TUGAS pt - Blog UB - Universitas Brawijaya

advertisement
TUGAS
PEMULIAAN TANAMAN
Oleh:
Nama : Azeri Gautama A.
NIM
Kelas
: 115040200111174
:L
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
 Contoh tanaman menyerbuk silang
1. Jagung
Kerajaan:
Plantae
(tidak termasuk) Monocots
(tidak termasuk) Commelinids
Ordo:
Poales
Famili:
Poaceae
Genus:
Zea
Spesies:
Z. mays
Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam
80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua
untuk tahap pertumbuhan generatif.
Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya
berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi
tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun
beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak
memiliki kemampuan ini.
Jagung termasuk tanaman bijinya berkeping tunggal monokotil, jagung tergolong berakar
serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m.
Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian
bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak
seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman
berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku.
Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai
daun terdapatligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin
dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia
Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting
dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu
tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae,
yang disebutfloret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma).
Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk
sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh
dari buku, di antara batang dan pelepah daun.
Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif
meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih
dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung
siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).
ciri-ciri:
1. panjang
2. berisi
3. ada buahya
2. Pisang
Kerajaan: Plantae
Divisi:
Magnoliophyta
Kelas:
Liliopsida
Ordo:
Zingiberales
Famili:
Musaceae
Genus:
Musa
Spesies:
M. acuminata
M. balbisiana
M. ×paradisiaca (invalid)
M. sapientum (invalid)
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar
memanjang dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa acuminata, M. balbisiana, dan M.
×paradisiaca) menghasilkan buah konsumsi yang dinamakan sama. Buah ini tersusun
dalamtandan dengan kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua
buah pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang
berwarna jingga, merah, hijau, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah pisang sebagai bahan
pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium.
Perlu disadari, istilah "pisang" juga dipakai untuk sejumlah jenis yang tidak
menghasilkan buah konsumsi, seperti pisang abaka, pisang hias, dan pisang kipas.
3. Pala
Kerajaan: Plantae
Divisi:
Magnoliophyta
Kelas:
Magnoliopsida
Ordo:
Magnoliales
Famili:
Myristicaceae
Genus:
Myristica
Spesies: M. fragrans
Pala (Myristica fragrans) merupakan tumbuhan berupa pohon yang berasal dari
kepulauanBanda, Maluku.
rempah, buah dan biji pala
Akibat
telah
menjadi
nilainya
komoditi
yang
tinggi
perdagangan
yang
sebagai rempahpenting
sejak
masa Romawi. Pala disebut-sebut dalam ensiklopedia karya Plinius "Si Tua". Semenjak zaman
eksplorasi Eropa pala tersebar luas di daerah tropika lain seperti Mauritius dan Karibia (Pulau
Grenada). Istilah pala juga dipakai untuk biji pala yang diperdagangkan.
Tumbuhan ini berumah dua (dioecious) sehingga dikenal pohon jantan dan pohon betina.
Daunnya berbentuk elips langsing. Buahnya berbentuk lonjong seperti lemon, berwarna kuning,
berdaging dan beraroma khas karena mengandung minyak atsiri pada daging buahnya. Bila
masak, kulit dan daging buah membuka dan biji akan terlihat terbungkus fuli yang berwarna
merah. Satu buah menghasilkan satu biji berwarna coklat.
Pala dipanen biji, salut bijinya (arillus), dan daging buahnya. Dalam perdagangan, salut
biji
pala
dinamakan fuli,
atau
dalam
bahasa
Inggris
disebut mace,
dalam
istilah farmasi disebutmyristicae arillus atau macis). Daging buah pala dinamakan myristicae
fructus cortex. Panen pertama dilakukan 7 sampai 9 tahun setelah pohonnya ditanam dan
mencapai kemampuan produksi maksimum setelah 25 tahun. Tumbuhnya dapat mencapai 20m
dan usianya bisa mencapai ratusan tahun.
Sebelum dipasarkan, biji dijemur hingga kering setelah dipisah dari fulinya. Pengeringan
ini memakan waktu enam sampai delapan minggu. Bagian dalam biji akan menyusut dalam
proses ini dan akan terdengar bila biji digoyangkan. Cangkang biji akan pecah dan bagian dalam
biji dijual sebagai pala.
Biji pala mengandung minyak atsiri 7-14%. Bubuk pala dipakai sebagai penyedap untuk
roti atau kue, puding, saus, sayuran, dan minuman penyegar (seperti eggnog). Minyaknya juga
dipakai sebagai campuran parfum atau sabun.
4. Mangga
Kerajaan: Plantae
Filum:
Magnoliophyta
Kelas:
Magnoliopsida
Ordo:
Sapindales
Famili:
Anacardiaceae
Genus:
Mangifera
Spesies: M. indica
Mangga atau mempelam adalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya.
Mangga
termasuk
ke
dalam marga Mangifera,
yang
terdiri
dari
35-40
anggota,
dan sukuAnacardiaceae. Nama ilmiahnya adalah Mangifera indica.
Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habitus)
termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari
5 m. Mangga bisa mencapai tinggi 10-40 m.
Nama buah ini berasal dari Malayalam maanga. Kata ini dipadankan dalam bahasa
Indonesia menjadi mangga; dan pada pihak lain, kata ini dibawa ke Eropa oleh orangorang Portugisdan diserap menjadi manga (bahasa Portugis), mango (bahasa Inggris) dan lainlain. Nama ilmiahnya sendiri kira-kira mengandung arti: “(pohon) yang berbuah mangga, berasal
dari India”.
Berasal dari sekitar perbatasan India dengan Burma, mangga telah menyebar ke Asia
Tenggara sekurangnya semenjak 1500 tahun yang silam. Buah ini dikenal pula dalam berbagai
bahasa daerah, seperti pelem atau poh.
5. Lengkeng
Kerajaan:
Plantae
(tidak termasuk) Eudicots
(tidak termasuk) Rosids
Ordo:
Sapindales
Famili:
Sapindaceae
Genus:
Dimocarpus
Spesies:
D. longan
Pohon lengkeng dapat mencapai tinggi 40 m dan diameter batangnya hingga sekitar 1 m.
Berdaun majemuk, dengan 2-4(-6) pasang anak daun, sebagian besar berbulu rapat pada bagian
aksialnya. Tangkai daun 1-20 cm, tangkai anak daun 0,5-3,5 cm. Anak daun bulat memanjang,
panjang lk. 1-5 kali lebarnya, bervariasi 3-45 × 1,5-20 cm, mengertas sampai menjangat, dengan
bulu-bulu kempa terutama di sebalah bawah di dekat pertulangan daun.
Perbungaan umumnya di ujung (flos terminalis), 4-80 cm panjangnya, lebat dengan bulubulu kempa, bentuk payung menggarpu. Mahkota bunga lima helai, panjang hingga 6 mm.
Buah bulat, coklat kekuningan, hampir gundul; licin, berbutir-butir, berbintil kasar atau
beronak, bergantung pada jenisnya. Daging buah (arilus) tipis berwarna putih dan agak bening.
Pembungkus biji berwarna coklat kehitaman, mengkilat. Terkadang berbau agak keras.
6. Pepaya
Kerajaan:Plantae
(tidak termasuk)Eudicots
(tidak termasuk)Rosids
Ordo:Brassicales
Famili:Caricaceae
Genus:Carica
Spesies:C. papaya
Pohon pepaya umumnya tidak bercabang atau bercabang sedikit, tumbuh hingga setinggi
5-10 m dengan daun-daunan yang membentuk serupa spiral pada batang pohon bagian atas.
Daunnya menyirip lima dengan tangkai yang panjang dan berlubang di bagian tengah.
Bentuknya dapat bercangap ataupun tidak. Pepaya kultivar biasanya bercangap dalam.
Pepaya adalah monodioecious' (berumah tunggal sekaligus berumah dua) dengan tiga
kelamin: tumbuhan jantan, betina, dan banci (hermafrodit). Tumbuhan jantan dikenal sebagai
"pepaya gantung", yang walaupun jantan kadang-kadang dapat menghasilkan buah pula secara
"partenogenesis". Buah ini mandul (tidak menghasilkan biji subur), dan dijadikan bahan obat
tradisional. Bunga pepaya memiliki mahkota bunga berwarna kuning pucat dengan tangkai atau
duduk pada batang. Bunga jantan pada tumbuhan jantan tumbuh pada tangkai panjang. Bunga
biasanya ditemukan pada daerah sekitar pucuk.
Bentuk buah bulat hingga memanjang, dengan ujung biasanya meruncing. Warna buah
ketika muda hijau gelap, dan setelah masak hijau muda hingga kuning. Bentuk buah membulat
bila berasal dari tanaman betina dan memanjang (oval) bila dihasilkan tanaman banci. Tanaman
banci lebih disukai dalam budidaya karena dapat menghasilkan buah lebih banyak dan buahnya
lebih besar. Daging buah berasal dari karpela yang menebal, berwarna kuning hingga merah,
tergantung varietasnya. Bagian tengah buah berongga. Biji-biji berwarna hitam atau kehitaman
dan terbungkus semacam lapisan berlendir (pulp) untuk mencegahnya dari kekeringan. Dalam
budidaya, biji-biji untuk ditanam kembali diambil dari bagian tengah buah.
Kelamin jantan pepaya ditentukan oleh suatu kromosom Y-primitif, yang 10% dari
keseluruhan panjangnya tidak mengalami rekombinasi. [1] Suatu penanda genetik RAPD juga
telah ditemukan untuk membedakan pepaya berkelamin betina dari pepaya jantan atau banci.
7. Salak
Kerajaan: Plantae
Divisi:
Magnoliophyta
Kelas:
Liliopsida
Ordo:
Arecales
Famili:
Arecaceae
Genus:
Salacca
Spesies: S. zalacca
Palma berbentuk perdu atau hampir tidak berbatang, berduri banyak, melata dan beranak
banyak, tumbuh menjadi rumpun yang rapat dan kuat. Batang menjalar di bawah atau di atas
tanah, membentuk rimpang, sering bercabang, diameter 10-15cm.
Daun majemuk menyirip, panjang 3-7 m; tangkai daun, pelepah dan anak daun berduri panjang,
tipis dan banyak, warna duri kelabu sampai kehitaman. Anak daun berbentuk lanset dengan
ujung meruncing, berukuran sampai 8 x 85 cm, sisi bawah keputihan oleh lapisan lilin.
Kebanyakan berumah dua (dioesis), karangan bunga terletak dalam tongkol majemuk
yang muncul di ketiak daun, bertangkai, mula-mula tertutup oleh seludang, yang belakangan
mengering dan mengurai menjadi serupa serabut. Tongkol bunga jantan 50-100 cm panjangnya,
terdiri atas 4-12 bulirsilindris yang masing-masing panjangnya antara 7-15 cm, dengan banyak
bunga kemerahan terletak di ketiak sisik-sisik yang tersusun rapat. Tongkol bunga betina 20-30
cm, bertangkai panjang, terdiri atas 1-3 bulir yang panjangnya mencapai 10 cm.
Buah tipe buah batu berbentuk segitiga agak bulat atau bulat telur terbalik, runcing di
pangkalnya dan membulat di ujungnya, panjang 2,5-10 cm, terbungkus oleh sisik-sisik berwarna
kuning coklat sampai coklat merah mengkilap yang tersusun seperti genting, dengan banyak duri
kecil yang mudah putus di ujung masing-masing sisik. Dinding buah tengah (sarkotesta) tebal
berdaging, kuning krem sampai keputihan; berasa manis, masam, atau sepat. Biji 1-3 butir,
coklat hingga kehitaman, keras, 2-3 cm panjangnya.
8. Melinjo
Kerajaan: Plantae
Divisi:
Gnetophyta
Kelas:
Gnetopsida
Ordo:
Gnetales
Famili:
Gnetaceae
Genus:
Gnetum
Spesies: G. gnemon
Melinjo merupakan tumbuhan tahunan berbiji terbuka, berbentuk pohon yang berumah
dua (dioecious, ada individu jantan dan betina). Bijinya tidak terbungkus daging tetapi
terbungkus kulit luar.Batangnya kokoh dan bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Daunnya
tunggal berbentuk ovaldengan ujung tumpul. Melinjo tidak menghasilkan bunga dan buah sejati
karena bukan termasuk tumbuhan berbunga.Yang dianggap sebagai buah sebenarnya
adalah biji yang terbungkus oleh selapis aril yang berdaging.
Tanaman melinjo dapat tumbuh mencapai 100 tahun lebih dan setiap panen raya mampu
menghasilkan melinjo sebanyak 80 - 100 Kg, Bila tidak dipangkas bisa mencapai ketinggian 25
m dari permukaan tanah.
Tanaman melinjo dapat diperbanyak dengan cara generatif (biji) atau vegetatif
(cangkokan, okulasi, penyambungan dan stek).
9. Bunga Matahari
Kerajaan:
Plantae
(tidak termasuk) Eudicots
(tidak termasuk) Asterids
Ordo:
Asterales
Famili:
Asteraceae
Upafamili:
Helianthoideae
Bangsa:
Heliantheae
Genus:
Helianthus
Tumbuhan terna semusim yang berasal dari Amerika Tropik bagian utara (Meksiko),
tinggi 3m sampai 5m tergantung varietasnya. Daun tunggal lebar. Batang biasanya ditumbuhi
rambut kasar, tegak, jarang bercabang.
Bunga tersusun majemuk. Terdapat dua tipe bunga: bunga tepi atau bunga lidah yang
membawa satu kelopak besar berwarna kuning cerah dan steril, dan bunga tabung yang fertil dan
menghasilkan biji. Bunga tabung ini jumlahnya bisa mencapai 2000 kuntum dalam satu tandan
bunga. Penyerbukan terbuka (silang) dan dibantu oleh serangga. Pada hari yang cerah, tandan
bunga majemuk mengikuti pergerakan harian Matahari (asal nama tumbuhan ini), yang gejalanya
disebut heliotropisme.
pergerakan ini.
Tumbuhan
mendapat
keuntungan
10%
lebihfotosintesis karena
Buahnya bertipe buah kurung (achene). Buah kering berdinding agak keras dan tak
terlalu tebal ini sering disangka 'biji' bunga Matahari, karena memang tidak dapat dengan mudah
dibedakan. Bijiyang sesungguhnya terletak di dalam, terlindung oleh buah yang serupa
tempurung.
10.
Wortel
Kerajaan: Plantae
Divisi:
Magnoliophyta
Kelas:
Magnoliopsida
Ordo:
Apiales
Famili:
Apiaceae
Genus:
Daucus
Spesies: D. carota
Wortel adalah tumbuhan biennial (siklus hidup 12 - 24 bulan) yang menyimpan
karbohidrat dalam jumlah besar untuk tumbuhan tersebut berbunga pada tahun kedua. Batang
bunga tumbuh setinggi sekitar 1 m, dengan bunga berwarna putih.
Download