Karya Ilmiah PT 254. MANAJEMEN INDUSTRI PAKAN (P01) SIFAT FISIK PAKAN DENGAN UKURAN PARTIKEL DAN JENIS BAHAN BERBEDA Oleh: N a m a: Jamilur Rusydi Al Miichtari BP : 1610621017 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS ANDALAS KAMPUS II PAYAKUMBUH SEMESTER GENAP 2018/2019 PAYAKUMBUH 2019 I. PENDAHULUAN 1.1. LATARBELAKANG Industri pakan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam membangun bisnis peternakan. Dalam industri pakan biaya input terbesar adalah biaya bahan baku, sehingga bahan baku pakan menjadi perhatian yang sangat penting bagi setiap industri pakan. Dalam menjaga ketersediaan bahan baku perlu dilakukan penyimpanan dan dalam penyimpanan ini rentan terjadi kerusakan. Kerusakan tersebut dapat terjadi pada fisik dari pakan tersebut, kerusakan fisik ini akan memicu terjadinya kerusakan kimia dan biologi. Oleh sebab itu sifat fisik pakan perlu diketahui. Pengetahuan akan sifat fisik suatu bahan pakan seperti perpindahan, penyimpanan, pengeringan serta pengolahan lainnya. Sifat fisik suatu pakan memudahkan dalam manajemen industri pakan. Beberapa sifat fisik yang penting adalah; 1) Sudut tumpukan (ST) berguna dalam proses pemindahan dan pengankutan bahan, proses penekaran, serta pengisian dan pengosongan silo. 2) Kerapatan tumpukan (KT) berguna untuk menduga kebutuhan ruang (gudang, wadah, mesin), proses pencampuran, pengawasan mutu, perdagangan serta perancangan alat atau mesin (pengelola atau transport). 3) Kerapatan pemdatan tumpukan (KPT) berguna memudahkan pendugaan kebutuhan ruang (wadah kontainer, mesin dan gudang), perencanaan pembangunan gudang serta penyimpanan. 4) Laju pemadatan (LP) berguna dalam menghemat kapasitas tampung suatu wadah (silo, kontainer, ataupun karung). Jenis bahan dan ukuran partikel bahan merupakan faktor yang mempengaruhi sifat fisik suatu bahan. Ini juga menjadi salah satu alasan kenapa bahan perlu dilakukan pengolahan karena proses pengolahan bahan bertujuan merubah sifat fisik bahan. Ada beberapa jenis bahan pakan diantaranya ransum, jagung, ransum ikan dan mineral. Dari setiap bahan pakan ini memiliki ukuran partikel yang berbeda diantaranya ada partikel yang pellet, butiran, butiran pecah, halus/tepung. 1.2. TUJUAN a. Menguasai cara pengukuran sifat fisik pakan, khususnya: kerapatan tumpukan (KT), kerapatan pemadatan tumpukan (KPT), Sudut Tumpukan (ST) dan Laju Pemadatan (LP). b. Memahami hubungan sifat yag diukur dengan faktor ukuran partikel dan jenis bahan, serta keterkaitan antara satu sifat dengan sifat fisik lainnya. c. Melatih kemampuan dalam menyusun karya ilmiah mulai dari pengumpulan dan, pengolahan data sampai penyajian dan penjelasan hasil. 1 II. BAHAN, ALAT DAN CARA PENGUKURAN 2.1. BAHAN DAN ALAT No Kegiatan 1 KT, KPT, LP Alat Tabung Reaksi Timbangan Kertas HVS Gelas Plastik Corong Rol Sudut Tumpukan 2 Nama Bahan Borang Foto Ransum Pellet Crumble Mash Jagung Utuh Pecah Halus Ransum Ikan Besar Sedang Kecil Kapur Premix Mineral T. Batu 2.2. CARA PENGUKURAN & PERHITUNGAN 2.2.1. Kerapatan Tumpukan No Kegiatan 1 Timbang tabung reaksi dan tuangkan bahan ke atas kertas HVS 2 Masukan bahan ke dalam tabung reaksi menggunakan kertas HVS, ratakan dan timbang dan hitung Foto 2 2.2.2. Kerapatan Pemadatan Tumpukan No Kegiatan 1 Hentakan tabung reaksi yang berisi bahan tadi ke telapak tangan sampai volume tidak berubah Catat volume dan hitung KPT Foto KPT = Bobot/Volume 2 2.2.3. Laju Pemadatan Laju pemadatan di cari dengan cara menggunakan rumus volume awal (V1) di kurangi volume kedua (V2) dibagi volume awal dan di kali 100%. 2.2.4. Sudut Tumpukan No Kegiatan 1 Ukur diameter luar gelas plastik dan letakkan corong di atas nya 2 Tuangankan Bahan ke atas kertas dan masukan bahan ke dalam corong sampai penuh 3 Angkat corong dan pegang cawan 4 Ukur ketinggian tumpukan dan Hitung sudut tumpukan Foto 3 III. HASIL DAN PENJELASAN 3.1. H A S I L Tabel 1. Data Kerapatan Tumpukan, Kerapatan Pemadatan Tumpukan, Laju Pemadatan dan Sudut Tumpukan 4 Kelompok Pakan Sifat Fisik Nama Pakan 1. Ransum 2. Jagung 3. Ransum Ikan 4. Mineral Ukuran Partikel 1. Pelet 2. Crumbel 3. Mash Rataan 1. Utuh 2. Pecah 3. Tepung Rataan 1. Besar 2. Sedang 3. Kecil Rataan 1. Tepung batu 2. Kapur 3. Premix mineral Rataan Kerapatan Pemadatan Kerapatan Tumpukan, (Kg/m3) Laju Pemadatan, % Sudut Tumpukan, ◦ 5,00 12,00 23,00 13,33 1,00 7,00 22,00 10,00 2,00 5,00 2,00 3,00 40,10 46,47 54,53 47,03 38,90 42,37 54,53 45,27 35,06 46,47 54,53 45,35 694,00 636,00 540,00 623,33 748,00 738,00 506,00 664,00 410,00 408,00 400,00 406,00 Tumpukan, (Kg/m3) 730,53 722,73 701,30 718,18 755,56 793,55 648,72 732,61 418,37 429,47 408,16 418,67 972,00 1429,41 32,00 62,61 624,00 866,67 28,00 57,65 1186,00 1482,50 20,00 55,84 927,33 1259,53 26,67 58,70 3.2. PENJELASAN Berdasarkan tabel 1 diatas dapat dilihat bahwa setiap bahan pakan dan setiap ukuran partikel memiliki sifat fisik masing-masing. Sudut tumpukan merupakan sudut yang terbentuk dari sisi miring dengan bidang datar. Prinsip dari sudut tumpukan ini adalah kebebasan gerak partikel yang mana kebebasan gerak partikel ini menentukan flow ability (daya alir). Semakin besar sudut tumpukan maka semakin kecil flow ability dari bahan pakan tersebut dan sebaliknya. Kerapatan tumpukan merupakan perbandingan antara bobot bahan dengan ruang yang ditempati oleh bahan tersebut dalam satuan Kg/m3. Kerapatan pemadatan tumpukan merupakan perbandingan bobot bahan dengan ruang yang ditempati setelah mengalami pemadatan. Sedangkan laju pemadatan sifat yang menunjukan kemampuan bahan untuk dipadatkan dalam suatu ruang atau wadah dengan volume tertentu. 4 3.2.1 Pengaruh ukuran partikel terhadap perubahan sifat fisik Bahan pakan yang memiliki ukuran partikel berbeda memiliki sifat fisik yang berbeda-beda, contohnya yaitu jagung (Diagram 1). Jagung yang memiliki tiga jenis partikel sangat menunjukan perbedaannya, contoh dilihat dari kerapatan tumpukan dan sudut tumpukan. Semakin kecil ukuran bahan pakan, makan sudut tumpukannya semakin besar dan sebaliknya. Hal ini juga berlaku untuk laju pemadatan tapi untuk kerapatan tumpukan dan kerapatan pemdatan tumpukan berbanding terbali. Pada kerapatan tumpukan semakin kecil ukuran partikel maka semakin besar kerapatan tumpukannya dan sebaliknya. Kerapatan pemadatan tumpukan dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran partikel bahan pakan (Gautama, 1998). Menurut Khalil (1999a) ukuran partikel berpengaruh terhadapat kerapatan tumpukan yaitu pengecilan ukuran partikel secara nyata akan menyebabkan penurunan nilai kerapatan tumpukan pada bahan. Diagram 1. Jagung 3.2.2 Pengaruh jenis bahan terhadap perubahan sifat fisik Diagram 2. Kerapatan tumpukan dan laju pemadatan dari berbagai jenis bahan Dilihat dari diagram di atas, dapat diketahui bahwa setiap jenis bahan mempunyai sifat fisik yang berbeda-beda. Hal ini menandakan bahwa jenis bahan mempengaruhi sifat fisik dari suatu bahan tersebut. Dapat dilihat bahwa pakan mineral memiliki kerapatan pemadatan tumpukan yang tinggi yang juga diikuti 5 dengan laju pemadatannya. Ransum ikan memiliki kerapatan pemadatan tumpukan dan laju pemadatan yang lebih rendah dibandingkan bahan yang lainnya. 3.2.3 Hubungan satu sifat fisik dengan sifat fisik lainnya Sifat fisik pakan memiliki peran penting bagi industri pakan, dari hasil pengukuran sifat fisik yang dilakukan dari yaitu kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan, laju pemadatan dan sudut tumpukan. Bahan pakan yang memiliki sudut tumpukan yang tinggi juga memiliki laju pemadatan yang tinggi, contohnya pada mineral yang memiliki sudut pemadatan yang tinggi (58,70 0) berbanding lurus dengan laju pemadatannya (26,67%). Untuk kerapatan tumpukan dan kerapatan pemadatan tumpukan juga berbanding lurus (Diagram 3). Diagram 3. Hubungan sifat fisik dengan sifat lainnya 3.2.4 Hubungan suatu sifat fisik dengan penanganan bahan Selain sifat fisik bahan berhubungan dengan sifat fisik lainnya, sifat fisik juga berhubungan dengan proses penanganan bahan tersebut seperti sudut tumpukan yang rendah memudahkan dalam proses pemindahan bahan tersebut dan proses penyimpanan, namun terlalu banyak memakan ruang. Dalam proses pengolahan lebih sulit karena bahan pakan yang memiliki sudut tumpukan yang rendah memiliki partikel yang kasar dan struktur keras. Salah satu dampak dari penanganan bahan pakan adalah terjadinya perubahan komposisi kimia dalam bahan pakan tersebut. Contohnya penanganan seperti penyimpanan bahan pakan akan menurunkan kandungan air bahan pakan tersebut. Pendapat ini selaras dengan Syarif dan Halid (1993), bahwa keduanya mengatakan bahwa selain ukuran partikel (bentuk) pakan, kadar air turut berpengaruh nyata terhadap nilai rataan sudut tumpukan pakan, yaitu semakin tinggi kadar air semakin tinggi sudut tumpukan. 6 IV. KESIMPULAN Dari kegiatan pengukuran sifat fisik yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa dari ke empat jenis bahan yang di uji didapatkan jagung memiliki estimasi pemindahan yang baik karena dengan sudut tumpukan yang kecil membuat jagung lebih mudah untuk di alirkan. Dalam pengolahan dan penyimpanan memiliki estimasi yang baik karena dengan memiliki sudut tumpukan yang besar. V. DAFTAR PUSTAKA Guathama, P. 1998. Sifat Fisik Pakan Lokal Sumber Energi, Sumber Mineral, serta Sumber Hijauan Pada Kadar Air dan Ukuran Partikel yang Berbeda. Skripsi Fakultas Peternakan IPB, Bogor. Khalil. 1999a. Pengaruh Kandungan Air dan Ukuran Partikel terhadap Sifat Fisik Pakan Lokal: Kerapatan Pemadatan tumpukan dan Berat Jenis: Media Peternakan. 22 (1) :1 -11 Syarief, R. dan Halid. 1992. Teknologi Penyimpanan Pangan. Penerbit Arcan, Jakarta. 7 LAMPIRAN 8 9