BAB 13 APAKAH DINOSARUS BEREVOLUSI MENJADI BURUNG? Teori evolusi mengajarkan bahwa dinosaurs berevolusi menjadi burung. Para penganut teori ini mencoba mengajukan seekor hewan bernama Arkheopteriks yang dikatakan merupakan transisi dari dinosaurus menjadi burung. Gambar 13.1 Arkheopteriks 89 Kerangka Arkheopteriks sangat mirip kerangka Ornitolestes, dinosaurus kecil. Selain itu Arkheopteriks mempunyai bulu dan tulang selangka seperti burung modern, tetapi tidak bertulang dada. Para penganut teori evolusi mengatakan bahwa Arkheopteriks adalah fosil transisi karena binatang ini memiliki cakar di kedua sayapnya dan gigi. Ciri khas inilah yang mengindikasikan bahwa Arkheopteriks berevolusi dari dinosaurus. Pendapat ini dapat dengan mudah dibantah karena beberapa burung purba mempunyai gigi. Dengan bukti yang sama juga ternyata banyak burung purba yang tidak mempunyai gigi. Intinya adalah tidak ada fosil yang ditemukan yang menyatakan terjadinya kehilangan gigi secara perlahan-lahan pada burung-burung. Ada yang mempunyai gigi dan ada yang tidak. Keberadaan gigi tidak mengkonfirmasi evolusi Arkheopteriks menjadi burung. Apakah adanya cakar pada sayap membuktikan transisi reptil dan burung ? Tidak, karena ada paling sedikit 3 burung yang hidup sekarang yang juga mempunyai cakar di sayapnya. Yang pertama adalah Hoatzin, burung yang hidup di Amerika Selatan, mempunyai cakar di sayapnya ketika masih muda. Gambar 13.2 Hoatzin 90 Yang kedua adalah Touraco, burung yang hidup di Afrika. Gambar 13.3 Touraco Yang ketiga adalah Ostrich (burung unta) mempunyai 3 cakar pada sayapnya, tetapi tidak ada satu pun yang berani mengusulkan bahwa ketiga burung ini adalah binatang perantara dinosaurus dan burung karena mereka hidup pada saat ini. Gambar 13.4 Cakar Pada Ostrich/Burung Unta 91 Beberapa tahun lalu, paleontologis (ahli fosil) menemukan fosil dari burung modern dan menyimpulkan, dari bukti, bahwa burung modern itu hidup pada waktu yang sama dengan Arkheopteriks. Arkheopteriks tidak bisa menjadi nenek moyang burung jika burung modern dan Arkheopteriks hidup pada waktu yang bersamaan. Paleontologis juga menemukan fosil dari seekor burung di Texas yang diduga hidup 75 juta tahun sebelum Arkheopteriks. Jika kita mengikuti pola pikir evolusionis maka burung ini seharusnya lebih menyerupai reptil daripada Arkheopteriks. Tetapi makhluk ini lebih menyerupai burung daripada Arkheopteriks! Kesimpulannya adalah Arkheopteriks bukan seekor binatang perantara reptil dan burung, tetapi adalah burung yang secara khusus diciptakan Tuhan dan terpelihara untuk kita dalam bentuk fosil. 92