BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang – Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, program pembangunan pendidikan diarahkan pada upaya mewujudkan kondisi yang diharapkan, dan difokuskan pada tiga pilar kebijakan pendidikan yaitu : pemerataan dan perluasan akses pendidikan; peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing keluaran pendidikan; serta peningkatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik tentang pengelolaan pendidikan. Pendidikan mempunyai arti yang sangat penting dalam kehidupan kita, baik dalam kehidupan individu, bangsa maupun Negara. Oleh karena itu, pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik – baiknya, sehingga sesuai dengan tujuan. Keberhasilan suatu bangsa terletak pada mutu pendidikan yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Seirama dengan perkembangan teknologi, untuk meningkatkan mutu pendidikan juga harus melalkukan berbagai inovasi, diantaranya melalui dunia maya (internet). Dalam pengertian secara unum Internet merupakan sebuah revolusi dalam perkembangan teknologi digital yang ditandai dengan terjadinya konvergensi antara teknologi komunikasi, komputer, dan penyiaran (broadcasting) menjadi sebuah teknologi informasi. Internet menjadi jaringan informasi dan komunikasi global pada masa kini. Jaringan internet telah menjadi kebutuhan semua orang. Implikasi perkembangan teknologi ini juga mempengaruhi kehidupan sosial. Internet yang awalnya sebagai media pertukaran data sekarang menjadi tempat belajar, berbelanja, bermain, bergaul, dan lain sebagainya. World Wide Web (www) menyediakan suatu sarana yang dapat diakses secara global dengan meninggalkan batasan konvensional. Kenyataan inilah yang membuat dunia pendidikan untuk membuat sebuah sistem pendidikan berbasis pada internet agar dapat menjangkau pengguna yang selama ini memiliki kendala teknis geografis dan juga kendala waktu. 1 Hal ini memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangan aplikasi berbasis web. Konsep pembelajaran jarak jauh yang lebih dikenal dengan Distance Learning menggunakan layanan World Wide Web (www) untuk mendistribusikan informasi yang berkaitan dengan pembelajaran. Sistem ini juga membentuk sebuah komunitas dimana terjadi proses transfer dan berbagi pengetahuan baik dalam satu komunitas maupun antar komunitas sehingga akan mempercepat terbentuknya sebuah masyarakat yang belajar (Learning Society). Sebagai bentuk dari perkembangan teknologi yang masih baru, maka dalam penerapannya diperlukan suatu pengkajian dan penelitian yang menyeluruh mencakup aspek-aspek yang ada. Dengan mengintegrasikan berbagai layanan yang tersedia di internet maka pada tugas akhir ini dibuat sebuah sistem pembelajaran jarak jauh yang terkomputerisasi dengan berbasis web Sejalan dengan Undang – undang dan perkembangan teknologi, SMK Negeri 1 Surabaya sebagai lembaga pendidikan telah melaksanakan berbagai program untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan telah membuka 9 (Sembilan) program keahlian. Untuk itu sekolah berkewajiban mempersiapkan siswa/tamatan agar dapat bersaing dalam pasar kerja terbuka, sesuai tuntutan penguasaan kompetensi era global yang ditandai oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. Dalam proses pembelajaran sejak diberlakukannya kurikulum SMK edisi 2004 telah banyak perubahan untuk mencapai tujuan, dengan harapan mendapatkan hasil yang optimal, sehingga bermanfaat bagi semua pihak terkait. Untuk mengukur keberhasilan siswa, perlu diperhatikan adanya standar dan kriteria penilaian sehingga siswa dinyatakan lulus atau tidak lulus, dan oleh dunia kerja dinyatakan kompetensi atau tidak kompetensi. Adapun jenis mata diklat pada setiap program keahlian dibagi dalam 3 kelompok yaitu (1) Kelompok Normatif yang terdiri dari Agama, PPKN, Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan serta Sejarah Nasional dan Umum; (2) Kelompok Adaptif, terdiri dari Matematika, Bahasa Inggris, Fisika, Komputer dan Kewirausahaan; (3) Kelompok Produktif yaitu mata diklat yang terkait dengan bidang keahlian yang dipilih oleh siswa yang bersangkutan sesuai dengan program keahliannya.. 2 Dasar Hukum Pelaksanaan adalah : (1) Renstra Depdiknas 2005-2009; (2) Kurikulum untuk Sekolah Menengah Kejuruan edisi 2004 maupun kurikulum produktif untuk program keahlian TIK, yang telah disusun secara dinamis dan fleksibel agar mampu mengantisipasi dan mengikuti berbagai perkembangan yang terjadi; (3) Program kerja sekolah yang setiap tahunnya disusun dan dikembangkan sebagai pedoman kerja bagi masing-masing program keahlian. Untuk mengimplementasikan program-program tersebut berbagai hambatan baik dari siswa, orangtua siswa, sekolah maupun dunia kerja sebagai tempat praktek kerja siswa sangat bervariasi. Untuk itu berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui kerjasama antara SMK Negeri 1 Surabaya dengan partnership diwujudkan dalam bentuk penilaian bersama atas beberapa Kompetensi dan Sub Kompetensi yang ada dalam kelompok Produktif. Untuk itu telah diadakan berbagai macam penilaian untuk melihat hasil evaluasi yang dilakukan oleh Sekolah. Adapun system penilaian tersebut antara lain : (1) yang terkait dengan proses belajar mengajar yang menghasilkan nilai Raport; (2) penilaian bersama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI) melalui Uji Kompetensi maupun Ujian Nasional pada mata diklat tertentu dengan standart nasional terus ditingkatkan. Hal ini terlihat dari terjadinya beberapa kali perubahan system UNAS, tetapi hasilnya masih belum memuaskan. Untuk itu berbagai inovasi terus dikembangkan demi tercapainya peningkatan mutu pendidikan. Berdasarkan uraian diatas penelitian bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Peningkatan Prestasi Siswa Melalui Pembelajaran Jarak Jauh Dan Uji Kompetensi Kelas XII MM 1 dan XII MM 2 SMK Negeri 1 Surabaya Tahun Pelajaran 2009/2010”. B. RUMUSAN MASALAH Dari berbagai kondisi dan kendala yang ada teridentifikasi beberapa permasalahan lapangan sebagai berikut : 1. Beberapa kesulitan dalam mensinkronkan antara materi diklat yang ada di Sekolah dengan yang dibutuhkan oleh dunia kerja, khususnya produktif. 3 2. Belum teridentifikasinya secara jelas antara hasil hasil prestasi siswa di sekolah dengan nilai kompetensi yang diberikan oleh dunia kerja, serta nilai prestasi dalam UNAS. C. BATASAN MASALAH Melihat hasil Ujian Nasional Siswa pada Program Keahlian Multimedia kelas XII MM 1 dan XII MM 2 di SMK Negeri 1 Surabaya tahun pelajaran 2009/2010 melalui pembelajaran jarak jauh dan uji kompetensi siswa. D. TUJUAN DAN SASARAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur dan mencari hubungan antara nilai raport - nilai kompetensi dan Ujian Nasional. Sedang sasarannya adalah untuk memberi gambaran tentang sistem penilaian terhadap siswa pada dua tempat yang berbeda, dengan siswa yang sama. 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. LANDASAN KEBIJAKAN Salah satu kebijakan pokok pembangunan pendidikan nasional menurut Renstra Depdiknas tahun 2005-2009 adalah kebijakan peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan, di mana kebijakan tersebut dilakukan antara lain melalui penguatan programprogram sebagai berikut: 1. Pengembangan guru sebagai profesi Sebagai tenaga profesional, guru harus memiliki sertifikat profesi dari hasil uji kompetensi. Standar profesi guru akan dikembangkan sebagai dasar bagi penilaian kinerja guru yang dilakukan secara berkelanjutan atas dasar kinerjanya baik pada tingkat kelas maupun satuan pendidikan. 2. Pengembangan kompetensi pendidik Peningkatan kualitas pendidik dilaksanakan dengan pemetaan profil kompetensi pendidik dikaitkan dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP), analisis kesenjangan kompetensi, serta penyusunan program dan strategi peningkatan kompetensi menuju pada tercapainya SNP. 3. Perbaikan dan pengembangan sarana dan prasarana Untuk mencapai mutu pendidikan sesuai dengan standar nasional pendidikan dikembangkan sarana dan prasarana pendidikan terutama buku pelajaran dan buku penunjang laboratorium, perpustakaan, ruang praktek, sarana olah raga, sarana ibadah, dan sarana pendidikan lainnya. 4. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pendidikan. Kegiatan ini berupa pengembangan sistem, metode, dan materi pembelajaran dengan menggunakan TIK. Kegiatan ini juga akan mengembangkan sistem jaringan informasi sekolah, infrastruktur dan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mendukung implementasinya, baik untuk kepentingan manajemen pendidikan maupun proses pembelajaran. Dengan menggunakan TIK dalam pendidikan siswa pada sekolah reguler, warga belajar pada pendidikan nonformal dan siswa yang memerlukan layanan 5 pendidikan khusus, secara adil dapat memperoleh pendidikan yang bermutu dan relevan. (Renstra Depdiknas 2005-2009) B. SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH 1. Sejarah Sistem Pembelajaran jarak jauh Sistem pembelajaran jarak jauh berbasis web adalah suatu pertemuan antara tiga perkembangan teknologi dan tadisi, yaitu : distance learning, computer-conveyed education, dan teknologi internet (internet technology). “Distance learning” dikembangkan pertama kali di Amerika Serikat, Perancis, Jerman, dan Inggris pada pertengahan tahun 1800. Pada tahun 1840, Sir Isac Pitman mengajar jarak jauh menggunakan surat. Dan pada tahun 1980 an, International Correspondence Schools (ICS) membenagun metode perkuliahan “home-study courses” yang pada saat itu dikarenakan faktor kemananan pada era itu. Gambar di bawah ini adalah proses sejarah munculnya teknologi pembelajaran jarak jauh berbasis web. (Setyawan, 2002) 1840 Distance Learning 1960 1990 Computer-conveyed Internet Education Technology Sistem Pembelajaran Jarak Gambar. 2.1 Sejarah Distance Learning Banyak sekali sistem pembelajaran jarak jauh yang telah diterapkan, yang pada dasarnya dapat dibagi dalam dua kategori : sistem berbasis video dan sistem berbasis data. Sistem berbasis video mulai muncul tahun 1960-an dimana ketika itu merupakan era meluasnya kepemilikan televisi. Dengan merekam materi belajar ke dalam kaset video dan diputer pada stasiun-stasiun televisi, sistem ini memiliki jangkauan geografis yang cukup 6 besar. Salah satu kelemahan sistem ini adalah kurangnya interaksi dan komunikasi dua arah antara pengajar dan peserta. Untuk sistem berbasis data dapat kita klasifikasikan dalam dua kategori : groupware dan internet. Pada groupware, biasanya menggunakan perangkat lunak yang termasuk dalam kategori computer-supported coorperative (cscw), dimana melalui perangkat lunak ini, sudah tersedia layanan seperti electronic messaging, data conferencing, dan messaging gateways. Pada goupware ini aplikasi komputer untuk sistem pembelajaran jarak jauh digolongkan menjadi empat kategori. (Setyawan, 2002) Computer Assisted Instruction (CAI) – menggunaan komputer sebagai media pengajar (teaching machine) untuk menampilkan pelajaran. Ada beberapa Model CAI, antara lain : untuk latihan dan praktek, tutorial, simulasi dan game, dan pemecah masalahah (problem solving). Computer Managed Instruction (CMI) – menggunakan penyimpanan komputer , dan mempunyai kemampuan untuk mengorganisasi perintah dan aktivitas murid dan hasil kemajuan (progress). Computer Mediated Communication (CMC)-menggunakan aplikasi komputer sebagai fasilitas komunikasi. Sebagai contoh electronic mail, computer confrencing, dan bulletin board. Computer-Based Multimedia – ini adalah generasi yang sedang dikembangkan karena mempunyai kemampuan yang powerful, fleksibel, nyaman. Computer based multimedia mengintegrasikan berbagai macam video, voice, dan teknologi komputer kedalam sebuah sistem yang dapat dikirim dan diakses dengan mudah. Internet berkembang sangat cepat sekali pada tahun 1990 an. Dengan munculnya berbagai teknologi web, menjadikan web adalah media yang menarik dengan tampilan dan content yang kompleks. Pada internet , sistem ini menggunakan layanan-layanan standar seperti 7 World Wide Web (WWW), File Transfer Protokol (FTP), dan lain sebagainya yang berbasis pada protokol TCP/IP ( Transfer Control Protokol/Internet Protokol). Dengan kemajuan teknologi yang sudah ada sekarang ini, teknologi yang pada awalnya masih terpisah dapat dijadikan satu kesatuan, kita dapat menemukan solusi yang lebih komprehensif. Kita dapat memasukan materi-materi video ke dalam jaringan internet dengan terlebih dulu melakukan perubahan format video itu sendiri, Maka dari itu kita dapat memiliki sebuah sistem yang berbasis video, groupware, dalam jaringan internet berbasis TCP/IP. (Tania H. Gottschalk dalam Setyawan, 2002) 2. Latar Belakang Pentingnya Sistem yang Inovatif Pendidikan adalah perangkat strategis yang dibutuhkan masyarakat untuk secara kontinu bersaing dalam percaturan global dan untuk menciptakan standar kehidupan yang lebih baik. Hal ini menjadi suatu tantangan bagi institusi, termasuk perusahaan, sekolah, universitas, dan pemerintah yang mempunyai kaitan erat dengan dunia pendidikan dalam memasuki era persaingan global ini. Persaingan yang terjadi tidak dapat dielakkan. Sekarang ini persaingan menjadi kunci bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Tumbuhnya persaingan secara global dengan negara-negara diseluruh dunia telah mengubah strategi bersaing dari banyak perusahaan. Bila sebelumnya tingkat persaingan antar perusahaan masih bersifat lokal, maka dengan terbentuknya kesepakatan perdagangan bebas, persaingan menjadi lebih meluas melewati batas-batas wilayah dan budaya. Sumber daya manusia yang handal adalah tuntutan yang tidak dapat ditawar lagi bagi perusahaan yang ingin bersaing. Intitusi pendidikan terutama Sekolah Menengah Kejuruan dihadapkan pada beberapa masalah. Pertama, bila mereka mengikuti pola tradisional dalam menyelenggarakan pendidikan, mereka harus selalu membangun infrastruktur baru dan memelihara yang sudah ada. Tantangan lainnya meningkatnya biaya pendidikan seiring dengan meningkatnya tingkat inflasi. Untuk memecahkan masalah-masalah di atas, dibutuhkan usaha yang keras untuk menciptakan sistem belajar berbasis teknologi yang berkesinambungan dan terjangkau. (Setyawan, 2002) 8 3. Peran-peran Utama dalam Distance Learning Dibawah ini adalah deskripsi singkat mengenai peran-peran kunci utama dalam pembelajaran jarak jauh : Siswa (student), peran utama dari siswa disini adalah belajar. Dalam proses pembelajaran jarak jauh ini tetap diperlukan keadaan yang baik, motivasi, perencanaan, dan kemampuan untuk menganalisa materi perkuliahan, tugas, dan tes yang diberikan seorang instruktur kepada siswa. Kemampuan berinteraksi antara dosen dengan siswa sangat bergantung pada hubungan teknis (technical linkage) yang menjembatani batasan antara kelas yang terpisah dengan partisipasi siswa. Fasilitator, sebagai jembatan antara siswa dengan pengajar. Agar efektif maka fasilitator harus mampu menganalisa kebutuhan-kebutuhan antara siswa dengan pengajar. Staff pendukung (support staff), secara individual bagian ini tidak begitu menonjol, tetapi pada sistem pembelajaran jarak jauh secara luas, fungsi dari support service sangat menentukan dari kesuksesan distance learning, yang antara lain adalah dalam sistem pendaftaran mahasiswa (regsitration), penggandaan dan penyebaran materi, pengaturan jadwal (schedulling), pemrosesan laporan penilaian (grades), pengaturan hal teknis, dan lain sebagainya. Administrator, meskipun fungsi administrator sangat berpengaruh pada perencanaan awal sistem distance learning, tapi administrator juga berperan sebagai consensus builder, pengambil keputusan (decision maker), refree. Administrator bekerja secara personal dan memastikan resource dan teknologi yang ada dapat bekerja secara baik dan efektif, dan selalu bertanggung jawab dalam memaintenance system. 9 4. Keuntungan Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Meskipun masih menjadi fenomena baru, sistem pembelajaran jarak jauh berbasis web ini mempunyai keuntungan yang berbeda dengan sistem konvensional dan computer based training (CBT). Keuntungan yang diperoleh dari sistem pembelajran jarak jauh berbasis web ini antara lain : a. Menghemat biaya Teknologi yang menggunakan sistem distance learning ini akan lebih menghemat 40-60% biaya pendidikan pada sistem kelas tradisional. Sistem ini akan mengurangi biaya-biaya utama yang harus dikeluarkan baik siswa, dosen, dan kampus. Biaya yang dihemat antara lain pada : - Biaya Perjalanan, hampir 40% biaya pendidikan adalah pada biaya perjanlalan ., yang antara lain digunakan untuk membayar transportasi bis, taxi, parkir, makan, dan lain sebagainya. - Biaya Fasilitas dan Penyelenggaraan, sistem distance learning berbasis web ini akan mengemat biaya untuk penyediaan fasilitas kelas seperti meja, kursi, whiteboard, dan berbagai macam kebutuhan kelas lainnuya. Dengan menggunakan virtual library, simulasi, dan sistem on-line akan mengurangi biaya yang harus dikeluarkan oleh kampus sebagai penyelenggara pendidikan. - Biaya Administrasi, dengan sistem ini administrasi kampus akan lebih mudah dan ringan. Pekerjaan bagi seorang administrasi seperti : pendaftaran mahasiswa, penyebaran dan penyediaan materi kuliah, pengaturan penilain, pengumpulan saransaran, dan lain sebagainya tidak perlu dilakukan secara manual. - Biaya Gaji, seorang pekerja atau dosen akan dibayar sesuai dengan lama waktu yang dibutuhkan untuk proses mengajar. Meskipun waktu proses belajar mengajar sistem Distance learning berbasis web dengan sistem kelas tradisional hampir sama, tetapi 10 biaya yang digunakan untuk biaya transportasi dan akomodasi akan terkurangi. Sebagai contoh seorang dosen yang mengajar untuk tiga hari pertemuan, tetapi dia diasumsikan mebutuhkan waktu lima hari untuk berangkat dan kepulangan. Dengan sistem ini biaya tiga hari kuliah akan dibayar tiga hari gaji. b. Memperbaiki Sistem Pengajaran Meskipun sebuah sistem baru, implementasi distance learning ini dalam proses pengajaran sangat banyak, antara lain : - Memperbanyak aktifitas siswa, dengan sistem ini akan menuntut siswa untuk lebuh aktif . Siswa tidak hanya duduk dan medengarkan saja, tetapi dia akan lebih aktif dan harus bepikir. Siswa akan lebih mengontrol sistem pembelajarannya sendiri. Dengan kondisi ini maka siswa akan merasa lebih bertanggung jawab dan belajar secara efektif. - Memperluas dalam perolehan sumber data dan sumber pengetahuan (knowledge resource), dengan terkoneksi internet secara global maka siswa dapat mengeksplorasi sendiri sumber-sumber data untuk dipelajari dan dianalisis. Internet yang menyipan berjuta-juta informasi dapat menjadi media perpustakaan bagi siswa. - Kerjasama, dengan menggunakan discussion board maka siswa dapat saling berkomunikasi untuk berdiskusi, berdebat, dan saling bertuka pikiran dengan sesama siswa, dosen, bahkan orang luar secara global menggunakan koneksi internet. c. Lebih nyaman Dari berbagai penelitian diperoleh data bahwa sekitar 81% siswa merasa lebih nyaman menggunakan sistem pembelajran jarak jauh ini. Mereka lebih memiliki keberanian untuk bertanya kepada instruktur dan mendapatkan jawaban dari permasalahan mereka sesuai kebutuhan mereka. 11 d. Kebebasan siswa Distance learning ini mampu menyesiakan dengan berbagai type siswa dan personalitas seperti : kecepatan berpikir, masalah bahasa (verbal), akititas siswa dan lain sebagainya. Semua siswa akan merasa diperlakukan sama. Dengan demikian siswa akan lebih merasa bebas dan mampu berkonsentrasi kepada proses belajarnya dari pada harus mempermasalahkan masalah sosial yang muncul. Dengan metode ini siswa dapat menentukan langkah-langkah pembelajaran dan penjadwalannya (schedule). Seorang siswa dapat belajar dengan waktu yang lama, dimana seharusnya dalam sebuah pembelajaran membutuhkan waktu beberapa jam. Dan dia dapat mengulangi pelajaran kapan pun bila mungkin mengalami sebuah kesulitan atau mungkin begitu tertarik terhadap mata kuliah tersebut. Hal ini akan memberikan sisi positif terhadap siswa yaitu menciptakan rasa bertanggung jawab dan disiplin pribadi terhadap apa yang telah dilakukan. e. Kemudahan Pengajar Seorang instruktur akan lebih mudah mengajar karena dia dapat memeberikan materi pembelajaran dari mana saja dengan sebuah koneksi internet. Dengan demikian akan megurangi biaya transportasi seorang instruktur dan menghemat waktu. Dan seorang instruktur dapat melakukan penilaian aktivitas siswa, nilai mid, ujian akhir secara penilaian otomatis yang dibuat pada sistem pembelajaran jarak jauh ini. f. Materi kuliah yang lebih dinamis Seorang instruktur dapa menambah mata kuliah kapan pun dengan cepat. Dia dapat mengirimkan materi dari rumah ketika dia tadi lupa memberikan kuliah ataupun ketika dia mempunyai sebuah inspirasi baru tentang materi kuliah. Dengan demikian maka informasi materi kuliah dapat up to date. g. Skalabilitas yang lebih luas Dengan menggunakan perkuliahan berbasis web ini, maka masalah skalabilitas terhadap jumlah siswa (participant) tidak menjadi masalah lagi,. Jumlah 10 atau 100 siswa pun tetap sama bagi seorang dosen dalam mengajar, sehingga energi yang dikeluarkan untuk mengjar akan menjadi lebih kecil. 12 h. Membentuk sebuah komunitas Dengan Web orang mampu membuat komunitas yang mana orang dapat bertukar pikiran dan ilmu pengetahuan dengan mudah dan kapan saja. Sehingga orang dapat berinteraksi satu sama lain., dengan demikian akan menjadikan sisi humanisme dai teknologi ini. (William Horton, Designing Web-Based Training, Wiley, 2000) C. GAMBARAN UMUM TENTANG SMK Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik untuk bekerja dalam bidang tertentu. Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah : (a) mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya; (b) membekali peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya, (c) membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.(Kurikulum SMK Edisi 2004) Melalui pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diharapkan dapat mewujudkan peningkatan potensi ekonomi tersebut, karena SMK mempersiapkan tamatan yang memiliki kompetensi produktif, adaptif dan inovatif untuk dapat menjadi tenaga terampil yang siap kerja sesuai dengan bidang dan program keahliannya. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Program Keahlian Teknologi Informasi sebagai bagian dari Pendidikan Menengah Kejuruan, bertujuan untuk menyiapkan siswa / tamatan untuk: a. Memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap profesional dalam lingkup keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi b. Mampu memilih karir, mampu berkompetisi dan mampu mengembangkan diri dalam lingkup keahlian Teknik Informasi Dan Komunikasi 13 c. Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun masa yang akan datang dalam lingkup keahlian teknik informasi dan komunikasi. d. Menjadi Warga Negara yang Produktif, Adaptif Dan Kreatif. Setelah menjalani pendidikan dan pelatihan di Sekolah, sebagai dasar pengetahuan dan ketrampilan siswa sesuai dengan tingkatnya, maka sebelum melanjutkan ke tingkat berikutnya, diharapkan siswa dapat : a. Melaksanakan praktek kerja di dunia usaha / dunia industri sesuai dengan bidang keahliannya. b. Mengaplikasikan materi pendidikan dan pelatihan yang telah diterima di sekolah sebagai pedoman dasar untuk diterapkan pada dunia kerja. c. Mengukur tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. d. Meningkatkan ketrampilan siswa, agar dalam proses pembelajaran ke jenjang berikutnya dapat mengetahui bidang pekerjaannya, sehingga dapat diharapkan mampu berimprovisasi dan berkreasi setelah tamat nanti. D. GAMBARAN TENTANG PROGRAM PEAHLIAN MULTIMEDIA Untuk tahap pertama, SMK Negeri 1 Surabaya akan mengirimkan siswa – siswi bidang keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi, program Keahlian Multimedia dengan pembekalan materi untuk tingkat 1 sampai tingkat 3 adalah sbb : Tingkat I 1. Mengoperasikan periferal multimedia : a. Mengembangkan ilustrasi digital (digital illustration) b. Mengembangkan pencitraan digital (digital imaging) c. Mengembangkan laman [web] d. Mengembangkan animasi dimensi dua (2D animation) 14 Tingkat II a. Mengembangkan visualisasi dimensi tiga (3D visualization) b. Mengembangkan animasi dimensi tiga (3D animation) Tingkat III a. Merekam suara b. Menyunting suara c. Merekam gambar d. Menyunting video e. Mengembangkan efek visual f. Mengembangkan aplikasi multimedia Sebelum mengikuti Ujian Nasional, siswa wajib melaksanakan praktek kerja industry (Prakerin). Selama melaksanakan prakerin, siswa dibimbing oleh guru yang ditunjuk dari Sekolah dan pembimbing yang ditunjuk oleh institusi pasangan untuk membimbing siswa di tempat praktek. Adapun waktu untuk prakerin di SMK Negeri 1 Surabaya diatur sebagai berikut : a. Minimum 3 bulan kerja, mengikuti minggu dan jam kerja industri; b. Boleh lebih 3 bulan kerja jika kegiatan bekerja di industri memberi nilai tambah yang lebih tinggi bagi industri maupun bagi siswa yang bersangkutan; c. Kegiatan di industri dapat dimulai dari tingkat I dengan catatan industri yang bersangkutan mampu memberi keterampilan dasar dan sebaiknya tidak langsung bekerja di lini produksi. d. Setelah melampaui ketiga tahapan tersebut, siswa akan diuji kemampuannya yang hasilnya berupa nilai rapor untuk melihat prestasi di sekolah pada tiap semester, nilai uji kompetensi yang diuji secara internal (oleh guru produktif) dan eksternal oleh DU/DI ( Dunia Usaha dan Dunia Industri) sebagai partnership sekolah pada program keahlian yang bersangkutan. 15 BAB III METODE DAN ANALISA Metoda yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara prestasi siswa di sekolah (nilai raport kelas tiga dan nilai UNAS) dengan hasil uji kompetensi pada kelas XII MM 1 - Program Keahlian Multimedia di SMK Negeri 1 Surabaya adalah dengan : A. ANALISIS VARIAN (ANOVA), dengan menggunakan variabel : a. Nilai uji kompetensi untuk dependent variable b. Nilai Rapor Kelas tiga dan Nilai UNAS untuk fixed factor B. ANALISIS REGRESI BERGANDA, dengan menggunakan variabel : a. Nilai uji kompetensi untuk variabel Y b. Nilai Rapor Kelas tiga untuk X1 (6, 7 dan 8) c. Nilai UNAS untuk X2 (1 = baik, 2 = cukup dan 3 = kurang) C. DATA PENELITIAN Dari data nilai siswa di Sekolah di SMK Negeri I Surabaya, dapat diperoleh data untuk mengetahui hubungan antara prestasi siswa di sekolah (nilai raport kelas tiga dan nilai UNAS) dengan hasil uji kompetensi pada Program Keahlian Multimedia di SMK Negeri 1 Surabaya, yaitu : Tabel 3. 1. Klasifikasi Data Nilai Siswa Nilai Unas Baik Cukup Kurang 6 7.17 7.26 7.08 7 7.26 6.54 7 7.12 6.5 6.4 7 6.75 Nilai rapor 7 7.15 7.25 7.1 6.9 7.38 6.78 7.21 7.1 6.5 7.2 7.04 7.01 16 8 8.06 7.95 7.45 7.22 7.02 6.9 7.1 7.04 7.05 7.18 7.12 7.11 D. ANALISA a. Analisis Varian (ANOVA) Hasil analisa varians dari output komputer dapat dilihat pada tabel berikut : Gambar 1. Hasil Analisa Varian Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable: U_KOMPTN Source Corrected Model Intercept N_RAPOR N_UNAS N_RAPOR * N_UNAS Error Total Corrected Total Type III Sum of Squares 2.249a 1804.834 .722 .966 .561 1.590 1808.673 3.839 df 8 1 2 2 4 27 36 35 Mean Square .281 1804.834 .361 .483 .140 .059 F 4.772 30638.483 6.131 8.196 2.381 Sig. .001 .000 .006 .002 .077 a. R Squared = .586 (Adjus ted R Squared = .463) Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa : Pengujian Hipotesis Ho : Nilai Rapor dan nilai UNAS tidak ada pengaruhnya pada nilai uji kompetensi H1 : Nilai Rapor dan nilai UNAS ada pengaruhnya pada nilai uji kompetensi Statistik Uji Pvalue didapat 0,000 < 0,05 --> Pvalue < α, yaitu tolak Ho berarti minimal ada satu yang tidak sama. Untuk mengetahui pasangan mana yang tidak sama dapat dilihat pada post hoc test. Gambar 3. 2. Post Hoc Test Nilai Rapor 17 Multiple Comparisons Dependent Variable: U_KOMPTN LSD (I) N_RAPOR 6.00 7.00 8.00 (J) N_RAPOR 7.00 8.00 6.00 8.00 6.00 7.00 Mean Difference (I-J) -.1283 -.3433* .1283 -.2150* .3433* .2150* Std. Error .09909 .09909 .09909 .09909 .09909 .09909 Sig. .206 .002 .206 .039 .002 .039 95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound -.3316 .0750 -.5466 -.1400 -.0750 .3316 -.4183 -.0117 .1400 .5466 .0117 .4183 Based on observed means. *. The mean difference is s ignificant at the .05 level. Dari hasil input dapat diketahui : 6 --> 7 : 0.206 > 0.05 terima Ho sehingga µ6 = µ7 7 --> 8 : 0.039 < 0.05 tolak Ho sehingga µ7 ≠ µ8 6 --> 8 : 0.002 < 0.05 tolak Ho sehingga µ6 ≠ µ8 Gambar 3. 3. Post Hoc Test Nilai UNAS Multiple Com pari sons Dependent Variable: U_KOMPTN LSD (I) N_UNAS baik cukup kurang (J) N_UNAS cukup kurang baik kurang baik cukup Mean Difference (I-J) St d. Error .2617* .09909 .3942* .09909 -.2617* .09909 .1325 .09909 -.3942* .09909 -.1325 .09909 Sig. .014 .000 .014 .192 .000 .192 95% Confidenc e Interval Lower Bound Upper Bound .0584 .4650 .1909 .5975 -.4650 -.0584 -.0708 .3358 -.5975 -.1909 -.3358 .0708 Based on observed means. *. The mean differenc e is significant at the .05 level. Dari hasil input dapat diketahui : Baik --> cukup : 0.14 > 0.05 terima Ho sehingga µbaik = µcukup Baik --> kurang : 0.000 < 0.05 tolak Ho sehingga µbaik ≠ µkurang Cukup --> kurang : 0.192 > 0.05 terima Ho sehingga µcukup = µkurang 18 Dari hasil analisa varians didapatkan faktor-faktor mana yang sangat berpengaruh pada nilai uji kompetensi, yaitu dengan melihat dari hasil profil plot, sebagai berikut: Grafik 3. 1. Hasil Analisa Varians Estimated Marginal Means of U_KOMPTN 7.8 7.6 Estimated Marginal Means 7.4 7.2 N_UNAS 7.0 baik 6.8 cukup 6.6 kurang 6.00 7.00 8.00 N_RAPOR Dari grafik diketahui bahwa factor yang mempengaruhi nilai uji kompetensi tinggi adalah siswa dengan nilai UNAS baik dan nilai rapor lebih dari 7. Sehingga dapat disimpulkan : - Penelitian menolak Ho dengan Pvalue 0,000 < 0,05 (α = 5%), sehingga dapat diketahui bahwa nilai rapor dan nilai UNAS mempengaruhi nilai uji kompetensi. b. Analisis Regresi berganda Hasil output komputer dari analisa regresi dapat dilihat pada uraian berikut : 19 Dari output dapat diketahui : Model regresi : C3 = 6.27 + 0.172 C1 - 0.197 C2 atau Nilai Uji Kompetensi = 6.27 + 0.172 Nilai UNAS – 0.197 Nilai Rapor Statistik uji : a. Pvalue constant : 0.000 < 0.05 --> tolak Ho : Berarti model yang digunakan sudah benar/ sesuai dan berpengaruh terhadap nilai uji kompetensi. b. Pvalue nilai UNAS : 0.003 < 0.05 --> tolak Ho : Berarti nilai UNAS mempengaruhi nilai uji kompetensi 20 c. Pvalue nilai Rapor :0.001 < 0.05 --> tolak Ho : Berarti nilai Rapor mempengaruhi nilai uji kompetensi d. Nilai koefisien determinan (R2) --> 42,7% : Berarti nilai UNAS, nilai Rapor mempengaruhi nilai uji kompetensi sebessar 42.7% sehingga masih ada 57.3% variabel lain yang mempengaruhi nilai uji kompetensi. E. GAMBARAN MODEL : Model yang digunakan sesuai untuk mengetahui pengaruh nilai UNAS dan nilai rapor berpengaruh terhadap nilai uji kompetensi di SMKN 1 Surabaya. Dari hasil analisa regresi diperoleh grafik uji identik, uji independent dan uji distribusi normal. Grafik 3. 2. Uji Identik Residuals Versus the Fitted Values (response is C3) 0.75 Residual 0.50 0.25 0.00 -0.25 -0.50 6.7 6.8 6.9 7.0 Grafik 3. 3. Uji Independent 21 7.1 Fitted Value 7.2 7.3 7.4 7.5 Residuals Versus the Order of the Data (response is C3) 0.75 Residual 0.50 0.25 0.00 -0.25 -0.50 1 5 10 15 20 Observation Order 25 30 35 Grafik 3. 4. Uji Distribusi Normal Normal Probability Plot of the Residuals (response is C3) 99 95 90 Percent 80 70 60 50 40 30 20 10 5 1 -0.50 -0.25 0.00 Residual 22 0.25 0.50 0.75 F. HASIL ANALISA Dari hasil analisa ANOVA dan regresi didapatkan kesimpulan sebagai berikut 1. Nilai UNAS dan nilai rapor sudah sesuai dengan model regresi yang digunakan, yaitu Y = 6.27 + 0.172 X2 - 0.197 X1 2. Model yang digunakan (nilai UNAS dan nilai rapor) berpengaruh terhadap nilai uji kompetensi sebesar 42.7% 3. Masih ada 57.3% variabel lain yang dapat mempengaruhi nilai uji kompetensi. 4. Nilai uji kompetensi tinggi yang diperoleh siswa dengan nilai UNAS baik dan nilai rapor lebih dari 7, artinya ketiga nilai tersebut saling berpengaruh. 23 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data penelitian hasil penelitian hubungan antara nilai raport yang diperoleh dari proses kegiatan belajar mengajar, uji kompetensi dan UNAS dapat disimpulkan: 1. Secara umum kemampuan siswa yang memiliki nilai raport dan nilai uji kompetensinya tinggi, maka akan berpengaruh terhadap prestasi pada saat UNAS sehingga proses belajar mengajar sangat mendukung siswa untuk lebih antusias mengikuti pembelajaran. 2. Menurut data hasil pengolahan data per kelompok penilaian, menunjukkan bahwa ketiganya mempunyai hubungan yang cukup signifikan sehingga diharapkan guru dapat memacu dan membimbing siswanya untuk ber-inovasi dengan berbagai metode pembelajaran seperti diskusi antar siswa dan guru, membuat project untuk latihan uji kompetensi, serta latihan – latihan lainnya. Dengan demikian secara umum proses pembelajaran harus berpusat pada siswa, agar merasa senang mengikuti KBM. 3. Semua pengolahan data dilakukan dengan system computer dan menggunakan berbagai software untuk perhitungan memiliki tingkat ke-valid-an yang tinggi . B. SARAN Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti dapat memberikan saran –saran sebagai berikut : 1. Kegiatan belajar mengajar hendaknya mengacu pada system yang tepat sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara alami, karena jika tidak dilakukan maka hasilnya tidak dapat meningkatkan prestasi siswa. 24 2. Untuk lebih memperkuat wawasan penelitian tindakan kelas diperlukan penelitian secara berkelanjutan agar dapat membantu guru dan siswa dalam upaya peningkatan prestasi siswa serta rekan guru agar lebih mendapat dukungan moril dan material. 25 DAFTAR PUSTAKA Depdikbud. 1999. Penelitian Tindakan (Action Research). Bahan Pelatihan Jakarta: Dikdasmen Depdikbud. Depdikbud. 2004. Kurikulum SMK Edisi 2004. Buku Panduan Pelaksanaan Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Jakarta: Dikmenjur Depdikbud. Departemen Pendidikan Nasional, (2005), Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009, Jakarta. Tania H. Gottschalk, Distance Education at a Glance, web page, http://www.uidaho.edu/evo/distglan.html, College of Engineering University of Idaho, 19 Agustus 2002. Undang – Undang. 2003. Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Depdiknas. William Horton, Designing Web-Based Training, Wiley, 2000 26