LAMPIRAN Lampiran 1. Skema Kerja Umum Preparasi ekstrak etanol batang andong merah Skrining fitokimia ekstrak Pengkondisian dan pengelompokan hewan uji Preparasi sediaan uji dan agen penginduksi Perlakuan hewan uji Pengukuran kadar SGPT dan SGOT Pengamatan makroskopis hati Analisis data 37 38 Lampiran 2. Penentuan Jumlah Hewan Uji Berdasarkan rumus Federer (1991) (t – 1) (n – 1) ≥ 15 (6 – 1) (n – 1) ≥ 15 (5) (n – 1) ≥ 15 5n – 5 ≥ 15 5n ≥ 20 n ≥4 Keterangan : t = jumlah kelompok hewan uji = 6 perlakuan n = jumlah hewan uji perkelompok = 4 ekor 39 Lampiran 3. Persiapan Hewan Uji dan Desain Penelitian 30 Ekor tikus putih jantan jantan - diaklimatisasi selama 7 hari - dikelompokkan - Normal Na CMC 1% K. Negatif CCl4 K. Positif Silimarin P. I 150 mg/kgBB ekstrak - P. II 300 mg/kgB B ekstrak P. III 600 mg/kgB B ekstrak dicek hari ke-14 Kadar SGPT dan SGOT - diinduksikan setelah 3 jam CCl4 (IP) - dicek hari ke-15 Kadar SGPT dan SGOT - dibedah diamati Makroskopik organ hati Analisis data 40 Lampiran 4. Pengukuran Kadar SGPT dan SGOT Hewan uji - diambil 0,5 – 1 mL darah pada pleksus retroorbital didiamkan 5 menit disentifugasi 5 menit, 3000 rpm 0,1 mL Serum darah - dimasukkan dalam tabung reaksi ditambahkan 1 mL larutan reagen SGPT dan SGOT divortex diukur serapan pada λ 340 nm Kadar SGPT dan SGOT Analisis data 41 Lampiran 5. Perhitungan dan Pembuatan Suspensi Silimarin Dosis silimarin yang digunakan yaitu 200 mg/kgBB, jika diasumsikan bobot rata-rata tikus 200 g sama dengan 0,2 kg maka dosis hewan yang digunakan yaitu 40 mg/200 gBB. Konsentrasi larutan silimarin untuk dosis 200 mg/kgBB adalah: VAO = dosis hewan × bobot hewan konsentrasi 2 mL = 40 mg⁄200 gBB × 200 g konsentrasi Konsentrasi = 40 mg 2 mL Konsentrasi = 20 mg/mL Sediaan suspensi silimarin dengan dosis 200 mg/kgBB dibuat sebanyak 25 mL. Sediaan dibuat dengan konsentrasi silimarin 20 mg/mL, sehingga untuk membuat 25 mL sediaan diperlukan 500 mg silimarin. Sediaan dibuat dengan cara menggerus 500 mg serbuk silimarin di dalam lumpang, kemudian disuspensikan secukupnya dalam larutan Na CMC 1%. Selanjutnya tambahkan sedikit akuades dan diaduk merata. Campuran yang telah homogen dimasukkan ke dalam labu ukur 25 mL cukupkan volumenya. Labu dikocok hingga sediaan homogen. Jumlah volume sediaan yang diberikan ke hewan uji sebanyak 2 mL. 42 Lampiran 6. Perhitungan dan Pembuatan Larutan CCl4 Dosis CCl4 yang digunakan yaitu 0,7 mL/kgBB, jika diasumsikan bobot ratarata tikus 200 g sama dengan 0,2 kg maka dosis yang digunakan yaitu: Dosis CCl4 = 0,7 mL 1 kg 𝑥 0,2 𝑘𝑔 = 0,14 mL/200 gBB Konsentrasi larutan CCl4 untuk dosis 0,14 mL/200 gBB adalah: VAO 1,4 mL = dosis hewan × bobot hewan konsentrasi = Konsentrasi = 0,14 mL⁄200 gBB × 200 g konsentrasi 0,14 mL 1,4 mL Konsentrasi = 0,1 mL/mL Sediaan larutan CCl4 dengan dosis 0,14 mL/200 gBB dibuat sebanyak 100 mL. Sediaan dibuat dengan konsentrasi CCl4 0,1 mL/mL, sehingga untuk membuat 100 mL larutan diperlukan 10 mL CCl4. Larutan CCl4 dibuat dengan cara pengenceran menggunakan minyak zaitun. Sebanyak 10 mL CCl4 dimasukkan ke dalam labu ukur, kemudian dicukupkan volumenya dengan minyak zaitun hingga 100 mL. Labu dikocok hingga larutan homogen. Jumlah volume sediaan yang diinjeksikan ke hewan uji sebanyak 1,4 mL. 43 Lampiran 7. Perhitungan dan Pembuatan Sediaan Uji Hepatoprotektor Sediaan ekstrak etanol batang andong merah dengan dosis 600 mg/kgBB dibuat sebagai larutan induk, karena dosis 600 mg/kgBB adalah dosis yang paling besar yang digunakan dalam penelitian ini, maka: Dosis 600 mg/kgBB = 120 mg/200 g Dosis 300 mg/kgBB = 60 mg/200 g Dosis 150 mg/kgBB = 30 mg/200 g Konsentrasi untuk dosis 600 mg/kgBB Dosis hewan x bobot hewan konsentrasi 120 mg⁄200 gBB x 200 g = konsentrasi VAO = 2 mL 120 mg 2 mL Konsentrasi = Konsentrasi = 60 mg/mL Sediaan dibuat dengan cara melarutkan 6 g ekstrak dalam larutan NaCMC 1%. Campuran yang telah homogen dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL dan ditambahkan akuades hingga volume mencapai 100 mL. Labu dikocok hingga sediaan homogen. Dosis 600 mg/kgBB jumlah volume sediaan yang diberikan ke hewan uji sebanyak 2 mL, dosis 300 mg/kgBB sebanyak 1 mL, dan dosis 150 mg/kgBB sebanyak 0,5 mL. 44 Lampiran 8. Sertifikat Hewan Uji