Modul : Kelainan adrenal Mengembangkan

advertisement
Modul : Kelainan adrenal
Mengembangkan kompetensi
Sesi didalam kelas
Sesi dengan fasilitas pembimbing
Sesi praktek dan pencapaian kompetensi
Waktu
….. x 2 jam (classroom session)
….. minggu (coaching session)
12 minggu (facilitation and assessment)
Tujuan Umum :
Setelah mengikuti modul ini peserta didik mampu menguraikan latar belakang,
mengenali gejala dan tanda, melakukan diagnosis, melakukan penatalaksanan, dan
menangani komplikasi Kelainan Adrenal.
Tujuan Khusus / Pembelajaran :
Setelah mengikuti sesi ini, setiap peserta didik diharapkan mampu untuk : (K4)
1. Mengenal anatomi dari kelenjar Adrenal
2. Menjelaskan fungsi kelenjar Adrenal
3. Menjelaskan patofisiologi dan epidemiologi singkat Kelainan Adrenal
4. Mengenali gejala dan tanda penderita Kelainan Adrenal
5. Melakukan langkah-langkah diagnosis penderita Kelainan Adrenal
6. Mengenal differensial diagnosa dari kelainan adrenal
7. Melakukan pilihan terapi pada Kelainan Adrenal
8. Melakukan operasi Adrenalektomi
9. Melakukan langkah follow-up penderita Kelainan Adrenal
Proses Pembelajaran :
•
Menguatkan proses pembelajaran
Kenalkan diri anda, jabatan dan tanggung jawab anda dalam proses pembelajaran
serta bagaimana anda berupaya untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan
partisipasi penuh dari peserta didik
•
Tujuan 1 : Menjelaskan letak kelenjar Adrenal secara anatomis
Metode pembelajaran :
1.Kuliah singkat dan diskusi tentang anatomi kelenjar Adrenal yang mencakup
pendekatan operasi untuk adrenalectomy ( must to know pointers )
2.Curah pendapat mengenai variasi anatomi kelenjar Adrenal
•
Tujuan 2 : Menjelaskan fungsi kelenjar adrenal
Metode pembelajaran :
1.Kuliah singkat dan diskusi tentang anatomi kelenjar Adrenal mencakup
fisiologi keseimbangan dan regulasi hormon dalam tubuh
2.Curah pendapat mengenai fungsi kelenjar Adrenal
•
Tujuan 3 : Menjelaskan patofisiologi dan epidemiologi singkat Kelainan Adrenal
Metode pembelajaran :
1.Kuliah singkat dan diskusi tentang patofisiologi Kelainan Adrenal yang
mencakup proses perubahan yang terjadi pada level seluler secara singkat (
must to know pointers )
2.Kuliah singkat dan diskusi tentang epidemiologi singkat Kelainan Adrenal
•
Tujuan 4 : Mengenali gejala dan tanda penderita Kelainan Adrenal
Metode pembelajaran :
Curah pendapat dan diskusi tentang gejala dan tanda penderita dengan Kelainan
Adrenal
•
Tujuan 5 : Melakukan langkah-langkah diagnosis penderita Kelainan Adrenal
Metode pembelajaran :
Coaching dan praktik pada pasien sungguhan, yang berupa :
• Melakukan Anamnesa
• Melakukan pemeriksaan fisik
• Meminta pemeriksaan kadar ACTH, manipulasi dari axis adrenal-hipofise
anterior dengan steroid exogen dan mengukur kadar kortisol dalam serum dan
urin ( Pada Cushing’s syndrome )
• Meminta pemeriksaan kadar Kalium darah, kadar Renin plasma dan kadar
Aldosterone dalam serum dan urine ( Pada Conn’s syndrome )
• Meminta pemeriksaan kadar catecholamine ( Epinephrine dan Norepinephrine
) dalam serum dan urine ( Pada Pheochromocytoma )
• Meminta pemeriksaan CT Scan atau MRI
•
Tujuan 6 : Mengenal differensial diagnosa dari kelainan adrenal
Metode pembelajaran :
1.Kuliah singkat dan diskusi tentang diagnosa sampingan (differential diagnosa)
yang mungkin terjadi pada kelainan seputar kelenjar Adrenal
2.Diskusi dan coaching tentang diferensial diagnosa yang mungkin ditemukan
3.Curah pendapat dan diskusi bagaimana mengeleminasi diferensial diagnosa
yang mungkin muncul
•
Tujuan 7 : Menentukan pilihan terapi pada Kelainan Adrenal
Metode Pembelajaran :
1.Kuliah singkat mengenai pilihan terapi pada Kelainan Adrenal
2.Diskusi dan coaching tentang pilihan penatalaksanan Kelainan Adrenal
3.Curah pendapat dan diskusi kasus tentang dasar pemilihan terapi dan
komplikasi masing-masing terapi
•
Tujuan 8 : Melakukan operasi adrenalektomi
Metode pembelajaran :
1.Video operasi adrenalektomi
2.Demo oleh pembimbing pada pasien sungguhan
3.Asistensi operasi membantu pembimbing
4.Operasi sendiri dengan pengawasan
5.Operasi sendiri tanpa pengawasan langsung
•
Tujuan 8 : Melakukan langkah follow-up penderita Kelainan Adrenal
Metode pembelajaran :
Curah pendapat dan diskusi kasus mengenai prosedur follow-up penderita
Kelainan Adrenal pada setiap pilihan terapi
Persiapan Sesi :
• Peralatan Audiovisual
• Materi presentasi : PowerPoint Kelainan Adrenal
• Kasus
• Alat Bantu latih : Model anatomi gambar anatomi dari buku teks
• Referensi
Kompetensi :
Mengenali dan menatalaksana Kelainan adrenal, kompetensi yang diharapkan adalah
K3, P4,A4 dengan tingkat kerja skill competency.
Keterampilan :
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan terampil :
• Menjelaskan anatomi kelenjar adrenal
• Menjelaskan fungsi kelenjar adrenal
• Menjelaskan patofisiologi dan epidemiologi singkat Kelainan Adrenal
• Mengenali gejala dan tanda penderita Kelainan Adrenal
• Melakukan langkah-langkah diagnosis penderita Kelainan Adrenal
• Melakukan pilihan terapi pada Kelainan Adrenal
•
•
•
Mengenali semua diferensial diagnosa dari kelainan adrenal dan sekaligus
mampu mengeliminasi
Melakukan operasi adrenalektomi
Melakukan langkah Follow-up penderita Kelainan Adrenal
Gambaran Umum :
Kelainan adrenal adalah kelainan yang memberikan gejala khas sindroma endokrin
seperti sindroma Cushing, hiperaldosteron, dan hipersekresi hormon katekolamin. Salah
satu penyebab dari kelainan adrenal adalah tumor adrenal, seperti kortikoadenoma
adrenal (25 kasus setiap tahunnya di AS), kortikokarsinoma adrenal (80-130 kasus setiap
tahunnya di AS), pheokromositoma (1% dari penderita hipertensi) serta massa yang
ditemukan secara insidental (0,35% - 4,4% pada pemeriksaan CT scan). Kemajuan
teknologi minimal invasif dan teknik imaging resolusi tinggi telah meningkatkan
frekuensi ditemukannya massa adrenal secara tidak disengaja (incidentaloma). Hal ini
sampai sekarang tetap menjadi masalah klinik karena bila lesi tersebut ternyata tumor
ganas baik primer ataupun metastase atau tumor jinak dengan hiperfungsi endokrin, maka
harus dilakukan evaluasi lebih lanjut serta ditangani secara komprehensif.
Penanganan kelainan adrenal secara umum tergantung pada penanganan terhadap
penyakit primernya. Diagnosis dari kelainan adrenal merupakan kombinasi diagnostik
antara metode analisa sekresi abnormal dari hormon adrenal dengan teknik radiologi
untuk mengetahui lokasi dan karakterisasi dari lesi adrenal yang spesifik. CT scan tetap
menjadi pilihan imaging terbaik saat ini dalam mengidentifikasilesi adrenal yang kecil.
Potongan tipis dari CT scan dapat mengidentifikasi lesi adrenal dengan ukuran 0,5 cm.
MRI memiliki kelebihan dalam memberikan informasi tentang tipe sel dan membedakan
adenoma dengan tumor meduler atau metastase karsinoma.
Penanganan penderita dengan kelainan adrenal memerlukan pemahaman tentang fisiologi
normal dari kelenjar adrenal, medulla dan kortek, anatomi kelenjar adrenal serta struktur
jaringan disekitarnya dari sudut tiga dimensi, serta pengetahuan tentang berbagai
kelainan patologi yang bisa terjadi pada kelenjar adrenal. Saat ini dengan kemajuan
teknik diagnosa, variasi hasil evaluasi hormonal dapat digunakan untuk membedakan
jenis kelainan adrenal yang spesifik. Bila diagnosa telah ditegakkan, ahli bedah harus
cukup dibekali pengetahuan tentang persiapan pra bedah, pilihan teknik operasi atau
laparoskopi adrenalektomi serta waspada terhadap komplikasi yang bisa terjadi selama
operasi dan setelah operasi.
Penjelasan/Latar belakang :
Sehubungan dengan penjelasan pada gambaran umum yang menyatakan bahwa
penatalaksanaan Kelainan Adrenal adalah tindakan operatif maka komponen pengetahuan
pada modul ini mempunyai kapasitas yang lebih kecil daripada komponen psikomotor.
Dengan demikian, sesi praktik klinik akan menjadi lebih dominan di dalam proses
pembelajaran. Titik berat sesi praktik klinik ditekankan pada kompetensi melakukan
anamnesa, pemeriksaan fisik, permintaan pemeriksaan penunjang dalam kaitannya
dengan identifikasi dan diagnosis Kelainan Adrenal.
Contoh Kasus
Penderita wanita, 23 tahun dengan perkembangan moon face, abnormalitas menstruasi,
obesitas, dan hipertensi.
Penderita juga mengeluh pigmentasi pada wajah dan otot extremitas yang makin lemah.
Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan kadar kortisol yang tinggi dan intoleransi
glukosa.
Diskusi :
•
Apakah penderita diatas mempunyai kemungkinan Kelainan Adrenal ?
•
Bagaimana cara mendiagnosis Kelainan Adrenal pada penderita di atas ?
•
Bagaimana cara penatalaksanaannya ?
Rangkuman hasil diskusi :
•
Dari gejala yang ada, dapat diduga bahwa penderita mengalami Kelainan Adrenal
•
Diagnosis :
- Anamnesis dan pemeriksaan fisik : adanya perkembangan moon face dan tanda
awal lainnya dari Sindroma Cushing
•
Tatalaksana : Prosedur Operatif ( Adrenalektomi )
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti sesi ini, setiap peserta didik diharapkan mampu untuk : (K4)
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Menjelaskan anatomi dari kelenjar adrenal
Menjelaskan fungsi kelenjar adrenal
Menjelaskan patofisiologi dan epidemiologi singkat Kelainan Adrenal
Mengenali gejala dan tanda penderita Kelainan Adrenal
Melakukan langkah-langkah diagnosis penderita Kelainan Adrenal
Mengenali semua diferensial diagnosa dari kelainan adrenal dan sekaligus
mampu mengeliminasi
Melakukan pilihan terapi pada Kelainan Adrenal
Melakukan operasi adrenalektomi
Melakukan langkah Follow-up penderita Kelainan Adrenal
Proses Pembelajaran
•
Menguatkan proses pembelajaran
Kenalkan diri anda, jabatan dan tanggung jawab anda dalam proses pembelajaran
serta bagaimana anda berupaya untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan
partisipasi penuh dari peserta didik
•
Tujuan 1 : Menjelaskan letak kelenjar adrenal secara anatomis
Metode pembelajaran :
1. Kuliah singkat dan diskusi tentang anatomi kelenjar Adrenal yang
mencakup pendekatan operasi untuk adrenalectomy (must to know pointers)
2. Curah pendapat dan diskusi
•
Tujuan 2 : Menjelaskan fungsi kelenjar adrenal
Metode pembelajaran :
1. Kuliah singkat dan diskusi tentang anatomi kelenjar Adrenal yang mencakup
pendekatan operasi untuk adrenalectomy (must to know pointers)
2. Curah pendapat dan diskusi
•
Tujuan 3 : Menjelaskan patofisiologi dan epidemiologi singkat Kelainan Adrenal
Metode Pembelajaran :
1. Kuliah singkat dan diskusi tentang epidemiologi dan patofisiologi Kelainan
Adrenal yang mencakup proses perubahan yang terjadi pada level seluler
secara singkat
2. Tugas baca / literatur review
3. Curah pendapat dan diskusi
Must to know keypoint
1. Hormon apakah yang dirpoduksi berlebihan pada sindroma Cushing ?
2. Conn’s Syndrome merupakan akibat dari produksi berlebihan hormon apa ?
3. Berapa persenkah tumor adrenal yang sifatnya malignan ?
•
Tujuan 4 : Mengenali gejala dan tanda penderita Kelainan Adrenal
Metode pembelajaran :
•
•
•
Curah pendapat dan diskusi tentang gejala dan tanda penderita dengan
Kelainan Adrenal
Bedside teaching
Praktik klinik
Must to know keypoints :
Gejala : ( keluhan subyektif )
1. lemah otot
2. menstruasi yang abnormal
3. sakit kepala
Tanda : ( temuan obyektif )
1. moon face
2. pigmentasi wajah
3. hipertensi
•
Tujuan 5 : Melakukan langkah-langkah diagnosis penderita Kelainan Adrenal
Metode pembelajaran :
1. Kuliah singkat mengenai pilihan terapi pada Kelainan Adrenal
2. Diskusi dan coaching tentang pilihan penatalaksanan Kelainan Adrenal
3. Curah pendapat dan diskusi kasus tentang dasar pemilihan terapi dan
komplikasi masing-masing terapi
•
Tujuan 6 : Mengenal differensial diagnosa dari kelainan adrenal
Metode pembelajaran :
1. Kuliah singkat dan diskusi tentang diagnosa sampingan (differential
diagnosa) yang mungkin terjadi pada kelainan seputar kelenjar Adrenal
2. Diskusi dan coaching tentang diferensial diagnosa yang mungkin
ditemukan
3. Curah pendapat dan diskusi bagaimana mengeleminasi diferensial
diagnosa yang mungkin muncul
•
Tujuan 7 : Menentukan pilihan terapi pada Kelainan Adrenal
Metode pembelajaran :
1
2
3
4
5
•
Video operasi adrenalektomi
Demo oleh pembimbing pada pasien sungguhan
Asistensi operasi membantu pembimbing
Operasi sendiri dengan pengawasan
Operasi sendiri tanpa pengawasan langsung
Tujuan 8 : Melakukan operasi adrenalektomi
Metode pembelajaran :
1.
2.
3.
4.
5.
•
Video operasi adrenalektomi
Demo oleh pembimbing pada pasien sungguhan
Asistensi operasi membantu pembimbing
Operasi sendiri dengan pengawasan
Operasi sendiri tanpa pengawasan langsung
Tujuan 9 : Melakukan langkah follow-up penderita Kelainan Adrenal
Metode pembelajaran :
Curah pendapat dan diskusi kasus mengenai prosedur follow-up penderita
Kelainan Adrenal pada setiap pilihan terapi
Kasus untuk proses pembelajaran
Penderita pria, 20 tahun dengan keluhan nyeri kepala , jantung berdebar-debar, serta
berkeringat hebat. Pada pemeriksaan tekanan darah menunjukan hipertensi berat. Pada
pengukuran kadar katekolamin pada serum dan urin menujukan peningkatan. Pada
pemeriksaan CT Scan abdomen didapatkan tumor pada kelenjar adrenal yang kiri,ukuran
< 4 cm, tidak ada gambaran metastase jauh.
Diskusi :
• Manakah data penyokong diagnosis saat itu ?
• Data mana yang membuat pemeriksa perlu membuat diagnosa banding ?
• Apakah tindakan terbaik yang dapat dilakukan untuk mengatasi keadaan tersebut
?
Rangkuman Diskusi :
Data penyokong diagnosis adalah sakit kepala, palpitasi, hipertensi berat, kadar
katekolamin yang tinggi dan adanya gambaran massa di adrenal kiri pada CT Scan.
Tindakan terpilih untuk mengatasi gangguan ini adalah adrenalektomi
Pada modul ini peserta didik diharapkan menguasai pengetahuan tentang patofisiologi,
gejala dan tanda, serta penatalaksanaan diagnosis dan terapi menyeluruh penderita
Kelainan Adrenal.
Penilaian Kompetensi
• Hasil observasi selama proses alih pengetahuan dan ketrampilan
• Hasil kuesioner
• Hasil penilaian peragaan keterampilan
Instrumen penilaian kompetensi kognitif
Kuesioner sebelum sesi dimulai
Modul Kelainan Adrenal
1. Hormon katekolamin dihasilkan oleh kortek kelenjar adrenal
2. Produksi hormon kortisol dari kortek adrenal dipengaruhi kelenjar
hipofise lewat ACTH
3 Cushing syndrom disebabka produksi hormon kortisol yang berlebihan
dari kortek adrenal
S/B
S/B
S/B
Modul Kelainan Adrenal
1. Berikut adalah tanda dan gejala dari penderita penyakit pheochromocytoma,
kecuali :
a. sakit kepala
b. hipertensi
c. peningkatan kadar kortisol dalam darah dan urin
d. peningkatan kadar katekolamin dalam darah dan urin
2. Produksi berlebihan dari aldosteron menghasil conn’s syndrome yang
dikarakterkan dgn tanda dan gejala berikut, kecuali :
a). hipertensi
b). hipokalemia
c). aktifitas renin plasma yang meningkat
d). tumor pada kortek adrenal
2. Tes terbaik untuk mengidentifikasi penyebab adrenal dari Cushing’s
Syndrome selama kehamilan
a). IVP
b). Sonography
c). MRI
d). CT Scan
e). Adrenal Venography
Kelainan Adrenal
Batasan :
Kelainan Adrenal adalah kelainan yang memberikan gejala khas sindroma endokrin
seperti sindroma Cushing, Hiperaldosteron, dan Hipersekresi hormon Katekolamin.
Salah satu penyebab dari kelainan adrenal adalah tumor adrenal, seperti kortikoadenoma
adrenal, kortikokarsinoma adrenal serta massa yang ditemukan secara insidental pada
pemeriksaan CT Scan ( Incidentaloma ).
Gejala dan Tanda :
•
Pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi normal serta kelainan patologi dari
kelenjar adrenal akan membantu ahli urologi dalam melakukan diagnosis dan
penanganan kelainan adrenal dengan lebih baik
•
Pada Tumor Kortek Adrenal
1. Produksi berlebihan dari glucocorticoid akan menimbulkan gambaran
klinis, seperti : kelemahan otot, intolerans glukosa, obesitas daerah
trunkal, buffalo sign, osteoporosis, batu ginjal, perubahan mental,
hirsutisme, kelemahan dan kerusakan kulit, striae abdominal, disfungsi
sexual ( dikenal dgn istilah Sindroma Cushing )
Produksi berlebihan dari kortisol mungkin disebabkan oleh sekresi
berlebihan dari ACTH dari Pituary Gland, sumber ektopik seperti tumor
paru atau tumor kortek adrenal sendiri
2. Produksi berlebihan dari aldosteron menghasilkan Conn’s Syndrome yang
dikarakterkan dgn gejala hipertensi, hipokalemia dan tumor dari kortek
adrenal atau hanya hiperplasia dari zona glumerulosa, aktifitas renin
plasma yang terdepresi dan peningkatan aldosteron dalam serum dan urine
•
Pada Tumor Medulla Adrenal
1. Pheochromocytoma adalah tumor adrenal medulla yang memproduksi
kadar katekolamin yang tinggi ( Epinephrine dan Norepinephrine ), gejala
umum adalah hipertensi, palpitasi, sakit kepala yang berat, berkeringat
yang berlebihan.
•
Pada Incidentaloma
Peningkatan penggunaan teknik scaning ( MRI atau CT Scan ) untuk evaluasi
problem abdominal dan thorak telah mengidentifikasi banyak tumor adrenal yang
asimtomatik.
•
Tumor Adrenal Maligna
-
Kira-kira 20 % dari tumor adrenal adalah malignan.
-
Tumor adrenal bisa benign ( Non-Cancerous ) atau Malignan ( Cancer ).
Sering pemisahan ini sulit untuk dibuat dan follow-up jangka panjang
diperlukan setelah operasi untuk mendeteksi kekambuhan dini pada pasien
yang memiliki kanker adrenal
-
Tanda – tanda yang paling jelas dari malignan adrenal adalah metastase
pada waktu diagnosis, terbukti metastasis pada waktu operasi dan tumor
yang sangat besar. Tumor > 8 cm harus dianggap malignan.
Diagnosis
•
Diagnosis dari kelainan adrenal berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang lainnya
•
Pada sindroma cushing , anamnesa dan pemeriksaan fisik ditemukan kumpulan
tanda dan gejala yang disebabkan oleh jumlah glucocorticoid yang berlebihan
dalam sirkulasi. Pada pemeriksaan laboratorium : pemeriksaan kadar kortisol
dalam urin tampung 24 jam, angka normal dapat menyingkirkan diagnosa
sindroma cushing, tapi bila nilai kortisol meningkat, dapat dilanjutkan
pemeriksaan tes pemberian dosis rendah dexametason, jika terjadi peningkatan
jumlah kortisol serum dan urine menyokong diagnosis sindroma cushing. Untuk
mengetahui penyebabnya, apakah disebabkan oleh adenoma atau karsinoma
adrenal, peningkatan sekresi ACTH ektopik diluar hipofise ataukah cushing
disease yang disebabkan kelainan primer di hipofise, ada tiga macam pemeriksaan
yang dianjurkan yaitu : ACTH plasma, Tes pemberian dexametason dosis tinggi
dan Tes pemberian Metyrapone. Untuk menentukan dan melokalisir tumor
digunakan CT Scan dan MRI.
•
Hiperaldosterone Primer ( Conn’s Syndrom ) harus dicurigai pada penderita
dengan hipertensi, kelemahan otot, nyeri kepala, poliuria ( nokturia ),
hipokalemia, parasthesia dan alkalosis metabolik ringan. Hiperaldosteron primer
bisa disebabkan oleh tumor adrenal, biasanya adenoma unilateral atau hiperplasia
adrenal. Duapertiga hiperaldosterone disebabkan adenoma adrenal. Diagnosa
Adenoma adrenal ditegakkan bila (1) terjadi penurunan aldosteron saat ambulasi,
(2) tekanan darah menurun dengan pemberian spironolakton 400 mg/L selama 6
minggu (3) aldosteron stimulating factor tidak meningkat, (4) CT Scan atau MRI
menunjukkan adanya massa. (5) Kadar 18-hidrokortikosteron meningkat lebih
dari 100 ng/dl.
•
Pada Pheochromocytoma, anamnesa dan pemeriksaan fisik didapatkan penderita
dengan hipertensi yang disertai dengan gejala berkeringat, takikardi dan nyeri
kepala. Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan peningkatan konsentrasi
katekolamin dalam serum dan urin. CT Scan atau MRI direkomendasikan untuk
menentukan lokasi tumor.
•
Pada malignan adrenal, tanda-tanda yang paling jelas dari malignan adrenal
adalah metastase pada waktu diagnosis, terbukti metastasis pada waktu operasi
dan tumor yang sangat besar. Tumor > 8 cm harus dianggap malignan.
Terapi / Tindakan :
Tujuan dari terapi adalah untuk mengobati Kelainan Adrenal, meningkatkan kualitas
hidup penderita, dan mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut dari kelainan adrenal.
1. Medikamentosa
Terapi medikamentosa hanya diberikan pada penderita dengan tumor yang
inoperable atau pada penderita dengan tumor metastase serta tumor yang mengalami
rekurensi dan tidak bisa dilakukan reoperasi lagi. Mitotane selama ini telah digunakan
untuk pengobatan karsinoma adrenokortikal. Cara kerjanya sebagai agen adrenolitik yaitu
dengan menghambat steroid adrenal 11-b-hidroksilasi. Hampir 20% penderita berespon
terhadap pemberian mitotane. Efek samping obat ini diantaranya, kelemahan, somnolen,
bingung, lethargia dan nyeri kepala. Hasil pengobatan dengan mitotane tidak
meningkatkan angka harapan hidup. Beberapa terapi lain seperti cisplatin, etoposide, 5fluorouracil, doxorubicin, vincristin, suramin dan gossypol diharapkan memberikan
harapan baru. Radioterapi diberikan pada kasus paliatif pada penderita dengan metastase
tulang.
2. Penanganan operatif
Penanganan dari semua tumor adrenal primer adalah dengan pembedahan.
Pilihan teknik dan pendekatan yang dilakukan tergantung pada ukuran dari lesi dan
kelenjar adrenal, struktur tubuh penderita, serta pengalaman dan kemampuan operator.
Tindakan laparoskopi dilakukan pada kasus tumor adrenal kecil yang belum mengalami
invasi ke jaringan sekitarnya atau tanpa disertai thrombus pada vena.
Berbagai teknik operasi bisa dilakukan untuk pembedahan pada kelenjar adrenal.
Teknik yang optimal harus disesuaikan dengan kasus secara individu tergantung pada
patologi adrenal, anatomi tubuh pasien, riwayat pembedahan sebelumnya, dan keahlian
atau kebiasaan dari spesialis bedahnya sendiri
Semua pasien Kelainan Adrenal setelah mendapatkan terapi perlu mendapatkan
pengawasan berkala ( follow-up ) untuk mengetahui hasil terapi serta pejalanan penyakit
sehingga mungkin diperlukan pemilihan terapi lain atau dilakukan terapi ulang jika
dijumpai kegagalan dari terapi itu.
Download