DAFTAR ISI DAFTAR ISI ................................................................................................................ 1 DAFTAR TABEL ....................................................................................................... 2 BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 3 1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 3 1.2 Tujuan ........................................................................................................... 3 BAB II METODOLOGI ............................................................................................. 4 2.1 Waktu dan Lokasi ........................................................................................ 4 2.2 Alat dan Bahan ............................................................................................. 4 2.3 Metode Kerja ................................................................................................ 4 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 5 3.1 Hasil ............................................................................................................... 5 3.2 Pembahasan ................................................................................................ 15 3.2.1 Kelompok Resin .................................................................................... 15 3.2.2 Kelompok Minyak Atsiri ...................................................................... 16 3.2.3 Kelompok Minyak Lemak, Pati, dan Buah-buahan .............................. 17 3.2.4 Kelompok Tumbuhan Obat dan Tanaman Hias .................................... 20 3.2.5 Kelompok Lainnya ................................................................................ 22 3.2.6 Kelompok Hasil Hewan ........................................................................ 23 3.2.7 Kelompok Hasil Hutan Kayu ................................................................ 24 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN................................................................... 28 4.1 Kesimpulan ................................................................................................. 28 4.2 Saran ............................................................................................................ 28 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 29 LAMPIRAN ............................................................................................................... 32 1 DAFTAR TABEL Tabel 3.1. Spesies Tanaman, Jenis dan Kegunaan Biomaterial Kelompok 3…….6 Tabel 3.2. Spesies Tanaman, Jenis dan Kegunaan Biomaterial Kelompok 4……11 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan kawasan hutan tropis terluas di dunia. Secara tradisional, hutan tropis dapat dilihat sebagai sumber daya yang penting dalam hal penyedia lahan maupun penyedia kayu, khususnya kayu gergajian (Baharuddin, 2009). Berdasrakan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.35/Menhut-II/2007, HHBK dapat dikelompokkan kedalam 9 kelompok antara lain, Kelompok Resin; Kelompok Minyak Atsiri; Kelompok Minyak Lemak, Pati, dan Buah-buahan; Kelompok Tannin, Bahan Pewarna dan Getah; Kelompok Tumbuhan Obat dan Tanaman Hias; Kelompok Palma dan Bambu; Kelompok Alkaloid; Kelompok Lainnya; serta Kelompok Hasil Hewan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) tergolong kedalam sumber daya alam yang keberadaannya sangat melimpah di Indonesia. Sebagai negara dengan hutan tropis yang luas, Indonesia tercatat memiliki 515 jenis mamalia, 511 jenis reptilia, 1.531 jenis burung, 270 jenis amphibi, 2.872 jenis invertebrata dan 38.000 jenis tumbuhan (Baharuddin, 2009). Beragamnya jenis tumbuhan di Indonesia, tercermin pula di kawasan Kampus ITB Jatinangor yang memiliki potensi tumbuhan yang cukup tinggi. Kampus Institut Teknologi Bandung yang berada di Jatinangor menyimpan banyak sumber daya alam baik hewan maupun tumbuhan yang terkonsentrasi di banyak titik seperti Hutan Campuran, Hutan Gmelina, Hutan Tegakan Mahoni dan lainnya. Beragamnya sumber daya alam terutama tumbuhan ini tentu mengindikasikan bahwa banyak terdapat Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang ada di lingkungan kampus ITB Jatinangor. Dikarenakan banyaknya biomaterial hutan berupa benda hayati nabati maupun hewani di lingkungan Kampus ITB Jatinangor yang belum diketahui, perlu dilakukan inventarisasi dan identifikasi serta pengelompokkan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) di lingkungan kampus ITB Jatinangor. 1.2 Tujuan Mengenali dan mengetahui jenis-jenis biomaterial hutan yang ada di lingkungan kampus ITB Jatinangor. 3 BAB II METODOLOGI 2.1 Waktu dan Lokasi Praktikum ke-1 Biomaterial Hutan dilaksanakan pada hari Senin, 29 Januari 2018 di Laboratorium Instruksional Labtek VA dan Hutan Campuran Kampus ITB Jatinangor pada pukul 09.00 s.d. 12.00 WIB. Gambar 2.1. Hutan Campuran Kampus ITB Jatinangor (Sumber: Google Maps, 2018) 2.2 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum I Biomaterial Hutan antara lain: 2.3 - Tally sheet - Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.35/Menhut-II/2007 - Kamera Metode Kerja Setiap kelompok diberikan lokasi pengamatan di sekitar Kampus ITB Jatinangor Kelompok/jenis biomaterial hutan diamati dan diidentifikasi Hasil pengamatan dicatat pada tally sheet Setiap jenis biomaterial yang teramati didokumentasikan (difoto) 4 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Tabel 3.1. Spesies Tanaman,Jenis dan Kegunaan Biomaterial Kelompok 3 No Jenis Ciri Visual 1 Ceiba pentandra Pohon, batang berduri, buah kering memecah, daun palmatus dan glabrous, susunan daun alternate, buah kapsul 2 Eucalyptus urophylla Pohon, Kulit batang mengelupas, daun driptip 3 Eucalyptus alba Pohon, Kulit batang mengelupas agak putih, daun lebih besar dari E. urophylla 4 Mangifera indica Pohon, getah hitam, buah edible, daun tunggal 5 Agathis dammara Pohon, batang berresin, cabang ritmik, daun broad-like Kelompok Biomaterial Kegunaan Gambar Buah kapuk sebagai bahan pembuatan Buah-buahan peralatan rumah tangga seperti bantal Minyak ekaliptus, kayu Minyak perkakas, Atsiri, Kayu bahan baku pulp dan kertas Minyak Atsiri Minyak ekaliptus Buah-buahan Buah mangga Resin Kopal 5 6 Gmelina arborea 7 Artocarpus heterophyllus Pohon, daun chordatus, buah drupa Pohon, buah majemuk/agregat, daun tunggal Habitus pohon, berbanir, daun majemuk, bentuk bundar, perbungaan berbentuk malai, buah berbentuk polong. Habitus pohon, daun majemuk, bunga berwarna merah muda, buah berbentuk bintang (penampang melintang) 8 Intsia bijuga 9 Averrhoa carambola 10 Parkia speciosa Pohon, batang berpuru, bunga kapitulum, buah legume Bauhinia purpurea Pohon, daun tunggal berlobus dalam, susunan alternate, perbungaan panikula rasemus tumbuh terminal, buah memecah memanjang. 11 Kayu Buah-buahan Kayu perkakas Buah nangka Kayu Kayu perkakas, konstruksi berat Buah-buahan Buah belimbing Buah-buahan Buah petai Tanaman hias Tanaman hias 6 Pohon, daun majemuk, batang silindris, buah kapsul Kayu, Obat, dan Bahan pewarna Citrus sp. Pohon, daun unifoliolatus aromatik, buah hesperidum Buah-buahan Buah jeruk 14 Khaya anthotheca Pohon, kulit batang lepas berkotak, slilindris, daun paripinatus, buah kapsul kering Kayu Kayu perkakas 15 Paspalum sp. Habitus herba, akar serabut, daun pita Lainnya Makanan ternak Oxalis barrelieri Habitus herbaperdu, batang silindris, bunga berbentuk terompet dengan kelopak putih, buah berbentuk seperti belimbing dengan taju 5, daun trifoliolatus Tanaman Obat Obat keracunan makanan Pinus merkusii Pohon, daun jarum, batang berlekah, memiliki strobilus Kayu, Resin, Minyak Atsiri, getah Kayu perkakas, gondoruke m, minyak terpentin 12 13 16 17 Swietenia macrophylla Kayu perkakas, pewarna tekstil Tidak ada foto 7 18 Antidesma bunius 19 Ageratum conyzoides 20 Tridax procumbens 21 Acacia mangium 22 Carica papaya 23 Mimosa pudica Habitus pohon, daun berseling, bentuk lansetlonjong, Perbungaan berbentuk bulir sempit atau tandan, buah drupe Habitus herba, daun ovate dengan tepi serratus tersusun berhadapan, bunga korimbus berwarna putihungu Habitus herba, daun ovatuslanset tersusun berhadapan, bunga pseudanthium, buah akhen Habitus pohon, daun tunggal dengan tepi rata, bunga spika berwarna putihkuning, buah tunggal kering memecah Habitus pohon, daun palmatilobus tersusun berselingan, batang tidak bercabang dan tidak berkayu, bunga berbentuk trumpet, bergetah putih, buah buni. Habitus perdu, daun digitatopinatus, bunga berbentuk seperti pompom berwarna merah muda dengan banyak petal. Kayu, Buahbuahan Buah buni, kayu perkakas Obat Antitoksik, pereda demam Obat Antiinflam asi Kayu Kayu perkakas Buah-buahan Obat Tidak ada foto Buah pepaya Obat hepatitis, reumatik, efek sedasi 8 24 Leucaena leucocephala 25 Eurema sp 26 27 28 29 Lebah/Apidae Collocalia linchi Belalang/ Orthoptera Kumbang/ Coleoptera Habitus perdupohon, daun bipinatus, ujung daun acute, bunga kapitulum berwarna putih, buah legum Sayap berwarna kuning, lebar sayap 35-45 mm, betina berukuran lebih besar dan berwarna lebih coklat dibanding jantan. Lebah dewasa berukuran 2-4 mm, sebagian menghasilkan madu Tubuh kecil (9 cm), warna hitam biru mengkilat, ekor bertakik, dagu abu-abu, perut putih mencolok Memiliki 2 pasang sayap, compound eyes lebar, kaki belakang memanjang untuk melompat Memiliki 2 pasang sayap, sayap depan mengeras, sayap belakang membrane, mandibula termodifikasi untuk mengunyah, ukuran dan bentuk compound Obat diabetes, cacingan Tidak ada foto Lainnya Agen penyerbuka n Tidak ada foto Hasil hewan, Lainnya Agen penyerbuka n, produksi madu Hasil hewan Sarang walet sebagai bahan pangan Lainnya Bahan pangan (pada spesies tertentu) Lainnya Agen peyerbukan Obat Tidak ada foto Tidak ada foto 9 eyes bervariasi Tabel 3.2. Spesies Tanaman, Jenis dan Kegunaan Biomaterial Kelompok 4 No 1. 2. 3. 4. Jenis Ciri Visual Carica papaya Daun mengait bertoreh, batang berbentuk silindris dengan kulit batang berwarna abuabu. Tipe daun tunggal, dan tulang daun menjari. Dalbergia latifolia Pohon, Daun majemuk, tipe daun bergelombang, buah polong berwarna coklat Muntingia calabura Perdu/pohon, Tipe Buah buni berukuran kecil berwarna merah, daun bundar telur lanset Khaya antotheca Daun tunggal, batang lurus berbentuk silindris dan tidak berbanir, kulit batang berwarna coklat tua setelah tua, buahnya berbentuk bulat telur berwarna cokelat. Kelompok Biomaterial Kegunaan Buah-buahan Bahan Makanan Hasil Hutan Kayu Kayunya dimanfaatk an untuk furniture berkelas tinggi Buahbuahan, Tanaman Obat Buahnya dapat digunakan sebagai bahan makanan, ekstrak daunnya dapat digunakan sebagai obat asam urat. Hasil Hutan Kayu kayunya digunakan sebagai bahan furniture Gambar 10 5. 6. 7. 8. Swietenia macrophylla Pohon, Daun majemuk dan tulangdaun menyirip, kulit batang berwarna cokelat kehitaman, dan beralur bersisik setalah tua, bunga majemuk Toona sinensis Pohon, kulit kayu berwarna cokelat keputihan dan memiliki aroma, bentuk daun elips, buahnya kapsul berbetuk oval berwarna cokelat tua. Lagerstroemi a speciosa Pohon, batang berwarna cokelat muda, daun tunggal, buahnya berbentuk bulat hingga memanjang. Gmelina arborea Pohon, batang berwarna coklat sampai keabuan, bunga berwarna kuning terang daun bebrebtuk jantung. Hasil Hutan Kayu, Tanaman Obat Membuat furniture, mengobati penyakit diabetes dan darah tinggi Hasil Hutan Kayu Membuat furniture , dan kayu perkakas Tanaman obat Bijinya digunakan sebagai obat darah tinggi, kulit kayu untuk pengobatan diare, daun digunakan untuk obat kencing batu. Hasil Hutan Kayu Kayu konstruksi, furniture, dan lainnya 11 9. 10. 11. 12. 13. Enterolobium cyclocarpum Pohon, Daun majemuk bipinatus, kulit batang kasar berwarna coklat kemerahan, buah polong, daun majemuk bipinatus. Dissosteira sp Tubuh berwarna hijau, dan memiliki warna beragam lainnya. Bidens pilosa Herba, Bunga berwarna putih quadrangular dan berambut, benangsari berwarna kuning, daun majemuk dengan pinggiran daun bergerigi. Tanaman Obat Musa paradisiaca Herba, Batang tidak berkayu, daun lebar, bunga berwarna kuning , dan buah berwarna kuning. Buah-Buahan Bahan makanan Antocarpus heterophyllus Getah berwarna putih, batang pohon, dan berstekstur kasar. Memiliki daun tunggal dan tulang daunnya menyirip. Buah-buahan Bahan makanan (sayur nangka, keripik nangka) Hasil Hutan Kayu Pulp, papan partikel, papan lapis, korek api, kayu bakar Kelompok hasil hewan dapat dijadikan sebagai bahan makanan Menurunka n panas, anti radang, melancarka n peredaran darah, menghentik an peredaran darah 12 14. 15. Bauhinia purpurea Daun majemuk ,bentuk daun bulat, yang menyerupai kupu-kupu Mangifera indica Pohon, batang kayu yang keras, Getah berwarna hitam, daun tunggal, memiliki bunga majemuk 16. Pohon dengan Casuarina model seperti junghuhniana cemara, berdaun seperti jarum. 17. Paraserianth es falcataria Pohon petaipetaian, daun menirip ganda Tanaman Obat Bunganya digunakan untuk obat anti diare, mengobati rematik, diare, dan tiroid. HHBK kelompok minyak, lemak, pati, dan buahbuahan. Buah dapat dimakan mentah atau dimasak; HHBK kelompok tannin, bahan perwarna dan getah, hasil hutan kayu Hasil Hutan Kayu Kulit kayu dan daunnya merupakan sumber pewarna coklat kekuningan yang digunakan untuk sutra; Kayu ini digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk konstruksi dalam ruangan, perabotan, pertukanga n kayu, lantai, kotak, peti dan bangunan perahu (sampan). 13 18 19 20 21 Leucaena leucacepola Lebah/Apida e Agathis damara Manihot esculenta Daun majemuk, Pohon petaipetaian, tulang daun menyirip ganda tubuh berwarna biru kehitaman, tetapi memiliki aneka ragam warna lainnya Pohon dengan batang lepas berkotak; daun memiliki urat daun sejajar. Herba dengan tangkai daun berwarna merah, daun menjari. Hasil Hutan Kayu Kayunya dapat dijadikan bahan konstruksi, membuat tiang Hasil Hewan Propolis lebah sebagai antioksidan , antikanker, detoksifika si, alat penyengat leah untuk reumatik Kelompok hasil hewan Kayu dapat dijadikan sebagai kayu gergajian, lantai parket, dan kertas. Propolis lebah sebagai anti oksidan, Hasil Hutan anti kanker, Kayu; HHBK detoksifika Kelompok si, alat Resin penyengat lebah sebagai obat untuk reumatik 14 Colocasia esculenta Daun lebar, ujung helaian daun meruncing, kelompok tanaman herba HHBK Kelompok Minyak Lemak, Pati, dan Buahbuahan; Ceiba pentandra Pohon, memiliki tulang daun menjari, buahnya berbentuk lonjong dan berwarna hijau Buah-buahan 24 Aleurites moluccana Batang berwarna keabuan, berdaun tunggal, berseling, berwarna hijau tua. daunberbentuk bulat lonjor 3.2 Pembahasan 3.2.1 Kelompok Resin 22 23 Buah-buahan Resin digunakan sebagai bahan industri dan obat; Kayu dijadikan konstruksi ringan, kayu tukang, peralatan rumah tangga, kayu lapis dan kayu pulp. Daun dapat dimasak sebagai sayuran; Akar berumbi, dapat dimasak sebagai sayuran dan keripik Buahnya umbi dapat digunakan sebagai sumber makanan Berdasarkan pengamatan di lapangan, setidaknya terdapat 2 spesies tanaman yang termasuk ke dalam kelompok resin, yaitu Agathis dammara dan Pinus merkusii. 1. Agathis dammara berukuran besar dan tinggi, kulit batang berwarna coklat kemerahan dan mengelupas. Pohon damar menghasilkan resin yang 15 dikeluarkan melalui batangnya. Resin yang keluar dan mengeras ini dinamakan kopal. Selain resin, kayu dari pohon ini dapat dijadikan sebagai bahan bangunan meskipun kualitasnya kurang kuat dan awet. 2. Pinus merkusii memiliki bentuk daun jarum dengan dua helai tiap seludang, bunganya berbentuk strobilus yang dibedakan betina dan jantan berdasarkan ukurannya. Pohon pinus atau pohon tusam menghasilkan resin yang dapat diolah menjadi gondorukem dan terpentin. Kedua hasil olahan tersebut dimanfaatkan sebagai bahan baku di berbagai industri seperti obat-obatan dan parfum. Menurut Darmawan, et. al. (2000), gondorukem digunakan untuk campuran batik tulis dan cetak, disamping dapat dimasak lagi untuk campuran bahan-bahan sabun, cat dan vernis. 3.2.2 Kelompok Minyak Atsiri Beberapa tanaman yang ditemukan dan termasuk ke dalam kelompok minyak atsiri antara lain Eucalyptus alba, Eucalyptus urophylla, dan Pinus merkusii. 1. Eucalyptus alba memiliki kulit batang yang mengelupas, bunga berwarna putih, dan menghasilkan minyak yang berasal dari daunnya. Minyak yang dihasilkan dapat digunakan untuk pengobatan herbal yang bermanfaat untuk mengobati rasa sesak di dada karena pilek atau asma. 2. Eucalyptus urophylla memiliki kulit batang yang mengelupas, bunga berwarna putih dan aromatik, daunnya driptip, dan menghasilkan minyak dari hasil penyulingan daun, ranting, dan kulit batang pohon. 3. Pinus merkusii memiliki bentuk daun jarum dengan dua helai tiap seludang, bunganya berbentuk strobilus yang dibedakan betina dan jantan berdasarkan ukurannya. Pohon pinus atau pohon tusam menghasilkan minyak terpentin yang digunakan sebagai pelarut. Selain itu, minyak terpentin digunakan untuk ramuan semir sepatu, logam dan kayu, sebagai bahan substitusi. Minyak terpentin yang merupakan salah satu jenis minyak atsiri yang berwarna bening sampai kuning muda, dapat diperoleh melalui penyulingan secara fraksinasi ekstrak tunggul kayu pinus (Darmawan et al., 2000). 16 3.2.3 Kelompok Minyak Lemak, Pati, dan Buah-buahan Beberapa tumbuhan yang dapat ditemukan di Hutan Campuran dapat dimanfaatkan terutama buahnya, seperti jenis-jenis berikut : 1. Ceiba Pentandra Kapuk randu (Ceiba pentandra) sudah menjadi usaha budi daya kapuk sejak ratusan tahun silam (Pratiwi, 2014). Buah kapuk memiliki serat yang tahan terhadap hama, ringan, anti air, dan mengapung sehingga banyak dimanfaatkan untuk bantal, kasur, dan jaket pelampung (Orwa et al, 2009). 2. Mangifera indica Pohon mangga (Mangifera indica) menghasilkan buah mangga yang tekstur dagingnya lembut, manis, bebas serat untuk varietas tinggi dan berserat pada bibit liar (Orwa et al, 2009). Buah mangga umum dikonsumsi langsung dan dijadikan bahan perasa sebagai sumber vitamin A dan C. 3. Artocarpus heterophyllus Nangka (Artocarpus heterophyllus) merupakan tipe buah majemuk dengan kulit luar berwarha hijau kekuningan (Elevitch dan Manner, 2006). Buah yang aromatik dan segar biasa dijadikan bahan makanan dan bahan perasa. 4. Averrhoa carambola Pohon belimbing (Averrhoa carambola) menghasilkan buah beri tidak memecah dan berdaging, kaya vitamin C dan provitamin A sehingga menyegarkan untuk dikonsumsi. Rasa buah diperkuat dengan mengupas tepi-tepi buah sehingga kandungan asam oksalatnya hilang (Orwa et al, 2009). 5. xParkia speciosa Petai (Parkia speciosa) termasuk dalam marga polong-polongan yang dimanfaatkan bijinya untuk makanan manusia (Sastrapradja dan Djajasukma, 1979). Biji petai mengandung senyawa golongan flavonoid dan terpenoid sebagai antiinflamasi dan antipiretik (Tanjaya et al, 2015). 6. Citrus sp Tanaman jeruk (Citrus sp) adalah tanaman tahunan yang sudah dibudidayakan di Indonesia dan menjadi salah satu komoditi buah-buahan 17 penting karena bernilai ekonomis tinggi (Rizal et al, 2011). Jeruk dimanfaatkan buahnya dalam berbagai olahan, baik segar maupun sebagai bahan olahan produk lainnya. 7. Antidesma bunius Pohon buni (A. bunius) menghasilkan buah buni yang dijadikan sebagai bahan makanan ataupun dimasak dengan bahan makanan lain seperti ikan (Orwa et al, 2009). Buah buni berbentuk bulat dengan bentuk seperti anggur namun lebih kecil. 8. Carica papaya Pepaya (C. papaya) memiliki buah yang berbentuk oval dan bertipe beripepo karena bijinya berada di rongga dalam buah. Pepaya menjadi sumber buah yang kaya akan provitamin A, karoten, vitamin C, vitamin B dan nutrisi lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh (Yogiraj et al, 2014). 9. Muntingia calabura Muntingia calabura atau kersen merupakan spesies tanaman yang termasuk kedalam suku Elaeocarpaceaedan bisa tumbuh hingga setinggi 7-12 m. Buah kersen termasuk kedalam buah-buahan yang dapat dikonsumsi (edible). Buah kersen selain dapat dikonsumsi secara langsung, dapat juga diolah menjadi bentuk pangan lain seperti selai. Di beberapa negara daun tanaman kersen juga dapat diolah menjadi minuman teh (Greenlandscape, 2012). Bunga tanaman kersen juga berguna sebagai obat alami untuk mengatasi sakit kepala, gejala flu dan keram perut. 10. Musa paradisiaca Musa paradisiaca memiliki bentuk hidup herba, batang tidak berkayu, daun lebar, bunga berwarna kuning, dan kulit buah berwarna kuning. Tanaman ini merupakan tanaman buah-buahan bernama pisang yang sering dimanfaatkan sebagai bahan makanan. 11. Manihot esculenta Singkong (Manihot esculenta) termasuk tumbuhan umbi yang termasuk kedalam family Euphorbiaceae, memiliki ciri-ciri : memiliki umbi akar berwarna putih atau kekuningan, tinggi tumbuhan 50-80 cm dengan diamerter 3-5 cm, sistem perakaran serabut yang terspesialisasi, permukaan batang berwarna coklat, didalamnya berwarna putih 18 kekuningan, daun tunggal, tulang daun menjari dengan permukaan daun rata. Tumbuhan ini dimanfaatkan sebagai bahan makanan yang sangat lazim diindonesia. Dalam 100 gram singkong, mengandung 160 kalori, sebagian besar terdiri dari sukrosa ( Bargumono et al, 2013 ). Singkong lebih rendah lemak dibandingkan sereal dan kacang-kacangan. Walaupun begitu, singkong memiliki kandungan protein yang tinggi dibandingkan ubi, kentang dan pisang ( Bargumono et al, 2013). Singkong kaya akan vitamin K yang memiliki peran dalam membangun masa tulang. Sehingga konsumsi singkong dapat menurunkan risiko osteoporosis( Bargumono et al, 2013). Selain itu, vitamin K akan melindungi dan berperan penting dalam pengobatan pasien Alzheimer dengan membatasi kerusakan saraf di otak. Umbi yang lezat ini merupakan sumber dari vitamin B kompleks dan kelompok vitamin seperti folates, thiamin, piridoksin (vitamin B-6), riboflavin, dan asam pantotenat ( Bargumono et al, 2013). Riboflavin berperan dalam pertumbuhan tubuh dan memproduksi sel darah merah untuk mengurangi anemia. Singkong juga dimanfaatkan sebagi bahan baku dari bioethanol, sumber energy terbarukan yang ramah lingkungan. 12. Colocasia esculenta Talas (Colocasia esculenta) merupakan tumbuhan umbi yang termasuk kedalam family Araceae. Tumbuhan ini memiliki ciri-ciri : herba dengan tinggi 0,4 – 1,5 m, daun 2-5 helai, tangkai bewarna hijau, bergaris hijau tua atau keunguan, pangkal batang berbentuk pelepah, daun berbentuk bulat telur dengan ujung meruncing, memiliki lapisan lilin dipermukaan daun sehingga mencegah terjadi pembasahan daun. Umbi talas dikonsumsi oleh manusia dan memiliki kandungan gizi yang tinggi. Talas mengandung banyak senyawa kimia yang dihasilkan dari metabolismesekunder seperti alkaloid, glikosida, saponin, minyak essensial, resin, gula dan asam-asam organik. 13. Aleurites molluccana Kemiri (Aleurites moluccana) termasuk kedalam family Euphorbiaceae. Tumbuhan ini memiliki ciri-ciri : tergolong pohon berukuran sedang dengan tajuk lebar yang dapat mencapai ketinggian hingga 20 m dan 19 diameter setinggi dada hingga 90 cm. Pada tempat terbuka, jenis ini umumnya hanya dapat mencapai ketinggian pohon 10–15 m (Krisnawati et al, 2011). Umumnya bentuk cabang pohon kemiri adalah berliku, tidak teratur, membentang lebar dan menggantung pada cabang bagian samping (Krisnawati et al, 2011). Pada lembah yang sempit, pohon kemiri biasanya memiliki sedikit percabangan dan tumbuh menjulang tinggi (Krisnawati et al, 2011). Kulit batangnya berwarna abu-abu coklat dan bertekstur agak halus dengan garis-garis vertikal yang indah (Krisnawati et al, 2011). Daunnya mudah dikenali dari bentuknya yang khas, umumnya terdiri dari 3–5 helai daun dari pangkal, berselang-seling dan pinggir daun bergelombang. Panjang satu helai daun sekitar 10–20 cm dengan dua kelenjar di bagian perpotongan antara pangkal dan tangkai yang mengeluarkan getah (Krisnawati et al, 2011). Bunga kemiri berwarna putih kehijauan, harum dan tersusun dalam sejumlah gugusan sepanjang 10–15 cm, dimana terdapat banyak bunga jantan kecil mengelilingi bunga betina (Krisnawati et al, 2011). Kulit biji kemiri umumnya kasar, hitam, keras dan berbentuk bulat panjang sekitar 2,5–3,5 cm (Elevitch dan Manner 2006). Hampir semua bagian dari pohon kemiri seperti daun, buah, kulit, kayu, akar, getah dan bunganya dapat dimanfaatkan, baik untuk obat-obatan tradisional, penerangan, bahan bangunan, bahan pewarna, bahan makanan, dekorasi maupun berbagai kegunaan lain (Heyne 1987) 3.2.4 Kelompok Tumbuhan Obat dan Tanaman Hias Di dalam Hutan Campuran terdapat beberapa jenis yang memiliki potensi menjadi obat dan adapula yang dijadikan sebagai tanaman hias mengingat sifatnya yang dekoratif. Beberapa jenis tersebut adalah sebagai berikut : 1. Bauhinia purpurea Tanaman kupu-kupu (Bauhinia purpurea) berhabitus perdu hingga pohon berukuran kecil hingga sedang dengan kerapatan tajuk sedang (Orwa et al, 2009). Perbungaan terdiri dari 6-10 bunga mundul di ujung panikula 20 berwarna merah muda hingga ungu. B. purupurea mudah ditemukan di tepi jalan atau di taman kota karena fungsina sebagai pohon hias, penahan debu, dan peneduh. Selain itu dalam dunia kesehatan, tanaman ini digunakan sebagai pengompres bengkak dan memar, serta memecahkan ulserasi dan bisul. Dekomposisi bagian-bagian tanamannya diambil sebagai obat demam, antidiare, dan antidisentri. 2. Swietenia macrophylla Tanaman mahoni (Swietenia macrphylla) telah digunakan di berbagai negara terutama di Asia untuk obat sebagai antimikroba, anti-inflamasi, efek antiosidan dan antidiabetes (Nursakinah, 2017). Di indonesia, biji mahoni digunakan sebagai obat tradisional untuk pengobatan diabetes, hipertensi, dan hipermalaria. 3. Oxalis barrelieri Calincing (Oxalis barrelieri) merupakan tumbuhan herba yang hidup liar dan dikenal sebagai gulma di wilayah agrikultur. Secara tradisional, tumbuhan ini digunakan sebagai obat diare dengan cara direbus di negara Kamerun (Tagne et al, 2015). Beberapa penelitian melaporkan potensi tumbuhan ini sebagai antihiperglikemik, mempercepat penyembuh luka serta antidiabetes di Malaysia (Enock et al, 2006 dalam Silaen, 2016). 4. Ageratum conyzoides Tanaman babandotan (Ageratum conyzoides) merupakan tanaman herba tahunan yang tumbuh liar di daerah tropis dan subtropis. Daun dan akar tanaman diketahui mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tannin saponin, glikosida jantung dan senyawa lain yang memiliki aktivitas farmakologi. Tanaman ini memiliki manfaat dalam pengobatan seperti demam, diare, disentri, antiinflamasi, insektisida, analgesic, antimikroba, serta antikanker (Singh et al, 2012). 5. Tridax procumbens Tanaman T. procumbens merupakan tanaman herba dengan tinggi 12-24 cm, daun tunggal dan bunga bertipe bunga tabung dan bunga pita (Mundada dan Shivhare, 2010). Bunganya diketahui mengandung luteolin, glukoteolin, quercetin dan isoquercetin yang memiliki aktivitas 21 farmakologis seperti antiinflamasi, penyembuh luka, antidiabetes, dan antimikroba baik bakteri gram positif maupun gram negatif. 6. Mimosa pudica Tanaman putri malu (M. pudica) merupakan tanaman herba-perdu yang tumbuh liar di tempat terbuka yang dipercaya mempunyai efek menenangkan. Menurut penelitian yang dilakukan Haq (2009), ekstrak putri malu terbukti mampu memberikan efek sedative pada mencit. Efek sedatif ini diperlukan untuk mengatasi masalah insomnia sehingga obat ini mampu mempercepat induksi tidur dan memperlama waktu tidur. 7. Leucaena leucocephala Lamtoro (L. leucocephala) merupakan tanaman perdu-pohon dengan tinggi 5-15 m, daun bipinatus dan bunga berbentuk kapitulum.mengandung tanin yang dapat dikunalan untuk mengontrol nematode gastrointestinal. Selain itu tanaman ini mengandung triterpenoid yang bermanfaat sebagai obat cacing (Widiyati, 2006). 8. Lagerstroemia speciosa Lagerstroemia speciosa memiliki bentuk hidup pohon, batang berwarna coklat muda, berdaun tunggal, buahnya berbentuk bulat hingga memanjang. Selain itu, biji dari tanaman ini digunakan sebagai obat darah tinggi, kulit kayu digunakan untuk pengobatan diare, daun digunakan untuk obat kencing batu (Dalimartha, 2003). 9. Bidens pilosa Bidens pilosa memiliki bentuk hidup herba, bunga berwarna putih quadrangular dan berambut, benang sari berwarna kuning, dan daun majemuk dengan pinggiran daun bergerigi. Tanaman ini sering dimanfaatkan sebagai tanaman obat yang berkhasiat untuk menurunkan panas, anti radang, melancarkan peredaran darah, dan menghentikan peredaran darah. 10. Leucaena leuocephala Tanaman lamtoro (L. leucocephala) merupakan tanaman perdu yang banyak mengandung alkaloid, saponin, floavonoid, tannin, protein lemak, kalsium, fosfor, besi, asam amino, leukanol. Flavonoid pada lamtoro 22 dapat digunakan sebagai antioksidan untuk mencegah radikal bebas penyebab penyakit kronik dalam tubuh (Sulistyowati, 2007). 3.2.5 Kelompok Lainnya Paspalum sp. berasal dari famili Poaceae. Jenis rumput ini berasal dari rumput liar, berakar serabut, daun pita serta memiliki tinggi sekitar 40-60 cm. Paspalum sering digunakan sebagai hijauan makanan ternak terutama bagi kerbau, sapi, kuda dan kambing. 3.2.6 Kelompok Hasil Hewan Kelompok ini mencangkup hasil hutan yang tidak termasuk kedalam 8 kelompok lainnya. Dalam observasi dilapangan , terdapat 4 jenis makhluk hidup yang ditemui termasuk dalam kelompok ini, meliputi : 1. Belalang merupakan salah satu kelompok serangga dari ordo Orthoptera, memiliki ciri-ciri : memiliki antenna yang lebih pendek dari tubuhnya, tubuh beruas, memiliki sayap yang terlipat, mengeluarkan suara yang dihasilkan oleh gesekan antara femur belakang dengan sayap dan abdomennya, atau kepakan sayapnya saat terbang. Hewan ini memakan tumbuhan, dan beberapa spesies memakan hewan lainnya. Beberapa jenis belalang dapat bermanfaat sebagai sumber makanan karena mengandung protein (Asthami, Estiasih dan Maligan, 2016) 2. Kupu-kupu merupakan salah satu kelompok serangga dari ordo Lepidoptera, memiliki ciri-ciri : memiliki sayap dengan warna dan corak yang beragam , mengalami metamorphosis sempurna, diurnal, hinggap di bunga dan mengambil nectar bunga dengan mulut yang berbentuk seperti belalai. Hewan ini sangat berperan dalam proses penyerbukan bunga. 3. Kumbang merupakan salah satu kelompok serangga dari ordo Coleoptera, dengan ciri-ciri: memiliki dua pasang sayap , sayap terluar mengeras dan menyelubungi sayap di dalamnya, tubuh berbuku, kaki depan dan belakang memiliki gerigi dan keras, kepala berukuran kecil dan membungkuk dengan sepasang antenna / tanduk. Hewan ini juga berperan dalam proses penyerbukan bunga. 23 4. Lebah (Apidae) salah satu kelompok serangga dari ordo Hymenoptera, dengan ciri- ciri : tubuh beruas dan biasanya bercorak hitam-kuning, hidup berkelompok dengan pemimpin berupa ratu lebah, mendapatkan makanan dengan cara mengambil nectar bunga. Biasanya memiliki sengat di ujung ekornya, sarangnya dibangun dari propolis (perekat dari getah pohon) dan malam yang diproduksi oleh kelenjar tubuh lebah betina yang masih muda. Kelompok hewan ini sangat berperan dalam proses penyerbukan bunga, dan hasil dari makanan lebah yang dimanfaatkan oleh manusia berupa madu, hasil hutan bukan kayu yang memiliki nilai guna yang tinggi. 5. Wallet linci (Collocalia licnhi) merupakan salah satu spesies dari ordo Apopidae, memiliki ciri-ciri : warna bulu hitam biru mengkilat, tubuh berukuran kecil (9 cm) , ekor sedikit bertakik, dagu abu-abu, perut putih mencolok, jarang sekali bertengger, menukik untuk minum di sungai atau danau, makanan berupa serangga kecil, sarang berbentuk cawan dari lumut, ruput, atau tumbuhan, pada dekat mulut gua, penyebarannya meliputi sumatera, jawa, dan timor (SBC, 2009). Sarang dari wallet linchi dapat dikonsumsi oleh manusia dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi (Soehartono dan Mardiastuti 2003). Harga sarang walet linci berkisar antara 1- 3 juta rupiah per kilogram (Budiman 2002). 6. Dissosteira sp. merupakan kelompok hewan yang memiliki ciri-ciri tubuh berwarna hijau dan ragam warna lainnya. Kelompok hasil hewan ini dapat dijadikan sebagai bahan makanan bagi sebagian orang, biasanya disajikan setelah melalui proses penggorengan. 3.2.7 Kelompok Hasil Hutan Kayu Jenis-jenis pohon yang merupakan penghasil kayu di Hutan Campuran sebagai berikut : 1. Euclyptus urophylla Tanaman Ampupu (E. urophylla) meruakan tanaman berhabitus pohon dan termasuk fast growing species. Di beberapa negara kayu ampupu digunakan sebagai bahan baku serat utama industri pulp dan kertas 24 (Nasdy, 2013). Kayu ini memiliki kadar selulosa lebih besar dibanding kayu mangium, dengan kadar lignin, zat ekstraktif, dan abu yang lebih rendah (Ragauskan, 2009). 2. Gmelina arborea Tanaman Jati putih (Gmelina arborea) merupakan tanaman berhabitus pohon dengan batang lurus. Kayu memiliki stabilitas dimensional yang baik dan daya tahan alaminya hingga 15 tahun (Orwa et al, 2009). Kegunaan kayu ini meliputi pembuatan furnitur, stok inti kayu lapis, tambang, alat peraga, korek api dan kayu untuk konstruksi ringan. 3. Intsia bijuga Merbau (Intsia bijuga) merupakan tanaman berhabitu pohon yang tingginya 35-50 m. Tanaman ini banyak tersebar di Asia Tenggara dan Australia. Kayu merbau digunakan untuk konstruksi berat seperti pembuatan jembatan, tiang penyangga daya, bantalan rel, pembuatan kapal, pos rumah balok dan furnitur Barang-barang lain yang terbuat dari kayu merbau adalah tongkat, mangkuk makanan, kano dan ukiran (Orwa et al, 2009). 4. Swietenia macrophylla Tanaman mahoni (Swietenia macrophylla) merupakan pohon besar dengan tinggi hingga 30-40 m. kayu mahoni memiliki nilai ekonomi tinggi di pasar internasional. Kayu ini digunakan sebagai interior, perkakas, furniture, kayu lapis, dan konstruksi berat (Orwa et al, 2009). 5. Khaya anthotheca Tanaman mahoni Uganda (K. anthotheca) adalah pohon semi-decidous dengan tinggi mencapai 60. Kayu mahoni Uganda dapat digunakan sebagai kayu bakar, bahan arang, dan kayu perkakas (Orwa et al, 2009). Kayu ini tahan terhadap pelapukan oleh jamur. 6. Pinus merkusii Tanaman tusam (Pinus merkusii) adalah tanaman berkayu, bercabang horizontal, kulit batang retak-retak, daun majemuk danberbentuk jarum. Hasil kayu pinus digunakan untuk kayu pertukangan, pulp dan kertas 25 (Sallata, 2013). Pengusahaan hutan Pinus merkusii telah berdampak besar dari segi ekonomi, social, maupun ekologi. 7. Antidesma bunius Tanaman buni (A. bunius) merupakan suatu jenis tanaman yang dibudidaya di Indonesia secara luas. Kayunya berwarna kemerahan dan kurang kuat. Kayu ini dimanfaatkan sebagai bahan baku pulp dan ornamen (Orwa et al, 2009). 8. Acacia mangium Tanaman akasia (Acacia mangium) termasuk ke dalam salah satu tanaman yang cepat tumbuh. Kayunya biasa digunakan untuk konstruksi, bahan pembuatan kapal, furniture, pembuatan cabinet dan veneer (Orwa et al, 2009). 9. Dalbergia latifolia Dalbergia latifolia atau dalam bahasa Indonesia biasa disebut dengan nama sonokeling merupakan salah satu spesies tanaman dari suku Fabaceae dan termasuk kedalam kelompok hasil hutan kayu. Sonokeling mampu untuk tumbuh hingga mencapai 20-40 m dengan keliling batang mecapai 1,5-2 m (World Agroforestry Centre, 2009). Di Indonesia, secara umum pemanfaatan sonokeling biasanya digunakan sebagai kayu perkakas. Kualitas kayu yang baik, memiliki warna yang khas dan juga kuat menjadikan kayu sonokeling sebagai salah satu kayu yang memiliki harga jual tinggi. Selain digunakan sebagai kayu perkakas, sonokeling juga biasa digunakan sebagai bahan baku pembuatan alat musik, furniture, kayu lapis dan peralatan rumah tangga yang lain (World Agroforestry Centre, 2009). 10. Toona sinensis Toona sinensi atau surian/suren termasuk kedalam suku Meliaceae. Surian merupakan jenis pohon yang menggugurkan daun seperti jati untuk mengurangi penguapan. Surian mampu tumbuh hingga mencapai tinggi sekitar 40 m dan diameter batang bisa mencapai 150 cm (Hidayat, 2010). Pohon surian memiliki batang berwarna abu-abu hingga cokelat tua dan daunnya merupakan daun majemuk yang umumnya terdiri dari 8-20 26 pasang daun (Hidayat, 2010). Kayu surian umumnya digunakan sebagai kayu perkakas atau kayu untuk konstruksi bangunan. Penelitian terbaru di China menunjukkan bahwa daun muda dari tanaman surian dapat digunakan sebagai bahan baku obat pembunuh sel-sel kanker (Hidayat, 2010) 11. Enterolobium cyclocarpum Enterolobium cyclocarpum memiliki bentuk hidup pohon, daun majemuk bipinatus, kulit batang kasar dan berwarna coklat kemerahan, dan buah berupa polong. Batang tanaman ini dimanfaatkan sebagai hasil hutan kayu untuk pulp, papan partikel, papan lapis, korek api, dan kayu bakar. 12. Paraserianthes falcataria Tanaman sengon (P. falcataria) memiliki habitus pohon dengan tinggi mencapai 40 m, kanopi berbentuk seperti kubah atau payung. Kayu sengon dapat digunakan untuk berbagai keperluan bahan konstruksi ringan, bahan kemasan ringan, korek api, sepatu kayu, alat musik dan mainan. Kayu juga dapat digunakan sebagai bahan baku triplex, kayu lapis, pulp dan kertas (Krisnawati et al, 2011). 3.2.8 Kelompok Tannin, Bahan Pewarna, dan Getah Di dalam Hutan Campuran ditemukan tanaman yang memiliki kandungan tannin, bahan pewarna, dan getah. Tanaman mangga (Mangifera indica) memiliki habitus pohon dengan tinggi hingga 20 m dengan daun hijau gelap dan tajuk berbentuk seperti payung (Orwa et al, 2009). Kulit batangnya digunakan sebagai sumber tannin yang fungsinya untuk pewarna coklat kekuningan pada kain sutera. 27 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarakan pengamatan yang dilakukan di Hutan Campuran Kampus ITB Jatinangor setidaknya ditemukan 53 jenis tanaman yang termasuk kedalam beberapa kelompok biomaterial dan di dominasi oleh Kelompok Hasil Hutan Kayu dan Buah-buahan. 4.2 Saran Sebaiknya sebelum praktikum dimulai, ada penjelasan materi yang lebih dalam dan detail mengenai pengelompokkan biomaterial hutan agar tidak bingung ketika sudah berada di lapangan dikarenakan berdasarkan data Permenhut yang diberikan, informasi yang didapatkan tidak terlalu banyak dan terlalu umum. 28 DAFTAR PUSTAKA Asthami, N., Estiasih, T. dan Maligan, J. M. 2016. Mie Instan Belalang Kayu (Melanoplus cinereus): Kajian Pustaka. Jurnal Pangan dan Agroindustri 4(1): 238- 244 Bargumono, H. M. dan Wongsowijaya, Suyadi. 2013. 9 Umbi Utama Sebagai Pangan Alternatif Nasional. Yogyakarta : Leutika prio Budiman.2002.Menetaskan Telur Walet dengan Induk Walet,Induk Sriti dan Mesin Tetas.Penebar Swadaya.Jakarta Dalimartha, S. 2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid II. Truvus Agriwidya. Jakarta. Darmawan, S., E. Yusnita, dan N. Hadjib. 2000. Sari Hasil Penelitian Tusam (Pinus merkusii Jungh. et de Vriese). Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan dan Perkebunan. Bogor. Hlm. 33-35. Elevitch, C R dan Harley I M. 2006. Artocarpus heterophyllus (jackfruit). Diakses di www.traditionaltree.org pada Jumat, 2 Februari 2018. _______________________. 2006. Traditional tree initiative: species profiles for Pacific Islands agroforestry. http://www.agroforestry.net/tti/ Aleurites-kukui.pdf [8 Desember 2010]. Haq, A S. 2009. Pengaruh Ekstrak Herba Putri Malu (Mimosa pudica Linn.) terhadap Efek Sedasi pada Mencit Balb/c. Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro. Heyne, K. 1987 Tumbuhan Berguna Indonesia. Terjemahan dari De Nuttige Planten van Indonesia, 1950. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Jakarta, Indonesia. Hidayat, Yayat. 2010. Surian (Toona sinensis Roem): Ditinjau dari Aspek Ekologi, Variasi Genetik, Silvikultur dan Pemuliaan Pohon. Bandung: UNPAD Press. Krisnawati, H., Varis, E., Kallio, M. dan Kanninen, M. 2011 Paraserienthes falcataria (L.) Nielsen: ekologi, silvikultur dan produktivitas. CIFOR, Bogor, Indonesia. ___________________________________________. 2011. Aleurites moluccana (L.) Wild : Ekologi, Silvikultur, dan Produktivitas. Bogor : CIFOR. Mundada, S., dan Ruchi S. 2010. Pharmacology of Trydax procumbens a Weed : Review. International Journal of PharmTech Research, 2(2) : 1391-1394. Nasdy, A W. 2013. Kualitas Kayu Ampupu (Eucalyptus urophylla S.T. Blake) berbagai umur tanam sebagai Bahan Baku Pulp dan Kertas. Departemen Hasil Hutan, Institut Pertanian Bogor. 29 Nursakinah, N. 2017. Uji Efektivitas Antidiabetes Fraksi Etil Asetat Daun Mahoni (Swietenia macrophylla King) terhadap Tikus Jantan yang Diinduksi Glukosa. Program Studi Farmasi, Unversitas Muhammadiyah Purwokerto. Orwa C, A Mutua, Kindt R , Jamnadass R, S Anthony. 2009 Agroforestree Database:a tree reference and selection guide version 4.0 (http://www.worldagroforestry.org/sites/treedbs/treedatabases.asp) Pratiwi, R H. 2014. Potensi Kapuk Randu (Ceiba Pentadra Gaertn.) dalam Penyediaan Obat Herbal. Pendidikan Biologi, Universitas Indraprasta PGRI. Ragauskas. 2009. ShortReview: The Chemistry and Pulping of Acacia. Diakses di http://www.ipst.gatech.edu/faculty/ragauskas_art/technical_reviews/ac acia.pdf pada 16 November 2012) Rizal, M., Bachrian P, dan Retno W. 2011. Budidaya Jeruk Bebas Penyakit. Diakses di http://kaltim.litbang.pertanian.go.id/ind/pdf/leaflet/jeruk.pdf pada Jumat, 2 Februari 2018. Sallata, M K. 2013. Pinus (Pinus merkusii Jugh et de Vriese) dan Keberadaannya di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Info Teknis EBONI 10(2) : 8598. Sastrapradja, S., dan E. Djajasukma. 1979. Keanekaragaman Contoh Petai (Parkia speciosa) dari Padang (Sumatra Barat). Berita Biologi. 2(5): 87-90. SBC.2009. Collocalia limchi. [online] http://bio.undip.ac.id/sbw/sp_daftar_indo.htm. Diakses tanggal 2 Februari 2018 Silaen, A. 2016. Aktivitas Vegetasi Oxalis barrelieri L. di Wilayah Gama Giri Mandiri, Desa Mangunan, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, dan Kajian Biodiversitasnya sebagai Antibakteri terhadap Escherichia coli ATCC 35218. Program studi Farmasi, Universitas Gadjah Mada. Singh S.Brojendro, W. Radhapiyari Devi, Marina A, W. Indira Devi, N. Swapana, Chingakham B Singh. 2012. Ethnobotany , Phytochemistry, and Pharmacology of Ageratum conyzoides Linn ( Asteraceae). J Medic Plants Res. Vol 7(8) : 371- 385. Soehartono, Tony, Ani Mardiastuti.2003.Pelaksanaan Konvensi CITES di. Indonesia.Jakarta: Japan International Cooperation Agency. Sudomo, A., Hani, A., dan Suhaendah, E. 2007. Pertumbuhan Semai Gmelina dengan Pemberian Mikoriza, Pupuk Organik diperkaya dari Cuka Kayu. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan. Balai Penelitian Ciamis. Vol. 1 No. 2. 30 Sulistyowati, E. 2007. Uji Aktivitas Antioksidan Biji Lamtoro (Leucaena Leucocephala (Lamk) De Wit) Secara In-Vitro. FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta. Tagne, M. A. F., Kamgang R., Noubissi, P. A., & Oyono, J. L. E., 2015, Activity of Oxalis barrelieri aqueous extract on rat secretory diarrhea and intestine transit, Journal Applied Pharmaceutical Science (5)1, 058-062. Tanjaya, A., Indri K dan Sri W. 2015. Uji Aktivitas Antiinflamasi danAntipiretik Ekstrak Etanol Biji Petai (Parkia speciosa Hassk) pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar. Program studi Farmasi, Universitas Tanjungpura Pontianak. Widiyati, E. 2006. Penentuan adanya senyawa triterpenoid dan uji aktivitas biologis pada beberapa spesies tanaman obat tradisional masyarakat pedesaan Bengkulu. GRADIEN, 2(1), 116-122. www.greenlandscape.in/site/mmbase/attachments/330638/Muntingia_calabura.pd f www.worldagroforestry.org/treedb/AFTPDFS/Dalbergia_latifolia.PDF Yogiraj, V., Pradeep K G, Chetan S C, Anju G, dan Bhudapendra V. 2014 Carica papaya Linn ; An Overview. International Journal of Herbal Medicine, 2(5): 01-08. 31 LAMPIRAN Daftar Jenis dan Kelompok Biomaterial di Kampus ITB Jatinangor No Jenis Kelompok Biomaterial Lokasi 1 Acacia mangium Tannin 2 Agathis damara Resin 3 Ageratum conyzoides Tumbuhan obat 4 5 Alocasia spp. Alpinia galanga 6 Alpinia zerumbet 7 Alstonia scholaris Althernanthena brasiliensis Tanaman Hias Tumbuhan obat Tumbuhan Obat dan Tanaman Hias Getah Hutan campuran HTI Percobaan Toona sinensis dan Gmelina arborea , Depan GKU 2 , Sekitar GSG Sekitar TPS dan GSG Sekitar Lab Kayu Depan GKU 2 8 Tanaman hias 13 Artocarpus heterophyllus Averrhoa carambola Tumbuhan Obat dan Tanaman Hias Buah-buahan Buah - buahan dan Tumbuhan Obat Buah - buahan dan Tumbuhan Obat Buah-buahan 14 Bamboosa sp. Bambo 15 Bambusa bambusa Palma dan Bambu 16 Bauhinia purpurea Tumbuhan obat 17 Belalang Hasil Hewan 18 Bidens pilosa Bougainvillea spectabillis Caladium bicolor Tumbuhan obat Tumbuhan Obat dan Tanaman Hias Tumbuhan Obat dan 9 Anthurium plowmanii 10 Antidesma bunius 11 Artocarpus altilis 12 19 20 Sekitar GSG Depan GKU 2 Tepi jalan GKU 1 dan GKU 2 Sekitar GSG Hutan campuran Sekitar Rektorat dan GSG Sekitar Rektorat dan GSG Hutan campuran HTI Percobaan Gmelina arborea Sekitar TPS HTI Percobaan Toona sinesis dan Hutan Campuran Seluruh lingkungan bervegetasi di Kampus Depan GKU 2 Sekitar Rektorat Depan GKU 1 32 Tanaman Hias 21 Caliandra callothyrus Pati HTI Percobaan Gmelina arborea 22 Canarium album Tumbuhan Obat dan Tanaman Hias Sekitar Rektorat 23 Carica papaya Buah- buahan 24 Ceiba pentandra Buah-buahan 25 Citrus sp. Buah-buahan 26 Cocos nucifera Buah - buahan 27 Collocalia linchi Hasil hewan 28 Cupressus sempervirens Tumbuhan Obat dan Tanaman Hias 29 Cyperus sp. Lainnya 30 Delonix regia 31 Erythrina crista-galli 33 34 35 36 Erythrina poeppigiana Eucalyptus alba Eucalyptus urophylla Eurema hecabe Eurema sp. 37 Ficus viren 38 Ficus benjamina 39 Ficus lyrata 40 Filicium decipiens 41 Gmelina arborea 32 Tumbuhan Obat dan Tanaman Hias Tumbuhan Obat dan Tanaman Hias Tumbuhan Obat dan Tanaman Hias Minyak Atsiri Minyak Atsiri Hasil hewan Lainnya Kelompok Minyak Lemak, Pati dan Buah-buahan Tumbuhan Obat dan Tanaman Hias Tumbuhan Obat dan Tanaman Hias Tumbuhan Obat dan Tanaman Hias Tumbuhan Obat Seluruh lingkungan bervegetasi di Kampus Hutan campuran Hutan campuran dan Sekitar Rektorat Sekitar Lab Kayu Seluruh lingkungan kampus Sekitar GSG dan Rektorat HTI Percobaan Gmelina arborea dan Toona sinensis Sekitar GSG dan Rektorat Sekitar GSG dan Rektorat Sekitar GSG dan Rektorat Hutan campuran Hutan campuran Hutan Campuran Hutan campuran Sekitar GSG dan Rektorat Depan GKU 2 Sekitar GSG dan Rektorat Sekitar GSG dan Rektorat HTI Percobaan Gmelina arborea , Hutan Campuran, Depan GKU 2 33 42 Gryllus sp. 43 Heliconia costrata 44 Hymenocallis littoralis 45 Imperata cylindrica 46 Intsia bijuga Obat - obatan 47 Ipomoea obscura Tanaman hias 48 Ipomoea sp. Tumbuhan obat 49 50 Jaccaranda mimosifolia Kumbang /Coleoptera Hasil hewan Tumbuhan Obat dan Tanaman Hias Tumbuhan Obat dan Tanaman Hias Tumbuhan Obat dan Tanaman Hias Tannin Depan GKU 2 Sekitar GSG dan Rektorat Sekitar GSG dan Rektorat Sekitar GSG dan Rektorat Hutan campuran dan Depan GKU 2 Depan GKU 1 HTI Percobaan Toona Sinesis dan Gmelina arborea , Tepi jalan GKU 1 dan GKU 2 Lainnya Hutan Campuran 51 Kupu-kupu Hasil Hewan Seluruh lingkungan bervegetasi di Kampus 52 Lantana montevidensis Tumbuhan Obat dan Tanaman Hias Sekitar Rektorat Hasil Hewan Seluruh lingkungan bervegetasi di Kampus Tumbuhan Obat Hutan Campuran Palma Sekitar Rektorat Hutan campuran, Depan GKU 2, Sekitar GSG 53 Lebah 55 Leucaena leucocephala Livistona chinensis 56 Mangifera indica 57 Manilkara zapota 58 Melia azedarach 59 60 Mimosa pudica Musa acuminata Minyak Lemak, Pati dan Buah-buahan Bahan Pewarna dan Tumbuhan obat Obat - obatan Buah - buahan 61 Musa paradisiaca Buah- buahan 62 Nypa fruticans Lainnya 54 Buah-buahan Sekitar Rektorat HTI Percobaan dan Depan GKU 2 Hutan Campuran Depan GKU 2 HTI Percobaan , Hutan campuran, Depan GKU 1 Depan GKU 2 34 63 64 65 66 Oxalis barrelieri Paku-pakuan Parkia speciosa Paspalum sp. 67 Philodendron sp. 68 Pinus merkusii 69 Platycladus orientalis 70 Plumeria accuminata 71 Polyalthia longifolia 72 Polypodium sp. 73 Psidium guajava 74 Pteris multifida 75 Pynonotus goiavier Hasil Hewan 76 Rhoeo discolor 77 Rosa centifolia 78 79 Roystenia regia Salacca zalacca 80 Sansevierra 81 Spathodea campanulata 82 Strelitzia reginae Tanaman hias Tumbuhan Obat dan Tanaman Hias Palma Buah- buahan Tumbuhan Obat dan Tanaman Hias Tumbuhan Obat dan Tanaman Hias Tumbuhan Obat dan Tanaman Hias Bahan Pewarna dan Tumbuhan obat Tanaman hias Tumbuhan Obat dan Tanaman Hias Tumbuhan Obat dan Tanaman Hias 84 Swietenia macrophylla Syzigium oleana 85 Syzygium myrtifolium 86 Tabebuia argentea 83 Tumbuhan Obat Tanaman hias Buah-buahan Lainnya Tumbuhan Obat dan Tanaman Hias Resin dan Minyak Atsiri Tumbuhan Obat dan Tanaman Hias Tanaman hias Tumbuhan Obat dan Tanaman Hias Tumbuhan Obat dan Tanaman Hias Buah - buahan Tumbuhan Obat dan Tanaman Hias Hutan campuran Depan GKU 1 Hutan campuran Hutan Campuran Sekitar GSG dan Rektorat HTI Percobaan dan Hutan campuran Sekitar GSG dan Rektorat Depan GKU 2 Sekitar GSG dan Rektorat Sekitar GSG dan Rektorat Depan GKU 2 Sekitar GSG dan Rektorat HTI Percobaan Toona sinensis dan Gmelina arborea , Depan GKU 2 , Sekitar GSG Depan GKU 1 Sekitar Rektorat Sekitar Rektorat Depan GKU 2 Depan GKU 1 dan Sekitar Rektorat Depan GKU 1 dan Sekitar Rektorat Sekitar GSG dan Rektorat Hutan campuran dan Depan GKU 2 Sekitar Rektorat Sekitar Rektorat Sekitar Rektorat 35 87 Terminalia catappa 88 Thunbergia alata Tannin dan Minyak Lemak Tumbuhan Obat dan Tanaman Hias 89 Toona sinensis Bahan Pewarna 90 Toona sureni Tradescantia spathacea Tumbuhan obat Tumbuhan Obat dan Tanaman Hias 91 92 Tridax procumbens Tumbuhan Obat 93 Veitchia merillii Palma Depan GKU 2 Sekitar TPS HTI Percobaan Toona sinensis dan Depan GKU 2 Depan GKU 2 Sekitar Rektorat Hutan Campuran, sekitar TPS, dan Depan GKU 2 HTI Percobaan Toona sinensis 36