Analisis Manajemen Strategi Pada Perusahaan PT. Mayora Indah Manajemen strategi merupakan suatu proses sebagai panduan utama untuk mengalokasikan seluruh sumberdaya pada organisasi dengan tetap menjaga sumber daya manusia dalam kondisi yang terbaik (Hunton et. al, 2004). Sedangkan Gluck et. al (1999) menjelaskan bahwa manajemen strategi merupakan suatu konsep yang berkembang, dimana hal ini dapat dilihat dari perkembangan yang semula berasal dari perencanaan keuangan yang kemudian berubah menjadi perencanaan berbasis ramalan, dan kemudian menjadi manajemen strategi. Menurut pandangan Wheelen dan Hunger (2004), manajemen strategi merupakan perkembangan lebih lanjut dari kebijakan bisnis. Perbedaan dari manajemen strategi dengan manajemen bisnis adalah : kebijakan bisnis lebih pada kegiatan manajerial umum yang berorientasi dan cenderung melihat pada sisi internal organisasi dengan tujuan untuk mengintegrasikan semua aktifitas manajerial yang ada. Sedangkan manajemen strategi merupakan serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja organisasi dalam jangka panjang. Manajemen strategik memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan dengan kebijakan bisnis. Wheelen dan Hunger (2004) menyatakan bahwa manajemen strategi mencakup empat elemen yang meliputi : 1. 2. 3. 4. Pemindaian lingkungan (environmental scanning) Perumusan strategi (strategy formulation) Penerapan strategi (strategy implementation) Evaluasi dan pengendalian (evaluation and control) Sedangkan manfaat dari manajemen strategi menurut Wheelen dan Hunger (2004) adalah : 1. Pemahaman yang lebih baik atas visi organisasi 2. Fokus yang lebih tajam pada apa yang secara strategis lebih penting bagi organisasi 3. Meningkatkan pemahaman akan situasi yang terus berubah dengan cepat. Formulasi Strategi Fred R. David menjelaskan bahwa proses manajemen strategis terdiri dari tiga tahapan, yaitu: 1. Tahap memformulasikan strategi antara lain menetapkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan tantangan yang dihadapi organisasi dari sudut pandang eksternal, menetapkan kelemahan dan keunggulan yang dimiliki organisasi dari sudut pandang internal, menyusun rencana jangka panjang, membuat strategi-strategi alternatif dan memilih strategi tertentu yang akan dicapai. 2. Tahap mengimplementasikan strategi memerlukan suatu keputusan dari pihak yang berwenang dalam mengambil keputusan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi pegawai, dan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki sehingga strategi yang sudah diformulasikan dapat dilaksanakan. Pada tahap ini dilakukan pengembangan strategi pendukung budaya, merencanakan struktur organisasi yang efektif, mengatur ulang usaha pemasaran yang dilakukan, mempersiapkan budget, mengembangkan dan utilisasi sistem informasi serta menghubungkan kompensasi karyawan terhadap kinerja organisasi. Mengimplementasikan strategi sering disebut sebagai “action stage” dari manajemen strategis. Pengimplementasian strategi memiliki maksud memobilisasi para pegawai dan manajer untuk menterjemahkan strategi yang sudah diformulasikan menjadi aksi. 3. Tahap mengevaluasi strategi adalah tahap terakhir dalam manajemen strategis. Para manajer sangat perlu untuk mengetahui ketika ada strategi yang sudah diformulasikan tidak berjalan dengan baik. Evaluasi strategi memiliki tiga aktifitas yang fundamental, yaitu mereview faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar untuk strategi saat ini, mengukur performa dan mengambil langkah korektif. Perusahaan PT. Mayora Indah Saat ini, PT. Mayora Indah Tbk. memproduksi dan memiliki 6 (enam) divisi yang masing masing menghasilkan produk berbeda namun terintegrasi. Perseroan juga dikenal sebagai perusahaan yang memproduksi makanan dan minuman olahan, tetapi juga dikenal sebagai market leader yang sukses menghasilkan produk produk yang menjadi pelopor pada kategorinya masing masing. Hasil dan Pembahasan 1. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) PT Mayora Indah Tbk Berdasarkan hasil dari tabel matriks IFE diatas, dapat dikatakan bahwa bisnis PT Mayora Indah Tbk. cukup berhasil karena skor bobot total sebesar 2,74 dapat menghasilkan keuntungan dari peluang dan ancaman yang timbul. 2. Matriks Profil Kompetitif (CPM) PT Mayora Indah Tbk. Dapat dinyatakan bahwa PT Mayora Indah Tbk. adalah suatu perusahaan yang cukup kuat bila dibandingkan dengan pesaingnya berdasarkan perolehan skor bobot total sebesar 3,4. Hasil matriks profil kompetitif menunjukan bahwa Mayora memiliki manajemen yang terbaik diantara Indofood maupun Tigapilar. Dimana, Mayora mendapat total skor 3,4, Indofood mendapat total skor 3,15, sedangkan Tiga Pilar Sejahtera mendapat total skor 2,4. 3. Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE) PT Mayora Indah Tbk. Berdasarkan hasil dari tabel matriks IFE diatas diketahui bahwa secara keseluruhan, perusahaan ini memperoleh skor bobot total sebesar 2.56 yang dalam skala 1 sampai 4 berada ditengah - tengah , mengindikasikan adanya ruang yang luas bagi perbaikan dalam keuangan, operasai, strategi, dan prosedur perusahaan. 4. Matriks Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman (SWOT) pada PT Mayora Indah Tbk. 5.Matriks osisi Strategis dan Evaluasi Tindakan (SPACE) pada PT Mayora Indah Tbk. Kesimpulan Rata-rata ES -10.0 / 3 = -3.33 Rata-rata IS 4.0 / 1 = 40 Rata-rata CA -11 / 6 = -1.83 Rata-rata FS 14.0 / 4 = 3.5 Koordinat Arah Vektor : Sumbu x: -1.83 + 4.0 = 2.16 : Sumbu y: -3.33 + 3.5 = 0.17 Mayora harus menjalankan strategi agresif. 6. Matriks Boston Consulting Group (BCG) pada PT Mayora Indah Tbk. Berdasarkan hasil perhitungan pangsa pasar, ternyata PT Mayora Indah Tbk. memiliki persentase pendapatan tertinggi sebesar 0,550071521 atau sekitar 56%. Posisi PT Mayora Indah Tbk. berada di kuadran II menggambarkan peluang pertumbuhan dan profitabilitas jangka panjang terbaik organisasi. Divisi dengan pangsa pasar relatif yang tinggi dan tingkat pertumbuhan industri yang tinggi harus memperoleh investasi yang substansial untuk mempertahankan dan memperkuat posisi dominan mereka. PT Indofood Sukses Makmur Tbk. memiliki pangsa pasar relatif rendah, namun PT Indofood Sukses Makmur Tbk. bersaing di industri dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi. Pada umumnya kebutuhan kas perusahaan seperti ini tinggi, sementara pendapatan kasnya rendah. 7. Matriks Internal-Eksternal (IE) pada PT Mayora Indah Tbk. IE matriks memosisikan berbagai divisi suatu organisasi dalam sembilan sel. Matriks IE serupa dengan matriks BCG dalam pengertian bahwa kedua alat tersebut menempatkan divisi-divisi organisasi dalam sebuah diagram osistematis, itulah alasan mengapa keduanya disebut “matrix portfiolio”. Selain itu, ukuran setiap lingkaran menunjukkan persentase hasil penjualan dari setiap Skor bobot total EFE divisi, sedangkan potongan kuenya menunjukkan persenase hasil laba dari setiap divisi baik dalam matriks. Perusahaan Mayora menggunakan struktur organisasi divisional, namun data penjualan Mayora per divisi tidak bisa di dapatkan. Jadi kelompok kami menghitung penjualan Mayora secara keseluruhan yang datanya terdapat di laporan keuangan Mayora. Hasil dari perhitungan matrix IE menunjukkan posisinya berada di sel V. Hal ini menunjukkan Mayora dapat menggunakan strategi menjaga dan mempertahankan. Penetrasi dan pemgembangan produk adalah dua strategi yang paling banyak dalam divisi ini. 8. Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix) PT Mayora Indah Tbk. PT Mayora Indah Tbk. memiliki pertumbuhan pasar yang cepat dan posisi kompetitif yang kuat yang dibuktikan dari IFE Matrix milik PT Mayora Indah Tbk. sebesar 2,56 dan EFE Matrix milik PT Mayora Indah Tbk. sebesar 2,74. Hal ini menyebabkan Matriks Strategi Besar berada pada kuadran I sehingga termasuk pada posisi strategis yang sempurna untuk melakukan pengembangan produk, pengembangan pasar, penetrasi pasar, dan diversifikasi terkait karena memiliki keunggulan kompetitif yang sudah mapan. 9. Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM) pada PT Mayora Indah Tbk. Hasil matriks QSPM PT Mayora Indah Tbk pada 2014 menghasilkan 2 altenatif strategi yang bisa diambil perusahaan dan diperoleh dari matriks SWOT. Strategi yang diuji yaitu: menambah varian – varian produk baru setiap tahun dan menggunakan teknologi canggih yang hemat energi. Hasil bobot attractiveness score yang dibobot berasal dari faktor IFE dan EFE yang signifikan dengan hasil sebesar 4,85 yaitu menambah varian – varian produk baru setiap tahun dibandingkan menggunakan teknologi canggih yang hemat energi mendapat attractiveness score sebesar 4.43. Jadi, strategi altenatif baru yang cocok dipilih adalah menambah varian – varian produk baru setiap dan bila dilaksanakan diperkirakan mengalami perubahan yang besar. Implementasi Strategi Implementasi adalah pekerjaan yang dilakukan setelah merumuskan strategi. Dengan keterampilan intuitif dan analitis yang baik, motivasi, dan kepemimpinan khusus serta mampu melakukan banyak koordinasi Implementasi strategi adalah proses di mana manajemen mewujudkan strateginya dalam bentuk program, prosedur dan anggaran. Implementasi strategi juga dapat diartikan sebagai pengembangan strategi dalam bentuk tindakan. Implementasi terkadang lebih sulit karena implementasi membawa sebuah perubahan. banyak faktor tak terduga yang bisa menjadi hambatan. Startegi Implementasi yang dilakukan PT Mayora Indah yaitu: Annual Objective a. Company Strategy Agar mencapai tujuan dan mendukung pertumbuhan perusahaan secara efektif, PT Mayora Indah menerapkan tingkat strategi mereka, antara lain: “Menjadi produsen makanan dan minuman yang berkualitas dan terpercaya di mata konsumen domestik maupun internasional dan menguasai pangsa pasar terbesar dalam kategori produk sejenis.” - Dapat memperoleh Laba Bersih Operasi diatas rata rata industri dan memberikan value added - yang baik bagi seluruh stakeholders Perseroan Dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan negara dimana Perseroan berada. Divisional Objective b. Divisional Strategy PT Mayora Indah Tbk atau Mayora Group (melakukan bisnis sebagai PT Torabika Eka Semesta) adalah salah satu kelompok bisnis produk konsumen di Indonesia. Perusahaan ini menggunakan stuktur organisasi yang dikelompokkan berdasarkan pada produk yang sama, proses yang sama, kelompok orang yang melayani pelanggan yang sama, dan atau berlokasi di daerah yang sama di suatu wilayah geografis. Secara umum dalam struktur organisasi seperti ini bersifat kompleks, dan menghindari masalah yang terkait dengan struktur fungsional. Tiap-tiap divisi dapat beroperasi sendiri-sendiri dibawah pengarahan seorang manajer divisi yang bertanggungjawab langsung kepada CEO. c. Marketing Banyak kalangan pebisnis yang memprediksi bahwa tren pasar consumer goods di Indonesia akan meningkat pada tahun 2013 sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Selain ditandai dengan GDP US$ 3.500 per kapita, faktor lain yang ikut memengaruhi adalah pertumbuhan kelas menengah yang mencapai 131 juta orang. Tentunya, ini menyebabkan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang dapat memicu naiknya permintaan maupun konsumsi produk-produk fast moving consumer goods (FMCG). Tak hanya itu, dibanding dengan negara-negara lain, tingkat konsumsi masyarakat Indonesia terhadap produk consumer goods masih relatif rendah. Kondisi ini membuka peluang bagi peningkatan konsumsi yang akhirnya meningkatkan pertumbuhan industri FMCG. Lalu berdasarkan hasil survei Ipsos Indonesia, tren perilaku konsumen menunjukkan bahwa frekuensi belanja barang-barang domestik akan lebih besar dibandingkan barang-barang dari luar negeri. d. Operasional & Distribusi Mayora melakukan survei operasional dan pendekatan terhadap warga. Kelompok survei terbagi menjadi tiga, yaitu, di daerah Desa Yowid, Dokil dan Wamal, yang potensial menjadi area pelabuhan. Produk Mayora didistribusikan kepada lebih dari 150.000 outletritel di seluruh Indonesia. Mengingat ukuran dan keragaman geografis pasar Indonesia, perusahaan telah memberikan usaha yang cukup besar untuk memperluas jaringan distribusi ke seluruh wilayah negara. Semua penjual produk di Indonesia saluran distribusi Mayora dan dikoordinasimelalui kelompok daerah yang terletak di dekat pasar. Jaringan distribusi yang kuat, produk PT Mayora Indah Tbk tidak hanya ada di Indonesia namun juga dapat kita jumpai di Negara seberang lautan seperti Malaysia, Thailand, philiphines, Vietnam, Singapore, Hong Kong, Saudi Arabia, Australia, Africa, America dan Italy. a) b) c) d) e. Research & Development PT Mayora membuat kebijakan yaitu: Setiap karyawan bagian riset dan pengembangan harus menyumbangkan ide untuk tujuan inovasi produk. (Kebijakan ini dibuat untuk menghasilkan inovasi-inovasi baru). Hasil tes pasar dengan tingkat keberhasilan lebih dari 85% akan diimplementasikan. (Kebijakan ini dapat menurunkan tingkat kegagalan produk baru). Setiap ide inovasi harus memiliki diferensiasi dari produk pesaing. (Kebijakan ini dibuat untuk menghasilkan diferensiasi produk dan menyaingi pesaing.) Mengatur kapasitas produksi agar dapat memproduksi varian baru tersebut. (Kebijakan ini dibuat agar inovasi produk yang baru dapat benar-benar diimplementasikan.) Untuk alokasi sumber daya, mesin yang digunakan untuk menjalankan strategi ini adalah mesin yang telah digunakan sebelumnya oleh perusahaan. Sumber Daya Manusia yang diperlukan untuk menghasilkan inovasi produk seperti yang telah dikatakan sebelumnya berasal dari karyawan bagian riset dan pengembangan, namun memungkinkan juga untuk menggunakan ideide dari konsultan atau orang yang lebih ahli. f. Finance Modal untuk menjalankan strategi ini berdasarkan anggaran riset dan pengembangan, namun anggaran bagian riset dan pengembangan disesuaikan setiap periode. Teknologi yang digunakan dalam proses produksi adalah tanpa campur tangan manusia, artinya otomatisasi yang digunakan. Tetapi kondisi anggaran pada Mayora terancam karena adanya kenaikan dari tarif dasar listrik. g. Management Information System PT. Mayora Indah Tbk. memperhatikan kualitas produk-produk yang diproduksinya setiap hari dengan menggunakan standar kualitas mulai dari bahan baku, proses produksi, hingga hasil akhir produk. Selain menggunakan sistem manajemen kualitas, PT. Mayora Indah Tbk. menggunakan quality control dalam proses produksinya. Sistem manajemen kualitas (Quality Management System) yang digunakan PT. Mayora Indah Tbk. dilakukan secara konvensional. Quality management system merupakan sebuah sistem yang paling banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan berskala besar. Salah satu bukti tentang penggunaan sistem manajemen kualitas adalah penggunaan teknologi dalam proses produksi di PT. Mayora Indah Tbk. Evaluasi Strategi Evaluasi strategi merupakan tahapan final dari manajemen strategi. Biasanya, manajer inginmengetahui informasi tentang kapan strategi tertentu tidak berjalan dengan baik.Semua stategi sangat diperlukan untuk modifikasi di masa yang akan datang,sebab lingkungan secara konstan akan selalu berubah. Pengertian evaluasi yaitu proses monitoring atas aktivitas perusahaan dan hasil suatu performa sehingga performa aktual dapat dibandingkan dengan performa yang diinginkan. Evaluasi strategi PT. Mayora Indah akan menggunakan alat evaluasi yaitu balance scorecard. Berikut evaluasi strategi dalam Balance Scorecard PT Mayora Indah: a. Finance: PT. Mayora Indah Tbk terlihat cukup baik. Hal ini disebabkan langkah-langkah yang diambil perusahaan berhasil dijalankan sehingga menghasilkan output yang maksimal. Jika perusahaan ingin meningkatkan target pencapaian dari segi finansial, hendaknya meninjau kembali seberapa besar aset perusahaan agar dapat dimanfaatkan secara maksimal. Perbaikan yang juga sebaiknya dilakukan adalah denganmendukung inisiatif ketiga perspektif lainnya sebab perspektif keuangan menjadi muara dari pencapaian kinerja perspektif selanjutnya. b. Customer: PT. Mayora Indah Tbk terlihat cukup baik. Tercatat bahwa baik pelanggan maupun supplier puas terhadap perusahaan. Kepuasan customer ini menunjukkan bahwa visi manajemen tersampaikan dengan baik ke customer, sehingga tentu hal ini akan berdampak baik pada perspektif keuangan. c. Processes: PT. Mayora Indah Tbk perlu dilakukan pengembangan secara terus menerus, karena dengan demikian semakin banyak klien yang tertarik yang akan meningkatkan persentase klien baru yang bergabung dan akan meningkatkan pendapatan perusahaan. Hal ini secara tidak langsung akan meningkatkan kinerja perspektif pelanggan dan perspektif keuangan. d. Learning & Growth: PT. Mayora Indah Tbk terlihat cukup baik, hal ini didasari dengan kepuasan karyawan terhadap perusahaan. Namun,untuk memaksimalkan kinerja karyawan, perusahaan perlu mengoptimalkan penciptaan kepuasan kerja karyawan dengan memperbaiki sistem pemberian gaji dan tunjangan agar karyawan semakin termotivasi untuk bekerja dan terus menghasilkan produktifitas bagi perusahaan yang tentu mempengaruhi perspektif lainnya.