Uploaded by User3903

KSM NGUDI MULYO, Tugas 4 (Kelompok) PMDA

advertisement
KSM NGUDI MULYO DUSUN MENDIRO SUKOHARJO NGANGLIK SLEMAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM AGRIBISNIS
Disusun oleh :
Dian Aji Safutra
135160049
Amas Ainun Rofiq
135160050
Nurul Hasanah
135160055
Habib Kurniawan
135160061
Salsabela Chika S
135160062
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
2019
TUGAS 4
ANALISIS PROGRAM KEGIATAN PADA KSM NGUDI MULYO DUSUN MENDIRO
SUKOHARJO NGAGLIK SLEMAN
Pemberdayaan merupakan upaya untuk memandirikan masyarakat lewat
perwujudan potensi kemampuan yang mereka miliki. Adapun pemberdayaan
masyarakat senantiasa menyangkut dua kelompok yang saling terkait, yaitu
masyarakat sebagai pihak yang diberdayakan dan pihak yang menaruh kepedulian
sebagai pihak yang memberdayakan (Sumodiningrat, 1999 dalam Mardikanto, 2012).
Pendekatan-pendekatan untuk memilih metode pemberdayaan masyarakat
terdiri dari dua macam, yaitu:
1. Metode pemberdayaan masyarakat dan proses komunikasi, didasarkan pada:
a. Media yang digunakan
b. Sifat hubungan antara fasilitator dan penerima manfaat
c. Pendekatan psikososial yang dikaitkan dengan tahapan adopsinya
2. Metode pemberdayaan masyarakat sebagai pendidikan orang dewasa
Program Kegiatan pada KSM Ngudi Mulyo Dusun Mendiro, Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman yaitu Program Sanitasi Berbasis Masyarakat Sanimas Tahun 2015 dengan
kegiatan utama adalah pembuatan IPAL. Program Sanitasi Berbasis Masyarakat
(SANIMAS) merupakan salah satu program untuk meningkatkan layanan sanitasi
dasar pada masyarakat yang bertujuan untuk menciptakan dan meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat, baik secara individu maupun kelompok. Program ini
dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui penyediaan
sarana Sanitasi Ipal Komunal berbasis masyarakat. Kegiatan dalam program tersebut
meliputi sosialisasi IPAL Komunal kepada warga, pengukuran, pembersihan rumput
dilokasi yang akan dibangun IPAL, doa bersama dalam pemulaian pembangunan
IPAL, pemasangan plang, gotong-royong, dan lain-lain. Selain itu, juga diadakan
sosialisasi perakitan botol oleh TFL, setelah adanya sosialisasi dilaksanakan proses
perakitan botol oleh warga masyarakat Mendiro. Dalam program tersebut warga
masyarakat Dusun Mendiro ikut berpartisipasi secara langsung dalam semua kegiatan
pada pembuatan IPAL, mulai dari menerima sosialisasi sampai pada pelaksanaan
pembuatan IPAL dan pengembangannya. Pengembangan yang dilakukan meliputi
pendirian bank sampah, membudidayakan berbagai tanaman, dan melakukan
pertanian hydroponic. Masyarakat Dusun Mendiro berkeinginan untuk menjadikan
kawasan IPAL sebagai kawasan wisata edukasi
Program Sanitasi Berbasis Masyarakat Sanimas Tahun 2015 yang meliputi
pembuatan IPAL berasal dari pemerintah khususnya Kementerian PU yang ditujukan
untuk warga masyarakat Dusun Mendiro. Dalam pelaksanaan pembangunan IPAL Tim
Satkers PAM Propinsi melaksanakan monitoring. Monitoring dilakukan untuk
mengetahui perkembangan dan kemajuan pembangunan IPAL. Berdasarkan uraian
diatas maka dapat disimpulkan bahwa Program Sanitasi Berbasis Masyarakat
Sanimas Tahun 2015 dengan kegiatan utama adalah pembuatan IPAL dalam
pembangunannya merupakan pembangunan berbasis pemberdayaan. Pemberdayaan
merupakan upaya untuk memandirikan masyarakat lewat perwujudan potensi
kemampuan yang mereka miliki. Program tersebut dapat dikatakan sebagai
pembangunan berbasis pemberdayaan karena dalam proses tersebut terdapat dua
pihak yaitu pihak penerima manfaat dan fasilitator. Pihak penerima manfaat yaitu
warga masyarakat Dusun Mendiro dan fasilitatornya yaitu pihak dari pemerintah yang
memberikan dana maupun memberikan pelatihan dan pemberdayaan bagi warga
masyarakat Dusun Mendiro. Selain karena ada dua belah pihak yang terpenting adalah
program yang tepat guna dan tepat sasaran, dengan adanya pembuatan IPAL maka
warga
masyarakat
Dusun
Mendiro
merasa
diuntungkan
dan
dapat
mengembangkannya sehingga menjadi penguatan Dusun Mendiro untuk kedepannya.
Dengan pengembangan-pengembangan yang dilakukan masyarakan bisa lebih
mandiri, tidak bergantung kepada bantuan pemerintah, karena dengan pengembangan
di sekitar daerah pembangunan IPAL dapat memberikan hasil untuk perbaikanperbaikan selanjutnya.
Melalui program tersebut warga masyarakat mendiro diberi kepercayaan dalam
memilih sarana dan prasarana air limbah pemukiman dengan aktif dalam menyusun
perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan, serta pengembangannya, namun dalam
proses awal hingga akhir tetap diberi pendampingan agar program dapat berjalan
dengan lancar. Selain itu dengan adanya program itu diharapkan dapat membangun
kemampuan masyarakat di Dusun Mendiro untuk meningkatkan nilai tambah sehingga
dapat mengakumulasi modal.
Pendekatan untuk memilih metode pemberdayaan masyarakat Program Sanitasi
Berbasis Masyarakat Sanimas Tahun 2015 adalah menggunakan metode
pemberdayaan masyarakat dan proses komunikasi yang didasarkan pada media yang
digunakan, sifat hubungan antara fasilitator dan penerima manfaat, dan pendekatan
psikososial yang dikaitkan dengan tahapan adopsinya. Pada Program Sanitasi
Berbasis Masyarakat Sanimas Tahun 2015 media yang digunakan adalah media lisan
dan media terproyeksi. Media lisan merupakan media yang disampaikan secara
langsung maupun tidak langsung, penggunaan media lisan ini ditunjukkan melalui
adanya sosialisasi IPAL komunal kepada warga, sedangkan media terproyeksi adalah
berupa gambar dan atau tulisan. Sifat hubungan antara fasilitator dan penerima
manfaat pada program tersebut melalui komunikasi langsung, yaitu melalui
percapakan tatap muka atau lewat media tertentu yang memungkinkan dapat
berkomunikasi langsung. Pendekatan psikososial yang dikaitkan dengan tahapan
adopsinya melalui pendekatan massal dan pendekatan kelompok, pendekatan ini
ditunjukkan melalui adanya penerima manfaat dari Program Sanitasi Berbasis
Masyarakat Tahun 2015 yang cukup banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2016. Program
Sanimas.
https://dewamendiro.wordpress.com/2016/10/19/program-sanimas/.
pada 20 Februari 2019 pukul 05.00 WIB.
Diakses
Mardikanto, Totok dan Poerwoko. 2012. Pemberdayaan Masyarakat dalam Perspektif
Kebijakan Publik. Alfabeta. Bandung
Download