Riyanto, Pengembangan Perangkat Pembelajaran...... PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TEORI EVOLUSI MELALUI MODEL DICK & CAREY BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL BELAJAR DAN SIKAP MAHASISWA BIOLOGI DI KOTA MALANG Riyanto1) Numala Hindun2) Study Program of Biology Education Teacher Training Istitute Budi Utomo of Malang . Email : [email protected] This research is to improve understanding of the concept and attitude on the phenomenon that is occurred, so as to understand the concept of the theory of evolution truelly with the next character-based on education is able to avoid misconception of the concept of evolution, which is still a matter of controversy . The experimental data is analyzed with analysis of covariance ( Anacova ), where the pre-test as a covariate, then further testing is done with a different test Least Significances Different ( LSD ). The statistical analysisis assisted by software of SPSS 14 for Windows, conducted with a significance level of 0.05 ( p< 0,05 ) . The Results of Anacova test showed that the Instructional Materials Theory of Evolution with Model Dick & Carey has real significant effect on cognitive achievement with calculation F value of 32. 014 with a value of p = 0.000 is smaller than the alpha value 0.05 which means that the null hypothesisis rejected and the research hypothesisis accepted which states there is influence teaching materials with on Theory of Evolution with Dick & Carey Model of the students’ cognitive achievement and the influence of Instructional Materials of Theory of Evolution by Dick & Carey Model on the attitude result indicates that calculation F value of 40.873 with a value of p = 0.000 is smaller than the alpha value of 0.05 which means that the null hypothesisis rejected and the research hypothesisis accepted which states there is the effect of different device Instructional Materials of Theory of Evolution by Dick & Carey Model for attitude learning outcomes. Keywords : teaching materials , theory of evolution , dick and carey model PENDAHULUAN Evolusi sampai saat ini merupakan teori yang masih dianggap kontroversial. Evolusi selalu dikaitkan dengan “teori kera” dari Charles Darwin.Pertanyaan yang selalu muncul ketika berbicara tentang evolusi adalah benarkah manusia berasal dari kera? Secara universal dapat dijelaskan bahwa kendala-kendala yang menjadikan teori evolusi sebagai teori yang kontroversial dikarenakan adanya miskonsepsi dan kondisi pembelajaran yang kurang memperhatikan prakonsepsi yang dimiliki mahasiswa. Kerangka berfikir dan pendekatan ilmu pengetahuan yang digunakan dalam memahami teori evolusi saat ini dinilai kurang tepat. Pada akhirnya konsep yang diterima oleh sebagian orang adalah bahwa teori evolusi secara kasar digambarkan sebagai teori yang mengatakan bahwa manusia berasal dari binatang, jelasnya dari kera. Dengan kata lain konci utama yang sangat berperan membangun pemahaman seseorang terhadap suatu konsep ilmu pengetahuan adalah dosen. 7 Riyanto, Pengembangan Perangkat Pembelajaran...... Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di beberapa perguruan tinggi di kota Malang kususnya di IKIP Budi Utomo dan Universitas Muhammadiyah Malang Jurusan pendidikan Biologi terkait dengan teori evolusi masih banyak ditemukan miskonsepsi terkait dengan asal usul kehidupan oleh sebab itulah diperlukan terobosan untuk meminimalisir miskonsepsi dan sikap kontroversi yang banyak terjadi melaluipengembangan bahan ajarteori evolusimodel Dick & Careyberbasis pendidikan karakter dengan tujuan untuk meminimalisir kesalahan pemahaman konsep dan upaya pembentukan karakter yang baik terkait dengan kontroversi teori evolusi yang selama ini terjadi. Model pengembangan bahan ajar teori evolusi melalui model Dick & Carey yang akan dikemas dengan pendidikan karakter yang merupakan salah satu model desain pembelajaran sistematik dan menarik. Dengan kata lain, model Dick & Carey disusun secara terpogram dengan urut-urutan kegiatan yang sistematis dalam upaya pemecahan masalah belajar. Masalah belajar yang dipecahkan berkaitan dengan sumber belajar oleh karena itu dirancang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik mahasiswa. Mahasiswa diharapkan tidak hanya pandai secara kognitif, akan tetapi juga memiliki kemampuan dalam dunia nyata, akhlak mulia, penerapan tingkah laku, sebagai realisasi materi yang dipelajari di Rancangan Eksperimen Faktorial 2 x 2 kelas sehingga dosen hendaknya mampu mengubah sistem pembelajaran yang berorientasi pada dosen menjadi pembelajaran yang berorientasi pada mahasiswa (BNSP, 2006). Berdasarkan latar belakang diatas, serta keinginan yang kuat bagi peneliti untuk menanamkan karakter dan konsep yang benar sebagai upaya meminimalkan kontroversi mengenai Teori Evolusi, maka peneliti sangat tertarik untuk melakukan penelitian tentang ”Pengembangan Perangkat Pembelajaran Teori Evolusi melalui model Dick & Carey Berbasis pendidikan karakter TerhadapHasil Belajar dan Sikap Mahaiswa Biologi Di Kota Malang” BAHAN DAN METODE Rancangan penelitian ini adalah kuasieksperimen. Penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran secara nyata mengenai perbedaan kemampuan, pemahaman konsep dan sikap antara siswa yang melakukan pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar teori evolusi melalui model dick & Carey dengan siswa yang melakukan pembelajaran konvensional pada kemampuan akademik yang berbeda. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pretest-Postest Nonequivalent Control Group Design dengan faktorial 2 x 2 (Campbell & Stanley, 1963; Ary, 2002; Nasir, 2005). Rancangan eksperimen disajikan dalam Tabel berikut Kelompok Kemampuan Pre-test Perlakuan Post-test Akademik Eksperimen Akademik Atas (X1a) Y1 A Y2 A Akademik Bawah Y3 A Y4 (X1b) Kontrol Akademik Atas (X2a) Y5 B Y6 B Akademik.Bawah X2b Y7 B Y7 Sumber: dimodifikasi dari Furchan (1982) Keterangan : B: Kontrol (Pembelajaran Evolusi memakai A: Kelompok eksperimen (Pembelajaran bahan ajar yang sudah ada sebelumnya Evolusi dengan Model Dick & Carey) dengan pengajaran konvensional) X1a : Kemampuan akademik atas X1b: Kemampuan akademik bawah 8 Riyanto, Pengembangan Perangkat Pembelajaran...... X2a : Kemampuan akademik atas X2b: Kemampuan akademik bawah Y1, Y3, Y5, Y7 : pre-test Y2, Y4, Y6, Y8 : post-test B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi penelitian ini adalah Mahasiswa Jurusan Biologi Sekota Malang. 2. Sampel Penentuan sampel dilakukan dengan stratified sampling untuk menentukan kampus yang digunakan sebagai tempat penelitian, sehingga dari penentuan ini diperoleh 2 kelas angkatang 2011, Mahasiswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diambil 33,3% (10 Mahasiswa) untuk siswa berkemampuan atas dan 33,3% (10 Mahasiswa) untuk siswa berkemampuan bawah, sehingga diperoleh jumlah total sampel sebanyak 40 siswa. Pengelompokan kemampuan akademik mahasaswa didasarkan pada IP Semester 5 atau IP Semester 6. Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Biologi Sekota Malang Semester genap Tahun Pelajaran 2012/2013. C. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel terikat dalam penelitian ini adalah: 1) tes, digunakan untuk memperoleh data hasil belajar kognitif, pemahaman konsep dan sikap, 2) lembar observasi, digunakan untuk mengamati keterlaksanaan SAP pada proses pembelajaran. Respons dosen dan mahasiswa juga dimanfaatkan untuk memperkuat informasi tentang implementasi strategi pembelajaran, oleh karena itu disusun angket tanggapan untuk dosen dan mahasiswa. 1. Tes Kemampuan Kognitif Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif dan kemampuan berpikir kritis. Instrumen tes berupa pertanyaan terbuka dan dibuat sesuai dengan kisi-kisi tes. Besarnya skor setiap item ditentukan dengan rubrik yang mengacu pada Hart (1994) dengan skala 0-4. Hasil belajar kognitif yang diukur melalui tes ini adalah dimensi proses kognitif Bloom Taxonomy (1956)yang direvisi oleh Anderson dan Krathwohl (2000), meliputi kemampuan mengingat(C1), memahami(C2), menerapkan(C3), menganalisis(C4), mengevaluasi(C5), dan mencipta(C6). Instrumen tes disusun oleh peneliti dan pengembangannya mengikuti Aryana (2004) meliputi: 1) penentuan standar kompetensi, 2) analisis kompetensi dasar, 3) penyusunan kisi-kisi, 4) penyusunan tes, 5) penyusunan rubrik, 6) uji ahli, 7) uji lapangan untuk penentuan validitas butir, reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran tes. Instrumen tes disusun oleh peneliti dan pengembangannya mengikuti Arnyana (2004) meliputi: 1) penentuan standar kompetensi, 2) analisis kompetensi dasar, 3) penyusunan kisi-kisi, 4) penyusunan tes, 5) penyusunan rubrik, 6) uji ahli, 7) uji lapangan untuk penentuan validitas butir, reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran tesdilakukan sebelum penelitian eksperimen kelas. Uji coba dilakukan terhadap mahasiswa S1 Jurusan Biologi Sekota Malang angkatan sebelumnya yaitu angkatan 2008. a. Validitas Tes Validitas butir tes dihitung dengan koefisien korelasi skor setiap butir dengan skor total. Penghitungan koefisien korelasi dihitung dengan Excel for Windows dan SPSS14 for Windows, dengan kriteria validitas butir dibandingkan antara r-hitung dengan r-tabel, bila r-hitung lebih besar dari r-tabel (r-hitung > r-tabel) maka butir tes dikatakan valid (Arikunto, 2001; Sudijono, 2006; Azwar, 2007). Validitas isi dilakukan oleh ahli. b. Reliabilitas Tes Pengujian reliabilitas instrumen tes menggunakan koefisian reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach (Subana dan 9 Riyanto, Pengembangan Perangkat Pembelajaran...... Sudrajat, 2000; Sugiyono, 2003; Sudijono, 2006; Azwar, 2007). Penghitungan dilakukan dengan memanfaatkan software program SPSS 14 for Windows (Ariyanto, 2006). Rumus Alpha Cronbach menurut Sugiyono (2003) sebagai berikut: K R1 K 1 {1- St St 2 2 } Keterangan: R1 K = reliabilitas instrumen = rata-rata kuadrat antar subjek 2 St = rata-rata kuadrat kesalahan 0,70-1.00 0,40-0,699 0,20-0399 0,00-0,199 = soal baik sekali = soal baik = soal cukup = soal buruk (harus direvisi) Penghitungan daya beda dilakukan dengan memanfaatkan software program Excel for Windows dan Anates versi 4. d. Tingkat Kesukaran Tes Uji tingkat/taraf kesukaran hanya dilakukan terhadap tes aspek kognitif. Tingkat kesukaran setiap butir dihitung dengan menggunakan rumus yang diadaptasi dari Surapranata (2004) sebagai berikut: P = X/N 2 = varians total St Kriteria uji menurut Arikunto (2001): 0,80-1,00 0,60-0,79 0,40-0,59 0,20-0,399 0,00-0,199 = = = = = sangat tinggi tinggi cukup rendah sangat rendah c. Daya Beda Uji daya beda dilakukan terhadap tes aspek kognitif. Menurut Surapranata (2004) dan Sudijono (2006), daya beda ditentukan dengan mengambil 27% siswa kelompok atas dan 27% siswa kelompok bawah. Selanjutnya menurut Arikunto (2001), rumus dan kriteria untuk menentukan daya beda adalah: BA BB D = JA JB Keterangan: D = daya beda BA = kelompok atas yang menjawab benar BB = kelompok bawah yang menjawab benar JA = jumlah siswa kelompok atas JB = jumlah siswa kelompok bawah Kriteria uji menurut Arikunto (2001): Keterangan: P = tingkat kesukaran setiap butir X = banyaknya peserta tes dengan jawaban benar N = jumlah peserta tes Kriteria uji menurut Arikunto (2001): 0,71-1,00 = soal mudah 0,31-0,70 = soal sedang 0,00-0,30 = soal sukar Penghitungan tingkat kesukaran tes dilakukan dengan memanfaatkan software program Excel for Windows dan SPSS 14 for Windows (Ariyanto, 2006). 2. Tes Sikap Sikap mahasiswa mengenai teori evolusi dan penerapannya diukur menggunakan instrumen tes berupa angket/kuesioner menggunakan skala likert dengan lima kategori, yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Instrumen divalidasi menggunakan logical validation, yaitu berupa masukan ahli pendidikan dan Biologi. 3. Lembar Observasi Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Lembar observasi keterlaksanaan SAP berisi pelaksanaan skenario pembelajaran dari awal sampai akhir proses pembelajaran dan dilengkapi kolom 10 Riyanto, Pengembangan Perangkat Pembelajaran...... penyataan “terlaksana atau tidak terlaksana”. Lembar observasi ini digunakan untuk mengecek seluruh proses pembelajaran yang telah tertuang dalam SAP. Lembar observasi ini disusun oleh peneliti, divalidasi ahli dan diuji keterbacaan oleh Dosen. 3. Angket Tanggapan Dosen dan Mahasiswa Angket digunakan untuk mengumpulkan data tanggapan dosen dan siswa terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan. Tanggapan dosen dan siswa ini digunakan untuk mendukung rekomendasi kemanfaatan strategi pembelajaran, apabila disebarluaskan pada sekolah-sekolah lain. Angket terdiri dari beberapa item dengan alternatif tanggapan yang disertai penjelasan singkat. Angket disusun oleh peneliti dan divalidasi oleh ahli serta diuji keterbacaan oleh dosen dan mahasiswa. D. Pengumpulan Data Tahap-tahap pengumpulan data dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Melakukan pretes, digunakan untuk mengetahui hasil belajar kognitif dan sikap. Pretes ini dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian eksperimen. Tes dilakukan oleh guru dan peneliti dengan durasi pengerjaan soal 90 menit. 2. Melakukan postes, sebagaimana halnya pretes, postes digunakan untuk mengetahui hasil belajar kognitif dan sikap. Tes ini dilakukan setelah mahasiswa mengikuti seluruh rangkaian pembelajaran penelitian eksperimen. Jawaban mahasiswa diberi skor menggunakan rubrik yang telah dipersiapkan.Observasi keterlaksanaan SAP. Observasi dilakukan oleh dosen dan peneliti dengan memberikan chek list pada pilihan jawaban atas pelaksanaan SAP yang dilampirkan pada SAP dengan pilihan jawaban terlaksana atau tidak terlaksana. 3. Memberikan angket kepada dosen dan mahasiswa untuk memperoleh data tanggapan dosen dan mahasiswa terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. E. Analisis Data Data hasil penelitian eksperimen tersebut dianalisis dengan analisis kovariansi (Anakova), dimana hasil pretest sebagai kovariat, kemudian uji lanjut dilakukan dengan uji beda Least Significances Different (LSD) (Winner, 1971; Sujana 1994; Sastrosupadi, 1995; Winarsunu, 2007). Analisis statistik dibantu dengan softwareSPSS 14 for Windows, dilakukan dengan taraf signifikansi 0,05 (p<0,05). Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat normalitas dan homogenitas data. Uji normalitas menggunakan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov, sedangkan uji homogenitas menggunakan Leven’s Test of Equality of Error Variances (Sujana, 1994). Penghitungan uji dilakukan dengan program SPSS 14 for Windows. Analisis deskriptif rata-rata skor digunakan untuk mendeskripsikan profil hasil belajar kognitif biologi dan kemampuan berpikir kritis. HASIL DAN PEMBAHASAN Nilai rata-rata hasil belajar kognitif pre test dan post tes untuk kelompok indikator dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut: 11 Riyanto, Pengembangan Perangkat Pembelajaran...... Tabel 1.1 Rata-rata Nilai Pre test dan Post test Hasil Belajar Kognitif. No. Sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Jumlah Rata-rata SD Bahan Ajar Dick & Carey Bahan Ajar Dick & Carey Konvensional Konvensional Akademik Atas Pre Post 50 80 62 87 47 83 53 76 40 77 44 83 60 71 50 89 49 73 53 71 57 74 46 71 60 73 671 1006 51,6 77,5 5,31 6,84 Akademik Bawah Pre Post 31 70 34 71 30 67 26 50 25 57 27 39 30 60 31 49 21 71 19 27 27 57 18 70 29 53 348 741 26,7 57 5,11 6,32 Akademik Atas Pre Post 53 79 24 57 47 72 50 69 40 59 59 77 48 79 43 66 45 72 60 59 39 72 58 79 59 85 625 925 48,1 71,7 5,14 6,11 Akademik Bawah Pre Post 24 59 25 50 19 43 35 46 39 58 26 46 28 43 15 41 20 50 32 60 31 39 19 52 39 60 352 647 27,3 49 5,02 6,12 Pada Tabel 1.1 dapat dijelaskan bahwa peserta didik yang belajar dengan bahan ajarteori evolusimodel Dick & Carey nilai rerata pre test hasil belajar kognitif peserta didik berkemampuan akademik atas dan berkemampuan akademik bawah adalah 51.6 dan 26.7 sedangkan nilai rerata post test adalah 77.5 dan 57. Pada peserta didik yang belajar menggunakan pembelajaran konvensional nilai rerata pre test hasil belajar kognitif peserta didik berkemampuan akademik atas dan berkemampuan akademik bawah adalah 48.1 dan 27.3 sedangkan nilai rerata post test adalah 71.7 dan 49. Hasil uji statistik pengaruh strategi pembelajaran diperoleh p-level lebih kecil dari alpha 0,05 (p<0,05) dengan Sig. 0,000. Hal ini berarti Ho tidak diterima, jadi hipotesis penelitian yang menyatakan “Ada ada pengaruh Perangkat Pembelajaran Teori Evolusi Melalui model Dick & Carey terhadap hasil belajar kognitif” diterima. Rata-rata nilai hasil belajar kognitif peserta didik pada Perangkat Pembelajaran Teori Evolusi Melalui model Dick & Carey lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nilai hasil belajar kognitif peserta didik pada model pembelajaran konvensional. Ringkasan hasil uji anakova pengaruh perlakuan terhadap hasil belajar kognitif dapat dilihat pada Tabel 1.2. 12 Riyanto, Pengembangan Perangkat Pembelajaran...... Tabel 1.2 Ringkasan Hasil Uji Anakova Pengaruh Perlakuan terhadap Hasil Belajar kognitif Source Corrected Model Intercept Pretes Akademik Perlakuan Akademik * Perlakuan Error Total Corrected Total Type III Sum of Squares 7326.539a 1345.130 1283.691 136.676 467.361 16.172 729.071 22671.000 9342.673 df 4 1 1 1 1 1 49 48 53 Mean Square 2359.099 1444.030 1184.105 136.676 467.361 16.172 17.491 F Sig. 130.04 93.348 76.589 8.251 32.014 .991 .000 .000 .000 .006 .000 .327 Hasil uji lanjut pengaruh perlakuan terhadap hasil belajar kognitif tertera pada Tabel 1.3 berikut. Tabel 1.3 Ringkasan Uji lanjut Pengaruh Perlakuan terhadap Hasil Belajar kognitif Perlakuan Pretes Postes Selisih Corr Kontrol Eksperimen 39.7000 42.0308 59.2097 68.1194 20.9087 24.9876 55.191 64.612 Hasil belajar sikap peserta didik dituangkan melalui pengisian angket sikap terhadap konsep asul kehidupan. Pengisian angket sikap peserta didik dilakukan pada bagian akhir dari seluruh proses pembelajaran. Angket sikap terhadap pembelajaran disampaikan kepada seluruh peserta didik yang telah mendapatkan pembelajaran dengan perangkat pembelajaran evulusi dengan Bahan Ajar Dick & Carey maupun konvensional. Notation LSD0.05 A B Secara khusus perlu diketahui tingkat pencapaian indikator hasil belajar Sikap yang meliputi kognisi (pernyataan tentang asal usul kehidupan), afeksi (perasaan senang mempelajari evolusi) dan konasi (kecenderungan berperilaku terkait materi dan peran evolusi). Nilai rata-rata hasil belajar Sikappre test dan post tes untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tiap indikator dapat dilihat pada Tabel 1.4 berikut. Tabel 1.4 Rata-rata Nilai Pre test dan Post test Hasil Belajar Sikap. Bahan Ajar Bahan Ajar Dick No. Konvensional Konvensional Dick & Carey & Carey Sampel Akademik Akademik Akademik Akademik Atas Atas Bawah Bawah Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post 1 39 80 32 73 42 85 31 77 2 56 84 38 64 43 83 32 58 3 59 80 19 77 32 72 21 60 4 50 73 29 69 50 70 30 63 5 45 84 40 60 41 72 29 54 6 40 79 43 62 49 78 28 68 7 60 80 20 53 58 89 30 53 13 Riyanto, Pengembangan Perangkat Pembelajaran...... 8 9 10 11 12 13 Jumlah Rata-rata SD 51 40 47 59 43 51 640 49,2 5,64 77 79 79 73 75 86 1029 79,15 4,41 30 21 39 21 27 25 384 29,54 4,10 70 73 62 68 60 62 853 65,61 3,53 Pada Tabel 1.4 dapat dijelaskan bahwa peserta didik yang belajar dengan menggunakan Bahan Ajar Evolusi Model Dick & Carey nilai rerata pretest hasil belajar Sikap peserta didik berkemampuan akademik atas dan berkemampuan akademik bawah adalah 49.2 dan 29.54 sedangkan nilai rerata post test adalah 79.15 dan 65.61. Pada peserta didik yang belajar menggunakan perangkat pembelajaran evolusi melalui strategi konvensional nilai rerata pretest hasil belajar Sikap peserta didik berkemampuan akademik atas dan berkemampuan akademik bawah adalah 45 dan 30.46 sedangkan nilai rerata post test adalah 76.69 dan 61.76. Hasil uji statistik pengaruh strategi pembelajaran diperoleh p-level lebih kecil dari alpha 0,05 (p<0,05) dengan Sig. 0,000. Hal ini berarti Ho tidak diterima, jadi 50 35 29 43 60 53 585 45 6,45 73 70 75 73 80 77 997 76,69 3,21 32 23 39 29 40 32 396 30,46 4,95 59 53 69 50 69 70 803 61,76 5,29 hipotesis penelitian yang menyatakan “Ada pengaruh perangkat Bahan Ajar Teori Evolusi dengan Model Dick & Carey terhadap hasil belajar kognitif” diterima. Rata-rata nilai hasil belajar sikap peserta didik pada Bahan Ajar Teori Evolusi dengan Model Dick & Carey lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nilai hasil belajar kognitif peserta didik pada strategi konvensional. Apabila dinyatakan dalam persentase, pembelajaran biologi dengan Bahan Ajar Teori Evolusi dengan Model Dick & Careymemiliki rata-rata nilai hasil belajar kognitif terkoreksi 4.00, lebih tinggi bila dibandingkan dengan pembelajaran biologi dengan strategi konvensional. Ringkasan hasil uji anakova pengaruh perlakuan terhadap hasil belajar sikap dapat dilihat pada Tabel 1.5 Tabel 1.5 Ringkasan Hasil Uji Anakova Pengaruh Perlakuan terhadap Hasil Belajar sikap Source Corrected Model Intercept Pretest Akademik Perlakuan Akademik * Perlakuan Error Total Corrected Total Type III Sum of Squares 3509.191a 1789.805 425.040 142.302 270.321 19.023 200.346 247203.000 3208.519 Df 4 1 1 1 1 1 49 53 49 Mean Square 739.817 1789.805 425.040 142.302 270.321 19.023 6.386 F 129.51 300.785 69.032 7.841 40.873 2.812 Sig. .000 .000 .000 .007 .000 .099 a. R Squared = .911 (Adjusted R Squared = .903) 14 Riyanto, Pengembangan Perangkat Pembelajaran...... Hasil uji lanjut pengaruh perlakuan terhadap hasil belajar sikap tertera pada Tabel 1.6 berikut. Tabel 1.6 Ringkasan Uji lanjut Pengaruh Perlakuan terhadap Hasil Belajar sikap Perlakuan Pretes Postes Selisih Corr Kontrol Eksperimen 39.6860 42.5769 69.3543 74.5221 26.8867 29.9562 67.092 83.332 PEMBAHASAN 1. Pengaruh Bahan Ajar Teori Evolusi dengan Model Dick & Carey terhadap Hasil Belajar Kognitif Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan Bahan Ajar Teori Evolusi dengan Model Dick & Carey berpengaruh nyata terhadap hasil belajar kognitif peserta didik. Peserta didik yang belajar dengan Bahan Ajar Teori Evolusi dengan Model Dick & Carey memiliki rata-rata nilai hasil belajar kognitif lebih tinggi yaitu dengan nilai 68.1194 dibanding peserta didik yang belajar dengan strategi konvensionalyang sebesar 59.2097. Peningkatan hasil belajar kognitif juga dapat dilihat dari peningkatan rata-rata nilai hasil belajar kognitif sebelum perlakuan (pre test) dibandingkan rata-rata nilai hasil belajar kognitif setelah perlakuan (post test). Hasil uji Anakova menunjukkan bahwa Bahan Ajar Teori Evolusi dengan Model Dick &Carey berpengaruh nyata terhadap hasil belajar kognitif dengan nilai F hitung sebesar 32.014dengan nilai p = 0.000 lebih kecil dari nilai alpha 0.05 yang berarti hipotesis nol ditolak dan hipotesis penelitian diterima yang menyatakan ada pengaruh Bahan Ajar Teori Evolusi dengan Model Dick & Carey terhadap hasil belajar kognitif peserta didik. Kemampuan pendidik dalam menguasai berbagai strategi pembelajaran yang inovatif dan kemampuan mengembangkan perangkat pembelajaran sangat berperan terhadap peningkatkan hasil belajar kognitif. Notation LSD0.05 A B Penggunakan berbagai macam strategi pembelajaran dapat mengurangi kejenuhan serta dapat meningkatkan motivasi peserta didik sehingga hasil belajar kognetifpeserta didik juga akan naik. Partisipasi peserta didik dalam pembelajaran akan mampu meningkatkan hasil belajarnya. Peserta didik yang banyak terlibat dalam pembelajaran dengan model Dick & Carey memiliki rata-rata skor hasil belajar kognitif lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik yang mengikuti pembelajaran konvensional. Proses pembelajaran dengan model Dick & Carey ini juga sesuai dengan paradigma pembelajaran konstruktivistik yang menekankan pengembangan kemampuan peserta didik dalam menemukan jawaban atas permasalahan yang berhubungan dengan masalah yang sedang dikaji (Nur, 2000). Menurut Sardiman (2007), menjelaskan bahwa belajar akan lebih optimal dan efektif bila didorong dengan adanya motivasi, terutama motivasi dari dalam (instrinsic motivation). Motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa, sehingga motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Selain itu, menurut pendapat Mulyasa (2004), bahwa pengalaman belajar dalam modul membantu siswa mencapai tujuan belajar secara efektif dan efisien serta memungkinkan siswa belajar aktif tidaksekadar membaca mendengar tapi modul memberikan kesempatan pada siswa untuk bermain peran, simulasi dan 15 Riyanto, Pengembangan Perangkat Pembelajaran...... berdiskusi. Dengan demikian pengalaman belajar siswa akan lebih bermakna. 2. Pengaruh Bahan Ajar Teori Evolusi dengan Model Dick & Carey terhadap Hasil Belajar Sikap Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan Bahan Ajar Teori Evolusi dengan Model Dick & Carey berpengaruh nyata terhadap hasil belajar Sikap peserta didik. Berdasarkan hasil pengujian statistik pada pengaruh Bahan Ajar Teori Evolusi dengan Model Dick & Carey terhadap Hasil sikap menunjukkan nilai F hitung sebesar 40.873 dengan nilai p = 0.000 lebih kecil dari nilai alpha 0.05 yang berarti hipotesis nol ditolak dan hipotesis penelitian diterima yang menyatakan ada pengaruh perbedaan perangkat Bahan Ajar Teori Evolusi dengan Model Dick & Carey terhadap hasil belajar Sikap. Pada uji lanjut diketahui bahwa perbedaan mean yang terkoreksi dari Bahan Ajar Teori Evolusi dengan Model Dick & Carey memiliki nilai 74.5221 lebih tinggi dibandingkan dengan strategi pembelajaran konvensional yaitu sekitar 69.3543 atau dengan kata lain Bahan Ajar Teori Evolusi dengan Model Dick & Carey lebih baik dari konvensional terhadap hasil belajar sikap. Bahan Ajar Teori Evolusi dengan Model Dick & Carey berpengaruh terhadap motivasi mahasiswa. Penggunakan modul berpengaruh terhadap kemandirian siswa dalam mengkonstruk pengetahuannya sendiri sangat berpengaruhi hasil belajar siswa itu sendiri. Oleh karena itu setiap siswa selalu berusaha mendapatkan hasil yang terbaik baik dalam kerja kelompok maupun dalam kerja individu.Hal ini sesuai dengah hasil penelitian Nuning Merduwati (2008) mengemukakan dengan pembelajan modul kecepatan belajar siswa juga menigkat. Hal ini dapat dilihat dari kecepatan siswa untuk mengerjakan dan memahami materi dalam modul. Kesimpulan Hasil uji Anakova menunjukkan bahwa Bahan Ajar Teori Evolusi dengan Model Dick &Carey berpengaruh nyata terhadap hasil belajar kognitif dengan nilai F hitung sebesar 32.014 dengan nilai p = 0.000 lebih kecil dari nilai alpha 0.05 yang berarti hipotesis nol ditolak dan hipotesis penelitian diterima yang menyatakan ada pengaruh Bahan Ajar Teori Evolusi dengan Model Dick & Carey terhadap hasil belajar kognitif peserta didik dan hasil uji Anakova pada pengaruh Bahan Ajar Teori Evolusi dengan Model Dick & Carey terhadap hasil sikap menunjukkan nilai F hitung sebesar 40.873dengan nilai p = 0.000 lebih kecil dari nilai alpha 0.05 yang berarti hipotesis nol ditolak dan hipotesis penelitian diterima yang menyatakan ada pengaruh perbedaan perangkat Bahan Ajar Teori Evolusi dengan Model Dick & Carey terhadap hasil belajar Sikap. Saran Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat diajukan saran yang perlu menjadi pertimbangan bagi semua pihak yang berkepentingan adalah sebagai berikut. 1. Bagi perguruan tinggi, hendaknya perlu merancang perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tingkat pendidikan sebagai suatu bentuk pelayanan kepada mahasiswa dan hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan. 2. Bagi dosen, khususnya dosen mata kuliah biologi dapat menggunakan hasil penelitian ini berupa perangkat pembelajaran sebagai suplemen karena pengembangan perangkat pembelajaran dan strategi ini mampu memberdayakan kemampuan berpikir kritis dan juga mampu meningkatkan hasil belajar kognitif dan SikapMahasiswa. 3. Bagi peneliti lain yang berminat menggunakan bahan ajar teori evolusi dengan model dick & carey yang juga merupakan pengembangkan perangkat 16 Riyanto, Pengembangan Perangkat Pembelajaran...... pembelajaran melalui strategi Siswa Kelas X Man Malang I Skripsi tidak pembelajaran konstruktivistik belum dipublikasikan UM Malang. banyak diteliti dan diimplementasikan Muchtarijah, Husnul, 2009, Bila Siswa dalam pembelajaran di kelas. Tanya Teori Harun Yahya(Artikel), Surabaya, Jawa Pos. Diakses tanggal 11 Februari 2009. DAFTAR PUSTAKA Ariyanto. 2006. Pengolahan Data Statistik Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis dengan SPSS 14. Jakarta: Salemba Kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosda Infotek. Karya Nasution, S. 1988. Berbagai Pendekatan Arikunto, S. 2001. Dasar-dasar Evaluasi dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Bina Aksara. BSNP, 2006.Badan standarisasi Nasional Nur, M. 2000. Pengajaran Berpusat kepada Pendidikan.Dekdikbud. Jakarta Siswa dan Pendekatan Konstruktivis Campbell, Reece, Mitchell. 2003. Biologi dalam Pengajaran. Surabaya: UNESAjilid 2. Jakarta: Erlangga University Press. Depdiknas.2002. Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup (Life Skill) melalui Nurhadi, Y.B. dan Senduk, A.G. 2004.Pembelajaran Kontekstual dan Pendekatan Broad-Based Education Penerapannya dalam KBK. Malang: (BBE). Jakarta: Tim Broad-Based Universitas Negeri Malang Press. Education Depdiknas. Dick, W. and Carey, L. 1990.The Systematic Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press Design of Intruction.New York : Harper Sudijono, A. 2006. Pengantar Evaluasi Colling Publisher. Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Hart, D. 1994. Authentic Assesment A Hand Persada. Book for Educators. New York: Sudrajat Akhmad. 2010. Tentang Addison-Wesley Publishing Company. Pendidikan (online Hanggono. 2010. Perkembangan Biologi http://akhmadsudrajat.wordpress.com/20 Molekuler Tuntut Transformasi 10/08/20/pendidikan-karakter-di-smp/ di Kurikulum, (Online) (Universitas akses tanggal 23 februari 2012) Padjadjaran » Blog Archive » Perkembangan Biologi Molekuler Tuntut Sugiyono. 2003. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Transformasi Kurikulum.htm, diakses tanggal 9 Maret 2010) Sujana, N. 1994. Desain dan Analisis Eksperimen. Bandung: Tarsito. Liliasari. 2000. Model Pembelajaran untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Suparno, P. 2001. Filsafat Konstruktivisme Konseptual Tingkat Tinggi Calon Dosen dalam Pendidikan. Yogyakarta: IPA. Prosiding Seminar Nasional, Kanisius. Malang,23 Pebruari 2000. Malang: Surapranata, S. 2004. Analwaswas Ditjen Dikti Depdiknas-JICA-IMSTEP. Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hlm 135-140. Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004. Merduwati, Nuning.2008.Penerapan Bandung: Remaja Rosda Karya. Pembelajaran Modul Pencemaran lingkungan dengan Model Siklus Belajar 4e (the 4e learning cycle) Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar 17