimp Litopenaeus
Macrobanchium rosenbergi
vannamei
Udang laut dalam/ rose shrimp
Udang laut dalam/ sand shrimp
Pandalus borealis
Cragnon cragnon
Berbagai jenis udang yang dipasarkan di Jerman. (foto: berbagai sumber)
2. Udang tropis ternakan (udang tambak) yaitu udang windu (giant
tiger shrimp - Penaeus monodon), udang jerbung (udang panami
Market Brief : Udang –
Indonesian Trade Promotion Center
Page 6
atau whiteleg shrimp - Litopenaeus vannamei) serta udang galah
(scampi - Macrobanchium rosenbergi).
3. Produk olahan udang, baik yang dapat
langsung dikonsumsi,
sudah dibumbui atau setengah matang.
Beberapa produk olahan udang yang beredar di pasar Jerman.
dalam ribuan ton
Total impor udang Jerman dari
negara-negara Asia tahun 2012
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Berdasarkan
statistik
Eropa
tahun
pada
Indonesia
eksportir
Uni
2012,
merupakan
terbesar
keenam
udang tropis serta produk
olahannya
ke
Jerman,
dengan total nilai masingmasing sebesar 3,7 juta Euro
Sumber : Eurostat (diolah)
Market Brief : Udang –
dan 4,16 juta Euro.
Indonesian Trade Promotion Center
Page 7
Produk udang hasil tangkapan maupun ternakan dari Indonesia yang di
ekspor ke Jerman selama periode 2008-2012 berdasarkan Harmonised
System Code (HS code) adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Produk udang dari Indonesia yang di ekspor ke Jerman
Kode HS
Keterangan
HS 030613
Udang beku, dengan kulit atau tidak, yang sudah direbus
HS 030616
Cold-water shrimps and prawns (Pandalus spp., Crangon
crangon).
HS 030617
Other shrimps and prawns.
HS 030623
Udang, baik dalam kondisi hidup, segar, sudah direbus,
diasap, dikeringkan, diasinkan, dengan kulit atau tidak.
HS 030626
Cold-water shrimps and prawns (Pandalus spp., Crangon
crangon), smoked, whether in shell or not, whether or not
cooked before or during the smoking process, not
otherwise prepared, or others.
HS 030627
Other shrimps and prawns, smoked, whether in shell or
not, whether or not cooked before or during the smoking
process, not otherwise prepared, or others
HS 160520
Udang yang sudah diawetkan.
HS 160521
Shrimps and prawns, not in airtight containers, in
immediate packings of a net content not exceeding 2 kg
HS 160529
Shrimps and prawns, in airtight containers, in immediate
packings of a net content not exceeding 2 kg
Sumber : Export Helpdesk
1.3.
Profil Geografi Negara Jerman
Republik Federal Jerman (bahasa Jerman: Bundesrepublik Deutschland)
adalah suatu negara berbentuk federasi di Eropa Barat. Pemerintahan
sehari-hari dipegang oleh seorang kanselir, yang berperan seperti
perdana menteri di negara lain dengan bentuk pemerintahan serupa.
Market Brief : Udang –
Indonesian Trade Promotion Center
Page 8
Jerman merupakan negara dengan posisi ekonomi dan politik yang sangat
penting di Eropa maupun di dunia. Dengan luas 357.021 kilometer persegi
(kira-kira dua setengah kali Pulau Jawa) dan penduduk sekitar 82 juta
jiwa, negara dengan 16 negara bagian (jamak: Länder) ini menjadi
anggota kunci organisasi Uni Eropa (penduduk terbanyak), penghubung
transportasi barang dan jasa antara negara-negara sekawasan dan
menjadi negara dengan penduduk imigran ketiga terbesar di dunia.
Jerman (Barat) adalah negara pendiri Masyarakat Ekonomi Eropa (kelak
menjadi Uni Eropa pada tahun 1993). Negara ini juga menjadi anggota
zona Schengen dan pengguna mata uang Euro sejak 2002. Sebagai
negara penting, Jerman adalah anggota G8, G20, menduduki urutan
keempat dalam Produk Domestik Bruto dan urutan kelima dalam
Keseimbangan Kemampuan Berbelanja (2009), urutan kedua negara
pengekspor dan urutan kedua negara pengimpor barang (2009), dan
menduduki urutan kedua di dunia dalam nilai bantuan pembangunan
dalam anggaran tahunannya (2008). Jerman juga dikenal sebagai negara
dengan sistem jaringan pengaman sosial yang baik dan memiliki standar
hidup yang sangat tinggi. Jerman dikenal sebagai negara dengan
penguasaan ilmu dan teknologi maju di berbagai bidang, baik ilmu-ilmu
alamiah maupun sosial dan kemanusiaan, selain sebagai negara yang
banyak mencetak prestasi di bidang keolahragaan, seperti Formula 1,
Sepak bola, dan lain - lain. Jerman dianggap sebagai negara yang sangat
menghidupkan dunia. Dengan kata lain, Jerman juga merupakan negara
yang mempengaruhi keadaan perekonomian / bursa saham dunia.
Market Brief : Udang –
Indonesian Trade Promotion Center
Page 9
Jerman memiliki banyak kota besar, beberapa di antaranya telah berusia
lebih dari dua ribu tahun. Namun demikian hanya tiga kota yang memiliki
penduduk lebih dari satu juta orang: Berlin (3,4 juta orang, Hamburg (1,8
juta), dan München (1,4 juta). Konsentrasi penduduk tertinggi terletak di
wilayah cekungan Ruhr (Ruhrgebiet atau Ruhrbecken, diambil dari nama
sungai yang mengalir di sana) di negara bagian Nordrhein Westfalen,
yang dihuni sekitar 20 juta orang dan menjadi salah satu kawasan
megapolitan terbanyak penduduknya di dunia. Kawasan ini menghimpun
kota-kota
seperti
Bochum,
Dortmund,
Duisburg,
Essen,
dan
Gelsenkirchen, sehingga praktis orang tidak melihat batas di antara kotakota tersebut. Kota besar dan penting lainnya adalah
Bremen,
Duesseldorf, Frankfurt am Main, Hannover, Karlsruhe, Koeln, Nuernberg,
dan Stuttgart.
Market Brief : Udang –
Indonesian Trade Promotion Center
Page 10
2.
Potensi Pasar Negara Jerman
2.1.
Potensi Pasar Udang dan Olahannya di Jerman
Jerman harus melakukan impor udang dari berbagai negara di Uni Eropa
dan Asia untuk memenuhi kebutuhan dalam negrinya. Kebutuhan Jerman
akan produk udang tidak hanya untuk konsumsi dalam negeri dari sektor
retail, tetapi juga kebutuhan dari sektor industri dengan tujuan pemasaran
dalam negeri Jerman dan juga untuk ekspor. Data statistik perdagangan
Uni Eropa tahun 2012 mencatat total impor Jerman mencapai nilai 448,43
juta Euro dengan volume 58.920,9 ton. Walaupun secara nilai terlihat
cukup stabil, volume impor Jerman terlihat mengalami penurunan sebesar
4,6% dari tahun sebelumnya yang mencapai 61.684,8 ton.
Impor produk udang Jerman dari dunia periode 2008-2012
HS Code
030613
2008
2009
2010
2011
Nilai impor
(juta Euro)
Volume
(ton)
Nilai impor
(juta Euro)
Volume
(ton)
Nilai impor
(juta Euro)
Volume
(ton)
147,34
298
176,48
326,2
208,75
13335,6
Nilai
impor
(juta
Euro)
215,47
11,26
15,4
7,52
11,3
11,99
1295,1
16,54
2012
Volume
(ton)
Nilai impor
(juta Euro)
Volume
(ton)
32724,9
030617
242,96
34140,2
030626
11,82
1143,1
030627
16,48
1662,3
160521
108,19
13691,4
160529
53,27
6614,8
030616
15,71
1669,1
448,43
58.920,90
030623
160520
Total
155,89
314,50
233,3
546,70
162,58
346,58
249,7
587,20
187,15
407,88
12880
27.510,70
202,47
434,47
1908
27051,9
61.684,80
Sumber : Eurostat
Untuk jenis udang tropis seperti udang windu (tiger shrimp), udang
jerbung (whitelegs shrip) dan udang galah (scampi), negara-negara
pemasok utama Jerman adalah Vietnam, Banglades, Thailand, India, Cina
Market Brief : Udang –
Indonesian Trade Promotion Center
Page 11
dan Indonesia. Sementara untuk jenis udang lainnya, Jerman melakukan
impor dari negara-negara seperti Belanda, Belgia dan Denmark.
Selain melakukan impor, Jerman juga mengekspor udang dan produk
olahannya baik yang berasal dari udang tropis maupun udang dari Uni
Eropa lainnya, dengan negara-negara tujuan utama antara lain Austria,
Belanda, Perancis dan Belgia.
Tabel 3. Negara-negara tujuan utama ekspor udang Jerman
periode 2008-2012
Negara
tujuan
2008
2009
2010
2011
2012
Austria
Belgia
Denmark
Perancis
Belanda
17.295.367,00
6.613.828,00
5.881.478,00
7.034.714,00
42.501.602,00
18.276.073,00
8.224.364,00
4.086.704,00
4.624.949,00
36.077.527,00
21.967.002,00
6.103.228,00
5.739.445,00
6.486.520,00
39.399.182,00
23.303.750,00
5.579.393,00
6.637.190,00
8.187.974,00
33.671.152,00
24.342.545,00
6.249.817,00
7.940.089,00
9.984.552,00
57.377.133,00
Sumber : Eurostat
Nilai ekspor Jerman (dalam Euro)
Pertumbuhan
(%)
Statistik perdagangan Uni Eropa mencatat peningkatan nilai ekspor udang
Jerman keseluruh dunia sepanjang tahun 2008 s/d 2012 adalah sebesar
5,6%.
dalam ribu ton
Negara-negara tujuan utama ekspor udang Jerman
periode 2008-2012
14
12
10
Austria
8
Belgia
6
Denmark
4
Perancis
2
Belanda
0
2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : Eurostat
Market Brief : Udang –
Indonesian Trade Promotion Center
Page 12
9,71
-4,89
11,46
13,56
5,46
2.2.
Potensi Produk Udang Indonesia di Jerman
Negara asal impor udang Jerman
tahun 2012
Indonesia
Cina 1%
Negara
lain
17%
2%
Belanda
21%
India
6%
Denmark
7%
Thailand
16%
Banglades
11%
Belgia
6%
Vietnam
13%
Sumber : Eurostat (diolah)
Pada tahun 2012 Indonesia merupakan negara eksportir terbesar keenam
produk udang tropis dan olahannya ke Jerman, dengan total ekspor
sebesar 830 ton senilai 7,38 juta Euro. Jumlah ini hanya merupakan 1%
dari total impor udang Jerman yang didominasi oleh Vietnam, Thailand
dan Belanda.
Ekspor produk udang Indonesia ke Uni Eropa tahun 2012
Jerman
Perancis
Belgia
Denmark
Belanda
0
10.000
20.000
30.000
Nilai ekspor dalam ton
40.000
50.000
Sumber :Eurostat
Saat ini Belanda masih merupakan tujuan ekspor utama Indonesia untuk
produk udang dan olahannya ke Uni Eropa. Namun melihat besarnya
impor Jerman akan produk udang dari Belanda, tidak menutup
Market Brief : Udang –
Indonesian Trade Promotion Center
Page 13
kemungkinan bagi produk udang Indonesia untuk dapat langsung
memasuki pasar Jerman, yang saat ini merupakan negara tujuan ekspor
ke lima setelah Denmark, Belgia dan Perancis.
Perkembangan ekspor udang Indonesia ke negara Jerman selama
periode tahun 2009 – 2012 adalah sebagai berikut :
Tabel 4. Perkembangan ekspor udang dan olahannya dari Indonesia
ke Jerman (dalam Euro) – Sumber : Eurostat (diolah)
Periode
Produk
2009
030613
030616
030617
030623
030626
030627
160520
160521
160529
Total
4.056.931,00
Pertumbuhan
2010
2011
4.097.445,00
4.427.861,00
2012
%
20.403,00
3.188.068,00
477.532,00
504.946,00
479.355,00
34.202,00
291.633,00
2.429.127,00
6,963.590,00
1.639.405,00
6,241.796,00
2.994.747,00
7.901.963,00
3.846.911,00
182,00
7,381.399,00
4,19
Secara umum, ekspor Indonesia ke Jerman selama periode 2009-2012
mengalami pertumbuhan positif sebesar 4,19%.
Keterangan:
Mulai tahun 2012 telah diberlakukan pemisahan HS Code antara udang
laut dalam Pandalus Sp dan Cragnon cragnon yang banyak terdapat di
Eropa dengan udang tambak yang mayoritas berasal dari Asia. Setelah
peraturan tersebut diberlakukan, HS 030613, HS 030623 dan HS 160520
tidak berlaku lagi.
Market Brief : Udang –
Indonesian Trade Promotion Center
Page 14
2.3.
Regulasi Ekspor Udang di Negara Jerman
2.3.1. Kebijakan Impor Udang di Negara Jerman
a. Tarif
Tarif masuk di Jerman untuk produk udang segar beku dari Indonesia
adalah sebagai berikut :
Produk
HS 030616, HS 030617, HS 030626 dan HS 030627
Tarif
4,2%
7%
HS 160521 dan HS 160529
Sumber : Export Helpdesk
Kedua tarif tersebut merupakan tarif reduksi GSP (Generalised
Scheme of Preferences) yang diberlakukan Uni Eropa untuk
mempermudah
produk
negara-negara
berkembang
termasuk
Indonesia memasuki pasar Eropa.
VAT (PPN) untuk produk udang di Jerman adalah 7%, berlaku untuk
udang segar (HS 030616, HS 030617, HS 030626, HS 030627)
maupun produk olahan udang (HS 160521 dan HS 160529).
b. Kuota
Kuota hanya diberikan untuk produk yang langsung dipasarkan
kepada konsumen. Tidak diberlakukan kuota untuk produk udang
yang belum diolah. Produk yang belum diolah maksudnya masih
harus melalui satu atau lebih proses lanjutan sebelum dijual ke
konsumen
akhir.
Proses
lanjutan
yang
dimaksud
misalya:
pembersihan, pembuangan isi perut dan bagian kepala atau ekor,
pemotongan, pengemasan, sample produk, pelabelan, pendinginan,
Market Brief : Udang –
Indonesian Trade Promotion Center
Page 15
pembekuan, pencairan dan pemisahan. Proses-proses tersebut
dilakukan pada tingkat pedagang eceran atau restorasi.
2.3.2. Persyaratan Mutu, Label dan Kemasan
a. Mutu
Produk udang yang akan diekspor harus sudah mematuhi persyaratan
sebagai berikut :
 Memenuhi standar sanitasi dan keamanan pangan Uni Eropa yang
menyangkut kualitas, bahan tambahan makanan yang diizinkan,
ukuran dan kemasan.
 Tidak terkena penyakit maupun terkontaminasi bahan
kimia
berbahaya seperti merkuri, pelarut, dan PCB.
 Bukan hasil penangkapan illegal.
b. Label dan kemasan
 Label pada produk harus mencakup nama dan penjelasan produk,
istilah ilmiah, negara asal, bahan baku dan kandungan nutrisi,
kadaluarsa, barcode dan logo sertifikasi (bila ada).
 Kemasan produk
- Udang beku untuk retail, kemasan utama: kotak karton, kemasan
kedua (bila ada) menggunakan plastik transparan.
- Udang beku untuk grosir : kemasan plastik transparan.
Berbagai contoh kemasan produk udang segar maupun matang untuk ekspor
Market Brief : Udang –
Indonesian Trade Promotion Center
Page 16
2.3.
Saluran Distribusi Produk Udang di Negara Jerman
Jalur mata rantai perdagangan dari Negara ketiga ke Eropa cukup
panjang. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya: Jarak yang
terlalu jauh, perusahaan produsen di Negara berkembang umumnya
memiliki kapasitas ukuran kecil. Perusahaan di Negara ketiga kurang
memiliki banyak informasi mengenai pasar di Uni Eropa. Panjangnya jalur
perdagangan tersebut menyebakan banyaknya margin yang hilang,
karena setiap step intermedia akan kehilangan margin. Chanel distribusi
eksportir dari Negara ketiga yang paling efektif adalah sebagai berikut:
Eksportir ke importir/agent, kemudian ke grosir. Bahkan ada juga banyak
kasus dimana eksportir dapat menjual langsung ke perusahaan grosir di
Uni Eropa. Berikut penjelasan lebih detail mengenai intermedia jalur
perdagangan dari negara berkembang ke Eropa.
A. Agent /Sale office
Agent umumnya memiliki pengetahuan yang luas mengenai pasar dan
keinginan pelanggan. Biasanya sebuah agent merepresentasikan lebih
dari satu manufacture. Harus diperhatikan bahwa agent yang ditunjuk
harus memiliki komitment tinggi dan bisa dipercaya. Masalah yang bisa
dihadapi jika penjualan di EU dilakukan melalui agent adalah karena
perusahaan akan sangat bergantung dengan agent tersebut.
Disarankan untuk hati-hati sebelum memutuskan bekerjasama dengan
agent. Karena sekali anda bekerjasama dengan agent, sangat sulit untuk
melakukan kontak langsung dengan importir. Hal ini karena agent
biasanya sudah lama membina hubungan dengan para importir atau
Market Brief : Udang –
Indonesian Trade Promotion Center
Page 17
potensi kustomer di Eropa. Selain itu Undang-Undang Uni Eropa
melindungi hak-hak agent yang ada di Eropa.
Banyak perusahaan dari luar Eropa memilih untuk membuka sendiri sales
office di Eropa. Hal ini memiliki banyak keuntungan seperti dapat
memastikan bahwa barang yang diekspor dapat terdisribusi dengan lancar
dan cepat. Dapat mengetahui perkembangan trend dan tuntutan pasar
dengan cepat. Hanya saja perusahaan yang bisa memiliki kantor
representative di EU hanya perusahaan yang berskala besar.
B. Importir/Grosir
Grosir memiliki hubungan lama dengan pelanggan sehingga tahu
keinginan dan tuntutan kustomer. Dengan demikian grosir dapat menjadi
sumber informasi mengenai trend, keingin dan perkembangan pasar bagi
supplier dari Negara ketiga. Selain itu grosir/importir biasanya memiliki
jaringan yang luas dengan supplier dari seluruh dunia.
Walaupun kadang-kadang sulit untuk berhubungan langsung dengan
importir atau grosir karena biasanya perusahaan dari Negara ketiga
memiliki kapasitas lebih kecil dari yang dibutuhkan oleh perusahaan
importir/grosir tersebut. Yang bisa dilakukan jika perusahaan anda
memiliki kapasitas kecil adalah dengan menawarkan produk yang unik,
misalnya produk yang memiliki qualitas premium atau sertifikat tertentu.
C. Retailer
Biasanya perusahaan retailer besar membeli product langsung dari
Negara produsen. Namun kadang juga melibatkan intermediasi sebagai
kontraktor dalam pembelian maupun dalam penjualan. Melibatkan
Market Brief : Udang –
Indonesian Trade Promotion Center
Page 18
kontraktor baik dalam pembelian maupun penjualan semakin banyak
diminati karena dapat memotong banyak mata rantai sehingga pihak
perusahaan retailer dapat menawarkan harga produk yang lebih murah
kepada pemakai akhir. Namun bagi supplier yang belum memiliki
pengalaman ekspor, disarankan bekerjasama dengan agent. Agent dapat
membantu dalam banyak hal seperti penyediaan dokumen ekspor,
konsultasi mengenai standar qualitas serta tuntutan pasar. Tetapi bagi
perusahaan yang telah berpengalaman ekspor dan
memiliki kapasitas
produksi dan keuangan yang memadai, disarankan untuk mengekspor
tidak melalui agent tetapi mengadakan pendekatan langsung kepada
importir, grosir atau retailer.
Mata rantai distribusi Produk udang dari Negara berkembang sebagai
produsen dapat dilihat pada Skema berikut.
Skema jalur distribusi pemasaran produk udang di Jerman (Sumber : CBI).
Market Brief : Udang –
Indonesian Trade Promotion Center
Page 19
Biasanya sangat sulit bagi eksportir baru untuk mencari buyer. Hal ini
disebabkan
karena
sebagian
besar
buyer
berusaha
tetap
mempertahankan hubungan baik dengan supplier yang telah ada.
Kecuali kalau importir / supplier yang baru dapat menunjukkan kelebihan
produk yang ditawarkan. Peluang lain yang bisa terjadi jika sebuah buyer
ingin mengembangkan bisnis dan membutuhkan supplier baru. Pada
tahap awal biasanya pihak buyer mengharapkan supplier memberikan
informasi seperti: kapasitas produksi, jenis sertifikat yang dimiliki, qualitas
produk, harga, volume, syarat penjualan, time delivery dan sebagainnya.
Biasanya buyer akan mengirim satu orang atau lebih untuk menferifikasi
informasi yang diberikan oleh calon supplier. Jika memang hasilnya
menunjukan positive, maka hubungan bisnis bisa berlanjut.
2.4.
Hambatan Lainnya
Hambatan yang mungkin dihadapi oleh produsen untuk memasarkan
produk udang ke Jerman antara lain adalah sebagai berikut :
2.4.1. Transportasi
Jarak tempuh yang jauh antara Indonesia dan Eropa membuat
transportasi menjadi sangat penting, mengingat produk yang diekspor
merupakan produk segar yang memerlukan sistem pendinginan yang baik
untuk menjaga kualitasnya. Hal ini berakibat pada resiko dan biaya
pengiriman produk yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan komoditi
ekspor lainnya.
Market Brief : Udang –
Indonesian Trade Promotion Center
Page 20
Sistem pengapalan yang umum dilakukan dalam ekspor-impor hasil laut
adalah sebagai berikut :
 CFR atau CNF (Cost and Freight) : Eksportir membayar seluruh biaya
logistik hingga ke pelabuhan tujuan. Resiko barang setelah bongkar
muat kemudian menjadi tanggungan importir.
 CIF (Cost, Insurance and Freight): Eksportir mengatur pengiriman
barang hingga ke pelabuhan tujuan dan menyiapkan seluruh dokumen
yang diperlukan importir untuk mengambil barang dari perusahaan
pengapalan.
 FOB (Freight on Board atau Free on Board) : Eksportir menggunakan
jasa perusahaan pengapalan yang ditunjuk importir, biaya dan resiko
dibagi dua berdasarkan jarak tempuh.
Perkiraan biaya untuk pengiriman satu kontainer standar adalah 2.000
Euro dan dapat berubah tergantung nilai muatan, negara tujuan, ataupun
faktor musim panen.
Sistem CNF dan CIF hanya disarankan untuk
eksportir dengan cashflow perusahaan yang baik.
2.4.2. Kompetisi
Banyaknya pemasok produk udang ternakan seperti udang windu (giant
tiger shrimp) dan udang jerbung (whitelegs shrimps) membuat kompetisi
pasar di dalamnya sangat tinggi. Pemasok yang sudah memiliki sertifikat
internasional yang menjamin kualitas mutu produknya (Global GAP, ASC
dan ACC) akan lebih mudah untuk memasuki pasar Jerman, mengingat
Market Brief : Udang –
Indonesian Trade Promotion Center
Page 21
tingginya tingkat kesaradan masyarakat Eropa atas kualitas makanan
yang dikonsumsi.
Selain sertifikat yang sudah dikenal seperti tersebut di atas, sertifikat
khusus yang mengacu pada segmen
pasar
yang
lebih
spesifik,
seperti
sertifikat produk organik dan sistem
peternakan udang berkelanjutan yang
ramah
Contoh kemasan produk udang yang
telah mendapat sertifikasi internasional.
lingkungan,
investasi
yang
panjang.
Hal
dapat
baik
untuk
ini
menjadi
jangka
disebabkan
kecenderungan konsumen Eropa khususnya konsumen Jerman untuk
memilih barang berkualitas tinggi dan juga ramah lingkungan.
2.4.3. Komunikasi
Kebanyakan orang Jerman ingin melakukan bisnis dan berinteraksi
dengan orang-orang yang mengetahui budaya Jerman. Pemahaman akan
kebiasaan lokal, budaya bisnis bahkan bahasa akan sangat membantu
memperlancar komunikasi dan hubungan bisnis jangka panjang. Hal ini
juga sangat penting mengingat banyak pengusaha Jerman cenderung
kurang bisa berbahasa Inggris dengan baik dan memiliki fanatisme
kebangsaan yang berlebihan.
Komunikasi pertama dengan calon kustomer baru sebaiknya dilakukan
melalui telpon kemudian E-Mail atau bisa juga sebaliknya. Tetapi
komunikasi hanya melalui Email untuk calon kutomer baru biasanya tidak
Market Brief : Udang –
Indonesian Trade Promotion Center
Page 22
cukup. Bahkan kalau memungkinkan sebaiknya lakukan pertemuan
langsung.
Market Brief : Udang –
Indonesian Trade Promotion Center
Page 23
3.
Peluang dan Strategi
3.1.
Peluang
Berdasarkan laporan Pusat Pengembangan Impor dari Negara-negara
Berkembang (CBI) di Belanda, konsumsi udang rata-rata di Jerman
mencapai 1,4 kg pertahun per kapita. Angka ini terlihat cukup stabil di
tahun 2006 hingga 2011, dengan sedikit fluktuasi di tahun 2008.
Statistik perdagangan Uni Eropa mencatat nilai impor udang Jerman
antara tahun 2008 hingga 2012 meningkat sebesar 2,39%, dengan total
impor dari negara-negara berkembang mengalami peningkatan yang
cukup signifikan.
Pada perdagangan tahun 2012,
Harga rata-rata udang dan
olahannya di Jerman tahun 2012
Vietnam
Thailand
Indonesia
China
Banglades
produk
HS
lebih
dibandingkan
HS 160521
HS 030617
Sumber : Eurostat (diolah)
dari
Indonesia dijual dengan harga €
8,64/kg,
0
2
4
6
8
10
Harga per kilogram (dalam Euro)
030617
tinggi
dengan
bila
produk
sejenis dari negara kompetitor
seperti
Thailand
Banglades
(€
(€
6,9/kg),
6,8/kg)
dan
Vietnam (€ 7,2/kg). Begitu pula
dengan produk olahan udang HS 160521 dari Indonesia yang dijual
dengan harga € 8,46/kg, masih lebih tinggi dibandingkan produk asal
Thailand (€ 7,8/kg), Banglades (€ 6,5/kg) dan Vietnam (€ 6,7/kg).
Market Brief : Udang –
Indonesian Trade Promotion Center
Page 24
3.2. Strategi
Agar sukses menembus pasar Jerman/Eropa untuk produk udang,
disarankan kepada pengusaha Indonesia melakukan langkah-langkah
strategi sebagai berikut:
(1) Memiliki sertifikasi internasional
Berikut beberapa jenis sertifikasi yang memiliki relevansi dengan
produk udang dan diakui di Uni Eropa termasuk Jerman. Pemilihan
jenis sertifikat tergantung dari permintaan kustomer.
Sertifikat
Keterangan
Sertifikat ASC diprakarsai oleh World Wild Fund (WWF) dan
IDH, menyangkut standar global tentang tanggung jawab
industri perikanan terhadap lingkungan.
Mulai tahun 2013 sertifikat ini wajib dimiliki bagi para produsen
aquakultur yang ingin memasarkan produknya ke Uni Eropa.
Website : http://www.asc-aqua.org
Persyaratan dari Global GAP sangat penting bagi produsen
yang ingin memasuki pasar Jerman. Global GAP adalah
lembaga yang mengatur standar tambahan yang dapat
meningkatkan daya saing produk dipasaran, dimulai dari
tingkat petani. Global GAP membawahi lima lembaga pemberi
sertifikasi sektor perikanan di Jerman.
Website : http://www.globalgap.org
Marine Stewardship Council (MSC) adalah lembaga pemberi
sertifikat yang sangat penting di Jerman, menyangkut perihal
usaha penangkapan ikan dan udang yang berkelanjutan.
Website : http://www.msc.org
International Food Standards (IFS) adalah peraturan
operasional internasional yang mengatur perihal kualitas dan
keamanan pangan.
Website :
http://www.ifs-certification.com/index.php/en/
Bioland adalah organisasi pertanian organik terbesar di
Jerman yang menangani urusan standarisasi, sertifikasi dan
fasilitas pemasaran berbagai produk organik di Jerman.
Website :
http://www.bioland.de/bioland/startseite.html
Market Brief : Udang –
Indonesian Trade Promotion Center
Page 25
Naturland adalah lembaga yang mengatur sertifikasi untuk
produk-produk organik yang dipasarkan di Jerman.
Website : http://www.naturland.de/homeo.html
Sumber : CBI
Sebagai catatan bahwa ada keinginan pengusaha supermarket di
Eropa akan memberlakukan sertifikasi ASC bagi semua produknya
mulai tahun 2015.
(2) Partisipasi pada pameran dagang
Sangat dianjurkan untuk berpartisipasi pada pameran yang berkaitan
dengan produk peralatan rumah tangga sebagai salah satu metode
yang paling efisien untuk melakukan pengujian penerimaan pasar,
memperoleh informasi pasar dan mencari mitra bisnis yang prospektif.
Mengunjungi atau berpartisipasi dalam salah satu pameran mungkin
tidak menghasilkan
apapun
secara
langsung,
terutama
ketika
berpartisipasi untuk pertama kalinya. Akan tetapi dapat menghasilkan
banyak kontak baru, yang dapat ditindaklanjuti untuk bisnis masa
depan. Efek belajarnya luar biasa: mengamati bagaimana pesaing
anda menampilkan diri, kualitas apa yang mereka pasarkan, persisnya
apa yang mereka suplai, dan lain-lain.
Setelah Anda berpartisipasi beberapa kali, mungkin ada beberapa
potensi kustomer akan melihat kehadiran anda sehingga dapat
menciptakan kepercayaan sebagai calon mitra yang dapat diandalkan.
Aktif mencari sponsor untuk mengikuti pameran di Jerman/Eropa, misalnya:
Swiss Import Promotion, SIPPO (Swiss), CBI (Belanda) atau kementerian
Market Brief : Udang –
Indonesian Trade Promotion Center
Page 26
yang terkait seperti: Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian
dan Kementerian UKM.
Berikut daftar pameran yang terakit dengan produk udang di Jerman:
Nama
Pameran
Fish
International
Anuga
Internationale
Grüne Woche
Berlin
Waktu
dan
tempat
Bremen
Yang dipamerkan
Produk-produk hasil
sektor industri
perikanan.
9 – 11
Februari
2014
Cologne Makanan, Minuman,
Unggas, Produk
5-9
Susu, Ikan, Produk
Oktober Makanan Beku,
2013
Produk Daging, dll.
Berlin
17-26
Januari
2014
Pangan, Minuman,
Produk Daging, Ikan,
Pertanian, Hewan,
Hortikultura, Mesin
Pertanian, memasak
peralatan, dll.
Keterangan
Website :
www.fishinternational.com
www.anuga.com
Pameran diadakan setiap
tahun.
www.gruenewoche.de
(3) Mengikuti pelatihan ekspor yang diselenggerakan oleh institusi di
Eropa, misalnya:
 GIZ (www.giz.org), Jerman
 CBI (www.cbi.nl) di Belanda.
(4) Memiliki Website perusahaan
Saat ini merupakan wajib setiap perusahaan untuk memiliki website
jika
ingin
melakukan
perdagangan
baik
lokal
apalagi
untuk
perdagangan international. Tujuannya terutama untuk menciptakan
image bahwa perusahaan anda memiliki kapasitas dan dapat
Market Brief : Udang –
Indonesian Trade Promotion Center
Page 27
dipercaya sebagai supplier yang handal. Isi sebuah website minimal
mencakup produk yang ditawarkan, kapasitas produksi, keunggulan
produk, daftar referensi, sertifikat, alamat kontak: Email, Telpon, Fax,
Skype, dan lain-lain.
3.3.
Etika Bisnis
Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu diperhatikan dalam
melakukan bisnis di Jerman:
 Disarankan agar karyawan yang melakukan korespondensi dengan
customer atau calon customer Jerman adalah yang dapat memahami
bisnis kultur orang Jerman dan lebih disukai kalau bisa berbahasa
Jerman.
 Cepat merespon email dan pertanyaan dari customer
 Berikan data secara jujur dan detail mengenai perusahaan dan produk
anda
 Tepat waktu: orang Jerman sangat menghargai ketepatan waktu dan
sering kali tidak dapat mentolerir keterlambatan yang tidak beralasan
atau tanpa pemberitahuan sebelumnya.
 Hadapi setiap kritikan atau pertanyaan yang detail tanpa harus
melakukan konfrontasi. Konfrontasi hanya akan dapat menimbulkan
kehilangan customer.
 Biasanya pengambilan keputusan dalam pembelian tidak berbelit-belit
jika produk yang ditawarkan memenuhi kriteria yang diinginkan oleh
customer. Seorang manager pembelian dapat mengambil keputusan
Market Brief : Udang –
Indonesian Trade Promotion Center
Page 28
secara langsung tanpa harus menunggu persetujuan pimpinan
perusahaan.
Market Brief : Udang –
Indonesian Trade Promotion Center
Page 29
4. INFORMASI PENTING
4.1.
No
1.
2.
3.
Perwakilan Jerman di Indonesia
Nama Perwakilan/Institusi
Alamat
Kedutan Besar Jerman,
Jakarta
Jln. Thamrin No.1, Jakarta 10310
Tel: (+62-21) 39855000
Fax: (+62-21) 390 1757
Email:
Internet
Persatuan Ekonomi
Indonesia-Jerman.
Ekonid
Kamar Dagang Jerman
Jln. KH Agus Salim 115, Menteng,
Jakarta 10310
Indonesia
Tel: 021 3154685
Fax : 021 3157088
PT. German Centre Indonesia
German Centre, Suite 4210
Jl. Kapt. Subijanto Dj.
BSD City
Tangerang 15321
Indonesia
German Center
Mr. Jochen Sautter
Phone : (+62)(21) 537-2994
Fax : (+62)(21) 537-2974
E-Mail: [email protected]
4.2.
No
1.
2.
Perwakilan Indonesia di Negara Jerman
Nama Lembaga/Institusi
Alamat
Indonesian Trade Promotion
Center (ITPC Hamburg)
Glockengiesserwall 17, 20095
Hamburg
Tel : +49 40 33313 280/1
Fax : +49 49 33313 282
Email : [email protected]
Internet : www.itpchamburg.de
Kedutaan Besar Republik
Indonesia – Berlin
Lehrter Str. 16-17, 10557 Berlin
Tel : +49 30 4780 70
Fax : +49 30 4473 7142
Internet : www.kbri-berlin.de
Market Brief : Udang –
Indonesian Trade Promotion Center
Page 30
3.
4.
Konsulat Jenderal Republik
Indonesia – Frankfurt
Zeppelinallee 23, 60325
Frankfurt am Main
Tel : 069 247 0980
Fax : 069 247 0984 0
Internet : www.kjriffmm.de
Konsulat Jenderal Republik
Indonesia – Hamburg
Bebelallee 15,
22299 Hamburg
Tel : +49 40 512 070
Fax : +49 40 511 7531
E-mail : [email protected]
Internet : www.kjrihamburg.de
4.3. Asosiasi Pengusaha Produk Udang di Negara Jerman
1. Bundesverband der deutschen Fischindustrie und des
Fischgroßhandels e.V.
Große Elbstraße 133
22767 Hamburg
Telefon: +49 / 40 / 38 18 11
Fax: +49 / 40 / 38 98 - 554
E-Mail: [email protected]
Internet: www.fischverband.de
2. Deutscher Seafood Verband e.V.
Bredowstrasse 21
22113 Hamburg
Deutschland
Telefon: +49 (0)4178 331
Telefax: +49 (0)4178 1417
E-Mail: [email protected]
3. Verband der Deutschen Binnenfischerei e.V. VDBI
Margaretenhof 5, 14774 Brandenburg
Telp. 03381 / 40 27 80
Fax: 03381 / 40 32 45
E-mail : [email protected]
Website : http://www.vdbi.de
Market Brief : Udang –
Indonesian Trade Promotion Center
Page 31
4.4. Daftar Importir Produk Udang di Negara Jerman
No.
1
Nama Perusahaan
Alamat
Ristic AG
Am Espen 15
90559 Oberferrieden
Bavaria, GERMANY
Telp. : +49 91 834 090
Keterangan
Sertifikasi :
HACCP, IFS,
Naturland,
Friends of
the Sea
Fax : +49 91 834 0949
E-mail : [email protected]
Website :
http://www.ristic.com
2
H.P. Klughardt GmbH
Trettaustrasse 22
21107 Hamburg,
GERMANY
Sertifikasi :
HACCP, IFS,
DE-HH00009-EG
Telp. +49 40 4111 0727
Fax +49 40 4111 0799
E-mail :
[email protected]
Website : www.puco.biz
3
INTERCONT
Grosshandels GmbH
Schleißheimer Str. 87
D-85748 Garching /
Munich / Germany
Phone +49 (0)89 / 329 20
24 or -25
Fax +49 (0)89 / 32 92 85
21
mail: [email protected]
4
Bernhard
Pahlke Fisch- u.
Garnelen-Import
GmbH

Adresse :
Benderstr. 68, 40625 Düss
eldorf

Telefon:
0211 287192
Market Brief : Udang –
Indonesian Trade Promotion Center
Page 32
5
Crustimex Seafood
Handelsgesellschaft
mbH
Market Brief : Udang –
Kappeler Straße 145a
22767 Hamburg
Tel: + 49 (0) 40-38 02 020
Fax: + 49 (0) 40-38 02 028000
Indonesian Trade Promotion Center
Page 33
Referensi
Eurostat (European Commission), http://epp.eurostat.ec.europa.eu
Center for the Promotion of Imports from developing countries (CBI),
Ministry of the Foreign Affairs of the Netherlands, http://www.cbi.eu
Export Helpdesk, http://exporthelp.europa.eu/thdapp/index_en.html
North Sea Regional Advisory Council, http://nsrac.org
Hervé Lucien-Brun, Aquaculture et Qualité, European Shrimp Market,
Analysis of the French case, Asia Pacific Aquaculture 2009
***
Market Brief : Udang –
Indonesian Trade Promotion Center
Page 34
Download