Uploaded by User7267

IDENTIFIKASI BIOMATERIAL HUTAN DI LINGKUNGAN KAMPUS ITB JATINANGOR

advertisement
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................................ 1
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 3
1.1
Latar Belakang ............................................................................................. 3
1.2
Tujuan ........................................................................................................... 3
BAB II METODOLOGI ............................................................................................. 4
2.1
Waktu dan Lokasi ........................................................................................ 4
2.2
Alat dan Bahan ............................................................................................. 4
2.3
Metode Kerja ................................................................................................ 4
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 5
3.1
Hasil ............................................................................................................... 5
3.2
Pembahasan ................................................................................................ 15
3.2.1
Kelompok Resin .................................................................................... 15
3.2.2
Kelompok Minyak Atsiri ...................................................................... 16
3.2.3
Kelompok Minyak Lemak, Pati, dan Buah-buahan .............................. 17
3.2.4
Kelompok Tumbuhan Obat dan Tanaman Hias .................................... 20
3.2.5
Kelompok Lainnya ................................................................................ 22
3.2.6
Kelompok Hasil Hewan ........................................................................ 23
3.2.7
Kelompok Hasil Hutan Kayu ................................................................ 24
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN................................................................... 28
4.1
Kesimpulan ................................................................................................. 28
4.2
Saran ............................................................................................................ 28
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 29
LAMPIRAN ............................................................................................................... 32
1
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Spesies Tanaman, Jenis dan Kegunaan Biomaterial Kelompok 3…….6
Tabel 3.2. Spesies Tanaman, Jenis dan Kegunaan Biomaterial Kelompok
4……11
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara dengan kawasan hutan tropis
terluas di dunia. Secara tradisional, hutan tropis dapat dilihat sebagai sumber daya
yang penting dalam hal penyedia lahan maupun penyedia kayu, khususnya kayu
gergajian (Baharuddin, 2009). Berdasrakan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor
P.35/Menhut-II/2007, HHBK dapat dikelompokkan kedalam 9 kelompok antara
lain, Kelompok Resin; Kelompok Minyak Atsiri; Kelompok Minyak Lemak, Pati,
dan Buah-buahan; Kelompok Tannin, Bahan Pewarna dan Getah; Kelompok
Tumbuhan Obat dan Tanaman Hias; Kelompok Palma dan Bambu; Kelompok
Alkaloid; Kelompok Lainnya; serta Kelompok Hasil Hewan
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) tergolong kedalam sumber daya alam
yang keberadaannya sangat melimpah di Indonesia. Sebagai negara dengan hutan
tropis yang luas, Indonesia tercatat memiliki 515 jenis mamalia, 511 jenis reptilia,
1.531 jenis burung, 270 jenis amphibi, 2.872 jenis invertebrata dan 38.000 jenis
tumbuhan (Baharuddin, 2009). Beragamnya jenis tumbuhan di Indonesia,
tercermin pula di kawasan Kampus ITB Jatinangor yang memiliki potensi
tumbuhan yang cukup tinggi.
Kampus Institut Teknologi Bandung yang berada di Jatinangor
menyimpan banyak sumber daya alam baik hewan maupun tumbuhan yang
terkonsentrasi di banyak titik seperti Hutan Campuran, Hutan Gmelina, Hutan
Tegakan Mahoni dan lainnya. Beragamnya sumber daya alam terutama tumbuhan
ini tentu mengindikasikan bahwa banyak terdapat Hasil Hutan Bukan Kayu
(HHBK) yang ada di lingkungan kampus ITB Jatinangor. Dikarenakan banyaknya
biomaterial hutan berupa benda hayati nabati maupun hewani di lingkungan
Kampus ITB Jatinangor yang belum diketahui, perlu dilakukan inventarisasi dan
identifikasi serta pengelompokkan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) di
lingkungan kampus ITB Jatinangor.
1.2
Tujuan
Mengenali dan mengetahui jenis-jenis biomaterial hutan yang ada di
lingkungan kampus ITB Jatinangor.
3
BAB II
METODOLOGI
2.1
Waktu dan Lokasi
Praktikum ke-1 Biomaterial Hutan dilaksanakan pada hari Senin, 29
Januari 2018 di Laboratorium Instruksional Labtek VA dan Hutan Campuran
Kampus ITB Jatinangor pada pukul 09.00 s.d. 12.00 WIB.
Gambar 2.1. Hutan Campuran Kampus ITB Jatinangor
(Sumber: Google Maps, 2018)
2.2
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum I Biomaterial Hutan
antara lain:
2.3
-
Tally sheet
-
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.35/Menhut-II/2007
-
Kamera
Metode Kerja
Setiap kelompok
diberikan lokasi
pengamatan di sekitar
Kampus ITB
Jatinangor
Kelompok/jenis
biomaterial hutan
diamati dan
diidentifikasi
Hasil pengamatan
dicatat pada tally sheet
Setiap jenis biomaterial
yang teramati
didokumentasikan
(difoto)
4
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
Hasil
Tabel 3.1. Spesies Tanaman,Jenis dan Kegunaan Biomaterial Kelompok 3
No
Jenis
Ciri Visual
1
Ceiba
pentandra
Pohon, batang
berduri, buah
kering memecah,
daun palmatus
dan glabrous,
susunan daun
alternate, buah
kapsul
2
Eucalyptus
urophylla
Pohon, Kulit
batang
mengelupas, daun
driptip
3
Eucalyptus
alba
Pohon, Kulit
batang
mengelupas agak
putih, daun lebih
besar dari E.
urophylla
4
Mangifera
indica
Pohon, getah
hitam, buah
edible, daun
tunggal
5
Agathis
dammara
Pohon, batang
berresin, cabang
ritmik, daun
broad-like
Kelompok
Biomaterial
Kegunaan
Gambar
Buah
kapuk
sebagai
bahan
pembuatan
Buah-buahan
peralatan
rumah
tangga
seperti
bantal
Minyak
ekaliptus,
kayu
Minyak
perkakas,
Atsiri, Kayu
bahan baku
pulp dan
kertas
Minyak
Atsiri
Minyak
ekaliptus
Buah-buahan
Buah
mangga
Resin
Kopal
5
6
Gmelina
arborea
7
Artocarpus
heterophyllus
Pohon, daun
chordatus, buah
drupa
Pohon, buah
majemuk/agregat,
daun tunggal
Habitus pohon,
berbanir, daun
majemuk, bentuk
bundar,
perbungaan
berbentuk malai,
buah berbentuk
polong.
Habitus pohon,
daun majemuk,
bunga berwarna
merah muda,
buah berbentuk
bintang
(penampang
melintang)
8
Intsia bijuga
9
Averrhoa
carambola
10
Parkia
speciosa
Pohon, batang
berpuru, bunga
kapitulum, buah
legume
Bauhinia
purpurea
Pohon, daun
tunggal berlobus
dalam, susunan
alternate,
perbungaan
panikula rasemus
tumbuh terminal,
buah memecah
memanjang.
11
Kayu
Buah-buahan
Kayu
perkakas
Buah
nangka
Kayu
Kayu
perkakas,
konstruksi
berat
Buah-buahan
Buah
belimbing
Buah-buahan Buah petai
Tanaman
hias
Tanaman
hias
6
Pohon, daun
majemuk, batang
silindris, buah
kapsul
Kayu, Obat,
dan Bahan
pewarna
Citrus sp.
Pohon, daun
unifoliolatus
aromatik, buah
hesperidum
Buah-buahan Buah jeruk
14
Khaya
anthotheca
Pohon, kulit
batang lepas
berkotak,
slilindris, daun
paripinatus, buah
kapsul kering
Kayu
Kayu
perkakas
15
Paspalum sp.
Habitus herba,
akar serabut, daun
pita
Lainnya
Makanan
ternak
Oxalis
barrelieri
Habitus herbaperdu, batang
silindris, bunga
berbentuk
terompet dengan
kelopak putih,
buah berbentuk
seperti belimbing
dengan taju 5,
daun trifoliolatus
Tanaman
Obat
Obat
keracunan
makanan
Pinus
merkusii
Pohon, daun
jarum, batang
berlekah,
memiliki strobilus
Kayu, Resin,
Minyak
Atsiri, getah
Kayu
perkakas,
gondoruke
m, minyak
terpentin
12
13
16
17
Swietenia
macrophylla
Kayu
perkakas,
pewarna
tekstil
Tidak ada foto
7
18
Antidesma
bunius
19
Ageratum
conyzoides
20
Tridax
procumbens
21
Acacia
mangium
22
Carica
papaya
23
Mimosa
pudica
Habitus pohon,
daun berseling,
bentuk lansetlonjong,
Perbungaan
berbentuk bulir
sempit atau
tandan, buah
drupe
Habitus herba,
daun ovate
dengan tepi
serratus tersusun
berhadapan,
bunga korimbus
berwarna putihungu
Habitus herba,
daun ovatuslanset tersusun
berhadapan,
bunga
pseudanthium,
buah akhen
Habitus pohon,
daun tunggal
dengan tepi rata,
bunga spika
berwarna putihkuning, buah
tunggal kering
memecah
Habitus pohon,
daun palmatilobus
tersusun
berselingan,
batang tidak
bercabang dan
tidak berkayu,
bunga berbentuk
trumpet, bergetah
putih, buah buni.
Habitus perdu,
daun
digitatopinatus,
bunga berbentuk
seperti pompom
berwarna merah
muda dengan
banyak petal.
Kayu, Buahbuahan
Buah buni,
kayu
perkakas
Obat
Antitoksik,
pereda
demam
Obat
Antiinflam
asi
Kayu
Kayu
perkakas
Buah-buahan
Obat
Tidak ada foto
Buah
pepaya
Obat
hepatitis,
reumatik,
efek sedasi
8
24
Leucaena
leucocephala
25
Eurema sp
26
27
28
29
Lebah/Apidae
Collocalia
linchi
Belalang/
Orthoptera
Kumbang/
Coleoptera
Habitus perdupohon, daun
bipinatus, ujung
daun acute, bunga
kapitulum
berwarna putih,
buah legum
Sayap berwarna
kuning, lebar
sayap 35-45 mm,
betina berukuran
lebih besar dan
berwarna lebih
coklat dibanding
jantan.
Lebah dewasa
berukuran 2-4
mm, sebagian
menghasilkan
madu
Tubuh kecil (9
cm), warna hitam
biru mengkilat,
ekor bertakik,
dagu abu-abu,
perut putih
mencolok
Memiliki 2
pasang sayap,
compound eyes
lebar, kaki
belakang
memanjang untuk
melompat
Memiliki 2
pasang sayap,
sayap depan
mengeras, sayap
belakang
membrane,
mandibula
termodifikasi
untuk
mengunyah,
ukuran dan
bentuk compound
Obat
diabetes,
cacingan
Tidak ada foto
Lainnya
Agen
penyerbuka
n
Tidak ada foto
Hasil hewan,
Lainnya
Agen
penyerbuka
n, produksi
madu
Hasil hewan
Sarang
walet
sebagai
bahan
pangan
Lainnya
Bahan
pangan
(pada
spesies
tertentu)
Lainnya
Agen
peyerbukan
Obat
Tidak ada foto
Tidak ada foto
9
eyes bervariasi
Tabel 3.2. Spesies Tanaman, Jenis dan Kegunaan Biomaterial Kelompok 4
No
1.
2.
3.
4.
Jenis
Ciri Visual
Carica
papaya
Daun mengait
bertoreh, batang
berbentuk
silindris dengan
kulit batang
berwarna abuabu. Tipe daun
tunggal, dan
tulang daun
menjari.
Dalbergia
latifolia
Pohon, Daun
majemuk, tipe
daun
bergelombang,
buah polong
berwarna coklat
Muntingia
calabura
Perdu/pohon,
Tipe Buah buni
berukuran kecil
berwarna merah,
daun bundar telur
lanset
Khaya
antotheca
Daun tunggal,
batang lurus
berbentuk
silindris dan tidak
berbanir, kulit
batang berwarna
coklat tua setelah
tua, buahnya
berbentuk bulat
telur berwarna
cokelat.
Kelompok
Biomaterial
Kegunaan
Buah-buahan
Bahan
Makanan
Hasil Hutan
Kayu
Kayunya
dimanfaatk
an untuk
furniture
berkelas
tinggi
Buahbuahan,
Tanaman
Obat
Buahnya
dapat
digunakan
sebagai
bahan
makanan,
ekstrak
daunnya
dapat
digunakan
sebagai
obat asam
urat.
Hasil Hutan
Kayu
kayunya
digunakan
sebagai
bahan
furniture
Gambar
10
5.
6.
7.
8.
Swietenia
macrophylla
Pohon, Daun
majemuk dan
tulangdaun
menyirip, kulit
batang berwarna
cokelat
kehitaman, dan
beralur bersisik
setalah tua,
bunga majemuk
Toona
sinensis
Pohon, kulit kayu
berwarna cokelat
keputihan dan
memiliki aroma,
bentuk daun
elips, buahnya
kapsul berbetuk
oval berwarna
cokelat tua.
Lagerstroemi
a speciosa
Pohon, batang
berwarna cokelat
muda, daun
tunggal, buahnya
berbentuk bulat
hingga
memanjang.
Gmelina
arborea
Pohon, batang
berwarna coklat
sampai keabuan,
bunga berwarna
kuning terang
daun bebrebtuk
jantung.
Hasil Hutan
Kayu,
Tanaman
Obat
Membuat
furniture,
mengobati
penyakit
diabetes
dan darah
tinggi
Hasil Hutan
Kayu
Membuat
furniture ,
dan kayu
perkakas
Tanaman
obat
Bijinya
digunakan
sebagai
obat darah
tinggi, kulit
kayu untuk
pengobatan
diare, daun
digunakan
untuk obat
kencing
batu.
Hasil Hutan
Kayu
Kayu
konstruksi,
furniture,
dan lainnya
11
9.
10.
11.
12.
13.
Enterolobium
cyclocarpum
Pohon, Daun
majemuk
bipinatus, kulit
batang kasar
berwarna coklat
kemerahan, buah
polong, daun
majemuk
bipinatus.
Dissosteira
sp
Tubuh berwarna
hijau, dan
memiliki warna
beragam lainnya.
Bidens pilosa
Herba, Bunga
berwarna putih
quadrangular dan
berambut,
benangsari
berwarna kuning,
daun majemuk
dengan pinggiran
daun bergerigi.
Tanaman
Obat
Musa
paradisiaca
Herba, Batang
tidak berkayu,
daun lebar, bunga
berwarna kuning
, dan buah
berwarna kuning.
Buah-Buahan
Bahan
makanan
Antocarpus
heterophyllus
Getah berwarna
putih, batang
pohon, dan
berstekstur kasar.
Memiliki daun
tunggal dan
tulang daunnya
menyirip.
Buah-buahan
Bahan
makanan
(sayur
nangka,
keripik
nangka)
Hasil Hutan
Kayu
Pulp, papan
partikel,
papan
lapis, korek
api, kayu
bakar
Kelompok
hasil hewan
dapat
dijadikan
sebagai
bahan
makanan
Menurunka
n panas,
anti radang,
melancarka
n peredaran
darah,
menghentik
an
peredaran
darah
12
14.
15.
Bauhinia
purpurea
Daun majemuk
,bentuk daun
bulat, yang
menyerupai
kupu-kupu
Mangifera
indica
Pohon, batang
kayu yang keras,
Getah berwarna
hitam, daun
tunggal, memiliki
bunga majemuk
16.
Pohon dengan
Casuarina
model seperti
junghuhniana cemara, berdaun
seperti jarum.
17.
Paraserianth
es falcataria
Pohon petaipetaian, daun
menirip ganda
Tanaman
Obat
Bunganya
digunakan
untuk obat
anti diare,
mengobati
rematik,
diare, dan
tiroid.
HHBK
kelompok
minyak,
lemak, pati,
dan buahbuahan.
Buah dapat
dimakan
mentah
atau
dimasak;
HHBK
kelompok
tannin, bahan
perwarna dan
getah, hasil
hutan kayu
Hasil Hutan
Kayu
Kulit kayu
dan
daunnya
merupakan
sumber
pewarna
coklat
kekuningan
yang
digunakan
untuk
sutra;
Kayu ini
digunakan
untuk
berbagai
keperluan,
termasuk
konstruksi
dalam
ruangan,
perabotan,
pertukanga
n kayu,
lantai,
kotak, peti
dan
bangunan
perahu
(sampan).
13
18
19
20
21
Leucaena
leucacepola
Lebah/Apida
e
Agathis
damara
Manihot
esculenta
Daun majemuk,
Pohon petaipetaian, tulang
daun menyirip
ganda
tubuh berwarna
biru kehitaman,
tetapi memiliki
aneka ragam
warna lainnya
Pohon dengan
batang lepas
berkotak; daun
memiliki urat
daun sejajar.
Herba dengan
tangkai daun
berwarna merah,
daun menjari.
Hasil Hutan
Kayu
Kayunya
dapat
dijadikan
bahan
konstruksi,
membuat
tiang
Hasil Hewan
Propolis
lebah
sebagai
antioksidan
,
antikanker,
detoksifika
si, alat
penyengat
leah untuk
reumatik
Kelompok
hasil hewan
Kayu dapat
dijadikan
sebagai
kayu
gergajian,
lantai
parket, dan
kertas.
Propolis
lebah
sebagai
anti
oksidan,
Hasil Hutan
anti kanker,
Kayu; HHBK
detoksifika
Kelompok
si, alat
Resin
penyengat
lebah
sebagai
obat untuk
reumatik
14
Colocasia
esculenta
Daun lebar,
ujung helaian
daun meruncing,
kelompok
tanaman herba
HHBK
Kelompok
Minyak
Lemak, Pati,
dan Buahbuahan;
Ceiba
pentandra
Pohon, memiliki
tulang daun
menjari, buahnya
berbentuk
lonjong dan
berwarna hijau
Buah-buahan
24
Aleurites
moluccana
Batang berwarna
keabuan, berdaun
tunggal,
berseling,
berwarna hijau
tua.
daunberbentuk
bulat lonjor
3.2
Pembahasan
3.2.1
Kelompok Resin
22
23
Buah-buahan
Resin
digunakan
sebagai
bahan
industri
dan obat;
Kayu
dijadikan
konstruksi
ringan,
kayu
tukang,
peralatan
rumah
tangga,
kayu lapis
dan kayu
pulp.
Daun dapat
dimasak
sebagai
sayuran;
Akar
berumbi,
dapat
dimasak
sebagai
sayuran
dan keripik
Buahnya
umbi dapat
digunakan
sebagai
sumber
makanan
Berdasarkan pengamatan di lapangan, setidaknya terdapat 2 spesies
tanaman yang termasuk ke dalam kelompok resin, yaitu Agathis dammara dan
Pinus merkusii.
1. Agathis dammara berukuran besar dan tinggi, kulit batang berwarna coklat
kemerahan dan mengelupas. Pohon damar menghasilkan resin yang
15
dikeluarkan melalui batangnya. Resin yang keluar dan mengeras ini
dinamakan kopal. Selain resin, kayu dari pohon ini dapat dijadikan sebagai
bahan bangunan meskipun kualitasnya kurang kuat dan awet.
2. Pinus merkusii memiliki bentuk daun jarum dengan dua helai tiap
seludang, bunganya berbentuk strobilus yang dibedakan betina dan jantan
berdasarkan ukurannya. Pohon pinus atau pohon tusam menghasilkan
resin yang dapat diolah menjadi gondorukem dan terpentin. Kedua hasil
olahan tersebut dimanfaatkan sebagai bahan baku di berbagai industri
seperti obat-obatan dan parfum. Menurut Darmawan, et. al. (2000),
gondorukem digunakan untuk campuran batik tulis dan cetak, disamping
dapat dimasak lagi untuk campuran bahan-bahan sabun, cat dan vernis.
3.2.2
Kelompok Minyak Atsiri
Beberapa tanaman yang ditemukan dan termasuk ke dalam kelompok
minyak atsiri antara lain Eucalyptus alba, Eucalyptus urophylla, dan Pinus
merkusii.
1. Eucalyptus alba memiliki kulit batang yang mengelupas, bunga berwarna
putih, dan menghasilkan minyak yang berasal dari daunnya. Minyak yang
dihasilkan dapat digunakan untuk pengobatan herbal yang bermanfaat
untuk mengobati rasa sesak di dada karena pilek atau asma.
2. Eucalyptus urophylla memiliki kulit batang yang mengelupas, bunga
berwarna putih dan aromatik, daunnya driptip, dan menghasilkan minyak
dari hasil penyulingan daun, ranting, dan kulit batang pohon.
3. Pinus merkusii memiliki bentuk daun jarum dengan dua helai tiap
seludang, bunganya berbentuk strobilus yang dibedakan betina dan jantan
berdasarkan ukurannya. Pohon pinus atau pohon tusam menghasilkan
minyak terpentin yang digunakan sebagai pelarut. Selain itu, minyak
terpentin digunakan untuk ramuan semir sepatu, logam dan kayu, sebagai
bahan substitusi. Minyak terpentin yang merupakan salah satu jenis
minyak atsiri yang berwarna bening sampai kuning muda, dapat diperoleh
melalui penyulingan secara fraksinasi ekstrak tunggul kayu pinus
(Darmawan et al., 2000).
16
3.2.3
Kelompok Minyak Lemak, Pati, dan Buah-buahan
Beberapa tumbuhan yang dapat ditemukan di Hutan Campuran dapat
dimanfaatkan terutama buahnya, seperti jenis-jenis berikut :
1. Ceiba Pentandra
Kapuk randu (Ceiba pentandra) sudah menjadi usaha budi daya kapuk
sejak ratusan tahun silam (Pratiwi, 2014). Buah kapuk memiliki serat yang
tahan terhadap hama, ringan, anti air, dan mengapung sehingga banyak
dimanfaatkan untuk bantal, kasur, dan jaket pelampung (Orwa et al, 2009).
2. Mangifera indica
Pohon mangga (Mangifera indica)
menghasilkan buah mangga yang
tekstur dagingnya lembut, manis, bebas serat untuk varietas tinggi dan
berserat pada bibit liar (Orwa et al, 2009). Buah mangga umum
dikonsumsi langsung dan dijadikan bahan perasa sebagai sumber vitamin
A dan C.
3. Artocarpus heterophyllus
Nangka (Artocarpus heterophyllus) merupakan tipe buah majemuk dengan
kulit luar berwarha hijau kekuningan (Elevitch dan Manner, 2006). Buah
yang aromatik dan segar biasa dijadikan bahan makanan dan bahan perasa.
4. Averrhoa carambola
Pohon belimbing (Averrhoa carambola) menghasilkan buah beri tidak
memecah dan berdaging, kaya vitamin C dan provitamin A sehingga
menyegarkan untuk dikonsumsi. Rasa buah diperkuat dengan mengupas
tepi-tepi buah sehingga kandungan asam oksalatnya hilang (Orwa et al,
2009).
5. xParkia speciosa
Petai (Parkia speciosa) termasuk dalam marga polong-polongan yang
dimanfaatkan bijinya untuk makanan manusia (Sastrapradja dan
Djajasukma, 1979). Biji petai mengandung senyawa golongan flavonoid
dan terpenoid sebagai antiinflamasi dan antipiretik (Tanjaya et al, 2015).
6. Citrus sp
Tanaman jeruk (Citrus sp) adalah tanaman tahunan yang sudah
dibudidayakan di Indonesia dan menjadi salah satu komoditi buah-buahan
17
penting karena bernilai ekonomis tinggi (Rizal et al, 2011). Jeruk
dimanfaatkan buahnya dalam berbagai olahan, baik segar maupun sebagai
bahan olahan produk lainnya.
7. Antidesma bunius
Pohon buni (A. bunius) menghasilkan buah buni yang dijadikan sebagai
bahan makanan ataupun dimasak dengan bahan makanan lain seperti ikan
(Orwa et al, 2009). Buah buni berbentuk bulat dengan bentuk seperti
anggur namun lebih kecil.
8. Carica papaya
Pepaya (C. papaya) memiliki buah yang berbentuk oval dan bertipe beripepo karena bijinya berada di rongga dalam buah. Pepaya menjadi sumber
buah yang kaya akan provitamin A, karoten, vitamin C, vitamin B dan
nutrisi lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh (Yogiraj et al, 2014).
9. Muntingia calabura
Muntingia calabura atau kersen merupakan spesies tanaman yang
termasuk kedalam suku Elaeocarpaceaedan bisa tumbuh hingga setinggi
7-12 m. Buah kersen termasuk kedalam buah-buahan yang dapat
dikonsumsi (edible). Buah kersen selain dapat dikonsumsi secara
langsung, dapat juga diolah menjadi bentuk pangan lain seperti selai. Di
beberapa negara daun tanaman kersen juga dapat diolah menjadi minuman
teh (Greenlandscape, 2012). Bunga tanaman kersen juga berguna sebagai
obat alami untuk mengatasi sakit kepala, gejala flu dan keram perut.
10. Musa paradisiaca
Musa paradisiaca memiliki bentuk hidup herba, batang tidak berkayu,
daun lebar, bunga berwarna kuning, dan kulit buah berwarna kuning.
Tanaman ini merupakan tanaman buah-buahan bernama pisang yang
sering dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
11. Manihot esculenta
Singkong (Manihot esculenta) termasuk tumbuhan umbi yang termasuk
kedalam family Euphorbiaceae, memiliki ciri-ciri : memiliki umbi akar
berwarna putih atau kekuningan, tinggi tumbuhan 50-80 cm dengan
diamerter 3-5 cm, sistem perakaran serabut yang terspesialisasi,
permukaan
batang
berwarna
coklat,
didalamnya
berwarna
putih
18
kekuningan, daun tunggal, tulang daun menjari dengan permukaan daun
rata. Tumbuhan ini dimanfaatkan sebagai bahan makanan yang sangat
lazim diindonesia. Dalam 100 gram singkong, mengandung 160 kalori,
sebagian besar terdiri dari sukrosa ( Bargumono et al, 2013 ). Singkong
lebih rendah lemak dibandingkan sereal dan kacang-kacangan. Walaupun
begitu, singkong memiliki kandungan protein yang tinggi dibandingkan
ubi, kentang dan pisang ( Bargumono et al, 2013). Singkong kaya akan
vitamin K yang memiliki peran dalam membangun masa tulang. Sehingga
konsumsi singkong dapat menurunkan risiko osteoporosis( Bargumono et
al, 2013). Selain itu, vitamin K akan melindungi dan berperan penting
dalam pengobatan pasien Alzheimer dengan membatasi kerusakan saraf di
otak. Umbi yang lezat ini merupakan sumber dari vitamin B kompleks dan
kelompok vitamin seperti folates, thiamin, piridoksin (vitamin B-6),
riboflavin, dan asam pantotenat ( Bargumono et al, 2013). Riboflavin
berperan dalam pertumbuhan tubuh dan memproduksi sel darah merah
untuk mengurangi anemia. Singkong juga dimanfaatkan sebagi bahan
baku dari bioethanol, sumber energy terbarukan yang ramah lingkungan.
12. Colocasia esculenta
Talas (Colocasia esculenta) merupakan tumbuhan umbi yang termasuk
kedalam family Araceae. Tumbuhan ini memiliki ciri-ciri : herba dengan
tinggi 0,4 – 1,5 m, daun 2-5 helai, tangkai bewarna hijau, bergaris hijau
tua atau keunguan, pangkal batang berbentuk pelepah, daun berbentuk
bulat telur dengan ujung meruncing, memiliki lapisan lilin dipermukaan
daun sehingga mencegah terjadi pembasahan daun. Umbi talas dikonsumsi
oleh manusia dan memiliki kandungan gizi yang tinggi. Talas
mengandung
banyak
senyawa
kimia
yang
dihasilkan
dari
metabolismesekunder seperti alkaloid, glikosida, saponin, minyak
essensial, resin, gula dan asam-asam organik.
13. Aleurites molluccana
Kemiri (Aleurites moluccana) termasuk kedalam family Euphorbiaceae.
Tumbuhan ini memiliki ciri-ciri : tergolong pohon berukuran sedang
dengan tajuk lebar yang dapat mencapai ketinggian hingga 20 m dan
19
diameter setinggi dada hingga 90 cm. Pada tempat terbuka, jenis ini
umumnya hanya dapat mencapai ketinggian pohon 10–15 m (Krisnawati
et al, 2011). Umumnya bentuk cabang pohon kemiri adalah berliku, tidak
teratur, membentang lebar dan menggantung pada cabang bagian samping
(Krisnawati et al, 2011). Pada lembah yang sempit, pohon kemiri biasanya
memiliki sedikit percabangan dan tumbuh menjulang tinggi (Krisnawati et
al, 2011). Kulit batangnya berwarna abu-abu coklat dan bertekstur agak
halus dengan garis-garis vertikal yang indah (Krisnawati et al, 2011).
Daunnya mudah dikenali dari bentuknya yang khas, umumnya terdiri dari
3–5 helai daun dari pangkal, berselang-seling dan pinggir daun
bergelombang. Panjang satu helai daun sekitar 10–20 cm dengan dua
kelenjar di bagian perpotongan antara pangkal dan tangkai yang
mengeluarkan getah (Krisnawati et al, 2011). Bunga kemiri berwarna putih
kehijauan, harum dan tersusun dalam sejumlah gugusan sepanjang 10–15
cm, dimana terdapat banyak bunga jantan kecil mengelilingi bunga betina
(Krisnawati et al, 2011). Kulit biji kemiri umumnya kasar, hitam, keras
dan berbentuk bulat panjang sekitar 2,5–3,5 cm (Elevitch dan
Manner 2006). Hampir semua bagian dari pohon kemiri seperti daun,
buah, kulit, kayu, akar, getah dan bunganya dapat dimanfaatkan, baik
untuk obat-obatan tradisional, penerangan, bahan bangunan, bahan
pewarna, bahan makanan, dekorasi maupun berbagai kegunaan lain
(Heyne 1987)
3.2.4
Kelompok Tumbuhan Obat dan Tanaman Hias
Di dalam Hutan Campuran terdapat beberapa jenis yang memiliki
potensi menjadi obat dan adapula yang dijadikan sebagai tanaman hias
mengingat sifatnya yang dekoratif. Beberapa jenis tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Bauhinia purpurea
Tanaman kupu-kupu (Bauhinia purpurea) berhabitus perdu hingga pohon
berukuran kecil hingga sedang dengan kerapatan tajuk sedang (Orwa et al,
2009). Perbungaan terdiri dari 6-10 bunga mundul di ujung panikula
20
berwarna merah muda hingga ungu. B. purupurea mudah ditemukan di
tepi jalan atau di taman kota karena fungsina sebagai pohon hias, penahan
debu, dan peneduh. Selain itu dalam dunia kesehatan, tanaman ini
digunakan sebagai pengompres bengkak dan memar, serta memecahkan
ulserasi dan bisul. Dekomposisi bagian-bagian tanamannya diambil
sebagai obat demam, antidiare, dan antidisentri.
2. Swietenia macrophylla
Tanaman mahoni (Swietenia macrphylla) telah digunakan di berbagai
negara terutama di Asia untuk obat sebagai antimikroba, anti-inflamasi,
efek antiosidan dan antidiabetes (Nursakinah, 2017). Di indonesia, biji
mahoni digunakan sebagai obat tradisional untuk pengobatan diabetes,
hipertensi, dan hipermalaria.
3. Oxalis barrelieri
Calincing (Oxalis barrelieri) merupakan tumbuhan herba yang hidup liar
dan dikenal sebagai gulma di wilayah agrikultur. Secara tradisional,
tumbuhan ini digunakan sebagai obat diare dengan cara direbus di negara
Kamerun (Tagne et al, 2015). Beberapa penelitian melaporkan potensi
tumbuhan ini sebagai antihiperglikemik, mempercepat penyembuh luka
serta antidiabetes di Malaysia (Enock et al, 2006 dalam Silaen, 2016).
4. Ageratum conyzoides
Tanaman babandotan (Ageratum conyzoides) merupakan tanaman herba
tahunan yang tumbuh liar di daerah tropis dan subtropis. Daun dan akar
tanaman diketahui mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tannin
saponin, glikosida jantung dan senyawa lain yang memiliki aktivitas
farmakologi. Tanaman ini memiliki manfaat dalam pengobatan seperti
demam, diare, disentri, antiinflamasi, insektisida, analgesic, antimikroba,
serta antikanker (Singh et al, 2012).
5. Tridax procumbens
Tanaman T. procumbens merupakan tanaman herba dengan tinggi 12-24
cm, daun tunggal dan bunga bertipe bunga tabung dan bunga pita
(Mundada dan Shivhare, 2010). Bunganya diketahui mengandung luteolin,
glukoteolin,
quercetin
dan
isoquercetin
yang
memiliki
aktivitas
21
farmakologis seperti antiinflamasi, penyembuh luka, antidiabetes, dan
antimikroba baik bakteri gram positif maupun gram negatif.
6. Mimosa pudica
Tanaman putri malu (M. pudica) merupakan tanaman herba-perdu yang
tumbuh liar di tempat terbuka yang dipercaya mempunyai efek
menenangkan. Menurut penelitian yang dilakukan Haq (2009), ekstrak
putri malu terbukti mampu memberikan efek sedative pada mencit. Efek
sedatif ini diperlukan untuk mengatasi masalah insomnia sehingga obat ini
mampu mempercepat induksi tidur dan memperlama waktu tidur.
7. Leucaena leucocephala
Lamtoro (L. leucocephala) merupakan tanaman perdu-pohon dengan
tinggi
5-15
m,
daun
bipinatus
dan
bunga
berbentuk
kapitulum.mengandung tanin yang dapat dikunalan untuk mengontrol
nematode gastrointestinal. Selain itu tanaman ini mengandung triterpenoid
yang bermanfaat sebagai obat cacing (Widiyati, 2006).
8. Lagerstroemia speciosa
Lagerstroemia speciosa memiliki bentuk hidup pohon, batang berwarna
coklat muda, berdaun tunggal, buahnya berbentuk bulat hingga
memanjang. Selain itu, biji dari tanaman ini digunakan sebagai obat darah
tinggi, kulit kayu digunakan untuk pengobatan diare, daun digunakan
untuk obat kencing batu (Dalimartha, 2003).
9. Bidens pilosa
Bidens pilosa memiliki bentuk hidup herba, bunga berwarna putih
quadrangular dan berambut, benang sari berwarna kuning, dan daun
majemuk dengan pinggiran daun bergerigi. Tanaman ini sering
dimanfaatkan sebagai tanaman obat yang berkhasiat untuk menurunkan
panas, anti radang, melancarkan peredaran darah, dan menghentikan
peredaran darah.
10. Leucaena leuocephala
Tanaman lamtoro (L. leucocephala) merupakan tanaman perdu yang
banyak mengandung alkaloid, saponin, floavonoid, tannin, protein lemak,
kalsium, fosfor, besi, asam amino, leukanol. Flavonoid pada lamtoro
22
dapat digunakan sebagai antioksidan untuk mencegah radikal bebas
penyebab penyakit kronik dalam tubuh (Sulistyowati, 2007).
3.2.5
Kelompok Lainnya
Paspalum sp. berasal dari famili Poaceae. Jenis rumput ini berasal dari
rumput liar, berakar serabut, daun pita serta memiliki tinggi sekitar 40-60
cm. Paspalum sering digunakan sebagai hijauan makanan ternak terutama
bagi kerbau, sapi, kuda dan kambing.
3.2.6
Kelompok Hasil Hewan
Kelompok ini mencangkup hasil hutan yang tidak termasuk kedalam 8
kelompok lainnya. Dalam observasi dilapangan , terdapat 4 jenis makhluk hidup
yang ditemui termasuk dalam kelompok ini, meliputi :
1. Belalang merupakan salah satu kelompok serangga dari ordo Orthoptera,
memiliki ciri-ciri : memiliki antenna yang lebih pendek dari tubuhnya,
tubuh beruas, memiliki sayap yang terlipat, mengeluarkan suara yang
dihasilkan oleh gesekan antara femur belakang dengan sayap dan
abdomennya, atau kepakan sayapnya saat terbang. Hewan ini memakan
tumbuhan, dan beberapa spesies memakan hewan lainnya. Beberapa jenis
belalang dapat bermanfaat sebagai sumber makanan karena mengandung
protein (Asthami, Estiasih dan Maligan, 2016)
2. Kupu-kupu merupakan salah satu kelompok serangga dari ordo
Lepidoptera, memiliki ciri-ciri : memiliki sayap dengan warna dan corak
yang beragam , mengalami metamorphosis sempurna, diurnal, hinggap di
bunga dan mengambil nectar bunga dengan mulut yang berbentuk seperti
belalai. Hewan ini sangat berperan dalam proses penyerbukan bunga.
3. Kumbang merupakan salah satu kelompok serangga dari ordo Coleoptera,
dengan ciri-ciri: memiliki dua pasang sayap , sayap terluar mengeras dan
menyelubungi sayap di dalamnya, tubuh berbuku, kaki depan dan
belakang memiliki gerigi dan keras, kepala berukuran kecil dan
membungkuk dengan sepasang antenna / tanduk. Hewan ini juga berperan
dalam proses penyerbukan bunga.
23
4. Lebah (Apidae) salah satu kelompok serangga dari ordo Hymenoptera,
dengan ciri- ciri : tubuh beruas dan biasanya bercorak hitam-kuning, hidup
berkelompok dengan pemimpin berupa ratu lebah, mendapatkan makanan
dengan cara mengambil nectar bunga. Biasanya memiliki sengat di ujung
ekornya, sarangnya dibangun dari propolis (perekat dari getah pohon) dan
malam yang diproduksi oleh kelenjar tubuh lebah betina yang masih
muda. Kelompok hewan ini sangat berperan dalam proses penyerbukan
bunga, dan hasil dari makanan lebah yang dimanfaatkan oleh manusia
berupa madu, hasil hutan bukan kayu yang memiliki nilai guna yang
tinggi.
5. Wallet linci (Collocalia licnhi) merupakan salah satu spesies dari ordo
Apopidae, memiliki ciri-ciri : warna bulu hitam biru mengkilat, tubuh
berukuran kecil (9 cm) , ekor sedikit bertakik, dagu abu-abu, perut putih
mencolok, jarang sekali bertengger, menukik untuk minum di sungai atau
danau, makanan berupa serangga kecil, sarang berbentuk cawan dari
lumut, ruput, atau tumbuhan, pada dekat mulut gua, penyebarannya
meliputi sumatera, jawa, dan timor (SBC, 2009). Sarang dari wallet linchi
dapat dikonsumsi oleh manusia dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi
(Soehartono dan Mardiastuti 2003). Harga sarang walet linci berkisar
antara 1- 3 juta rupiah per kilogram (Budiman 2002).
6. Dissosteira sp. merupakan kelompok hewan yang memiliki ciri-ciri tubuh
berwarna hijau dan ragam warna lainnya. Kelompok hasil hewan ini dapat
dijadikan sebagai bahan makanan bagi sebagian orang, biasanya disajikan
setelah melalui proses penggorengan.
3.2.7
Kelompok Hasil Hutan Kayu
Jenis-jenis pohon yang merupakan penghasil kayu di Hutan Campuran
sebagai berikut :
1. Euclyptus urophylla
Tanaman Ampupu (E. urophylla) meruakan tanaman berhabitus pohon dan
termasuk fast growing species. Di beberapa negara kayu ampupu
digunakan sebagai bahan baku serat utama industri pulp dan kertas
24
(Nasdy, 2013). Kayu ini memiliki kadar selulosa lebih besar dibanding
kayu mangium, dengan kadar lignin, zat ekstraktif, dan abu yang lebih
rendah (Ragauskan, 2009).
2. Gmelina arborea
Tanaman Jati putih (Gmelina arborea) merupakan tanaman berhabitus
pohon dengan batang lurus. Kayu memiliki stabilitas dimensional yang
baik dan daya tahan alaminya hingga 15 tahun (Orwa et al, 2009).
Kegunaan kayu ini meliputi pembuatan furnitur, stok inti kayu lapis,
tambang, alat peraga, korek api dan kayu untuk konstruksi ringan.
3. Intsia bijuga
Merbau (Intsia bijuga) merupakan tanaman berhabitu pohon yang
tingginya 35-50 m. Tanaman ini banyak tersebar di Asia Tenggara dan
Australia. Kayu merbau digunakan untuk konstruksi berat seperti
pembuatan jembatan, tiang penyangga daya, bantalan rel, pembuatan
kapal, pos rumah balok dan furnitur Barang-barang lain yang terbuat dari
kayu merbau adalah tongkat, mangkuk makanan, kano dan ukiran (Orwa et
al, 2009).
4. Swietenia macrophylla
Tanaman mahoni (Swietenia macrophylla) merupakan pohon besar dengan
tinggi hingga 30-40 m. kayu mahoni memiliki nilai ekonomi tinggi di
pasar internasional. Kayu ini digunakan sebagai interior, perkakas,
furniture, kayu lapis, dan konstruksi berat (Orwa et al, 2009).
5. Khaya anthotheca
Tanaman mahoni Uganda (K. anthotheca) adalah pohon semi-decidous
dengan tinggi mencapai 60. Kayu mahoni Uganda dapat digunakan
sebagai kayu bakar, bahan arang, dan kayu perkakas (Orwa et al, 2009).
Kayu ini tahan terhadap pelapukan oleh jamur.
6. Pinus merkusii
Tanaman tusam (Pinus merkusii) adalah tanaman berkayu, bercabang
horizontal, kulit batang retak-retak, daun majemuk danberbentuk jarum.
Hasil kayu pinus digunakan untuk kayu pertukangan, pulp dan kertas
25
(Sallata, 2013). Pengusahaan hutan Pinus merkusii telah berdampak besar
dari segi ekonomi, social, maupun ekologi.
7. Antidesma bunius
Tanaman buni (A. bunius) merupakan suatu jenis tanaman yang
dibudidaya di Indonesia secara luas. Kayunya berwarna kemerahan dan
kurang kuat. Kayu ini dimanfaatkan sebagai bahan baku pulp dan ornamen
(Orwa et al, 2009).
8. Acacia mangium
Tanaman akasia (Acacia mangium) termasuk ke dalam salah satu tanaman
yang cepat tumbuh. Kayunya biasa digunakan untuk konstruksi, bahan
pembuatan kapal, furniture, pembuatan cabinet dan veneer (Orwa et al,
2009).
9. Dalbergia latifolia
Dalbergia latifolia atau dalam bahasa Indonesia biasa disebut dengan
nama sonokeling merupakan salah satu spesies tanaman dari suku
Fabaceae dan termasuk kedalam kelompok hasil hutan kayu. Sonokeling
mampu untuk tumbuh hingga mencapai 20-40 m dengan keliling batang
mecapai 1,5-2 m (World Agroforestry Centre, 2009). Di Indonesia, secara
umum pemanfaatan sonokeling biasanya digunakan sebagai kayu
perkakas. Kualitas kayu yang baik, memiliki warna yang khas dan juga
kuat menjadikan kayu sonokeling sebagai salah satu kayu yang memiliki
harga jual tinggi. Selain digunakan sebagai kayu perkakas, sonokeling
juga biasa digunakan sebagai bahan baku pembuatan alat musik, furniture,
kayu lapis dan peralatan rumah tangga yang lain (World Agroforestry
Centre, 2009).
10. Toona sinensis
Toona sinensi atau surian/suren termasuk kedalam suku Meliaceae. Surian
merupakan jenis pohon yang menggugurkan daun seperti jati untuk
mengurangi penguapan. Surian mampu tumbuh hingga mencapai tinggi
sekitar 40 m dan diameter batang bisa mencapai 150 cm (Hidayat, 2010).
Pohon surian memiliki batang berwarna abu-abu hingga cokelat tua dan
daunnya merupakan daun majemuk yang umumnya terdiri dari 8-20
26
pasang daun (Hidayat, 2010). Kayu surian umumnya digunakan sebagai
kayu perkakas atau kayu untuk konstruksi bangunan. Penelitian terbaru di
China menunjukkan bahwa daun muda dari tanaman surian dapat
digunakan sebagai bahan baku obat pembunuh sel-sel kanker (Hidayat,
2010)
11. Enterolobium cyclocarpum
Enterolobium cyclocarpum memiliki bentuk hidup pohon, daun majemuk
bipinatus, kulit batang kasar dan berwarna coklat kemerahan, dan buah
berupa polong. Batang tanaman ini dimanfaatkan sebagai hasil hutan kayu
untuk pulp, papan partikel, papan lapis, korek api, dan kayu bakar.
12. Paraserianthes falcataria
Tanaman sengon (P. falcataria) memiliki habitus pohon dengan tinggi
mencapai 40 m, kanopi berbentuk seperti kubah atau payung. Kayu sengon
dapat digunakan untuk berbagai keperluan bahan konstruksi ringan, bahan
kemasan ringan, korek api, sepatu kayu, alat musik dan mainan. Kayu juga
dapat digunakan sebagai bahan baku triplex, kayu lapis, pulp dan kertas
(Krisnawati et al, 2011).
3.2.8
Kelompok Tannin, Bahan Pewarna, dan Getah
Di dalam Hutan Campuran ditemukan tanaman yang memiliki kandungan
tannin, bahan pewarna, dan getah. Tanaman mangga (Mangifera indica)
memiliki habitus pohon dengan tinggi hingga 20 m dengan daun hijau
gelap dan tajuk berbentuk seperti payung (Orwa et al, 2009). Kulit
batangnya digunakan sebagai sumber tannin yang fungsinya untuk
pewarna coklat kekuningan pada kain sutera.
27
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
Kesimpulan
Berdasarakan pengamatan yang dilakukan di Hutan Campuran Kampus
ITB Jatinangor setidaknya ditemukan 53 jenis tanaman yang termasuk kedalam
beberapa kelompok biomaterial dan di dominasi oleh Kelompok Hasil Hutan
Kayu dan Buah-buahan.
4.2
Saran
Sebaiknya sebelum praktikum dimulai, ada penjelasan materi yang lebih
dalam dan detail mengenai pengelompokkan biomaterial hutan agar tidak bingung
ketika sudah berada di lapangan dikarenakan berdasarkan data Permenhut yang
diberikan, informasi yang didapatkan tidak terlalu banyak dan terlalu umum.
28
DAFTAR PUSTAKA
Asthami, N., Estiasih, T. dan Maligan, J. M. 2016. Mie Instan Belalang Kayu
(Melanoplus cinereus): Kajian Pustaka. Jurnal Pangan dan Agroindustri
4(1): 238- 244
Bargumono, H. M. dan Wongsowijaya, Suyadi. 2013. 9 Umbi Utama Sebagai
Pangan Alternatif Nasional. Yogyakarta : Leutika prio
Budiman.2002.Menetaskan Telur Walet dengan Induk Walet,Induk Sriti dan
Mesin Tetas.Penebar Swadaya.Jakarta
Dalimartha, S. 2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid II. Truvus Agriwidya.
Jakarta.
Darmawan, S., E. Yusnita, dan N. Hadjib. 2000. Sari Hasil Penelitian Tusam
(Pinus merkusii Jungh. et de Vriese). Badan Penelitian dan Pengembangan
Kehutanan dan Perkebunan. Bogor. Hlm. 33-35.
Elevitch, C R dan Harley I M. 2006. Artocarpus heterophyllus (jackfruit). Diakses
di www.traditionaltree.org pada Jumat, 2 Februari 2018.
_______________________. 2006. Traditional tree initiative: species profiles for
Pacific Islands agroforestry. http://www.agroforestry.net/tti/ Aleurites-kukui.pdf
[8 Desember 2010].
Haq, A S. 2009. Pengaruh Ekstrak Herba Putri Malu (Mimosa pudica Linn.) terhadap
Efek Sedasi pada Mencit Balb/c. Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro.
Heyne, K. 1987 Tumbuhan Berguna Indonesia. Terjemahan dari De Nuttige
Planten van Indonesia, 1950. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan,
Jakarta, Indonesia.
Hidayat, Yayat. 2010. Surian (Toona sinensis Roem): Ditinjau dari Aspek
Ekologi, Variasi Genetik, Silvikultur dan Pemuliaan Pohon. Bandung:
UNPAD Press.
Krisnawati, H., Varis, E., Kallio, M. dan Kanninen, M. 2011 Paraserienthes
falcataria (L.) Nielsen: ekologi, silvikultur dan produktivitas. CIFOR,
Bogor, Indonesia.
___________________________________________. 2011. Aleurites moluccana
(L.) Wild : Ekologi, Silvikultur, dan Produktivitas. Bogor : CIFOR.
Mundada, S., dan Ruchi S. 2010. Pharmacology of Trydax procumbens a Weed :
Review. International Journal of PharmTech Research, 2(2) : 1391-1394.
Nasdy, A W. 2013. Kualitas Kayu Ampupu (Eucalyptus urophylla S.T. Blake)
berbagai umur tanam sebagai Bahan Baku Pulp dan Kertas. Departemen
Hasil Hutan, Institut Pertanian Bogor.
29
Nursakinah, N. 2017. Uji Efektivitas Antidiabetes Fraksi Etil Asetat Daun Mahoni
(Swietenia macrophylla King) terhadap Tikus Jantan yang Diinduksi
Glukosa. Program Studi Farmasi, Unversitas Muhammadiyah Purwokerto.
Orwa C, A Mutua, Kindt R , Jamnadass R, S Anthony. 2009 Agroforestree
Database:a tree reference and selection guide version 4.0
(http://www.worldagroforestry.org/sites/treedbs/treedatabases.asp)
Pratiwi, R H. 2014. Potensi Kapuk Randu (Ceiba Pentadra Gaertn.) dalam
Penyediaan Obat Herbal. Pendidikan Biologi, Universitas Indraprasta
PGRI.
Ragauskas. 2009. ShortReview: The Chemistry and Pulping of Acacia. Diakses di
http://www.ipst.gatech.edu/faculty/ragauskas_art/technical_reviews/ac
acia.pdf pada 16 November 2012)
Rizal, M., Bachrian P, dan Retno W. 2011. Budidaya Jeruk Bebas Penyakit.
Diakses di http://kaltim.litbang.pertanian.go.id/ind/pdf/leaflet/jeruk.pdf pada
Jumat, 2 Februari 2018.
Sallata, M K. 2013. Pinus (Pinus merkusii Jugh et de Vriese) dan Keberadaannya
di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Info Teknis EBONI 10(2) : 8598.
Sastrapradja, S., dan E. Djajasukma. 1979. Keanekaragaman Contoh Petai
(Parkia speciosa) dari Padang (Sumatra Barat). Berita Biologi. 2(5): 87-90.
SBC.2009.
Collocalia
limchi.
[online]
http://bio.undip.ac.id/sbw/sp_daftar_indo.htm. Diakses tanggal 2 Februari
2018
Silaen, A. 2016. Aktivitas Vegetasi Oxalis barrelieri L. di Wilayah Gama Giri
Mandiri, Desa Mangunan, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, dan
Kajian Biodiversitasnya sebagai Antibakteri terhadap Escherichia coli
ATCC 35218. Program studi Farmasi, Universitas Gadjah Mada.
Singh S.Brojendro, W. Radhapiyari Devi, Marina A, W. Indira Devi, N. Swapana,
Chingakham B Singh. 2012. Ethnobotany , Phytochemistry, and
Pharmacology of Ageratum conyzoides Linn ( Asteraceae). J Medic Plants
Res. Vol 7(8) : 371- 385.
Soehartono, Tony, Ani Mardiastuti.2003.Pelaksanaan Konvensi CITES di.
Indonesia.Jakarta: Japan International Cooperation Agency.
Sudomo, A., Hani, A., dan Suhaendah, E. 2007. Pertumbuhan Semai Gmelina
dengan Pemberian Mikoriza, Pupuk Organik diperkaya dari Cuka Kayu.
Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan. Balai Penelitian Ciamis. Vol. 1 No. 2.
30
Sulistyowati, E. 2007. Uji Aktivitas Antioksidan Biji Lamtoro (Leucaena
Leucocephala (Lamk) De Wit) Secara In-Vitro. FMIPA Universitas Negeri
Yogyakarta.
Tagne, M. A. F., Kamgang R., Noubissi, P. A., & Oyono, J. L. E., 2015, Activity
of Oxalis barrelieri aqueous extract on rat secretory diarrhea and intestine
transit, Journal Applied Pharmaceutical Science (5)1, 058-062.
Tanjaya, A., Indri K dan Sri W. 2015. Uji Aktivitas Antiinflamasi danAntipiretik
Ekstrak Etanol Biji Petai (Parkia speciosa Hassk) pada Tikus Putih Jantan
Galur Wistar. Program studi Farmasi, Universitas Tanjungpura Pontianak.
Widiyati, E. 2006. Penentuan adanya senyawa triterpenoid dan uji aktivitas
biologis pada beberapa spesies tanaman obat tradisional masyarakat
pedesaan Bengkulu. GRADIEN, 2(1), 116-122.
www.greenlandscape.in/site/mmbase/attachments/330638/Muntingia_calabura.pd
f
www.worldagroforestry.org/treedb/AFTPDFS/Dalbergia_latifolia.PDF
Yogiraj, V., Pradeep K G, Chetan S C, Anju G, dan Bhudapendra V. 2014 Carica
papaya Linn ; An Overview. International Journal of Herbal Medicine,
2(5): 01-08.
31
LAMPIRAN
Daftar Jenis dan Kelompok Biomaterial di Kampus ITB Jatinangor
No
Jenis
Kelompok Biomaterial
Lokasi
1
Acacia mangium
Tannin
2
Agathis damara
Resin
3
Ageratum conyzoides
Tumbuhan obat
4
5
Alocasia spp.
Alpinia galanga
6
Alpinia zerumbet
7
Alstonia scholaris
Althernanthena
brasiliensis
Tanaman Hias
Tumbuhan obat
Tumbuhan Obat dan
Tanaman Hias
Getah
Hutan campuran
HTI Percobaan
Toona sinensis dan
Gmelina arborea ,
Depan GKU 2 ,
Sekitar GSG
Sekitar TPS dan
GSG
Sekitar Lab Kayu
Depan GKU 2
8
Tanaman hias
13
Artocarpus
heterophyllus
Averrhoa carambola
Tumbuhan Obat dan
Tanaman Hias
Buah-buahan
Buah - buahan dan
Tumbuhan Obat
Buah - buahan dan
Tumbuhan Obat
Buah-buahan
14
Bamboosa sp.
Bambo
15
Bambusa bambusa
Palma dan Bambu
16
Bauhinia purpurea
Tumbuhan obat
17
Belalang
Hasil Hewan
18
Bidens pilosa
Bougainvillea
spectabillis
Caladium bicolor
Tumbuhan obat
Tumbuhan Obat dan
Tanaman Hias
Tumbuhan Obat dan
9
Anthurium plowmanii
10
Antidesma bunius
11
Artocarpus altilis
12
19
20
Sekitar GSG
Depan GKU 2
Tepi jalan GKU 1
dan GKU 2
Sekitar GSG
Hutan campuran
Sekitar Rektorat dan
GSG
Sekitar Rektorat dan
GSG
Hutan campuran
HTI Percobaan
Gmelina arborea
Sekitar TPS
HTI Percobaan
Toona sinesis dan
Hutan Campuran
Seluruh lingkungan
bervegetasi di
Kampus
Depan GKU 2
Sekitar Rektorat
Depan GKU 1
32
Tanaman Hias
21
Caliandra callothyrus
Pati
HTI Percobaan
Gmelina arborea
22
Canarium album
Tumbuhan Obat dan
Tanaman Hias
Sekitar Rektorat
23
Carica papaya
Buah- buahan
24
Ceiba pentandra
Buah-buahan
25
Citrus sp.
Buah-buahan
26
Cocos nucifera
Buah - buahan
27
Collocalia linchi
Hasil hewan
28
Cupressus
sempervirens
Tumbuhan Obat dan
Tanaman Hias
29
Cyperus sp.
Lainnya
30
Delonix regia
31
Erythrina crista-galli
33
34
35
36
Erythrina
poeppigiana
Eucalyptus alba
Eucalyptus urophylla
Eurema hecabe
Eurema sp.
37
Ficus viren
38
Ficus benjamina
39
Ficus lyrata
40
Filicium decipiens
41
Gmelina arborea
32
Tumbuhan Obat dan
Tanaman Hias
Tumbuhan Obat dan
Tanaman Hias
Tumbuhan Obat dan
Tanaman Hias
Minyak Atsiri
Minyak Atsiri
Hasil hewan
Lainnya
Kelompok Minyak Lemak,
Pati dan Buah-buahan
Tumbuhan Obat dan
Tanaman Hias
Tumbuhan Obat dan
Tanaman Hias
Tumbuhan Obat dan
Tanaman Hias
Tumbuhan Obat
Seluruh lingkungan
bervegetasi di
Kampus
Hutan campuran
Hutan campuran
dan Sekitar Rektorat
Sekitar Lab Kayu
Seluruh lingkungan
kampus
Sekitar GSG dan
Rektorat
HTI Percobaan
Gmelina arborea
dan Toona sinensis
Sekitar GSG dan
Rektorat
Sekitar GSG dan
Rektorat
Sekitar GSG dan
Rektorat
Hutan campuran
Hutan campuran
Hutan Campuran
Hutan campuran
Sekitar GSG dan
Rektorat
Depan GKU 2
Sekitar GSG dan
Rektorat
Sekitar GSG dan
Rektorat
HTI Percobaan
Gmelina arborea ,
Hutan Campuran,
Depan GKU 2
33
42
Gryllus sp.
43
Heliconia costrata
44
Hymenocallis
littoralis
45
Imperata cylindrica
46
Intsia bijuga
Obat - obatan
47
Ipomoea obscura
Tanaman hias
48
Ipomoea sp.
Tumbuhan obat
49
50
Jaccaranda
mimosifolia
Kumbang
/Coleoptera
Hasil hewan
Tumbuhan Obat dan
Tanaman Hias
Tumbuhan Obat dan
Tanaman Hias
Tumbuhan Obat dan
Tanaman Hias
Tannin
Depan GKU 2
Sekitar GSG dan
Rektorat
Sekitar GSG dan
Rektorat
Sekitar GSG dan
Rektorat
Hutan campuran
dan Depan GKU 2
Depan GKU 1
HTI Percobaan
Toona Sinesis dan
Gmelina arborea ,
Tepi jalan GKU 1
dan GKU 2
Lainnya
Hutan Campuran
51
Kupu-kupu
Hasil Hewan
Seluruh lingkungan
bervegetasi di
Kampus
52
Lantana
montevidensis
Tumbuhan Obat dan
Tanaman Hias
Sekitar Rektorat
Hasil Hewan
Seluruh lingkungan
bervegetasi di
Kampus
Tumbuhan Obat
Hutan Campuran
Palma
Sekitar Rektorat
Hutan campuran,
Depan GKU 2,
Sekitar GSG
53
Lebah
55
Leucaena
leucocephala
Livistona chinensis
56
Mangifera indica
57
Manilkara zapota
58
Melia azedarach
59
60
Mimosa pudica
Musa acuminata
Minyak Lemak, Pati dan
Buah-buahan
Bahan Pewarna dan
Tumbuhan obat
Obat - obatan
Buah - buahan
61
Musa paradisiaca
Buah- buahan
62
Nypa fruticans
Lainnya
54
Buah-buahan
Sekitar Rektorat
HTI Percobaan dan
Depan GKU 2
Hutan Campuran
Depan GKU 2
HTI Percobaan ,
Hutan campuran,
Depan GKU 1
Depan GKU 2
34
63
64
65
66
Oxalis barrelieri
Paku-pakuan
Parkia speciosa
Paspalum sp.
67
Philodendron sp.
68
Pinus merkusii
69
Platycladus orientalis
70
Plumeria accuminata
71
Polyalthia longifolia
72
Polypodium sp.
73
Psidium guajava
74
Pteris multifida
75
Pynonotus goiavier
Hasil Hewan
76
Rhoeo discolor
77
Rosa centifolia
78
79
Roystenia regia
Salacca zalacca
80
Sansevierra
81
Spathodea
campanulata
82
Strelitzia reginae
Tanaman hias
Tumbuhan Obat dan
Tanaman Hias
Palma
Buah- buahan
Tumbuhan Obat dan
Tanaman Hias
Tumbuhan Obat dan
Tanaman Hias
Tumbuhan Obat dan
Tanaman Hias
Bahan Pewarna dan
Tumbuhan obat
Tanaman hias
Tumbuhan Obat dan
Tanaman Hias
Tumbuhan Obat dan
Tanaman Hias
84
Swietenia
macrophylla
Syzigium oleana
85
Syzygium myrtifolium
86
Tabebuia argentea
83
Tumbuhan Obat
Tanaman hias
Buah-buahan
Lainnya
Tumbuhan Obat dan
Tanaman Hias
Resin dan Minyak Atsiri
Tumbuhan Obat dan
Tanaman Hias
Tanaman hias
Tumbuhan Obat dan
Tanaman Hias
Tumbuhan Obat dan
Tanaman Hias
Buah - buahan
Tumbuhan Obat dan
Tanaman Hias
Hutan campuran
Depan GKU 1
Hutan campuran
Hutan Campuran
Sekitar GSG dan
Rektorat
HTI Percobaan dan
Hutan campuran
Sekitar GSG dan
Rektorat
Depan GKU 2
Sekitar GSG dan
Rektorat
Sekitar GSG dan
Rektorat
Depan GKU 2
Sekitar GSG dan
Rektorat
HTI Percobaan
Toona sinensis dan
Gmelina arborea ,
Depan GKU 2 ,
Sekitar GSG
Depan GKU 1
Sekitar Rektorat
Sekitar Rektorat
Depan GKU 2
Depan GKU 1 dan
Sekitar Rektorat
Depan GKU 1 dan
Sekitar Rektorat
Sekitar GSG dan
Rektorat
Hutan campuran
dan Depan GKU 2
Sekitar Rektorat
Sekitar Rektorat
Sekitar Rektorat
35
87
Terminalia catappa
88
Thunbergia alata
Tannin dan Minyak Lemak
Tumbuhan Obat dan
Tanaman Hias
89
Toona sinensis
Bahan Pewarna
90
Toona sureni
Tradescantia
spathacea
Tumbuhan obat
Tumbuhan Obat dan
Tanaman Hias
91
92
Tridax procumbens
Tumbuhan Obat
93
Veitchia merillii
Palma
Depan GKU 2
Sekitar TPS
HTI Percobaan
Toona sinensis dan
Depan GKU 2
Depan GKU 2
Sekitar Rektorat
Hutan Campuran,
sekitar TPS, dan
Depan GKU 2
HTI Percobaan
Toona sinensis
36
Download