Uploaded by Yoga Raditya

DIAC

advertisement
c. DIAC
DIAC (Diode Alternating Current) adalah thyristor yang hanya punya dua terminal.
DIAC dibuat dengan struktur PNP mirip seperti transistor. Lapisan N pada DIAC
dibuat cukup tebal sehingga elektron lebih sulit untuk menembus lapisan ini. DIAC
mampu mengalirkan arus listrik ke dua arah jika diberikan tegangan melebihi batas
breakover-nya.
Simbol DIAC digambarkan sebagai berikut.
Gambar 3.35 Simbol DIAC
1.
Perbedaan SCR, TRIAC, dan DIAC.
a.
SCR
Struktur SCR terdiri dari tiga terminal, yaitu: anoda , katoda, dan gate. SCR
pada dasarnya terbentuk dari dua buah junction PNP dan NPN dengan terminal
gate yang berfungsi sebagai pengendali terletak di lapisan bahan tipe-P yang
berdekatan dengan kaki terminal katoda. Anoda dan katoda akan terhubung
setelah gate diberi trigger minimal sebesar 0,6 V lebih positif dari katoda. SCR
akan tetap menghantarkan walaupun trigger
pada gate dilepas. SCR akan
kembali ke kondisi tidak menghantarkan setelah masukan tegangan pada anoda
dilepas.
Gambar 3.36 (a) Lapisan SCR (b) Simbol SCR
b.
TRIAC
TRIAC merupakan komponen yang memiliki tiga terminal. Ketiga terminal
tersebut diantaranya adalah MT1, MT2, dan gate. Pada dasarnya, sebuah TRIAC
sama dengan dua buah SCR dan disambungkan secara anti paralel (berlawanan
arah) dengan gate-nya dihubungkan bersama menjadi satu. Cara kerja TRIAC
bekerja mirip seperti SCR yang paralel bolak-balik, sehingga dapat melewatkan
arus dua arah. Berbeda dengan SCR yang hanya melewatkan tegangan dengan
polaritas positif saja, tetapi TRIAC dapat dipicu dengan tegangan polaritas positif
dan negatif, serta dapat dihidupkan dengan menggunakan tegangan bolak-balik
pada gate.
c. DIAC
Struktur DIAC hanya terdiri dari dua terminal yang biasanya dilambangkan
dengan MT1 (Main Teminal 1) dan MT2 (Main Terminal 2). DIAC terdiri dari 3 lapis
semikonduktor yang hampir mirip dengan transistor PNP. Lapisan N pada
transistor dibuat sangat tipis sehingga elektron dengan mudah dapat
menyeberang menembus lapisan ini. Sedangkan pada DIAC, lapisan N dibuat
cukup tebal sehingga elektron cukup sukar untuk menembusnya. Struktur DIAC
yang demikian dapat juga dipandang sebagai dua buah dioda PN dan NP. DIAC
merupakan komponen yang dapat menghantarkan arus listrik dari dua arah jika
diberikan tegangan yang melebihi batas breakover -nya.
Gambar 3.38 (a) Lapisan DIAC (b) Simbol DIAC
2. Fungsi dan karakteristik SCR, TRIAC, DIAC:
a. SCR
Fungsi dan karateristik dari SCR yaitu sebuah SCR terdiri dari tiga terminal
yaitu anoda, katoda, dan gate. SCR berbeda dengan dioda rectifier biasanya. SCR
dibuat dari empat buah lapis dioda. SCR banyak digunakan pada suatu sirkuit
elekronika karena lebih efisien dibandingkan komponen lainnya terutama pada
pemakaian saklar elektronik.
SCR biasanya digunakan untuk mengontrol khususnya pada tegangan
tinggi karena SCR dapat dilewatkan tegangan dari 0 sampai 220 Volt tergantung
pada spesifik dan tipe dari SCR tersebut. SCR tidak akan menghantar, meskipun
diberikan tegangan maju sampai pada tegangan breakover, SCR tersebut dicapai
(VBRF). SCR akan menghantar jika pada terminal gate diberi pemicuan yang
berupa arus dengan tegangan positif dan SCR akan tetap ON bila arus yang
mengalir pada SCR lebih besar dari arus yang penahan (IH).
Gambar 3.39 Kurva Karakteristik SCR
Satu-satunya cara untuk membuka (meng-off-kan) SCR adalah dengan
mengurangi arus trigger (IT) dibawah arus penahan (IH). SCR adalah thyristor
yang unidirectional, karena ketika terkonduksi hanya bisa melewatkan arus satu
arah saja yaitu dari anoda menuju katoda. Artinya, SCR aktif ketika gate-nya diberi
polaritas positif dan antara anoda dan katodanya dibias maju dan ketika sumber
yang masuk pada SCR adalah sumber AC, proses penyearahan akan berhenti
saat siklus negatif terjadi.
b. TRIAC
Fungsi dan karateristik dari TRIAC yaitu TRIAC tersusun dari lima buah
lapis semikonduktor yang banyak digunakan pada pensaklaran elektronik. TRIAC
biasa juga disebut thyristor bidirectional. TRIAC merupakan dua buah SCR yang
dihubungkan secara paralel berkebalikan dengan terminal gate bersama. Berbeda
dengan SCR yang hanya melewatkan tegangan dengan polaritas positif saja,
tetapi TRIAC dapat dipicu dengan tegangan polaritas positif dan negatif, serta
dapat dihidupkan dengan menggunakan tegangan bolak-balik pada gate. TRIAC
banyak digunakan pada rangkaian pengendali dan pensaklaran. TRIAC hanya
akan aktif ketika polaritas pada anoda lebih positif dibandingkan katoda dan gate
diberi polaritas positif, begitu juga sebaliknya. Setelah terkonduksi, sebuah TRIAC
akan tetap bekerja selama arus yang mengalir pada TRIAC (IT) lebih besar dari
arus penahan (IH) walaupun arus gate dihilangkan. Satu-satunya cara untuk
membuka (meng-off-kan) TRIAC adalah dengan mengurangi arus (IT) di bawah
arus (IH).
Gambar 3.40 Kurva Karakteristik TRIAC
c. DIAC
Fungsi dan karateristik dari DIAC adalah komponen aktif elektronika yang
memiliki dua terminal dan dapat menghantarkan arus listrik dari kedua arah jika
tegangan melampui batas breakover-nya. DIAC merupakan anggota dari keluarga
thyristor, namun berbeda dengan thyristor pada umumnya yang hanya
menghantarkan arus listrik dari satu arah, DIAC memiliki fungsi yang dapat
menghantarkan arus listrik dari kedua arahnya atau biasanya disebut juga dengan
bidirectional thyristor. DIAC biasanya digunakan sebagai pembantu untuk memicu
TRIAC dalam rangkaian AC switch, DIAC juga sering digunakan dalam berbagai
rangkaian seperti rangkaian lampu dimmer (peredup) dan rangkaian starter untuk
lampu neon (florescent lamps).
Gambar 3.41 Kurva Karakteristik DIAC
Untuk mengetahui karateristik dari DIAC yang hanya perlu diketahui adalah
berapa tegangan breakdown-nya. Hanya dengan tegangan breakdown tertentu
barulah DIAC dapat menghantarkan arus. Arus yang dihantarkan tentu saja bisa
bolak-balik dari anoda menuju katoda dan sebaliknya. Karena DIAC sendiri
termasuk sukar dilewati oleh arus dua arah.
4.
Cara kerja osilator relaksasi dengan SCR:
Osilator relaksasi digunakan sebagai pembangkit gelombang sinusosidal.
Gelombang gigi gergaji, gelombang kotak dan variasi bentuk gelombang tak
beraturan termasuk dalam kelas ini. Pada dasarnya pada osilator ini tergantung
pada proses pengosongan-pengisian jaringan kapasitor-resistor. Perubahan
tegangan pada jaringan digunakan untuk mengubah-ubah konduksi piranti
elektronik. Untuk pengontrol, pada osilator dapat digunakan transistor, UJT (Uni
Junction Transistors) atau IC (Integrated Circuit). Proses pengisian dan
pengosongan kapasitor pada rangkaian seri RC akan mengikuti fungsi
eksponensial dengan konstanta waktu yang tergantung pada harga RC. Pada
proses pengisian, satu konstanta waktu dapat mengisi sebanyak 63% dari sumber
tegangan yang digunakan dan akan penuh setelah lima kali konstanta waktu.
Sebaliknya saat proses pengosongan, isi kapasitor akan berkurang sebanyak 37%
setelah satu konstanta waktu dan akan terlucuti secara penuh setelah lima
konstanta waktu seperti pada gambar berikut:
(a)
(b)
Gambar 3.42 (a) Kurva Pengisian Kapasitor (b) Kurva Pengosongan Kapasitor
Proses pengisian dan pengosongan kapasitor melalui resistor seperti pada
gambar 3.49 dapat digunakan untuk menghasilkan gelombang gergaji. Saklar
pengisian dan pengosongan pada rangkaian gambar diatas dapat diganti dengan
saklar elektronik, yaitu dengan menggunakan transistor atau IC. Rangkaian yang
terhubung dengan cara ini dikelompokkan sebagai osilator relaksasi. Saat
komponen pengganti saklar tersebut berkonduksi disebut “aktif” dan saat tidak
berkonduksi disebut “rileks”. Dengan kondisi tersebut secara berulang dan
kontinyu maka gelombang gergaji akan terjadi pada ujung kaki kapasitor.
5. Keuntungan penggunaan SCR dan TRIAC pada pengaturan daya
a. SCR
Keuntungan penggunaan SCR pada pengaturan daya adalah SCR
memiliki kemampuan untuk mengendalikan daya maupun tegangan yang cukup
tinggi sehingga SCR dapat melewatkan tegangan 0 sampai 220 volt tergantung
pada spesifik dan tipe SCR tersebut. Oleh sebab itu komponen ini biasa
difungsikan sebagai switch tegangan atau arus menengah ke atas.
b. TRIAC
Keuntungan penggunaan TRIAC pada pengaturan daya adalah sama
seperti SCR, TRIAC juga tergolong sebagai pengendali atau switching. Namun,
berbeda dengan SCR yang hanya dapat dilewati oleh arus listrik dari satu arah
(unidirectional), TRIAC memiliki kemampuan yang dapat mengalirkan arus ke dua
arah (bidirectional) ketika dipicu. Terminal gate TRIAC hanya memerlukan arus
yang relatif rendah untuk dapat mengendalikan aliran arus listrik AC yang tinggi
dari dua arah terminalnya.
6. Contoh aplikasi yang menggunakan SCR, TRIAC, dan DIAC:
a. SCR
1)
Sebagai rangkaian Saklar (switch control)
2)
Sebagai rangkaian pengendali (remote control)
3)
SCR biasanya digunakan untuk mengontrol khususnya pada tegangan
tinggi
4)
Pengatur motor
5)
Pemanas
6)
AC
7)
Pemanas induksi
b. TRIAC
1) Sebagai rangkaian pengaturan daya (power control)
c. DIAC
1) Sebagai pemicu TRIAC agar ON pada tegangan input tertentu yang
relatif tinggi.
2) Aplikasi dimmer lampu
7. Analisis pengurangan hambatan pada rangkaian:
Jika nilai hambatan R dikurangi maka nilai tegangan untuk meng-ON-kan
Thyristor juga akan semkin kecil, contohnya pada percobaan TRIAC dengan DIAC
jika R yang digunakan 10KΩ, IGT dari TRIAC pada rangkaian 10 mA, VGT = 0.75
volt dan digunakan adalah sebuah DIAC dengan Vbo = 20 V, maka perhtiungannya
sabagai berikut.
𝑉 = (10 𝑥 10 − 3). (10 𝑥 103) + 20𝑉 + 0.75𝑉 = 120.75 𝑉
Jika pada rangkaian yang sama R yang digunakan diperkecil menjadi 5
KΩ, maka :
𝑉 = (5𝑥 10 − 3). (10 𝑥 103) + 20𝑉 + 0.75𝑉 = 70.75 𝑉
Jadi, jika nilai hambatan diperkecil maka tegangan untuk meng-ON-kan
TRIAC juga akan semakin kecil.
8. Alasan mengapa R diganti dengan DIAC, nyala lampu pada saat potensio
diputar bisa lebih terang dan lebih redup:
Misalkan diketahui DIAC yang digunakan memiliki V BO = 20 V, R = 2,2 KΩ,
IGT dari TRIAC pada rangkaian sebesar 15 mA, VGT = 0.75 volt, maka TRIAC akan
On pada tegangan:
𝑉 = 33 + 20 + 0,75 = 53,75 𝑉
Sehingga jika rangkaian dialiri tegangan yang lebih besar dari 53,75 V
maka TRIAC akan On dan besar arus yang mengalir yaitu:
I
V 220
=
= 0,1 A
R 2200
Sehingga lampu akan menyala lebih terang. Sedangkan jika R digunakan
maka TRIAC akan on pada tegangan :
V = 33 + 0.75 =33.75 V
Hal ini akan membuat lampu menyala redup.
9. Hubungan antara konstanta waktu jaringan RC pada Gate dan besarnya
sudut tunda penyalaan.
a. Pada percobaan SCR (Silicon Controlled Rectifier ) dapat disimpulkan
bahwa hasil pengukuran pada SCR memiliki persentase kesalahan relatif
yang
cukup
besar
pada
Katoda/Gate
(Tegangan
Katoda/Gate
tegangannya mendekati 0 dikarenakan pada saat itu SCR dikatakan dalam
keadaan OFF, di mana sebelumnya SCR telah ON dengan besar tegangan
di Anoda/Katoda dan Anoda/Gate) dan Resistor.
b.
Pada percobaan SCR (Silicon Controlled Rectifier ) dengan diode dapat
disimpulkan bahwa hasil pengukuran pada SCR dengan diode memiliki
persentase kesalahan relatif yang lebih besar dibandingkan dengan SCR
tanpa diode, yaitu pada Katoda/Gate dan Resistor.
c.
Pada percobaan TRIAC dapat disimpulkan bahwa hasil pengukuran pada
TRIAC memiliki persentase kesalahan relatif yang lebih
besar
dibandingkan dengan SCR dan SCR dengan diode, yaitu
pada
Katoda/Gate, Anode/Gate dan Resistor.
d.
Pada percobaan TRIAC dan DIAC dapat disimpulkan bahwa
hasil
pengukuran memiliki persentase kesalahan relatif kecil dibandingkan
dengan SCR, SCR dengan diode, dan TRIAC.
10. Kesimpulan percobaan.
1.
Uni Junction Transistor (UJT) adalah Komponen Elektronika Aktif yang
terbuat dari bahan semikonduktor, UJT memiliki tiga terminal dan hanya
memiliki satu sambungan.
2.
Silicon Controlled Rectifier (SCR) Dioda yang memiliki 3 terminal, yakni
Gate, Anoda, dan Katoda yang berfungsi sebagai pengendali dalam
rangkaian elektronika yang menggunakan tenggangan menengah – tinggi
(Medium – High Power).
3.
Triode Alternating Current (TRIAC) merupakan Dioda tiga terminal yang
digunakan untuk pengaturan daya. TRIAC sebenarnya adalah gabungan
dua buah SCR atau Thyristor yang dirancang anti parallel dengan satu
buah elektroda gerbang (gate electrode) yang menyatu.
4.
Diode Alternating Current (DIAC) adalah komponen aktif Elektronika yang
memiliki dua terminal dan dapat menghantarkan arus listrik dari kedua arah
jika tegangan melampui batas breakdown-nya. DIAC tersusun dari tiga lapis
bahan semikonduktor walaupun beberapa buku mengatakan bahwa DIAC
tersusun dari piranti lapis empat, namun demikian pembuatnya
menyatakan bahwa DIAC dibuat dari tiga lapis bahan semikonduktor.
5.
Pada rangkaian DIAC dan TRIAC frekuensi yang ditampilkan oleh
osiloskop berupa tanda (?). Hal ini dikarenakan periode gelombang tidak
diketahui, sehingga sesuai dengan persamaan untuk menentukan
frekuensi yaitu F = 1/T dengan T adalah periode maka frekuensi gelombang
tidak dapat ditampilkan pada osiloskop atau ditampilkan dengan berupa
tanda (?). Namun frekuensi gelombang dapat ditentukan secara manual
dengan menggunakan persamaan F = Time/DIV x Jumlah DIV.
3.8
Simpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang diperoleh, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1.
Uni Junction Transistor (UJT) adalah Komponen Elektronika Aktif yang
terbuat dari bahan semikonduktor, UJT memiliki tiga terminal dan hanya
memiliki satu sambungan.
2.
Silicon Controlled Rectifier (SCR) Dioda yang memiliki 3 terminal, yakni
Gate, Anoda, dan Katoda yang berfungsi sebagai pengendali dalam
rangkaian elektronika yang menggunakan tenggangan menengah – tinggi
(Medium – High Power).
3.
Triode Alternating Current (TRIAC) merupakan Dioda tiga terminal yang
digunakan untuk pengaturan daya. TRIAC sebenarnya adalah gabungan
dua buah SCR atau Thyristor yang dirancang anti parallel dengan satu
buah elektroda gerbang (gate electrode) yang menyatu.
4.
Diode Alternating Current (DIAC) adalah komponen aktif Elektronika yang
memiliki dua terminal dan dapat menghantarkan arus listrik dari kedua arah
jika tegangan melampui batas breakdown-nya. DIAC tersusun dari tiga lapis
bahan semikonduktor walaupun beberapa buku mengatakan bahwa DIAC
tersusun dari piranti lapis empat, namun demikian pembuatnya
menyatakan bahwa DIAC dibuat dari tiga lapis bahan semikonduktor.
5.
Pada rangkaian DIAC dan TRIAC frekuensi yang ditampilkan oleh
osiloskop berupa tanda (?). Hal ini dikarenakan periode gelombang tidak
diketahui, sehingga sesuai dengan persamaan untuk menentukan
frekuensi yaitu F = 1/T dengan T adalah periode maka frekuensi gelombang
tidak dapat ditampilkan pada osiloskop atau ditampilkan dengan berupa
tanda (?). Namun frekuensi gelombang dapat ditentukan secara manual
dengan menggunakan persamaan F = Time/DIV x Jumlah DIV.
6.
Berdasarkan data sheet SCR tipe BT151, Thyristor mempunyai gelombang
sinusoidal dengan f = 50 hz, dan frekuensi yang diperoleh pada saat
praktikum yaitu 49,90 Hz untuk lampu terang dan 50,00 Hz untuk lampu
redup, sehingga dapat dikatakan bahwa pada percobaan SCR cahaya
pada lampu terang dan redup adalah sama. Adapun prinsip kerja dari SCR
yaitu SCR dapat menghantarkan arus bila diberikan arus gerbang (arus
kemudi). Thyristor akan terus menghantar walaupun arus gerbang sudah
tidak ada.
7.
Pada percobaan DIAC dan TRIAC, dalam percobaan katoda kondisi lampu
mati hanya didapatkan gelombang dalam bentuk garis, dikarenakan peak
to peak pada percobaan didapat sebesar 140 mV, dimana ini
mempengaruhi tinggi puncak gelombang, sehingga gelombang hanya
berbentuk garis.
Daftar Pustaka
Anonim. 2015. Thyristor: Konstruksi dan Jenis Thyristor
http://zonaelektro.net/thyristor/
Diakses pada 24 April 2018
Kho, Dickson. 2016. Pengertian SCR dan Prinsip Kerja SCR.
http://teknikelektronika.com/pengertian-scr-silicon-controllled-rectifier-prinsipkerja-scr/
Diakses pada 20 April 2018
Anonim. 2015. Definisi TRIAC dan Prinsip kerja TRIAC.
http://elektronika-dasar.web.id/definisi-dan-prinsip-kerja-triac/
Diakses pada 19 April 2018
Kho, Disckson. 2015. Pengertian UJT dan Cara Kerja UJT.
http://teknikelektronika.com/pengertian-uni-junction-transistor-ujt-dan-carakerjanya/
Diakses pada 19 April 2018
Kho, Dickon. 2015. Pengertian dan Prinsip Kerja DIAC.
http://teknikelektronika.com/pengertian-diac-dan-cara-kerjanya/
Diakses pada 19 April 2018
Dermanto, Trikueni. 2014. Pengertian dan Cara Kerja TRIAC
http://trikueni-desain-sistem.blogspot.co.id/2014/03/Pengertian-TRIAC.html
Diakses pada 20 April 2018
Download