BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bangunan gedung merupakan wujud fisik hasil pekerjaan kontruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya. Sebagian atau seluruhnya berada di atas / di dalam tanah / air yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya. Pembangunan bangunan gedung di selenggarakan melalui berbagai tahap pekerjaan kontruksi. Pekerjaan kontruksi adalah rangkaian kegiatan perencanaan dan pelaksanaan beserta pengawasan yang meliputi pekerjaan arsitektural, struktur , mekanikal dan elektrikal serta tata lingkungan, beserta kelengkapannya masing-masing dalam mewujudkan suatu bangunan. Dalam sebuah pekerjaan kontruksi aspek teknologi berperan penting. Umumnya aplikasi teknologi banyak di terapkan pada metode-metode pekerjaan kontruksi. Penggunaan metode yang tepat, cepat, peraktis dan aman, sangat membantu dalam menyelesaikan pekerjaan dalam suatu proyek kontruksi, sehingga target waktu, mutu dan biaya dapat tercapai. Dalam menunjang metode pelaksanaan kontruksi. Pekerjaan pertama yang harus dilaksanakan adalah pekerjaan persiapan. Pekerjaan persiapan merupakan tahap pekerjaan yang harus dilaksanakan sebelum pelaksaan pekerjaan pokok suatu proyek kontruksi. Bahkan pekerjaan ini harus telah dipersiapkan pada saat tender proyek dan di jadikan bagian dari penawaran tender proyek yang bersangkutan. Setelah menerima paket penawaraan tender. Diadakan pengkajian dan pendalaman terhadap pekerjaan persiapanyang hendak dilaksanakan seperti : Menganalisis kondisi lokasi Mengumpulkan informasi harga dan tersediannya material serta peralatan Mengumpulkan informasi sumber tenaga kerja dan tingkat upah Mengusahakan jaminan leleang 1.2. Maksud dan tujuan Adapun maksud dari penullisan ini adalah mengidentifikasi metode pelaksanaan gedung, dimana proyek tersebut memiliki kriteria sebagai berikut : Pemilik proyek tersebut adalah lembaga penerbangan dan antaraiksa Nasional (LAPAN) Nama pekerjaan yaitu Renovasi Berat Gedung Administrasi BPAA 1 Lokasi pekerjaan, Jl. Lapan (28 Oktober) Kota Pontianak Nilai proyek Rp. 1.105.877.000,00 Tujuan Penulisan tugas ini adalah menganalisa metode pelaksanaan yang efektif dan efisien dalam menunjang pekerjaan konstruksi. 1.3. Ruang Lingkup Ruang lingkup penulisan tugas ini adalah untuk menganalisa metode pelaksanaan yang proyek yang efektif dan efisien dari pekerjaan pendahuluan/persiapan sampai ke pekerjaan ahir/penutupan. 2 Bab II PEMBAHASAN Metode Pelaksanaan Konstruksi Gedung 2.1 URAIAN KEGIATAN : Metode pelaksanaan ini berdasarkan tahapan-tahapan pekerjaan yang akan dilaksanakan berdasarkan rencana anggaran biaya. Jangka waktu pelaksanaan di laksanakan bahwa target pembangunan harus dapat diselesaikan tepat waktu, tepat biaya sesuai dengan Nilai Kontrak dan tepat mutu sesuai dengan Spesifikasi teknis. Metode pelaksanaan ini adalah kegiatan konstruksi gedung administrasi BPAA pada lokasi Jl.28 oktober kota pontianak. Untuk tahap awal pekerjaan yang dilaksanakan Meliputi diantaranya sesuai didalam RAB. Adapun Metode Pelaksanaan yang akan dilaksanakan kami susun beberapa tahap yaitu : I. PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PENDAHULUAN a. Penjelasan Umum Pekerjaan persiapan adalah pekerjaan yang diutamakan sebelum untuk memulai pekerjaan utama. Pekerjaan ini meliputi papan nama proyek, pemasangan bouwplank, dan pembersihan lokasi, di kerjakan sebelum mulai kegiatan dan di laksanakan setelah selesai pekerjaan, dan dokumentasi.. Alat yang dipergunakan Alat-alat yang dipergunakan adalah alat-alat manual dan untuk pembuangan sampah-sampah hasil pembersihan menggunakan truck. - Palu - Gergaji - Kamera - Dll Tenaga Kerja - Pelaksana Lapangan - Mandor - Pekerja - Pelaksana Lapangan - Tenaga Administrasi Bahan yang dipergunakan 3 - Papan - Kaso/Cerucuk - Paku - Dll Metode Pelaksanaan - P3K dan Keselamatan Kerja. Pada pekerjaan ini di simpan pada ruang yang di siapkan pada direksi. Tempat yang sudah di tentukan pastikan bisa di capai oleh pekerja ketika membutuhkannya. - Gudang kerja di siapkan dengan ukuran dan material yang telah di sepakati antara konsultan supervisi dan pelaksana. - Gudang kerja di gunakan untuk penyimpanan bahan material dan peralatan tukang. - Air kerja disiapakan di site pekerjaan, baik sumber airnya maupun tempat penampungannya - Pada listrik ini sama halnya dengan air, listrik juga di siapkan pada direksi keet, gudang, dan area kerja. - Mobilisasi alat-alat kerja ke lokasi pekerjaan dan di simpan rapi pada lokasi pekerjaan. - Perlatan tukang dan lainnya di kembalikan lagi pada tempat penyimpanan awal. - siapkan papan nama kegiatan. Bahan nama kegiaan menggunakan rangka kayu dengan bahan vinil. - Papan nama kegiatan di pasang pada posisi yang bisa di lihat sebagai pemberi informasi. - Pembersihan lokasi adalah lokasi yang kaan di kerjakan di dalam bouwplank. - Bersihkan area lokasi yang kaan dibangun baik dari awal yang akan di bangun maupun sampai rumah terahir yang kaan di bangun. - Pemasangan bowplank pada setiap rumah yang akan di bangun. - Pemasangan bowplank di pasang di luar ukuran rumah, yaitu satu meter dari as dinding rumah. - Pemasangan bowplank harus siku dan lurus. - Pemasangan bowplank agar lurus di bantu dengan bentangkan tali. 4 - Pada area di dalam bowplank di ratakan untuk mempermudah pekerjaan leveling. - Setiap laporan/catatan pekerjaan dibundel rapi dan secara berkala dilaporkan kepada Direksi Lapangan. - Setiap pelaksanaan kegiatan didokumentasikan secara visual terutama saat sebelum pekerjaan dilaksanakan, sedang dilaksanakan atau sesudah dilaksanakan. Pengambilan foto diupayakan dari posisi yang sama.. I. PEKERJAAN PONDASI a. Penjelasan Umum Pekerjaan pondasi ini terdapat beberapa item pekerjaan, yaitu : 1. Pekerjaan Galian Tanah Biasa Pondasi Tahap-tahap pekerjaan galian tanah pondasi setempat yaitu: Penggalian tanah untuk pondasi setempat dilakukan secara hati-hati serta harus mengetahui ukuran panjang, lebar dan kedalaman pondasi. Lebar dasar galian tanah pondasi hendaknya dibuat lebih lebar dari ukuran pondasi agar tukang lebih leluasa bekerjanya Semua galian tanah harus ditempatkan diluar dan agak jauh dari pekerjaan penggalian agar tidak mengganggu pekerjaan. 2. Cerucuk Dia. 14 – 800 cm Pemancangan cerucuk di siapkan untuk pemancangannya. Pemancangan di pasang sesuai dengan posisi titik pasangnnya. Pemasangan di pasang sesuaikan dengan gambar kerja. 3. Penghamparan pasir alas Setelah selesai penggalian pondasi, maka dilakukan penghamparan pasir alas. Ukuran pasir alas ini di sesuaikan dengan gambar kerja untuk ukuran tebal nya. 4. Pondasi beton P1 a. Penjelasan Umum 5 Pekerjaan Struktur ini adalah pekerjaan-pekerjaan Pondasi yang terdiri dari beberapa item pekerjaan, yaitu : pekerjaan pembesian tulangan, pekerjaan bekisting, dan pekerjaan cor beton. Alat yang dipergunakan - Vibrator - Gerobak - Ember Cor - Molen - Concrete Pump (jika diperlukan) - Dll Bahan yang dipergunakan - Semen - Pasir dan Batu - Besi tulangan - Kayu mal - Papan mal - Dll Tenaga Kerja - Mandor - Kepala Tukang - Tukang - Pekerja Metode Pelaksanaan Sebelum melakukan pekerjaan maka kontraktor akan membuat dan mengajukan Shop Drawing dan Request kepada Konsultan Pengawas untuk diminta persetujuan pelaksanaan pekerjaan ini. - Pembuatan bekisting - Material yang dipergunakan sesuai dengan spesifikasi teknis. - Dipabrikasi di los kerja kemudian dibawa kelokasi pekerjaan untuk dipasang sesuai dengan gambar kerja. - Bekisting dibongkar setelah umur beton cukup dan/atau setelah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas. 6 - Pembesian - Material yang dipergunakan sesuai dengan spesifikasi teknis. - Diameter dan jarak serta metode pengikatan atau penyambungan sesuai dengan spesifikasi teknis dan kaidah-kaidah keteknikan yang berlaku. - Dipabrikasi di pos kerja kemudian dibawa kelokasi pekerjaan untuk dipasang sesuai dengan gambar kerja. - Pada titik-titik tertentu dipasang beton decking dengan ketebalan sesuai rencana. - Pembetonan - Beton yang dipergunakan adalah beton dengan mutu K-225 atau mutu yang disyaratkan sesuai spesifikasi teknis. - Beton harus teruji sesuai dengan persyaratan serta ketentuan yang berlaku. Kontraktor menyerahkan hasil uji dengan biaya kontraktor. - Pengecoran akan dilaksanakan setelah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan dibawah inspeksi Konsultan Pengawas. - Pengecoran akan dilaksanakan setelah seluruh komponen diperiksa seperti stek-stek tulangan untuk pekerjaan berikutnya dan lainnya. - Beton diantar kelokasi pengecoran dengan menggunakan gerobak atau dibuatkan talang khusus atau menggunakan concrete pump (apabila diperlukan). - Pengecoran dilakukan berlapis-lapis sesuai ketentuan dengan dipadatkan menggunakan vibrator. - Saat pengecoran telah mencapat dimensi yang disyaratkan maka pengecoran dihentikan dan kemudian dilakukan curring terhadap beton yang dicor tersebut. - Apabila diperlukan maka pada saat pencampuran akan diberikan bahan additive yang mereknya disetujui oleh Konsultan Pengawas serta komposisinya sesuai dengan ketentuan yang ada. - Setelah selesai pekerjaan Sloof, maka lanjutkan dengan pengurugan tanah kembali yang di padarkan dengan bantuan alat yang di tentukan. 5. Kolom Pondasi Beton P1 a. Penjelasan Umum 7 Pekerjaan Struktur ini adalah pekerjaan-pekerjaan Kolom Pondasi Beton yang terdiri dari beberapa item pekerjaan, yaitu : pekerjaan pembesian tulangan, pekerjaan bekisting, dan pekerjaan cor beton. Alat yang dipergunakan - Vibrator - Gerobak - Ember Cor - Molen - Concrete Pump (jika diperlukan) - Dll Bahan yang dipergunakan - Semen - Pasir dan Batu - Besi tulangan - Kayu mal - Papan mal - Dll Tenaga Kerja - Mandor - Kepala Tukang - Tukang - Pekerja Metode Pelaksanaan Sebelum melakukan pekerjaan maka kontraktor akan membuat dan mengajukan Shop Drawing dan Request kepada Konsultan Pengawas untuk diminta persetujuan pelaksanaan pekerjaan ini. - Pembuatan bekisting - Material yang dipergunakan sesuai dengan spesifikasi teknis. - Dipabrikasi di los kerja kemudian dibawa kelokasi pekerjaan untuk dipasang sesuai dengan gambar kerja. - Bekisting dibongkar setelah umur beton cukup dan/atau setelah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas. 8 - Pembesian - Material yang dipergunakan sesuai dengan spesifikasi teknis. - Diameter dan jarak serta metode pengikatan atau penyambungan sesuai dengan spesifikasi teknis dan kaidah-kaidah keteknikan yang berlaku. - Dipabrikasi di pos kerja kemudian dibawa kelokasi pekerjaan untuk dipasang sesuai dengan gambar kerja. - Pada titik-titik tertentu dipasang beton decking dengan ketebalan sesuai rencana. - Pembetonan - Beton yang dipergunakan adalah beton dengan mutu K-225 atau mutu yang disyaratkan sesuai spesifikasi teknis. - Beton harus teruji sesuai dengan persyaratan serta ketentuan yang berlaku. Kontraktor menyerahkan hasil uji dengan biaya kontraktor. - Pengecoran akan dilaksanakan setelah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan dibawah inspeksi Konsultan Pengawas. - Pengecoran akan dilaksanakan setelah seluruh komponen diperiksa seperti stek-stek tulangan untuk pekerjaan berikutnya dan lainnya. - Beton diantar kelokasi pengecoran dengan menggunakan gerobak atau dibuatkan talang khusus atau menggunakan concrete pump (apabila diperlukan). - Pengecoran dilakukan berlapis-lapis sesuai ketentuan dengan dipadatkan menggunakan vibrator. - Saat pengecoran telah mencapat dimensi yang disyaratkan maka pengecoran dihentikan dan kemudian dilakukan curring terhadap beton yang dicor tersebut. - Apabila diperlukan maka pada saat pencampuran akan diberikan bahan additive yang mereknya disetujui oleh Konsultan Pengawas serta komposisinya sesuai dengan ketentuan yang ada. 6. Tutup Kolong dibawah sloof Keliling 10/10 a. Penjelasan Umum 9 Pekerjaan Struktur ini adalah pekerjaan-pekerjaan sloof Keliling yang terdiri dari beberapa item pekerjaan, yaitu : pekerjaan pembesian tulangan, pekerjaan bekisting, dan pekerjaan cor beton. Alat yang dipergunakan - Vibrator - Gerobak - Ember Cor - Molen - Concrete Pump (jika diperlukan) - Dll Bahan yang dipergunakan - Semen - Pasir dan Batu - Besi tulangan - Kayu mal - Papan mal - Dll Tenaga Kerja - Mandor - Kepala Tukang - Tukang - Pekerja Metode Pelaksanaan Sebelum melakukan pekerjaan maka kontraktor akan membuat dan mengajukan Shop Drawing dan Request kepada Konsultan Pengawas untuk diminta persetujuan pelaksanaan pekerjaan ini. - Pembuatan bekisting - Material yang dipergunakan sesuai dengan spesifikasi teknis. - Dipabrikasi di los kerja kemudian dibawa kelokasi pekerjaan untuk dipasang sesuai dengan gambar kerja. - Bekisting dibongkar setelah umur beton cukup dan/atau setelah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas. 10 - Pembesian - Material yang dipergunakan sesuai dengan spesifikasi teknis. - Diameter dan jarak serta metode pengikatan atau penyambungan sesuai dengan spesifikasi teknis dan kaidah-kaidah keteknikan yang berlaku. - Dipabrikasi di pos kerja kemudian dibawa kelokasi pekerjaan untuk dipasang sesuai dengan gambar kerja. - Pada titik-titik tertentu dipasang beton decking dengan ketebalan sesuai rencana. - Pembetonan - Beton yang dipergunakan adalah beton dengan mutu K-225 atau mutu yang disyaratkan sesuai spesifikasi teknis. - Beton harus teruji sesuai dengan persyaratan serta ketentuan yang berlaku. Kontraktor menyerahkan hasil uji dengan biaya kontraktor. - Pengecoran akan dilaksanakan setelah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan dibawah inspeksi Konsultan Pengawas. - Pengecoran akan dilaksanakan setelah seluruh komponen diperiksa seperti stek-stek tulangan untuk pekerjaan berikutnya dan lainnya. - Beton diantar kelokasi pengecoran dengan menggunakan gerobak atau dibuatkan talang khusus atau menggunakan concrete pump (apabila diperlukan). - Pengecoran dilakukan berlapis-lapis sesuai ketentuan dengan dipadatkan menggunakan vibrator. - Saat pengecoran telah mencapat dimensi yang disyaratkan maka pengecoran dihentikan dan kemudian dilakukan curring terhadap beton yang dicor tersebut. - Apabila diperlukan maka pada saat pencampuran akan diberikan bahan additive yang mereknya disetujui oleh Konsultan Pengawas serta komposisinya sesuai dengan ketentuan yang ada. 7. Pekerjaan Sloof a. Penjelasan Umum 11 Pekerjaan Struktur ini adalah pekerjaan-pekerjaan sloof yang terdiri dari beberapa item pekerjaan, yaitu : pekerjaan pembesian tulangan balok sloof, pekerjaan bekisting, dan pekerjaan cor beton. Alat yang dipergunakan - Vibrator - Gerobak - Ember Cor - Molen - Concrete Pump (jika diperlukan) - Dll Bahan yang dipergunakan - Semen - Pasir dan Batu - Besi tulangan - Kayu mal - Papan mal - Dll Tenaga Kerja - Mandor - Kepala Tukang - Tukang - Pekerja Metode Pelaksanaan Sebelum melakukan pekerjaan maka kontraktor akan membuat dan mengajukan Shop Drawing dan Request kepada Konsultan Pengawas untuk diminta persetujuan pelaksanaan pekerjaan ini. - Pembuatan bekisting - Material yang dipergunakan sesuai dengan spesifikasi teknis. - Dipabrikasi di los kerja kemudian dibawa kelokasi pekerjaan untuk dipasang sesuai dengan gambar kerja. - Bekisting dibongkar setelah umur beton cukup dan/atau setelah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas. 12 - Pembesian - Material yang dipergunakan sesuai dengan spesifikasi teknis. - Diameter dan jarak serta metode pengikatan atau penyambungan sesuai dengan spesifikasi teknis dan kaidah-kaidah keteknikan yang berlaku. - Dipabrikasi di pos kerja kemudian dibawa kelokasi pekerjaan untuk dipasang sesuai dengan gambar kerja. - Pada titik-titik tertentu dipasang beton decking dengan ketebalan sesuai rencana. - Pembetonan - Beton yang dipergunakan adalah beton dengan mutu K-225 atau mutu yang disyaratkan sesuai spesifikasi teknis. - Beton harus teruji sesuai dengan persyaratan serta ketentuan yang berlaku. Kontraktor menyerahkan hasil uji dengan biaya kontraktor. - Pengecoran akan dilaksanakan setelah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan dibawah inspeksi Konsultan Pengawas. - Pengecoran akan dilaksanakan setelah seluruh komponen diperiksa seperti stek-stek tulangan untuk pekerjaan berikutnya dan lainnya. - Beton diantar kelokasi pengecoran dengan menggunakan gerobak atau dibuatkan talang khusus atau menggunakan concrete pump (apabila diperlukan). - Pengecoran dilakukan berlapis-lapis sesuai ketentuan dengan dipadatkan menggunakan vibrator. - Saat pengecoran telah mencapat dimensi yang disyaratkan maka pengecoran dihentikan dan kemudian dilakukan curring terhadap beton yang dicor tersebut. - Apabila diperlukan maka pada saat pencampuran akan diberikan bahan additive yang mereknya disetujui oleh Konsultan Pengawas serta komposisinya sesuai dengan ketentuan yang ada. - Setelah selesai pekerjaan Sloof, maka lanjutkan dengan pengurugan tanah kembali yang di padarkan dengan bantuan alat yang di tentukan. 13 Gambar : Pekerjaan Sloof II. PEKERJAAN STRUKTUR 1. Pekerjaan Plat Lantai Tebal = 10 cm 1. Penjelasan Umum Pekerjaan Struktur ini adalah pekerjaan-pekerjaan plat lantai yang terdiri dari beberapa item pekerjaan, yaitu : pekerjaan pembesian tulangan, dan pekerjaan cor beton. Alat yang dipergunakan - Vibrator - Gerobak - Ember Cor - Molen - Concrete Pump (jika diperlukan) - Dll Bahan yang dipergunakan - Semen - Pasir dan Batu - Besi tulangan - Kayu mal - Papan mal - Dll Tenaga Kerja - Mandor - Kepala Tukang - Tukang - Pekerja Metode Pelaksanaan 14 Sebelum melakukan pekerjaan maka kontraktor akan membuat dan mengajukan Shop Drawing dan Request kepada Konsultan Pengawas untuk diminta persetujuan pelaksanaan pekerjaan ini. - Pembesian - Material yang dipergunakan sesuai dengan spesifikasi teknis. - Diameter dan jarak serta metode pengikatan atau penyambungan sesuai dengan spesifikasi teknis dan kaidah-kaidah keteknikan yang berlaku. - Dipabrikasi di pos kerja kemudian dibawa kelokasi pekerjaan untuk dipasang sesuai dengan gambar kerja. - Pada titik-titik tertentu dipasang beton decking dengan ketebalan sesuai rencana. - Pembetonan - Beton yang dipergunakan adalah beton dengan mutu K-225 atau mutu yang disyaratkan sesuai spesifikasi teknis. - Beton harus teruji sesuai dengan persyaratan serta ketentuan yang berlaku. Kontraktor menyerahkan hasil uji dengan biaya kontraktor. - Pengecoran akan dilaksanakan setelah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan dibawah inspeksi Konsultan Pengawas. - Pengecoran akan dilaksanakan setelah seluruh komponen diperiksa seperti stek-stek tulangan untuk pekerjaan berikutnya dan lainnya. - Beton diantar kelokasi pengecoran dengan menggunakan gerobak atau dibuatkan talang khusus atau menggunakan concrete pump (apabila diperlukan). - Pengecoran dilakukan berlapis-lapis sesuai ketentuan dengan dipadatkan menggunakan vibrator. - Saat pengecoran telah mencapat dimensi yang disyaratkan maka pengecoran dihentikan dan kemudian dilakukan curring terhadap beton yang dicor tersebut. - Apabila diperlukan maka pada saat pencampuran akan diberikan bahan additive yang mereknya disetujui oleh Konsultan Pengawas serta komposisinya sesuai dengan ketentuan yang ada. - Setelah selesai pekerjaan Sloof, maka lanjutkan dengan pengurugan tanah kembali yang di padarkan dengan bantuan alat yang di tentukan. - Urugan Pasair Alas t.50 cm 15 - Urugan pasir di urug pada lokasi yang di gunakan. - Urugan pasir di ambil dari lokasi pengurugan dan di bawa ke lokasi yang akan di urug. - Padat kan pasir urug pada lokasi yang akan di padatkan. 2. Kolom 30/30 (KI) ‘a. Penjelasan Umum Pekerjaan Struktur ini adalah pekerjaan-pekerjaan Kolom yang terdiri dari beberapa item pekerjaan, yaitu : pekerjaan pembesian tulangan, pekerjaan bekisting, dan pekerjaan cor beton. Alat yang dipergunakan - Vibrator - Gerobak - Ember Cor - Molen - Concrete Pump (jika diperlukan) - Dll Bahan yang dipergunakan - Semen - Pasir dan Batu - Besi tulangan - Kayu mal - Papan mal - Dll Tenaga Kerja - Mandor - Kepala Tukang - Tukang - Pekerja Metode Pelaksanaan 16 Sebelum melakukan pekerjaan maka kontraktor akan membuat dan mengajukan Shop Drawing dan Request kepada Konsultan Pengawas untuk diminta persetujuan pelaksanaan pekerjaan ini. - Pembuatan bekisting - Material yang dipergunakan sesuai dengan spesifikasi teknis. - Dibuat diarea kerja kemudian dibawa kelokasi pekerjaan untuk dipasang sesuai dengan gambar kerja. - Bekisting dibongkar setelah umur beton cukup dan/atau setelah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas. - Pembesian - Material yang dipergunakan sesuai dengan spesifikasi teknis. - Diameter dan jarak serta metode pengikatan atau penyambungan sesuai dengan spesifikasi teknis dan kaidah-kaidah keteknikan yang berlaku. - Dipabrikasi di los kerja kemudian dibawa kelokasi pekerjaan untuk dipasang sesuai dengan gambar kerja. - Pada titik-titik tertentu dipasang beton decking dengan ketebalan sesuai rencana. - Pembetonan - Beton yang dipergunakan adalah beton dengan mutu K-225 atau mutu yang disyaratkan sesuai spesifikasi teknis. - Beton harus teruji sesuai dengan persyaratan serta ketentuan yang berlaku. Kontraktor menyerahkan hasil uji dengan biaya kontraktor. - Pengecoran akan dilaksanakan setelah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan dibawah inspeksi Konsultan Pengawas. - Pengecoran akan dilaksanakan setelah seluruh komponen diperiksa seperti stek-stek tulangan untuk pekerjaan berikutnya dan lainnya. - Beton diantar kelokasi pengecoran dengan menggunakan gerobak atau dibuatkan talang khusus atau menggunakan concrete pump (apabila diperlukan). - Pengecoran dilakukan berlapis-lapis dipadatkan menggunakan vibrator. 17 sesuai ketentuan dengan - Saat pengecoran telah mencapat dimensi yang disyaratkan maka pengecoran dihentikan dan kemudian dilakukan curring terhadap beton yang dicor tersebut. - Apabila diperlukan maka pada saat pencampuran akan diberikan bahan additive yang mereknya disetujui oleh Konsultan Pengawas serta komposisinya sesuai dengan ketentuan yang ada. Gambar : pekerjaan kolom 3. Kolom 15/15 (K2) ‘a. Penjelasan Umum Pekerjaan Struktur ini adalah pekerjaan-pekerjaan Kolom yang terdiri dari beberapa item pekerjaan, yaitu : pekerjaan pembesian tulangan, pekerjaan bekisting, dan pekerjaan cor beton. Alat yang dipergunakan - Vibrator - Gerobak - Ember Cor - Molen 18 - Concrete Pump (jika diperlukan) - Dll Bahan yang dipergunakan - Semen - Pasir dan Batu - Besi tulangan - Kayu mal - Papan mal - Dll Tenaga Kerja - Mandor - Kepala Tukang - Tukang - Pekerja Metode Pelaksanaan Sebelum melakukan pekerjaan maka kontraktor akan membuat dan mengajukan Shop Drawing dan Request kepada Konsultan Pengawas untuk diminta persetujuan pelaksanaan pekerjaan ini. - Pembuatan bekisting - Material yang dipergunakan sesuai dengan spesifikasi teknis. - Dibuat diarea kerja kemudian dibawa kelokasi pekerjaan untuk dipasang sesuai dengan gambar kerja. - Bekisting dibongkar setelah umur beton cukup dan/atau setelah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas. - Pembesian - Material yang dipergunakan sesuai dengan spesifikasi teknis. - Diameter dan jarak serta metode pengikatan atau penyambungan sesuai dengan spesifikasi teknis dan kaidah-kaidah keteknikan yang berlaku. - Dipabrikasi di los kerja kemudian dibawa kelokasi pekerjaan untuk dipasang sesuai dengan gambar kerja. - Pada titik-titik tertentu dipasang beton decking dengan ketebalan sesuai rencana. - Pembetonan 19 - Beton yang dipergunakan adalah beton dengan mutu K-225 atau mutu yang disyaratkan sesuai spesifikasi teknis. - Beton harus teruji sesuai dengan persyaratan serta ketentuan yang berlaku. Kontraktor menyerahkan hasil uji dengan biaya kontraktor. - Pengecoran akan dilaksanakan setelah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan dibawah inspeksi Konsultan Pengawas. - Pengecoran akan dilaksanakan setelah seluruh komponen diperiksa seperti stek-stek tulangan untuk pekerjaan berikutnya dan lainnya. - Beton diantar kelokasi pengecoran dengan menggunakan gerobak atau dibuatkan talang khusus atau menggunakan concrete pump (apabila diperlukan). - Pengecoran dilakukan berlapis-lapis sesuai ketentuan dengan dipadatkan menggunakan vibrator. - Saat pengecoran telah mencapat dimensi yang disyaratkan maka pengecoran dihentikan dan kemudian dilakukan curring terhadap beton yang dicor tersebut. - Apabila diperlukan maka pada saat pencampuran akan diberikan bahan additive yang mereknya disetujui oleh Konsultan Pengawas serta komposisinya sesuai dengan ketentuan yang ada. Gambar : pekerjaan kolom 20 4. Balok 15/25 1. Penjelasan Umum Pekerjaan Struktur ini adalah pekerjaan-pekerjaan balok yang terdiri dari beberapa item pekerjaan, yaitu : pekerjaan pembesian tulangan balok, pekerjaan bekisting, dan pekerjaan cor beton. Alat yang dipergunakan - Vibrator - Gerobak - Ember Cor - Molen - Concrete Pump (jika diperlukan) - Dll Bahan yang dipergunakan - Semen - Pasir dan Batu - Besi tulangan - Kayu mal - Papan mal - Dll Tenaga Kerja - Mandor - Kepala Tukang - Tukang - Pekerja Metode Pelaksanaan Sebelum melakukan pekerjaan maka kontraktor akan membuat dan mengajukan Shop Drawing dan Request kepada Konsultan Pengawas untuk diminta persetujuan pelaksanaan pekerjaan ini. - Pembuatan bekisting - Material yang dipergunakan sesuai dengan spesifikasi teknis. 21 - Dipabrikasi di los kerja kemudian dibawa kelokasi pekerjaan untuk dipasang sesuai dengan gambar kerja. - Bekisting dibongkar setelah umur beton cukup dan/atau setelah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas. - Pembesian - Material yang dipergunakan sesuai dengan spesifikasi teknis. - Diameter dan jarak serta metode pengikatan atau penyambungan sesuai dengan spesifikasi teknis dan kaidah-kaidah keteknikan yang berlaku. - Dipabrikasi di pos kerja kemudian dibawa kelokasi pekerjaan untuk dipasang sesuai dengan gambar kerja. - Pada titik-titik tertentu dipasang beton decking dengan ketebalan sesuai rencana. - Pembetonan - Beton yang dipergunakan adalah beton dengan mutu K-225 atau mutu yang disyaratkan sesuai spesifikasi teknis. - Beton harus teruji sesuai dengan persyaratan serta ketentuan yang berlaku. Kontraktor menyerahkan hasil uji dengan biaya kontraktor. - Pengecoran akan dilaksanakan setelah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan dibawah inspeksi Konsultan Pengawas. - Pengecoran akan dilaksanakan setelah seluruh komponen diperiksa seperti stek-stek tulangan untuk pekerjaan berikutnya dan lainnya. - Beton diantar kelokasi pengecoran dengan menggunakan gerobak atau dibuatkan talang khusus atau menggunakan concrete pump (apabila diperlukan). - Pengecoran dilakukan berlapis-lapis sesuai ketentuan dengan dipadatkan menggunakan vibrator. - Saat pengecoran telah mencapat dimensi yang disyaratkan maka pengecoran dihentikan dan kemudian dilakukan curring terhadap beton yang dicor tersebut. - Apabila diperlukan maka pada saat pencampuran akan diberikan bahan additive yang mereknya disetujui oleh Konsultan Pengawas serta komposisinya sesuai dengan ketentuan yang ada. 22 Gambar : Pekerjaan Balok III. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI, DINDING & PLAFOND a. Pemasangan keramik Penjelasan Umum Pekerjaan pemasangan keramik ini adalah pekerjaan pelapis lantai dengan ukuran 40x40 dan ukuran 20x20. Alat yang dipergunakan - Gerenda - Sekop - Sendok semen - Waterpas - Dll Bahan yang dipergunakan - Semen - Pasir - Dll Tenaga Kerja - Mandor - Kepala Tukang - Tukang - Pekerja Metode Pelaksanaan - Sebelum melakukan pekerjaan maka kontraktor akan membuat dan mengajukan Shop Drawing dan Request kepada Konsultan Pengawas untuk diminta persetujuan pelaksanaan pekerjaan ini. 23 - Pekerjaan dinding menggunakan keramik ukuran dan kualitas baik dengan jenis dan merk yang telah disetujui oleh konsultan pengawas - Pemasangan keramik harus memiliki ukuran yang seragam baik warna dan motifnya untuk setiap ruangan pada lantai sesuai gambar kerja dan sudah disetujui oleh konsultan pengawas. - Untuk Lantai menggunakan keramik ukuran 40 x 40 cm sedangkan untuk KM/WC menggunakan lantai 20 x 20 cm. 2. Pekerjaan Pasangan Batako & Plesteran Uraian Pekerjaan Meliputi pekerjaan pasangan batako dan Plesteran dinding. Alat yang dipergunakan - Sendok Semen - Ember - Sekop Bahan yang dipergunakan - Semen - Pasir - Dll Tenaga Kerja - Mandor - Kepala Tukang - Tukang - Pekerja Metode Pelaksanaan - Pekerjaan pasangan dinding batako ini dari bawah sampai ke atas. - Batako di pasang secara zigzag. - Perekat pasangan batako menggunakan campuran semen dan pasir. - Pemasangan batako harus lurus. 24 Gambar : Pemasangan Batako - Pekerjaan plesteran ini harus dilaksanakan dengan penuh keahlian dan ketelitian. Bidang-bidang plesteran yang tidak rata, berombak atau retakretak harus diulangi dan diperbaiki. - Plesteran yang baru saja selesai tidak boleh langsung difinish, dan selama diproses pengeringan plesteran harus disiram air agar tidak terjadi retakretak rambut akibat proses pengeringan yang terlalu cepat selama 7 hari. - Bidang-bidang beton yang tampak dan akan diplester, sebelumnya harus dipahat kasar dahulu, kemudian disiram/dibasahi dengan air semen agar plesteran dapat melekat dengan baik. - Perbaikan bidang-bidang plesteran baik bidang baru yang dibongkar kembali dan diperbaiki lagi, harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga hubungan bidang plesteran benar-benar satu bidang yang rata, tidak retakretak, dan terjadi ikatan yang benar-benar kuat. - Tebal plesteran bila tidak ditunjukkan lain dalam persyaratan dan gambargambar, adalah: 1,5 cm - Pekerjaan dinding expose setelah selesai pekerjaan dinding utama. - Sun screen alumunium di kerjakan setelah selesai semua item pekerjaan dinding. - Selesai di plester, setelah kering lanjutkan dengan pekerjaan pengacian kolom. - Pemasangan dinding batako sesuaikan tempatnya. 3. PEKERJAAN PLAFOUND Ruang Lingkup 25 Meliputi pekerjaan rangka metal furing dan penutup Gypsum. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan dijelaskan sebagai berikut : Alat yang dipergunakan - Gergaji - Dll Bahan yang dipergunakan - Metal furing - Gypsum - dll Tenaga Kerja - Mandor - Kepala Tukang - Tukang - Pekerja Metode Pelaksanaan Sebelum melakukan pekerjaan maka kontraktor akan membuat dan mengajukan Shop Drawing dan Request kepada direksi/konsultan untuk diminta persetujuan pelaksanaan pekerjaan ini. - Rangka plafound ini menggunakan rangka metal furing dengan jarak yang sudah disepakati dengan konsultan pengawas. - Setelah selesai pemasangan rangka plafound, maka pemasangan penutup plafound dengan menggunakan Gypsum. - Pemasangan menggunakan baut Gypsum dengan menggunakan bor. IV. PEKERJAAN ATAP DAN PENUTUP ATAP a. Ruang Lingkup Meliputi pekerjaan Pemasangan rangka atap baja ringan, penutup atap bahan Zincalume. Alat yang dipergunakan - Palu - bor - Gunting Seng 26 Bahan yang dipergunakan - Atap Zincalume - Rangka Baja Ringan - Baut atap - Dll Tenaga Kerja - Mandor - Kepala Tukang - Tukang - Pekerja Metode Pelaksanaan - Rangka Atap menggunakan bahan baja ringan zincalume. - Pemasangan penutup atap harus benar-benar rapi dan mengikuti petunjuk (manual / specification) yang dikeluarkan oleh produsen. - Pemasangan harus dilakukan oleh tenaga ahli yang khusus untuk pekerjaan ini dan dilakukan dengan penuh ketelitian. - Arah pemasangan harus berlawanan dengan arah angin. - Pada saat pemasangan, untuk menginjak atap diatas tumpukan gording harus menggunakan alas, sehingga bentuk lembaran atap tidak rusak. - Paku yang digunakan harus sesuai dengan yang dianjurkan oleh pabrik yang memproduksi atap tersebut. - Penutup atap menggunakan Atap bahan zincalume Untuk lapis penutup atap semua bangunan - V. Bahan dari kualitas yang baik. Sudah diwarna langsung dari pabrik PEKERJAAN PENGECETAN Ruang Lingkup Meliputi pekerjaan Pengecatan dinding Dalam setara mowilex. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan dijelaskan sebagai berikut : Alat yang dipergunakan - Kuas - Dll 27 Bahan yang dipergunakan - Cat tembok - dll Tenaga Kerja - Mandor - Kepala Tukang - Tukang - Pekerja Metode Pelaksanaan Sebelum melakukan pekerjaan maka kontraktor akan membuat dan mengajukan Shop Drawing dan Request kepada direksi/konsultan untuk diminta persetujuan pelaksanaan pekerjaan ini. - Material cat sebelum dipergunakan harus diminta persetujuan terlebih dahulu kepada direksi/konsultan. - Pengecatan dilakukan dengan tahapan-tahapan. - Permukaan beton yang masih kotor dibersihkan terlebih dahulu dengan sikat kawat. - Setelah bersih maka pada permukaan yang tidak rata dilapisi dengan plamur dan setelah kering digosok dengan amplas agar rata. - Kemudian setelah rata dan bersih dicat dengan cat dasar. - Setelah cat dasar kering baru dapat diaplikasikan cat tembok sebanyak 2 lapis dimana setiap lapis harus mengering dahulu baru diijinkan dilapis berikutnya. - Pembatasan pemisahan warna cat pada saat pengecatan dapat dengan lakban atau triplek atau bahan lain agar diperoleh batas yang rapi dan rata. - Pengecatan dilakukan dengan cara sesuai petunjuk dari pabriknya atau sebelum pekerjaan pengecatan dimulai, permukaan kayu harus diampelas dengan kertas ampelas atau digosok dengan batu kambang kemudian dibersihkan dari semua kotoran. Setelah diberi cat dasar, lubang-lubang dari bekas paku, retak-retak dan cat-cat lain harus didempul dengan warna dempul 28 yang sesuai dengan warna cat hingga permukaannya menjadi rata dan halus/licin baru kemudian dicat minimum 3 (dua) kali. Pengecatan dilakukan ditempat yang bebas dari panas matahari langsung, lapis demi lapis dengan jarak waktu minimum 12 jam setelah pengecatan pertama dilakukan. VI. PEKERJAAN PINTU, JENDELA VENTILASI Ruang Lingkup Meliputi pekerjaan pintu jendela ventilasi. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan dijelaskan sebagai berikut : Alat yang dipergunakan - Pemotong kaca - Pemotong alumunium - Lem kaca - Dll Bahan yang dipergunakan - Kaca - Kusen alumunium - dll Tenaga Kerja - Mandor - Kepala Tukang - Tukang - Pekerja Metode Pelaksanaan Sebelum melakukan pekerjaan maka kontraktor akan membuat dan mengajukan Shop Drawing dan Request kepada direksi/konsultan untuk diminta persetujuan pelaksanaan pekerjaan ini. - Untuk material yang digunakan meliputi kaca dan aluminium dengan ukuran dan tempat pemasangan disesuaikan dengan gambar kerja dan disetujui oleh direksi dan konsultan pengawas. 29 - Bahan kusen dan ventilasi dan jendela menggunakan rangka Alumunium. - Bentuk dan type daun pintu digunakan kaca dengan ukurannya secara garis besar dapat dilihat dalam gambar yang bersangkutan. - Kaca harus dipotong sedemikian rupa, menurut ukuran dan bentuk kosen dengan kelonggaran yang cukup, sehingga bisa dipasang dengan mudah tanpa kekerasan dan tidak pecah waktu kaca memuai. - Kaca dipasang dan dikukuhkan dengan memakai dempul kaca dan list kaca dipaku dengan paku kuningan. Kaca yang telah dipasang harus tertanam rapi dan kokoh pada rangkanya, terutama pada sudut-sudutnya VII. a. PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL Ruang Lingkup Meliputi pekerjaan Instalasi Listrik, Pemasangan Titik Lampu, Stop kontak, Saklar, Pemasangan Kabel, dan lain-lain sesuai RAB dan gambar kerja. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan dijelaskan sebagai berikut : Alat yang dipergunakan - Palu - Pisau Cutter - Obeng dll Bahan yang dipergunakan - Kabel - Lampu - Stop Kontak - Saklar - Mcb box - Fiting lampu - Dll 30 Tenaga Kerja - Mandor - Kepala Tukang - Tukang - Pekerja Metode Pelaksanaan - Kabel-kabel yang dipasang akan diberi label-label dari timah yang memberi petunjuk arah dan jurusannya. - Seluruh bahan elektrikal baik jenis kabel, bola lampu, mcb, stop kontak, saklar dan lain-lain disesuaikan dengan ketentuan dalam RKS. - Untuk Instalasi Dipasang oleh tenaga yang terampil, Instalasi sudah termasuk, upah, accessories dan kabel dihitung per titik. Kabel menggunakan kabel NYY/MYM ukuran sesuai dilapangan / ditentukan pengawas / direksi - Jalur kabel dipasang di Pipa PVC ½ ” - Lampu menggunakan lampu Download, Softlight dimana watt, Merk, Bentuk dan Pemasangan sesuai gambar kerja, atau sesuai persetujuan Pihak Terkait. - Stop Kontak dan saklar dipasang pada ruangan – ruangan sesuai dengan gambar kerja dengan alurnya. - Pemasangan Instalasi listrik dll harus rapi dan lokasinya disesuaikan gambar kerja VIII. PEKERJAAN PLUMBING Ruang Lingkup Meliputi pekerjaan instalasi air bersih dan air kotor dan perangkat lainnya. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan dijelaskan sebagai berikut : Alat yang dipergunakan - Sendok semen - Lem pipa - gergaji - Dll 31 Bahan yang dipergunakan - Pipa - Keran air - Pompa air - Westafle - Klosed - Stelling rangka baja - dll Tenaga Kerja - Mandor - Kepala Tukang - Tukang - Pekerja Metode Pelaksanaan Sebelum melakukan pekerjaan maka kontraktor akan membuat dan mengajukan Shop Drawing dan Request kepada direksi/konsultan untuk diminta persetujuan pelaksanaan pekerjaan ini. - Berfut udah disiapkan dari awal untuk posisinya sesuai dengan gambar kerja. - Melakukan pemasangan pipa untuk jaringan air bersih maupun kotor. - Pemasangan jalur pipa berdasarkan gambar kerja. - Kemiringan pipa juga di perhatikan, berdasarkan gambar kerja dan persetujuan direksi. - Untuk pipa air hujan kemiringan di atur ke sebelah bagian yang turunan air - Lakukan pemasangan kloset sesuai dengan posisi pada gambar yang sudah disepakati. - Pada floordrain, tidak boleh membuang penutupnya. - Pemasangan westafel berdsarkan gambar kerja, untuk posisi dan jumlahnya. - Pemasangan jalur pipa berdasarkan gambar kerja. 32 - Pastikan semua pemasangan material yang di pasang sesuai dengan posisinya baik pemasangan mesin pompa, klosed, westafle, dan lain sebagainya berdasarkan rab dan gambar kerja. IX. PEKERJAAN ARSITEKTURAL Ruang Lingkup Meliputi pekerjaan ornamen berbentuk lapisan (alucopan). Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan dijelaskan sebagai berikut : Alat yang dipergunakan - Waterpas - Pemotong alumunium - Dll Bahan yang dipergunakan - Alucoan - Baut - Lem alucopan - dll Tenaga Kerja - Mandor - Kepala Tukang - Tukang - Pekerja Metode Pelaksanaan Sebelum melakukan pekerjaan maka kontraktor akan membuat dan mengajukan Shop Drawing dan Request kepada direksi/konsultan untuk diminta persetujuan pelaksanaan pekerjaan ini. - Siapakan bahan dengan warna yang sudah di tentukan. - Potong material tersebut dengan ukuran-ukuran yang ditentukan berdasarkan gambar kerja - Pasang alucopan tersebut dengan rapi dan perekat dengan baut dan di lem khsus alucopan. 33 C. TAHAP PENGAKHIRAN Pada saat seluruh pekerjaan seperti yang termuat dalam Daftar Kuantitas Harga selesai dilakuKan seluruhnya, maka dimasuki tahap pengakhiran. Dimana dalam tahap ini dilakukan kegiatankegiatan yang lebih kepada sifat administrasi proyek. Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan pada tahap ini diantaranya adalah: 1. Mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan pekerjaan. 2. Melakukan perbaikan-perbaikan apabila terdapat kekurangan-kekurangan dan/atau cacat hasil pekerjaan, penyedia wajib memperbaiki/menyelesaikannya, atas perintah PPK. 3. Menyerahkan pedoman pengoperasian dan perawatan kepada PPK. 4. Menyerahkan As-buit Drawing kepada PPK, 5. Menyerahkan segala bentuk dokumentasi administrasi dan fisik kegiatan pelaksanaan kepada PPK dalam bundel buku yang rapi. 6. Melakukan pemeliharaan hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan sehingga kondisi tetap seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan. 7. Setelah masa pemeliharaan berakhir, maka diajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan akhir pekerjaan. Demikianlah Metode Pelaksanaan ini kami buat dan ajukan sebagai lampiran dari penawaran kami. Dan dengan ini juga kami siap dan bersedia untuk diminta klarifikasi menjelaskan atas pengajuan metode pelaksanaan ini. 34 Bab III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa : 1. Bangunan gedung merupakan wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada diatas / di dalam tanah / air yang berfungsi sebagai tempat manuasia melakukan kegiatannya. 2. Pembangunan gedung diselenggarakan melalui berbagai tahapan pekerjaan konstruksi : i. Pekerjaan persiapan dan pendahuluan ii. Pekerjaan gedung sekretariat - Pekerjaan pondasi - Pekerjaan struktur - Pekerjan penutup lantai, diniding dan plafon - Pekerjan atap dan penutup atap - Pekerjaan pengecatan - Pekerjaan pintu, jendela, dan ventilasi - Pekerjaan mekanikal dan elektrikal - Pekerjaan sanitasi - Pekerjaan arsitektural 35