Peranan Stabilitas Hukum Dalam Pembangunan Ekonomi Ditinjau

advertisement
Peranan Stabilitas Hukum Dalam Pembangunan Ekonomi
Ditinjau Dari Perspektif Sosiologi Hukum
Urgensi Reformasi Hukum Acara Perdata Dan Hukum Acara Peradilan
Tata Usaha Negara Dalam Era Pembangunan Hukum Modern
Reformasi Hukum Acara Pidana Mengantisipasi Globalisasi Dan Dinamisasi lptek
Reformasi Hukum Acara Peradilan Agama Di Indonesia
(Analisis Penggunaan Hukum Acara Di Kalangan Para Hakim Di Indonesia)
Pemisahan Kelas Pelajar Wanita Dan Pria Di Sekolah Menengah Untuk
Penguatan Syari'at Islam Di Kota Langsa
Urgensi Pengaturan Zakat: Evaluasi Zakat Sebagai Pengurang
Pajak Penghasilan Terhutang (Taxes-Credit) Dalam Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh
Hukum Responsif: Hukum Sebagai lnstitusi Sosial Melayani
Kebutuhan Sosial Dalam Masa Transisi
Politik Hukum Rencana Tata Ruang: Dari Sentralisme Menuju Pluralisme
Berbasis Kearifan Lokal Di Indonesia
Efektivitas Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung Dan Tidak Langsung
(Suatu Tinjauan Yuridis Dan Sosiologis)
Kajian Yuridis Pengutipan Retribusi Perparkiran Di Kota Langsa
Penyelesaian Perselisihan Sengketa Lingkungan Pada Lembaga Arbitrase
Hukum Pencatatan Perkawinan Menurut Syariat Islam
Volume. 9. No. 2 Juli~ Desember 2014
ISSN: 1979~6395
SAMUDRA KEADILAN
Jurnal Hukum-UNSAM
Langsa Aceh
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS
LANGSA ACEH
SAMUDRA
DEWAN REDAKSI
Mitra Bersari/Redaktur Ahli
a. Prof. Dr. Faisal A. Rani, S.H., M.Hum;
b. Prof. Dr. Adwani, S.H., M.Hum;
c, Prof. Dr. Jamaluddin, S.H., M.Hum.;
d. Prof. Dr. Ilyas Ismail, S.H., M.Hum.;
e. Dr. Darwinsyah Minin, S.H., M.S.;
f. Dr. Mahmud Mulyadi, S.H., M.Hum.;
g. Dr. H. Zamakhsyari Hasballah, Le., MA.;
h. Dr. H. Sulaiman Daud, S.H., M.Hum.
Penanggung Jawab
Ketua Penyunting
Wakil Penyunting
Penyunting Pelaksana
Dr. Iman Jauhari, S.H., M.Hum.
Fuadi, S.H., M.H.
Fatimah, S.H., M.H.
1. Doni Suharyono, S.Ag., M.H.
2. Wilsa, S.H., M.H.
3. Zulfiani, S.H., M.H.
4. Yusi Amdani, S. H., M.H.
5. Nur Asyiah, S.H., M.H.
6. Siti Sahara, S.H., M.H.
7. Meta Suriyani, S.H., M.H.
Stat Pelaksana
Editor
Administrasi
Keuangan
Distribusi & Pemasaran
Desain & Layout
Penerbit
Alamat Redaksi
e-mail
Andi Rachmad, S.H., M.H.
Liza Agnesta Krisna, S.H., M.H.
Hj. Cut Elidar, S.H., M.H.
Zaki Ulya, S.H., M.H.
Hj. Emawaty, S.H.
Ramon Nofrial, S.H., M.H.
Fakultas Hukum Universitas Samudra.
Lantai II Gedung Fakultas Hukum Universitas Samudra, Gampong
Meurandeh, Langsa, Aceh, 24400.
[email protected]
KATA PENGANTAR REDAKSI
Assalamu'alaikum
Wr. Wb
Salam Sejahtera,
S
egala puji hanya bagi Allah Swt, tiada kata dan ucapan yang panras dipanjatkan selain kata
puji syukur karena dengan berkar dan rahmar-Nya, pada edisi kedua cahun 2014 sebagai
hadiah penurup tahun, kami dapat hadir kernbali di tengah-tengah pembaca "SAMUDRA
KEADILAN," dimana redaksi berupaya agar kehadiran jumal ini tepar pada wakrunya.
Pada penerbiran kali ini, seluruh tulisan akan dikelompokan dalam beberapa bidang hukum,
yairu bidang Sosiologi Hukum, Reformasi HukumAcara Perdata dan TUN, bidang Reformasi Hukum
Acara Pidana, bidang Hukum Acara PeradilanAgama, bidang Hukum Islam, bidang Hukum Administrasi
Negara, bidang Hukum Lingkungan, bidang Hukum Bisnis, Bidang Hukum Tata Negara, serta sebuah
rulisan mengenai Teori Hukum.
Adapun tulisan dalam bidang Sosiologi Hukum berjudul "Peranan Stabilitas Hukum Dalam
Pembangunan Ekonomi Ditinjau Dari Perspektif Sosiologi Hukum," yang dirulis oleh Dr. Iman
Jauhari, S.H., M.Hum yang merupakan salah saru dosen recap pada Fakultas Hukum Universiras
Syiah Kuala, dan saat inijuga menjabat sebagai Dekan Fakulras Hukum Universitas Samudra, Langsa.
Pokok rulisan menerangkan tentang stabilitas hukum dalam mernainkan peranannya unruk kepentingan
pembangunan ekonomi, dan scabiliras hukurn harus berdasarkan kehidupan sosial yang nyata dari
kehidupan masyarakac.
Selanjumya tulisan di bidang reformasi hukum acara yang merupakan sajian dari Seminar
Nasional R.eformasi Hukum Acara yang diseJenggarakan oleh Fakulcas Hukum Universiras Samudra
bekerjasama dengan Pengadilan Negeri Langsa. Tulisan ini diawali Hukum Acara Perdara dan TUN
yang ditulis oleh Dr. Supandi yang merupakan salah saru Hakim Agung pada Mahkamah Agung
Rl. Adapun judul dari rulisan tersebut yairu "Urgensi Reforrnasi Hukum Acara Perdata dan Hukum
Acara Peradilan Tata Usaha Negara Dalam Era Pembangunan Hukum Modern." Selanjumya rulisan
dari Dt Darwinsyah Minin, S.H., M.S., yang berjudul Reformasi "Hukum Acara Pidana Mengantisipasi
Globalisasi dan Dinamisasi IPTEK." Dan, diakhiri dengan rulisan dari Prof. Dr. H. Hamid Sarong,
S.H., M.H., denganjudul "Reformasi HukumAcara PeradilanAgama Di Indonesia (Analisis Penggu.naan
Hukum Acara di Kalangan Para Hakim di Indonesia)."
Selanjumya diuraikan rulisan dari Dr. H. Zamakhsyari Hasballah, Lc., MA. yang merupakan
salah saru Dosen Hukum Islam pada Fakultas Agama Islam Universicas Dharmawangsa, Medan.
Adapun rulisannya dengan judul "Pernisahan Kelas Pelajar Wanita dan Pria di Sekolah Menengah
Unruk Penguatan Syariat Islam di Kora Langsa." Tulisan ini menjelaskan tentang besamya manfaat
pemisahan ruang kelas bagi siswa wanita dan pria di sekolah terhadap niJai akademik siswa.
Kemudian diuraikan tulisan dari Dr. Sulaiman, S.H., M.H., yang merupakan Dosen Fakultas
Hukum Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe. Ada pun tulisannya dengan judul "Hukum Responsif:
Hukum Sebagai Instirusi Sosial Melayani Kebutuhan Sosial DaJam Masa Transisi." Adapun tulisan
selanjurnya dari T. Nazaruddin, S.H., M.H. yang merupakan salah saru Dosen Fakultas Hukum
Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe. Beliau menuliskan rentang ''Politik Hukum Rencana
Tata Ruang: Dari Sentralisme Menuju Pluralisme Berbasis Kearifan Lokal Di Indonesia."
Selanjumya rulisan dalam juma1 ini dirulis oleh Dosen dalarn lingkungan Fa.kulras Hukum Universitas
Samudra, yang diawali rulisan di bidang Hukum Administrasi Negara, oleh Fuadi, S.H., M.H., dengan
iii
JURNAL HUKUM:
SAMUDRA KEADil..AN
Volume. 9. No. 2 Juli - Desember 2014
judul "Urgensi Pengaruran Zakat: Evaluasi Zakar Sebagai Pengurang Pajak Penghasilan Terhurang
(Taxe.s-Creclit) Dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerincahan Aceh." Dilanjutkan
dengan rulisan dari Mhd. Bahlian, S.H.,M.H., yang menulis rentang "Kajian Yuridis Pengutipan
Retribusi Perparkiran Di Kora Langsa."
Tulisan berikutnya termasuk ke dalam bidang Hukum Tata Negara yang ditulis oleh Bustami,
S.H., M.A., denganjudul "Efeknvitas Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung dan Tidakl..angsung
(Suatu Tinjauan Yuridis dan Sosiologis)," dan sebuah tulisan yang masuk ke dalam lingkup Hukum
lingkungan oleh Wilsa, S.H., M.H., yang berjudul "Penyelesaian Perselisihan Sengkera Llngkungan
PadaLembagaArbitrase."Tulisanrerakhirsebagaipenuruptahun2014JumalSamudraKeadilanberjudul
"Hukum Pencaratan Perkawinan Menurut Syariat Islam" yang dirulis oleh Siti Sahara S.H., M.H.
Dernikianlah, antara lain beberapa tulisan yang diangkat dari penerbitan Jurnal Hukum
Samudra Keadilan. Pada akhimya, kepada pembaca kami ucapkan selamat membaca.
REDAKSI
iv
DAFTAR ISi
Ha la man
R:lranan Sabilitas Hukum Dalam Pembangunan Ekonomi Ditinjau dari Perspektif
Sosiologi Hukum
Iman Jauhari
..
. . ..
..
..
135 - 143
Urgensi Reformasi Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara Peradilan Tara Usaha
Negara Dalam Era Pembangunan Hukum Modem
Supandi
144-154
Reformasi Hukum Acara Pidana Mengantisipasi Globalisasi dan Dinamisasi IPTEK
Darwin.syah Minin
155-162
Refonnasi Hukum Acara Peradilan Agama di Indonesia
(Analisis Penggunaan Hukum Acara di Kalangan Para Hakim di Indonesia)
A. Hamid Sarong
163 - 167
Pemisahan Kelas Pelajar Wanita dan Pria di Sekolah Menengah unruk Penguatan
Syari'at Islam di Kora Langsa
H. Zamakhsyari Hasbailah
168 - 182
Urgensi Pengaturan Zakar: Evaluasi Zakar Sebagai Pengurang Pajak Penghasilan Terhurang
(Taxes-Credit) dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tencang Pemerinrahan Aceh
Puadi
183 - 198
Hukum Responsif: Hukum Sebagai Instirusi Sosial Melayani Kebutuhan Sosial
Dalarn Masa Transisi
Sulaiman . .
Politik Hukum Rencana Tata Ruang: Dari Senrralisme Menuju Pluralisme Berbasis
Kearifan Lokal di Indonesia
T. Nasaruddin.
199 - 205
206 - 213
Efektivitas Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung dan Tidak Langsung
(Suatu Tinjauan Yuridis dan Sosiologis)
Bustami
214- 224
Kajian Yuridis Penguripan Retribusi Perparkiran
di Kora Langsa
Mhd. Bahlian:
~······························
225 - 233
Penyelesaian Perselisihan Sengketa Llngkungan Pada Lembaga Arbitrase
Wilsa .. ..
Hukum Pencatatan
234 - 243
Perkawinan Menurut Syariat Islam
Siti Sahara .. . . .. .. ..
.. .. .. ..
.. . . .. . .. .. . . . . . . .. . . .. . . .. . . .. . .. . .. . . . . .. . . . . . .. . .. .. . . . . .
v
244 - 254
PERANAN STABILITAS HOKUM
DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
DITINJAU DARI PERSPEKTIF SOSIOLOGI HOKUM
lman Jauhari
Fakulras Hukum Universitas Syiah Kuala (l.JNSYIAH), Darussalam-Banda Aceh
dan Dekan Fakulras Hukum Universiras Samudra, Langsa - Aceb
Email: [email protected]
Abstract: The purpose of this study is to explain the legal stability in playmg a role in the interestsof economic
development, and the stabilityof the law must be based on real social life of society. The method used is content
analysisof the reference data to the issues discussed. Law would effectivelyguarantee the stability of
economic development, if it has been institutionanzed in society through the process of institutionalization.
Legal stability plays a crucial role smooth and successful economic development, because economic
development will not be successful without the support of legal stability. The State has an important role
for the implementationof legal stabilityin the community to support the growth of economic life.
Abstrak: Tujuan penulisan ini adalah untuk menjelaskan stabilitas hukum dalam memainkan peranannya
untuk kepentingan pembangunan ekonomi, dan stabilitas hukum harus berdasarkan kehidupan sosial
yang nyata dari kehidupan masyarakat Metode yang digunakan adalah content analysis(analisis isi) dari
referensi datanya dengan masalah yang dibahas. Hukum akan efektif menjamin stabilitas dalam pembangunan
ekonoml, jika telah dilembagakan dalam kehidupan masyarakat melalui proses institusiooalisasi. Stabilitas
hukum memainkan peranan yang sangat menentukan kelancaran dan keberhasilan pembangunan ekonomi,
sebab pembangunan ekonomi tidak akan terlaksana dengan baik tanpa dukungan stabilitas hukum. Negara
mempunyai peran penting untuk tenaksananya stabilitas hukum dalam masyarakat untuk mendukung
pertumbuhan kehidupan ekonomi.
Kata Kunci : Peranan Stabilitas Hukum dan Pembangunan Ekonomi
Pendahuluan
Globalisasi adalab perubabanyang tidak dapar dirunda maupun dielakkan lagi. Masyarakat
harus mempersiapkan d.iri (dan dipersiapkan)agarrnampumenghadapinya,karenanya pembangunan
ekonomi merupakan bagian dari perubaban sosial yang direncanakan (dikehendaki)unruk keperluan
itu. Pembangunan ekonorni merupakan dasar dalam mengarabkan perikelakuan masyarakat dan
birokrasi serta mengarahkan kebijakan yang berwawasan sosiologi, sehingga seluruh elemen
masyarakat dan pemerintaban siap berkiprah dalam era globalisasi. Tampak jelas, bahwa hukum
mernpunyai pertalian erat dengan ekonomi dan perubahan sosial, dan dengan kehidupan sosial
di luamya. Hukum harus digunakan secara sadar sebagai sarana perubahan sosial. Perubaban sosial
yang sangat menonjol di era modem adalah perubahan menuju globalisasi, yaitu proses yang
menghasil.kan dunia runggal. Masyarakat yang sebelumnya terpisah-pisah kini menyaru dalam
suatu sistem global, dan salah satu sistem global yang paling cepat adalah bidan ekonomi, Sebagian
sosiolog mulai memikirkan kembali asumsi dasar sosiologi lama yang menyarakan unit analisis
135
]URNAL HUKUM:
SAMUDRA
KEA.DILAN
Volume. 9. No. 2 Juli - Desember 2014
sosiologi adalah bangsa, masyarakar atau kultur, Mereka menyatakan
hanya menjadi sosiologi masyarakat dunia.1
peluang sosiologi adalah
Globalisasi ekonomi dewasa ini relah melahirkan berbagai kejadian baru dalam perkembangan
ekonomi dunia yaitu terjadinya era pasar bebas internasional, interdepedensi system baik dalam
bidang politikmaupunbidang ekonomi, lahirnya berbagai lembaga ekonomi internasional, pengelompokkan
Negara dalam kawasan ekonomi regional, maju pesamyas pelaku ekonomi Trans Nasional Corperation,
lahirnya Military Industrial Complex dan sebagainya. Hal ini tidak dapac dilaksanakan dalam
kevakuman hukum dan kaedah-kaedah hukum sangat diperlakukan unruk rnengarur mekanisme
hubungan agar tidak menjadi konflik kepentingan dalam pernbangunan ekonomi suaru Negara.
Seandainya konflik berul-berul terjadi, maka pranata bukumlah yang dapar dipergunakan sebagai
alat unruk rnenyelesaikannya. Hukum disamping unruk menjaga ketertiban masyarakat, juga
dapat dipergunakan sebagai rambu-rambu dalam pembangunan ekonomi sehingga ada kepastian
hukum dan rasa keadilan bagi pelaku ekonorni di manapun mereka berada.2
Hukum ekonomi lahir disebabkan karena semakin pesatnya pertumbuhan dan perkembangan
ekonomi nasional maupun inremasional. Seluruh negara di dunia ini menjadikan hukum sebagai
alat unruk mengarur dan membatasi kegiaran-kegiatan ekonomi, dengan rujuan agarperkembangan
perekonomian tersebut tidak merugikan hak-hak dan.kepentingan masyarakac. Dengan demikian
dapar dikatakan bahwa hukum iru tidak hanya berupa pengaturan terhadap aktivitas ekonorni,
tetapi juga bagaimana pengarub ekonom.i terbadap bukum.
Hubungan hukum dengan ekonomi bukan hubungan saru arah, terapi hubungan timbal balik
dan sating mernpengaruhi. Kegiatan ekonomi yang tidak didukung oleh hukum akan mengakibatkan
terjadikekacauan, sebab apabila para pelaku ekonomidalam mengejar keunrungan tidak dilandasi
dengan norma hukurn maka akan menimbulkan kerugian salah saru pihak dalam melakukan kegiatan
ekonomi. Ada sernentara ahli hukum mengatakan bahwa hukum selalu berada di belakang kegiatan
ekonomi, setiap kegiatan ekonomi dilakukan olehseseorang pasti kegiatan itu diikuti oleb norma
hukum yang menjadi rambu pelaksananya. Hukum yang mengikuti kegiatan ekonomi ini merupakan
seperangkat norma yang mengarur hubungan kegiatan ekonomi dan ini selalu dipengaruhi oleh
sistem ekonomi yang dianur oleh suaru negara.3 Unruk Indonesia dasar kegiatan hukum ekonomi
itu terletak pada Pasal 33 UUD 1945 dan beberapa peraruran derivative lainnya.
Hukum clan ekonomi ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan dan sating melengkapi.
Di negara-negara maju (seperti Singapore) sebelum produk-produkekonomi direrjunkanke pasar
be bas, terlebih dahulu dibuat aruran hukum unruk melindungi penggunaan produk-produk ekonomi
rersebut oleh masyarakat. Misalnya dalam bidang produk Hand phone, masyarakat dilarang keras
mempergunakan Handphone di tempat-tempat umum yang memerlukan ketenangan seperti di
perpustakaan, di rumah sakit dan juga dilarang mempergunakan Handphone di kala menyetir mobil.
Apabila bal tersebut dilakukan maka clihukum dengan hukuman berat, Hal ini belum dilakukan,
banyak produk-produk ekonomi telah diluncurkan, bukum belum dibuat menyertai produk ekonomi
tersebut. Orang-orang bebas mempergunakan Handphone semaunya, di sembarang tempat dan
siruasi. Demikian juga dengan produk-produk ekonomi lain, seperti computer dan penggunaan
alat-alat elektronik dalam bi dang ekonomi, sebahagian besar produk-produk iru belum ada hukum
yang mengatumya unruk menuju kepada ketertiban dan kedamaian.
Era globalisasi yang melanda dunia saat ini relah membuarpergaulan masyarakat dunia semakin
terbuka, batas-batas negara dalam pengertian ekonomi dan bukum semakin erat. Kedua hal ini selalu
berjalan secara bersamaan. Oleh karena itu, segala hal yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi
yang telah dibahas.dalam GAIT, WfO dan lembaga-lembaga ekonorni internasional lainnya harus
menjadi pertimbangan serius dalam membangun hukum ekonomi. Hal ini penting karena prinsip
Plocr Srompka, Sosiologi Perubahan Sosial, Terjemahan Alimandan, (Jakarta: Prenada Media, 2004), hlm. 101.
, H. Abdul Manan, Paanan Hukum Dalam Pembangunan Ekonomt, Bahan Ajar (Medan: PMIH PPs-UNPAB,
2010), him. 3.
'H. Abdul Manan, Peranan Hukum Dalam Pembangunan Ekonom~ hlm. 6.
1
136
J
'!
]URNAL HUKUM:
SAMUDRA
Volume. 9. No. 2 Juli - Desember 2014
KEADILAN
managemenr accros berbeda saat ini tidak bisa meratakan ekonomi bergerak terus ke arah saru
pemaharnan bagaimana merataka.n ekonomi dunia. Negara-negara yang mengasingkan diri dari
pergaulan ekonomi dunia, tidak meratifikasi hukum ekonomi imemasional menjadi hukum ekonomi
nasional, rnaka negara tersebut akan ketinggalan zaman.'
Sumantoro menjelaskan ada beberapa hal yang menjadi bahan pertimbangan pengkajian
Hukum Ekonomi, yairu:
l.
Eksisrensi Hukum Ekonomi dalam perkembangan sekarang lebih mudah dipaharni di negara
dengan system hukumAnglo Saxon. Di negara ini sistern hukumnya berdasarkan pada Hukum
Kebiasaan (Common Law). Dengan sisrem ini penyesuaian hukum dengan perkembangan
kebiasaan lebih mudah diselenggarakan, dan munculnya Hukum Ekonomi tidak menjadi persoalan,
melainkan secara evolusi tumbuh bersama perkembangan kebiasaan iru. Pengkotakan hukum
dalam bidang-bidang secara kerat yang dilakukan dalam sistem Hukurn Kontinental seperti
ke dalam Hukum Dagang dan Hukum Perdata, tidak dialami secara kaku dalam sistem Hukum
Anglo Saxon. Karena iru eksistensi Hukum Ekonomi di negara dalarn sisrem Hukum Anglo
Saxon tidak menjadi soal, seperti di negara sistem Hukum Kontinental.
2.
Sisrem Hukum Kontinental, eksistensi hukum yang baru harus dapar meyakinkan baiksecara mikro
maupun makro dapar menunjukkan justi.fikasi eksistensinya serta hubungannya dengan perangkat
hukum lainnya. Di sini pertimbangan hukum yang relah ada dan pembagian, kerja/ruang lingkup
pengataran dari masing-masing bidang hukum dengan bidang Hukum Ekonorni perlu dibakukan.
3.
Atas dasar itu banyak kalangan yang rnasih belum secara ya.kin menyebutkan eksisrensi Hukum
Ekonomi dan dengan secara hati-hati dan menghindarkan tabrakan dengan ruang lingkup
bidang hukum yang lain. Penyebutan Hukum Ekonomi Pernbangunan, Hukum Ekonomi Sosial,
Hukum Ekonomi Intemasional, Hukum Ekonomi dan Pembangunan, dan sebagainya merupakan
manifesrasi dari kekurangyakinan tersebur. Di luar negara juga dialami hal yang sama sehingga
ditemui istilah seperti: Economic Law, Social Economish Redu: dan sebagainya.
4.
Negara Belanda, yang sistem hukumnya rnenjadi pola sistern hukum Indonesia, temyata telah
rnengalami proses pengembangan Hukum Ekonomi yang tidak sederhana, sehingga apa yang
dialami di Indonesia sekarang ini memang wajar dan dapat dipahami, Namun oriemasi penyerasian
interaksi pembangunan hukum clan dan pembangunan ekonomi, mendorong kegiatan pengkajian
untuk memproses eksistensi hukum secara Iebih cepat dan baku.5
Pembangunan ekonomi memburuhkan stabilitas, sehingga pembangunan ekonomi bersifat
imperatif terhadap hukum. Artinya, baik secara langsung maupun tidak langsung, hukurn diminta
bantuannya unruk mengantarkan masyarakat ke arah pembangunan ekonomi serra menampung
akibat-akibat yang timbul daripadanya.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka permasalahan yang dibahas dalam
rulisan ini adalah bagaimana stabilitas hukum dalam memainkan peranannya untuk kepentingan
pembangunan ekonorni, dan mengapa stabilitas hukum harus berdasarkan kehidupan social yang
nyata dari kehidupan masyarakat.
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah dianalisis isi atau content anaiysis"
yang menggunakan data sekunder belaka. Pembahasan difokuskan pada masalah-masalah yang
relevan, masih akrual dan akurat daranya, khususnya peranan stabilitas hukum dalam pembangunan
ekonorni ditinjau dari sosiologi hukum,
• H. Abdul Manan, Peranan Huk1.011 Dal am Pembangunan Ekonomi, him. 7.
5 Sumaocoro, Hukum Ekonomi, (Jakarta: Universiras Indonesia Press, 2008), hlm. 46-47. Lihat, H Abdul
Manan, 2010. Op. Cit., him. 13-14.
137
JURNAL HUKUM: SAMUDRA KEADILAN
Volume. 9. No. 2 Juli - Desember 2014
Stabllitas HukumMemainkanPeranannyaUntnk KepentinganPembangunan
Ekonomi
Pembangunan ekonomi rnerupakan suaru proses yang dilakukan secara sadar; di mana manusia
sebagai anggota suanimasyarakat berusahaunruk mengolahkondisi yang menjadi landasankehidupannya
unruk mencapai tingkat kualitas kehidupan ekonomi yang lebih baik. Kegiacan ekonomi berguna
untukmernpertaruhkan kelangsungan hid up masyarakat.7 Kualitas kehidupan.ekonomi telah menjadi
acuan dan srandar bagi kemajuan kehidupan rnasyarakat, sehingga unruk iru pembangunan ekonomi
telah menjadi straregi utama bagi setiap masyarakar. Inn dan pembangunan ekonomi adalah peningkatan
kualitas hid up warga rnasyarakar, semenrara dari sudur pandang globalisasi, pembangunan ekonomi
dapat diburuhkan masyarakat untuk mampu menghadapi dan berperan dalarn era globalisasi.8
Pembangunan ekonomi dapat berlangsung wajai; terarur dan cepat, terutama jika sesuai dengan
perturnbuhan kepentingan masyarakatyang ddak lagi puas dengan keadaansekarang yang dipandangnya
tidak lagi berkemajuan. 'Ietapi pembangunan ekonomi sebagai pola perubahan sosial tentu saja
daparmenimbulkan ketidakstabilan daJam masyarakar, arau bahkan dalam pelaksanaan pernbangunan
ekonomi itu sendiri, Apalagi jika rerjadi ketidaksesuaian anrara program a tau pelaksanaan pernbangunan
dengan kebutuhan masyarakat sebagai basis sosialnya.
Pembangunan ekonomi dapat mengakibatkankerugianyang harus didernaoleh masyarakardibandingkan
kenikmatan ekonorni yang diperolehnya. Pembangunanekonomi jelas harus dibayar dengan perubahan
pada nilai-nilai sosial budaya masyarakat itu sendiri. Pertimbangan-pertimbangan ekonomi tidak
selalu sejalan atau bahkan bertenrangan dengan pikiran-pikiran atau sikap-sikap budaya dari masyarakat.
Tampilnya berbagai lembaga dan masyarakacseperti efisiensi, rasionalisasi, perdagangan, kontrak, investasi,
industrialisasi dan sebagainya yang merupakan keharusan dalarn proses perkembangan ekonorni,
daparmenimbulkan benruran-benruransenakeregangan dengan tata nilai yang berlaku da1ammasyarakat 9
Pembangunan ekonomi mengakibatkan sebagian orang dalam keadaan terganrung sama
sekali, dan bagi orang lain yang rnenguasai cukup alat-alat produksi maupun modal memperoleb
kedudukan dengan kekuasaan yang sangar besar. Benruran-benturan antara status sosial ekonomi
dan implikasi nilai-nilai yang mengikurinya, dapat terjadi dalam masyarakat. Sebagian orang menuntut
jaminan agar ia tidak mengalarni tindakan sewenang-wenang karena kerergantungannya, sernentara
sebagian lainnya memburuhkan jamian bahwa ia dapat menyelenggarakan produksi dan menanam
investasi dengan arnan, wajar danmenghasilkan keunrungan maksimal. Akibat lain dari pembangunan
ekonomi adalah misalnya, terjadi peningkatan differensiasi srrukrur, kenaikan output ekonorni,
kemajuan ekonomi, lalu lintas modal asing dan dalam negeri. Terciptanya keseimbangan atau
kegoncangan, konsensus atau pertikaian, harmoni atau perselisihan, kerjasama arau konflik, kemakmuran
a tau krisis, dan sebagainya, berasal dari sifar saling rnempengaruhi dari keseluruhan sistem sosial.
Masalah lain dari pembangunan ekonomi adalah pengaruhnya pada stratifikasi sosial .Strati.fikasi
sosial bukan curna rnasalah pembangunan ekonomi.juga bukan cuma akibat modernisasi. Tanpa
pembangunan pun stratifikasi sosial akansenantiasa terjadi. Penghargaan terhadap jabatan, mtelegensi,
pengetahuan dan keablian, kekayaan, keimanan, dan lain-lain membuat masyarakat terbagi dalam
kelas-kelas sosial. Strarifikasi sosial tidak akan pernah dapat dihilangkan dari set:iap masyarakac
selama masih ada sesuatu yang dihargai dalam kehidupan masyarakat iru. Dalarn hal lni, hukum
harus melakukan penyeimbangan cerhadap stratifikasi sosial dalam pernbangunan ekonomi agar
stabilitas dalam kehidupan masyaraka tidak terganggu, atau setidaknya ridak membawa pengaruh
negatif rerhadap pembangunan ekonomi yang dilaksanakan.'?
R Babbie, The Praaice pf Social Research Practice (Belmont: Wadwonh, 1977), hlm. 75.
R. Orje Salman, Beberapa Aspek Sosiologi Hukum, (Bandung: Alumni, 1989), him. 42.
8 Satjlpto Rahardjo, et.al, Problem Globalisasi Perspekrif Sosiologi.Hukum, Ekcmomi dan Agmna, (Surakarta:
6
7
Muhammadiyah Press, 2000), hat. 134.
9 P.J. Bouman, Sosiologi, Pengercian dan Masalah, (Yogyakarta: Yayasan Kanisius, 1996), blm. 65.
10 Ibid, him. 67.
138
JURNAL Hl1KlIM:
SAMUDRA
Volume. 9. No. 2 Juli - Desember 2014
KEADILAN
Menghadapi keadaan-keadaan yang demikian ini, hukum dalam pembangunan ekonomi
diharapkan akan dapat mempertemukan dan menyeimbangkan seluruh runruran serra keburuhan
yang berbeda iru ke dalam suaru rangkaian yang serasi. Penyeimbangan ini dilakukan oleh hukum
dengan menyusun peraturan yang dapat mengakomodasi kepenringan-kepenringan ekonomis
dalam masyarakat unruk mencapai kesejahreraan dalam kehidupannya. Hukurn sebagai bagian
pe:rangkatkerja sistem sosial berfungsi mengintegrasikan kepenringan-kepentingan anggora masyarakat
sehingga tercipta suaru keadaan yang stabil. Hukum harus mampu menjaga keseimbangan dan
pengakomodasian iru. Apabila hukum tidak dapat melakukan penyeimbangan, maka akan terjadi
ketidakstabilan dalam masyarakar yang akan dapar mempengaruhi kelancaran pembangunan
ekonomi. Jadi, hukum harus dilibat.kan secara aktif ke dalam persoalan-persoalan perubahan
sosial guna terjadinya stabilitas dalam pembangunan ekonomi.
Hal ini tidakrerjadimasalahjika pengakuan sosial terhadap hukum yang diterapkan negara
secara resmi (terlepas dari apakah hukum ekonomiiru berasal dari hukum yang hidup atau berasal
dari adopsi hukum), pun jika masyarakat konsekuen menerima akibar-akibat dari pelaksanaan
bukum dalam kehidupannya."
Dari uraian di atas, terlihat bahwa pembangunan ekonomi memburuhkan stabiliras (scability),
y.mg dirumuskan oleh Theberge sebagai potensi hukurn unrukmenjaga keseimbangan dan mengakomodasi
kepentingan-kepentingan yang sating bersaing. Jadi, ridak ada kesenjangan, perbedaan arauketidakpastian
dianta.ra pengaturan dan pelaksanaan. Begitu pula dengan perjanjian-perjanjian yang akibar-akibamya
dapat diperhitungkan sebelumnya. Hukum beserta lembaga-lernbaganya, seperti badan legislatif,
eksekurif dan yudikatif, memberikan jaminan kepada semua warga rnasyarakar dan non-warga
masyarakat bahwa segala hubungan-hubungan di dalarn masyarakat dapar diarur dan diterapkan
secara pas ti sebel umnya.
Stabilitas juga sating mendukung dan salingmemerlukan dengan predikrabilitas. Max Weber
mengatakan jika rak ada jaminan keamanan terhadap hak milik dan perhirungan keunrungan, dan
tidak ada paksaan yang tegas unruk melaksanakan isi perjanjian, maka baik keuntungan maupun
biaya tidak akan dapar diprediksi. Jika kewajiban-kewajiban hukum dapat mudah dihindarkan, maka
kegiatan ekonomi sama halnya dengan perjudian. Dalam hal ini renru saja negara harus terlibat
dalam kegiatan untuk menjaga harmoni kestabilan masyarakat dan kehidupan ekonorni, seb.ingga
pe:rrumbuhan keterlibatan dan pengaruran pemerintah mendorong perkembangan kehidupan ekonomi. 12
Erat hubungannya dengan stabilitas, adalah proses pelembagaan atau instirusionalisasi
(institutionalization). Hukum akan efektif menjamin stabilitas dalam pembangunan ekonomi
jika telah terlembagakan dalam kebidupan masyarakat.13
StibilitlS Hukum Harus Berdasarkan Kehidupan Sosial YangNyata Dari Kehidupan
Masyarakat
Hukum sebagai lembaga sosial pada hakikarnya mencakup himpunan norma-norma dari
segala tingkatan yang melembaga pada masyarakat yang berkisar pada keburuban pokok manusia.
Suatu norma yang berlaku dalam suaru sis rem sosial belum ten tu berlaku pada sistem sosial lainnya,
retapi setiap norma yang darang dari luar dapat diinternalisasikan pada suatu masyarakar, khususnya
yang menyangkut hukum netral.Hukum ekonomi merupakan hukum yang nerral sifatnya, karena
tidak menyangkut kebidupan budaya, adat dan keagamaan. Oleh karenanya, hukum ekonomi dapat
berlaku dan diterima oleb masyarakat global, sehingga hukum-hukurn asing di bidang ekonomi
dapat saja diterapkan pada masyarakat Indonesia. Unruk kebutuhan pembangunan ekonomi, sebagian
norma-norma memang tidak berasal dari masyarakat tetapi diambil arau diterima dari hukum
Ibid, him. 68.
ILA. Schermerhorn, Masyarakar da:n Kekuasaan, (Jakarta: R.ajawali, 1997), hlm. 60.
13 Soerjono Soekanto, Beberapa TeoriSosiologi Tentang Struktur Masyara.kac, (Jakarta: Raja Grafiodo Persada,
1993), hlm. 197.
11
12
139
Volume. 9. No. 2 Juli - Desember 2014
fURNAL HUKUM: SAMUDRA KEADILAN
asing. Hukum dalam bidang ekonomi melakukan adaptasi lingkungan kehidupan, yang difungsikan
masyarakat unruk mempenahankan kelangsungan hidupnya di tengah-tengah lingkungannya.
Terkait dengan penerapan norma-norrna asing dalam pembangunan ekonomi Indonesia.
Suatu keadaan pen ting yang berhubungan dengan Indonesia adalah kenyataan, bahwa hukum
modem bukanlah hukum yang dibangun oleh rnasyarakar Indonesia sendiri, melainkan ditransformasikan
dan ditransplantasikan. la bukan hukum yang maju secara setapak demi serapak sesuai dengan
tingkat perkembangan sosial yang ada di Indonesia. 14
Tanpa proses pelernbagaan, hukum memang retap dapat melahirkan kestabilan, namun kerap
dianggap sebagai pemaksaan, sewenang-wenang dan tidak adil yang dapac membangkitkan persepsi
ambiguitas dan kekisruhan di kalangan pelaku ekonomi (pengusaha, pemilik modal, pemilik tanah,
pekerjadansemuakomponenlainnya)danmasy<rrakat.Jikayangterjad.ikemudianadalahketidakpercayaan
dan kekecewaan, bal ini seringkali menciptakan ketidakstabilan hubungan sosial yang diratanya,
Dengan proses intemalisasi, Durkheim menjelaskan bahwa cara bertindak atau berperilaku tiap
individu haruslah konsisten menurut aruran hukwn agar srabilitas dari sistem sosial (termasuk sistem
hukum dan ekonomi di dalamnya) cerap terjaga. Untuk itu bukum harus membuat keteraruran dalam
fenomena sosial dan ekonomi yang dilakukanmanusia dalam berbagai cara untukmencapai tujuan tertenru.
Stabiliras mengandung unruk pengendalian sosial. Betapapun melembaganya suatu norma,
penyimpangan-penyimpangan recap akan terjadi. Ini terbukti dari eksistensi sanksi-sanksi dalam
pengendalian sosial. Sanksi-sanksi tersebut berkaitan dalam semua benruk pengendalian sosial,
yaitu rnekanisrne unrukrnencegah rerjadianya penyimpangan dari norma-norma yang telah melembaga
a tau diretapkan, maupun unruk mengembalikan stabilitas kehidupan masyarakat akibat cerjadinya
penyimpangan-penyimpangan iru. 15
Oleh ka.renanya hukum harus difungsikan unruk rnemberikan keseimbangan di antara nilainilai yang bertentangan di dalam masyarakar dalam usaha-usaha negara melakukan pembangunan
ekonomi. Setiap keseimbangan yang hilang atau terganggu dalam rnasyarakat, harus segwera
dipulihkan dengan adanya kesempatan menyesuaikan diri dan adaptasi kepada lingkungan arau
hukum yang baru akibat perubahan tersebut,
Tenru saja scabilitas dalam bidang pengendalian sosial mengandung aspek prediktabilitas,
artinya setiap anggora masya.rakat celah dapar memprediksi apakah yang merupakan tanggapan
terhadap aksi dalam inreraksi sosial yang dilakukannya. Peranan bukum yang sangar penring dalam
kehidupan ekonomi adalah kemampuannya untuk mempengaruhi ringkat kepastian dalam keadaankeadaan dan hubungan antar manusia bidang ekonomi di dalam masyarakat. Kepastian mengenai
keteraturan merupakan rulang punggung hubungan-hubungan sosial. Tercapainya keseimbangan
di dalam masyarakat karena berperannya hukum, terjadi apabila sistem hukum memberikan pegangan
kepastian di dalam kegoncangan itu melalui perumusan-perumusan yang jelas dan definitif, membuka
kesempatan bagi dipulihkannya keadilan melalui prosedur yang certib dan sebagainya. Sebagaimana
dlkatakan oleh Durkheim, hukum harus rnemuat ketenruan dan sanksi yang rujuan uramanya adalah
pernulihan keadaan menjadi sepertikeadaan sebelum rerjadinya pelanggaran terhadap kaedah-kaedah.
Emile Durkheim mengklasifikasikan kaedah-kaedah bukum berdasarkan jenis-jenis sanksinya. Kaedah
dengan sanksi yang bertujuan pemulihan keadaan unruk menjaga keseimbangan kepenti.ngan para bukum
perdata, hukum dagang, hukum acara, hukum administrasi restirucif, yang anrara lain mencakup pula
kaedaluepresif, yairu kaedah-kaedah bukum yang sanksinya mendacangkan penderitaan bagi kepenti.ngan
dan kehormatan warga masyarak:ar (publik). Kaedah bukurn represif ini mencakup hukum pidana.16
Efektivicas pengendalian sosial unruk mewujudkan stabilitas juga senantiasa cerganrung
pada perubahan-perubahan organisasi sosial dan nilai-nilai dalam masyarakat yang bersangkuran.
Kimball Young berpendapat, bahwa rujuan pengendalian sosial adalah agar terjadi konformitas,
Soerjono Soekanto, Beberapa Teon Sosiologi Tentang Struktur Masyarakac, him. 200.
fbjd, hlm. 201.
1~ Soerjono Soekanto, Mengenal Sos1ologi Hukum, (Bandung: Alumni, 1982), hlm. 20.
1<
IS
140
•
•
•
.•
•
!I
JUR-1'.lAL RUKUM:
SAMUDRA
Volume. 9. No. 2 Juli - Desember 2014
KEADILAN
solidaritas dan kesinambungan dari suaru kelompok arau masyarakat tertentu, Dalam masyarakat
ekonomi yang mempunyai derajat kesadaran dan pemahaman sosial yang relatif tinggi, penerimaan
nilai-nilai dan pola perilakunya akan mengbasilkan keteraruran yang lebih besar.
Apabila sistem sosial ingin berjalan dengan balk, maka ia harus bersiap dengan mekanisme
pengendalian sosiaLPengendalian sosial rnerupakan usaba dan cara sistem sosial unrukmemperrabankan
diri. Pengendalian sosial menyalurkan tingkah laku orang-orang agar sejaJan dengan kemauan
masyarakar. Mekanisme ini bisa bersifat formal (seperti hukuman penjara) dan informal (dijauhkan
dari pergaulan), dengan tingkaran yang bermacam-macam. Dalam ilrnu hukum, mekanisme pengendalian
sosial iru disebut sanksi, Hukum adalah mekanisme pengendalian sosial yang paling tinggi.
Memang, huku.m merupakan lembaga sosial yang palingjelas dan seragam dalam pengendalian
sosfaL Hukum sebagai lernbaga sosiaJ yang merupakan stabilisator masyarakat, karena berfungsi sebagai
sarana pengendaliansosial (social contro1). Hukumjuga memberikan pola rerrenru unrukmengadaka.n
perubahan secara teratur; sekaligus mengadakan penyesuaian-penyesuaian yang terus menerus
azau berkesinambungan, sehingga stabilitas kehidupan sosial dan juga stabilitas hukum tetap rerjaga.
Max Weber rnengatakan babwa kestabilan dalam bukum dan masyarakat akan meningkat
jil<a wewenang yang melahirkan hukum mengikat oleh karena dipandang sah sehingga pemaatannya
be!tlasarkan keabsahan itu, Pentaatan iru renrunya disertai dengan sanksi yang dipaksakanpelaksanaannya
kepada masyarakat.Kewenangan yang sah memberi jaminan babwa penyimpangan terhadap hukum
akaa dijaruhi sanksi fisik acau psikis yang berrujuan unruk memaksa adanya ketaatan.
Pembangunan ekonomi dilaksanakan oleh negara sebagai organisasi masyarakac yang mempunyai
ke\'t:'enalloCJa.D sab dan memaksa, dan suatu organisasi merupakan suaru sistem akrivitas sinambung yang
berorienrasimengejar rujuan-rujuan tertenru secara rerus menerus. Oleh karenanya, Weber memberikan
pcsrular. selama kriterium kesinambungan diperlakukan, maka masalah-rnasalah administrasi politik
dan bisnis tercakup dalam konsep organ.isasi.Arcinya, dengan kriteri um kesinambungan iru, persoalan
pembangunan ekonomi akan didukung oleh pengendalian sosial yang efektif untuk mencapai stabilitas.
Dalam stabilitas hukum ekonomi adalab pemi:ng mengantisipasi kecenderungan perubahan
yang sndab diduga, dengan cara norma-norma sosial (juga hukum) diperiksa kembali, difonnulasikan
kemhali atau dirampingkan. Konrradiksi-kontradiksi dan inkonsistensi-inkonsistensi yang rnungkin
ditimbulkan oleh proses perubahan, dihapuskan a tau diperbaiki. Secara singkar, suaru masyarakat
yang sadar akan perubahan dan kemungkinan terjadinya perubaban lebih lanjut, menyesuaikan
diri sehingga mampu menyerap dengan baik proses pembangunan yang kompleks.17
Unruk menunjukkan pentingnya stabilitas ini, David M. Trubek mengarakan bahwa hukum
modern adalah sebagai suaru bentuk dari aksi manusia yangpurposif. Dengan ini, hukum merupakan
instrumentasi dari kepurusan atau keinginan politik dengan mana pembuatan undang-undang
menjadi sarar dengao kepencingan-kepentingan tertenru. Kekuatan dan kepentingan dari lingkungan
sosial senantiasa ingin memaksa masuk ke dalam undang-undang unruk memperoleb legalitas
dengan segala akibatnya.Pembuacan undang-undang menjadi medan percarungan antar kepentingan.
Ini akibar pembangunan ekonomi yang akan mempengarnhi kompleksitas masyarakat meningkarkan
terjadinya porensi konflik di dalamnya, Oleh karenanya, pembuatan undang-undang merupakan
suaru pelembagaan konflik sosial. Konflik-konflik kepentingan dalam masyarakat dipindahkan,
sehingga undang-undang sekaligus berfungsi sebagai sarana penyelesaian konflik. Undang-undang
secara sosiologi akanmenyelesaikan konflik yang terjadi dan mengendapkannya, untuk kemudian
masyarakat mempergunakan pedoman yang barn yang diarur oleh undang-undang iru.
Dalam hal ini, peran sosiologi dalam melihat hukum menjadi peering. Undang-undang yang
ditujukan unruk menyelesaikan konflik tidak boleh gaga! sebagai instirusi penyelesaian konflik,
atau bahkan menimbulkan konflik baru. Undang-undangyang dibuat harus dapat berfungsi sebagai
penyelesai konflik, sehingga stabilitas dalam kehidupan sosial ekonomi senamiasa terjamin.
Tidak seluruh nilai-nilai dalam pembangunan ekonomi adalab baru, karena mungkin saja
17 Ahmad
Ali, Sosiologi Hukum KajiD.n Empiris Terhadap Pengadilan, (Jakarta: Iblarn, 2004), hlrn. 208.
141
]URNAL HUKUM: SAMUDRA KEADILAN
Volume. 9. No. 2 Juli - Desember 2014
nilai-nilai dan norma-norrna tersebut sudah lama ada dalam masyarakat, hanya saja pembangunan
ekonorni kemudian raeletakkannya dalam sudut pandang yang berbeda atau sudur pandang yang
baru. Cara sepertiini akan mernbuat kesalahpahaman dan kegoncangan dalamrnasyarakar dapat diatasi,
Hukwn merupakan suatu lembaga yang bekerja di dalam masyarakac. Hukum memang difungsikan
dari dan untuk masyarakat. Oleh karena iru, perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakar
dan pengarub unsur asing terhadap masyarakat akan dikaitkan secara sadar kepada hukum yang
berlaku dalam masyarakat rersebut, Masyarakat juga senantiasa melahirkan kekuatan-kekuatan
dan kebutuhan-keburuhan baru yang timbul yang hendak mernbenruk masyarakar menurur runrutan
keadaan yang baru serra pandangan-pandangan yang baru."
Stabilicas dalam pembangunan ekonomi juga menyangkur perubahao hukum (change of law)
sebagai bagian dari perubahan sosial (social change). Stabilitas hukum tidak berarti hukum bersifat
statis dan tidak lagi mengalam.i perubahan atau perkernbangan lebih lanjut, Hukum akan terus
berkembang sejalan dengan perkembangan dinamika dan kebutuhan masyarakat, sehingga perubahan
hukum dalam sistern hukum pembangunan ekonomi recap dilakukan tetapi tidak secara keseluruhan.
Perubahan hukum merupakan respon terhadap tunrutan atau keburuhan masyarakat.Perubahan
hukum dilakukan setelah mengidemifikasi kondisi sosial yang dituju, sebab hukum senantiasa
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sosial yang rnelandasinya. Dengan cara ini, hukum yang
dibuat bukanlah hukum yang main sikat (sweeping legislarion), karena akan mengganggu stabiliras.
Sistem hukum rasional me:mpunyai kemampuan rnenghadapi tantangan, mengurangi protes dan
menyelesaikan konflikdenganmengadakan perombakan sebagian tanpa membahayakan stabilitas
dan kontiunitas sistern hukum dalam pembangunan ekonomi.
Berdasarkan pendapat Piotr Sztompka, adakalanya perubahan hanya rerjadi sebagian, terbaras
ruang lingkupnya, tanpa menimbulkan akibat besar rerhadap unsur lain dari sistem. l9 Si.stem secara
keseluruhan terap utuh, tak terjadi perubahan menyelurub atas unsur-unsurnya meski di dalamnya
terjadi perubahan sedikit demi sedikit.Jadi, huku:m dan perubahannya rerap menjadi dasar dari
stabiliras keteraruran kehidupan sosial."
Pembangunan ekonomi dilakukan oleh pemeriru:ah be.rikut pembuaran hukum dan pengendaliannya.
Jika pemerimah mempunyai posisi yang kuat untukmempengaruhi perubahan-perubahan hukum
dalam pembangunan ekonomi yang akan menjadi sarana perubahan sosial, maka mereka juga akan
mempunyai pengaruh kuat dalam memelihara norma-norma sosial yang sudah mereka ciptakan
itu, Pengendalian sosial dan penciptaan stabilitas hukum dalam pembangunan ekonomi dapat
dijamin karena campurtangan pemerintab. Oleh karena itu, Seidman menyarakan: unrukmemajukan
pembangunan ekonomi, maka pemerintah harus menyandarkan diri kepada hukum, oleh karena
tertib hukum itu merupakan saringan melalui mana kebijaksanaan diruangkan ke dalam praktek.
Dengan demikian, pembuatan, perubahan dan pelaksaoaan hulrum tetap harus dijaga tidak
mempengaruhi kualitas stabilitas dari hukurn dan kehidupan ekonorni, serta tetap konsisren dalam
prediktabilitas. Pengendalian sosial berrujuan untuk mencapai keseimbangan anrara stabilitas dengan
perubahan di dalam masyarakac. Stabilitas senantiasa mempunyai arti proses pembenrukan terus
rnenerus secara konsisten kerimbang benrukyang final. Stabilitas hukum bukanlab berarti tidakmengalami
perubahan sama sekali dalam hukum danmasyarakar, dansebaliknya perubahansosialdalam pernbangunan
ekonomi adalah berarati tetap dalam kerangka stabilitas hukum sebagai sarana perubahan sosial.
Dengan demikian, tercapainya stabilitas dalam hukum yang mengarur masyarakat dan perubahan
sosial dalam rangka pembangunan ekonomi Indonesia, akan mampu mendukung memberikan arah,
dan mewujudkan peningkatan kualitas hid up masyarakar dan kesiapan berkiprah dalam globalisasi.
Jlka hukum tidak rnampu mewujudkan stabilitas dalam kehidupan masyarakat, maka pelaksanaan
D. Actir, et.al., Sosiologi Moderni.sasi, (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1989), hlm. 166.
Piotr Srompka, Sosiologi Perubahan Sosial., hlm. 94.
20 David Berry. Pokok-Pokok Pikiran Dalam Soswlogi, Terjemahan Paulus Wirurono, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2005), hlm. 68.
18 Mustafa
19
142
]URNAL HUKUM: SAMUDRA KEADll...AN
Volume. 9. No. 2 Juli - Desernber 2014
pernbangunan ekonomi akan terganggu karena tidak stabilnya kehidupan sistern sosial masyarakat.
Stabilitas hukum berperan sangar penting dalam pembangunan ekonorni Indonesia.
Kesimpulan
Dari analisis yang dilakukan di aras, dapat disimpulkan bahwa hukum yang digunakan secara
sadar sebagai sarana pembangunan ekonomi harus memiliki kualitas kestabilan, agar mampu mengarasi
rnasalah-masalah pembangunan ekonomi Indonesia, dan sekaligus mampu rnengantisipasi dan
mengarasi berbagai permasalahan yang sedang dan akan timbul dalam masyarakat. Stabilitas hukurn
mengandung beberapa aspek, yairu penyeimbangan clan pengakornodasian kepenringan-kepentingan
yang saling bersaing, pengendalian kehidupan sosial, predikrabilitas, dan perubahan hukurn sesuai
kebutuhan masyarakat tanpa membahayakan stabilitas. Negara mempunyai peran penting unruk
rerlaksananya srabiliras bukum guna menjaga harmoni masyarakat dan mendorong perrumbuhan
kehidupan ekonomi. Sebagian dari norrna-norma hukurn yang diburuhkan dalarn pernbangunan
ekonomi Indonesia diambil dari kehidupan sosial masyarakar Indonesia dan sebagian lagi diambil
dari hukum asing, sehingga stabilitas hukum tidak harus berdasarkan kehidupan sosial yang nyata
dari kehidupan masyarakat Indonesia. Hukum akan efektif menjamin srabilltas dalam pembangunan
ekonomi jika telah dilembagakan dalam kehidupan masyarakat melalui proses instirusionalisasi.
Scabilicas hukum memainkan peranan saling dan sangarrnenenrukan dalam kelancaran clan keberhasilan
pembangunan ekonomi, sebab pembangunan ekonomi tidak akan rerlaksana dengan balk, bahkan
dapat terhambat, tanpa adanya dukungan stabilitas hukum.
SeJanjumya perlu dilakukan kajian dan penelitiansosiologi hukum rerhadap ketentuan-ketenruan
hukurn ekonorni penting dilakukan pemerintah secara intensif, agar hukum ekonomisebagai sarana
perubahan sosial mampu rneningkatkan kualitas hid up masyarakar dao mempersiapkan masyarakar
Indonesia rurur serta berkiprah daJam era globalisasi. Pendidikan sarjana buku.m harus mulai diarahkan
kepada penciptaan kemampuan sarjana bukum dalam bidang perubahan sosial, di samping sebagai
ahli menerapkan ketenruan-ketenruan hukum positif secara teknis, sehingga para sarjana hukum
mampu memainkan peranannya, baik melalui konsep atau tugas-rugas dalam penyelenggaraan
perubahan sosial yang dikebendaki.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Ahmad, Sosiologi Hukum ~ajian Empiris Terhadap Pengadilan, Jakarta: Iblam, 2004.
Artir, Mustafa D., er.al., Sosiologi Modemisrui, Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1989.
Babbie, R., The Practice pf Social Research Praaice, Belmont: Wadworth, 1977.
Berry, David, Pokok-Pokok Pikiran Dalam Sosiologi, Terjemahan Paulus Wcrucono, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2005.
Bouman, P.J., Sosiologi, Pengertuin clan Mrualah, Yogyakana: Yayasan Kanisius, 1996.
Manan, H. Abdul, Peranan Hukum Dalam Pembangunan Ekonomi, Bahan Ajar Medan: PMIH PPsUNPAB, 2010.
Rahardjo, Sarjipto, er.al, Problem Globalisasi Perspekcif Sosiologi Hukum, Ekonomi clan Agama,
Surakarta: Muhammadiyah Press, 2000.
Salman, R. Orje, Beberapa Aspek Sosiologi Hukutn, Bandung: Alumni, 1989.
Scherrnerhom,R.A., Masyarak.at dan Kekuasaan, Jakarta: Rajawali, 1997.
Soekanro,Soerjono, Beberapa Teori Sosiologi Tencang Struktur Masyarakac, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 1993.
Soekanto, Soerjono, Mengenal Sosiologi Hukum, Bandung: Alumni, 1982.
Srompka, Piotr, Sosiologi Perubahan Sosial, Terjernahan Alimandan, Jakarta: Prenada Media, 2004.
Surnantoro, Hukum Ekonomi, Jakarta: Universitas Indonesia Press, 2008.
143
-
"'-
-
Jurnal Hokum SAMUDRA KEAOILAN
Download