MAKALAH BAHASA INDONESIA PEMBENTUKAN PARAGRAF DAN PENGEMBANGAN PARAGRAF Disusun oleh : Kelompok 5 RIBKAH ANANDITA A31116513 AHMAD NIRTA ANUGRIYA TANTAWI A31116514 NURUL ALIFIAH RISTIANTI WARIS A31116515 ARNIANTI A31116701 BONITA SEPTIANTI A311165 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN TAHUN 2016 i KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pembentukan Paragraf dan Pengembangan Paragraf”. Kami juga menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah kami. Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas kelompok Bahasa Indonesia. Harapan kami, semoga karya tulis ini membawa manfaat bagi kita, setidaknya untuk sekedar membuka cakrawala berpikir kita tentang pembentukan paragraf. Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami dengan senang hati menerima saran dan kritik agar kami dapat memperbaiki makalah kami ini. Makassar, 01 November 2016 penyusun ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................... ............................................................. ii DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................... 1 C. Tujuan Penulisan ..................................................................................... 2 BAB II. PEMBAHASAN A. Pengertian Paragraf ................................................................................. 3 B. Tujuan Pembentukan Paragraf ................................................................ 3 C. Ciri-ciri Paragraf ...................................................................................... 4 D. Fungsi Paragraf………… ........................................................................ 3 E. Jenis-jenis Paragraf………… .................................................................. 5 F. Syarat Paragraf yang baik ........................................................................ 7 G. Cara Penempatan Pikiran Utama ............................................................. 9 H. Pengurutan Kalimat Utama dan Penjelas ................................................. 9 I. Pengembangan Paragraf ......................................................................10 BAB III. PENUTUP 1. Kesimpulan .............................................................................................. 13 2. Saran ....................................................................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 14 iii iv BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam menulis sebuah karangan atau cerita tentunya selalu dijumpai susunan dari banyak kata yang membentuk kalimat. Kalimat-kalimat tersebut harus dihubungkan lagi sehingga terbentuk sebuah paragraf. Menyusun paragraf berarti menyampaikan suatu gagasan atau pendapat tertentu yang harus disertai alasan ataupun bukti tertentu. Paragraf merupakan suatu karangan yang paling singkat. Dengan adanya paragraf, kita dapat membedakan dimana suatu gagasan mulai dan berakhir. Pada umumnya, kesulitan pertama membuat karya tulis ilmiah adalah mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah. Sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain yang membentuk paragraf. Paragraf adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf. Tanpa kemampuan menyusun paragraf, seseorang tidak mungkin dapat mewujudkan sebuah karangan. Selama ini masik banyak orang yang asal-asalan dalam menyusun paragraf. Hal itu dikarenakan karena kurang pahamnya dalam memahami makna paragraf itu sendiri. Dalam makalah yang singkat ini, kami akan membahas tentang paragraf. Pembahasan akan kami mulai dari hal yang paling sederhana yaitu pengertian paragraf, kegunaan, macam-macam hingga syarat-syarat paragraf dan pengembangan paragraf itu sendiri. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan paragraf? 2. Apa tujuan dari pembentukan paragraf? 3. bagaimana mnentukan ciri-ciri paragraf yang baik? 4. Apa saja jenis-jenis paragraf? 1 5. Apa perbedaan pikiran utama dan pikiran penjelas? 6. Apa saja syarat-syarat pembentukan paragraf? 7. bagaimana cara menempatkan kalimat utama dalam paragraf dan mengurutkan kalimat utama dan penjelas dalam kesatuan paragraf C. Tujuan Penulisan Makalah ini disusun untuk memenuhi kewajiban kami melaksanakan tugas kelompok mata kuliah Bahasa Indonesia dan pendalaman materi tentang pembentukan paragraf dan pengembangan dan memberi penjelasan kepada pembaca tentang paragraf dan cara pembentukannya serta pengembangannya sehingga dapat mempermudah dalam penulisan suatu karya ilmiah atau karangan lainnya. 2 BAB II PEMBAHASAN A. PEMBENTUKAN PARAGRAF 1. Pengertian Paragraf Paragraf adalah satuan bahasa yang disusun oleh beberapa kalimat. Paragraf adalah suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas daripada kalimat. Paragraf merupakan kumpulan beberapa kalimat, namun kalimat itu bukan sekedar berkumpul, melainkan bertalian satu sama lain dalam satu rangkaian yang membentuk sebuah isi pikiran. Melalui paragraf, gagasan menjadi jelas oleh uraian-uraian tambahan atau kalimat-kalimat penjelas. Pembentukan paragraf merupakan salah satu syarat utama dalam karang-mengarang dan tulis-menulis. Setiap paragraf hanya boleh mengandung satu ide pokok. Perhatikan contoh paragraf berikut: (a)Dalam pengembangan bahasa Indonesia selalu mengalami perubahan. (b)Perubahan itu antara lain berupa penambahan kata-kata baru, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing. (c)Penambahan yang berasal dari bahasa asing, misalnya astronaut, kosmonaut, satelit, komputer dan televisi. (d)Penambahan kata-kata baru itu dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam komunikasi. Paragraf tersebut terdiri atas empat kalimat, semuanya membicarakan perkembangan bahasa Indonesia. Ide pokok (pikiran utama) paragraf tersebut adalah “perkembangan bahasa Indonesia” yang tertuang dalam kalimat (a). Kalimat (b), (c) dan (d) merupakan kalimat penjelas karena ketiga kalimat menjelaskan ide pokok pada kalimat utamanya. 2. Tujuan Pembentukan Paragraf Tujuan penyusunan paragraf dalam karya tulis, yaitu: 1) Memudahkan pengertian dan pemahaman dengan cara menyekat-nyekat ide pokok yang satu dari ide pokok yang lain berdasarkan keharusan untuk mengungkap satu ide pokok saja pada setiap paragraf. 3 2) Untuk memisahkan atau menegaskan perhentian secara wajar dan formal agar memungkinkan pemberian perhatian yang lebih lama dan terarah untuk berkonsentrasi penuh terhadap tema alinea. Paragraf dapat berfungsi sebagai tanda pembukaan topik baru, atau pengembangan lebih lanjut topik sebelumnya. Paragraf juga bisa berfungsi untuk menambah hal-hal yang penting atau untuk merinci apa yang sudah diutarakan dalam paragraf sebelumnya. 3. Ciri-ciri Paragraf 1) Kalimat pertama bertakuk ke dalam lima sampai tujuh ketukan spasi untuk jenis karangan biasa. 2) Menggunakan pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topik. 3) Menggunakan sebuah kalimat topik dan selebihnya merupakan kalimat pengembang yang berfungsi menjelaskan, menguraikan, atau menerangkan pikiran utama yang ada dalam kalimat topik. 4) Paragraf menggunakan pikiran penjelas yang dinyatakan dalam kalimat penjelas. Kalimat ini berisi detail-detail kalimat topik. Setiap kalimat penjelas berisi detail yang spesifik dan tidak mengulang pikiran penjelas lainnya. Paragraf mempunyai arti dan fungsi sangat penting dalam karangan yang panjang. Pengarang dapat mengekspresikan keseluruhan gagasan secara utuh, runtut, lengkap, menyatu, dan sempurna melalui paragraf sehingga makna dapat dipahami oleh pembaca sesuai dengan keinginan penulisnya. Selain itu, paragraf dapat mendinamiskan sebuah karangan sehingga menjadi lebih hidup, dinamis, dan enerjik. Paragraf dapat pula menjembatani gagasan penulis dan pembacanya. 4. Fungsi Paragraf 1) Mengekspresikan gagasan dalam bentuk tulisan dengan memberikan suatu bentuk pikiran dan perasaan dengan serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan. 2) Menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran juga. 4 3) Memudahkan dalam pengorganisasiaan gagasan bagi yang menulis dan memberikan kemudahan pemahana bagi pembacanya 4) Memudahkan dalam pengembangan topik karangan ke dalam satuan unit pikiran yang lebih kecil. Sebuah paragraf terdiri atas sebuah kalimat utama dan beberapa kalimat pengembang. Kalimat utama menyampaikan pikiran utama dan kalimat pengembag menyampaikan pikiran penjelas. 5. Jenis-jenis Paragraf Paragraf terdiri atas beberapa jenis yang dikategorikan berdasarkan aspek-aspeknya, yaitu : 1.1 Berdasarkan fungsinya dalam karangan Berdasarkan fungsinya dalam karangan, paragraf ini dibagi tiga jenis: 1) Paragraf Pengantar Paragraf pengantar atau paragraf pendahuluan berfungsi sebagai pembuka atau pengantar pokok pembicaraan untuk sampai kepada masalah yang diuraikan dalam karangan. Paragraf jenis ini mampu mengundang minat dan perhatian pembaca, serta sanggup menyiapkan atau menata pikiran pembaca untuk mengetahui seluruh isi uraian. Adapun fungsi paragraph pengantar sebagai berikut ini. a. Mengungkap pokok persoalan yang mendasari masalah. b. Menarik minat pembaca dengan mengungkapkan latar belakang pentingnya masalah ditulis. c. Mengungkap ide sentral gagasan yang akan ditulis. d. Mengungkap pendirian (pernyataan maksud) sebagai persiapan kearah pendirian selengkapnya sampai dengan akhir karangan. Paragraf pengantar juga disebut paragraf topik sebab berfungsi sebagai pengikat untuk semua paragraf dalam tulisan. Oleh karena itu, paragraf pengantar harus disusun dengan apik dan semenarik mungkin. 5 2) Paragraf Penghubung Paragraf penghubung adalah paragraf yang berfungsi mengemukakan inti persoalan, juga memberi ilustrasi atau contoh. Semua masalah yang akan diuraikan, dimuat dalam paragrafparagraf ini yang secara tekhnis ditempatkan diantara paragraf pembuka dan paragraf penutup. Dengan demikian, paragraf ini berisikan pembahasan inti persoalan yang dikemukakan. 3) Paragraf Penutup Paragraf penutup adalah paragraf yang berada pada bagian akhir tulisan yang berisikan simpulan dari semua uraian sebelumnya dengan fungsinya sebagai penutup. Paragraf ini sering merupakan pernyataan atau penegasan kembali mengenai masalah-masalah yang dianggap penting dalam paragraf penghubung. Kalimat-kalimat yang menyusunnya diusahakan dapat menimbulkan kesan yang mendalam bagi pembaca. Seperti halnya paragraf pembuka, paragraf ini tidak boleh terlalu banyak atau terlalu panjang. 1.2 Berdasarkan Posisi Kalimat Utama a) Paragraf deduktif Kalimat utama yang ditempatkan pada bagian awal paragraf akan membentuk paragraf deduktif, yaitu cara penguraian yang menyajikan pokok permasalahan lebih dahulu, lalu menyusul uraian terinci mengenai ide pokok (mengikuti urutan umum-khusus). b) Paragraf induktif Kalimat utama yang ditempatkan pada bagian akhir akan membentuk paragraf induktif, yaitu cara penguraian yang menyajika penjelasan terlebih dahulu, kemudian diakhiri dengan pokok pembicaraan (mengikuti uraian khusus-umum) c) Paragraf deduktif-induktif Kalimat utama yang ditempatkan pada bagian awal dan diulang pada bagian akhir akan membentuk paragraf deduktif-induktif (campuran). Kalimat pada bagian akhir lebih bersifat mengulang atau menegaskan kembali gagasan utama pada bagian awal. Cara penguraiannya dimulai dalam pernyataan yang umum kemudian di perjelas dengan yang khusus, lalu kembali ke yang umum. 6 6. Syarat Paragraf yang Baik 1) Kesatuan Paragraf yang baik hanya mempunyai satu pokok pikiran. Pokok pikiran tersebut ditempatkan dalam kalimat utama. Adapun kalimat-kalimat pengembang berupa pikiran-pikiran penjelas menjelaskan pikiran utama. Tidak satupun kalimat pengembang yang tidak menjelaskan pikiran utama. Apabila ada kalimat pengembang yang tidak menjelaskan pikiran utama maka paragraph tersebut rusak kesatuannya. 2) Kepaduan Sebuah paragraf bukanlah sekedar kumpulan atau tumpukan kalimat-kalimat yang masing-masing berdiri sendiri-sendiri, tetapi dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik. Kepaduan paragraf dapat dicapai dengan kalimat-kalimat yang berhubungan secara logis. Hubungan pikiran-pikiran yang ada dalam paragraf menghasilkan kejelasan struktur dan makna paragraf. Hubungan kalimat tersebut menghasilkan paragraf menjadi satu padu, utuh dan kompak. Kepaduan ini dapat dibangun melalui repetis (pengulangan) kata kunci atau sinonim, kata ganti, kata transisi dan bentuk parallel. Urutan pikiran yang teratur akan memperlihatkan adanya kepaduan, dan pembaca pun dapat dengan mudah memahami/mengikuti jalan pikiran penulis tanpa hambatan karena adanya perloncatan pikiran yang membingungkan. a. Pengulangan Kata Kunci Kepaduan paragraf dapat pula dicapai dengan pengulangan kata kunci. Semua kalimat yang ada dalam paragraf dihubungkan dengan kata kunci atau sinonimnya. Kata kunci yang telah disebutkan pada kalimat sebelumnya diulang pada kalimat kedua, ketiga dan seterusnya. Dengan pengulangan itu kalimat menjadi padu, utuh dan kompak. b. Kata Ganti a) Kata ganti orang Dalam usaha memadu kalimat-kalimat dalam satu paragraf, kita banyak menggunakan kata ganti orang. Pemakaian kata ganti ini berguna untuk menghindari penyebutan nama orang berkali-kali. Kata ganti yang dimaksud adalah saya, aku, ku, kita, kami (kata ganti orang pertama), engkau, kau, kamu, mu, kamu sekalian, (kata ganti orang kedua), dia, ia, beliau, mereka dan nya (kata ganti oranga ketiga). 7 b) Kata ganti yang lain Kata ganti lain yang digunakan dalam menciptakan kepaduan paragraf ialah, itu, ini, tadi, begitu, demikian, di situ, ke situ, di atas, di sana, di sini dan sebagainya. c. Kata Transisi Kata Transisi yaitu kata penghubung, konjungsi, perangkai yang menyatakan adanya hubungan, baik intrakalimat maupun antarkalimat. Penggunaan kata transisi yang tepat dapat memadukan paragraf sehingga keseluruhan kalimat menjadi padu, menyatu, dan utuh. Kata transisi digunakan berdasarkan fungsi makna yang dihubungkan. Kata transisi menyatakan hubungan sebagai berikut: No. Menyatakan Hubungan 1. Sebab, akibat, hasil Kata/Frase Transisi Sebab, karena, akibatnya, maka oleh karena itu, oleh sebab itu, dampaknya, hasilnya, jadi, dengan demikian. 2. Pertentangan Tetapi, akan tetapi, namun, berbeda dengan itu, meskipun demikian, sebaliknya, kebalikan daripada itu, kecuali itu. 3. Hubungan waktu Baru-baru ini, ketika, sejak, segera, beberapa saat kemudian, sementara itu. 4. Hubungan perbandingan Dalam hal yang sama, lain halnya dengan, sebaliknya, lebih daripada itu, berbeda dengan itu. 5. Hubungan tempat Berdekatan dengan itu, di sini, ke seberang, di sepanjang jalan ini. 6. Hubungan tujuan Agar, supaya, untuk maksud tersebut, guna. 7. Hubungan pertambahan Tambahan pula, berikutnya, juga, kemudian, selain itu, lebih lanjut, di samping itu, lebih-lebih, dalam hal demikian, dengan kata lain. 8. Hubungan syarat Jika, jikalau, apabila, kalau. 9. Hubungan cara Dengan cara ini, cara yang demikian, cara ini. 10. Hubungan singkatan Singkatnya, ringkasnya, pendek kata. 8 11. Hubungan urutan Mula-mula, pertama, kedua, akhirnya, sesudah itu, selanjutnya 12. Hubungan penegasan Jadi, dengan demikian, bahwa, jelaslah bahwa. B. PENGEMBANGAN PARAGRAF Paragraf yang baik adalah paragraf yang dibangun beberapa kalimat yang saling berhubungan. Kalimat itu tersebut oleh satu pikiran utama dan dijelaskan secara terinci oleh beberapa kalimat penjelas. Pikiran utama dan pikiran penjelas masing-masing tertuang dalam kalimat utama dan kalimat penjelas. Jadi, dalam sebuah paragraf terdapat dalam satu kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas. 1. Cara Penempatan Pikiran Utama 1.1 Pikiran Utama pada Awal Paragraf Paragraf dimulai dengan mengemukakan pikiran utama di awal yang terdapat dalam satu kalimat. Penjelasan terhadap pikiran utama tersebut diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas. Cara ini sering diterapkan dalam penulisan karya tulis ilmiah karena mudah dilakukan dan mengundang perhatian pembaca. Paragraf demikian disebut dengan kalimat deduktif. Salah satu cara berlatih mengembangkan paragraf dapat dilakukan dengan membuat kerangka paragraph dahulu sebelum menulis paragraf itu. Sebagai contoh dapat dilihat paparan di bawah ini. Kerangka paragraf Pikiran utama : Keindahan alam di Tawangmangu makin surut Pikiran penjelas : 1. manusia telah mengubah segala-galanya 2. hutan, sawah, dan ladang tergusur 3. pohon-pohon tidak ada lagi 4. pagar bunga sudah diganti 5. gedung-gedung mewah dibangun Pengembangan paragraf: Bernostalgia tentang indahnya alam di Tawangmangu hanya akan menimbulkan kekecewaan saja. Dalam kurun waktu 25 tahun, dinamika kehidupan manusia telah mengubah segala9 galanya. Hutan, sawah, dan ladang telah tergusur oleh berbagai bentuk bangunan. Ranting dan cabang pohon telah berganti dengan jeruji besi. Pagar tanaman dan bunga yang dulu bermekaran dengan indahnya telah diterjang tembok beton yang kokoh. Batu-batu gunung telah menghadirkan gedung plaza megah yang menelan biaya triliunan rupiah. Arus modernisasi dengan angkuhnya telah menelan kemesraan dan indahnya alam ini. 1.2 Pikiran Utama pada Akhir Paragraf Pikiran utama pada sebuah paragraf dapat pula ditempatkan pada akhir paragraf. Paragraf ini disebut dengan kalimat induktif. Paragraf jenis ini terlebih dahulu mengemukakan kalimat penjelas terlebih dahulu dikemukakan kalimat penjelas, kemudian disudahi dengan kalimat utama yang memuat pikiran utama. Paragraf jenis ini disebut paragraf induktif. 1.3 Pikiran Utama yang ada pada Awal dan Akhir Paragraf Paragraf dengan pola ini adalah gabungan paragraf deduktif dan induktif. Pada awal paragraf diketengahkan kalimat utamanya disusul kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri kalimat utama kembali. 1.4 Paragraf dengan Pikiran Utama Tersirat Paragraf jenis ini merupakan paragraf yang terdiri dari kalimat-kalimat yang sama pentingnya dan bekerja sama menggambarkan pikiran yang terdapat dalam paragraf. Kalimat-kalimat tersebut merupakan kesatuan isi. 2. Pengurutan Kalimat Utama dan Penjelas 2.1 Urutan Logis Urutan logis adalah urutan yang menyebutkan lebih dahulu hal-hal umum kemudia hal-hal khusus atau sebaliknya. 2.2 Urutan Kronologis Urutan Kronologis yaitu urutan kejadian menurut waktu, peristiwa yang digambarkan dalam paragraf diurut menurut tingkat perkembangannya dari waktu ke waktu. Urutan tersebut dapat dipakai dalam tulisan naratif. 10 2.3 Urutan Klimaks dan Antiklimaks Urutan klimaks adalah urutan yang dimulai dengan pernyataan biasa kemudian lambat laun menjadi makin penting sampai pada yang paling penting dan paling menonjol. Kalimat terakhir merupakan kalimat yang paling penting dan menjadi klimaks dari serangkaian kalimat sebelumnya. Adapun urutan antiklimaks adalah urutan yang dimulai dengan kalimat yang paling penting dan menonjol kemudian diikuti dengan kalimat yang kadar kepentingannya kurang lalu diakhiri dengan kalimat yang biasa. 3. Pengembangan Paragraf Setiap paragraf mempunyai satu pikiran utama dan beberapa pikiran penjelas. Pikiran utama dan pikiran penjelas akan menjadi jelas apabila ada perincian yang cermat dan logis. Dalam pengembangannya, pikiran utama dituangkan dalam kalimat utama sedangkan kalimat penjelas dituangkan dalam kalimat-kalimat penjelas sebagai rincian kalimat penjelas. Ada beberapa teknik pengembangan paragraf antara lain : 1.1 Pengembangan Paragraf dengan Teknik Hal-Hal yang Khusus Merupakan pengembangan yang dimulai dari hal-hal khusus ke umim atau sebaliknya. Teknik ini paling banyak digunakan dalam tulisan. 1.2 Pengembangan Paragraf dengan Teknik Klasifikasi Merupakan pengembangan yang dimaksudkan sebagai upaya mencari kelompok besar dari kelompok kecil yang mencakupi objek yang dibicarakan dalam kelas utama. Penulis harus mempunyai klasifikasi yang tepat untuk dapat mengembangkan suatu paragraf. Melalui klasifikasi yang dilakukan penulis, pembaca lebih mudah memahami tulisan yang disajikan. 4.3. Pengembangan Paragraf dengan Teknik Alasan-Alasan Yang bermula dengan menyajikan fakta yang menjadi sebab terjadinya sesuatu, kemudian disusul rincian sebagai akibatnya. Dalam hal ini sebab merupakan pikiran utama, sedangkan akibat merupakan pikiran-pikiran penjelas. 11 4.4. Pengembangan Paragraf dengan Teknik Perbandingan Dalam pengembangan ini penulis memaparkan persamaan dan perbedaan dua objek gagasan atau lebih. 4.5. Pengembangan Paragraf dengan Teknik Contoh-Contoh Merupakan pengembangan paragraf dengan terlebih dahulu dikemukakan suatu pernyataan, disebutkan rincian-rinciannya yang disertai contoh-contoh konkret. Contoh-contoh yang dikemukakan untuk lebih menjelaskan rincian-rincian yang selanjutnya lebih memperjelas pikiran utama. 4.6. Pengembangan Paragraf dengan Teknik Definisi Luas Teknik pengembangan ini dipakai untuk mengembangkan pikiran utama. Semua penjelasan atau uraian menuju pada perumusan definisi itu. 4.7. Pengembangan Paragraf dengan Teknik Campuran Pada teknik pengembangan ini rincian-rincian terhadap kalimat utama terdiri atas campuran dari dua atau lebih teknik pengembangan paragraf. Misalnya, teknik dari hal-hal khusus digabungkan dengan teknik dengan contoh-contoh. 12 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan o Paragraf adalah bagian-bagian karangan yang terdiri atas kalimat-kalimat yang berhubungan secara utuh dan padu serta merupakan satu kesatuan pikiran o Tujuan penyusunan paragraf dalam karya tulis yaitu, memudahkan pengertian dan pemahaman dengan cara menyekat-nyekat ide pokok yang satu dari ide pokok yang lain berdasarkan keharusan untuk mengungkap satu ide pokok saja pada setiap paragraf dan Memudahkan pembaca mengikuti uraian penulis secara sistematis dari ide yang satu ke ide yang lain sehingga pemusatan perhtian dapat dilakukan terhadap setiap ide yang diungkapkan dalam karya tulis tersebut. o Paragraf dapat berfungsi sebagai tanda pembukaan topik baru, atau pengembangan lebih lanjut topik sebelumnya. Paragraf juga bisa berfungsi untuk menambah hal-hal yang penting atau untuk merinci apa yang sudah diutarakan dalam paragraf sebelumnya. o suatu paragraf bukanlah merupakan kumpulan atau deretan kalimat yang masing-masing berdiri sendiri atau terlepas, melainkan dibangun oleh kalimat-kalimat yang memiliki hubungan timbal balik. o Pengembangan paragraf tidak dapat dilakukan secara sembarangan, tidak boleh terdapat unsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik, dan tidak mendukung topik. Penyimpangan pengembangan paragraf akan menyulitkan pembaca, akan mengakibatkan paragraf tidak efektif. B. Penutup o Dalam menyusun suatu paragraf hendaknya sesuai dengan ketentuan atau syarat-syarat yang telah ada, sehingga mempermudah dalam membaca dan dapat mengetahui isi dari suatu paragraf dengan mudah. o Khususnya bagi Pelajar atau Mahasiswa hendaknya mau memahami bagaimana cara mengembangkan suatu tulisan-tulisan agar menjadi suatu paragraf yang baik dan benar 13 DAFTAR PUSTAKA Tim Pengajaran Bahasa Indonesia. 2014. Bahasa Indonesia Makassar : UPT MKU Universitas Hasanuddin http://sitiaminiharis31.blogspot.co.id/2016/01/makalah-pembentukan-paragraf.html http://www.artikelsiana.com/2015/10/pengertian-paragraf-ciri-fungsi-jenis.html# http://guntur66studentsitegunadarma.blogspot.co.id/2012/12/makalah-bahasa-indonesiaparagraf_28.html 14