Etika dan Profesi Perancangan Desain Grafis oleh : Fidianingsih, Mariska. A, Meta Kalasari Latar Belakang Pengertian Desain Grafis Era globalisasi dalam lingkungan perdagangan bebas antar negara, membawa dampak ganda, di satu sisi era ini membuka kesempatan kerjasama yang seluas luasnya antar negara, namun di sisi lain era itu, membawa persaingan semakin tajam dan ketat, tantangan utama di masa mendatang telah meningkatkan daya saing dan keunggulan kompetitif di semua sektor industri dan sektor jasa yang mengandalkan kemampuan sumber daya manusia (SDM), teknologi dan manajemen. Begitupun dengan perkembangan industri desain grafis di Indonesia, perkembangannya dapat digolongkan pesat dan secara langsung tentunya menuntut standarisasi kualitas bagi desainerdesainer grafis profesional. Desain Grafis itu berasal dari dua kata yaitu Desain dan Grafis, kata Desain berarti proses atau perbuatan dengan mengatur segala sesuatu sebelum bertindak atau merancang. Sedangkan Grafis adalah titik atau garis yang berhubungan dengan cetak mencetak. Jadi dengan demikian Desain grafis ialah kombinasi kompleks antara kata-kata, gambar, angka, grafik, foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang bias menggabungkan elemen-elemen ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus atau sangat berguna dalam bidang gambar. Desain Grafis merupakan bidang profesi yang berkembang pesat sejak revolusi Industri (abad ke19) saat di mana informasi melalui media cetak makin luas digunakan dalam perdagangan (poster dan kemasan), penerbitan (koran, buku dan majalah) dan informasi seni budaya. informasi umum (information graphics, signage), pendidikan (materi pelajaran dan ilmu pengetahuan, pelajaran interaktif pendidikan khusus), persuasi (promosi) dan pemantapan identitas (logo, corporate identity, branding), komunikasi visual merupakan cakupan dalam bidang komunikasi lewat bahasa rupa ini: percetakan/grafika, film dan video, televisi, web design dan CD interaktif. Dalam bidang kompetensi Desain Grafis yang harus dikuasai sebelum bekerja adalah : 1. Sikap Kerja (Attitude) Bekerja sebagai penunjang bidang komunikasi membutuhkan manusia yang sadar akan tugasnya sebagai pengantar pesan/informasi. Pada tingkat mula telah disadarkan akan tugas pentingnya aspek informatif. Pada jenjang yang lebih tinggi dibutuhkan wawasan mengenai teori komunikasi untuk melakukan tugas yang lebih rumit dalam olah visualnya. Hal tersebut menyangkut pertimbangan tentang: Pesan/message (apa maksud informasi); Khalayak/audience (siapa masyarakat/pelihat yang dituju); Sasaran/objective (apa yang diharapkan setelah mendapat informasi). Bidang profesi Desain Grafis meliputi kegiatan penunjang dalam kegiatan penerbitan (publishing house), media massa cetak koran dan majalah, dan biro grafis (graphic house, graphic boutique, production house). Selain itu desain grafis juga menjadi penunjang pada industri non-komunikasi (lembaga swasta/pemerintah, pariwisata, hotel, pabrik/manufaktur, usaha dagang) sebagai inhouse graphics di departemen promosi ataupun tenaga grafis pada departemen hubungan masyarakat perusahaan, bagian dari ilmu seni rupa yang dimanfaatkan untuk berkomunikasi. Kerumitan ketiga aspek ini akan berkembang sejalan dengan makin kompleksnya masalah komunikasi yang dihadapi. 2. Pengetahuan, Keterampilan dan Kepekaan (Skill & Knowledge & Sensibility) Dalam bidang desain grafis beberapa pengetahuan dasar kesenirupaan umum dan keterampilan/ kepekaan khusus perlu diperoleh sebelum terjun ke lapangan kerja. Berikut pengetahuan yang wajib dimiliki oleh seorang desainer grafis: Pengetahuan, keterampilan dan kepekaan oleh unsur rupa/desain (garis, bidang, bentuk, tekstur, kontras, ruang, irama, warna, dan lainlain) serta prinsip desain (harmoni, keseimbangan, irama, kontras, kedalaman, dan lain-lain). Untuk desain grafis disyaratkan penguasaan garida (grid system) dan kolom halaman. Pengetahuan warna (lingkaran warna, intensitas, analog, saturasi, kromatik, dan lainlain) dan kepekaan warna, baik aditif (cahaya langsung) maupun subtraktif (pantulan/pigmen), pengetahuan warna monitor (RGB) dan warna untuk percetakan (CMYK, Spot Colour). Memiliki pengetahun dan keterampilan dalam oleh huruf/tipografi: keluarga huruf, ukuran huruf, bobot huruf, istilah dalam tipografi, keterampilan mengolah huruf secara manual (dengan tangan) maupun secara digital. Memiliki ketrampilan menggambar dan kepekaan pada unsur gambar (garis, bidang, warna, dan seterusnya). Rancangan Kode Etik dan Tata Laku Profesi Kode Etik agar mampu menjalankan profesi Desainer Grafis secara profesional : Menjunjung martabat dan nama baik profesi Desainer Grafis dalam kaitannya dengan pekerjaan, (mendapatkan pekerjaan,) rekan seprofesi, pemberi tugas, pemerintah, profesi lain dan interaksinya dengan masyarakat maupun lingkungan. Bertindak jujur, setia, tidak curang dan penuh ketulusan hati dalam menjalankan pekerjaan maupun pengabdian kepada masyarakat. Mahir dan memahami pekerjaan serta menjalankan pekerjaan seoptimal mungkin. Menghormati prinsip pemberian imbalan yang layak dan memadai sesuai peraturan yang berlaku. Menularkan pengetahuan bidang keahliannya secara wajar kepada yuniornya, rekan profesi, dan kepada dunia akademis kalau dibutuhkan. Tata Laku Profesi Tata Laku Profesi sebagai pedoman pelaksanaan dari Kode Etik sebagai berikut : Memiliki pengetahuan dasar fotografi. Senantiasa berusaha untuk saling mengingatkan rekan anggota lain terhadap tindakan-tindakan yang bertentangan dengan kode etik profesi. Memberikan gambaran yang benar terhadap kualifikasi dan pengalaman kerjanya kepada pemberi tugas dan masyarakat. Menyesuaikan imbalan jasa sedemikian rupa sehingga tidak terjadi pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan perilaku keprofesian. Mempromosikan jasa-jasa keprofesiannya dengan cara yang berintikan fakta-fakta, terhormat dan tanpa pernyataan-pernyataan atau implikasi yang bersifat membesarbesarkan dan atau memuji diri sendiri yang 3. Kreativitas (Creativity) Kemampuan kreatif merupakan kompetensi kunci dalam profesi ini. Bidang desain grafis menuntut hasil yang bukan hanya benar dan sesuai misi komunikasi, tetapi juga karya yang menampilkan keunikan dan kesegaran gagasan. Hal ini jadi penting karena pada dasarnya manusia selalu menuntut hal baru untuk menghindari kebosanan, dalam era banjir informasi seperti yang kita alami saat ini (tiap orang menerima sedikitnya tujuh ribu informasi per hari) pesan yang tak unik/menarik akan hilang ditelan kegaduhan komunikasi. Dalam lingkup demikian kreativitas seorang ahli bidang ini dihargai. dapat diasosiasikan sebagai kebohongan. Bertindak demi kepentingan pemberi tugas mereka dengan kesetiaan dan kejujuran, sebatas kepentingan pekerjaan yang tidak melanggar hukum. Tugas Desainer Grafis Menyampaikan sebuah pesan ke audiens Menciptakan desain yang memaksakan atau menyenangkan, yang akan menyempurnakan pesan. Seperti komunikator yang lain, desainer grafis bekerja untuk membuat pesan yang jelas dan seperti setiap seniman yang lain, desainer grafis terkonsentrasi dengan estitika. Tujuan ini tercapai bergantung pada bagaimana baik desainer mengerti media desain dan masalah desain yang telah dibuat. Mengerjakan tugas mengetahui adanya pertentangan kepentingan antara pemberi tugas dengan kepentingan keamanan, hukum, kesehatan atau kesejahteraan umum. Memberikan saran-saran yang memadai dan bekerja sama sepenuhnya dengan Anggota atau Profesi Ahli lainnya yang terlibat dalam penugasan ini demi kepentingan Pemberi Tugas. Membahas mengenai elemen-elemen dasar dan prinsip-prinsip desain. Elemen-elemen ini meliputi garis, bentuk, volume, tekstur, warna, dan format. Mendiskusikan secara bebas dengan anggotaanggota atau rekan-rekan lain masalah-masalah yang bertalian dengan praktek keprofesian, pengalaman dan masalah-masalah serupa. Menjadi pemecah masalah (problem solver) untuk kebutuhan komunikasi dalam bentuk visual. Menciptakan desain atau perencanaan fungsional estetis, namun juga yang informatif dan komunikatif dengan masyarakat yang dilengkapi pula dengan pemahaman mengenai psikologi massa dan teori-teori pemasaran, sehingga karya-karya desain grafis ini bisa merupakan alat promosi yang ampuh. Proses pembuatan, metode merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (desain). Bagaimana Seorang Desainer Grafis Bekerja? Ketika seorang desainer grafis menerima brief dari klien, idealnya desainer tersebut bekerja mulai dari menganalisa produk, analisa target audience, merumuskan konsep komunikasi visual dan membuat sketsa solusi visual. Setelah idenya disetujui oleh klien baru dimulai proses visualisasi mulai dari pengambilan gambar (foto atau ilustrasi), artistik, layout, komputerisasi, hingga desain aplikasi ke berbagai media yang dibutuhkan. Ilmu yang Perlu Dipelajari Desain Grafis merupakan bidang ilmu yang meliputi banyak aspek mulai dari seni, komunikasi, teknologi hingga sosial budaya. Dalam aspek seni rupa, kita harus mempelajari dasar-dasar seni rupa seperti komposisi, warna, layout, tipografi dan ilustrasi serta aplikasinya dengan teknologi seperti teknik reproduksi grafika, fotografi dan komputer. Karena desain grafis adalah seni rupa terapan, maka ketika terjun dalam dunia bisnis sebaiknya seorang desainer grafis juga mempelajari ilmu komunikasi, manajemen dan marketing. Prinsip-prinsip Desain Grafis 1. Metaphor (Metafora) Adalah deskripsi istilah objek yang tidak dapat diartikan secara harfiah. Menghubungkan presentasI dan elemen-elemen visual dengan item-item yang berkaitan. Contoh: metafora tampilan desktop. 2. Clarity (Kejelasan) Harus ada alasan yang kuat/masuk akal mengapa kita menggunakan setiap elemen yang berada dalam suatu interface yang kita buat. Penggunaan yang sedikit akan lebih baik. 3. Consistency (Ketetapan) Konsistensi dalam tampilan, pewarnaan, gambar, ikon, typography, teks, dll. Harus ada konsistensi baik dalam layar maupun antar layar. Dan harus selalu ada metafora dimanapun juga. Setiap platform mungkin memiliki panduannya. Bidang Desain Grafis Advertising Software Design Web Design Movie Production Information Design Interactive Design Editorial Design Book Design Type Design Branding Company Materi Desain Grafis 1. Nirmana Nirmana adalah ilmu yang mempelajari tentang elemen-elemen desain grafis beserta prinsipprinsip desain grafis. Didalamnya kita akan mempelajari tentang garis, bentuk, ruang, tekstur, warna dan lain sebagainya. 2. Typografi Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Dikenal pula seni tipografi, yaitu karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen utama. Dalam seni tipografi, pengertian huruf sebagai lambang bunyi bisa diabaikan. 3. Pewarnaan Pewarnaan penting bagi pencitraan hasil karya desin grafis, karena dengan warna seseorangan akan memahami estetika dari gambar yang kita buat. Warna masuk dalam ilmu nirmana tetapi sebegitu pentingnya sehingga pewarnaan saya buat point tersendiri. 3. Software Software adalah pendukung dari apa yang bisa Anda hasilkan, dilihat dari bidangnya software desain terbagi menjadi dua sofware pengolah grafis 2 dimensi dan pengolah grafis tiga dimensi. Menurut medianya terbagi menjadi tiga, yaitu media cetak, digital dan multimedia. 4. Sketch Lebih mudah dinamai dengan menggambar dengan tangan. Kemampuan menggambar tidak begitu mempengaruhi hasil karya Anda dalam bidang desain grafis, namun orisinalitas dalam menggambar manual akan sangat terasa dan efeknya adalah memudahkan Anda dalam mengolah karya desain menggunakan software. 5. Kemampuan Umum Kemampuan umum ini adalah kemampuan tambahan yang membantu dalam proses membuat sebuah karya grafis. Kemampuan umum dalam bidang grafis seperti pengetahuan tentang website (website grafis seperti flickr, deviantart dsb, website ecommerce untuk menjual karya desain. Kesimpulan Unsur unsur yang harus diperhatikan dalam teori desain grafis mencakup suatu bentuk, warna, karakter huruf, komposisi serta ilustrasi visual, unsur tersebut harus diperhatikan oleh seorang desain grafis agar mampu menciptakan sebuah karya desain grafis yang baik. Selain itu seorang desainer grafis dituntut untuk dapat mempertanggung jawabkan desain yang dirancang dengan konsep yang kuat agar memenuhi tuntutan dari seorang client, seorang desainer grafis sebaiknya memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, karena sangat bermanfaat mulai dari proses desain sampai tahap presentasi dihadapan client secara profesional, dan tentu setiap client mengharapkan sebuat hasil kerja yang optimal dan mempromosikan barang atau jasa serta memiliki kemampuan mengembangkan kreatifitas untuk menarik minat konsumen dalam bentuk visual sehingga menimbulkan brand image pada masyarakat.