P erkembangan Perekonomian Indonesia : Refleksi Kondisi Perekonomian Dunia Oleh Aviliani 02 Agustus 2011 Tantangan Pemulihan Ekonomi Dunia 2 Emerging Market Negara Maju Masalah Inflasi dan Overheating perekonomian Belum pulihnya sektor konsumsi, dan perumahaan di AS dan masalah pengangguran dan inflasi Menurunnya pengaruh stimulus fiskal Lambatnya konsolidasi fiskal Ancaman sudden reversal karena tingginya inflasi Menyebarnya dampak krisis fiskal ke negara inti di Uni Eropa. Tsunami Jepang Harga Minyak dan Harga Pangan Global Kebijakan Fokus pada normalisasi kebijakan sebagai upaya meredam lonjakan inflasi dan overheating. Selain dari harga minyak dan pangan, inflasi turut disumbang oleh kenaikan harga properti Aviliani: Perkembagan Ekonomi Indonesia : Refleksi Kondisi Perekonomian Dunia Kebijakan Melanjutkan kebijakan akomodatif untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi dan reformasi sistem keuangan, meredam krisis utang dan konsolidasi fiskal Indeks Harga Komoditas Dunia Periode Januari 2010–Mei 2011 Sumber: Diolah dari IMF, 2011 Meski sempat mereda, harga komoditas internasional mulai meningkat, hampir pada seluruh jenis komoditas. Aviliani: Perkembagan Ekonomi Indonesia : Refleksi Kondisi Perekonomian Dunia Perkembangan Perekonomian AS. Pada 2011:I tumbuh 2,3%, turun dari 2,8% pada triwulan sebelumnya Penurunan Kinerja Investasi dan Pengeluaran Pemerintah. Kinerja perekonomian AS mengalami perlambatan terutama karena menurunnya investasi dan pengeluaran pemerintah. Kondisi tersebut diperburuk dengan lonjakan inflasi yang menurunkan daya beli masyarakat. Dampak lanjutannya tergambar dari pemburukan kinerja konsumsi swas dan investasi sebagai penopang utama perekonomian AS. Pada Des 2011, PDB Rill AS masih naik 3,1 persen (qtq) menyusut menjadi 1,8 persen (qtq). Tekanan inflasi pada triwulan ini memberikan pengaruh signifikan terhadap PDB Rill AS. Permasalahan Tenaga Kerja Masih Berlanjut Pertumbuhan ekonomi AS, secara nyata belum mampu mendorong penurunan tingkat pengangguran. Nilai Tukar AS Semakin Melemah Sejak melemah pada 2010, nilai tukar dollar AS belum banyak bergerak. Hal ini salah satunya disebabkan oleh mandeknya pembahasan tentang tambahan kuota utang. Tekanan Inflasi Tekanan inflasi yang terjadi dalam periode berjalan terutama bersumber dari peningkatan harga energi akibat melonjaknya harga minyak dunia. Inflasi IHK pada Des 2010 mencakapi 1,5% yoy menjadi 2,7% yoy pada akhir 2011:I. Inflasi inti juga melonjak dari 0,8% (yoy) pada Desember 2010 menjadi 1,2% (yoy) pada Maret 2011. di periode yang sama. Inflasi IHPB (sisi produsen) naik dari 4% (yoy) per Des 2010 menjadi 5,8% (yoy) per Maret 2011. Aviliani: Perkembagan Ekonomi Indonesia : Refleksi Kondisi Perekonomian Dunia Beberapa faktor yang mengancam pertumbuhan ekonomi AS sepanjang 2011 yaitu Ancaman peningkatan tekanan inflasi. Hal ini akan menurunkan porsi konsumsi terhadap PDB AS yang selama ini sangat dominan. Pemasalahan pada pasar tenaga kerja. Perlambatan pada kinerja 2011:I belum tercermin dari pasar tenaga kerja di AS karena adanya lag. Pada Nov 2010, tingkat pengangguran AS mencapai 9,8% membaik menjadi 9,4% pada Des 2010 sedangkan pada Januari hingga Maret 2011 melalui membaik masing-masing menjadi 9%; 8,9%; dan 8,8%. Masih tingginya ancaman collapse pada sektor perumahan AS Defisit fiskal yang semakin membesar dan tidak terkontrol Penyelesaian utang Eropa yang belum final sehingga mengancam kinerja perekonomian AS (integrasi) serta munculnya konflik di Kawasan MENA The Fed diperkirakan masih menempuh kebijakan akomodatif dengan mempertahankan suku bunga, 0,25 persen sejak Desember 2008. Depresiasi dollar yang terus berlanjut Risiko default utang luar negeri Aviliani: Perkembagan Ekonomi Indonesia : Refleksi Kondisi Perekonomian Dunia Struktur PDB AS 2010:IV dan 2011:I 2010:IV 2011:I Perubahan (qtq) Pertumbuhan Kontribution Pertumbuhan Kontribution Pertumbuhan Kontribution GDP 3,1 1,8 -1,3 Konsumsi Swasta 2,79 90,00 1,53 85,00 -1,26 -5,00 Barang 2,1 67,74 0,83 46,11 -1,27 -21,63 Jasa 0,7 22,58 0,69 38,33 -0,01 15,75 PMTB -2,61 -84,19 1,45 80,56 4,06 164,75 Fixed Investment 0,8 25,81 0,26 14,44 -0,54 -11,36 Change in private inventories -3,42 -110,32 -0,07 -3,89 3,35 106,43 Ekspor Barang dan Jasa Bersih 3,27 105,48 -0,06 -3,33 -3,33 -108,82 Ekspor 1,06 34,19 1,16 64,44 0,1 30,25 Impor 2,21 71,29 -1,22 -67,78 -3,43 -139,07 Belanja Pemerintah -0,34 -10,97 -1,07 -59,44 -0,73 -48,48 Federal -0,02 -0,65 -0,68 -37,78 -0,66 -37,13 State dan Local -0,31 -10,00 -0,39 -21,67 -0,08 -11,67 Sumber: Diolah dari US Department of Commerce, 2011 Kontribusi konsumsi swasta pada 2011:I menyusut sekitar 5% dari triwulan sebelumnya. Penyusutan tersebut didorong oleh kontraksi pada konsumsi barang akibat inflasi. PMTB cenderung membaik tetapi pada fixed investement masih belum banyak bergerak. Ekspor bersih mencetak pertumbuhan defisit sehingga menurunkan kontribusinya terhadap PDB. Pemburukan kinerja belanja pemerintah terus berlanjut hingga 2011:I. Baik pada federal, state dan local, tidak menyumbang terhadap pertumbuhan PDB triwulan berjalan. Aviliani: Perkembagan Ekonomi Indonesia : Refleksi Kondisi Perekonomian Dunia Struktur Konsumsi Barang AS Hampir seluruh jenis konsumsi barang di AS selama 2011:I mengalami kontraksi pertumbuhan dan kontribusi dari triwulan sebelumnya. Penurunan tertinggi terjadi pada motor vehicles and parts disusul konsumsi gas dan energi lainnya. Aviliani: Perkembagan Ekonomi Indonesia : Refleksi Kondisi Perekonomian Dunia Struktur Konsumsi Jasa AS Konsumsi jasa jauh lebih baik dari pada kinerja konsumsi barang selama 2011:I. Beberapa penurunan yang terjadi pada housing and utilities, transportation service, health care dan dua barang lainnya. Aviliani: Perkembagan Ekonomi Indonesia : Refleksi Kondisi Perekonomian Dunia Struktur Belanja Pemerintah AS Kontribusi terhadap PDB Rill Perubahan 2010:III 2010:IV 2011:I 2010: III-IV 2010:III-2011:I Government consumption expenditures and gross investment 3,9 Consumption expenditures 2,23 Gross investment 1,68 Federal 3,48 National defense 2,26 Consumption expenditures 2,01 Gross investment 0,25 Nondefense 1,22 Consumption expenditures 0,91 Gross investment 0,31 State and Local 0,43 Consumption expenditures -0,49 Gross investment 1,12 Sumber: Diolah dari US Department of Commerce, 2011 -1,7 -1,81 0,51 -1,23 -0,61 -1,62 1,02 0,48 0,3 0,18 -1,53 -0,49 -1,04 -5,1 -1,91 -3,22 -3,26 -3,29 -1,81 -1,48 0,03 0,05 -0,02 -1,87 -0,15 -1,72 -5,6 -4,04 -1,17 -4,71 -2,87 -3,63 0,77 -0,74 -0,61 -0,13 -1,96 0 -2,16 -9,00 -4,14 -4,90 -6,74 -5,55 -3,82 -1,73 -1,19 -0,86 -0,33 -2,30 0,34 -2,84 Penurunan kinerja belanja pemerintah mulai terasa sejak 2010:IV dan berlanjut hingga 2011:I, baik di federal maupun di state and local govertment. Pada 2010:III peran pemerintah masih kencang karena adanya quantitative easing. Aviliani: Perkembagan Ekonomi Indonesia : Refleksi Kondisi Perekonomian Dunia • Beberapa indikator yang mendukung penurunan kinerja perekonomian AS pada paruh I 2011 adalah: Angka penjualan kenderaan melambat dari 12,7 persen (yoy) per Desember menjadi 11,4 persen per Maret 2011. Sebenarnya, pada Februari, penjaualan kenderaan sempat tumbuh 27,2 persen pada Februari 2011. Angka penjualan ritel juga melambat dari tumbuh 7,6 persen pada Desember 2010 menjadi 7 persen pada Maret 2011. Pada Fabruari penjualan ritel masih tumbuh 8,9 persen (yoy). Indeks Kepercayaan Konsumen/IKK kembali melorot menjadi 63,8 persen per Maret 2011 setelah membaik pada Februari mencapai 63,4. Franco (2011) menjelaskan bahwa penurunan IKK pada Juni 2011 terkait dengan menurunannya penilaian terhadap kondisi perekonomian dalam bulan berjalan serta penurunan optimisme konsumen terkait dengan outlook ekonomi jangka pendek yang tidak begitu menggembirakan. Kondisi bisnis dan pasar tenaga kerja relatif lebih baik pada Mei daripada Juni, dan hanya sidikit dari konsumen yang menilai kondisi Juni lebih baik. Penurunan IKK juga terkait dengan inflasi dan ekspektasi inflasi yang relatif tinggi. Aviliani: Perkembagan Ekonomi Indonesia : Refleksi Kondisi Perekonomian Dunia