MAKALAH PERILAKU ORGANISASI PENGARUH ORGANISASI TERHADAP MANUSIA Disusun untuk memenuhi syarat Mata Kuliah Perilaku Organisasi Disusun Oleh : KELOMPOK III Nim / Nama : 371763001 / RIZKY MAULANA 371763007 / AISYAH NURUL 371763020 / SANDI PERMADI DOSEN MATA KULIAH PERILAKU ORGANISASI : BPK. IKRAR BUDIJAYA JURUSAN : AKUTANSI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE STAN IM) BANDUNG 2018 / 2019 ABSTRAK Makalah ini bertujuan untuk memberikan gambaran Pengaruh Organisasi terhadap manusia pada Program Studi Perilaku Organisasi STIE STAN Indonesia Mandiri . Perilaku organisasi penting untuk dipelajari oleh manusia / individu dalam berorganisasi. Mahasiswa yang tergabung dalam HIMA (Himpunan Mahasiswa) dapat melihat bahwa individu, tim kerja dan organisasi terkait satu sama lain. Organisasi dapat berdampak pada tingkat yang ada di bawah tim dan kerja individu. Demikian pula, tim kerja dapat mempengaruhi sikap dan perilaku individu. i KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, maka penulis bisa menyelesaikan MAKALAH yang berjudul “Pengaruh Organisasi Terhadap Manuasia” dan dengan harapan semoga MAKALAH ini bisa bermanfaat dan menjadikan referensi bagi kita sehinga lebih mengenal tentang apa Pengaruh organisasi terhadap manusia dan bagaimana dampaknya . Makalah ini juga sebagai persyaratan tugas pada Mata Kuliah Perilaku organisasi. Akhir kata semoga bisa bermanfaat bagi Para,Pelajar,Mahasiswa / Mahasiswi, Umum dan semua yang membaca MAKALAH ini semoga bisa di pergunakan dengan semestinya. Bandung, 30 Maret 2019 Penulis ii DAFTAR ISI ABSTRAK .............................................................................................................................................. i KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... ii DAFTAR ISI......................................................................................................................................... iii BAB I ..................................................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 1 1.2 Pembahasan Masalah .............................................................................................................. 1 1.3 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 1 1.4 Tujuan Penulisan ..................................................................................................................... 2 1.5 Manfaat Penulisan ................................................................................................................... 2 BAB II .................................................................................................................................................... 3 KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................................................. 3 “PENGARUH ORGANISASI TERHADAP MANUSIA” ................................................................ 3 2.1 Pengertian Tentang Perilaku Organisasi ................................................................................. 3 2.2 Pengertian tentang Manusia .................................................................................................... 3 2.3 Faktor-faktor yang berpengaruh pada manusia ....................................................................... 4 2.4 Proses Perubahan Sikap Pada Manusia ................................................................................... 5 BAB III................................................................................................................................................... 7 PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 7 3.1 Pengertian tentang Perilaku Organisasi & Manusia................................................................ 7 3.1.1 Terbentuknya Kelompok Organisasi............................................................................... 7 3.1.2 Standar Dasar Manusia ................................................................................................... 7 3.1.3 Interaksi Sosial Terhadap Lingkungan Sekitar ............................................................... 8 3.2 Faktor-faktor Yang Berpengaruh Pada Manusia..................................................................... 8 3.2.1 Keyakinan Akan Pemikiran Pribadi ................................................................................ 8 3.2.2 Peranan Yang Dipengaruhi Dari Luar............................................................................. 9 3.2.3 Pendekatan Disertai Harapan Beserta Nilai .................................................................. 10 3.3 Proses Perubahan Sikap Pada Manusia . ............................................................................... 11 3.3.1 Proses Upaya Perubahan Sikap ..................................................................................... 11 3.3.2 Motif Terhadap Perilaku Sosial Serta Efeknya Pada Manusia ..................................... 12 iii BAB IV ................................................................................................................................................ 13 PENUTUP............................................................................................................................................ 13 5.1 Kesimpulan ........................................................................................................................... 13 5.2 Saran ..................................................................................................................................... 13 BAB V ................................................................................................................................................. 14 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 14 iv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar belakang makalah ini adalah mengupas hal-hal terkait dengan Pengaruh Organisasi Terhadap Manusia yakni fokus pada Program Studi Perilaku Organisasi . Perilaku organisasi penting untuk dipelajari agar individu dapat memahami tingkah laku individu di dalam organisasi, menilai sejauh mana individu mencapai tujuan dalam organisasi yang berujung pada pengaruh organisasi terhadap manusia. 1.2 Pembahasan Masalah Melihat dari latar belakang masalah serta memahami pembahasannya maka penulis dapat memberikan bahasan-bahasan pada 1.2.1 Pengertian Perilaku Organisasi & Manusia 1.2.2 Faktor-faktor yang berpengaruh pada manusia 1.2.3 Proses Perubahan Sikap Pada Manusia 1.3 Rumusan Masalah Masalah yang dibahas dalam penulisan makalah ini adalah : 1.3.1 Bagaimana Pengertian Perilaku Organisasi & Manusia? 1.3.2 Bagaimana Faktor yang berpengaruh pada manusia? 1.3.3 Bagaimana Proses Perubahan Sikap Pada Manusia ? 1 1.4 Tujuan Penulisan Tujuan daripada penulisan makalah ini adalah : 1.4.1 Mengetahui Pengertian Perilaku Organisasi Manusia 1.4.2 Mengetahui Faktor yang berpengaruh pada manusia 1.4.3 Mengetahui Proses Perubahan Sikap Pada Manusia 1.5 Manfaat Penulisan Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya kepada Mahasiswa / Mahasiswi untuk mengetahui Pengaruh Organisasi Terhadap Manusia. Manfaat lain dari penulisan makalah ini adalah dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan dapat dijadikan acuan didalam kehidupan sehari-hari maupun berorganisasi. 2 BAB II KAJIAN PUSTAKA “PENGARUH ORGANISASI TERHADAP MANUSIA” 2.1 Pengertian Tentang Perilaku Organisasi Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana seharusnya perilaku tingkat individu, tingkat kelompok, serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi). Pengertian perilaku organisasi menurut beberapa ahli,sebagai berikut : Toha (2001) bahwa yang dimaksud perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu. John (1983) yang menyebutkan bahwa perilaku organisasi merupakan suatu istilah yang agak umum yang menunjukkan kepada sikap dan perilaku individu dan kelompok dalam organisasi, yang berkenaan dengan studi sistematis tentang sikap dan perilaku, baik yang menyangkut pribadi maupun antar pribadi di dalam konteks organisasi. James L. Gibson, John. M. Ivancevich, James. H. Donelly Jr. (1986) menyebutkan bahwa yang dimaksud perilaku organisasi adalah studi tentang perilaku manusia, sikapnya dan hasil karyanya dalam lingkungan keorganisasian. Robbin (2001) bahwa perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang menyelidiki dampak perorangan, kelompok dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki keefektifan organisasi. 2.2 Pengertian tentang Manusia Pengertian Manusia Menurut Para Ahli Berikut ini adalah pengertian dan definisi manusia menurut beberapa ahli: NICOLAUS D. & A. SUDIARJA Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang. ABINENO J. I Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana”. 3 UPANISADS Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik. SOKRATES Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar. KEES BERTENS Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan. I WAYAN WATRA Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa. OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan. ERBE SENTANU Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain. PAULA J. C & JANET W. K Manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan. 2.3 Faktor-faktor yang berpengaruh pada manusia Organisasi yang menonjolkan sifat-sifat karismatik, otoriter, partisipatif demokratik, dan sebagainya. Selanjutnya dalam aspek keahlian, jelas bahwa setiap organisasi akan membutuhkan keahlian yang spesifik sesuai dengan misi dan tujuan yang akan diraihnya. Begitu juga dalam aspek staff, organisasi yang bergerak dibidang pengantaran (delivery) misalnya, akan sangat berbeda kualifikasi staff-nya dibanding dengan organisasi konsultansi. Sedangkan aspek share value artinya bahwa seluruh aspek yang telah disebutkan diatas, pada akhirnya difokuskan kepada superordinate goals, atau tujuan organisasi yang lebih tinggi. Dalam kaitan ini, jelas bahwa tujuan yang lebih tinggi dari setiap organisasi akan berbeda-beda pula. Adapun aspek sistem, antar organisasi juga cenderung berbeda, baik mengenai pemanfaatan sistem informasinya, penerapan sistem perencanaan dan pengawasannya, dan sebagainya. Dari beberapa pengertian tentang organisasi tersebut diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa cakupan organisasi tidak hanya meliputi bentukbentuk 4 kelembagaan formal seperti pemerintah maupun organisasi bisnis, tetapi lebih dari itu juga meliputi setiap kontrak (perjanjian) yang terjadi antara dua orang / pihak atau lebih. Dengan kata lain, organisasi tidak hanya diartikan sebagai wujud saja tetapi juga sebagai proses interaksi berbagai pihak. Kontrak atau perjanjian yang membentuk organisasi ini sendiri terdiri dari tiga macam, yaitu : 1. Spot Contract, Yaitu kontrak yang terjadi karena adanya transaksi dadakan (spot transaction). Kontrak jenis ini bersifat tidak fleksibel (inflexible) dalam pengertian bahwa para pihak yang mengadakan kontrak tadi tidak memiliki kebebasan untuk saling mengajukan penawaran. Termasuk dalam jenis kontrak ini adalah belanja di supermarket, ketaatan terhadap peraturan lalu lintas, menonton sepakbola di stadion, dan sebagainya. 2. Relational Contract, Yaitu kontrak yang terjadi dari adanya hubungan atau relasi antar dua orang atau lebih. Kontrak jenis ini lebih fleksibel sifatnya karena memberikan kesempatan kepada pihak-pihak yang bersangkutan untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak. Dengan kata lain, kontrak ini mengenal adanya clausul escape atau klausul yang berhubungan dengan diadakannya kontrak tersebut. 2.4 Proses Perubahan Sikap Pada Manusia Proses Pembentukan dan Perubahan Sikap, Sikap dapat terbetuk atau berubah melalui empat macam: a) Adopsi Kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa yang terjadi berulangulang dan terus menerus, lama kelamaan secara bertahap diserap kedalam diri individu dan memengaruhi terbentuknya suatu sikap. b) Diferensiasi Dengan berkembangnya intelegensi, bertambahnya pengalaman, sejalan dengan bertambahnya usia, maka ada hal-hal yang tadinya dianggap sejenis, sekarang dipandang tersendiri lepas dari jenisnya. Terhadap objek tersebut dapat terbentuk sikap tersendiri pula. 5 c) Integrasi Pembentukan sikap disini terjadi secara bertahap, dimulai dengan berbagai pengalaman yang berhubungan dengan satu hal tentu sehingga akhirnya terbentuk sikap menegenal hal tersebut. d) Trauma Trauma adalah pengalaman yang tiba-tiba, mengejutkan, yang meninggalkan kesan mendalam pada jiwa orang yang bersangkutan. Pengalaman-pengalaman yang traumatis dapat juga menyebabkan terbentuknya sikap Pada dasarnya sikap bukan merupakan suatu pembawaan, melainkan hasil interaksi antara individu dengan lingkungan sehingga sikap bersifat dinamis. Sikap dapat pula dinyatakan sebagai hasil belajar, karenanya sikap dapat mengalami perubahan. Sesuai yang di nyatakan oleh Sheriff & Sheriff (1956), bahwa sikap dapat berubah karena kondisi dan pengaruh yang diberikan. Sebagai hasil dari belajar sikap tidaklah terbentuk dengan sendirinya karena pembentukan sikap senantiasa akan berlangsung dalam interaksi manusia berkenaan dengan objek tertentu (Hudaniah, 2003). 6 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian tentang Perilaku Organisasi & Manusia 3.1.1 Terbentuknya Kelompok Organisasi Kelompok sendiri terbentuk karena adanya komunikasi, sama sama memiliki tujuan dan juga motif yang hampir sama, dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam suatu hubungan fungsional satu sama lain ini yang akan membentuk satu kelompok, keinginan orang untuk bergabung atau berkelompok diterangkan dengan teori nilai tukar sosial atau social exchange theory, yang dikemukakan oleh Thilbaut & Kelly (1959). Orang cenderung untuk senang berkelompok selalu berkaitan dengan kesenangan yang diperoleh dan kerugian atau biaya yang harus dikeluarkan, mahasiswa yang berpartisipasi dalam suatu kelompok akan memperoleh kesenangan berupa canda gurau, menghadapi masalah bersama, saling tolong menolong tetapi di sisi lain juga harus mengeluarkan materi, meluangkan waktu, tenaga yang terkuras, serta jasa jasa lain yang dianggap sebagai kerugian. 3.1.2 Standar Dasar Manusia Manusia yang berdiri sendiri sebagai individu pada dasarnya merupakan mahluk sosial yang membutuhkan peranan dari individu berupa manusia lain yang berperan sebagai mahluk sosial pula, salah satu hal yang menarik disini adalah pengaruh perilaku organisasi terhadap manusia dapat menjadi salah satu bahasan yang bisa memberikan sedikit pencerahan apabila kita melihat masalah terkait manusia dan lingkungannya. Organisasi disini memiliki pengaruh besar pada individu baik disadari ataupun tidak oleh individu itu sendiri. Disini akan kami ungkapkan dengan makalah berjudul “Pengaruh Organisasi Terhadap Manusia” yang erat kaitannya dengan hubungan manusia pada kelompok tertentu, yang 7 membutuhkannya, yang dibutuhkannya, atau juga dikarenakan alasan-alasan lain yang mungkin terjadi dalam hubungan bersosialisasi atau berorganisasi antar sesama manusia. 3.1.3 Interaksi Sosial Terhadap Lingkungan Sekitar Menurut Woodworth sendiri interaksi sosial adalah kegiatan menghubungkan manusia dengan lingkungan, meliputi individu dapat bertentangan dengan lingkungan, individu dapat menggunakan lingkungan, individu dapat berpartisipasi dengan lingkungan, individu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan, serta alam sekitar yang juga berpengaruh terhadap individu. Salah satu adalah usaha penyesuaian dirinya disebut dengan autoplastis yaitu usaha manusia untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya dan juga sebaliknya ada juga alloplastis yang artinya kemampuan seseorang untuk mengubah lingkungan agar sesuai keinginannya, dengan kata lain manusia dalam masyarakat bisa berfungsi sebagai objek juga sebagai subjek. 3.2 Faktor-faktor Yang Berpengaruh Pada Manusia 3.2.1 Keyakinan Akan Pemikiran Pribadi Selain luas dan memiliki banyak pemikiran, penelitian terbaru telah menemukan aspek ketiga dari pemikiran bahwa pengaruh kepercayaan persuasi pada orang berasal dari kognitif mereka sendiri. Menurut hipotesis diri validasi (Petty, Briñol, Tormala, di tekan), orang berbeda dalam sejauh mana mereka memiliki keyakinan dalam atau meragukan keabsahan pikiran bahwa mereka menghasilkan pesan persuasif. Dengan demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa pikiran menguntungkan 8 dalam hal meningkatkan persuasi terutama ketika orang memiliki keyakinan dalam diri mereka. Demikian pula pada pemikiran yang tidak menguntungkan serta menurunkan persuasi sebagian besar ketika orang memiliki keyakinan di dalam dirinya, ketika kepercayaan dalam pikiran rendah, pengalaman tidak memprediksi sikap sangat baik bahkan di bawah kondisi pengembangan diri yang tinggi. Beberapa variabel telah terbukti mempengaruhi kepercayaan orang memiliki dalam pikiran mereka dan dengan demikian pengaruh tingkat perubahan sikap. Misalnya, dalam satu studi (Briñol & Petty, 2001), orangorang yang menganggukkan kepala mereka (vertikal) sambil mendengarkan pesan yang dilaporkan lebih percaya diri dalam pikiran mereka daripada orang-orang yang yang menggelengkan kepala mereka (horizontal). Hasil utama dari proses pesan yang menarik menimbulkan sebagian besar pikiran menguntungkan, orang mengangguk lebih membujuk diri mereka sendiri untuk paham daripada orang-orang menggelengkan kepalanya (lihat juga Wells & Petty, 1980). 3.2.2 Peranan Yang Dipengaruhi Dari Luar Penelitian awal peranan dalam persuasi ditemukan untuk menjadi alat yang efektif dalam hal meningkatkan persuasi serta ketahanan dan juga ketekunan dari sikap yang dihasilkan. Dalam salah satu awal demonstrasi peranan, Janis dan Raja (1954) meneliti efek diferensial antara orang aktif hadir persuasif dan berargumen vs pasif mendengar dalil oleh orang lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta yang aktif dan berargumen yang dihasilkan dan disajikan lebih baik apabila dibandingkan mereka yang hanya pasif mendengarka. Efek ini telah direplikasi berkali-kali (misalnya, Elms, 1966; Greenwald & Albert, 1968; Janis & Mann, 1965). Sejumlah mekanisme telah diusulkan ke akun untuk efek bermain peran ini. Janis (1968) mengusulkan bias scanning penjelasan dimana individu, dalam proses mendukung, merekrut 9 keyakinan konsisten dan menghambat keyakinan tidak konsisten (lihat juga, Kunda, 1990). Interpretasi diatas sebagian didasarkan pada temuan bahwa improvisation atau kreatifitas individu dalam mengolah sesuatu merupakan elemen penting dalam memunculkan efek bermain peran. Raja dan Janis (1956) menunjukkan bahwa proses argumen aktif diperlukan untuk memperoleh permainan peran yang maksimal. Tetapi, argumen mungkin tampak lebih menarik hanya karena mereka berhubungan dengan diri (yaitu, bias ownness; Perloff & Brock, 1980). Orang mungkin juga akan lebih percaya pikiran bahwa mereka menghasilkan, dan memimpin mereka secara pribadi untuk menjadi lebih berpengaruh daripada argumen yang disampaikan oleh orang lain (Petty, et al., 2002). Konsekuensi sikap pemikiran semata bergantung pada bagian penting dari informasi yang fokus pikiran (Tesser, 1978). Perubahan sikap kadang-kadang bisa terjadi setelah pemikiran karena individu fokus pada selektifitas kelompok sebagai bagian dari informasi (misalnya, Levine, Halberstadt, & Goldstone, 1996; Wilson, Dunn, Kraft, & Lisle, 1989). Sebagai contoh, ketika peserta diperintahkan untuk menganalisis alasan untuk sikap mereka, mereka sering fokus pada orang-orang yang paling mudah untuk diverbalisasi (Wilson et al., 1989). Akibatnya, mereka mungkin sering terlalu menekankan komponen kognitif mereka terhadap sikap mereka untuk mengabaikan komponen afektif, untuk pergeseran sikap sesaat. 3.2.3 Pendekatan Disertai Harapan Beserta Nilai Teori harapan-nilai mengusulkan bahwa sikap mencerminkan penilaian subjektif individu dari kemungkinan bahwa obyek sikap akan dikaitkan dengan positif ataupun negatif merupakan sebuah konsekuensi atau yang kaitannya dengan nilai-nilai penting dalam pelaksanannya (Puncak, 1955; Rosenberg, 1956; lihat Bagozzi, 1985, untuk review). Namun, ada kemungkinan bahwa pengambilan dan integrasi dari kemungkinan dan keinginan penilaian dari beberapa hal yang menonjol pada 10 keyakinannya akan membutuhkan usaha dan hanya akan terjadi ketika individu memiliki kemampuan dan motivasi untuk melakukannya. Meskipun banyak sekali proses yang terlibat dalam hal mengubah sikap, tetapi dalam buku ini telah cukup memiliki inti pegangan yang baik tentang apa yang terkandung dalam tiap prosesnya dan bagaimana mereka beroperasi dalam merubah sikap. Dengan adanya berbagai faktor berupa proses diatas, buku ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk membagi secara teoritis proses yang bertanggung jawab untuk memodifikasi sikap individu kepada mereka yang menekankan pemikiran penuh usaha tentang manfaat pusat dari objektifitas sikap dan orang-orang yang mengandalkan kognitif proses yang dianggap kurang. Hal ini memungkinkan pemahaman dan prediksi apakah variabel yang dapat mempengaruhi sikap dan dalam situasi seperti apa umumnya mereka melakukan perubahan sikap. 3.3 Proses Perubahan Sikap Pada Manusia . 3.3.1 Proses Upaya Perubahan Sikap Selain upaya yang rendah dari mekanisme perubahan sikap, sikap juga dapat dibentuk dan diubah melalui proses upaya yang tinggi. Menurut Teori Dual Process Formulation, proses serta upaya yang tinggi ini cenderung dapat mempengaruhi hasil persuasif ketika motivasi dan kemampuan untuk berpikir relatif tinggi, seperti halnya yang terkait pada masalah ini adalah tingginya relevansi pribadi, ketika orang-orang yang bertanggung jawab karena penilaian mereka, ketika mereka memiliki pengetahuan yang tinggi pada topik, ketika beberapa gangguan yang hadir, dan sebagainya. Tetapi pada akhirnya, pengakuan serta ijin pengembangan berkelanjutan tentang berbagai proses perubahan sikap yang memiliki berbagai pemahaman dan prediksi kekuatan diubah menjadi berbagai sikap yang berbeda. 11 3.3.2 Motif Terhadap Perilaku Sosial Serta Efeknya Pada Manusia Sedangkan motif menurut Lindzey, Hall, & Thompson adalah sesuatu yang menimbulkan tingkah laku, sedangkan motif sosial menurut Heckhausen (1980) bahwa motif sosial adalah motif yang menunjukkan bahwa tujuan yang ingin dicapai mempunyai interaksi dengan orang lain. Motif sosial ini berkaitan dengan perubahan tingkah laku individu apabila dimasukkan kedalam suatu organisasi atau dia yang merubah organisasi tersebut melalui interaksi yang baik dengan lingkungannya untuk mencapai tujuan organisasi yang diidamkan atau berupa motif sosial kelompok. 12 BAB IV PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa : 5.1.1 Terbentuknya suatu organisasi tentu memiliki suatu tujuan yang berkaitan dengan keinginan para anggotanya. Salah satu manfaat yang bisa didapatkan dari berorganisasi adalah tercapainya tujuan tersebut dengan lebih mudah. 5.1.2 Dalam sebuah organisasi, permasalahan adalah hal yang sangat sering terjadi. Entah karena perbedaan pendapat atau permasalahan dalam segi fiskal sebuah kelompok. 5.1.3 Dalam sebuah organisasi, tentu para anggotanya harus terus menunjukkan perkembangan. Hal inilah yang akan membuat anggota sebuah organisasi akan terpacu untuk mengembangkan pola pikir menyesuaikan dengan zaman yang terus berkembang. 5.1.4 Organisasi yang sedang dijalankan tersebut akan semakin menarik dan secara tidak langsung juga akan menambah pengetahuan serta wawasan untuk setiap anggotanya. 5.1.5 Bagi sebagian orang, memiliki kemampuan dan keberanian untuk berbicara di depan umum merupakan hal yang tidak mudah, butuh waktu yang lama untuk melatih dirinya agar memiliki kemampuan tersebut 5.1.6 Dengan demikian, manfaat organisasi lainnya dapat memacu semangat anggota untuk saling bekerja sama agar tujuan yang hendak mereka capai bisa terwujud. 5.2 Saran 5.1.7 Ada ungkapan yang menyatakan bahwa “setiap orang dari kamu adalah pemimpin dan kamu bertanggung jawab terhadap kepemimpinan”. Maksud dari pernyataan tersebut adalah bahwa setiap orang pasti akan menjadi seorang pemimpin, baik itu bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain. 5.1.8 Setiap anggota dalam organisasi memegang peranan dan fungsi masingmasing, dengan begitu dapat dilihat dengan jelas bagaimana struktur dari kerja sama tersebut 13 BAB V DAFTAR PUSTAKA https://www.jurnal.id/id/blog/2017-8-manfaat-organisasi-bagi-kehidupan-sosial-anda/ https://www.kompasiana.com/indri92/56fc73d786afbd4d0b3b813b/aktivitas-manusia-dalamperilaku-organisasi https://www.researchgate.net/publication/304476657_Pengaruh_Organisasi_Terhadap_Perila ku_Sosial_Individu_THE_POWER_OF_SOCIETY http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2008/11/perilaku-organisasi.html http://pangeranarti.blogspot.com/2014/11/pengertian-perilaku-organisasi-lengkap.html 14