BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karakter dapat diartikan sebagai bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, dan watak. Karakter dalam pengertian ini menandai dan memfokuskan pengaplikasian nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah-laku. Orang yang tidak mengaplikasikan nilai-nilai kebaikan, misalnya tidak jujur, kejam, rakus, dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang yang berkarakter jelek, tetapi orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia Pendidikan nasional Indonesia saat ini masih menghadapi berbagai masalah. Capaian hasil pendidikan masih belum memenuhi hasil yang diharapkan. Pembelajaran di sekolah belum mampu membentuk secara utuh pribadi lulusan yang mencerminkan karakter dan budaya bangsa. Berdasarkan pernyataan diatas penting bagi kita sebagai seorang calon pendidik mengetahui nilai-nilai yang terkadung dalam karakter bangsa agar dapat menjadi bahan ajar dan dapat diterapkan baik bagi calon pendidik dan peserta didik. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter bangsa ? 2. Apa saja karakter yang dimiliki bangsa Indonesia ? C. Tujuan 1. Mengetahui pengertian pendidikan karakter bangsa 2. Mengetahui macam-macam karakter yang dimiliki banbgsa Indonesia D. Manfaat Memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Karakter BAB II 1 PEMBAHASAN A. Pendidikan Karakter Bangsa Di indonesia, pendidikan karekter bangsa sebenarnya telah berlangsung lama, jauh sebelum indonesia merdeka. Ki Hajar Dewantara sebagai Pahlawan Pendidikan Nasional memiliki pandangan tentang pendidikan karakter sebagai asas taman siswa 1922, dengan tujuh prinsip sebagai berikut: 1. Hak seseorang untuk mengatur diri sendiri dengan tujuan tertibnya persatuan dalam kehidupan umum. 2. Pengajaran berarti mendidik anak agar merdeka batinnya, pikirannya dan tenaganya. 3. Pendidikan harus selaras dengan kehidupan. 4. Kultur sendiri yang selarasdengan kodrat harus dapat memberi kedamaian hidup. 5. Harus bekerja menurut kekuatan sendiri. 6. Perlu hidup dengan diri sendiri. 7. Dengan tidak terikat, lahir batin dipersiapkan untuk memberikan pelayanan kepada peserta didik. Pada 1946, Taman siswa memiliki Panca Dharma, yaitu kemerdekaan, kodrat alam, kebudayaan, kebangsaan, dan kemanusiaan. Oleh karena itu, dewantara mengartikan pendidikan sebgai proses pembudayaan kodrat alam setiap individu dengan kemampuan untuk mempertahankan hidup, yang tertuju pada tercapainya kemerdekaan lahir batin sehingga memperoleh keselamatan,keamanan , kenyamanan dan kebhagiaan lahir batin. Dalam asas taman siswa, dewantara ingin mendidik manusiaIndonesia secara utuh (kaffah), yang dapat hidup mandiri, efektif, efisien, produk, dan akuntabel. Untuk kepentingan tersebut, masyarakat khususnya peserta didik perlu dibekali dasar-dasar kehidupan agar memiliki kesadaran, pemahaman, kepedulian, dan komitmen yang tinggi, menuju masyarakat yang aman, tertib, dan damai. 2 Pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada peserta didik yang meliputi komponen: kesadaran, pemahaman, kepedulian, dan komitmen yang tinggi untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Allah SWT, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun masyarakat dan bangsa secara keseluruhan, sehingga menjadi manusia sempurna sesuai dengan kodratnya. Pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang study yang terdapat dalam kurikulum. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap bidang studi perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dan dihubungkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pendidikan nilai, dan pembentukan karakter tidak hanya dilakukan pada tataran kognitif, tetapi menyentuh internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan pengembangan diri peserta didik yang selama ini diselenggarakan sekolah/madrasah merupakan salah satu media yang potensial untuk pembinaan karakter dan peningkatan mutu akademik peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk membantu pengembangan diri peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/madrasah. Melalui kegiatan ekstrakurikuler diharapkan dapat mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab , serta potensi, kompetensi dan prestasi peserta didik. B. Macam-macam Karakter Bangsa Indonesia Oleh Kemendiknas (2011), telah diidentifikasi 18 nilai karakter yang perlu ditanamkan kepada peserta didik yang bersumber dari Agama, Pancasila, Budaya, dan Tujuan Pendidikan Nasional. Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa diidentifikasi dari sumbersumber berikut ini. 1. Agama Masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh karena itu, kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran 3 agama dan kepercayaannya. Secara politis, kehidupan kenegaraan pun didasari pada nilai-nilai yang berasal dari agama. Atas dasar pertimbangan itu, maka nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama. 2. Pancasila Negara kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945. Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya, dan seni. Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilainilai Pancasila dalam kehidupannya sebagai warga negara. 3. Budaya Sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat itu. Nilai-nilai budaya itu dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antaranggota masyarakat itu. Posisi budaya yang demikian penting dalam kehidupan masyarakat mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa. 4. Tujuan Pendidikan Nasional Sebagai rumusan kualitas yang harus dimiliki setiap warga negara Indonesia, dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan di berbagai jenjang dan jalur. Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai nilai kemanusiaan yang harus dimiliki warga negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional adalah sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Kedelapan belas nilai tersebut adalah: 1) religius, 2) jujur, 3) toleransi, 4) disiplin, 5) kerja keras, 6) kreatif, 7) mandiri,8)demokratis, 9) rasa ingin tahu, 4 10) semangat kebangsaan, 11) cinta tanah air, 12) menghargai prestasi, 13) bersahabat/komunikatif, 14) cinta damai, 15) gemar membaca, 16) peduli lingkungan, 17) peduli sosial, 18) tanggungjawab. Meskipun telah dirumuskan ada 18 nilai pembentuk karakter bangsa, disetiap satuan pendidikan dapat menentukan prioritas pengembangannya. Pemilihan nilainilai tersebut berpijak dari kepentingan dan kondisi satuan pendidikan masing-masing. Hal ini dilakukan melalui analisis konteks, sehingga dalam implementasinya dimungkinkan terdapat perbedaan jenis nilai karakter yang dikembangkan. Implementasi nilai-nilai karakter yang akan dikembangkan dapat dimulai dari nilai-nilai yang esensial, sederhana, dan mudah dilaksanakan (Kemendiknas, 2011). Kedelapan belas nilai karakter tersebut dideskripsikan oleh Sari (2013) dan Widiyanto (2013) seperti berikut: 1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. 2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. 3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. 4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. 5. Kerja Keras 5 Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. 6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. 7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. Untuk menjadi rpibadi mandiri, seorang anak perlu mendapat kesempatan berlatih secara konsisten mengerjakan sesuatu sendiri atau membiasakannya melakukan sendii tugas-tugas yang sesuai dengan tahapan usianya. Orang tua atau lingkungan tidak perlu bersikap terlalu cemas, terlalu melindungi, terlalumembantu atau bahkan selalu mengambil alih tugas-tugas yang sehausnya dilakukan anak, karena hal ini dapat menghambat proses pencapaian kemandirian anak. Kesempatan untuk belajar mandiri dapat diberikan orang tua atau lingkungan dengan memberikan kebebasandan kepercayaan pada anak utnukmelakukan tugastugas perkembangannya.namun demikian pean orang tua atau lingkungan dalam mengawasi, membimbing mengarahkandan member contoh teladan tetap sangat diperlukan, agar anak tetap berada dalam kondisi atau situasi yang tidak membahayakan keselamatannya. Kegiatan praktis sehari-sehari di rumah, seperti mencuci piring sendiri sehabis makan, mencuci pakaian sendiri, melatih anak untuk membersihkankamar tidurnyanya sendiri,membersihkan rumah, menata taman, menyajikan makanan dan sebagainya, perlu dilakukan untuk membiasakan hidup mandiri. Selain bersikap positif dan selalu mendukung anak, praktek kemandirian juga perlu diajarkan kepada anak melalui materi keterampilan hidup dengankonsep-konsep sedehana. Seperti anak diajarkan untuk mengeti bahwa semua barangmiliknya (sepatu, pakaian, mainan, buku-buku, dan barang-barang lainnya) diperoleh karena orang tua bekerja keras untuk 6 mendapatkan penghasilan,supaya mampu membeli kebutuhankeluarga. Karena itu, perlu adanya sikap tegas bahwa tidaksemua yang diainginkan harus di penuhi pada saat itu juga. Perlu waktu menunggu untuk menabung terlebih dahulu. Dengan konsep seperti itu, dalam diir anak akan tertanam nilai untuk menghargai jerih payah orang tua sekaligus belajar menjadi pribadi mandiri secara ekonomis 8. Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. Contoh penerapannya demokrasi di lingkungan keluarga: 1. Berlaku adilterhadap semua anggota keluarga tanpa pilih kasih 2. Memberikan kesempatan pada anggota keluarga untuk memberikan saran, kritik demi kesejahteraan keluarga 3. Mengerjakan tugas rumah sesuai dengan perannya dalamkeluarga 4. Saling menghormati dan menyayangi 5. Menempatkan ayah sebagai kepala keluarga 6. Melakukan rapat keluarga jika di perlukan 7. Memahami tugas dan kewajiban masing-masing 8. Menempatkan anggota keluarga sesuai dengan kedudukannya 9. Mengatasi dan memcahkan masalah dengan jalan musyawarahmufakat 10. Salingmenghargai perbedaan pendapat masing-masing anggota keluarganya 11. Mendahulukan kepentingan bersama dari pada kepentingan pribadi Contoh penerapan demokrasi dilingkungan masyarakat 1. Bersama-sama menjaga kedaian masyarakat 2. Pemilihan organisasi masyarakat melalui musyawarah 3. Berusaha mengatasimasalh yang timbul dengan pemikiran yang jernih 4. Mengikuti kegiatan yang di adakan oleh desa 5. Mengikuti kegiatan kerja bakti 7 6. Bersama-sama memberikan usulan demi kemajuan masyarakat 7. Saling tenggang rasa sesama warga 8. Menghargai pendpat orang lain 9. Member usul, kritik, dan saran untuk kesejahteraan desa 10. Mengimplikasikan dana untuk desa dengan benar 11. Ikut berpartisipasi dalam iuran desa 12. Memecahkan masalah dengan musyawarah mufakat 9. Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari suatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. Asa cinta tanah air seharusnya kita terapkan dilingkungan keluarga, kampus, tempat tinggal kita dan dimana saja. Contoh penerapannya 10. Semangat Kebangsaan Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Contohnya seorang pelajar yang bercita-cita membangun peadaban sperti bercita-cita menjadi pendidik atau guru, polisi, TNI untuk menjaga wilayah-wilayah indonesia dapat berupa gerakan penghijauan, kebersihan, karya wisata dan lain-lain. 11. Cinta Tanah Air Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. Contohnya: mencintai karya-karya buatan Indonesia, mmenjauhkan diri dari pengaruh narkotika, obat-obatan terlarang, minum-minuman keras, perkelahian (tauran), karena itu bisa merusak para penerus generasi bangsa, semangat dalam menuntut ilmu demi bangsa. 12. Menghargai Prestasi 8 Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. Contohnya: member selamat pada teman yang beprestasi, 13. Bersahabat/Komunikatif Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. 14. Cinta Damai Sikap perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya. 15. Gemar Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. 16. Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. 17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. 18. Tanggung Jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa. 9 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kedelapan belas karakter yang dimiliki bangsa Indonesia adalah: 1religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggungjawab. B. Saran Dalam penyampaian materi pendidikan karakter, karakter budaya dan bangsa harus diberikan contoh agar lebih mudah memahami 18 ksrskter budaya dan bangsa melalui contoh-contoh penerapannya 10 DAFTAR PUSTAKA Kemendiknas. 2011. Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan :Jakarta Dharmawan. 2014. Implementasi Pendidikan Karakter Bangsa Pada Mahasiswa Di Perguruan Tinggi. https://fkh.unud.ac.id/uploads/wp/2014/09/PnddknKarakter-Bngs-NS-Dharmawan-2014.pdf. Februari, pada pukul 20:45 WITA 11 Diakses pada tanggal 18 Sutiyono, Imam. Pengembangan Pendidikan Karakter Dan Budaya Bangsa Berwawasan Kearifan Lokal. https://journal.uny.ac.id/index.php/jpka/ article/view/. Diakses pada tanggal 18 Februari, pada pukul 20:35 WITA PENDIDIKAN KARAKT ER Karakter Budaya Bangsa Indonesia Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Karakter yang dibina oleh Prof. Dr. Makrina Tindangen, M.Pd Oleh: Kelompok V Aufa karima (1605015062) Argia rahman (1605015064) Natalia boru arwan (1605015042) Ita. M (1605015051) 12 PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA 2018 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah dan rahmatnya penyusun masih diberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah ini dibuat dan diselesaikan sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah Pendidikan Karakter. Makalah ini membahas mengenai Karakter Budaya Bangsa Indonesia. Penyusun menyadari dalam membuat makalah ini sangatlah jauh dari kesempurnaan dan banyak kekurangan. Penyusun sangat mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih. Samarinda, 21 Maret 2018 13 Penyusun DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG............................................................................. B. PERUMUSAN MASALAH.................................................................... C. TUJUAN................................................................................................... D. MANFAAT .............................................................................................. BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA ................... B. MACAM-MACAM KARAKTER BANGSA INDONESIA………… BAB III PENUTUP 1. KESIMPULAN......................................................................................... 2. SARAN..................................................................................................... 14 DAFTAR PUSTAKA 15