Cultural Studies - Fitriana Puspita Dewi

advertisement
Fitriana Puspita D, M.Si
Studi
Budaya
Cultural
Studies





Ilmu yang mempelajari budaya
kontemporer
Adalah suatu arena interdisipliner untuk
menguji hubungan antara kebudayaan
dan kekuasaan
Terkait dengan semua praktik, institusi yang
tertanam dalam rutinitas dan prilaku
masyarakat
Bentuk kekuasaan yang dieksplor termasuk
gender, ras, kelas, kolonialisme dll
Arena institusionalnya adalah perguruan
tinggi
Istilah ini ditemukan oleh Richard Hoggart
pada tahun 1964, pendiri Birmingham
Centre For Cultural Studies dengan salah
satu suksesor terkuatnya Stuart Hall
 Tahun 1970, Stuart Hall mengadakan
gerakan intelektual internasional, dengan
menggunakan metode Marxist
mengeksplor hubungan antara budaya
(superstruktur) dan ekonomi politik (dasar)
sesuai dengan pendapat Gramsci bahwa
“budaya adalah kunci politik dan kontrol
sosial”

Studi Budaya
 Seperti Antropologi
budaya atau
Etnografi
(Mempelajari
perbedaan budayabudaya)
Cultural Studies
 Teori Kritis yang
mengkonstruksi
kehidupan seharihari. Terkait erat
dengan budaya
kontemporer,
ideologi politik, kelas,
gender, etnisitas dll

Menurut Hall, yang diperbincangkan
dalam cultural studies adalah persoalan
kekuasaan dan politik, dan kebutuhan
akan perubahan dengan adanya
representasi atas dan “bagi” kelompok
sosial yang terpinggirkan.
Terpusat pada pertanyaan tentang
representasi  bagaimana dunia ini
dikonstruksi dan direpresentasikan secara
sosial kepada dan oleh kita
 Cultural studies = studi kebudayaan
sebagai praktik pemaknaan representasi
 Materi representasi = bunyi, prasasti, radio,
citra, buku, majalah, dan program televisi
 Representasi diproduksi, ditampilkan,
digunakan dan dipahami dalam konteks
sosial tertentu


Kebudayaan dan praktik pemaknaan
“kebudayaan adalah lingkungan aktual untuk
berbagai praktik, representasi, adat masyarakat
tertentu” (Hall, 1996c;439)






Materialisme dan Non-Reduksionisme
Artikulasi
Kekuasaan
Budaya Pop ; sebagai landasan konsensus
Teks dan Pembacanya
Subjektivitas dan Identitas  antiesensialisme
Marxism
Feminism,
Ras &
Postkoloni
al
Cultural
Studies
Post
Modern
Wacana
Kuasa
Semiotika (teks sebagai tanda)
• Berita televisi adalah representasi yang dikonstruksi, bukan cermin realita
Teori Narasi (Teks sebagai narasi)
• Narasi menawarkan aturan acuan tentang tatanan sosial yang dikonstruksi
Dekonstruksionisme
• Membongkar teks untuk menampilkan asumsi baru yang saling
berimplikasi
Sastra Vs sastra
Populer
Cultural Studies in
Between
Sastra sebagai
produk kapitalisme
Budaya
Pop
Sastra
Media
Cultural
Studies





Definisi menurut John Storey;
Budaya pop adalah budaya yang
menyenangkan, disukai banyak orang,
cakupan dimensi kuantitatif, dikonsumsi
banyak orang
Budaya substandar, yaitu kategori residual
(sisa) untuk mengakomodasi praktek budaya
yg tidak memenuhi persyaratan budaya tinggi
Budaya pop merupakan budaya massa
(dikonsumsi org banyak)
Budaya pop  budaya postmodern (budaya
komersil)
Musik
 Sinema
 Fashion
 Gaya hidup
 dll

Budaya pop sebagai kata kunci produksi
dan reproduksi hegemoni
 Budaya pop sebagai arena perjuangan
dan negosiasi antara kelompok
dominan dan kelompok subordinat

Masuknya Hegemoni dalam studi kultural
sendiri merupakan hasil pemikiran ulang
dari budaya pop itu sendiri.
 Pemikiran pertama , budaya pop sbg
struktur ; budaya pop sbg sebuah budaya
yg diciptakan oleh budaya industri kapitalis,
budaya yg menyiapkan manipulasi
ideologi & keuntungan
 Pemikiran kedua, budaya pop sbg agen;
bdy pop merupakan budaya otentik milik
rakyat, yg muncul dr bawah (subculture)
Pemberontakan VS Perulangan
 Budaya populer Jepang  budaya
populer zaman Edo
 Harajuku Style  Hippies (gerakan anti
perang Vietnam) tahun 1960an.
 Budaya Pop Jepang sbg Soft Diplomacy
pidato PM Aso Taro tahun 2009

Download