BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Pemanfaatan tanaman

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pemanfaatan tanaman sebagai obat sudah seumur dengan peradaban
manusia. Tumbuhan adalah gudang bahan kimia yang memiliki sejuta manfaat
termasuk untuk obat berbagai penyakit. Kemampuan meracik tumbuhan berkhasiat
obat dan jamu merupakan warisan turun temurun dan mengakar kuat di masyarakat.
Tumbuhan yang merupakan bahan baku obat tradisonal tersebut tersebar hampir di
seluruh wilayah Indonesia. Di hutan tropis Indonesia terdapat 30.000 spesies
tumbuhan. Dari jumlah tersebut sekitar 9.600 spesies diketahui berkhasiat obat,
tetapi baru 200 spesies yang telah dimanfaatkan sebagai bahan baku pada industri
obat tradisional. Peluang pengembangan budidaya tanaman obatobatan masih sangat
terbuka luas sejalan dengan semakin berkembangnya industri jamu, obat herbal,
fitofarmaka dan kosmetika tradisional.
Sejalan dengan perkembangan industri jamu, obat herbal, fitofarmaka dan
kosmetika tradisional juga mendorong berkembangnya budidaya tanaman obat di
Indonesia. Selama ini upaya penyediaan bahan baku untuk industri obat tradisional
sebagian besar berasal dari tumbuhtumbuhan yang tumbuh di alam liar atau
dibudidayakan dalam skala kecil di lingkungan sekitar rumah dengan kuantitas dan
kualitas yang kurang memadai. Maka perlu dikembangkan aspek budidaya yang
sesuai dengan standart bahan baku obat tradisional.
Penggunaan bahan alam sebagai obat cenderung mengalami peningkatan
dengan adanya isu back to nature dan krisis berkepanjangan yang mengakibatkan
turunnya daya beli masyarakat terhadap obat-obat modern yang relatif lebih mahal
harganya. Obat bahan alam juga dianggap hampir tidak memiliki efek samping yang
membahayakan. Pendapat itu belum tentu benar karena untuk mengetahui manfaat
dan efek samping obat tersebut secara pasti perlu dilakukan penelitian dan uji
praklinis dan uji klinis. Upaya-upaya pengembangan obat tradisional dapat ditempuh
dengan berbagai cara dengan pendekatan-pendekatan tertentu, sehingga ditemukan
bentuk obat tradisional yang telah teruji khasiat dan keamanannya, bisa
dipertanggungjawabkan secara ilmiah serta memenuhi indikasi medis, yaitu
kelompok obat fitoterapi atau fitofarmaka. Untuk mendapatkan produk fitofarmaka
harus melalui beberapa tahap (uji farmakologi, toksisitas dan uji klinik) hingga bisa
menjawab dan mengatasi kelemahan tersebut.
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1
Berapa luas areal dan dimana sentra produksi dari rempah-rempah
khususnya kunyit,temulawak , buah pala dan cengkeh ?
1.2.2
Bagaimana gambar rempah-rempah khususnya kunyit, temulawak , buah
pala dan cengkeh ?
1.2.3
Komposisi kimia dan zat aktif apa yang terkandung dalam rempah-rempah
khususnya kunyit, temulawak , buah pala dan cengkeh ?
1.2.4
Apa manfaat rempah-rempah bagi kesehatan khususnya kunyit, temulawak ,
buah pala dan cengkeh ?
1.2.5
Bagaimana cara megolah rempah-rempah khususnya kunyit, temulawak ,
buah pala dan cengkeh untuk menjadi sebuah produk?
1.3 TUJUAN
1.3.1 Mengetahui luas areal dan sentra produksi rempah-rempah khususnya kunyit,
temulawak , buah pala dan cengkeh di Indonesia.
1.3.2 Mengetahui gambar rempah-rempah khususnya kunyit, temulawak , buah pala
dan cengkeh beserta penjelasannya.
1.3.3 Mengetahui komposisi kimia dan zat aktif dari rempah-rempah khususnya
kunyit, temulawak , buah pala dan cengkeh.
1.3.4 Mengrtahui manfaat rempah-rempah khususnya kunyit, temulawak , buah pala
dan cengkeh bagi kesehatan tubuh.
1.3.5 Mengetahui cara pengolahan rempah-rempah khususnya kunyit, temulawak ,
buah pala dan cengkeh untuk menjadi sebuah produk.
2
BAB II
PEMBAHANSAN
2.1
KUNYIT
1. Luas dan Sentra Produksi
Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai keragaman
hayati, diantaranya adalah biofarmaka yang sangat bermanfaat dalam aspek
medis (kesehatan) baik langsung maupun tidak langsung. Saat ini masyarakat
semakin menyadari tentang makna kesehatan melalui perbaikan pola konsumsi,
akibat trend “back to nature” semakin meningkat, termasuk di Indonesia. Sejalan
dengan hal tersebut, perhatian dan upaya memanfaatkan obat alami semakin
meningkat dan kunyit merupakan salah satu komoditas yang sangat diandalkan.
Produksi kunyit Indonesia menurut catatan Ditjen Hortikultura
Kementan dan BPS, tahun 2011 sebesar 85.153 ton di lahan seluas 4.043 Hektar.
Wilayah sentra produksi kunyit tersebar hampir di seluruh provinsi, produksi
tertinggi berada di provinsi Jawa Timur 25.043 ton dengan luas panen 1,215
hektar disusul kemudian urutan kedua adalah provinsi Jawa Tengah sebesar
18.928 ton dengan luas panen 1.023 hektar. Sementara nilai produktivitas kunyit
dalam satuan kuintal per hektar di provinsi Jawa Timur dan Jawa tengah relatif
rendah dibanding provinsi NTB dan Sulawesi Utara.
Rincian table produksi komoditas pertanian dapat diamati di bawah ini:
Tabel produksi kunyit tahun 2011
Provinsi
Luas Panen
(Ha)
Produksi
Produktivitas
(Ton)
(Kui/Ha)
Aceh
68
771
105
Sumatera Utara
148
4,485
296
Sumatera Barat
35
908
251
Riau
27
471
148
Sumatera Selatan
35
938
168
Bengkulu
173
2,872
151
Lampung
102
2,001
180
Bangka Belitung
22
500
185
3
Jawa Barat
413
9,489
226
1,023
18,928
180
186
4,220
226
1,215
25,043
202
Banten
66
814
202
Bali
25
648
259
Nusa Tenggara Barat
41
1,928
447
Nusa Tenggara Timur
78
2,451
227
Kalimantan Barat
64
2,272
334
Kalimantan Selatan
150
1,618
99
Sulawesi Utara
22
922
413
Sulawesi Selatan
53
1,269
224
4,043
85,153
200
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Indonesia
Sumber : BPS
2. Gambar komoditas kunyit
Kunyit adalah tanaman herbal yang sangat terkenal di Indonesia. Selain
sebagai bumbu dapur, kunyit di Indonesia telah digunakan sebagai obat. Kunyit
merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang
tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman ini menyerupai jahe, tetapi pahit,
kelat, dan sedikit pedas, tetapi tidak beracun. Tanaman ini banyak dibudidayakan
4
di Asia, khususnya di India, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia (Jawa), dan
Filipina. Di Indonesia kita mudah menjumpai kunyit yang biasa tumbuh kebun
atau hutan. Tanaman kunyit merupakan komoditas rimpang-rimpangan yang
kesediaannya melimpah dan mudah dijumpai di Indonesia. Menurut Meiyanto
(2003), kunyit merupakan tanaman rimpang-rimpangan sejenis jahe, bentuknya
seperti tabung, berwarna putih hingga kuning dan daunnya berwarna hijau.
Berdasarkan warnanya, kunyit dibagi menjadi dua jenis yaitu kunyit putih dan
kunyit kuning.
3. Komposisi kimia dan zat aktif
Kandungan kimia kunyit terdiri atas karbohidrat (69,4%), protein
(6,3%), lemak (5,1%), mineral (3,5%), dan moisture (13,1%). Minyak esensial
(5,8%) dihasilkan dengan destilasi uap dari rimpang yaitu a-phellandrene (1%),
sabinene (0.6%), cineol (1%), borneol (0.5%), zingiberene (25%) and
sesquiterpines (53%). Kurkumin (diferuloylmethane) (3–4%) merupakan
komponen aktif dari kunyit yang berperan untuk warna kuning, dan terdiri dari
kurkumin I (94%), kurkumin II (6%) and kurkumin III (0.3%).
4. Manfaat bagi kesehatan
a. Mencegah kanker dan tumor
Kanker terbentuk akibat adanya sel yang bermutasi akibat radikal bebas
serta racun yang masuk kedalam tubuh dan tidak mampu di netralisir. Agar
radikal bebas dan racun bisa di netralisir maka bisa memanfaatkan kunyit yang
kaya akan kurkumin sebagai antioksidan. Antioksidan mampu mencegah dan
menghambat pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.
b. Mengurangi resiko dan Mengobati kanker
Kurkumin yang ada pada kunyit memiliki manfaat yang sangat penting
untuk mengatasi resistansi insulin pada tubuh. Ketika resistansi insulin teratasi
maka glukosa pada darah dapat terkontrol dengan baik. Sehingga resiko
terkena diabetes tipe 2 akan dapat dihindari. Caranya yaitu dengan
menyiapkan 3 rimpang kunyit serta 1/2 sendok teh garam. Rebus bahan tadi
pada 1 liter air hingga mendidih.Saring air rebusan kunyit tadi, minum 2 kali
seminggu, sekali minim sebanyak 1/2 gelas.
5
c. Mengurangi resiko Alzheimer
Alzheimer merupakan penyakit yang disebabkan karena adanya
peradangan pada otak. Menurut hasil penelitian, orang yang rajin
mengkonsumsi kunyit memiliki resiko lebih kecil terkena Alzheimer. Hal
tersebut dikarenakan orang yang rajin mengkonsumsi kunyit otaknya lebih
terlindungi dari radang otak.
d. Mengobati tifus dan radang lambung
Kandungan kunyit yang kaya akan zat bermanfaat termasuk mengatasi
luka pada lambung serta mengobati penyakit tifus. Caranya yaitu dengan
menyiapkan 2 rimpang kunyit, 1 bonggol sere, 1 lembar daun sambiloto.
kemudian haluskan semua bahan dengan di tumbuk. Selanjutnya beri air
sebanyak 1 gelas air. Rebus hingga mendidih dan minum secara rutin setiap
hari sekali selama seminggu.
e. Mengatasi radang persendian
Ternyata kandungan kurkumin pada kunyit juga bermanfaat sebagai
Anti-inflamasi atau anti-radanf. Sehingga akan sangat bermanfaat sebagai obat
bagi mereka yang menderita penyakit radang sendi. Maka konsumsi kunyit
akan sangat membantu, bahkan saat ini mudah di jumpai obat radang sendi
berupa kapsul yang berbahan ekstrak dari kunyit.
f.
Mengatasi kolestrol jahat (LDL) dalam tubuh
Kolestrol jahat atau LDL sangat berbahaya bgai tubuh. Kolsetrol yang
satu ini dapat memicu berbagai penyakit seperti radang pembuluh darah,
penyempitan pembuluh darah, jantung, dan penyakit kolestrol lainya.
Kandungan kunyit dipercaya mampu mengatasi kolestrol jahat yang masuk
kedalam tubuh sehingga mengurangi resiko terserang penyakit akibat
kolestrol.
g. Mengobati luka dan mencegah kanker
Kunyit juga kaya akan zat anti septik yang sangat bermanfaat untuk
mengobati luka dan mencegak infeksi pada luka. Sehingga mampu membunuh
bakteri pada luka dan membuat luka cepat kering.
6
h. Mencegah diabetes mellitus
Sebanyak 3 rimpang kunyit ditambah ½ sdt garam, kemudian direbus
dengan satu liter air hingga mendidih, lalu disaring. Setelah dingin dapat
diminum dengan intensitas 2 kali seminggu, masing-masing ½ gelas.
i.
Mengobati usus buntu
Satu rimpang kunyit diparut dan dicampur dengan perasan satu buah
jeruk nipis. Kemudian campuran tersebut ditambah satu potong gula kelapa
(aren) dan garam secukupnya. Seduh dengan satu gelas air panas, lalu disaring
dan diminum setiap pagi setelah sarapan secara teratur.
j.
Mempermudah proses persalinan
Satu rimpang kunyit diparut dan ditambahkan pada setengah gelas air
hangat, kemudian diperas dan disaring. Sebelum diminum, tambahkan 1 sdt
minyak kelapa buatan sendiri dan dilakukan sekali seminggu secara berturutturut selama 4 minggu setelah kandungan berumur 7 bulan.
k. Menyapih bayi
Satu rimpang kunyit dan kapur sirih ditumbuk halus, kemudian
dioleskan pada buah dada ibu, sedangkan bagian putingnya diolesi dengan
pipisan daun papaya.
l.
Mengobati sariawan
Satu rimpang kunyit diparut dan diperas. Air perasan kunyit ditambah
dengan air perasan jeruk nipis, lalu dicampur dengan 1 butir telur ayam
kampong. Minuman dapat dikonsumsi setiap sore hari.
m. Menambah kadar darah merah
Satu rimpang kunyit diparut da diperas, lalu dicampur dengan 1 butir
telur ayam kampong dan 1 sdm madu. Campuran ini diaduk sampai rata,
kemudian ditambah ½ gelas air matang dan disaring. Diminum secara teratur 3
hari sekali.
7
n. Mengobati amandel
Satu hingga dua rimpang kunyit diparut, kemudian ditambah perasan
satu butir jeruk nipis. Campuran ini ditambah 2 sdm madu, kemudian diseduh
dengan ½ gelas air hangat, aduk sampai merata dan disaring. Minumlah secara
rutin 2 hari sekali.
o. Mengobati gatal-gatal
Parutan satu rimpang kunyit dicampur dengan 2 buah kemiri yang telah
ditumbuk halus, lalu dibungkus dengan daun pisang dan dibakar. Ramuan
dioleskan pada bagian kulit yang gatal.
p. Mengobati jerawat
Satu rimpang kunyit diparut dan dioleskan pada wajah secara merata
sebagai masker.
q. Menghilangkan bau badan tidak sedap
Satu rimpang kunyit diparut dan ditambah satu gelas air hangat, setelah
dingin disaring, kemudian diminum 1 kali sehari selama seminggu.
r.
Manfaat lainnya :
-
Menghindari resiko leukimia
-
Memperlancar air asi
-
Memperlancar menstruasi atau haid
-
Mengobati mencret
-
Mengobati disentri
-
Cangkrang (Waterproken)
5. Cara pengolahan menjadi produk
a. Minuman sari kunyit asem
Kunyit dan asam jawa sering digunakan dalam berbagai obat-obatan
tradisional. Beberapa perusahaan telah menggunakan kunyit dan asam
sebagai bahan dasar pembuatan minuman fungsional. Bahan lain dasar lain
yang sering digunakan adalah gula jawa. Aktivitas antioksidan biasa
digunakan sebagai dasar pembuatan minuman atau makanan fungsional.
8
Bahan :
 Kunyit 1 kg
 Asam jawa ½ kg
 Gula jawa 13%
 Air bersih 2 L
Alat :
• Pisau
• Panci
• Saringan
• Wadah / cup gelas
• Baskom
• Sealer
Cara membuat :
1. Kunyit dicuci dengan air mengalir.
2. Kunyit dikupas dan diiris, siapkan asam jawa
3. Kunyit, asam jawa dan gula merah direbus dengan air
4. Kunyit dan asam jawa yang tersisa disaring hingga diperoleh filtrate
kunyit asam.
5. Filtrat kunyit asam dipanaskan hingga mendidih (kurang lebih 15-20
menit).
6.
Setelah mendidih, segera dikemas ke dalam wadah bersih dan kering,
lalu siap dikemas.
7. Sari kunyit asam yang telah dikemas dimasukkan ke dalam baskom
berisi air dingin untuk mencegah kerusakan oleh mikroorganisme.
9
Diagram alir pembuatan
Gambar hasil kunyit asem
b. Jelly drink kunyit asem
Jelly drink merupakan produk minuman yang menggunakan bahan
pengental. Menurut Raton and Smooley (1993), bahan pembentuk gel
(gelling agent) adalah bahan tambahan pangan yang digunakan untuk
mengentalkan dan menstabilkan berbagai macam makanan. Karagenan
merupakan salah satu bahan pembentuk gel yang paling banyak digunakan.
Karagenan diekstraksi dari lumut daerah Irlandia (Chondrus crispus), terdiri
dari garam atau ester sulfat terhadap satuan heksosa. Karagenan dibagi
menjadi 3 fraksi yaitu karagenan kappa, lamda dan iota.
Bahan :
 Sari Kunyit Asam 1
 Karagenan atau bubuk agar 0,4 % (b/v)
 Gula pasir 10 % (b/v)
Alat :
 Pisau
 Panci
10
 Saringan
 Blender
 Wadah / cup gelas
 Baskom
 Sealer
Cara pembuatan :
1. Siapkan 1 L sari kunyit asam
2. Sari kunyit asam ditambah dengan 0,4% (b/v) karagenan atau bubuk
agar-agar, dan ditambahkan gula sebanyak 10% (b/v).
3. Jika Perlu dapat pula ditambahkan aroma, pewarna.
4. Sari kunyit asam dan karagenan atau agar dipasteurisasi pada suhu
100oC selama 15-20 menit.
5. Setelah mendidih, jelly drink siap dikemas ke dalam cup.
Diagram alir pembuatan jelly drink kunyit asem
11
Gambar hasil jelly drink kunyit asem
c. Permen jelly kunyti asem
Permen jelly merupakan permen yang terbuat dari air atau sari buah dan
bahan pembentuk gel. Bahan pembentuk gel yang digunakan dapat berupa
gelatin, karaginan, dan agar. Produk ini mempunyai penampilan yang jernih
atau transparan dengan kekenyalan tertentu. Permen jelly termasuk ke dalam
pangan semi basah. Menurut Rosita (2005) permen jelly merupakan produk
yang banyak diminati karena teksturnya yang kenyal.
Bahan A :
 Rumput laut
250 gram
 Sari kunyit asam
500 gram
 Gula pasir
250 gram
 Obat pengering permen
½ sdt
Bahan B :
 Bubuk jelly
20 gram
 Sari kunyit asam
250 gram
 Glukosa
350 gram
Alat :

Pisau

Panci

Saringan

Blender

Wadah / cup gelas

Baskom
12

Sealer
Cara membuat :
1. Bahan A: campur sari kunyit asam mendidih dengan gelatin hingga
gelatin larut, lalu masukkan pengering dan aduk kembali hingga
rata, sisihkan.
2. Bahan B: masak agar-agar dengan sari kunyit asam hingga agar-agar
larut, masukkan gula pasir aduk kembali sampai gula larut,
masukkan zitrunsuur aduk kembali hingga tercampur rata, lalu
masukkan glukosa, aduk kembali hingga tercampur.
3. Campur bahan A dan bahan B aduk hingga rata, lalu beri pewarna
sesuai selera.
4. Tuang diloyang / dicetak sesuai selera dan diamkan selama
semalam.
5. Potong sesuai selera lalu taburi dengan gula pasir dan anginanginkan hingga kering.
6.
Diagram alir pembuatan jelly kunyit asem
13
Gambar hasil jelly kunyit asem
2.2
TEMULAWAK
1. Luas area dan sentra produksi
Indonesia, merupakan salah satu negara beriklim tropis yang memiliki
banyak lahan pertanian yang cocok untuk dijadikan budidaya tanaman
biofarmaka. Salah satu wilayah di Indonesia yang merupakan penghasil
biofarmaka terbesar di Indonesia adalah Jawa Tengah yang telah menyuplai
kebutuhan nasional sebesar 50% (Gudegnet, 2011). Kabupaten Karanganyar
merupakan sentra produksi biofarmaka terbesar di Jawa Tengah dengan luas area
lahan 270 hektar dan jumlah produksi mencapai 1.390.700 kg (Balitpang
Provinsi Jawa Tengah, 2010). Demi membantu pengembangan biofarmaka
pemerintah Kabupaten Karanganyar membentuk lembaga Klaster Biofarmaka
yang beranggotakan 10 kelompok tani. Keberadaan Klaster Biofarmaka
diharapkan dapat meningkatkan daya saing petani biofarmaka.
Produk unggulan klaster yang banyak diminati oleh konsumen adalah
rimpang temulawak, simplisia temulawak, dan serbuk temulawak. Seiring
ketatnya persaingan pasar pada produk biofarmaka, maka pihak Klaster dituntut
untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan, dan cermat dalam
menetapkan harga jual produk agar produk yang dihasilkan memiliki daya tawar.
Peningkatan mutu pada produk yang dihasilkan oleh petani harus diikuti dengan
peningkatan harga beli yang dilakukan oleh klaster kepada petani.
14
2. Gambar komoditas temulawak
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) adalah tanaman obat berupa
rumpun berbatang semu. Temulawak masih satu marga dengan tanaman obat
lain seperti kunyit, temu hitam dan temu giring, dan satu family dengan
lempuyang gajah, lempuyang wangi & jahe. Sejak dulu temulawak digunakan
oleh nenek moyang kita sebagai jamu untuk merangsang nafsu makan dan telah
dibuktikan oleh dunia kedokteran kandungan curcuminoid adalah senyawa yang
berperan sebagai penambah napsu makan. Cara kerjanya dengan memperlancar
sekresi cairan empedu dan pancreas, sehingga aktivitas pencernaan meningkat.
Minyak atsiri bekerja mempercepat pengosongan lambung sehingga cepat
menimbulkan rasa lapar.
3.
Komposisi kimia dan zat aktif temulawak
Kandungan
kimia
pada
temulawak
meliputi
kurkumin,
destoksikurkumin, glukosida, foluymetik, karbinol, fellandrean, termenol, serta
minyak atsiri yang terdiri dari atas kamfr, turmerol xanthorrihizol, myrcene dan
sseskuiterpen. Beberapa referensi lainnya menyebutkan bahwa rimpang
temulawak mengandung 48-59,64% zat tepung, 1,6 – 2,2% kurkumin dan 1,48 –
1,63 % minyak atsiri. KANDUNGAN KIMIA : Daging buah (rimpang)
temulawak mempunyai beberapa kandungan senyawa kimia antara lain berupa
fellandrean dan turmerol atau yang sering disebut minyak menguap. Kemudian
minyak atsiri, kamfer, glukosida, foluymetik karbinol. Dan kurkumin yang
terdapat pada rimpang tumbuhan ini bermanfaat sebagai acnevulgaris, disamping
sebagai anti inflamasi (anti radang) dan anti hepototoksik (anti keracunan
empedu).
15
4. Manfaat temulawak bagi kesehatan
a. Temulawak dipercaya dapat melancarkan ASI dengan cara 20 gram rimpang
temulawak dicuci kemudian diparut, hasil parutan diperas dan disaring
kemudian direbus sampai mendidih, setelah didinginkan, campurkan dengan
2 sendok makan madu kemudian diaduk rata lalu diminum pagi dan sore
hari.
b. Temulawak dipercaya sebagai antioksidan yang mampu memelihara
kesehatan tubuh serta mampu mengatasi radikal bebas yang menyerang
tubuh.
c. Temulawak dapat menurunkan lemak darah dengan adanya kandungan
kurkuminoid di dalam temulawak. Dan juga pada fraksi kurkuminoid
mampu menurunkan trigliserida, kadar kolesterol total serta mampu
meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).
d. Temulawak juga dapat merangsang nafsu makan disebabkan oleh adanya
efek dari minyak atsiri yang memiliki sifat karminativum.
e. Manfaat temulawak memiliki kemampuan menjaga kesehatan fungsi hati
dikarenakan dalam temulawak mengandung kalagoga yang berfungsi untuk
mengatur produksi cairan empedu dalam hati serta merangsang pengosongan
kandung empedu.
f.
Temulawak juga dipercaya dapat menyembuhkan nyeri haid.
g. Temulawak memiliki kemampuan mengobati jerawat.
h. Manfaat temulawak dapat mencegah terjadinya penggumpalan darah karena
dalam temulawak mengandung kurkumin yang berfungsi menghambat
pembentukan tromboksan B-2 yang merupakan senyawa yang memiliki
fungsi sebagai penggumpal darah.
i.
Temulawak bermanfaat untuk mengurangi radang sendi serta nyeri, hal
tersebut dikarenakan adanya kandungan kurkumin sebagai antiradang yang
dapat mengurangi nyeri serta radang sendi.
j.
Khasiat temulawak juga memiliki kemampuan mamperbaiki fungsi
pencernaan. Dengan adanya serbuk rimpang temulawak yang mampu
meningkatkan aktivitas cairan yang ada di dalam lambung yang dapat
membantu proses metabolisme pencernaan serta mengurangi kontraksi pada
usus halus.
16
k. Dapat membantu kontrol metabolisme lemak dalam tubuh dan kadar
kolesterol.
l.
Memperbaiki metabolisme sistem pencernaan tubuh.
m. Meningkatkan vitalitas tubuh.
n. Khasiat temulawak lainnya adalah sebagai pengencer darah dapat membantu
mencegah serangan jantung atau stroke.
o. Kandungan xanthorrhizolnya dapat berfungsi sebagai anti kariogenik yaitu
pencegah berkembangnya bakteri perusak gigi.
p. Mengatasi maag, sakit kepala, masuk angin, sembelit juga jerawat di wajah.
q. Minyak atsirinya mampu meningkatkan produksi cairan empedu dan
menekan terjadinya pembengkakan dalam jaringan tubuh.
r.
Dipercaya sebagai penambah nafsu makan untuk segala usia.
5. Cara pengolahan temulawak menjadi produk
a. Temulawak untuk Kecantikan
1)
Anda bisa memilih temulawak yang sudah berumur tua
2) Temulawak yang sudah tua yang dipilih tersebut kemudian cuci dengan
air bersih sampai bersih, tentunya.
3) Iris tipis-tipis temulawaknya dan kemudian dijemur hingga kering
4) Temulawak yang telah kering dijemur kemudian direbus dengan air
hingga menjadi satu gelas saja
5) Minum air rebusan temulawan kering tersebut sesaat sebelum tidur
6) Agar mendapatkan hasil yang maksimal untuk kulit wajah maka ramuan
ini dapat diminum setiap hari secara rutin selama beberapa waktu yang
diinginkan.
b. Cookis temulawak
Pembuatan cookis temulawak dapat dilakukan dengan cara
mencampur margarine dan gula halus, ditambahkan kuning telor dan diaduk,
adonan ditambahkan tepung terigu, susu/tepung/ekstrak temulawak. Adonan
diuleni hingga kalis dan dicetak sesuai selera selanjutnya dipanggang dengan
oven dengan suhu 100-1500C selama 1-1,5 jam.
17
c. Temulawak instan
Bahan :
1. Umbi atau Rimpang Temulawak 5 Kg
Biasanya rimpang temulawak yang digunakan berasal dari
temulawak gajah atau temulawak emprit yang mempunyai kualitas
tinggi dan memenuhi persyaratan sebagai berikut : Penampilan bagus,
tidak busuk, tidak kisut, Segar/ belum terlalu lama disimpan, Cukup Tua
serta Bersih dari kotoran.
2.
Gula Pasir 10 Kg
Gunakan Gula Pasir yang berwarna putih bersih dan bebas dari
segala kotoran.
3. Kayu Manis 0,25 Kg
Kayu manis yang akan digunakan dalam pembuatan temulawak
instan adalah kayu manis yang masih baru (belum terlalu lama
disimpan) serta masih memiliki bau/aroma yang segar dan tajam.
Sebelum digunakan, kayu manis tersebut harus dicuci terlebih dahulu
hingga bersih.
4.
Jeruk Nipis 5 buah
Jeruk nipis yang akan digunakan harus dipilih dari jeruk nipis
yang segar, berkulit tipis, tua, serta tidak cacat ataupun busuk. Sebelum
digunakan jeruk nipis harus dicuci terlebih dahulu hingga bersih.
5.
Cengkih 0,25 Kg
Cengkih yang digunakan untuk membuat temulawak intan
adalah cengkeh yang mempunyai bunga utuh, tidak keriput, dan
berukuran cukup besar. Sebelum digunakan cengkih tersebut harus
dicuci terlebih dahulu hingga bersih.
6. Vanili/Pandan 50 helai
Vanili yang akan digunakan sebagai campuran pembuatan
temulawak instan mesti dipilih dari pandan yang tua dan segar. Sebelum
digunakan daun pandan harus dicuci terlebih dahulu hingga bersih.
18
7.
Garam
Garam yang dipakai dalam membuat temulawak instan mesti
dipilih dari garam yang beryodium, bersih dan terbebas dari kotoran
berwarna putih dan terbungkus rapat.
Peralatan :
Peralatan bisa disesuaikan dengan keperluannya, seperti parutan, wajan,
kompor, pengaduk, pisau, saringan, ayakan dan seterusnya.
Cara membuat temulawak instan
a. Proses Pemarutan
 Rimpang temulawak dicuci bersih dan dikupas atau dikerok,
setelah itu diparut sampai lembut/halus.
 Cuci kayu manis dan cengkih, setelah itu ditumbuk sampai halus.
Daun pandan dicuci bersih dan ditumbuk untuk diambil sarinya.
b. Proses Pemerasan
 Rimpang temulawak yang sudah diparut kemudian diperas untuk
diambil sarinya.
 Kayu manis dan cengkih yang sudah ditumbuk, ditambah dengan
sedikit air dan diperas.
 Daun pandan yang sudah ditumbuk, ditambah dengan sedikit dan
diperas.
 Jeruk nipis dibelah dan diperas pula.
 Rimpang temulawak, kayu manis, cengkih, daun pandan, dan
jeruk nipis semuanya dicampur dan disaring kembali.
 Tambahkan kedalam campuran sari hasil penyaringan gula pasir (
sebanyak setengah dari volume ) dan garam kemudian diadukaduk sampai semua gula pasir dan garam yang dicampurkan bisa
terlarut sempurna.
c. Proses Pemasakan dan Pemanasan
 Sesudah bahan tercampur rata, sari temulawak tersebut dimasak
dalam wajan dengan api sedang. Dalam pemasakan ini harus
diperhatikan agar wajan yang digunakan harus dalam kondisi yang
benar-benar bersih dan terbebas dari segala kotoran khususnya
19
minyak. Adanya minyak sisa gorengan akan menyebabkan
kegagalan proses pembuatan temulawak instan.
 Selama pemasakan, pengadukan harus terus dilakukan untuk
menghindari penggumpalan atau penghangusan. Pemasakan terus
dilakukan hingga terbentuk adonan yang kental dan berkesan
berminyak
d.
Penambahan Gula
Jika adonan sudah kental maka ditambahkan setengah
volume gula pasir yang masih tersisa dan terus dilakukan pengadukan.
Pemasakan dan pengadukan terus dilakukan hingga adonan mengental
dan terbentuk serbuk atau bubuk. Dalam keadaan masih panas, serbuk
yang terbentuk harus dihancurkan/dihaluskan menggunakan pengaduk
hingga menjadi serbuk yang lembut. Penghancuran yang dilakukan
dalam keadaan dingin, akan sulit dilakukan mengingat serbuk tersebut
telah mengeras. Selanjutnya diangkat dari wajan dan didinginkan.
2.3
BUAH PALA
1. Luas area dan sentra produksi
Usaha tani pala menjadi mata pencaharian pokok petani di 19 provinsi,
menyerap tenaga kerja 96.727 KK pada tahun 2006. Ini membuktikan bahwa
pengembangan tanaman pala ke depan, bukan saja dapat meningkatkan
pendapatan petani, daerah, dan negara, tetapi juga menyerap tenaga kerja di
pedesaan. Kabupaten Kepulauan Sitaro adalah salah satu sentra produksi pala di
Indonesia. Produksi dan mutu pala Sitaro tidak kalah dengan pala Maluku Utara
dan Banda. Sumbangan pala terhadap pendapatan dari sektor perkebunan
Kabupaten Kepulauan Sitaro cukup besar. Dari segi kesesuaian
agroekosistem dan wilayah, pala dapat tumbuh dengan subur di Sitaro. Pala dan
kelapa merupakan tanaman perkebunan utama di Kabupaten Kepulauan Sitaro
dengan areal 6.230,02 ha. Luas areal tanaman pala mencapai 3.321,15 ha,
dengan produksi 3.321,15 ton atau produktivitas 1.250 kg/ha. Produktivitas pala
perkebunan rakyat secara nasional pada tahun 2002 adalah 562 kg/ha (produksi
pala 23.112 ton), dan tahun 2006 hanya sekitar 242 kg/ha (produksi pala 8.849
ton). Provinsi Maluku Utara pada tahun 2008 memiliki area pengembangan pala
24.845 ha dengan produksi 5.339 ton dan produktivitas 492,83 kg/ha (biji dan
20
fuli). Dengan demikian, produktivitas pala Kepulauan Sitaro lebih tinggi
dibandingkan dengan produktivitas pala nasional maupun Maluku Utara.
Gambaran ini memperlihatkan bahwa tanaman pala cocok untuk terus
dikembangkan di Siau.
2. Gambar komoditas pala
Tanaman pala (Myristica fragrans houtt) adalah tanaman asli Indonesia
yang berasal dari pulau Banda. Tanaman ini merupakan tanaman keras yang
dapat berumur panjang hingga lebih dari 100 tahun. Tanaman pala tumbuh
dengan baik di daerah tropis, selain di Indonesia terdapat pula di Amerika, Asia
dan Afrika. Pala termasuk famili Myristicaceae yang terdiri atas 15 genus
(marga) dan 250 species (jenis). Dari 15 marga tersebut 5 marga di antaranya
berada di daerah tropis Amerika, 6 marga di tropis Afrika dan 4 marga di tropis
Asia (Rismunandar 1990).
Tanaman pala merupakan tumbuhan berbatang sedang dengan tinggi
mencapai 18 m, memiliki daun berbentuk bulat telur atau lonjong yang selalu
hijau sepanjang tahun. Pohon pala dapat tumbuh di daerah tropis pada ketinggian
di bawah 700 m dari permukaan laut, beriklim lembab dan panas, curah hujan
2.000-3.500 mm tanpa mengalami periode musim kering secara nyata. Daerah
penghasil utama pala di Indonesia adalah Kepulauan Maluku, Sulawesi Utara,
Sumatra Barat, Nanggroe Aceh Darusalam, Jawa Barat dan Papua. Pala dikenal
21
sebagai tanaman rempah yang memiliki nilai ekonomis dan multiguna karena
setiap bagian tanaman dapat dimanfaatkan dalam berbagai industri. Biji, fuli dan
minyak pala merupakan komoditas ekspor dan digunakan dalam industri
makanan dan minuman. Minyak yang berasal dari biji, fuli dan daun banyak
digunakan untuk industry obat-obatan, parfum dan kosmetik. Buah pala
berbentuk bulat berkulit kuning jika sudah tua, berdaging putih. Bijinya berkulit
tipis agak berwarna hitam kecokelatan yang dibungkus fuli berwarna merah
padam. Isi bijinya putih, bila dikeringkan menjadi kecokelatan gelap dengan
aroma khas. Buah pala terdiri atas daging buah (77,8%), fuli (4 %), tempurung
(5,1%) dan biji (13,1%) (Rismunandar, 1990). Secara komersial biji pala dan fuli
(mace) merupakan bagian terpenting dari buah pala dan dapat dibuat menjadi
berbagai produk antara lain minyak atsiri dan oleoresin. Produk lain yang
mungkin dibuat dari biji pala adalah mentega pala yaitu trimiristin yang dapat
digunakan untuk minyak makan dan industri kosmetik (Somaatmaja, 1984).
Daging buah pala dapat dimanfaatkan untuk diolah menjadi manisan, asinan,
dodol, selai, anggur dan sari buah (sirup) pala.
3. Komposisi zat kimia dan zat aktif pada buah pala
Kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam buah pala diantaranya
adalah D-limonen, 1, 3, 8-mentatrien, safrol, myristicin, minyak atsiri, saponin,
miristisin, elemisi, enzim lipase, pektin dan asam oleanolat. Kandungan senyawa
kimia tersebut sangat bermanfaat bagi kesehatan seperti mengobati masuk angin,
memperlancar pencernaan dan buang angin, mengobati insomnia (susah tidur),
antiemetik (mengatasi rasa mual, muntah, nyeri datang bulan dan rematik).
Pada prinsipnya komponen dalam biji pala dan fuli terdiri dari minyak
atsiri, minyak lemak, protein, selulosa, pentosan, pati, resin dan mineral-mineral.
Persentase dari komponen-komponen bervariasi dipengaruhi oleh klon, mutu dan
lama penyimpanan serta tempat tumbuh. Kandungan minyak lemak dari biji pala
utuh bervariasi dari 25 sampai 40%, sedangkan pada fuli antara 20 sampai 30%.
Biji pala yang dimakan ulat mempunyai presentase minyak atsiri lebih tinggi
daripada biji utuh karena pati dan minyak lemaknya sebagian dimakan oleh
serangga (Marcelle, 1975). Menurut Leung dalam Rismunandar (1990) biji pala
mengandung minyak atsiri sekitar 2-16% dengan rata-rata pada 10% dan fixed
oil (minyak lemak) sekitar 25-40%., karbohidrat sekitar 30% dan protein sekitar
6%.
22
4. Manfaat pala untuk kesehatan
a.
Pereda sakit perut
Buah pala ternyata sejak zaman dulu dikenal sebagai obat alami untuk
mengatasi gangguan pencernaan, diare, dan kembung. Minyak esensial dan
zat kimiawi alami lainnya yang ada di dalam buah pala membantu
kelancaran saluran pencernaan.Untuk membantu masalah pencernaan,
taburkan sedikit, tak lebih dari setengah sendok teh dalam semangkuk
oatmeal sarapan setiap hari selama 2 minggu.
b. Membantu tidur
Jika Anda memiliki masalah untuk tidur, tuangkan segelas susu hangat
dan sedikit buah palabubuk. Susu mengandung tryptophan, asam amino
yang berubah menjadi serotonin dalam tubuh, sementara buah pala
membantu serotonin bertahan lebih lama, begitu penjelasan dari Michael
Murray, ND, pengarang The Encyclopedia of Healing Foods.
c. Pereda sakit gigi
Bagi yang pernah merasakan sakit gigi, pasti pernah merasakan obat
yang dioleskan dokter pada gigi. Rasanya pedas seperti pala. Ya, karena
buah pala memang sudah sejak lama digunakan untuk meredakan sakit gigi
dan gusi meradang. “Coba pijatkan satu-dua tetesminyak pala pada gusi jika
terasa sakit atau meradang,” saran Sara Snow, pengarang Sara Snow’s Fresh
Living. Tambahannya, zat dalam minyak pala membantu memerangi bakteri
23
dalam mulut yang bisa menyebabkan gigi berlubang. Jangan terlalu banyak
menggunakan bubuk pala karena bisa menyebabkan pusing dan mual.
d. Meringankan penyakit maag
Siapkan 100 ml air hangat, Campur dengan 1 sdt pala halus dan 2 sdt
bubuk buah pisang batu. Minum beserta ampas selagi hangat. Sebaiknya
pengobatan diulang sampai sembuh.
e. Menyembuhkan suara parau
Campur 2 sdm pala jalus dengan 2 sdm jahe parut, 1 sdt cengkeh halus
dan 3 tetes minyak kayu putih. campur semua bahan sampai terbentuk
adonan menyerupai pasta. Oleskan pada leher seperti memakai masker,
biarkan meresap selama 3 jam. Ulangi pengobatan sampai sembuh
5. Cara memproduksi pala menjadi produk
a.
Manisan pala
Bahan baku untuk pembuatan manisan pala adalah buah pala
yang segar, oleh karena itu buah pala yang hendak dipanen sebaiknya
berumur (6-7) bulan sejak berbunga. Buah pala untuk manisan pala kering
dipilih yang berukuran sedang sampai besar agar mudah dibentuk. Bahan
penolong yang digunakan antara lain gula pasir, garam, bahan pengawet
(Natrium bisulfit) dan bahan pewarna. Manisan pala dapat dibuat dalam
bentuk manisan pala kering dan manisan pala basah. Manisan pala kering
umumnya lebih tahan lama dibandingkan manisan pala basah. Umumnya
pengrajin pala lebih banyak membuat pala kering dan sebagian pengrajin
juga membuat pala basah dengan memanfaatkan sisa gula dari proses
pembuatan pala kering.
Buah pala yang hendak diolah dipilih yang masih segar dan
utuh. Lalu dilakukan pemilahan berdasarkan besar kecilnya buah pala. Buah
pala berukuran sedang sampai besar digunakan untuk pembuatan manisan
pala kering dan yang berukuran kecil untuk bahan baku pembuatan manisan
pala basah. Mula-mula pala direndam dalam larutan garam. Larutan garam
dibuat dalam sebuah drum plastik. Jumlah larutan separuh dari berat bahan
yang akan diolah, jadi apabila pala yang akan direndam sebanyak 300 kg
maka diperlukan larutan perendam sebanyak 150 liter dengan kandungan
24
garam 1,5%. Buah pala yang telah disortir dan dibersihkan selanjutnya
direndam larutan garam selama 1-2 malam. Perendaman pada suhu kamar
dilakukan selama 1-2 malam, selanjutnya disaring dan ditiriskan.
Perendaman dengan larutan garam dimaksudkan agar buah pala tidak
mengalami pencoklatan saat dikupas.
Untuk membuang kulit luar sebaiknya menggunakan pisau yang
tahan karat dan tajam agar buah pala yang dihasilkan tidak rusak. Setelah
dikupas buah pala dibelah dan dibentuk seperti bunga. Biji yang masih
terbungkus fuli dan masih berada di dalam daging buah dikeluarkan dan
dikumpulkan. Daging buah pala yang telah dibuang kulitnya lalu dicuci
dengan air bersih, selanjutnya direndam dalam larutan pengawet
(Nametabisulfit) selama satu malam. Jumlah maksimum yan diperbolehkan
sebesar 2000 - 3000 ppm atau 0,2 - 0,3%. Selanjutnya daging buah pala
direndam dalam larutan gula encer dalam drum plastik selama satu malam.
Larutan gula yang digunakan dapat berasal dari gula hasil penirisan proses
pembuatan manisan pala sebelumnya yang ditambahkan air secukupnya
sampai seluruh daging buah terendam. Pala yang telah direndam satu malam
dalam larutan gula encer selanjutnya dicuci dan ditiriskan. Setelah ditiriskan
daging buah pala dimasukkan dalam nampan plastik dan ditaburi gula sambil
diaduk dengan merata. Pada tahapan ini untuk memperindah penampakan
buah pala dapat diberi warna. Selanjutnya buah pala didiamkan beberapa
saat agar gula menyerap kedalam daging buah. Daging pala yang tela diaduk
dengan larutan gula tersebut dipindahkan dalam anyaman bamboo
(tempayan) dan di bawahnya disiapkan ember plastik untuk menampung air
gula yang menetes. Daging pala yang sudah menyerap air gula (daging buah
sudah terlihat bening) selanjutnya ditaburi dengan gula pasir sambil
membuka bunga yang telah dibentuk. Manisan pala yang telah ditaburi gula
selanjutnya disusun di atas anyaman bamboo yang dilapisi kertas semen
untuk selanjutnya dikeringkan. Pengeringan dapat dilakukan dengan sinar
matahari pada siang hari, dan pada malam hari pengeringan manisan pala
dilakukan dengan pengering/oven sederhana yang dipanasi dengan kompor.
Proses pengeringan sangat tergantung pada panasnya sinar
matahari. Biasanya pengeringan berlangsung selama 24-48 jam. Manisan
pala yang sudah kering (daging buah sudah terasa keras) selanjutnya
ditimbang dan dikemas ke dalam kantung-kantung plastik, kaleng dan drum.
25
Kemasan plastik dipakai untuk volume 0,25 kg, 1 kg dan 10 kg. Produk
manisan pala kering jika disimpan pada tempat yang baik mampu bertahan
sampai dengan 6 bulan, sedangkan produk manisan pala basah bertahan
selama 2 minggu tanpa mengalami perubahan rasa dan warna. Produk
manisan pala kering yang dihasilkan dalam satu periode produksi adalah
sebanyak 300 kg dan produk manisan pala basah sebanyak 150 kg. Produk
pala basah dihasilkan dari sisa buah pala yang tidak dapat dijadikan pala
kering bentuk bunga karena ukuran buah terlalu kecil. Buah pala yang terlalu
kecil sulit untuk dibentuk dan akan memerlukan gula lebih banyak. Buah
pala yang dijadikan manisan pala basah biasanya berkisar 25% dari produksi
manisan pala kering.
b. Sari buah pala
Aroma buah pala yang khas membuat daging buah pala sering
diolah menjadi sari buah. Namun rasa sepat dan getir yang disebabkan kadar
tannin yang terdapat pada daging buah mengurangi tingkat penerimaan
konsumen. Untuk mengurangi rasa sepat dapat dilakukan dengan
perendaman dalam larutan garam sebanyak 5% atau kapur 2% selama 12
jam (Djubaedah et al. 1995) . Selain itu bisa juga dilakukan penambahan
albumin telur (putih telur) sebanyak 1% (Hadad et al. 2005). Sirup yang
diperoleh dari daging buah pala dapat disimpan sampai 6 minggu tanpa
terjadi pertumbuhan kapang dan penurunan kadar gula.
Awal mulanya buah pala dikupas untuk dibuang kulitnya.
Selanjutnya direndam dengan larutan garam 5% selama 12 jam. Perendaman
berfungsi untuk mengurangi rasa getir dan kemudian dicuci dengan air
bersih hingga bersih. Buah pala bersih di potong kecil-kecil utuk kemudian
di hancurkan dan ditambhakan air dengan perbandingan 1: 4. Setelah hancur
dilakukan penyaringan untuk dibuang apasnya. Sari buah yang bersih
kemuadian ditambah gula 25% dan dimasak selama 15 menit untuk
menghilangkan bakteri. Dan sirup siap dikemas menggukan botol untuk di
pasarkan.
c. Minuman instan pala
Pertama-tama buah pala dikupas untuk dibuang kulitnya.
Daging buah ditambah air dengan perbandingan 1:2. Kemudian dihancurkan
26
menggukan blender beserta penambahan air lagi sebanyak perbandingan 1:4.
Setelah hancur dilakukan penyaringan untuk dibuang apasnya. Sari buah
dipanaskan pada suhu 80 c selama 60 menit untuk membunuh bakteri yang
ada.Bagian yang jernih kemudian ditambah gula 25% dan dimasak selama
15 menit untuk menghilangkan bakteri. Dan sirup siap dikemas menggukan
botol untuk di pasarkan.
d. Jeli pala
Jeli atau selai adalah produk olahan semi padat yang dibuat dari
sari buah-buahan. Bahan penting dalam pembuatan jeli adalah pektin, asam
dan gula dengan perbandingan yang tepat untuk menghasilkan jeli dengan
karakteristik yang baik. Buah pala mengandung pectin yang cukup tinggi
sehingga baik diolah menjadi jeli, terutama pada buah yang cukup tua tetapi
belum terlalu matang. Buah pala yang masih muda kurang bagus untuk
dipergunakan dalam pembuatan jeli karena Palamasih banyak mengandung
pati dan kadar pektinnya rendah. Ampas dari penyaringan sari pala dapat
diolah menjadi dodol atau wajik pala.
Pembuatan jeli pada diawali dengan sortasi buah pala sebanyak
3 lg, buah pala yang diguanakan yang memiliki ukuran yang besar karena
daging buah besar yang kemudian dicuci dan dikupas untuk dipisahkan
dengan kulitnya. Daging buah pala yang sudah bersih diiris-iris kecil-kecil.
Irisan daging buah pala dihancurkan dengan 3 liter air menggunakan
blender. Pasta dipanaskan selama 1 jam dan kemudian disaring untuk
dipisahkan dari ampasnya. Sari buah pala yang bersih ditambahkan gula
pasir sebanyak 2,5 kg dan 1 sendok the mentega. Kemudian panaskan lagi
sari buah pala untuk menghancurkan gula yang baru ditambahkan. Jelli pala
kemudian dikemas agar lebih menarik.
e. Dodol pala
Dodol merupakan makanan semi padat yang dibuat dari
campuran beras ketan. Dodol dapat dibuat dari bubur buah pala segar atau
dari ampas sisa penyaringan dalam pembuatan sirup atau jeli pala. Dalam
pembuatan dodol pala, selain daging buah pala, bahan baku yang penting
adalah santan kelapa dan beras ketan. Persiapan buah pala adalah sebagai
berikut : buah pala segar dengan tingkat kematangan optimum, yaitu umur 6-
27
7 bulan dikupas, dibelah dan dicuci. Daging buah yang sudah dipisahkan
dari fuli dan biji, kemudian direndam dalam air kapur selama 10 jam.
Setelah perendaman dicuci dengan air bersih dan diblanching selama 10 – 15
menit, selanjutnya diblender dengan menambahkan air dengan perbandingan
1:1 sampai menjadi bubur buah.
Cara pembuatan dodol pala dari buah pala segar adalah sebegai
berikut: santan dimasak sampai mendidih kemudian ditambahkan gula pasir
dan gula merah masing-masing sebanyak 300 g sambil terus diadukaduk
.Setelah cukup kental selanjutnya dimasukkan bubur buah sebanyak 500 g
dan tepung ketan sebanyak 300 g sambil terus diaduk. Sebagai penyedap
bisa ditambahkan vanili. Dalam pembuatan dodol pala, bisa juga
ditambahkan susu yang dimasak bersama santan.
2.4
CENGKEH
1.
Luas areal dan sentra produksi cengkeh
Menurut data statistik FAO, Indonesia memiliki luas areal tanaman
cengkeh terluas di dunia, yaitu sekitar 241.800 ha atau lebih dari 70% luas areal
tanaman cengkeh di dunia. Indonesia juga merupakan penghasil minyak cengkeh
terbesar di dunia. Industri minyak daun cengkeh tidak saja memproduksi minyak
daun cengkeh sebagai komoditas ekspor yang menghasilkan devisa, tetapi juga
menyerap tenaga kerja hal ini dikarenakan besarnya permintaan dari dalam
maupun luar negeri.
Sentra produksi minyak cengkeh terdapat di Jawa Tengah, Jawa Barat,
Jawa Timur, Sumatra Barat, Bali, dan Sulawesi Selatan. Produksi minyak
cengkeh Indonesia pada tahun 2007 sekitar 2.500 ton dengan perkiraan
pemakaian dunia sekitar 3.500 ton / tahun. Walaupun demikian volume ekspor
minyak cengkeh sangat kecil, karena sebagian besar minyak cengkeh sudah
diolah menjadi produk turunannya sehingga yang diekspor lebih banyak pada
produk turunannya, seperti eugenol, eugenol asetat, dan lain-lain.
28
2. Gambar komoditas cengkeh
Cengkeh (Syzygium aromaticum, syn. Eugenia aromaticum), adalah
tangkai bunga kering beraroma dari keluarga pohon Myrtaceae. Cengkeh adalah
tanaman asli Indonesia, banyak digunakan sebagai bumbu masakan pedas di
negara-negara Eropa, dan sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia.
Cengkeh ditanam terutama di Indonesia (Kepulauan Banda) dan Madagaskar,
juga tumbuh subur di Zanzibar, India, dan Sri Lanka. Pohon cengkeh merupakan
tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan tinggi 10-20 m, mempunyai daun
berbentuk lonjong yang berbunga pada pucuk-pucuknya. Tangkai buah pada
awalnya berwarna hijau, dan berwarna merah jika bunga sudah mekar. Cengkeh
akan dipanen jika sudah mencapai panjang 1,5-2 cm. Tumbuhan ini adalah flora
identitas Prov. Maluku Utara Cengkeh dapat digunakan sebagai bumbu, baik
dalam bentuknya yang utuh atau sebagai bubuk. Bumbu ini digunakan di Eropa
dan Asia. Terutama di Indonesia, cengkeh digunakan sebagai bahan rokok
kretek. Cengkeh juga digunakan sebagai bahan dupa di Republik Rakyat Cina
dan Jepang.
29
3. Komposisi kimia dan zat aktif pada cengkeh
Zat yang terkandung dalam minyak cengkeh, seperti minyak atsiri yang
terdiri dari komponen utamanya yaitu eugenol, eugenol acetat, Bheta
caryophillen. Selain itu kandungan lainnya dalam minyak cengkeh terdapat zat
samak tipe gallat, sianidin ramnoglukosida, kuersentin, kaemferol, mirisetin dan
isokuersentin.
Eugenol merupakan kandungan yang paling utama dalam minyak
cengkeh. Eugenol berupa zat cair berupa zat cairberbentuk minyak, tidak
berwarna atau sedikit kekuningan, menjadi coklat dalam udara, berbau dan
berasa rempah-rempah. Dapat larut dalam alkohol dan mudah menguap.
Kandungan senyawa aktif dalam tanaman cengkeh yang memiliki
manfaat kesehatan adalah minyak atsiri, eugenol, asam oleanolat, asam
galotanat, fenilin, karyofilin, resin, dan gom. Kandungan utama yang
memberikan manfaat kesehatan adalah minyak cengkeh dengan komposisi
utama antara lain eugenol, caryophyllene, eugenol acetate, dan alpha-humelene.
4. Manfaat cengkeh untuk kesehatan tubuh
a.
Bernutrisi
Cengkeh adalah sumber nutrisi utama yang dibutuhkan tubuh karena
mengandung vitamin hingga nutrisi yang penting, seperti kalsium dan juga
magnesium. Cengkeh yang berukuran kecil ini memiliki manfaat yang besar
bagi tubuh karena memiliki kandungan energi yang besar dan juga
mengandung serat yang baik bagi pencernaan.
b.
Antibakteri dan Jamur
Cengkeh dapat menjadi cara yang alami untuk melawan bakteri yang
membahayakan perut, dan melawan kuman pada mulut. Selain itu, eugenol
yang terdapat pada cengkeh telah terbukti memiliki kandungan anti jamur,
serta efektif dalam melawan penyakit kulit yang disebabkan oleh cacing
cincin.
c. Mengandung Analgesik
Minyak cengkeh sering digunakan untuk mengobati gigi dan juga
eksperimen yang baru-baru ini dilakukan membuktikan cengkeh memiliki
kandungan anelgesik. Jadi jika mengalami sakit pada gusi, tak perlu lagi
30
membeli obat di apotik, gunakan saja minyak cengkeh untuk meredakan rasa
sakit Anda.
d. Zat Perangsang
Cengkeh dipercaya memiliki kandungan zat perangsang tradiosional.
Meskipun belum ada klaim yang kuat mengenai hal tersebut, eksperimen
yang baru-baru ini dilakukan menunjukan bahwa cengkeh memang memiliki
kandungan zat perangsang. Selain itu cengkeh juga membantu kasus
ejakulasi dini.
e. Baik untuk Pencernaan
Cengkeh merupakan salah satu makanan yang baik untuk pencernaan.
Tidak hanya melawan kembung dan bisul, namun juga efektif meredakan
mual dan gangguan pencernaan.
f.
Baik untuk Kesehatan Jantung
Eugenol yang terkandung pada cengkeh berfungsi untuk mencegah
pembekuan pada darah dan mencegah stroke. Hingga saat ini, para peneliti
masih melakukan riset untuk mengetahui manfaat lain dari tanaman cengkeh
bagi kesehatan jantung.
g. Melawan Kanker
Meskipun belum benar-benar dipastikan, namun studi menunjukkan
bahwa cengkeh dapat menangkal penyakit kanker, terutama kanker kulit,
paru-paru dan juga saluran pencernaan.
h. Anti Inflamasi
Flavonoid yang ditemukan dalam minyak cengkeh memiliki kandungan
anti inflamasi yang yang dapat membantu pasien yang menderita rematik.
Selain itu cengkeh juga dapat digunakan sebagai ekspektoran dalam
menyembuhkan gangguan saluran pernafasan.
i.
Anti Nyamuk
Cengkeh memiliki kandungan yang tidak disukai nyamuk. Gunakan
cengkeh untuk mencegah Anda dari gigitan nyamuk yang menyebabkan
31
malaria, demam berdarah, dan juga penyakit-penyakit lain yang disebabkan
oleh gigitan nyamuk.
j.
Meningkatkan Sistem Imun
Cengkeh dipercaya dapat meningkatkan sistem imun dan juga melawan
seluruh penyakit mulai dari ringan hingga penyakit yang mematikan.
k.
Mengobati sakit gigi
Untuk mengobati sakit gigi, bagian yang digunakan adalah bunga
cengkeh. Adapun cara untuk membuat ramuan obat sakit gigi yaitu 5 sampai
10 butir bunga cengkih disangrai lalu ditumbuk hingga halus. Selanjutnya
menjadi bubuk cengkeh, Anda bisa taburkan pada bagian gigi yang terasa
sakit.
l.
Mengobati batuk
Selain bisa menghilangkan bau mulut, mengunyah cengkeh juga bisa
menyembuhkan batuk. Mungkin rasanya sedikit getir dan ada pahitnya,
namun kandungan kimia yang ada dalam cengkeh merupakan ekspektoran
alami yang bisa mengencerkan dahak.
m. Menghilangkan rasa mual
Untuk mengobati mual, Anda bisa mengonsumsi segelas air rebusan
cengkeh. Jika tidak menyukai rasanya, Anda juga bisa menambahkan madu
n. Mencegah Inflamasi (Radang)
Minyak cengkeh mengandung flavanoid. Hal ini tentulah sangat baik
karena memiliki sifat anti inflamasi dan juga bisa bermanfaat untuk pasien
rematik. Selain itu, cengkeh juga bisa digunakan sebagai ekspektoran untuk
mengobati berbagai kondisi minor saluran pernapasan.
32
5. Cara pengolahan cengkeh menjadi produk
1. Minyak atsiri
a. Persiapan Ketel Suling
Sebelum
ketel
digunakan,
sisa
air
bekas
penyulingan
sebelumnya harusdibuang, karena air tersebut mengandung garam
dan komponen hasildegradasi yang dapat mencemari mutu minyak
yang dihasilkan
b. Pengisian Daun ke dalam Ketel Suling
Daun kering tidak perlu dirajang, dapat langsung dimasukkan ke
dalamketel suling. Pengisian dilakukan secara bertahap dan diinjakinjak/ditekanuntuk
meningkatkan
kepadatan
daun
dalam
ketel.Kepadatan optimum dauncengkeh kering didalam ketel sekitar
70-80 gram/liter.
c. Proses Penyulingan
Lama penyulingan daun cengkeh basah sekitar 7-8 jam, dan
penyulingandaun kering sekitar 6-7 jam. Penggunaan tekanan
bertahap mulai dari 1bar sampai 2 bar, dapat mempersingkat lama
penyulingan menjadi 4-5 jam .Rendemen minyak daun cengkeh
yang dihasilkan sekitar 2,0-2,5%
Pendinginan (Kondensasi) UapPendinginan dilakukan dengan
unit pendingin (kondensor) berupa pipa pendingin model multi
tubular atau spiral yang dipasang dalam tabung ataudirendam dalam
bak air pendingin.Aliran air pendingin dibuat berlawananarah (
counter flow)dengan arah aliran uap di dalam pipa.Tujuannya
adalahagar distilat pada saat akan keluar dari pipa pendingin, telah
terkondensasisempurna.
d. Pemisahan minyak dari air destilat
Suhu
destilat
yang
mengalir
keluar
tabung
kondensor
diusahakansama/mendekati suhu air pendingin yang masuk (maks
30oC)Pemisahanminyak dilakukan pada prinsipnya berdasarkan
perbedaan BJ (Berat Jenis)antara air dengan minyak Jika BJ minyak
<1, maka minyak akan berada diatas permukaan air, sementara
33
untuk BJ>1, minyak akan mengendap di bagian bawah unit pemisah
minyak, dan air berada dia atasnya.
e. Penyaringan Minyak
Minyak yang dihasilkan masih terlihat keruh karena masih
mengandungsejumlah kecil air dan kotoran yang terdispersi dalam
minyak . Air tersebut perlu dipisahkan dengan menyaring minyak
menggunakan kain teflon/sablonatau dapat dilakukan dengan
menambahkan Natrium Sulfat Anhidrida(Na2SO4) sebagai pengikat
air sebanyak 1%, selanjutnya diaduk dan disaring.
f.
Pemucatan Minyak Cengkeh
Jika
minyak
yang
dihasilkan
masih
berwarna
kuning
coklat/coklat gelap, biasanya mengandung logam besi yang berasal
dari ketel suling dan alat penampung minyak yang terbuat dari besi.
Jika diinginkan minyak cengkeh berwarna kuning pucat, dan
bebas dari logam besi, dapat dilakukan dengan 2cara pemucatan
yaitu :
 Redestilasi minyak daun cengkeh pada kondisivakum;
 pemucatan dengan penambahan chelating agent (bahan
pengkelat)seperti asam sitrat dan asam tartarat.
34
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengertian singkat yang dijelaskan rempah-rempah memiliki
berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh. Baik mencegah penyakit, mengatasi penyakit
maupun menyembuhkan berbagai penyakit. Untuk mengatasi seseorang agar mau
mengkonsumsi rempah-rempah, rempah-rempah bisa digunakan untuk menjadi sebuah
produk sehingga orang tidak perlu ketakutan dalam mengkonsumsi rempah-rempah
dengan rasa yang ditimbulkannya. Dengan adanya produk dengan bahan rempah-rempah
maka anak-anak juga akan mudah untuk mengkonsumsinya. Oleh sebab itu
mengkonsumsi rempah-rempah tidak hanya perut kenyang tetapi juga menyehatkan.
3.2 Saran
Semua tumbuhan memiliki fungsi, manfaat dan khasiatnya sendiri. Jadi jangan
dianggap remeh dan tidak penting. Seperti tanaman rempah-rempah diatas yang dapat
digunakan untuk berbagai macam penyakit. Tanaman inipun lebih murah dan mudah
dibuat juga digunakan. Sebaiknya diadakan sosialisasi mengenai manfaat rempahrempah untuk menahan laju pertumbuhan penyakit
karena masih sangat sedikit
masyarakat yang mengetahui hal ini.
35
REFERENSI
ATMAJA,DHANU ARI. 2008.Pengaruh Ekstrak Kunyit (Curcuma Domestica)
Terhadap Gambaran Mikroskopik Mukosa Lambung Mencit Balb/C Yang
Diberi
Parasetamol.
Artikel
Karya
Tulis
Ilmiah.Semarang.http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=
web&cd=1&cad=rja&ved=0CCgQFjAA&url=http%3A%2F%2Feprints.undip.
ac.id%2F24318%2F1%2FDhanu.pdf&ei=9DrTUrcBNHHrQf6goHABA&usg=
AFQjCNE4_cHSsIneM4sBlZ4PiYfihjW3bw&bvm=bv.5902648,d.bmkhttp://w
ww.likethisya.com/manfaat-dan-khasiat-kunyit.html. Diakses Pada tanggal
13/01/2014 Pukul 08.00.
https://www.facebook.com/permalink.php?id=202478649898538&story_fbid=2165446
35158606. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 08.05.
http://bkpp-kaltim.info/dinamic.php?act=I&id=106&kategori=0&cari=. Diakses Pada
tanggal 13/01/2014 Pukul 08.10.
http://indragp2009.wordpress.com/2009/12/11/temulawak-sebagai-obat-tradisional/.
Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 08.10.
http://www.sehatraga.com/temulawak-rimpang-ajaib-penakluk-hepatitis/. Diakses Pada
tanggal 13/01/2014 Pukul 08.13.
http://www.bundakonicare.com/post/from-nature-for-health/temulawak. Diakses Pada
tanggal 13/01/2014 Pukul 08.17.
http://herbal.sariabdussalam.com/wp-content/uploads/2012/10/temulawak.jpg. Diakses
Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 08.15.
http://benefitsplants.blogspot.com/2013/07/manfaat-temulawak-dan-nutrisinyauntuk.html. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 08.20.
http://blog.pelapak.com/manfaat-temulawak.html#.UtNYSPtygVw.
Diakses
Pada
tanggal 13/01/2014 Pukul 08.22.
http://www.ukmkecil.com/usaha-kecil/usaha-kecil-membuat-temulawak-instan. Diakses
Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 08.23.
http://rempahratuswannura.files.wordpress.com/2010/10/pala.jpg. Diakses Pada tanggal
13/01/2014 Pukul 08.35.
http://hansdw08.student.ipb.ac.id/files/2013/03/buah-pala.jpg. Diakses Pada tanggal
13/01/2014 Pukul 08.40.
http://tanamansehat.blogspot.com/2011/10/buah-pala-myristica-fragrans.html. Diakses
Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 08.40.
http://obat-net.blogspot.com/2012/10/manfaat-buah-pala-manfaat-pala-bagi.html.
Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 10.00.
http://manfaattumbuhanbuah.blogspot.com/2013/12/manfaat-dan-khasiat-buahpala.html. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 1015.
http://wolipop.detik.com/read/2012/12/08/130614/2112952/1135/2/10-manfaatcengkeh-bagi-kesehatan. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 10.30.
http://www.inicaraku.com/7-manfaat-cengkeh-untuk-kesehatan-yang-harus-andatahu.html. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 11.00.
http://mahmudaheka.blogspot.com/2013/02/minyak-atsiri-daun-cengkeh.html. Diakses
Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 11.05.
36
http://achormohammad.wordpress.com/2011/10/25/industri-minyak-cengkeh-diindonesia/. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 11.15.
http://biogen.litbang.deptan.go.id/plasmanutfah/template.php?l=commodity_menu.php
&m=commodity_home.php&commodity_id=03010&group_id=03&institution
_shortname=BALITTRI&num_accession=48.
Diakses
Pada
tanggal
13/01/2014 Pukul 11.30.
http://1.bp.blogspot.com/Yxw4hI2KYJ4/UAubIdYjdTI/AAAAAAAAABE/QSOnv7Zt
NKc/s1600/2012-07-09%2B09.11.50.jpg. Diakses Pada tanggal 13/01/2014
Pukul 11.45.
http://nilamangraini.wordpress.com/2012/11/24/khasiat-minyak-cengkeh/. Diakses Pada
tanggal 13/01/2014 Pukul 11.50.
http://www.google.com/imgres?client=firefoxa&rls=org.mozilla%3Aen.US%3Aofficial&sout=0&tbm=isch&tbnid=pzyxua5
RnKglfM%3A&imgrefurl=http%3A%2F%2Fwww.binagro.com%2Fminyakcengkeh%2F&docid=l_hnAfMVfB9DM&imgurl=http%3A%2F%2Fwww.binagro.com%2Fwpcontent%2Fuploads%2F2012%2F08%2FCengkeh.jpg%253F4c9b33&w=300&
h=300&ei=U3fTUvp3hYutB4negMAC&zoom=1&ved=0CF4QhBwwBA&iact
=rc&dur=656&page=1&start=0&ndsp=15&biw=1252&bih=610. Diakses Pada
tanggal 13/01/2014 Pukul 12.00.
Nur,Mokhamad. Teti Estiasih. Mochamad Nurcholis. Jaya Mahar Maligan.ANEKA
PRODUK OLAHAN KUNYIT ASAM .Pengabdian Masyarakat Ponpes Nailul
Falah.Malang.2010.http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&sourc
e=web&cd=6&cad=rja&ved=0CFYQFjAF&url=http%3A%2F%2Fmnurcholis.
lecture.ub.ac.id%2Ffiles%2F2012%2F01%2FModul-Produk-Olahan-KunyitAsam1.pdf&ei=EEDTUvSQHs3MrQf_oIHQDw&usg=AFQjCNEd65pk5_wIL
uiY0H1A9aFMRM2jKw&bvm=bv.59026428,d.bmk. Diakses Pada tanggal
13/01/2014 Pukul 10.15.
37
Download