A. Bahasa l. Bahasa yang dipakai Bahasa yang dipakai ialah bahasa Indonesia yang baku (ada subyek dan predikat, dan supaya lebih sempurna, ditambah dengan obyek keterangan). 2. Bentuk Kalimat Bentuk kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama dan orang kedua (saya, aku, kami, engkau dan lain-lainnya), tetapi dibuat berbentuk pasif. Pada penyajian ucapan terima kasih pada prakata, saya diganti dengan penulis. 3. Istilah a. Istilah yang dipakai ialah istilah Indonesia atau yang sudah diindonesiakan b. Jika terpaksa harus memakai istilah asing, bubuhkanlah garis bawah pada istilah itu, atau ditulis dengan huruf miring bila diketik komputer. 4. Ejaan Ejaan sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) 1 5. Kesalahan yang sering terjadi a. Kata penghubung, seperti sehingga, dan sedangkan, tidak boleh dipakai untuk memulai suatu kalimat b. Kata depan, misalnya pada, sering dipakai tidak pada tempatnya, misalnya diletakkan di depan subyek (merusak susunan kalimat) c. Kata di mana dan dari sering kurang tepat pemakaiannya, dan diperlakukan tepat seperti kat "where" dan "off” dalam bahasa Inggris d. Awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan di. e. Tanda baca harus dipergunakan dengan tepat. Lihat Lampiran 10 untuk tanda baca yang paling banyak dipergunakan dalam karya tulis. F. Penulisan Nama 1. Nama penulis yang diacu Pada penulisan nama mencakup nama penulis yang diacu dalam uraian, dalam daftar pustaka, nama yang lebih dari satu nama dengan garis penghubung, nama yang diikuti dengan singkatan dan derajat kesarjanaan. Penulis yang tulisannya diacu dalam uraian hanya disebutkan nama akhirnya saja, dan kalau lebih dari 2 orang, hanya nama akhir penulis pertama yang 2 dicantumkan di ikuti dengan dkk, atau et. al.: a. Menurut Calvin ( 1978) .... b. Pirolisis ampas tebu (Othmer dan Fermstrom, 1943) menghasilkan .... c. Bensin dapat dibuat dari metanol (Meisel dkk, 1976) Yang membuat tulisan pada contoh (c) berjumlah 4 orang, yaitu Meisel S.L., Mc. Collough, J.P. Leckthaler, C.H.,dan Weisz, P.B. 2. Nama penulis dalam daftar pustaka Dalam daftar pustaka, semua penutis harus dicantumkan namanya, dan tidak boleh hanya penulis pertama ditambah dkk atau et. al. saja. Contoh: Meisel, S.L., MeCollogh, J.P., Leckthaler, CH, dan Weisz, P.B, 1976...... Tidak boleh hanya Meisel, S.L. dkk atau Meisel, S.L. et. al. 3. Nama penulis Iebih dari satu Jika nama penulis terdiri dari 2 kata atau lebih, cara penulisannya ialah nama akhir diikuti dengan koma, singkatan nama depan, tengah.dan seterusnya, yang semuanya diberi titik, atau nama akhir diikuti dengan suku kata nama depan, tengah, dan seterusnya. 3 Contoh: a. Sultan Takdir Alisyahbana ditulis: Alisyahbana, S.T. b.. Donald Fitgerald Othmer ditulis: Othmer, D.F. 4. Nama dengan garis penghubung Kalau nama penulis dalam sumber aslinya ditulis dengan garis penghubung diantara dua kata, maka keduanya dianggap sebagai satu kesatuan. Contoh: Sulastin-Sutrisno ditulis Sulastin-Sutrisno 5. Nama yang diikuti dengan singkatan Nama yang diikuti dengan singkatan, dianggap bahwa singkatan itu menjadi satu kata yang ada di depannya. Contoh: a. Mawardi A.I. ditulis: Mawardi A.I. b. Williams D. Ross Jr. ditulis : Ross, Jr., WD. 6. Derajat kesarjanaan Derajat kesarjanaan tidak boleh dicantumkan. G. Istilah Baru dan Kutipan 1. Istilah Baru Istilah-istilah baru yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia dapat digunakan asal konsisten. Pada 4 penggunaan yang pertama kali perlu diberikan padanannya dalam bahasa asing (dalam kurung). Kalau banyak sekali menggunakan istilah baru, sebaiknya dibuatkan daftar istilah di belakang. 2. Kutipan Kutipan ditulis dalam bahasa aslinya, kalau lebit dari tiga baris, diketik satu spasi, dan kalau kurang dari 3 baris, dua spasi. Diketik menjorok ke dalam. Tidak diterjemahkan, namun boleh dibahas sesuai dengan kata-kata penulis. Kutipan bahasa asing ditulis dengan huruf miring bila diketik dengan komputer. 3. Kata arab Transliterasi mengikuti SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan Nasional RI. 5 Lampiran 1. Contoh halaman judul usulan penelitian. Usulan Penelitian Skripsi PEMBUATAN EDIBLE FILM DARI PATI BONGGOL PISANG DAN APLIKASINYA PADA KEMBANG GULA LUNAK GULA KELAPA Oleh Endang Triastuti 050310155 Kepada PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS AGROINDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA Januari, 2008 6 Lampiran 2. Contoh halaman pengesahan usulan penelitian. Usulan Penelitian Skripsi PEMBUATAN EDIBLE FILM DARI PATI BONGGOL PISANG DAN APLIKASINYA PADA KEMBANG GULA LUNAK GULA KELAPA Diajukan oleh : Endang Triastuti 050310155 Telah disetujui oleh : Pembimbing I Pembahas ………………………….. ..……………………… Yogyakarta ………………………… Ketua Program Studi, ……………………………… 7 Lampiran 3. Contoh halaman sampul depan dan judul skripsi PEMBUATAN EDIBLE FILM DARI PATI BONGGOL PISANG DAN APLIKASINYA PADA KEMBANG GULA LUNAK GULA KELAPA Skripsi Oleh Endang Triastuti 050310155 Kepada PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS AGROINDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA Januari, 2008 8 Lampiran 4. Contoh halaman judul skripsi PEMBUATAN EDIBLE FILM DARI PATI BONGGOL PISANG DAN APLIKASINYA PADA KEMBANG GULA LUNAK GULA KELAPA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai Derajat Sarjana S1 Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Diajukan oleh Endang Triastuti TP/050310155 Kepada FAKULTAS AGROINDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA 2008 9 Lampiran 5. Contoh halaman pengesahan skripsi. SKRIPSI PEMBUATAN EDIBLE FILM DARI PATI BONGGOL PISANG DAN APLIKASINYA PADA KEMBANG GULA LUNAK GULA KELAPA Oleh Endang Triastuti 050310155 Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Pada tanggal ….. Agustus 2008 Susunan Tim Penguji Penguji I Penguji II/Pembimbing ………………………. ………………………... Yogyakarta ………………………………… Dekan Fakultas Agoindustri Universitas Mercu Buana Yogyakarta ………………………………… 10 Lampiran 6. Contoh penulisan daftar isi usul penelitian. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL …………………………………………....... i HALAMAN PENGESAHAN…………………………………….. ii KATA PENGANTAR…………………………………………….. iii DAFTAR ISI…………………………………………………………………… . iv DAFTAR TABEL……………………………………………………. v DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………… vi INTISARI………………………………………………………….. vii I. PENDAHULUAN……………………………………………… A. Latar Belakang………………………………………… B. Tujuan Penelitian……………………………………… 1 1 3 II. TINJAUAN PUSTAKA……………………………………… A. Temulawak…………………………………………… B. Instant Temulawak…………………………………… C. Hidrokoloid……………………………………………… 1. Dekstrin…………………………………….. ....... 2. Gum Arab…………………………………………. 4 4 5 8 9 10 III. METODE PENELITIAN………………………………………. A. Bahan……………………………………………………. B. Alat………………………………………………………… C. Cara Penelitian………………………………………… LAMPIRAN…………………………………………………………. 13 13 13 14 18 11 Lampiran 7. Contoh daftar tabel. DAFTAR TABEL No. Tabel Halaman 1. Komposisi Temulawak………………………………… 5 2. Kadar Air Temulawak Madu Instant…………………. 8 3. Viskositas Seduhan Temulawak Madu Instant……... 10 12 Lampiran 8. Contoh daftar gambar. DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1. Diagram Alir Pembuatan Temulawak Instan………… 8 2. Struktur Kimia Gum Arab …………………………….. 11 3. Struktur Kimia Dextrin…………………………………. 12 4. Diagram Alir Pembuatan Temulawak Instan………… 18 13 Lampiran 9. Contoh daftar lampiran DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1. Prosedur Analisa Bahan Dasar……………………… 42 2. Prosedur Analisa Produk Penelitian ……………….. 48 3. Data Hasil Analisa Bahan Dasar……………………. 54 4. Data Hasil Analisa Produk Penelitian ……………… 57 5. Hasil Analisa Statistik Kadar Air…………………… 59 6. Hasil Analisa Statistik Viskositas …………………… 62 7. Hasil Analisa Statistik Kesukaan …………………… 64 14 Lampiran 10. Contoh penulisan tabel Tabel 1. Kompisisi Temulawak Berdasarkan Rimpang Kering Komposisi % (bk) Protein 2,90 Lemak 12,10 Serat 4,20 Kasar 4,90 Abu 58,24 Pati 1,55 Curcumin 4,29 Mineral 4,90 Minyak Atsiri Sumber : Ketaren, 1999. 15 Lampiran 11. Contoh penulisan gambar 16 Lampiran 12. Contoh penunjukan sumber pustaka C. Cookies Cookies merupakan salah satu produk makanan kering yang mengandung lemak dan gula tinggi (Bender, 1925 dalam Budi Ekana, 1988). Sedangkan menurut Utami (1992), cookies didefinisikan sebagai jenis roti yang dibuat dari adonan yang mempunyai ukuran kecil dan tipis, kering dan renyah, serta mempunyai rasa manis. Cookies tergolong dalam kelompok makanan yang disebut friable foods yaitu jenis makanan yang tersusun atas bagian-bagian kecil, biasanya berupa lapisan tidak teratur dengan ikatan longgar yang lain oleh adanya ruang-ruang udara. Sifat friable foods yang penting adalah mudah pecah menjadi partikel-partikel yang tidak teratur selama pengunyahan (Matz, 1972). Menurut Hagenmaier dan Shaw (1992) dalam Pikni (1999) bahwa pelilinan dapat menghambat susut bobot, mengurangi laju respirasi, menghambat perubahan warna, kemasakan, pelunakan, pelayuan dan menutupi luka-luka kecil (pelindung) sehingga dapat memperpanjang umur simpan. 17 Lampiran 13. Contoh daftar pustaka DAFTAR PUSTAKA Antariksanta, A.E., 1994. Pengaruh Sulfit. Tekanan Pengepresan dan Cara Pengeringan Terhadap Sifat Tepung Ampas Kelapa. Skripsi Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Wangsa Manggala. Yogyakarta. Anyress, F., 1981. Calculus. Terjemahan D. Amanto. Penerbit Erlangga. Jakarta. Bambang Kartika, Puji Hastuti, Wahyu Supartono. 1988. Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan. Pusat Antar Universitas. Pangan dan Gizi. UGM. Yogyakarta. Desroiser, W.N., 1970. The Technology of Food Preservation. The AVI Publishing Company. Inc. Wesport. Connecticut. Grimwood, B.E., 1975. Coconut Palm Product. Food Agriculture Organization. United Nation. Roma. Matz, S.A., 1972. Bakery Technology and Engineering AVI Publishing Company. West Port. Connecticut. Pikni, 1999. Pelilinan dan Cara Pengemasan terhadap Sifat Fisik dan Sensoris Salak Pondoh Super selama Pengangkutan dan Penyimpanan. Skripsi Fakultas Teknologi Pertanian UGM. Yogyakarta. Suhardiyono, L., 1995. Tanaman Kelapa Budidaya dan Pemanfaatanya. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. 18 Utami, I.S., 1992. Teknologi Pengolahan Roti. Proyek Pengembangan Pusat Fasilitas Bersama Antar Universitas. PAU Pangan dan Gizi. UGM. Yogyakarta. Winarno, F.G., 1995. Enzim Pangan dan Gizi. Gramedia. Jakarta. 19 20